Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA SISWA

Kelas : VII (Tujuh)- __F__ Mapel : _IPS_


Nama : Hanniel Ginting
Komp. Dasar : 3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak
masa praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam.
Indikator : Mendeskrepsikan perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Hindu- Buddha

Jalur Pelayaran India-Cina

1. Apa yang dimaksud dengan jalur sutera


Komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina, itulah mengapa jalur tersebut
dinamakan sebagai Jalur Sutera.

2. Jelaskan secara singkat pendapat (teori) mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
a. Teori Waisya (NJ. Krom)
Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India yang
berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin,
mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di
Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari
sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Teori Ksatria (C.C. Berg, Mookerji, J.L. Moens)
Golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India
ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan
oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di
Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari
perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga
yang dinikahinya tadi. Selanjutnya, berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
c. Teori Brahmana (Jc.Van Leur)
Kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Pendapat itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa
Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf
itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.

Sujatmiko – Sumut 2021


d. Teori Arus Balik (F.D.K Bosch)
Peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India.
Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
3. Jelaskan pengaruh Hindu-Budha pada beberapa bidang kehidupan masyarakat Indonesia berikut ini
a. Bidang Pemerintahan
Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat dipimpin oleh seorang
kepala suku yang dipilih oleh anggota masyarakatnya. Seorang kepala suku merupakan orang pilihan
yang mengetahui tentang adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek moyangnya dengan baik.
Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi perubahan.Kedudukan kepala
suku digantikan oleh raja seperti halnya di India. Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar.
Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun. Raja
dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak dari segala haldalam negara.
b. Bidang Sosial
Pengaruh Hindu-Budha dalam bidang sosial ditandai dengan munculnya pembedaan yang tegas antar
kelompok masyarakat.Dalam masyaakat Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini
membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya.Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan
pertama.Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani)
menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau
golongan keempat.Adanya pembagian masyarakat berdasarkan kasta berdampak pada perbedaan hak-
hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan, terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian
sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.
c. Bidang Ekonomi
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan Cina, kegiatan perdagangan
di Kepulauan Indonesia berkembang pesat. Daerah pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan
yang ramai dikunjungi para pedagang.Kapal-kapal dagang dari India dan Cina banyak yang singgah
untuk menambah persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang dagangan, atau
menanti waktu yang baik untuk berlayar. Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan yang
berkembang menjadi pusat kerajaan.
d. Bidang Agama
Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Budha di Asia berawal dari hubungan dagang antara
Indonesia, India dan Cina. Hal ini menyebabkan pusat-pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi
pusat-pusat Hindu- Budha. Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi pusat kerajaan dan pusat
penyebaran Hindu-Budha ke berbagai wilayah sesuai dengan cakupan wilayah kerajaan. Dengan
tersebarnya agama Hindu-Budha, banyak masyarakat di Indonesia yang menganut agama Hindu atau
Budha. Meskipun demikian, sistem kepercayaan terhadap roh halus yang sudah berkembang sejak
masa praaksara tidak punah.
e. Bidang Kebudayaan
Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Budha, telah berkembang kebudayaan asli
Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Budha terjadilah proses
perpaduan antara dua kebudayaan tersebut. Pepaduan itu disebut akulturasi. Hasilnya ada kebudayaan
baru yang memiliki ciri khas dari masing-masing kebudayaan. Contoh hasil akulturasi antara
kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan asli Indonesia antara lain sebagai berikut.
4. Carilah informasi dari kerajaan-kerajaan berikut ini
a. Kerajaan Kutai
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-5 M.
2) Letak : Kalimantan Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Tujuh buah Yupa.
4) Sumber sejarah : Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman.

b. Kerajaan Tarumanegara
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-5 M.
2) Letak : Bagian barat Pulau Jawa.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Jayasingawarman, Dharmayawarman, Purnawarman,
Wisnuwarman, Indrawarman, Candrawarman, Suryawarman, Kertawarman, Sudhawarman,
Hariwangsawarma, Nagajayawarman, Linggawarman.
4) Sumber sejarah : 7 buah prasasti (prasasti Kebon Kopi, prasati Ciaruteun, prasasti PasirAwi,
Prasasti Jambu, prasati Muara Cianten, dan prasasti Tugu).

Sujatmiko – Sumut 2021


c. Kerajaan Sriwajaya
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-7 M.
2) Letak : Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaka,
Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Kalimantan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Sri Indrawarman, Raja
Dharanindra, Raja Samaratungga, Balaputradewa, Sri Udayadityawarman, Sri Wuja/Sri
Udayadityan, Hsiae-she, Sri Cudamaniwarmadewa, Malayagiri/Suwarnadwipa, Sri
Marawijayottunggawarman, Sumatrabhumi, Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, Sri Dewa,
Dharmawira, Sri Maharaja, Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa.
4) Sumber sejarah : Prasasti-prasasti (dari dalam maupun luar negeri) seperti, prasasti Kedukan
Bukit, prasasti Talang Tuwo, prasasti Telaga Batu, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang Berahi,
prasasti Palas Pasemah dan Amoghapasa, prasasti Ligor, prasati Nalanda, prasasti Canton, prasasti
Grahi dan prasati Chaiya.

d. Kerajaan Mataram Kuno


1) Tahun berdiri : Sekitar pertengahan abad ke-8 M.
2) Letak : Yogyakarta & Jawa Tengah, lalu pindah ke Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan
(Dharanindra), Rakai Warak (Samaragrawira), Rakai Garung (Samaratungga), Rakai Pikatan, Rakai
Kayuwangi (Dyah Lokapala), Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura (Dyah Balitung), Mpu Daksa,
Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Wawa, Mpu Sindok, Sri Lokapala,
Makuthawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh.
4) Sumber sejarah : prasasti Canggal, prasasti Kalasan, prasasti Ligor, prasasti Nalanda, prasasti
Klurak, dan prasasti Mantyasih.

e. Kerajaan Medang
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-8 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai
Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura
Dyah Balitung, Mpu Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Wawa, Mpu
Sindok, Sri Lokapala, Makuthawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh.
4) Sumber sejarah : Prasasti Pucangan, Prasasti Anjukladang dan Pradah, Prasasti Limus, Prasasti
Sirahketing, Prasasti Wurara, Prasasti Semangaka, Prasasti Silet, Prasasti Turun Hyang, dan Prasasti
Gandhakuti.

f. Kerajaan Kediri
1) Tahun berdiri : 1045 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Sri Samarawijaya, Sri Jayawarsa, Raja Bameswara, Sri
Jayabaya, Sri Sarweswara, Sri Aryeswara, Sri Gandra, Sri Kameswara, Sri Kertajaya.
4) Sumber sejarah : prasasti Padlegan, prasasti Panumbangan, prasasti Hantang atau Ngantang,
prasasti Talan dan Prasasti Desa Jepun.

g. Kerajaan Singhasari
1) Tahun berdiri : 1222 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Wisnuwardhana,
Kertanegara.
4) Sumber sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama, prasasti Balawi, prasasti Maribong,
prasasti Kusmala, prasasti Mula-Malurung.

Sujatmiko – Sumut 2021


h. Kerajaan Majapahit
1) Tahun berdiri : 1293 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Raden Wijaya, Kalagamet/Sri Jayanagara, Sri Gitarja,
Hayam Wuruk, Wikramawardhana, Suhita/Dyah Ayu Kencana Wungu, Kertawijaya/Brawijaya I,
Rajasawardhana/Brawijaya II, Purwawisesa/Girishawardhana/Brawijaya III, Bhre
Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV, Bhre Kertabumi/Brawijaya V,
Girindrawardhana/Brawijaya VI, Patih Udara/Brawijaya VII.
4) Sumber sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Sutasoma, kitab Negarakertagama, prasasti Gunung
Butak, Prasasti Kudadu, Prasasti Blambangan, dan Prasasti Langgaran.

Sujatmiko – Sumut 2021

Anda mungkin juga menyukai