Ips 10
Ips 10
2. Jelaskan secara singkat pendapat (teori) mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
a. Teori Waisya (NJ. Krom)
Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India yang
berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin,
mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di
Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari
sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Teori Ksatria (C.C. Berg, Mookerji, J.L. Moens)
Golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India
ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan
oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di
Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari
perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga
yang dinikahinya tadi. Selanjutnya, berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
c. Teori Brahmana (Jc.Van Leur)
Kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Pendapat itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa
Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf
itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.
b. Kerajaan Tarumanegara
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-5 M.
2) Letak : Bagian barat Pulau Jawa.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Jayasingawarman, Dharmayawarman, Purnawarman,
Wisnuwarman, Indrawarman, Candrawarman, Suryawarman, Kertawarman, Sudhawarman,
Hariwangsawarma, Nagajayawarman, Linggawarman.
4) Sumber sejarah : 7 buah prasasti (prasasti Kebon Kopi, prasati Ciaruteun, prasasti PasirAwi,
Prasasti Jambu, prasati Muara Cianten, dan prasasti Tugu).
e. Kerajaan Medang
1) Tahun berdiri : Sekitar abad ke-8 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai
Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, Rakai Watukura
Dyah Balitung, Mpu Daksa, Rakai Layang Dyah Tulodong, Rakai Sumba Dyah Wawa, Mpu
Sindok, Sri Lokapala, Makuthawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh.
4) Sumber sejarah : Prasasti Pucangan, Prasasti Anjukladang dan Pradah, Prasasti Limus, Prasasti
Sirahketing, Prasasti Wurara, Prasasti Semangaka, Prasasti Silet, Prasasti Turun Hyang, dan Prasasti
Gandhakuti.
f. Kerajaan Kediri
1) Tahun berdiri : 1045 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Sri Samarawijaya, Sri Jayawarsa, Raja Bameswara, Sri
Jayabaya, Sri Sarweswara, Sri Aryeswara, Sri Gandra, Sri Kameswara, Sri Kertajaya.
4) Sumber sejarah : prasasti Padlegan, prasasti Panumbangan, prasasti Hantang atau Ngantang,
prasasti Talan dan Prasasti Desa Jepun.
g. Kerajaan Singhasari
1) Tahun berdiri : 1222 M.
2) Letak : Jawa Timur.
3) Nama raja yang pernah memerintah : Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Wisnuwardhana,
Kertanegara.
4) Sumber sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama, prasasti Balawi, prasasti Maribong,
prasasti Kusmala, prasasti Mula-Malurung.