Anda di halaman 1dari 14

MAKNA ULUL ALBAB DALAM TAFSIR AL-QUR’ANUL ‘AZHIM

Ira Adriani Humairoh


Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir - Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Isy Karima,
Karanganyar, Jawa Tengah
Email: irahumairomuzzamil@gmail.com

ABSTRACT
Ulul Albab is mentioned in sixteen verses in ten different surahs of the Qur’an. This research
discusses the meaning of ‘Alb Alb in Tafsîr Al-Qur`an Al-Azhîm by Abul Fida ’Imaduddin Is-
mail. This research applied analysis approach (maudhu’i tahlili) with library type of research.
This research shows that Ibnu Kathir did not explainhe definition of Ûlul Albâb clearly, but
he explained the characteristics of Ûlul Albâb namely people who always think with an open
heart in order to understand the Qur’an and follow Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam’s
guidance. They’re people who have logic intelligence accompanied by faith and devotion
(Ûlul Albâb), their glory will be elevated in this world and hereafter. It was also found that
intelligence, in accordance to the meaning of ulul Albâb, includes two main themes, namely
the willingness to accept the shari’ah of Allah Subhanahu Wa Ta’ala, and the willingness
to ponder upon the verses of Allah Subhanahu Wa Ta’ala. These two main themes are still
relevant in today’s life, although some of the Shari’ah are not implemented. These themes
can be said to be the elements of a person that should be carried out by a muslim in order to
become Ûlul Albâb.
Keywords:Ulul Albab,Tafsîr Al-Qur`an Al-Azhîm.

ABSTRAK
Ulul Albab ini disebutkan dalam Al-Qur’an terdapat di 16 ayat yang tersebar dalam 10 surat.
Penelitian ini pada kajian makna Ulul Albab dalam Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim karya Abul
Fida’ Imaduddin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan anali-
sis (maudhu’i-tahlili) dengan jenis penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini didapatkan
pula bahwa Ibnu Katsir tidak menjelaskan definisi Ulul Albab secara jelas, namun Ibnu Kat-
sir menjelaskan ciri-ciri seseorang yang dikategorikan sebagai Ulul Albab, yaitu seseorang
yang dalam hidupnya selalu berpikir dengan hati yang terbuka untuk memahami Al-Qur’an
dan mengikuti ajaran Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Orang-orang yang memiliki ke-
cerdasan akal yang diiringi dengan keimanan dan ketaqwaan (Ulul Albab) akan ditinggikan
derajatnya di dunia dan akhirat. Didapatkan pula bahwa bahwa kecerdasan yang berproses
pada makna Ulul Albab. Meliputi dua tema utama, yaitu siap menerima syari’at Allah Subha-
nahu Wa Ta’ala, dan mau mentadabburi ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh sebab
itu, dengan dua tema utama ini masih relevan dengan kehidupan manusia saat ini, meskipun

21
Wa Ta‟ala.3 Di antara aspek kebaikan
yaqin. Orang yang yaqin adalah
yang ada dalam Al-Qur‟an, terdapat
seseorang yang telah melewati proses
perintah menggunakan akal pikirannya
berpikir yang mendalam, dan
dengan cara memperhatikan segala
menemukan makna
beberapa syari’at dari tidak
ada yang tanda-tanda
dijalankan. Tema-tema ini dapat dikatakan sebagai unsur-
unsur seseorang sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
fenomena alam.1 yang semestinya
Ilmuwan dilakukan
tidak akan oleh seorang muslim agar menjadi Ulul Albab.
Kata Kunci: Ulul Albab, Tafsir Al-Qur`an Hal ini tercantum dalam QS. Ali-Imran
bersikap sombong dan merasa sanggup Al-‘Azhim.
(3) ayat 190:
untuk mengatasi seluruh gejala alam
َْ َّ ‫خ ي ْ ق‬ َ َّ
‫ات َو اْل رْ ِض‬ َ ٍَ ‫الس‬
1. PENDAHULUAN
yang terjadi di planet bumi ini kecuali ِ ‫او‬ ِ ‫إ ِ ن ِِف‬
ُ َ ‫اخ خ ََل ف الي َّ ي ْ و َو انل َّ َٓ ار ََل ي‬
ْ
ketikaAl-Qur’an ِ ِ ‫َو‬
dia mampumenyebutkan
memahami di planet bumi
fenomena ‫وِل‬
ِ ‫ْل‬
ِ ‫ات‬
ٍ ِ ِ
ada tanda-tanda bagi orang yang yaqin. Orang
alam sebagai tanda ayat-ayat Allah َ َْْ
yang yaqin adalah seseorang yang telah me- ‫اب‬
ِ ‫اْل ْل‬
Subhanahu Wa Ta‟ala.2 Seseorang yang
lewati proses berpikir yang mendalam, dan “Sesungguhnya dalam penciptaan
mampu
menemukan membedakan antara fenomena
makna dari tanda-tanda makna “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit
langitdan bumi, dandan
dan bumi, silih silih
bergantinya
alam.1 Ilmuwan
kebaikan dan tidak akan bersikap
keburukan sombong
kemudian malam dan siang terdapat
bergantinya malam dan siang tanda-tanda
dan merasa sanggup untuk mengatasi seluruh bagi orang-orang yang berakal.”4
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
gejala alam yang terjadi di planet bumi ini ke- terdapat tanda-tanda bagi orang-
maka Allah Subhanahu Wa Ta‟ala Ayat di atas mengisyaratkan perintah Al-
cuali ketika dia mampu memahami fenomena orang yang berakal.” 4

menjanjikan derajat
alam sebagai tanda takwa
ayat-ayat kepada
Allah Subhanahu lah Subhanahu Wa Ta’ala kepada manusia un-
Ayat di atas mengisyaratkan
Wa Ta’ala.2 Seseorang
seseorang yangyang mampumampu
membe- tuk memberdayakan potensi akal yang dimil-
perintah
ikinya denganAllah Subhanahu
memikirkan Wa Ta‟ala
segala sesuatu yang
dakan antara makna kebaikan dan keburukan
mengamalkannya.
kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari- kepada
ada manusia
di langit untuk memberdayakan
dan di bumi. 5

Ulul Albab dalah orang yang


hari maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala men- potensi
Pada akal
zamanyang dimilikinya
sekarang orang-orangdengan
yang
memiliki suatutakwa
janjikan derajat kelebihan
kepada berupa
seseorangakal,
yang memiliki tiga bentuk kecerdasan, yaitu IQ, EQ,
pikiran atau
mampu mengamalkannya.hati dan mampu SQ dalam versi barat pada umumnya untuk
Ulul Albab adalah orang yang memiliki meraih kesuksesan di dunia sudah cukup, na-
suatu kelebihan berupa akal, pikiran atau hati mun realitasnya orang-orang yang memikirnya
dan mampu menggunakannya. Orang-orang terutama kecerdasan IQ, EQ, SQ belum mam-
yang membuka pandangan untuk menerima pu meraih ahsanu taqwim dan beramal sholeh
ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan ti- 2 (‘amilu ash-shalih). Berbeda di sini kaitannya
6

dak menutup jendela-jendela antara mereka dengan ajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an meman-
dan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.3 dang sisi kecerdasan dalam manusia dengan
Di antara aspek kebaikan yang ada dalam Al- menggunakan salah satu kata kunci kecerdasan
Qur’an, terdapat perintah menggunakan akal dalam Al-Qur’an, yaitu dengan panggilan Ulul
pikirannya dengan cara memperhatikan segala Albab. Manusia pada umumnya mengerti akan
sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Hal ini mempergunakan akal sesuai kemampuannya,
tercantum dalam QS. Ali-Imran (3) ayat 190: 4 Al-Qur’an dan Terjemahnya, 2009, Jakarta: Syamil
1 Adian Husaini, 10 Kuliah Agama Islam, 2016, Yogyakarta: Qur’an. hlm.75
Pro-U Media, hlm. 186 5 Waway Qodratullah, Makna Ulu Albab dalam Al-Qur’an
2 Ibid, hlm. 187 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
3 M. Taib Hunsouw, 2013, Ulul Albab dalam Tafsir Fi Agama Islam di Perguruan Tinggi, dalam Jurnal Sigma-
Zhilal Al-Qur’an Kitab tafsir Sayiid Quthb, dalam Jurnal Mu, Vol. 8 No.1, hlm. 17-18
Perbandingan Mazhab dan Hukum , Vol. IX, No. 1, hlm. 6 Udo Yamin Efendi, 2007, Qur’anic Quotient, Jakarta:
182 Qultum Media, cet-1, hlm. 143

22
akan tetapi permasalahan pada umumnya ma- bin Amr Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-
nusia belum paham yang dimaksud dengan Dimasyqi Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafidz
Ulul Albab.Ulul Albab bukan kriteria manusia Al-Muhaddits Asy-Syafi’i dengan objek pene-
secara umum. Derajat Ulul Albab diberikan litian Penafsiran Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim,
hanya kepada orang-orang yang sesuai dengan tentang makna Ulul Albab. Sedangkan untuk
kriteria yang disampaikan oleh Allah Subha- data pendukung peneliti menggunakan kitab
nahu Wa Ta’ala.7 tafsir pendukung dan buku-buku lainnya.

Oleh karena itu, penelitian ini akan mem- Teknik pengumpulan data yang digunak-
bahas tentang “Makna Ulul Albab dalam Kitab an adalah dokumentasi, yaitu dengan mengum-
Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Ditulis oleh Imam pulkan buku-buku, jurnal-jurnal, bahan-bahan
Ibnu Katsir, seorang mufassir terpercaya yang tertulis lain yang berkaitan dengan topik yang
memberikan perhatian besar terhadap pe- akan dibahas. Adapun langkah-langkah yang
nukilan riwayat dari para mufassir salaf. 8Tafsir ditempuh dalam melakukan pengumpulan data
Al-Qur`an Al-‘Azhim bercorak ma’tsur yang adalah sebagai berikut: pertama, mencari ayat-
bersumber pada Al-Qur’an, sunnah, pendapat ayat yang berkaitan dengan makna Ulul Al-
sahabat dan tabi’in. Kitab ini juga dapat di- bab dalam Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Kedua,
katakan sebagai Kitab Tafsir yang paling ban- meneliti tema yang terkait Ulul Albab dalam
yak memaparkan ayat- ayat yang bersesuaian Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Ketiga, menarik
maknanya, diikuti penafsiran dengan hadits kesimpulan dari penafsiran tersebut.
marfu` yang relevan lalu diikuti dengan atsar
Dalam penelitian ini, penulis menggunak-
para sahabat, pendapat Tabi`in dan ulama salaf
an metode tafsir maudhu’itahlili (tematik anal-
sesudahnya.9
itis). Metode tematik adalah pola penelitian
dengan menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang
2. METODE PENELITIAN
mempunyai tema sama. Sedangkan metode
Penelitian ini termasuk dalam jenis pene- analistik adalah mendeskripsikan uraian makna
litian pustaka (library research) yaitu peneli- yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an sesuai
tian yang menitikberatkan pada literartur den- dengan urutan surat dan ayat Al-Qur’an diser-
gan cara menganalisis isi dari literatur-literatur tai dengan analisis.11 Adapun dari Tahlili adalah
yang terkait dengan penelitian baik dari sum- membahas ayat secara lebih dan Ibnu Katsir
ber data primer maupun sekunder10 Data Uta- merupakan bercorak tahlili.
ma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kitab Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim, karya Ismail 3. KAJIAN PUSTAKA
7 Ibid, hlm. 180 a. Skripsi yang ditulis oleh Miftahul Jannah
8 Manna Khalil al-Qattan, 2016, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,
Penerjemah: Mudzakir AS, Bogor: Litera AntarNusa, cet- Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
17, hlm. 537
9 Manna ‘Al-Qaththan, 2017, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur’an, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Penerjemah: Umar Mujtahid, Jakarta Timur: Ummul
Qura, cet- 1, hlm. 574 11 Hemlan Elhany, Metode Tafsir Tahlili dan Maudhu’i,
10 Sutrisno Hadi, 1994, Metodologi Research, Yogyakarta: dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi ath-Thariq, Vol. 2,
Adi Offset hlm. 3 No. 1, Juni 2018, hlm. 226

23
sosok yang selalu mengingat Allah supaya ka
Islam UIN Sunan Kalijaga, tahun 2015 c. Skripsi yang ditulis oleh Maziyatun
dengan hati dan pikiran melalui adalah oran
dengan judul “Penafsiran Ulul Albab Niswah Jurusan
sosok yang selalu mengingat Allah Al-Qur’an dan Hadits sup
Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah”. Skripsi penciptaan-Nya
Fakultas Ushuluddin di muka dan Filsafat,bumi. tahun ce
dengan hati dan pikiran melalui adala
ini membahas tentang Quraish Shihab Adapun 2016 pandangan dengan judulIbnu “Studi Katsir Penafsiran mem
menyebut Ulul Albab sebagai seorang menafsirkan penciptaan-Nya
Sayyid Quthb di muka bumi.
UlulDan Albab Ibnu sosok Kathir yang Terhadap menahan dir
ulama. Karena seorang ulama ialah orang Adapun
Lafadz Al-babpandangan Dalam Surat IbnuAli-Imron Katsir
selalu mengingat Allah melalui m
yang mempunyai pengetahuan tentang 190-191”. Adapun
Ayatmenafsirkan Ulul Albab pandangan sosokSayyid yang mena
ayat-ayat Allah. Begitu halnya dengan Ulul beribadah. diharam
14
Qutub menafsirkan Ulul Albab sebagai
selalu mengingat Allah melalui
Albab dengan kemampuan berpikirnya sosok yang selalu mengingat Allah dengan Ta‟ala . T
Ulul Albab mampu mengambil pelajaran beribadah. 14
hati dan pikiran melalui penciptaan-Nya di yang menca
dari kitab suci dan fenomena alam. 12
muka bumi. Adapun pandangan Ibnu Katsir T
4. PEMBAHASAN ketaatan dan
b. Tesis yang ditulis oleh Abu Samsudin menafsirkan Ulul Albab sosok yang selalu yang
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul
Konsentrasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 4. PEMBAHASAN mengingat Allah melalui beribadah. 14
ketaat
Albab Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-
Institusi Pascasarjana Universitas Islam Surah Al-
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul
Negeri Sunan Ampel, tahun 2016 dengan Azhim4. PEMBAHASAN
judul “Wawasan Al-Qur’an tentang QS. Albab Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-
Al-Baqarah’[2]: 179 ََّ ٓ‫ي‬ِ ‫ ِف‬Su ‫ض‬
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul Albab
Ulul Albab (Studi Komparasi Terhadap Azhim َ َ
َْ
َْ Dalam ُ Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim ‫ِف‬ِ ‫ال‬ ‫ِحد‬
Pemikiran Wahbah Al-Zuhaily dalam ‫اْلْلاب‬QS. ‫وِل‬ ‫اأ‬ َ‫ِف اىْل َصاص َحيَ ٌاة ي‬179ًْ ‫ك‬ ُ ََ
‫ى‬ ‫و‬
ِ a. QS. Al-Baqarah’[2]:
ِ Al-Baqarah’[2]: ِ ِ 179 ِ ُ َّ ُّ ٍْ
Tafsir Al-Munir dengan M. Quraish َ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َّ َ ‫اّلل‬
﴾۹۷۹ ْ َ ْ : ‫﴿اْللرة‬ ُ َ ٌ َ ‫ٔن‬ َ ‫اص‬ ‫َ َ ُ ْ ىعيك ًَ تخل‬ ‫ِِف‬
Shihab dalam Tafsir Al-Misbah). Adapun ‫اب‬ َ
‫ْل‬ ‫اْل‬ ‫وِل‬ ‫اأ‬ ‫ي‬ ‫اة‬‫ي‬ ‫ح‬ ِ ِ ِ ‫ص‬ ‫ل‬ ‫اى‬ ‫ِف‬ ً ‫ك‬ ‫ى‬ ‫و‬ ُ َّ َ
ِ ِ ‫ٔن‬ ِ ‫ى واتل‬
persamaan dan perbedaan Penafsiran Ibnu Katsir dalam hal َ ُ َّ َ ْ ُ َ َّ َ
Ulul Albab antara Wahbah Zuhaily ﴾۹۷۹ : ‫لٔن ﴿اْللرة‬ini ‫ىعيكً تخ‬ ﴾
menjelaskan terdapat jaminan ‫ِن‬
dan M. Quraish Shihab, persamaannya Ibnu dalam Katsir
Ibnu Katsir haldalam ini menjelaskan hal ini Ib
adalah: Keduanya sama-sama memaknai kehidupan bagi jiwa. Firman
15

menjelaskan
terdapat jaminan terdapat kehidupan bagi jaminanjiwa.15 bahwa b
Ulul Albab sebagai sosok istimewa Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
ْ َ ْ jiwa. ُ َ15 Firman dimiliki
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala
di mata Allah. Adapun perbedaannya ُ َّ َ ْ ُ َّ َ َ bagi
kehidupan
َ
( ‫اب ىعيكً تخل(ٔن‬ ِ ‫اْلْل‬ ‫ ””) يا أوِل‬Wahai ba
adalah: Wahbah Zuhaily kurang variatif Allah Subhanahu Wa ِ Ta‟ala adalah be
dalam memaknai Ulul Albab dibanding orang-orang yang berakal,
ُ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُsupaya
َ‫”) ي‬ di
Wahaikamu ( ‫ٔن‬bertakwa.
orang-orang ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ت‬ ً ‫ك‬ ‫ي‬
yang ‫ع‬ ‫ى‬ ‫اب‬ِ ‫ْل‬
berakal,
Maksudnya ‫اْل‬ ‫وِل‬
ِ ‫أ‬ ‫ا‬
adalah
Quraish Shihab, penjelasan tentang Ulul ad
Albab tidak begitu detail, kajiannya lebih 14 orang-orang berakal dan kaum cerdik
Wahai orang-orang
cendekia, Ibnu Katsiryang berakal,
memberikan “Ses
banyak dikaitkan dengan ayat-ayat yang
lainnya dan banyak dikaitkan dengan penjelasan untuk menahan diri dari adalah ta
14

fiqih al-hayat, sedangkan Quraish Shihab Studi Komparasi Terhadap Pemikiran Wahbah Al-Zuhaily Ta‟a
15 dalam Tafsir Al-Munir dengan M. Quraish Shihab dalam
penjelasannya agak panjang dan variatif Tafsir Al-Misbah, Tesis Fakultas Ushuluddin Univesitas a
Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2016
dalam menjelaskannya di beberapa makna 14 Maziyatun Niswah, Studi Penafsiran Sayyid Quthb Dan
Ibnu 15Kathir Terhadap Lafadz Al-Bab Dalam Surat Ali-
mufradat.13 Imron Ayat 190-191, skripsi Fakultas Ushuluddin dan
12 Miftahul Jannah, Penafsiran Ulu Al-Albab Dalam Kitab Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya,
6
Tafsir Al-Misbah, Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas 2016
Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015 15 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
13 Abu Samsudin, Wawasan Al-Qur’an tentang Ulul-Albab Azhim, Saudi Arabia: Dar Thoyyibah,jld 1, hlm. 492
6

24
u Katsir memberikan penjelasan untuk Subhanahu Wa Ta‟ala.
melalui meninggalkan hal-hal yang Surah Al-Baqarah [2]: 18269
sok yang menahan diri dari perbuatan dosa dan
َ ُْ َ َ ُ ََ َ ََ ْ ْ
diharamkan Allah Subhanahu Wa
ْ
melalui meninggalkan hal-hal yang
Ta‟ala . Takwa merupakan sebutan Surah Al-Baqarah ‫ت‬ ‫[وٌَ يؤ‬2]: ‫شاء‬269 ‫اْلهٍث ٌَ ي‬ ِ ‫يُؤ ِِت‬
ُ ْ ََ ََ ْ ْ
diharamkan Allah Subhanahu Wa ُ‫ْيا َو ٌَا يَ َّذ َّنر‬ ً ‫ْيا َنث‬ ً ْ ‫وِت َخ‬ َ
َ ْ ُ َ َ ُ َ َ ِ َ َ َ ْ ْ ِ ‫اْل ُهٍث ف ُ َل ْد أ‬ ِ QS
yang
perbuatan mencakup dosasegala macam bentuk
dan meninggalkan hal-
Ta‟ala . Takwa merupakan sebutan ‫اْلهٍث ٌَ يشاء وٌَ يؤت‬ ِ ‫َّ ُ ْيؤ ْ ِ َِت‬
ketaatan
hal yang dandiharamkan
tindakan menjauhi Allah Subhanahu segala
َّ َّ ً ‫ْيا﴾ َنث‬ ً ۹۶۹
ْ َ َ : ‫﴿اْللرة‬ ُ ْ َ َ َ ‫اب‬ َِ ‫ه‬ ْ ‫ت إَِل أولٔ اْل ْْل‬
t Ulul
yang
Wamencakup Ta’ala . Takwa segala macam bentuk
merupakan
bentuk kemunkaran. sebutan 16 ‫ْيا َو ٌَا يَذن ُر‬ ِ ‫خ‬ ‫وِت‬ِ ‫أ‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ث‬ ٍ ‫اْل‬
ِ
Ibnu َ
ْ ْ َّ ُ menjelaskan
Katsir ُ َّ ٌ
yang dan
ketaatan mencakuptindakan segala macam segala
menjauhi bentuk
﴾۹۶۹( ُ :‫اب‬ ‫﴿اْللرة‬ ْ َ ْ ُ َّ
‫اْل إْلَلاب‬ َ َّ َ‫ِإ) َوَل ٌَأا ي‬ ‫ات‬
َ ُ ‫ولٔذ‬
tema‫ ِأ‬yang
Al- merekaAl-Baqarah
Surah untuk bisa [2]: membekali
197 diri
ketaatan dan tindakan menjauhi segala bahwa‫وَلْلْل‬ ِ ‫نر‬dibahas ayat ini َ َ َ
Ulul bentuk kemunkaran.16 ّ‫شاة‬
bentuk َّ
menuju
َ َ
kemunkaran. َ َ akhirat
َ ٌ 16 َ ُ yaitu
ْ َّ ٌ ُ ْ َ ُّ َ ْ
bekal Ibnu Katsir Ibnu
adalah menjelaskan Katsir
adalahmenjelaskan bahwa
tentangtema keutamaan َ
Al- Surah َٓ‫ي‬ ِ ‫ض ِف‬ketakwaan.
‫ٌٔات فٍَ فر‬17‫ي‬Bekal
Al-Baqarah [2]: ‫شٓر ٌع‬yang
197 ‫اْلج أ‬ yang dibahas hanya ayat orang-orang
ini adalahayat yang
adalah ًُ ‫ي‬
b. Surah َ َ َ
Al-Baqarah َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ ْ ْ
َ َ dengan َ
[2]: 197 َ bahwa tema yang
hikmah di sisi orang-orang yang dibahas ini
‫ِف‬dimaksud
ِ َّ ‫ال‬ ‫د‬ ‫ح‬ِ َ َ َ ‫َل ٌف َس‬Ibnu
‫َل‬ ‫و‬ ‫ٔق‬ ُ ْ ‫ َّف‬Katsir
َ‫د و‬ ‫َل ٌر‬
ُ ْ ‫ ُّج ف‬di‫اْل‬ berakallah yang hikmah dapat mengambil َ ُ
ُ َ
tentang keutamaan di sisi orang-
َ َْ َ ْ ُ ُ ‫ٔلٔن‬
‫َوىك ًْ ِِف‬ َٓ‫ي‬ ِ َّ ‫ض ِف‬
َُ‫اّلل‬
‫اْل ْج أشٓر َ ٌْعئٌُات فٍَ فر‬
ُ ْ َ َ ْ َ ْ memberikan َ ْ َ َ isyarat ََ ‫اْلَج َو‬
adalah adalah tentang keutamaan
orang yang pelajaran berakal
berakal dari firman (‫اب‬ ِ ‫اَلْل‬Allah ‫)اولٔا‬. Firman ُ ُ
َ ْ ُ ََ َّ َ sini َ ّ ٍ
adalah‫ي‬ ‫ع‬َ ‫ح‬ َ ‫ْي‬
ٍ ‫خ‬ ُ ُ َ ٌ
ِ َ ‫ٔا‬ ‫ي‬
َ ‫ع‬َ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬ ٌ َ َّ َ ْ hikmah di sisi orang-orang yang ٔ‫أول‬
‫ك ًْ تخ‬ ُ ‫ىعي‬ ‫اْلج فَل َ ر َّفد وَل فسٔق ْوَل ِح َّد ُال ِِف‬ Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala 
َْ َ ْ ُ َّ Wa َُّ Allah
‫ َوىكً ِِف‬mereka untuk َ Albab
َّ ‫الزا ِد‬ َّ agar ْ َُ senantiasa
َdiri ُ َ Subhanahu َّ
Ta‟ala.
ْ ْ Tidak ada
kepada
‫ٔن‬ bisaَ Ulul
ُ ‫اتللَحٔ ْعيَى ٍْ ُّوات َّل‬
ِ ‫اّلل‬ membekali
ْ َ ْ ‫ْي‬ ‫َوح ْ ََز َّود َوا َ ف ِإ َ ْن َخ‬ (( ُ ‫ْلاب‬berakal
‫اب( ِإَل أوَلْل‬ َ
‫ٌااَلي َْلذن ِر‬Subhanahu َ
‫ٔا‬
ُ
‫)اول)) َو‬. Firman ُ hanya Wa Ta‟ala
ُ َّ iniَ َ ‫ْي‬ ‫َ خ‬bekal
ٍ dengan ٌِ ‫ئا‬tanda-tanda ‫اْلج و ٌْاَ ْتفع‬ ُ َ yang mengambil pelajaran dari
m halْ
‫ىعيكً ت‬
menuju bertafakur
akhirat yaitu َ orang-orang yang berakallah yang
﴾ ۹۹۷
ُ َّ َ َ ْ َّ : ‫ْللرة‬ ‫﴿ا‬ ‫اب‬ ‫ْل‬ ‫اْل‬
َ ْ ‫ ِ َّو ُدوا فَإ َّن ِ َخ‬Wa
َّ Subhanahu ‫وِل‬َ َ‫ي َواأح‬
jaminan ‫ٔن‬
dari ِ
ketakwaan. ‫ل‬ ‫ات‬ ‫و‬
ayat-ayat ‫ى‬ ٔ ‫ل‬
17 ‫اتل‬ ‫د‬ِ
Bekal yang ِ
Allah ‫ا‬‫الز‬ ‫ْي‬ ‫ز‬ dapat suatu
hanya nasihat
orang-orang
mengambil dan peringatan
yang
pelajaran
Allah Subhanahu dari
Wa firman
Ta‟ala
َ ْ ُ
hal ini
Firman dimaksud dengan
Ibnu
﴾Ta‟ala.
۹۹۷
Ibnu: ‫ْللرة‬
Katsir
Khususnya
Katsir ‫ ﴿ا‬di ‫اب‬ َ ْ ‫اْل‬
menjelaskan
‫ْل‬ dengan ‫وِل‬ ‫اأ‬َ‫ ي‬berakallahkecuali
Allah
yang Subhanahu
orang-orang
dapat Wayang
mengambil Ta’ala. Tidak
memiliki ba
ِ
17

jaminan
ِ ada yang mengambil pelajaran dari
hati dan akal, yaituAllah dia memahami
bahwa bekal akal
menggunakan yang pikiran terbaik sebagai yang pelajaran dari firman T
sini adalah memberikan isyarat suatu nasihat
18
dan peringatan kecuali
ُ َ
Firman Ibnu Ibnu
dimiliki Katsir oleh
Katsir menjelaskan setiap
menjelaskan
manusia bahwa Subhanahu 17apa Wa yang Ta‟ala. sedang Tidak dibicarakan
ada dan
kepada Ulul Albab tazkiyah agar senantiasa untuk memuji Allah orang-orang yang memiliki hati
‫وِل‬ِ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ )” bahwa
bekal yang bekal terbaik yang terbaik yang dimiliki yang
adalah bekal Subhanahu ketakwaan. Wa Ta‟ala.18 yang mengambil 18 makna
dan akal, pelajaran yang terkandung
yaitu dia dari memahami dalam apa 7
bertafakur dengan tanda-tanda
ُ َ oleh setiap manusia adalah bekal
g‫وِل‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ي‬
berakal, )”
dimiliki oleh setiap
‫ى‬ َ ‫اتل ْل‬
ٔ َّ Wa‫الزا ِد‬ َّ ‫ْي‬ َ ْ ‫)فَإ َّن َخ‬
manusia
suatuyang nasihat sedang
firman dan dibicarakanAllah Subhanahu
peringatan dan makna Wa
ِ dari ayat-ayat Allah
ketakwaan.
adalah bekal ketakwaan.
Subhanahu ( ِ yang terkandung dalam firman Allah
Surah
“Sesungguhnya Al-Baqarah sebaik-baik [2]: 269 bekalkecuali orang-orang yang memiliki Ta‟ala .19 7
Ta‟ala. Khususnya dengan
berakal, “Sesungguhnya ‫ى‬ ٔ َ ‫اتل ْل‬ َّ sebaik-baik ‫د‬ ِ ‫ا‬ َّ ‫ْي‬
‫الز‬ َ ْ ‫ َخ‬bekal ‫ن‬
َّ Wa
‫إ‬
َ
‫)ف‬hati dan akal,
Subhanahu Wa Ta’ala . 19
adalah
َ ْ
takwa”. (Allah
َ َ َ َ
Subhanahu
َ ْ ْ ْ ِ QS. Ali yaitu Imran dia memahami [3]: 7
menggunakan akal
‫ؤت‬takwa”. ُ pikiran
‫َ ي‬akan َ
ٌ‫اء و‬Allah ُ sebagai
‫ٌَ يش‬Subhanahu ‫اْلهٍث‬ َ ‫ؤ ِِت‬Wa ُ ‫ ي‬apa yang sedang dibicarakan d. QS. Ali Imran [3]: 7
Ta’ala pun
adalah membimbing ِ mereka َ َ َ َّ َ ُ
tazkiyah َُّ َّ َ untuk memuji َ َ Allah ُ ْ َ َ َ ْ ْ ٌ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ dan َ
untuk
‫ ٌَا يذ‬Ta‟ala
‫نر‬akhirat
“Sesungguhnya
‫ َو‬yaitu
bisa
‫ْيا‬ً ‫نث‬pun ً ْ ‫خ‬akan
membekali
‫ْيا‬
sebaik-baik
َ ‫أ‬membimbing
‫وِت‬ ‫ٍَث فلد‬17‫ه‬Bekal
diri menuju bekal
‫اْل‬
ِ
‫هخاب ٌِِّ آيات‬ ِ ‫اَّلي أُزل عييم اى‬ ِ ْٔ
ِ Wa ِ makna yang terkandung ُ dalam
ْ ُ
Subhanahu Ta‟ala. ٌ َ َ َُ ُ َ َ ٌ َ َ ْ ُّ
18
adalah takwa”. Allah Subhanahu bekal ketakwaan.
ْ َ ْ ُ ُ Wa َّ ‫ات‬ ٓ ‫اة‬ ‫ش‬ ‫ت‬ ٌ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫اب‬ َ‫ات ُْ ََّ أ ُّم اىهخ‬ ٍ‫ُّمه‬
yang﴾dimaksud ۹۶۹ : ‫﴿اْللرة‬ ‫اب‬ َ
‫ْل‬ ‫اْل‬ ٔ ‫ول‬ ‫أ‬ ‫َل‬ ‫إ‬ ِ
firman Allah Subhanahu Wa ِ ِ
dengan
ِ Ibnu Katsir
ِ
Ta‟ala pun akan membimbing َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ ُ 19 َ َّ َّ َ َ
di sini adalah memberikan isyarat
Surah Al-Baqarah [2]: 269 ّ ‫زيغ فيت ِتعٔن ٌا تشاة‬Ta‟ala ًِٓ ِ‫كئب‬. ‫اَّليَ ِِف‬ ِ ‫فأٌا‬
Ibnu Katsir menjelaskan ْ
6 kepada Ulul Albab agar senantiasa
ْ QS. Ali Imran ًُ َ‫[ َح ْعي‬3]: ‫ا‬ َ ‫ َو‬7ّ‫اء حَأويي‬
ٌ ِ ِ َ ‫اء اىْ ِفخَِْ ِث َواةْخ َغ‬ َ ‫ٌِِْ ُّ اةْخ َغ‬
َ ْ ُ bahwaَ َ َ
ُ ‫اْله ٍَث ٌَ يش‬ َ َ ْ ْ ُ ِ ِ ِ
‫اء َوٌَ يؤت‬
bertafakur tema dengan yang dibahas tanda-tanda ayat ini dari
ِ ِ ‫ِت‬ ‫ؤ‬ ‫ي‬
ٌ َ ُ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ُ َ َّ َّ َ ُ ُ َّ َّ ُ َ ْ َ
ُ ْ َ tentang َ َ َ ْ ْ keutamaan ‫ابٔن ٌِِّ آيات‬ ‫مي ِاىً حهلخٔل‬ ‫اس أخ َٔن ِف اىع‬
ِ َّ َّ ِ ‫ُزل ِعيي‬ ِ‫الري‬ ِ ‫اّلل َٔو‬ ْ ‫حأ ِوييّ إَِل‬
ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
َّ 6َّ َ ً ْ َ adalah
ً ‫ث‬adalah
‫ْيا َو ٌَا يَذن ُر‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫ْي‬ ‫خ‬ َ
‫وِت‬
ِ hikmahِ di sisi orang-orang yang ‫أ‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ث‬ ٍ ‫ه‬ ‫اْل‬
ِ ُ ُ ُ
ُ َ ‫ِد ٌ َرب َُِا َّ َو ُ ٌَ ُّا يَ ْ َّذن‬
‫اَّل‬
‫ُل‬ َّ َ
َ ْ َْ ُّ ٌ ‫ك‬
Khususnya dengan menggunakan akal
ْ َ ْ ُ ُ َّ ٌ َ َ َ ُ ٔ
ُ َ
‫ول‬ ‫أ‬ َ ‫َل‬ ‫إ‬
ِ ‫ر‬ ِ َ ‫ع‬ِ ّ
ِ ِ ‫ة‬ ‫ا‬ِ ٌ‫آ‬
pikiran sebagai َ tazkiyah untuk memuji
ْ ْ ‫ات‬ ٓ ِ ‫اة‬ ‫ش‬ ‫ت‬ ٌ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫اب‬ ِ ‫خ‬ ‫ه‬ِ ‫اى‬ ‫م‬ ‫أ‬ َ ْ ‫ات‬ ٍ ‫ه‬ ‫ُّم‬
﴾۹۶۹ : ‫اب ﴿اْللرة‬ ِ ‫اب(ْل‬ ‫ ُ ُِإَل أ َولَٔ اْل‬18 َّ َّ َ ‫﴿آل‬ َْْ
Allahberakal Subhanahu ِ ‫ْل‬Wa ‫ اَل‬Ta’ala. ‫)اولٔا‬. Firman َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ ﴾۷ ُ : َ‫عٍران‬ ِ َ ‫اْل َْلاب‬
ِ ِ ّ‫اَّليَ ِِف كئبًٓ زيغ فيتتعٔن ٌا تشاة‬
ِ ‫فأٌا‬
c. Ibnu
SurahKatsir menjelaskan
Al-Baqarah [2]: 269 َُ ْ َ َ َ َْ َ ْ ِ َْ ْ َ ْ ُْ
Allah Subhanahu Wa Ta‟alaً‫وي ِي ِّ وٌا حعي‬Ibnu َ ‫خ‬Ibnu َ ‫اى ِفخ‬Katsir
َ ‫ّ اةخغ‬menjelaskan
bahwa tema yang dibahas ayat ini ِ ‫غاء حأ‬Katsir
ِ ‫ِ ِث واة‬menjelaskan‫اء‬ ِ ٌِِ bahwa Allah
َ ُ ُ َ ْ ْ bahwa َ ُ ْ َ ْ َّAllah
Subhanahu َ ُ
Wa َّ َّ ُ َ ْ berfirman
Subhanahu
Ta’ala َ Wa
adalah adalah tentang keutamaan ‫اسخ َٔن ِِف اى ِعي ًِ حلٔلٔن‬ ِ ‫َ َحأ ِو َيي َّّ َّ ِإ َُل َّاّلل ُ و ُالر‬
ُ ُ َّ ُ َّ ( ‫اب‬
ِ َ ‫اْل َْل‬
َّ َ (Ta‟ala
َ berfirmanٔ‫ )وٌاَ َّيذن ُر ل ِإَل أول‬dan ) tidak
16 Ibid,.
17 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’anٔAl-
hikmah di sisi orang-orang yang ‫ا يذنر ِإَل أول‬dapat َ
ٌ‫ربِا و‬mengambil
‫ِد‬ ْ
ِ ‫ ك ٌَ ِع‬pelajaran ِّ ِ‫ آٌِا ة‬darinya
ْ َ ْ 597ُ ُ َ
َْ ْ
17
Azhim…, jld 2, hlm.
berakal (‫ْلاب‬
18 Ibid,. َ ‫)اولٔا اَل‬. Firman dan
19 Ibid,.tidak dapat mengambil Terdapa
18 ِ ﴾۷ : ‫اب ﴿آل عٍران‬
ِ ‫اْلْل‬
pelajaran darinya melainkan orang
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala Ibnu Katsir menjelaskan 25
7 orang-orang yang berakal. Artinya, yaitu
bahwa Allah Subhanahu Wa
yang dapat memahami dan akal y
Ta‟ala berfirman
yang dapat memahami dan akal yang sempurna lagi bersih,
Subhanahu Wa Ta‟ala, kekuasaan,
QS. Ali Imran [3]: 190
merenungi maknanya hanyalah yang mengetahui hakikat banyak
keluasan ilmu, hikmah, dan juga
َ orang-orang
ْ َْ ْ َ sehat َّ
‫ات َواْل ْر ِض َواخ ِخَل ِف‬ َ َ َّ berakal
yang hal secara jelas dan nyata. Mereka
ِ ‫ِإن ِِف خي ِق السٍاو‬ rahmat dari Allah Subhanahu Wa
َ ُ orang-orang
‫اب﴿آل‬
dam
َ ْ ‫وِل ْاْل‬
melainkan
‫ْل‬
mempunyai
‫ْل‬ ‫ات‬َ‫ار ََلي‬pemahaman
َ ‫انل‬
ٓ ‫و‬
ْ َّ
َّ ‫ َو‬berakal.
yang rahmat bukan
Ibnu
orang-orang
dari Allah
Katsir Subhanahu
tuli dan bisu
menjelaskan Ta‟ala. Wa21
ِ yang
Artinya, ِ yang
benar.
ٍ jangalah
Dan dapat ِ memahami ِ ‫اليي‬
Engkau Ta’ala. 21
yang tidak berakal. Maksudnya
manusia
QS. Al-Maidah tidak sama [5]: 100yang buruk ba
dan merenungi maknanya
menjadikan kami seperti ﴾۹۹۱ hanyalah
: orang-
‫عٍران‬ f. QS. Al-Maidah mereka [5]:tidak 100 putus-putus
orang-orang yang berakal sehat dam َْ َ ُ َّ َ ُ َ ْ meskipun
dengan yang baik,
ْ َ ‫كُو ََّل ي‬
َ‫خ‬keadaan,
be
orang Ibnu
yang diKatsir
dalam menjelaskan
mempunyai pemahaman
hati mereka
yang benar. ٔ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ب‬
menarik hatimu. ِ Sesuatu
berdzikir ‫ي‬ ‫اىط‬ ‫و‬
dalam ‫يد‬ ‫ت‬ semua ‫اْل‬ ‫ي‬ ٔ
ِ ‫س‬ yang be
terdapat kecenderungan kepada
ُ َ َ َّ ُ َّ َ
baik dengan hati َ
maupun
ْ ْ َ
ُ َ dengan َ َ َ ْ َ
bahwa Allah
Dan janganlah Subhanahu
Engkau Wa
menjadikan ‫وِل‬
ِ ‫اّلل ياأ‬
halal dan‫لٔا‬itu ‫يد فات‬ ‫ختم نْثة اْل ِت‬
ِ bermanfaat dan ‫أع‬
kami seperti orang-orang yang di dalam ُ ‫ ْفي‬adalah
َ memahami ُ ْ ُ َّ َ itu َapalebih ْ َ ْ
orang-orang
Ta‟ala yang mengikuti
berfirman: ayat- lisan. Mereka
﴾berjumlah
۹۱۱ : ‫﴿املائدة‬sedikit ‫حٔن‬ ِ ‫ت‬ ً ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫اب‬ َ
yang
‫ْل‬ ‫اْل‬
hati mereka terdapat kecenderungan ِ
ayat mutasyaabihaat, tetapi terdapat pada langit dan bumi dari
kepada orang-orang yang mengikuti baik bagi kalian daripada hlm. terda
teguhkan kami di atas jalan yang Ibnu Katsir kandungan menjelaskan manusia hikmah tidak yang
ayat-ayat mutasyaabihaat, tetapi Yang haram lagi berbahaya yang yan
sama yang buruk dengan yang baik,
lurus sertakami
teguhkan
20 agama yang
di atas benar.
jalan yang20lurus menunjukkan keagungan Allah
berjumlah
meskipun
21 menarik banyak. hatimu. Sesuatu Maka buka
serta agama yang benar.20 Subhanahu
QS. Ali Imran [3]: 190 bertawakallah
yang halal danWaituTa‟ala, kepada
kekuasaan,
bermanfaat Allah dan
e. QS. Ali Imran [3]: 190 keluasansedikit
berjumlah ilmu, hikmah, adalah danlebih juga
َ ْ 8 Subhanahu Wa Ta‟ala bagiituorang-
َ ْ ْ َ َّ
‫ات َواْل ْر ِض َواخ ِخَل ِف‬ َ َ َّ
ِ ‫ِإن ِِف خي ِق السٍاو‬ baikrahmat bagi kalian dari Allah
orang yang berakal yang sehat dan
daripada Subhanahuhlm. Yang Wa
َ ُ s
‫اب﴿آل‬ َ ْ ‫ات ْلوِل ْاْل‬
‫ْل‬ ٍ
َ‫انل َٓار ََلي‬
َّ ‫اليَّيْو َو‬ haram lagi berbahaya yang berjumlah21
Ta‟ala.
ِ ِ ِ ِ normal.
banyak. Maka Menghindari bertawakallah perbuatan kepada akan
QS. Al-Maidah [5]: 100
﴾۹۹۱ : ‫عٍران‬ haram,
Allah Subhanahu serta berpuas Wa Ta’ala  diri dan bagi s
orang-orang
merasa ْ َ ‫ َول‬cukup yang
ُ ‫اىطي‬َّ dengan
َ ‫يد‬ ُ berakal ْ hal-hal
َ ‫اْل‬ yang yang
َ‫َل ي َ ْسخ‬ sehat َّ ُ

Ibnu Katsir Ibnu menjelaskan
Katsir menjelaskanbahwa Allah ٔ ‫ب‬
dan normal. Menghindari ‫و‬ ‫ت‬
ِ ‫ي‬ ٔ
ِ perbuatan ‫كو‬
halal. ُ َ Agarَ َّ ُ berpuasَّ َ
kamu
َ ْ ُ َ danْ َ َmerasa
mendaptakan
َ َ ْ َ m
bahwa ُ
Subhanahu Allah
َ َ ْ َ
Wa Subhanahu
ْ
Ta’ala  berfirman: Wa ‫وِل‬ِ ‫يد فاتلٔا اّلل ياأ‬
haram, serta
ِ ‫اْل ِت‬dunia diri ‫أعختم نْثة‬
(‫وِل‬ َ keberuntungan, yaitu
َ dan ْ di َْ
ِ ‫ ْل‬berfirman:
Ta‟ala ‫ات‬
ٍ ‫اب َلي‬ ِ ‫ )اْلْل‬Terdapat tanda- cukup dengan َ hal-hal
﴾akhirat.
۹۱۱ : ‫﴿املائدة‬ ُ ْ ُ ْ ُ َّ halal.
‫ً تف ِيحٔن‬keberuntungan,
yang
‫اب ىعيك‬ َ Agar
َ
tanda bagi orang-orang yang berakal kamu 22
mendaptakan ِ ‫اْلْل‬
Terdapat tanda-tanda
(Ulul Albab), bagi orang- yaitu mereka yang QS
yaitu dunia dan di akhirat.22
QS. Yusuf [12]: 111
mempunyai (Ululakal yang sempurna lagi ْ
‫ْل َ ُّق‬
orang yang berakal Albab), g. QS. Yusuf [12]: 111
bersih, yang mengetahui hakikat
20
yaitu mereka yang mempunyai َ‫اب ٌا‬ 21 َ
َْْ ُ ٌَْ ْ َ َ‫ىَ َل ْد ََك َن ِف ك‬
ِ ‫ْل‬ ‫اْل‬ ‫وِل‬ِ ‫ْل‬ ‫ة‬ ‫ْب‬ ‫ع‬
ِ ً ٓ
ِ ‫ص‬
ِ ‫ص‬ ِ
banyak hal secara jelas dan nyata.
َّ ‫ِب‬
akal yang sempurna
Mereka bukan lagi bersih,
orang-orang tuli dan َ ْ ‫يق اَّلي َب‬
‫ْي‬ َ ‫َتى َوىَكَ حَ ْصد‬ َ َ ‫ََك َن َحديثًا ُح ْف‬
ِ ِ ِ ِ
yang mengetahui bisu hakikat banyak berakal. Maksudnya 8 َ
ْ ‫ْح ًث ى َل‬ ْ ‫يو ُك‬ َ ََْ ََْ
yang tidak
ٍ‫م‬ ٔ َ ْ ‫َش ٍء َو ُْ ًدى َو َر‬ ‫يدي ِّ وتف ِص‬
mereka
hal secara jelasIbnudan nyata. tidak putus-putus
Mereka berdzikir
Katsir menjelaskan Ibnu Katsir menjelaskan
dalam semua keadaan, baik dengan َ ُ ُْ
bukanmanusia
orang-orang tidaktulisama dan bisu yang buruk bahwa Allah Subhanahu ﴾۹۹۹ : Wa ‫﴿ئسف‬ Ta‟ala‫يؤ ٌِِٔن‬
hati maupun dengan lisan. Mereka da
yang dengan
tidak berakal. yangMaksudnya
memahami baik,
apa yang meskipun
terdapat pada berfirman
Ibnu Katsir dalam ayatnya bahwa
menjelaskan yang Allah
M
mereka
menarik tidak
langit dan putus-putus
hatimu. bumiSesuatu
dari kandungan yanghikmah berbunyi Subhanahu Wa Ta’ala  berfirman
yangsemua menunjukkan keagungan Allah dalam ayatnya َ yang berbunyi or
berdzikir dalam
halal dan itu keadaan, bermanfaat dan ً َ َ َ َ ْ ْ ُ ٌَْ
‫اب ٌا َكن ح ِديثا‬ َ
baik dengan
Subhanahu Wa Ta’ala, kekuasaan,
hati maupun
berjumlah sedikit adalahdenganitu lebih
22
ِ ‫وِل اْلْل‬ ِ ‫ِعْبة ْل‬
23

keluasan ilmu, hikmah, dan juga terdapat pengajaran bagi orang-orang


lisan. Mereka
baik memahami
bagi kalianapadaripada yang hlm. terdapat
21 Ibid., hlm. pengajaran 188 bagi orang-orang
terdapat Yang
pada langit
20 Ismail Ibnu
haram dan
Umar
lagibumi
Ibnu dari
Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al- 22 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al- 9
Azhim, jld 2 …, hlm. 12 berbahaya yang yangAzhim,
mempunyai jld 3…, .hlm. 203 akal. Al-Qur‟an itu
kandungan hikmah
berjumlah banyak. yang Maka
bukanlah kisah yang dibuat-buat. Al-
menunjukkan
bertawakallah
26 keagungan Allah Allah
kepada Qur‟an di sini tidak seharusnya
Subhanahu Wa Ta‟ala,
Subhanahu Wakekuasaan,
Ta‟ala bagi orang- didustakan dan dibuat-buat dari
keluasan ilmu, hikmah, dan juga
yang mempunyai akal. Al-Qur‟an itu
Maka bukanlah kisah yang dibuat-buat. Al-
Allah Qur‟an di sini tidak seharusnya
i orang- didustakan dan dibuat-buat dari
yangtertuntun
mempunyaikepada akal.kebaikan
Al-Qur’an dan selain
Ibnu Allah
Katsir Subhanahu penjelasan,
memberikan wa Ta’ala.
ehat dan selain Subhanahu
Allah kisah Wa Ta‟ala,
itu bukanlah
tidak yang dibuat-buat.
memahaminya. Jika dia bahwa
Dan Al-Qur’an
orang-orang ini adalah
yangpenjelasanberakal
erbuatan akan tetapi
Al-Qur’an membenarkan
di sini juga, kitab-kitab
tidakdia seharusnya untuk semua pelajaran,
makhluk dari manusia
memahaminya tidak mau mengambil maksudnya
diri dan didustakan
sebelumnya dandari
dibuat-buat
kitab-kitabdari yang
selain dan jin, pelajaran darinya. Menjadikan
tunduk kepadanya, tidak mau di sini adalah orang-orang yang
hal yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akan tetapi apa yang ada di dalamnya sebagai
diturunkan dari
membenarkannya dan langit,
tidakdanmau mempunyai akal (Ulul Albab).25
membenarkan kitab-kitab sebelumnya dalil dan bukti yang menunjukkan
daptakan tertuntun kepada kebaikan dan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
membenarkan
kitab-kitab apa
darimengikutinya. yangyang benar dari
Hanyalah
diturunkan orang-
dari bahwa tidak[38]: ada29ilah yang haq selain
10. QS. Shad
a dan di tidak memahaminya. Jika 23dia Dan orang-orang yang berakal
orang
langit, dan yang berakal apa
membenarkan isinya.
saja yang
yang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan
memahaminya
benar dari isinya.
dapat
23 juga, dia tidak mau
mengambil pelajaran.
mengambil
orang-orang َّ ِّ pelajaran,
‫ﺎرك‬
َ َ maksudnya
ٌ َ َ berakal
‫�َﺪﺑَّ ُﺮوا آﻳَﺎﺗِ ِﻪ‬yang َ َ‫ﺎب أ‬
َ‫ﻧﺰ ْﺠ‬
‫ ُﺎه ِإ�ْﻚ ُﻣﺒ‬mengambil
ٌ َ
‫ِﻛﺘ‬
QS. Ar-Ra’d
tunduk [13]: 19 َ ْ sini ُ
kepadanya, tidak mau pelajaran, maksudnyaَ ْ di
di sini adalah orang-orang ُ َّadalah
َ
yang
h. QS.Maksudnya
Ar-Ra’d [13]: adalah
19 yang akan
﴾۲۹ : ‫ﺎب ﴿ص‬ ِ ‫ﻛ‬ ‫ﻛ َﺮ أوﻟﻮ اﻷ‬25‫َو ِ�َﺘَﺬ‬
ْ mengambil
ُّ‫اْلَق‬ َ َّ
membenarkannya َ ُ dan
َ ْ َ nasihat, َ َّ َ ُ mengambil
َ tidak ََ
ْ َ َ mau mempunyaiyang
orang-orang akal (Ulul Albab). akal
mempunyai
‫ُزل إِلم ٌَِ ربم‬ ‫أفٍَ حعيً أجٍا أ‬
ِ Hanyalah
َ َ ْ ََ َ ْ ُ teladan
َْ suri ُ َّ َ َ َ dan
mengikutinya.
ْ َ َُ ْ َ َ
َّ memikirkannya
orang- (Ulul Albab).25
‫ىلد َكن ِف‬ ُ َ َ 10. QS. Shad [38]: Katsir
Ibnu 29 menjelaskan
‫اب‬ِ ‫ْل‬hanyalah
‫ أولٔ اْل‬yang
orang ‫ حخذنر‬berakal
‫أخم ِإجٍا‬saja ْٔ ٍَyang
‫ن‬ j. QS. Shad [38]: 29
َ َ
‫َكن َح ِديث‬ َّ ِّ ٌ َ َ ُ َ ْ َdengan َ ٌ ayat
ْ َ Ta’ala.
orang-orang yang bahwa berkaitan
tertuntun
dapat kepada
mengambil kebaikan
﴾۹۹ :sehat
dan
‫﴿الرعد‬dan
pelajaran. ‫�َﺪﺑَّ ُﺮوا آﻳﺎ‬Subhanahu
selainَ Allah
‫ﺗِ ِﻪ‬sebelumnya ‫ﺒﺎرك‬yang wa
‫ ِإ�ﻚ ﻣ‬menjelaskan‫ﻧﺰﺠَ ُﺎه‬ ‫ِﻛﺘَﺎب أ‬
َْ َ mempunyai akal yang
ْ َ ْ ُ berakal ُ َّ َ َ
‫يَديْ ِّ َوتفص‬ tidak memahaminya.
Maksudnya Jika dia
adalah yang akan Dan orang-orang yang
﴾۲۹ : ‫ ﴿ص‬petunjuk ‫ﺎب‬ ‫ﻛ َﺮ أوﻟﻮ اﻷﻛ‬yang
َ ‫�ﺘﺬ‬ َ ِ ‫َو‬
Ibnubenar. 24
Katsir menjelaskan dalam tentang ِ
َ ْ
﴿ ‫يُؤ ٌُِِٔن‬
memahaminya
mengambil juga, dia tidak
nasihat, mau
mengambil mengambil pelajaran, maksudnya
Ibnu Katsir menjelaskan
tafsirnya, “Wahai Muhammad memberikan arahan kepada
QS. Ibrahim
9. tunduk [14]:
kepadanya,52 tidak tidak
mau di Ibnusini Katsir adalah menjelaskan orang-orang yang bahwa
suri teladan
dalam dan memikirkannya Ibnu Katsir menjelaskan
sama dengantafsirnya, orang yang buta yang “Wahai tidak akal bahwa hari kembali dan
َُ Muhammad َّ َ
membenarkannya َ ْ َ dan tidak
َّ ِّ ٌ mau َ yang
َ‫َ ٰﻫ َﺬا ﺑ‬
berkaitan
mempunyai dengan
akal (Ulul ayatAlbab). sebelumnya25

‫ َﻤﺎ‬mengikutinya.
‫�َﻌﻠ ُﻤﻮا ﻛﻏ‬kepada ‫ ُروا ِﺑ‬kebaikan
َِ ‫ ِﻪ‬tidak َ ‫ﺎس‬
ُ�ِsama
hanyalah orang-orang dengan bahwa berkaitan dengan ayat
‫ﻫﻮ‬tertuntun ‫و‬ ‫ﻨﺬ‬ ‫و‬ ِ ‫ﻠﻨ‬ dan ‫ﻟ‬ ‫غ‬ ‫ﻼ‬
tidak yanghari menjelaskanpembalasan tentang pastipetunjuk akan
memahaminya.
orang mempunyaiJika
yang َ buta ْ َ akalْ Hanyalah
dia ُ memahaminya
ُ yang َ َّ َّ َ sehat
yang َ
orang-
ٌ dan
tidak َ ٌ َٰ 10. QS.
yang sebelumnya
Shad [38]: 29 yang
memberikan
datang. Al-Qur’an arahan menjelaskan
memberikan kepada
﴾۵۲juga, : ‫﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬
orang dia tidak ‫اﻷﻛﺎب‬
24 ِ mau
yang berakal ‫ﻛﺮ أوﻟﻮ‬saja
tunduk ‫ﺪ و ِ�ﺬ‬yang
kepadanya, ‫اﺣ‬
ِ ‫إِ� و‬
benar. akal tentang
َ
bahwaِّ hari petunjuk
َّ َّ َ ٌ kepada
َ َ ُ kembali
ُ ْ َ dan
َ ْ َ tujuan-tujuan َ ٌ yangَ hari
23
tidakdapat mengambil
mau membenarkannya
Ibnu Katsir memberikan pelajaran.
dan tidak ُ
arahan
‫آﻳﺎﺗِ ِﻪ‬memberikan
‫ك �ﺪﺑﺮوا‬pasti ‫ﻚ ﻣﺒﺎر‬ َ
�‫ﺠﺎه ِإ‬datang. ‫ أﻧﺰ‬kepada
‫ ِﻛﺘﺎب‬Al-
pembalasan akan
arahan
9. QS. Ibrahim [14]: 52 yang benar danْ َ sumber-sumber ْ ُ َ َّ kepadaُ َ َ
‫اﻷ َﻛ‬arahan ‫�َﺘَﺬﻛﺮ أوﻟ‬dan
mau Maksudnya mengikutinya. Hanyalah yang orang-
penjelasan, adalah bahwa Al-Qur’an akanini Qur’an ﴾۲۹memberikan
:bahwa
‫ﺎب ﴿ص‬ ‫ﻮ‬kembali ِ‫و‬
َ
akal ِ hari
ُ orang َّ ُ yang َ ْ berakal َ sajauntuk yangَّ ِّ ٌ dapat َ َ َ َٰ rasional yang tepat, maka pada
‫ َﻤﺎ‬mengambil
‫ﻫ َﻮ‬mengambil ‫ َو ِ�َﻌﻠﻤﻮا‬penjelasan ‫ﺎس َو ِ�ُﻨﺬ ُر‬
nasihat, tujuan-tujuan yang benar dan sumber-
9
‫ﻛﻏ‬adalah ‫ ِﻪ‬pelajaran.
‫وا ِﺑ‬ ِ mengambil
‫ﻠﻨ‬
Maksudnya ‫ﻟ‬ ‫غ‬ ‫ﻼ‬
semua ‫ﻫﺬا ﺑ‬ hari pembalasan pasti akan
ayatrasional
di atasyang menjelaskan orang-
ْ َ ْ ُ
ُ َ َّ َّ َ َ dan ٌ َٰ ‫إ‬
sumber Katsir tepat, maka pada
suri teladan
makhluk dari dan
َ ‫اﻷ‬akan memikirkannya
manusia ٌ َ jin, Ibnu Al-Qur’an
datang. menjelaskan
memberikan
﴾۵۲adalah : ‫﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬ yang‫ﺎب‬ ‫ﻛ‬
ِ orang-orang yang ِ ‫ﻮ‬ ‫وﻟ‬ ‫أ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺬ‬ � ِ
mengambil ‫و‬ ‫ﺪ‬ ‫اﺣ‬ِ ‫و‬ � ayat orang di atasyang memiliki orang-orang
menjelaskan akal.
hanyalah pelajaran darinya. Menjadikan apa bahwa berkaitan dengan ayat
nasihat, mengambil suri teladan dan arahan
yang memiliki akal. kepada tujuan-tujuan
mempunyai Ibnu Katsir memberikan
memikirkannya yang ada akal di
hanyalah yangorang-orang
dalamnya sehatsebagai dan 11. QS. Shad [38]: 43
sebelumnya
yang benar yang menjelaskan
dan sumber-sumber
penjelasan, bahwayang Al-Qur’an k. QS. Shad [38]: 43
sehat danini
yang benar. mempunyaidan buktiakal
ٰ ‫ﺎ َو ِذ ْﻛ َﺮ‬rasional ْ َ ُ َ yang
َ ْ َ ُ َ maka
24
tentang
dalil yang menunjukkan َّ ِّ ً َ ْ َ ْ yang
ُ ‫ﻣ َﻌ‬petunjuk
َّ ُ tepat, ْ‫َو َو َﻫﺒ‬
َ pada
benar. adalah
24 penjelasan untuk semua ‫ى‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺔ‬
memberikan
‫ﻤﺣ‬ ‫ر‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺜ‬ ‫ﻣ‬
ِ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬
arahan kepada
‫ﻫ‬ ‫أ‬ � ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬
bahwa tidak
[14]:ada
52 ilah yang haq َ orang- ُ
َ ْ ‫ِﻷو� ْاﻷ‬
9. QS. Ibrahim ayat di atas menjelaskan
i. QS.makhluk dari52manusia dan jin,
Ibrahim [14]: akal bahwa ﴾ ۴۳ : ‫﴿ص‬
hari kembali ‫ﺎب‬ ‫ﻛ‬
ِakal. dan ِ
ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ darinya.
orang yang memiliki
َ َ Menjadikan َّ ِّ ٌ َ َ َ apa َٰ
‫ﻮا ﻛﻏ َﻤﺎ ﻫ َﻮ‬24pelajaran
‫ﻤ‬Ismail
‫و ِ�ﻌﻠ‬Ibnu ‫�ُﻨﺬ ُر‬Ibnu
‫وا ﺑِ ِﻪ‬Umar ِ ‫ﺎس و‬ ِ ‫ ﻟﻠﻨ‬2009,
Katsir, ‫ﻫﺬا‬
‫ﺑﻼغ‬Tafsir hari pembalasan pasti akan
Al-Qur’an yang adajld
Al-Azhim,
َ ْ َ 4…,
di ُ َ 450
ْ ُ hlm.
dalamnya
11. Ibnu
َّ َّ َ َ ٌ sebagai
َ
َٰ
QS.
ٌ
25
Ibid.,
Katsir[38]:
Shad
datang. dan
mengutip perkataan dari
hlm. 523 43
Al-Qur’an
﴾۵۲ : ‫ﺎب ﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ‬ ِ ‫اﺣﺪ و ِ�ﺬﻛﺮ أوﻟﻮ اﻷﻛ‬ ِ ‫إِ� و‬
Al-Hasan Qatadahmemberikan berkata: Allah
dalil dan bukti yang menunjukkan ْ
ٰ ‫ﻛ َﺮ‬Subhanahu ً ْ
َّ ِّ َ َ kepada
َِ arahan َ ْ
َّ ُ tujuan-tujuan
ْ ‫ﻣ َﻌ ُﻬ‬Ta’ala ُ َ ْ َ َُ َْ َ َ َ
َِ menghidupkan
Ibnu Katsir memberikan 10 ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻤﺣ‬ ‫ر‬ ‫ﻢ‬
wa ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺜ‬‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ووﻫﺒﻨﺎ � أﻫﻠ‬
bahwa tidak ada ilah yang haq mereka
yang benar kembali untuknya
dan sumber-sumber َ ْ َ ْ danُ
23 penjelasan, bahwa Al-Qur’an ini
Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
menambahkan ﴾۴۳ :orang-orang
‫ﺎب ﴿ص‬ ِ ‫و� اﻷﻛ‬ ِ ‫ِﻷ‬
yang
Azhim, jld 7…, hlm. 427 rasional yang tepat, maka pada
24 Ismail Ibnu Umar Ibnu
adalah Katsir, 2009, untuk
penjelasan Tafsir Al-Qur’an
semua Al-
24
Azhim, jld 4…,Ismail 450 Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir
hlm. Ibnu 25 Ibid., hlm.ayat
523 di atas menjelaskan orang-
25
Al-Qur’an Al-Azhim,dari
makhluk jld 4…,manusia
hlm. 450 dan jin, Ibid., hlm. 523
orang yang memiliki akal.
pelajaran darinya. Menjadikan apa
10 27
yang ada di dalamnya sebagai 11. QS. Shad [38]: 43

َ
ٰ َ ْ َ َّ ِّ ً َ ْ َ ْ ُ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ
dalil dan bukti yang menunjukkan
kesenangan, jalan keluar dan َْْ
َ ‫)اوﻟﻮا اﻻ‬27. ُ ُ
Ta’ala akan memberikan rahmat akal. ( ‫ﺎب‬
ِ ‫ﻛ‬berdiri,
semata-mata sebagaimana
ketenteraman di dunia dan di
untuk kaumnya yang bersabar, pendapat lainnya. Hanya orang
akhirat. 26 13. QS. Az-Zumar [39]: 18
tabah, berserah diri, tawadhu’’ yang berakalah yang dapat
َُ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ yaitu َّ
‫ﻳﻦ ﻳَﺴﺘ ِﻤﻌﻮن اﻟﻘﻮل ﻓ‬
12. QS. Az-zumar [39]:Subhanahu 9
ۚ‫ َﻴﺘ ِﺒ ُﻌﻮن أﺣﺴﻨﻪ‬pelajaran, َ �‫ا‬
semisal dengan ketenangannya.
mereka. Allah Orang- wa mengambil
ِ
Ta’ala
َ akan
ُ ‫ﺤﻳْ َﺬ‬orang
memberikan
ً ‫ا َوﻗَﺎﺋ‬yang
ً َ berakal ْ‫ﺎء اﻟﻠَّﻴ‬
َ
rahmat
َ ٌ mereka َ untuk
َ ُ ْ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ ٰ َ ُ perbedaan
mengetahui َ ُ َّ ُ ُ َ َ َ َّ
antaraَ ُ ٰ َ
‫ر‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬
kaumnyaِ yang bersabar, ‫ﺪ‬ ‫ﺎﺟ‬ ‫ﺳ‬
ِ bahwa‫ﻞ‬ ِ tabah, ‫آﻧ‬ ‫ﺖ‬ ِ ‫ﻧ‬‫ﺎ‬
berserah ‫ﻗ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻫ‬ ‫أﻣﻦ‬ ‫وﺤﻚ ﻫﻢ أوﻟﻮ‬ ِ ‫اﺑ وأ‬ ۖ ‫ا�ﻳﻦ ﻫﺪاﻫﻢ‬ ِ ‫وﺤﻚ‬ ِ ‫أ‬
َّ mengetahui
َََْ ُ ََْ ََ ْ
akibat baik َ
َ ْ ‫ْاﻷ‬
ْ َ ْ ُ ِّ َ ketenangannya. orang lain dengan orang lain, yaitu
َ �‫ا‬
‫ﻳﻦ‬
diri, ‫ﻫﻞ ﻳ َ ْﺴﺘَ ِﻮي‬dengan
ِ kesabarannya
tawadhu’’ ‫ﻤﺣﺔ رﺑ ِﻪۗ ﻗﻞ‬ ‫ﺮﺟﻮ ر‬adalah‫اﻵ ِﺧﺮة وﻳ‬ yang memiliki inti pemikiran yaitu ﴾ ۱۸ : ‫﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ ‫ﺎب‬
ِ ‫ﻛ‬
ُ َّ
ُ ُ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ
Orang-orang yang berakal َ َّ mereka
‫ﻮ‬ ‫وﻟ‬kesenangan,
‫ﻏﻤﺎ ﻓﺘﺬﻛﺮ أ‬bahwa ‫ﻮنۗ ِإ‬jalan
‫ﻻ ﻓﻌﻠﻤ‬ ‫ا�ﻳﻦ‬
ِ ‫ﻮن و‬
keluar dan ‫ﻓﻌﻠﻤ‬ menjauhi َ ْ penyembahan
َ ْ ‫اﻻ‬ ُ ُ 27 bahwa tersebut ada
mengetahui akibat baik َ Ibnu
akal. ِ Ibnu ‫وﻟ‬Katsir
( ‫ﺎب‬
Katsir ‫ﻛ‬ ‫ﻮا‬
menjelaskan ‫ )ا‬. ayat di
ketenteraman di﴾۹dunia : kesenangan,
‫﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ dan‫ﺎب‬di
atas akan َ ْ ‫ْاﻷ‬
‫ﻛ‬ mendapatkan
menjelaskan tentang berita
penyembahan gembiramenjelaskan me
kesabarannya adalah ِ
berhala.bahwa Orang-orang
tentang ayat
kehidupandi atasyang menjelaskan
dunia mampu dan kem
jalanakhirat. keluar dan ketenteraman di dunia
26
13. QS. Az-Zumar [39]: 18
Ibnu Katsir menjelaskan
dan di akhirat. 26 menjauhitentang Mereka
akhirat. penyembahan
penyembahan yang tersebut berhala.
dapat Da
12. QS.bagaimana Az-zumar [39]: keadaan 9 orang-orang akan َ َ
ْ mendapatkan
ُ َ Orang-orang َ
َ ُ َّ َ َ ْ َ yang ْ َ berita
ُ َ ْ َ َ
gembira َّ
l. QS. Az-zumar [39]: 9 ‫ﻨ ۚﻪ‬memahami
‫ﻓﻴﺘ ِﺒﻌﻮن أﺣﺴ‬dan ‫اﻟﻘﻮل‬mengamalkan
‫ﻳﻦ ﻳﺴﺘ ِﻤﻌﻮن‬ mampu �‫ا‬ِ isi tua
ََْ َ ً َ ْ َّ َ َ ٌ َ َ ُ ْ َّ َ ُ ْ ُ َ kehidupan
ُ tentang ٰ َ ُ َ ُ َّ ُ ُ dunia َ َ َ dan َّ َ akhirat. َٰ ُ
‫ ًﻤﺎ ﺤﻳﺬ ُر‬26ِ‫ﺋ‬Ismail
‫ﺪا َوﻗﺎ‬Ibnu
‫ﺎﺟ‬
ِ ‫ﺳ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻴ‬‫اﻟﻠ‬
ِ hlm. 75
Umar ‫ﺎء‬
Ibnu ‫آﻧ‬ ‫ﺖ‬ ِ
Katsir, ‫ﻧ‬‫ﺎ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬
2009, ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
Tafsîr‫أ‬ ‫ﻮ‬ ‫وﻟ‬ ‫أ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬
kandungan
27
‫ﻚ‬
Ismail ‫وﺤ‬
ِ Ibnu‫أ‬‫و‬
Mereka yang dapat memahami danۖ ‫اﺑ‬
Umar ‫ﻢ‬ ‫اﻫ‬ ‫ﺪ‬
ayat-ayat
Ibnu ‫ﻫ‬ ‫ﻳﻦ‬
Katsir, �‫ا‬ِ 2009, ‫ﻚ‬ ‫وﺤ‬
ِ Allah
Tafsir ‫أ‬ me
Al-Qur’ânَّ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ِّ َ َ ْ ُ َ َ
Al-̒Azhîm, ْ Al-Qur’an Al-Azhim, ْ َْ
ِ ‫اﻵ ِﺧ َﺮة َوﻳ ْﺮﺟﻮ َرﻤﺣﺔ َرﺑ ِﻪۗ ﻗﻞ ﻫﻞ ﻳﺴﺘ ِﻮي‬
jld 7…, jld 7…, hlm. 89
َ �‫ا‬
‫ﻳﻦ‬ Subhanahu waisiTa’ala,
﴾۱۸kandungan mereka
: ‫﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ َ itulah ber
mengamalkan ‫ﺎب‬ ِ ‫اﻷ‬ ‫ﻛ‬
ayat-ayat
tsir mengutip ُ ُ ُ َّ musyrik
َ َ َ َ َّ َ yang َ َ َّ sama
َُ ْ َ tidak َ ‫ﻮن‬ َ
َ ُ ْ di َ sisi Allah orang-orang
Subhanahu yang
wa Ta’ala, diberikan
mereka kon
Al-Hasan dan
‫ﻮ‬ ‫وﻟ‬ ‫أ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺬ‬ ‫ﺘ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬‫ﻏ‬ ‫إ‬
ِ ۗ ‫ﻮن‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻻ‬
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
‫ﻳﻦ‬ �‫ا‬
ِ ‫و‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻠ‬‫ﻌ‬ ‫ﻓ‬ 11
َْْ َ ‫اﻷ‬
itulahpetunjuk orang-orang
di dunia dan yangdidiberikan
Ibnu Katsir menjelaskan
akhirat, ber
kata: Allah orang ۹ : ‫ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ‬
yang ﴾beribadah ِ ‫ﻛ‬waktu
di petunjuk di dunia danyang
dan orang-orang di akhirat, dan
memiliki sek
bahwa ayat di atas menjelaskan
wa Ta’ala malam hari dengan sujud dan orang-orang yang memiliki akal sehat
Ibnu Katsir Ibnu menjelaskan
Katsir menjelaskan
bagaimana akal sehat dan fitrah yang lurus.28 me
tentang penyembahan
dan fitrah yang lurus.28 berhala.
mereka kembali berdiri.
bagaimana
keadaan Untuk itu
keadaan musyrik
orang-orang ayat
orang-orangyang ini 14. QS. Az-Zumar [39]: 21 ten
Orang-orang yang mampu
menambahkan tidak dijadikan dalilSubhanahu
orang wa yang n. QS. Az-Zumar [39]: 21 َ
َ َ َ َ ً َ َ َّ َ َ َ َ َّ َّ َ َ َ ْ َ َ
sama di sisi Allah den
ُ Ismail
yang semisal
26
Ta’ala dengan
Ismail Ibnu Umarorang
Ibnu yang
Katsir, beribadah
2009,
berpendapat bahwa qunut adalah Tafsîr ‫ﻪ‬
27
‫ﻜ‬ ‫ﻓﺴﻠ‬Ibnu
‫ ﻣﺎء‬Umar
‫اﻟﺴﻤﺎ ِء‬ Ibnu ‫ﻦ‬Katsir, ‫ن اﺑ‬Tafsir
‫أﻧﺰل ِﻣ‬2009, ‫أﻟﻢ ﺗﺮ أ‬ lan
Al-Qur’ân Al-̒Azhîm, jld 7…, hlm. 75 Al-Qur’an َ
ُ ُ ْ ً َ ْ ُّ ً ْ
Al-Azhim, jld 7…,
ُ ْ ُ ُ ‫ﻴﻊ ﻲﻓ اﻷ ْر‬
hlm. 89 َ ْ َ ‫َﻓﻨَﺎﻧ‬
khusyu’ di waktu shalat bukan ‫ض ﻋ َّﻢ ﺨﻳﺮج ﺑِ ِﻪ َزرﺨ ﺨﻣﺘ ِﻠﻔﺎ أﻟ َﻮاﻧﻪ‬
di waktu malam hari dengan sujud dan
Subhanahu wa
ِ ِ ِ ِ tum
berikan rahmat
berdiri. Untuk itu ayat ini dijadikan dalil
semata-mata berdiri, sebagaimana 11 ُ َ
َّ ً َ ُ ُ َ ْ َّ ًّ َ ْ ُ ُ َ َ ُ َ َّ ُ
ُ َ
orang yang berpendapat bahwa qunut ‫ﻲﻓ‬
ِ ‫ن‬ ِ‫ﻋﻢ ﻳ ِﻬﻴﺞ ﻓﺮﺘاه ﻣﺼﻔﺮا ﻋﻢ ﺠﻳﻌﻠﻪ ﺣﻄﺎﻣﺎۚ إ‬ bua
َ ُ َ ْ َ َ َٰ
yang bersabar,
adalahpendapat
khusyu’ dilainnya. Hanya orang
waktu shalat bukan ﴾۲۱ : ‫ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ َ ْ ‫ى ِﻷو� ْاﻷ‬
‫ﻛ‬ ٰ ‫�ﻛﺮ‬ ِ ‫ذﻟِﻚ‬
itu
diri, tawadhu’’ yang berakalah yang dapat
ِ ِ
semata-mata berdiri, sebagaimana der
gannya. Orang- pendapatmengambil
lainnya. Hanyapelajaran,
orang yang yaitu Ibnu Katsir Ibnu memberikanKatsir memberikan penjelasan
15. QS.
erakal mereka berakalah yang dapat
mengetahui perbedaan mengambil antara penjelasan
maksud dari maksud ayat di dari atasayat di
adalah
pelajaran, yaitu mengetahui perbedaan bahwa sesungguhnya
atas adalah pada demikan
bahwa sesungguhnya
wa akibat baik orang lain dengan orang lain, yaitu
antara orang lain dengan orang lain, itupada
benar-benar
demikan terdapat pelajaran
itu benar-benar
adalah yang memiliki inti pemikiran yaitu
yaitu yang memiliki inti pemikiran bagi orang-orang yang mempunyai
an keluar dan َ ْ ُ ُ 27
َ ْ ‫اﻻ‬ terdapat pelajaran bagi orang-
yaitu akal. ( ‫ﺎب‬
ِ ‫ﻛ‬ ‫)اوﻟﻮا‬27. akal, yaitu seseorang yang menyadari
dunia dan di orang yang mepunyai akal, yaitu
yang sudah ada di dalam Al-Qur’an. aya
m. QS. Az-Zumar [39]: 18
seseorangmereka
Kemudian yang mendapat
menyadari yang
pelajaran
13. QS. Az-Zumar [39]: 18 kis
sudahdahulunya
bahwa ada di dunia
dalamadalah
Al-Qur’an.
seperti
ُ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َّ Ban
‫ﻳﻦ ﻳ َ ْﺴﺘَ ِﻤ ُﻌﻮن اﻟﻘ ْﻮل ﻓ َﻴﺘ ِﺒ ُﻌﻮن أﺣ َﺴﻨ ۚﻪ‬
9 َ �‫ا‬ ِ itu, hijau, menyenangkan,
Kemudian mereka indah,
mendapat
Ta’
َ ٌ َ َ ُ ْ 26 َّ َ ُ ُ ْ ُ َ ٰ َ ُ َ ُ َّ ُ ُ َ َ َ َّ َ ٰ َ ُ kemudian
pelajarankembali
bahwa menjadi tua dunia
dahulunya renta.
‫أﻣﻦ ﻫﻮ ﻗﺎﻧِﺖ آﻧﺎء‬ Ismail Ibnu‫ﻮ‬Umar
‫ﻢ أوﻟ‬Ibnu
‫ﻚ ﻫ‬Katsir,
‫وﺤ‬
ِ ‫ وأ‬2009, ‫اﺑ‬
ۖ ‫ﻢ‬Tafsîr
‫ﻫﺪاﻫ‬Al-Qur’ân
‫ا�ﻳﻦ‬ ِ ‫ﻚ‬Al-‫وﺤ‬ ِ ‫أ‬ Dahulunya muda, kembali menjadi tua
َ ْ َ
َ ْ ‫ْاﻷ‬
̒Azhîm, jld 7…, hlm. 75
ْ
‫ ِﺧ َﺮة َو َﻳ ْﺮ ُﺟﻮ َرﻤﺣ‬27
29
Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al- Ism
‫اﻵ‬ Azhim, jld 7…, hlm. 89 ﴾۱۸ : ‫﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ ‫ﺎب‬ِ ‫ﻛ‬ 28
28
Ibid.,hlm.Ibid.,hlm.
90 90 Al-Qur’ân A
َّ
َ َ َ َ ََُْ
‫ﻳﻦ ﻻ‬ �‫ا‬
ِ ‫ﻓﻌﻠﻤﻮن و‬
َْ
ْ 28 12
: ‫ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ‬ َ Ibnu Katsir menjelaskan
ِ ‫اﻷﻛ‬
bahwa ayat di atas menjelaskan
r menjelaskan
tentang penyembahan berhala.
mereka itulah berbahagia adalah orang yang
Israil negeri Fir’aun, harta-harta, tertimpa apa yang yang dulu
diberikan kondisi sesudah kematiannya
dan hasil buminya disebabkan pernah menimpa mereka.31
n di akhirat, berada dalam kebaikan. Banyak
kesabaran mereka dalam ketaatan
ng memiliki sekali Allah
dan lemah pada Subhanahu
akhirnya wa Ta’ala
kepada Allahmeninggal.
Subhanahu Wa Ta’alatelah disyariatkan. Maksudnya adalah
ang lurus.28 memberikan 4.2 Analisis Makna Penafsiran Ayat-
Orang yang berbahagiaperumpamaan
adalah orang pemahaman yang benar dan lurus.
serta ittiba’nya mereka kepada
yang kondisi
tentang sesudah kematiannya
kehidupan dunia ini Dengan Ulul lain,
Ayatkata Albabjanganlah
Dalam Tafsir
kalianAl-
Rasul-Nya, Musa alaihi wa sallam
berada
dengandalam kebaikan. Banyak Qur’an
menjadi Al-Azhim
seperti mereka wahai orang-
َ‫اﺑ‬ َّ َّ َ َ َ ْ َ َ air yang
serta
diturunkan
kitab yang
dari
mereka warisi,
‫أﻟﻢ ﺗﺮ أن‬ sekali Allah Subhanahu wa Ta’ala
langit dan dengannya di
orang yangTema-tema
berakal, sehingga kaliandikatakan
ini dapat
َْ ْ َ ‫َﻓﻨَﺎﻧ‬ memberikan yaitu Taurat.30 tentang
perumpamaan akansebagai
tertimpaunsur-unsur
apa yang yang dulu
‫ﻴﻊ ِﻲﻓ اﻷرض‬ ِ tumbuhkan tanam-tanaman dan seseorang yang
kehidupan dunia ini dengan air yang pernah menimpa mereka.31
‫ﺮﺘ ُاه‬
َ َ
َ ‫ﻴﺞ ﻓ‬ ُ ‫ُﻋ َّﻢ ﻳَﻬ‬ 16. QS. At-Talaq
buah-buahan, kemudian [65]:setelah
10 semestinya dilakukan oleh seorang
ِ diturunkan dari langit dan dengannya
ٰ ‫�ﻛ َﺮ‬ْ َ َ َٰ diitutumbuhkan
menjadi ُ َ َ َّ tanam-tanaman 4.2 Analisis
َ َ ْ ُ َ ُ َّ Albab
ُ َّ َ ً berderai-
hancur َ ً dan
Makna Penafsiran
muslim Ayat-Ayat Ulul
َّ َ َ Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim
agar menjadi Ulul Albab.
‫ىﻷ‬ ِ ‫ذﻟِﻚ‬ ��‫ أﻋﺪ اﺑ ﻟﻬﻢ ﻋﺬاﺑﺎ ﺷ ِﺪﻳﺪاۖ ﻓﺎﻳﻘﻮا اﺑ ﻳﺎأ‬Diantaranya sebagai berikut:
derai.29 ْ ِ
ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ 29 ُ َ َ َّ َْ
buah-buahan, kemudian setelah itu
memberikan ً
menjadi‫ﺮا‬hancur
ْ
‫ﻜﻢ ِذﻛ‬berderai-derai.
�‫ا�ﻳﻦ آﻣﻨﻮاۚ ﻗﺪ أﻧﺰل اﺑ ِإ‬ ِ ‫ﺎب‬ َ ْ Tema-tema
‫ﻛ‬ ‫اﻷ‬
ِ 1.iniKetaatan Dalam sebagai
dapat dikatakan Menjalankan
15. QS. Al-Mu’min[40]: 54
ari ayat di unsur-unsur seseorang yang semestinya
Syari’at dilaku-
Allah Subhanahu Wa
o. QS. Al-Mu’min[40]: 54 ﴾۱۰ : ‫﴿اﻟﻄﻼق‬
َ ُ َ ْ َ ً ُ kan oleh seorang muslim
sungguhnya
‫ﺎب‬ َ ْ ‫ى ِﻷو� ْاﻷ‬
‫ﻛ‬ ٰ ‫ﻫﺪى و ِذﻛﺮ‬ Ta’alaagar menjadi Ulul Al-
ِ ِ bab. Diantaranya sebagai berikut:
benar-benar Ibnu Katsir menceritakan a. Penegakan Hukum Qishash
bagi orang- Ibnu Katsir kekuasaan menjelaskan Allah ini 1. Ketaatan
ayatSubhanahu wa
Dalam Menjalankan
Terdapat pada Syari’atQS. Al-
Ibnu Katsir menjelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
akal, yaitu berhubungan dengan kisah Nabi Musa Baqarah [2]: 179. Ibnu Katsir
Ta’ala
ayat ini berhubungan dengan agar yang demikian itu
Israilsallam
alahi negeridan Fir’aun, harta-harta,
Bani Israil. Allah a. tertimpa
PenegakanapaHukum yangQishashyang dulu
yadari yang menjadi motivasi untuk menjelaskan bahwa ayat ini
kisah Nabi Musa
Subhanahu alahi mewariskan
sallam dan
dan hasil Wa Ta’ala
buminya disebabkan pernah
Terdapatmenimpa mereka.
padamenyebutkan
QS.
31
Al-Baqarah [2]:satu ciri
Al-Qur’an. menjunjung tinggi agama yang salah
Bani Israil.
kepada Bani Allah
Israil Subhanahu
negeri Wa
Fir’aun,
kesabaran mereka dalam ketaatan 179. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa
mendapat telah
dan disyariatkan. orang yang berakal
harta-harta,
Ta’ala mewariskan hasil
kepada BaniMaksudnyaayat ini menyebutkan salah satu ciri
buminya
lunya dunia
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang 4.2 Analisis Makna Penafsiran َ ْ Ayat-ُ
َ ْ ‫اﻻ‬
serta
adalah pemahaman
disebabkan kesabaran mereka dalam
ittiba’nya mereka kepada
benar orang yang berakal (‫ﺎب‬
ِ ‫ﻛ‬ ��
ِ ‫ )ا‬dapat
dapat dilihat
ketaatan
29
kepada
Ismail Ibnu danAllah
Umar Subhanahu
lurus.
Ibnu Katsir, Dengan
2009, WakataAyat
Tafsîr Ulul Albab Dalam Tafsir Al-
lain,dilihat bagaimana ia menyikapi atau
Rasul-Nya,
Al-Qur’ân Al-̒Azhîm, jld Musa
7.., hlm. alaihi
93
Ta’ala serta ittiba’nya mereka kepada wa sallam bagaimana ia menyikapi atau
janganlah kalian menjadi Qur’an Al-Azhim hikmah
sepertimengambil dari ditegakkannya
serta kitabMusa
Rasul-Nya, yangalaihimereka wa warisi,
sallam mengambil hikmah dari
12 mereka wahai orang-orang yangTema-tema hukum qishash.ini Didapat
mana dari dikatakan
ayat ini,
serta kitab
yaitu Taurat. yang30 mereka warisi, yaitu orang-orang berakal dapat mengambil
ditegakkannya hukum qishash.
Taurat.30 berakal, sehingga kaliansebagai akan unsur-unsur seseorang yang
suatu pelajaran. Bahwa qishash
semestinya Di mana
dilakukan oleh dari ayat ini, orang-
seorang
16. QS. At-Talaq [65]: 10
p. QS. At-Talaq [65]: 10 berhubungan dengan hukuman mati
ُ َ َ َّ ُ َّ َ ً َ ً َ َ ْ ُ َ ُ َّ َّ َ َ muslim agar menjadi orang Ulul berakal Albab. dapat
bagi seorang pembunuh. Jika seorang
ِ ‫ﻳﺪاۖ ﻓﺎﻳﻘﻮا اﺑ ﻳﺎأ‬
�� ‫أﻋﺪ اﺑ ﻟﻬﻢ ﻋﺬاﺑﺎ ﺷ ِﺪ‬ Diantaranya sebagai berikut:
ْ َ
ُ َ ُ َّ َ 30َ ْ َ ُ َ َ َّ َْْ pembunuh 31 menyadari bahwa dia akan
‫اﺑ ِإ�ْﻜ ْﻢ ِذﻛ ًﺮا‬ َ Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, Tafsir Al-
‫ﻧﺰل‬Ibid., ۚ‫آﻣﻨﻮا‬151‫ا�ﻳﻦ‬
‫ﻗﺪ أ‬hlm. ِ ِ ‫اﻷ‬
‫ﺎب‬‫ﻛ‬ 1. Ketaatan
di hukum Dalam
mati, maka
Qur’an Al-Azhim, Menjalankan
jld 8…,tentu dia akan
hlm. 155

﴾۱۰ : ‫﴿اﻟﻄﻼق‬ Syari’at


menahan Allah
diri untuk Subhanahu Wa
tidak melakukan
13
pembunuhan secara sengaja. Dalam hal
Ta’ala
Ibnu Katsir menceritakan kekuasaan ini Penegakan
a. jelas terdapatHukumjaminan kehidupan
Qishash
Ibnu Katsir menceritakan
Allah Subhanahu wa Ta’ala agar bagi jiwa. Ibnu Katsir menjelaskan
kekuasaan Allah Subhanahu wa Terdapat pada QS. Al-
yang demikian itu menjadi motivasi ayat ini mengandung hikmah
Ta’alamenjunjung
agar yang demikian itu Baqarah [2]: 179. Ibnu Katsir
untuk tinggi agama yang yang besar dengan ditegakkannya
menjadi
29 Ismail Ibnu motivasi
Umar Ibnu Katsir, untuk
2009, Tafsîr Al-Qur’ân Al- menjelaskan bahwa ayat ini
̒Azhîm, jld 7.., hlm. 93 31 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim,
menjunjung
30 Ibid., hlm. 151 tinggi agama yang menyebutkan
jld 8…, hlm. 155 salah satu ciri

telah disyariatkan. Maksudnya orang yang berakal


َ َْْ ُ 29
ِ ‫اﻻﻛ‬
(‫ﺎب‬ ��
ِ ‫)ا‬
adalah pemahaman yang benar dapat dilihat
dan lurus. Dengan kata lain,
bagaimana ia menyikapi atau
hukum qishash. Diharapkan dengan Terdapat pada QS. Az-Zumar [39]: 9
ditegakkannya hukum qishash ini akan dan 18, QS. Ibrahim [14] : 52, QS.
membawa kemaslahatan dalam hidup. Ghafir [40]: 54. Secara umum ayat ini
Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa membahas tentang bentuk ketaatan
Ta’ala memberikan panggilan khusus ibadah yang dilakukan oleh orang
bagi orang-orang yang berakal (Ulul muslim dan tidak bisa disamakan
Albab) agar mampu menahan diri dari dengan orang musyrik. Ibnu Katsir
perbuatan dosa dan meninggalkan hal- menjelaskan bagaimana keadaan
hal yang diharamkan Allah Subhanahu orang-orang musyrik yang tidak sama
Wa Ta’ala.32 di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala
b. Pelaksanaan Manasik Haji dengan orang yang beribadah di
waktu malam hari dengan sujud dan
Terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]:
berdiri. Hanya orang yang berakal
197. Ibnu Katsir menjelaskan ibadah
yang dapat mengambil pelajaran,
haji merupakan salah satu di antara
yaitu mengetahui perbedaan dengan
sepasang manasik, maka hukumnya
orang lain yaitu yang memiliki inti
sah melakukan
terbaik yang ihram dimiliki untuk oleh haji kapan َ ْ َ ْ ُ ُ 34
saja sepanjang
pemikiran,
pemikiran,akal ِ ‫)اوﻟﻮا اﻻﻛ‬.
akal( (‫ﺎب‬
setiap manusia tahun, adalahsama bekalhalnya
dengan ibadah umroh. Ibnu Katsir d. Membedakan Perkara Buruk dan Baik
34
ketaqwaan.
mengutip perkataan dari Imam Syafi’i, Terdapat pada QS. Al-Maidah [5]: 100.
َ ْ َّ ‫اﻟﺰا ِد‬
(‫ اﺤﻛﻘﻮى‬berihram
َّ ‫ﺮﻴ‬َ ْ ‫)ﻓَﺈ َّن َﺧ‬.33 d. Membedakan Perkara Buruk
jika seseorang hajiِ sebelum di Ibnu Katsir menjelaskkan Ulul Albab
dan Baik
bulan itu, maka ihramnya itu tidak sah. adalah yang dapat membedakan antara
c. KetaatanDalamBeribadah Terdapat pada QS. Al-
Sehubungan dengan ibadah haji ada halal dan haram. Halal yang berjumlah
Terdapat
hal lain yang harus pada jugaQS. Az-
dipersiapkan Maidah [5]: 100.
sedikit lebih baik Ibnu Katsirdaripada
bagi kalian
Zumar
terhadap[39]:
calon9 haji dan yaitu 18, membawaQS. menjelaskkan
hal yang haram yangUlulberjumlah
Albab banyak
bekal untuk
Ibrahim [14] kehidupan
: 52, QS. di sana. Hal
Ghafir tapi berbahaya.
adalah yang Maka bertawakallah
dapat
lain yang diterangkan di ayat ini,
[40]: 54. Secara umum ayat ini
kepada
membedakan Allah
antara Subhanahu
halal dan Wa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi Ta’ala bagi orang-orang yang berakal
membahas tentang bentuk haram. Halal yang berjumlah
kabar gembira kepada Ulul Albab. yang sehat dan normal. Menghindari
ketaatan ibadah sedikit lebih baik bagi kalian
Bahwa bentuk bekal yangyang dimaksud perbuatan haram, serta berpuas diri,
dilakukan
Katsiroleh
terbaik
Ibnu yangorang
bukan bekal muslim
dimiliki oleh
yang bersifat daripada
dan merasahal cukup
yang haram َ ْ ‫اﻻ‬
dengan ْ ُ ُ yang
َ yang
hal-hal
pemikiran, akal ( ‫ﺎب‬ ِ ‫ﻛ‬ ‫)اوﻟﻮا‬.
dan
duniawitidak
setiap saja bisa disamakan
melainkan
manusia adalahadalah bekal
bekal berjumlah
halal.35 banyak tapi
ketaqwaan.
dengan orang Bekalmusyrik.yang terbaik Ibnu yang e. berbahaya.
34
Beriman Maka
Kepada Al-Qur’an
ketaqwaan.
dimiliki oleh setiap manusia adalah bekal
Katsir menjelaskan َ ْ َّ َ ْ َ َّ َ 33
َّ bagaimana d.bertawakallah
Membedakan
padakepada
PerkaraAllah
Buruk
ketaqwaan. (‫)ﻓ ِﺈن ﺧﺮﻴ اﻟﺰا ِد اﺤﻛﻘﻮى‬..33
Terdapat QS. Ghafir [40]:
keadaan orang-orang musyrik danDalam
Subhanahu
54. Baik Wa Ta’ala Ibnu
penafsiran bagi Katsir
c. Ketaatan Dalam Beribadah orang-orang Terdapat
yangpada QS. Al- Wa
berakal
c. KetaatanDalamBeribadah
yang tidak sama di sisi Allah menjelaskan Allah Subhanahu
32 IsmailSubhanahu Terdapat
Ibnu Umar Ibnuwa pada
Ta’ala
Katsir, 2009, QS.
dengan
Tafsir Az- Al-
Al-Qur’an yang
34 Ismail Maidah
Ibnu sehat
Umar [5]:Katsir,
Ibnu 100.2009,
dan Ibnu
TafsirKatsir
normal. Al-Qur’an Al-
Azhim, Saudi Arabia: Dar Thoyyibah, jld 1, hlm. 492 Azhim, jld7…, hlm. 89
hlm.Zumar
33 Ibid.,orang 597yang [39]: 9 dan
beribadah 18, QS.
di waktu menjelaskkan
Menghindari
35 Ibid., hlm. 203 Ulul
perbuatan Albab
Ibrahim
malam hari [14] : 52,
dengan QS. dan
sujud Ghafir adalah
haram, yang diri, dan
serta berpuas dapat
30 [40]: 54.
berdiri. Secaraorang
Hanya umum yang
ayat ini membedakan
merasa antarahal-hal
cukup dengan halal dan
membahas
berakal tentang
yang dapat bentuk
mengambil haram.
yang halal.35Halal yang berjumlah
ketaatan yaitu
pelajaran, ibadah yang
mengetahui e. sedikitKepada
Beriman lebih baik bagi kalian
Al-Qur’an
Ta’ala telah mewariskan kepada Bani mendalam ilmunya. Ciri-cirinya
Israil negeri Fir’aun, harta-harta, dan adalah yang tunduk patuh kepada
hasil buminya disebabkan kesabaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala , dan yang
mereka dalam ketaatan kepada Allah merendahkan diri mencari keridhaan
Subhanahu Wa Ta’ala serta ittiba’nya Allah Subhanahu Wa Ta’ala  , mereka
mereka kepada Rasul-Nya, Musa tidak sombong kepada orang-orang
Alaihi Sallam serta kitab yang mereka yang di atas mereka dan tidak pula
warisi, yaitu Taurat.36 menghina orang-orang yang berada di
2. Ketaatan Dalam Mentadabburi Ayat-Ayat bawah mereka.37
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, diantaranya: 3. Mentadabburi Ayat-Ayat Allah Subhanahu
a. Ulul Albab Dalam Mengambil Hikmah Wa Ta’ala Dengan Ayat Kauniyah, diantara-
nya:
Terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]:
a. Ulul Albab Dalam Melihat Penciptaan
269. Ibnu Katsir mengutip perkataan
Alam Semesta,
dari Ibnu Abi Najih menceritakan
dari Mujahid bahwa yang dimaksud Terdapat pada QS. Ali Imran [3] : 190
dengan hikmah di sini adalah tepat dan QS. Shad [38] : 29. Ibnu Katsir
dalam ucapan sehubungan juga dari menjelaskan terdapat tanda-tanda
Ibnu Katsir mengutip perkataan bagi orang-orang yang berakal (Ulul
Abul ‘Aliyah beliau mengatakan, Albab) yaitu mereka yang mempunyai
hikmah berarti rasa takut kepada akal yang sempurna lagi bersih, yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ibnu mengetahui hakikat banyak hal secara
Katsir mengutip dari Imam Maliki jelas dan nyata. Mereka bukan orang-
beliau mengatakan hikmah berarti orang tuli dan bisu yang tidak berakal.
pemahaman untuk bisa mengetahui Maksudnya mereka tidak putus
dan mengamalkan ketentuan dari berdzikir dalam semua keadaan, baik
agama Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan hati maupun dengan lisan.
tersebutlah yang bisa mendapatkan Mereka memahami apa yang terdapat
rahmat karunia dari Allah Subhanahu pada langit dan bumi dari kandungan
wa Ta’ala hanyalah orang-orang yang hikmah yang menunjukkan keagungan
dipilih oleh Allah Subhanahu wa Allah Subhanahu Wa Ta’ala.38
Ta’ala. b. Ulul Albab Dalam Mencari Hikmah
b. Ulul Albab Dalam Memahami Ayat Al-Qur’an
Muhkam-Mutasyabih, Terdapat pada QS. Ar-Ra’d [13]:
Terdapat pada QS. Ali Imran [3] : 7. 19. Imam Ibnu Katsir menjelaskan,
Ibnu Katsir di sini juga dijelaskan Wahai “Muhammad” tidak sama
37 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
bagaimana ciri-ciri orang yang Azhim, jld…, hlm. 12
38 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
36 Ibid., hlm. 151 Azhim, jld 2…, hlm. 188

31
dengan orang yang buta yang tidak satu contoh kisah yang terkait ada Ulul
tertuntun kepada kebaikan dan tidak Albab, yaitu kisah Nabi Yusuf alaihi
memahaminya. Jika dia memahaminya sallam dan Nabi Ayyub alaihi salam,
juga, dia tidak mau tunduk kepadanya, diantaranya:
tidak mau membenarkannya, dan tidak 1) Kisah Nabi Yusuf Alaihi Salam
mau mengikutinya. Hanyalah orang-
Terdapat pada QS. Yusuf [12]:
orang yang berakal saja yang dapat
111, QS. At-Talaq [65]: 10. Ibnu
mengambil pelajaran. Maksudnya
Katsir menjelaskan terdapat
adalah yang akan mengambil
pengajaran bagi orang-orang yang
nasihat, mengambil surit eladan dan
mempunyai akal. Al-Qur’an itu
memikirkannya hanyalah orang-orang
bukanlah kisah yang dibuat-buat.
yang mempunyai akal yang sehat dan
Al-Qur’an di sini tidak seharusnya
benar.39
didustakan dan dibuat-buat dari
c. Ulul Albab Dalam Mengingat tanda selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetapi membenarkan kitab-
Terdapat pada QS. Az-Zumar [39]: 21. kitab sebelumnya dari kitab-kitab
Ibnu Katsir menjelaskan Ulul Albab yang diturunkan dari langit, dan
mendapat pelajaran bahwa dahulunya membenarkan apa yang benar dari
dunia ini hijau, menyenangkan, indah, isinya.42
kemudian kembali menjadi tua renta. 2. Kisah Nabi Ayub Alaihi Salam
Dahulunya muda, kembali menjadi tua
Terdapat pada QS. Shad [38]:
dan lemah pada akhirnya meninggal.
43. Secara umum ayat ini
Orang yang berbahagia adalah orang
membahas nikmat kesembuhan
yang kondisi sesudah kematiannya
yang diperoleh oleh Nabi Ayyub
berada dalam kebaikan.40
alaihi wa salam dan keluarganya.
d. Ulul Albab Mengambil Pelajaran Kisah
Ibnu Katsir menjelaskan Allah
Terdahulu,
Subhanahu wa Ta’ala memberikan
Di antara isi Al-Qur’an terdapat rahmat untuk kaumnya yang
banyak kisah-kisah yang terjadi pada bersabar, tabah, berserah diri,
masa lalu. Kisah inilah yang menjadi tawadhu’ dengan ketenangannya.
pelajaran penting bagi manusia. Kisah Ulul Albab mereka mengetahui
dalam Al-Qur’an adalah pemberitaan bahwa akibat baik kesabarannya
tentang keadaan umat yang telah lalu, adalah kesenangan, jalan keluar
kenabian yang terdahulu dan peristiwa- dan ketenteraman di dunia dan di
peristiwa yang terjadi.41 Sebagai salah akhirat. 43
39 Ibid., hlm. 450
40 Ibid.,hlm. 93 Pustaka Al-Kautsar, cet-6, hlm. 306
41 Manna’ Khalil al-Qathathan, 2011, Pengantar Studi Ilmu 42 Op.Cit., Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, hlm. 427
Al-Qur’an, Terjemah: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Jakarta : 43 Ibid.,hlm. 75

32
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Al-Jurri, Imam. 2018. Akhlak Orang yang
Berilmu dan Ahli Qur’an. Jakarta: Alifia
Berdasarkan pada analisis yang telah di- Books.
kumpulkan atas ayat-ayat terhadap makna Ulul
Al-Qathathan, Manna’ Khalil. 2011. Pengan-
Albab dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim dapat tar Studi Ilmu Al-Qur’an. Terjemah: H.
disimpulkan sebagai berikut: Aunur Rafiq El-Mazni. Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar.
a. Penafsiran Ibnu Katsir terhadap makna Al-Qaththan, Manna. 2017. Dasar-Dasar Ilmu
Ulul Albab sebagai berikut: Al-Qur’an. Penerjemah: Umar Mujtahid.
1) Ibnu Katsir tidak menjelaskan definisi Jakarta Timur: Ummul Qura.
Ulul Albab secara jelas, namun Ibnu Al-Qattan, Manna Khalil. 2016. Studi Ilmu-
Katsir menjelaskan ciri-ciri seseorang Ilmu Qur’an. Penerjemah: Mudzakir AS.
yang dikategorikan sebagai Ulul Bogor: Litera Antar Nusa.
Albab, yaitu seseorang yang dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2009. Departe-
hidupnya selalu berpikir dengan men Agama RI.
hati yang terbuka untuk memahami Dosen IAIN Sunan Kalijaga. 2004. Studi Kitab
Al-Qur’an dan mengikuti ajaran Tafsir. Yogyakarta: Teras Media.
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam.
Elhany, Hemlan. “Metode Tafsir Tahlili dan
2) Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah Maudhu’i”. Jurnal Dakwah dan Komuni-
Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kasiath-Thariq. Vol. 2. No. 1. (Juni 2018).
kabar gembira kepada orang-orang Ensiklopedia Islam. 1997. Dewan Redaksi. En-
yang memiliki kecerdasan akal siklopedia Islam Jilid 3. Jakarta: Ichtiar
yang diiringi dengan keimanan Baru van Hoeve.
dan ketaqwaan (Ulul Albab) akan Fuad’Abd Al-Baqi, Muhammad. 1945. Al-
ditinggikan derajatnya di dunia dan Mu’jam Al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an
akhirat. Al-Kari. Kairo: Daar Al-Hadist.
2. Tema-tema ini dapat dikatakan sebagai Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research.
unsur-unsur seseorang yang semestinya Yogyakarta: Adi Offset.
dilakukan oleh seorang muslim agar
Hamka, Buya. 1982. Tafsir Al-Azhar. Singa-
menjadi Ulul Albab. Didapatkan bahwa
pura: Pustaka Nasional.
ayat-ayat yang terkait dengan Ulul Albab
mencakup dalam dua tema utama yang Husaini, Adian. 2016. 10 Kuliah Agama Islam.
mewakili dengan sifat-sifat Ulul Albab. Yogyakarta: Pro-U Media.
Ibn Katsir, Ismail ibnu Umar. t.t. Tafsiru Al-
DAFTAR PUSTAKA Qur`ani Al-‘Adhim. Tahqiq Sami ibnu
Al-Jauzy, Ibnu. 2005. Cara Manusia Cerdas Muhammad Salamah. Riyadh: Daru At-
Menang Dalam Hidup. Penerjemah: Sam- Thaybah.
son Rahman. Jakarta: Maghfirah Pustaka.

33
Ismail, Muhammad. 2016. Menalar Makna Yamin Efendi, Udo. 2007. Quranic Quotient.
Berpikir Dalam Al-Qur’an (Pendeka- Jakarta Selatan: Qultum Media.
tan Semantik terhadap Makna Kunci Al-
Qur’an). Ponorogo: Unida Gontor Press.
Jannah, Miftahul. 2015. “Penafsiran Ulu Al-
Albab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah”.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Muis, Abdul. 2002. Mendidik Akal Untuk Ber-
pikir Islami. Jakarta: A.H. Ba’dillah Press.
Mustaqim, Abdul. 2015. Metode Penelitian All-
Qur’an an Tafsir. Yogyakarta: Idea Press.
Qardhawi, Yusuf. 1998. Al-Qur’an Berbicara
Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan.
Penerjemah: Abdul Hayyie dkk. Jakarta:
Gema Insani.
Qodratullah, Waway. “Makna Ulu Albab dalam
Al-Qur’an dan Implikasinya dalam Pem-
belajaran Pendidikan Agama Islam di Per-
guruan Tinggi”. Jurnal Sigma-Mu. Vol. 8
No.1. hlm 17-18.
Shihab, Quraish. 2016. Tafsir Al-Misbah.
Tangerang: Lentera Hati.
Sofyan, Muhammad. 2015. Tafsir Wal Mufas-
sirun. Medan: Perdana Publishing.
Taib Hunsouw, M. “Ulul Albab dalam Tafsir
Fi Zhilal Al-Qur’an Kitab Tafsir Sayiid
Quthb”. Jurnal Perbandingan Mazhab
dan Hukum. vol. IX. No. 1. (2013): 182.
Tengku Azhar dkk. 2005. Ringkasan Raudhatul
Muhibbin. karya Imam Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah. Solo: Pustaka Arafah.
Umiarso dan Abd. Wahab. 2011. Kepempimpi-
nan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Wiratna Sujarweni, V. 2014. Metodologi Pene-
litian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

34

Anda mungkin juga menyukai