Makna Ulul Albab Dalam Tafsir Al Adzhim
Makna Ulul Albab Dalam Tafsir Al Adzhim
ABSTRACT
Ulul Albab is mentioned in sixteen verses in ten different surahs of the Qur’an. This research
discusses the meaning of ‘Alb Alb in Tafsîr Al-Qur`an Al-Azhîm by Abul Fida ’Imaduddin Is-
mail. This research applied analysis approach (maudhu’i tahlili) with library type of research.
This research shows that Ibnu Kathir did not explainhe definition of Ûlul Albâb clearly, but
he explained the characteristics of Ûlul Albâb namely people who always think with an open
heart in order to understand the Qur’an and follow Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam’s
guidance. They’re people who have logic intelligence accompanied by faith and devotion
(Ûlul Albâb), their glory will be elevated in this world and hereafter. It was also found that
intelligence, in accordance to the meaning of ulul Albâb, includes two main themes, namely
the willingness to accept the shari’ah of Allah Subhanahu Wa Ta’ala, and the willingness
to ponder upon the verses of Allah Subhanahu Wa Ta’ala. These two main themes are still
relevant in today’s life, although some of the Shari’ah are not implemented. These themes
can be said to be the elements of a person that should be carried out by a muslim in order to
become Ûlul Albâb.
Keywords:Ulul Albab,Tafsîr Al-Qur`an Al-Azhîm.
ABSTRAK
Ulul Albab ini disebutkan dalam Al-Qur’an terdapat di 16 ayat yang tersebar dalam 10 surat.
Penelitian ini pada kajian makna Ulul Albab dalam Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim karya Abul
Fida’ Imaduddin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan anali-
sis (maudhu’i-tahlili) dengan jenis penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini didapatkan
pula bahwa Ibnu Katsir tidak menjelaskan definisi Ulul Albab secara jelas, namun Ibnu Kat-
sir menjelaskan ciri-ciri seseorang yang dikategorikan sebagai Ulul Albab, yaitu seseorang
yang dalam hidupnya selalu berpikir dengan hati yang terbuka untuk memahami Al-Qur’an
dan mengikuti ajaran Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Orang-orang yang memiliki ke-
cerdasan akal yang diiringi dengan keimanan dan ketaqwaan (Ulul Albab) akan ditinggikan
derajatnya di dunia dan akhirat. Didapatkan pula bahwa bahwa kecerdasan yang berproses
pada makna Ulul Albab. Meliputi dua tema utama, yaitu siap menerima syari’at Allah Subha-
nahu Wa Ta’ala, dan mau mentadabburi ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh sebab
itu, dengan dua tema utama ini masih relevan dengan kehidupan manusia saat ini, meskipun
21
Wa Ta‟ala.3 Di antara aspek kebaikan
yaqin. Orang yang yaqin adalah
yang ada dalam Al-Qur‟an, terdapat
seseorang yang telah melewati proses
perintah menggunakan akal pikirannya
berpikir yang mendalam, dan
dengan cara memperhatikan segala
menemukan makna
beberapa syari’at dari tidak
ada yang tanda-tanda
dijalankan. Tema-tema ini dapat dikatakan sebagai unsur-
unsur seseorang sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
fenomena alam.1 yang semestinya
Ilmuwan dilakukan
tidak akan oleh seorang muslim agar menjadi Ulul Albab.
Kata Kunci: Ulul Albab, Tafsir Al-Qur`an Hal ini tercantum dalam QS. Ali-Imran
bersikap sombong dan merasa sanggup Al-‘Azhim.
(3) ayat 190:
untuk mengatasi seluruh gejala alam
َْ َّ خ ي ْ ق َ َّ
ات َو اْل رْ ِض َ ٍَ الس
1. PENDAHULUAN
yang terjadi di planet bumi ini kecuali ِ او ِ إ ِ ن ِِف
ُ َ اخ خ ََل ف الي َّ ي ْ و َو انل َّ َٓ ار ََل ي
ْ
ketikaAl-Qur’an ِ ِ َو
dia mampumenyebutkan
memahami di planet bumi
fenomena وِل
ِ ْل
ِ ات
ٍ ِ ِ
ada tanda-tanda bagi orang yang yaqin. Orang
alam sebagai tanda ayat-ayat Allah َ َْْ
yang yaqin adalah seseorang yang telah me- اب
ِ اْل ْل
Subhanahu Wa Ta‟ala.2 Seseorang yang
lewati proses berpikir yang mendalam, dan “Sesungguhnya dalam penciptaan
mampu
menemukan membedakan antara fenomena
makna dari tanda-tanda makna “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit
langitdan bumi, dandan
dan bumi, silih silih
bergantinya
alam.1 Ilmuwan
kebaikan dan tidak akan bersikap
keburukan sombong
kemudian malam dan siang terdapat
bergantinya malam dan siang tanda-tanda
dan merasa sanggup untuk mengatasi seluruh bagi orang-orang yang berakal.”4
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
gejala alam yang terjadi di planet bumi ini ke- terdapat tanda-tanda bagi orang-
maka Allah Subhanahu Wa Ta‟ala Ayat di atas mengisyaratkan perintah Al-
cuali ketika dia mampu memahami fenomena orang yang berakal.” 4
menjanjikan derajat
alam sebagai tanda takwa
ayat-ayat kepada
Allah Subhanahu lah Subhanahu Wa Ta’ala kepada manusia un-
Ayat di atas mengisyaratkan
Wa Ta’ala.2 Seseorang
seseorang yangyang mampumampu
membe- tuk memberdayakan potensi akal yang dimil-
perintah
ikinya denganAllah Subhanahu
memikirkan Wa Ta‟ala
segala sesuatu yang
dakan antara makna kebaikan dan keburukan
mengamalkannya.
kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari- kepada
ada manusia
di langit untuk memberdayakan
dan di bumi. 5
dak menutup jendela-jendela antara mereka dengan ajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an meman-
dan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.3 dang sisi kecerdasan dalam manusia dengan
Di antara aspek kebaikan yang ada dalam Al- menggunakan salah satu kata kunci kecerdasan
Qur’an, terdapat perintah menggunakan akal dalam Al-Qur’an, yaitu dengan panggilan Ulul
pikirannya dengan cara memperhatikan segala Albab. Manusia pada umumnya mengerti akan
sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Hal ini mempergunakan akal sesuai kemampuannya,
tercantum dalam QS. Ali-Imran (3) ayat 190: 4 Al-Qur’an dan Terjemahnya, 2009, Jakarta: Syamil
1 Adian Husaini, 10 Kuliah Agama Islam, 2016, Yogyakarta: Qur’an. hlm.75
Pro-U Media, hlm. 186 5 Waway Qodratullah, Makna Ulu Albab dalam Al-Qur’an
2 Ibid, hlm. 187 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
3 M. Taib Hunsouw, 2013, Ulul Albab dalam Tafsir Fi Agama Islam di Perguruan Tinggi, dalam Jurnal Sigma-
Zhilal Al-Qur’an Kitab tafsir Sayiid Quthb, dalam Jurnal Mu, Vol. 8 No.1, hlm. 17-18
Perbandingan Mazhab dan Hukum , Vol. IX, No. 1, hlm. 6 Udo Yamin Efendi, 2007, Qur’anic Quotient, Jakarta:
182 Qultum Media, cet-1, hlm. 143
22
akan tetapi permasalahan pada umumnya ma- bin Amr Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-
nusia belum paham yang dimaksud dengan Dimasyqi Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafidz
Ulul Albab.Ulul Albab bukan kriteria manusia Al-Muhaddits Asy-Syafi’i dengan objek pene-
secara umum. Derajat Ulul Albab diberikan litian Penafsiran Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim,
hanya kepada orang-orang yang sesuai dengan tentang makna Ulul Albab. Sedangkan untuk
kriteria yang disampaikan oleh Allah Subha- data pendukung peneliti menggunakan kitab
nahu Wa Ta’ala.7 tafsir pendukung dan buku-buku lainnya.
Oleh karena itu, penelitian ini akan mem- Teknik pengumpulan data yang digunak-
bahas tentang “Makna Ulul Albab dalam Kitab an adalah dokumentasi, yaitu dengan mengum-
Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Ditulis oleh Imam pulkan buku-buku, jurnal-jurnal, bahan-bahan
Ibnu Katsir, seorang mufassir terpercaya yang tertulis lain yang berkaitan dengan topik yang
memberikan perhatian besar terhadap pe- akan dibahas. Adapun langkah-langkah yang
nukilan riwayat dari para mufassir salaf. 8Tafsir ditempuh dalam melakukan pengumpulan data
Al-Qur`an Al-‘Azhim bercorak ma’tsur yang adalah sebagai berikut: pertama, mencari ayat-
bersumber pada Al-Qur’an, sunnah, pendapat ayat yang berkaitan dengan makna Ulul Al-
sahabat dan tabi’in. Kitab ini juga dapat di- bab dalam Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Kedua,
katakan sebagai Kitab Tafsir yang paling ban- meneliti tema yang terkait Ulul Albab dalam
yak memaparkan ayat- ayat yang bersesuaian Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim. Ketiga, menarik
maknanya, diikuti penafsiran dengan hadits kesimpulan dari penafsiran tersebut.
marfu` yang relevan lalu diikuti dengan atsar
Dalam penelitian ini, penulis menggunak-
para sahabat, pendapat Tabi`in dan ulama salaf
an metode tafsir maudhu’itahlili (tematik anal-
sesudahnya.9
itis). Metode tematik adalah pola penelitian
dengan menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an yang
2. METODE PENELITIAN
mempunyai tema sama. Sedangkan metode
Penelitian ini termasuk dalam jenis pene- analistik adalah mendeskripsikan uraian makna
litian pustaka (library research) yaitu peneli- yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an sesuai
tian yang menitikberatkan pada literartur den- dengan urutan surat dan ayat Al-Qur’an diser-
gan cara menganalisis isi dari literatur-literatur tai dengan analisis.11 Adapun dari Tahlili adalah
yang terkait dengan penelitian baik dari sum- membahas ayat secara lebih dan Ibnu Katsir
ber data primer maupun sekunder10 Data Uta- merupakan bercorak tahlili.
ma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kitab Tafsir Al-Qur`an Al-‘Azhim, karya Ismail 3. KAJIAN PUSTAKA
7 Ibid, hlm. 180 a. Skripsi yang ditulis oleh Miftahul Jannah
8 Manna Khalil al-Qattan, 2016, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,
Penerjemah: Mudzakir AS, Bogor: Litera AntarNusa, cet- Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
17, hlm. 537
9 Manna ‘Al-Qaththan, 2017, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur’an, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran
Penerjemah: Umar Mujtahid, Jakarta Timur: Ummul
Qura, cet- 1, hlm. 574 11 Hemlan Elhany, Metode Tafsir Tahlili dan Maudhu’i,
10 Sutrisno Hadi, 1994, Metodologi Research, Yogyakarta: dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi ath-Thariq, Vol. 2,
Adi Offset hlm. 3 No. 1, Juni 2018, hlm. 226
23
sosok yang selalu mengingat Allah supaya ka
Islam UIN Sunan Kalijaga, tahun 2015 c. Skripsi yang ditulis oleh Maziyatun
dengan hati dan pikiran melalui adalah oran
dengan judul “Penafsiran Ulul Albab Niswah Jurusan
sosok yang selalu mengingat Allah Al-Qur’an dan Hadits sup
Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah”. Skripsi penciptaan-Nya
Fakultas Ushuluddin di muka dan Filsafat,bumi. tahun ce
dengan hati dan pikiran melalui adala
ini membahas tentang Quraish Shihab Adapun 2016 pandangan dengan judulIbnu “Studi Katsir Penafsiran mem
menyebut Ulul Albab sebagai seorang menafsirkan penciptaan-Nya
Sayyid Quthb di muka bumi.
UlulDan Albab Ibnu sosok Kathir yang Terhadap menahan dir
ulama. Karena seorang ulama ialah orang Adapun
Lafadz Al-babpandangan Dalam Surat IbnuAli-Imron Katsir
selalu mengingat Allah melalui m
yang mempunyai pengetahuan tentang 190-191”. Adapun
Ayatmenafsirkan Ulul Albab pandangan sosokSayyid yang mena
ayat-ayat Allah. Begitu halnya dengan Ulul beribadah. diharam
14
Qutub menafsirkan Ulul Albab sebagai
selalu mengingat Allah melalui
Albab dengan kemampuan berpikirnya sosok yang selalu mengingat Allah dengan Ta‟ala . T
Ulul Albab mampu mengambil pelajaran beribadah. 14
hati dan pikiran melalui penciptaan-Nya di yang menca
dari kitab suci dan fenomena alam. 12
muka bumi. Adapun pandangan Ibnu Katsir T
4. PEMBAHASAN ketaatan dan
b. Tesis yang ditulis oleh Abu Samsudin menafsirkan Ulul Albab sosok yang selalu yang
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul
Konsentrasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 4. PEMBAHASAN mengingat Allah melalui beribadah. 14
ketaat
Albab Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-
Institusi Pascasarjana Universitas Islam Surah Al-
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul
Negeri Sunan Ampel, tahun 2016 dengan Azhim4. PEMBAHASAN
judul “Wawasan Al-Qur’an tentang QS. Albab Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-
Al-Baqarah’[2]: 179 ََّ ٓيِ ِفSu ض
4.1 Penafsiran Makna Ayat-Ayat Ulul Albab
Ulul Albab (Studi Komparasi Terhadap Azhim َ َ
َْ
َْ Dalam ُ Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim ِفِ ال ِحد
Pemikiran Wahbah Al-Zuhaily dalam اْلْلابQS. وِل اأ َِف اىْل َصاص َحيَ ٌاة ي179ًْ ك ُ ََ
ى و
ِ a. QS. Al-Baqarah’[2]:
ِ Al-Baqarah’[2]: ِ ِ 179 ِ ُ َّ ُّ ٍْ
Tafsir Al-Munir dengan M. Quraish َ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َّ َ اّلل
﴾۹۷۹ ْ َ ْ : ﴿اْللرة ُ َ ٌ َ ٔن َ اص َ َ ُ ْ ىعيك ًَ تخل ِِف
Shihab dalam Tafsir Al-Misbah). Adapun اب َ
ْل اْل وِل اأ ي اةي ح ِ ِ ِ ص ل اى ِف ً ك ى و ُ َّ َ
ِ ِ ٔن ِ ى واتل
persamaan dan perbedaan Penafsiran Ibnu Katsir dalam hal َ ُ َّ َ ْ ُ َ َّ َ
Ulul Albab antara Wahbah Zuhaily ﴾۹۷۹ : لٔن ﴿اْللرةini ىعيكً تخ ﴾
menjelaskan terdapat jaminan ِن
dan M. Quraish Shihab, persamaannya Ibnu dalam Katsir
Ibnu Katsir haldalam ini menjelaskan hal ini Ib
adalah: Keduanya sama-sama memaknai kehidupan bagi jiwa. Firman
15
menjelaskan
terdapat jaminan terdapat kehidupan bagi jaminanjiwa.15 bahwa b
Ulul Albab sebagai sosok istimewa Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
ْ َ ْ jiwa. ُ َ15 Firman dimiliki
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala
di mata Allah. Adapun perbedaannya ُ َّ َ ْ ُ َّ َ َ bagi
kehidupan
َ
( اب ىعيكً تخل(ٔن ِ اْلْل ””) يا أوِلWahai ba
adalah: Wahbah Zuhaily kurang variatif Allah Subhanahu Wa ِ Ta‟ala adalah be
dalam memaknai Ulul Albab dibanding orang-orang yang berakal,
ُ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُsupaya
َ”) ي di
Wahaikamu ( ٔنbertakwa.
orang-orang ل خ ت ً ك ي
yang ع ى ابِ ْل
berakal,
Maksudnya اْل وِل
ِ أ ا
adalah
Quraish Shihab, penjelasan tentang Ulul ad
Albab tidak begitu detail, kajiannya lebih 14 orang-orang berakal dan kaum cerdik
Wahai orang-orang
cendekia, Ibnu Katsiryang berakal,
memberikan “Ses
banyak dikaitkan dengan ayat-ayat yang
lainnya dan banyak dikaitkan dengan penjelasan untuk menahan diri dari adalah ta
14
fiqih al-hayat, sedangkan Quraish Shihab Studi Komparasi Terhadap Pemikiran Wahbah Al-Zuhaily Ta‟a
15 dalam Tafsir Al-Munir dengan M. Quraish Shihab dalam
penjelasannya agak panjang dan variatif Tafsir Al-Misbah, Tesis Fakultas Ushuluddin Univesitas a
Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2016
dalam menjelaskannya di beberapa makna 14 Maziyatun Niswah, Studi Penafsiran Sayyid Quthb Dan
Ibnu 15Kathir Terhadap Lafadz Al-Bab Dalam Surat Ali-
mufradat.13 Imron Ayat 190-191, skripsi Fakultas Ushuluddin dan
12 Miftahul Jannah, Penafsiran Ulu Al-Albab Dalam Kitab Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya,
6
Tafsir Al-Misbah, Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas 2016
Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015 15 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
13 Abu Samsudin, Wawasan Al-Qur’an tentang Ulul-Albab Azhim, Saudi Arabia: Dar Thoyyibah,jld 1, hlm. 492
6
24
u Katsir memberikan penjelasan untuk Subhanahu Wa Ta‟ala.
melalui meninggalkan hal-hal yang Surah Al-Baqarah [2]: 18269
sok yang menahan diri dari perbuatan dosa dan
َ ُْ َ َ ُ ََ َ ََ ْ ْ
diharamkan Allah Subhanahu Wa
ْ
melalui meninggalkan hal-hal yang
Ta‟ala . Takwa merupakan sebutan Surah Al-Baqarah ت [وٌَ يؤ2]: شاء269 اْلهٍث ٌَ ي ِ يُؤ ِِت
ُ ْ ََ ََ ْ ْ
diharamkan Allah Subhanahu Wa ُْيا َو ٌَا يَ َّذ َّنر ً ْيا َنث ً ْ وِت َخ َ
َ ْ ُ َ َ ُ َ َ ِ َ َ َ ْ ْ ِ اْل ُهٍث ف ُ َل ْد أ ِ QS
yang
perbuatan mencakup dosasegala macam bentuk
dan meninggalkan hal-
Ta‟ala . Takwa merupakan sebutan اْلهٍث ٌَ يشاء وٌَ يؤت ِ َّ ُ ْيؤ ْ ِ َِت
ketaatan
hal yang dandiharamkan
tindakan menjauhi Allah Subhanahu segala
َّ َّ ً ْيا﴾ َنث ً ۹۶۹
ْ َ َ : ﴿اْللرة ُ ْ َ َ َ اب َِ ه ْ ت إَِل أولٔ اْل ْْل
t Ulul
yang
Wamencakup Ta’ala . Takwa segala macam bentuk
merupakan
bentuk kemunkaran. sebutan 16 ْيا َو ٌَا يَذن ُر ِ خ وِتِ أ د ل ف ث ٍ اْل
ِ
Ibnu َ
ْ ْ َّ ُ menjelaskan
Katsir ُ َّ ٌ
yang dan
ketaatan mencakuptindakan segala macam segala
menjauhi bentuk
﴾۹۶۹( ُ :اب ﴿اْللرة ْ َ ْ ُ َّ
اْل إْلَلاب َ َّ َِإ) َوَل ٌَأا ي ات
َ ُ ولٔذ
tema ِأyang
Al- merekaAl-Baqarah
Surah untuk bisa [2]: membekali
197 diri
ketaatan dan tindakan menjauhi segala bahwaوَلْلْل ِ نرdibahas ayat ini َ َ َ
Ulul bentuk kemunkaran.16 ّشاة
bentuk َّ
menuju
َ َ
kemunkaran. َ َ akhirat
َ ٌ 16 َ ُ yaitu
ْ َّ ٌ ُ ْ َ ُّ َ ْ
bekal Ibnu Katsir Ibnu
adalah menjelaskan Katsir
adalahmenjelaskan bahwa
tentangtema keutamaan َ
Al- Surah َٓي ِ ض ِفketakwaan.
ٌٔات فٍَ فر17يBekal
Al-Baqarah [2]: شٓر ٌعyang
197 اْلج أ yang dibahas hanya ayat orang-orang
ini adalahayat yang
adalah ًُ ي
b. Surah َ َ َ
Al-Baqarah َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ َ ْ ْ
َ َ dengan َ
[2]: 197 َ bahwa tema yang
hikmah di sisi orang-orang yang dibahas ini
ِفdimaksud
ِ َّ ال د حِ َ َ َ َل ٌف َسIbnu
َل و ٔق ُ ْ َّفKatsir
َد و َل ٌر
ُ ْ ُّج فdiاْل berakallah yang hikmah dapat mengambil َ ُ
ُ َ
tentang keutamaan di sisi orang-
َ َْ َ ْ ُ ُ ٔلٔن
َوىك ًْ ِِف َٓي ِ َّ ض ِف
َُاّلل
اْل ْج أشٓر َ ٌْعئٌُات فٍَ فر
ُ ْ َ َ ْ َ ْ memberikan َ ْ َ َ isyarat ََ اْلَج َو
adalah adalah tentang keutamaan
orang yang pelajaran berakal
berakal dari firman (اب ِ اَلْلAllah )اولٔا. Firman ُ ُ
َ ْ ُ ََ َّ َ sini َ ّ ٍ
adalahي عَ ح َ ْي
ٍ خ ُ ُ َ ٌ
ِ َ ٔا ي
َ عَ ف َ ت ا ٌ َ َّ َ ْ hikmah di sisi orang-orang yang ٔأول
ك ًْ تخ ُ ىعي اْلج فَل َ ر َّفد وَل فسٔق ْوَل ِح َّد ُال ِِف Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala
َْ َ ْ ُ َّ Wa َُّ Allah
َوىكً ِِفmereka untuk َ Albab
َّ الزا ِد َّ agar ْ َُ senantiasa
َdiri ُ َ Subhanahu َّ
Ta‟ala.
ْ ْ Tidak ada
kepada
ٔن bisaَ Ulul
ُ اتللَحٔ ْعيَى ٍْ ُّوات َّل
ِ اّلل membekali
ْ َ ْ ْي َوح ْ ََز َّود َوا َ ف ِإ َ ْن َخ (( ُ ْلابberakal
اب( ِإَل أوَلْل َ
ٌااَلي َْلذن ِرSubhanahu َ
ٔا
ُ
)اول)) َو. Firman ُ hanya Wa Ta‟ala
ُ َّ iniَ َ ْي َ خbekal
ٍ dengan ٌِ ئاtanda-tanda اْلج و ٌْاَ ْتفع ُ َ yang mengambil pelajaran dari
m halْ
ىعيكً ت
menuju bertafakur
akhirat yaitu َ orang-orang yang berakallah yang
﴾ ۹۹۷
ُ َّ َ َ ْ َّ : ْللرة ﴿ا اب ْل اْل
َ ْ ِ َّو ُدوا فَإ َّن ِ َخWa
َّ Subhanahu وِلَ َي َواأح
jaminan ٔن
dari ِ
ketakwaan. ل ات و
ayat-ayat ى ٔ ل
17 اتل دِ
Bekal yang ِ
Allah االز ْي ز dapat suatu
hanya nasihat
orang-orang
mengambil dan peringatan
yang
pelajaran
Allah Subhanahu dari
Wa firman
Ta‟ala
َ ْ ُ
hal ini
Firman dimaksud dengan
Ibnu
﴾Ta‟ala.
۹۹۷
Ibnu: ْللرة
Katsir
Khususnya
Katsir ﴿اdi اب َ ْ اْل
menjelaskan
ْل dengan وِل اأَ يberakallahkecuali
Allah
yang Subhanahu
orang-orang
dapat Wayang
mengambil Ta’ala. Tidak
memiliki ba
ِ
17
jaminan
ِ ada yang mengambil pelajaran dari
hati dan akal, yaituAllah dia memahami
bahwa bekal akal
menggunakan yang pikiran terbaik sebagai yang pelajaran dari firman T
sini adalah memberikan isyarat suatu nasihat
18
dan peringatan kecuali
ُ َ
Firman Ibnu Ibnu
dimiliki Katsir oleh
Katsir menjelaskan setiap
menjelaskan
manusia bahwa Subhanahu 17apa Wa yang Ta‟ala. sedang Tidak dibicarakan
ada dan
kepada Ulul Albab tazkiyah agar senantiasa untuk memuji Allah orang-orang yang memiliki hati
وِلِ أ ا ي )” bahwa
bekal yang bekal terbaik yang terbaik yang dimiliki yang
adalah bekal Subhanahu ketakwaan. Wa Ta‟ala.18 yang mengambil 18 makna
dan akal, pelajaran yang terkandung
yaitu dia dari memahami dalam apa 7
bertafakur dengan tanda-tanda
ُ َ oleh setiap manusia adalah bekal
gوِل أ اي
berakal, )”
dimiliki oleh setiap
ى َ اتل ْل
ٔ َّ Waالزا ِد َّ ْي َ ْ )فَإ َّن َخ
manusia
suatuyang nasihat sedang
firman dan dibicarakanAllah Subhanahu
peringatan dan makna Wa
ِ dari ayat-ayat Allah
ketakwaan.
adalah bekal ketakwaan.
Subhanahu ( ِ yang terkandung dalam firman Allah
Surah
“Sesungguhnya Al-Baqarah sebaik-baik [2]: 269 bekalkecuali orang-orang yang memiliki Ta‟ala .19 7
Ta‟ala. Khususnya dengan
berakal, “Sesungguhnya ى ٔ َ اتل ْل َّ sebaik-baik د ِ ا َّ ْي
الز َ ْ َخbekal ن
َّ Wa
إ
َ
)فhati dan akal,
Subhanahu Wa Ta’ala . 19
adalah
َ ْ
takwa”. (Allah
َ َ َ َ
Subhanahu
َ ْ ْ ْ ِ QS. Ali yaitu Imran dia memahami [3]: 7
menggunakan akal
ؤتtakwa”. ُ pikiran
َ يakan َ
ٌاء وAllah ُ sebagai
ٌَ يشSubhanahu اْلهٍث َ ؤ ِِتWa ُ يapa yang sedang dibicarakan d. QS. Ali Imran [3]: 7
Ta’ala pun
adalah membimbing ِ mereka َ َ َ َّ َ ُ
tazkiyah َُّ َّ َ untuk memuji َ َ Allah ُ ْ َ َ َ ْ ْ ٌ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ dan َ
untuk
ٌَا يذTa‟ala
نرakhirat
“Sesungguhnya
َوyaitu
bisa
ْياً نثpun ً ْ خakan
membekali
ْيا
sebaik-baik
َ أmembimbing
وِت ٍَث فلد17هBekal
diri menuju bekal
اْل
ِ
هخاب ٌِِّ آيات ِ اَّلي أُزل عييم اى ِ ْٔ
ِ Wa ِ makna yang terkandung ُ dalam
ْ ُ
Subhanahu Ta‟ala. ٌ َ َ َُ ُ َ َ ٌ َ َ ْ ُّ
18
adalah takwa”. Allah Subhanahu bekal ketakwaan.
ْ َ ْ ُ ُ Wa َّ ات ٓ اة ش ت ٌ ر خ أ و اب َات ُْ ََّ أ ُّم اىهخ ٍُّمه
yang﴾dimaksud ۹۶۹ : ﴿اْللرة اب َ
ْل اْل ٔ ول أ َل إ ِ
firman Allah Subhanahu Wa ِ ِ
dengan
ِ Ibnu Katsir
ِ
Ta‟ala pun akan membimbing َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ ُ 19 َ َّ َّ َ َ
di sini adalah memberikan isyarat
Surah Al-Baqarah [2]: 269 ّ زيغ فيت ِتعٔن ٌا تشاةTa‟ala ًِٓ ِكئب. اَّليَ ِِف ِ فأٌا
Ibnu Katsir menjelaskan ْ
6 kepada Ulul Albab agar senantiasa
ْ QS. Ali Imran ًُ َ[ َح ْعي3]: ا َ َو7ّاء حَأويي
ٌ ِ ِ َ اء اىْ ِفخَِْ ِث َواةْخ َغ َ ٌِِْ ُّ اةْخ َغ
َ ْ ُ bahwaَ َ َ
ُ اْله ٍَث ٌَ يش َ َ ْ ْ ُ ِ ِ ِ
اء َوٌَ يؤت
bertafakur tema dengan yang dibahas tanda-tanda ayat ini dari
ِ ِ ِت ؤ ي
ٌ َ ُ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ُ َ َّ َّ َ ُ ُ َّ َّ ُ َ ْ َ
ُ ْ َ tentang َ َ َ ْ ْ keutamaan ابٔن ٌِِّ آيات مي ِاىً حهلخٔل اس أخ َٔن ِف اىع
ِ َّ َّ ِ ُزل ِعيي ِالري ِ اّلل َٔو ْ حأ ِوييّ إَِل
ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
َّ 6َّ َ ً ْ َ adalah
ً ثadalah
ْيا َو ٌَا يَذن ُر ن اْي خ َ
وِت
ِ hikmahِ di sisi orang-orang yang أ د ل ف ث ٍ ه اْل
ِ ُ ُ ُ
ُ َ ِد ٌ َرب َُِا َّ َو ُ ٌَ ُّا يَ ْ َّذن
اَّل
ُل َّ َ
َ ْ َْ ُّ ٌ ك
Khususnya dengan menggunakan akal
ْ َ ْ ُ ُ َّ ٌ َ َ َ ُ ٔ
ُ َ
ول أ َ َل إ
ِ ر ِ َ عِ ّ
ِ ِ ة اِ ٌآ
pikiran sebagai َ tazkiyah untuk memuji
ْ ْ ات ٓ ِ اة ش ت ٌ ر خ أ و اب ِ خ هِ اى م أ َ ْ ات ٍ ه ُّم
﴾۹۶۹ : اب ﴿اْللرة ِ اب(ْل ُ ُِإَل أ َولَٔ اْل18 َّ َّ َ ﴿آل َْْ
Allahberakal Subhanahu ِ ْلWa اَلTa’ala. )اولٔا. Firman َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ ﴾۷ ُ : َعٍران ِ َ اْل َْلاب
ِ ِ ّاَّليَ ِِف كئبًٓ زيغ فيتتعٔن ٌا تشاة
ِ فأٌا
c. Ibnu
SurahKatsir menjelaskan
Al-Baqarah [2]: 269 َُ ْ َ َ َ َْ َ ْ ِ َْ ْ َ ْ ُْ
Allah Subhanahu Wa Ta‟alaًوي ِي ِّ وٌا حعيIbnu َ خIbnu َ اى ِفخKatsir
َ ّ اةخغmenjelaskan
bahwa tema yang dibahas ayat ini ِ غاء حأKatsir
ِ ِ ِث واةmenjelaskanاء ِ ٌِِ bahwa Allah
َ ُ ُ َ ْ ْ bahwa َ ُ ْ َ ْ َّAllah
Subhanahu َ ُ
Wa َّ َّ ُ َ ْ berfirman
Subhanahu
Ta’ala َ Wa
adalah adalah tentang keutamaan اسخ َٔن ِِف اى ِعي ًِ حلٔلٔن ِ َ َحأ ِو َيي َّّ َّ ِإ َُل َّاّلل ُ و ُالر
ُ ُ َّ ُ َّ ( اب
ِ َ اْل َْل
َّ َ (Ta‟ala
َ berfirmanٔ )وٌاَ َّيذن ُر ل ِإَل أولdan ) tidak
16 Ibid,.
17 Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’anٔAl-
hikmah di sisi orang-orang yang ا يذنر ِإَل أولdapat َ
ٌربِا وmengambil
ِد ْ
ِ ك ٌَ ِعpelajaran ِّ ِ آٌِا ةdarinya
ْ َ ْ 597ُ ُ َ
َْ ْ
17
Azhim…, jld 2, hlm.
berakal (ْلاب
18 Ibid,. َ )اولٔا اَل. Firman dan
19 Ibid,.tidak dapat mengambil Terdapa
18 ِ ﴾۷ : اب ﴿آل عٍران
ِ اْلْل
pelajaran darinya melainkan orang
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala Ibnu Katsir menjelaskan 25
7 orang-orang yang berakal. Artinya, yaitu
bahwa Allah Subhanahu Wa
yang dapat memahami dan akal y
Ta‟ala berfirman
yang dapat memahami dan akal yang sempurna lagi bersih,
Subhanahu Wa Ta‟ala, kekuasaan,
QS. Ali Imran [3]: 190
merenungi maknanya hanyalah yang mengetahui hakikat banyak
keluasan ilmu, hikmah, dan juga
َ orang-orang
ْ َْ ْ َ sehat َّ
ات َواْل ْر ِض َواخ ِخَل ِف َ َ َّ berakal
yang hal secara jelas dan nyata. Mereka
ِ ِإن ِِف خي ِق السٍاو rahmat dari Allah Subhanahu Wa
َ ُ orang-orang
اب﴿آل
dam
َ ْ وِل ْاْل
melainkan
ْل
mempunyai
ْل اتَار ََليpemahaman
َ انل
ٓ و
ْ َّ
َّ َوberakal.
yang rahmat bukan
Ibnu
orang-orang
dari Allah
Katsir Subhanahu
tuli dan bisu
menjelaskan Ta‟ala. Wa21
ِ yang
Artinya, ِ yang
benar.
ٍ jangalah
Dan dapat ِ memahami ِ اليي
Engkau Ta’ala. 21
yang tidak berakal. Maksudnya
manusia
QS. Al-Maidah tidak sama [5]: 100yang buruk ba
dan merenungi maknanya
menjadikan kami seperti ﴾۹۹۱ hanyalah
: orang-
عٍران f. QS. Al-Maidah mereka [5]:tidak 100 putus-putus
orang-orang yang berakal sehat dam َْ َ ُ َّ َ ُ َ ْ meskipun
dengan yang baik,
ْ َ كُو ََّل ي
َخkeadaan,
be
orang Ibnu
yang diKatsir
dalam menjelaskan
mempunyai pemahaman
hati mereka
yang benar. ٔ ل و ب
menarik hatimu. ِ Sesuatu
berdzikir ي اىط و
dalam يد ت semua اْل ي ٔ
ِ س yang be
terdapat kecenderungan kepada
ُ َ َ َّ ُ َّ َ
baik dengan hati َ
maupun
ْ ْ َ
ُ َ dengan َ َ َ ْ َ
bahwa Allah
Dan janganlah Subhanahu
Engkau Wa
menjadikan وِل
ِ اّلل ياأ
halal danلٔاitu يد فات ختم نْثة اْل ِت
ِ bermanfaat dan أع
kami seperti orang-orang yang di dalam ُ ْفيadalah
َ memahami ُ ْ ُ َّ َ itu َapalebih ْ َ ْ
orang-orang
Ta‟ala yang mengikuti
berfirman: ayat- lisan. Mereka
﴾berjumlah
۹۱۱ : ﴿املائدةsedikit حٔن ِ ت ً ك ي ع ى اب َ
yang
ْل اْل
hati mereka terdapat kecenderungan ِ
ayat mutasyaabihaat, tetapi terdapat pada langit dan bumi dari
kepada orang-orang yang mengikuti baik bagi kalian daripada hlm. terda
teguhkan kami di atas jalan yang Ibnu Katsir kandungan menjelaskan manusia hikmah tidak yang
ayat-ayat mutasyaabihaat, tetapi Yang haram lagi berbahaya yang yan
sama yang buruk dengan yang baik,
lurus sertakami
teguhkan
20 agama yang
di atas benar.
jalan yang20lurus menunjukkan keagungan Allah
berjumlah
meskipun
21 menarik banyak. hatimu. Sesuatu Maka buka
serta agama yang benar.20 Subhanahu
QS. Ali Imran [3]: 190 bertawakallah
yang halal danWaituTa‟ala, kepada
kekuasaan,
bermanfaat Allah dan
e. QS. Ali Imran [3]: 190 keluasansedikit
berjumlah ilmu, hikmah, adalah danlebih juga
َ ْ 8 Subhanahu Wa Ta‟ala bagiituorang-
َ ْ ْ َ َّ
ات َواْل ْر ِض َواخ ِخَل ِف َ َ َّ
ِ ِإن ِِف خي ِق السٍاو baikrahmat bagi kalian dari Allah
orang yang berakal yang sehat dan
daripada Subhanahuhlm. Yang Wa
َ ُ s
اب﴿آل َ ْ ات ْلوِل ْاْل
ْل ٍ
َانل َٓار ََلي
َّ اليَّيْو َو haram lagi berbahaya yang berjumlah21
Ta‟ala.
ِ ِ ِ ِ normal.
banyak. Maka Menghindari bertawakallah perbuatan kepada akan
QS. Al-Maidah [5]: 100
﴾۹۹۱ : عٍران haram,
Allah Subhanahu serta berpuas Wa Ta’ala diri dan bagi s
orang-orang
merasa ْ َ َولcukup yang
ُ اىطيَّ dengan
َ يد ُ berakal ْ hal-hal
َ اْل yang yang
ََل ي َ ْسخ sehat َّ ُ
Ibnu Katsir Ibnu menjelaskan
Katsir menjelaskanbahwa Allah ٔ ب
dan normal. Menghindari و ت
ِ ي ٔ
ِ perbuatan كو
halal. ُ َ Agarَ َّ ُ berpuasَّ َ
kamu
َ ْ ُ َ danْ َ َmerasa
mendaptakan
َ َ ْ َ m
bahwa ُ
Subhanahu Allah
َ َ ْ َ
Wa Subhanahu
ْ
Ta’ala berfirman: Wa وِلِ يد فاتلٔا اّلل ياأ
haram, serta
ِ اْل ِتdunia diri أعختم نْثة
(وِل َ keberuntungan, yaitu
َ dan ْ di َْ
ِ ْلberfirman:
Ta‟ala ات
ٍ اب َلي ِ )اْلْلTerdapat tanda- cukup dengan َ hal-hal
﴾akhirat.
۹۱۱ : ﴿املائدة ُ ْ ُ ْ ُ َّ halal.
ً تف ِيحٔنkeberuntungan,
yang
اب ىعيك َ Agar
َ
tanda bagi orang-orang yang berakal kamu 22
mendaptakan ِ اْلْل
Terdapat tanda-tanda
(Ulul Albab), bagi orang- yaitu mereka yang QS
yaitu dunia dan di akhirat.22
QS. Yusuf [12]: 111
mempunyai (Ululakal yang sempurna lagi ْ
ْل َ ُّق
orang yang berakal Albab), g. QS. Yusuf [12]: 111
bersih, yang mengetahui hakikat
20
yaitu mereka yang mempunyai َاب ٌا 21 َ
َْْ ُ ٌَْ ْ َ َىَ َل ْد ََك َن ِف ك
ِ ْل اْل وِلِ ْل ة ْب ع
ِ ً ٓ
ِ ص
ِ ص ِ
banyak hal secara jelas dan nyata.
َّ ِب
akal yang sempurna
Mereka bukan lagi bersih,
orang-orang tuli dan َ ْ يق اَّلي َب
ْي َ َتى َوىَكَ حَ ْصد َ َ ََك َن َحديثًا ُح ْف
ِ ِ ِ ِ
yang mengetahui bisu hakikat banyak berakal. Maksudnya 8 َ
ْ ْح ًث ى َل ْ يو ُك َ ََْ ََْ
yang tidak
ٍم ٔ َ ْ َش ٍء َو ُْ ًدى َو َر يدي ِّ وتف ِص
mereka
hal secara jelasIbnudan nyata. tidak putus-putus
Mereka berdzikir
Katsir menjelaskan Ibnu Katsir menjelaskan
dalam semua keadaan, baik dengan َ ُ ُْ
bukanmanusia
orang-orang tidaktulisama dan bisu yang buruk bahwa Allah Subhanahu ﴾۹۹۹ : Wa ﴿ئسف Ta‟alaيؤ ٌِِٔن
hati maupun dengan lisan. Mereka da
yang dengan
tidak berakal. yangMaksudnya
memahami baik,
apa yang meskipun
terdapat pada berfirman
Ibnu Katsir dalam ayatnya bahwa
menjelaskan yang Allah
M
mereka
menarik tidak
langit dan putus-putus
hatimu. bumiSesuatu
dari kandungan yanghikmah berbunyi Subhanahu Wa Ta’ala berfirman
yangsemua menunjukkan keagungan Allah dalam ayatnya َ yang berbunyi or
berdzikir dalam
halal dan itu keadaan, bermanfaat dan ً َ َ َ َ ْ ْ ُ ٌَْ
اب ٌا َكن ح ِديثا َ
baik dengan
Subhanahu Wa Ta’ala, kekuasaan,
hati maupun
berjumlah sedikit adalahdenganitu lebih
22
ِ وِل اْلْل ِ ِعْبة ْل
23
َﻤﺎmengikutinya.
�َﻌﻠ ُﻤﻮا ﻛﻏkepada ُروا ِﺑkebaikan
َِ ِﻪtidak َ ﺎس
ُ�ِsama
hanyalah orang-orang dengan bahwa berkaitan dengan ayat
ﻫﻮtertuntun و ﻨﺬ و ِ ﻠﻨ dan ﻟ غ ﻼ
tidak yanghari menjelaskanpembalasan tentang pastipetunjuk akan
memahaminya.
orang mempunyaiJika
yang َ buta ْ َ akalْ Hanyalah
dia ُ memahaminya
ُ yang َ َّ َّ َ sehat
yang َ
orang-
ٌ dan
tidak َ ٌ َٰ 10. QS.
yang sebelumnya
Shad [38]: 29 yang
memberikan
datang. Al-Qur’an arahan menjelaskan
memberikan kepada
﴾۵۲juga, : ﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ
orang dia tidak اﻷﻛﺎب
24 ِ mau
yang berakal ﻛﺮ أوﻟﻮsaja
tunduk ﺪ و ِ�ﺬyang
kepadanya, اﺣ
ِ إِ� و
benar. akal tentang
َ
bahwaِّ hari petunjuk
َّ َّ َ ٌ kepada
َ َ ُ kembali
ُ ْ َ dan
َ ْ َ tujuan-tujuan َ ٌ yangَ hari
23
tidakdapat mengambil
mau membenarkannya
Ibnu Katsir memberikan pelajaran.
dan tidak ُ
arahan
آﻳﺎﺗِ ِﻪmemberikan
ك �ﺪﺑﺮواpasti ﻚ ﻣﺒﺎر َ
�ﺠﺎه ِإdatang. أﻧﺰkepada
ِﻛﺘﺎبAl-
pembalasan akan
arahan
9. QS. Ibrahim [14]: 52 yang benar danْ َ sumber-sumber ْ ُ َ َّ kepadaُ َ َ
اﻷ َﻛarahan �َﺘَﺬﻛﺮ أوﻟdan
mau Maksudnya mengikutinya. Hanyalah yang orang-
penjelasan, adalah bahwa Al-Qur’an akanini Qur’an ﴾۲۹memberikan
:bahwa
ﺎب ﴿ص ﻮkembali ِو
َ
akal ِ hari
ُ orang َّ ُ yang َ ْ berakal َ sajauntuk yangَّ ِّ ٌ dapat َ َ َ َٰ rasional yang tepat, maka pada
َﻤﺎmengambil
ﻫ َﻮmengambil َو ِ�َﻌﻠﻤﻮاpenjelasan ﺎس َو ِ�ُﻨﺬ ُر
nasihat, tujuan-tujuan yang benar dan sumber-
9
ﻛﻏadalah ِﻪpelajaran.
وا ِﺑ ِ mengambil
ﻠﻨ
Maksudnya ﻟ غ ﻼ
semua ﻫﺬا ﺑ hari pembalasan pasti akan
ayatrasional
di atasyang menjelaskan orang-
ْ َ ْ ُ
ُ َ َّ َّ َ َ dan ٌ َٰ إ
sumber Katsir tepat, maka pada
suri teladan
makhluk dari dan
َ اﻷakan memikirkannya
manusia ٌ َ jin, Ibnu Al-Qur’an
datang. menjelaskan
memberikan
﴾۵۲adalah : ﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ yangﺎب ﻛ
ِ orang-orang yang ِ ﻮ وﻟ أ ﺮ ﻛ ﺬ � ِ
mengambil و ﺪ اﺣِ و � ayat orang di atasyang memiliki orang-orang
menjelaskan akal.
hanyalah pelajaran darinya. Menjadikan apa bahwa berkaitan dengan ayat
nasihat, mengambil suri teladan dan arahan
yang memiliki akal. kepada tujuan-tujuan
mempunyai Ibnu Katsir memberikan
memikirkannya yang ada akal di
hanyalah yangorang-orang
dalamnya sehatsebagai dan 11. QS. Shad [38]: 43
sebelumnya
yang benar yang menjelaskan
dan sumber-sumber
penjelasan, bahwayang Al-Qur’an k. QS. Shad [38]: 43
sehat danini
yang benar. mempunyaidan buktiakal
ٰ ﺎ َو ِذ ْﻛ َﺮrasional ْ َ ُ َ yang
َ ْ َ ُ َ maka
24
tentang
dalil yang menunjukkan َّ ِّ ً َ ْ َ ْ yang
ُ ﻣ َﻌpetunjuk
َّ ُ tepat, َْو َو َﻫﺒ
َ pada
benar. adalah
24 penjelasan untuk semua ى ﻨ ﻣ ﺔ
memberikan
ﻤﺣ ر ﻢ ﻬ ﻢ ﻬ ﻠ ﺜ ﻣ
ِ و ﻪ ﻠ
arahan kepada
ﻫ أ � ﺎ ﻨ
bahwa tidak
[14]:ada
52 ilah yang haq َ orang- ُ
َ ْ ِﻷو� ْاﻷ
9. QS. Ibrahim ayat di atas menjelaskan
i. QS.makhluk dari52manusia dan jin,
Ibrahim [14]: akal bahwa ﴾ ۴۳ : ﴿ص
hari kembali ﺎب ﻛ
ِakal. dan ِ
ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ darinya.
orang yang memiliki
َ َ Menjadikan َّ ِّ ٌ َ َ َ apa َٰ
ﻮا ﻛﻏ َﻤﺎ ﻫ َﻮ24pelajaran
ﻤIsmail
و ِ�ﻌﻠIbnu �ُﻨﺬ ُرIbnu
وا ﺑِ ِﻪUmar ِ ﺎس و ِ ﻟﻠﻨ2009,
Katsir, ﻫﺬا
ﺑﻼغTafsir hari pembalasan pasti akan
Al-Qur’an yang adajld
Al-Azhim,
َ ْ َ 4…,
di ُ َ 450
ْ ُ hlm.
dalamnya
11. Ibnu
َّ َّ َ َ ٌ sebagai
َ
َٰ
QS.
ٌ
25
Ibid.,
Katsir[38]:
Shad
datang. dan
mengutip perkataan dari
hlm. 523 43
Al-Qur’an
﴾۵۲ : ﺎب ﴿إﺑﺮاﻫﻴﻢ ِ اﺣﺪ و ِ�ﺬﻛﺮ أوﻟﻮ اﻷﻛ ِ إِ� و
Al-Hasan Qatadahmemberikan berkata: Allah
dalil dan bukti yang menunjukkan ْ
ٰ ﻛ َﺮSubhanahu ً ْ
َّ ِّ َ َ kepada
َِ arahan َ ْ
َّ ُ tujuan-tujuan
ْ ﻣ َﻌ ُﻬTa’ala ُ َ ْ َ َُ َْ َ َ َ
َِ menghidupkan
Ibnu Katsir memberikan 10 ى ذ و ﺎ ﻨ ﻣ ﺔ ﻤﺣ ر ﻢ
wa ﻢ ﻬ ﻠ ﺜﻣ و ﻪ ووﻫﺒﻨﺎ � أﻫﻠ
bahwa tidak ada ilah yang haq mereka
yang benar kembali untuknya
dan sumber-sumber َ ْ َ ْ danُ
23 penjelasan, bahwa Al-Qur’an ini
Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al-
menambahkan ﴾۴۳ :orang-orang
ﺎب ﴿ص ِ و� اﻷﻛ ِ ِﻷ
yang
Azhim, jld 7…, hlm. 427 rasional yang tepat, maka pada
24 Ismail Ibnu Umar Ibnu
adalah Katsir, 2009, untuk
penjelasan Tafsir Al-Qur’an
semua Al-
24
Azhim, jld 4…,Ismail 450 Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir
hlm. Ibnu 25 Ibid., hlm.ayat
523 di atas menjelaskan orang-
25
Al-Qur’an Al-Azhim,dari
makhluk jld 4…,manusia
hlm. 450 dan jin, Ibid., hlm. 523
orang yang memiliki akal.
pelajaran darinya. Menjadikan apa
10 27
yang ada di dalamnya sebagai 11. QS. Shad [38]: 43
َ
ٰ َ ْ َ َّ ِّ ً َ ْ َ ْ ُ َ َّ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ
dalil dan bukti yang menunjukkan
kesenangan, jalan keluar dan َْْ
َ )اوﻟﻮا اﻻ27. ُ ُ
Ta’ala akan memberikan rahmat akal. ( ﺎب
ِ ﻛberdiri,
semata-mata sebagaimana
ketenteraman di dunia dan di
untuk kaumnya yang bersabar, pendapat lainnya. Hanya orang
akhirat. 26 13. QS. Az-Zumar [39]: 18
tabah, berserah diri, tawadhu’’ yang berakalah yang dapat
َُ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ yaitu َّ
ﻳﻦ ﻳَﺴﺘ ِﻤﻌﻮن اﻟﻘﻮل ﻓ
12. QS. Az-zumar [39]:Subhanahu 9
ۚ َﻴﺘ ِﺒ ُﻌﻮن أﺣﺴﻨﻪpelajaran, َ �ا
semisal dengan ketenangannya.
mereka. Allah Orang- wa mengambil
ِ
Ta’ala
َ akan
ُ ﺤﻳْ َﺬorang
memberikan
ً ا َوﻗَﺎﺋyang
ً َ berakal ْﺎء اﻟﻠَّﻴ
َ
rahmat
َ ٌ mereka َ untuk
َ ُ ْ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ ٰ َ ُ perbedaan
mengetahui َ ُ َّ ُ ُ َ َ َ َّ
antaraَ ُ ٰ َ
ر ﺎﻤ
kaumnyaِ yang bersabar, ﺪ ﺎﺟ ﺳ
ِ bahwaﻞ ِ tabah, آﻧ ﺖ ِ ﻧﺎ
berserah ﻗ ﻮ ﻫ أﻣﻦ وﺤﻚ ﻫﻢ أوﻟﻮ ِ اﺑ وأ ۖ ا�ﻳﻦ ﻫﺪاﻫﻢ ِ وﺤﻚ ِ أ
َّ mengetahui
َََْ ُ ََْ ََ ْ
akibat baik َ
َ ْ ْاﻷ
ْ َ ْ ُ ِّ َ ketenangannya. orang lain dengan orang lain, yaitu
َ �ا
ﻳﻦ
diri, ﻫﻞ ﻳ َ ْﺴﺘَ ِﻮيdengan
ِ kesabarannya
tawadhu’’ ﻤﺣﺔ رﺑ ِﻪۗ ﻗﻞ ﺮﺟﻮ رadalahاﻵ ِﺧﺮة وﻳ yang memiliki inti pemikiran yaitu ﴾ ۱۸ : ﴿اﻟﺰﻣﺮ ﺎب
ِ ﻛ
ُ َّ
ُ ُ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ
Orang-orang yang berakal َ َّ mereka
ﻮ وﻟkesenangan,
ﻏﻤﺎ ﻓﺘﺬﻛﺮ أbahwa ﻮنۗ ِإjalan
ﻻ ﻓﻌﻠﻤ ا�ﻳﻦ
ِ ﻮن و
keluar dan ﻓﻌﻠﻤ menjauhi َ ْ penyembahan
َ ْ اﻻ ُ ُ 27 bahwa tersebut ada
mengetahui akibat baik َ Ibnu
akal. ِ Ibnu وﻟKatsir
( ﺎب
Katsir ﻛ ﻮا
menjelaskan )ا. ayat di
ketenteraman di﴾۹dunia : kesenangan,
﴿اﻟﺰﻣﺮ danﺎبdi
atas akan َ ْ ْاﻷ
ﻛ mendapatkan
menjelaskan tentang berita
penyembahan gembiramenjelaskan me
kesabarannya adalah ِ
berhala.bahwa Orang-orang
tentang ayat
kehidupandi atasyang menjelaskan
dunia mampu dan kem
jalanakhirat. keluar dan ketenteraman di dunia
26
13. QS. Az-Zumar [39]: 18
Ibnu Katsir menjelaskan
dan di akhirat. 26 menjauhitentang Mereka
akhirat. penyembahan
penyembahan yang tersebut berhala.
dapat Da
12. QS.bagaimana Az-zumar [39]: keadaan 9 orang-orang akan َ َ
ْ mendapatkan
ُ َ Orang-orang َ
َ ُ َّ َ َ ْ َ yang ْ َ berita
ُ َ ْ َ َ
gembira َّ
l. QS. Az-zumar [39]: 9 ﻨ ۚﻪmemahami
ﻓﻴﺘ ِﺒﻌﻮن أﺣﺴdan اﻟﻘﻮلmengamalkan
ﻳﻦ ﻳﺴﺘ ِﻤﻌﻮن mampu �اِ isi tua
ََْ َ ً َ ْ َّ َ َ ٌ َ َ ُ ْ َّ َ ُ ْ ُ َ kehidupan
ُ tentang ٰ َ ُ َ ُ َّ ُ ُ dunia َ َ َ dan َّ َ akhirat. َٰ ُ
ًﻤﺎ ﺤﻳﺬ ُر26ِﺋIsmail
ﺪا َوﻗﺎIbnu
ﺎﺟ
ِ ﺳ ﻞ ﻴاﻟﻠ
ِ hlm. 75
Umar ﺎء
Ibnu آﻧ ﺖ ِ
Katsir, ﻧﺎ ﻗ ﻮﻫ
2009, ﻦ ﻣ
Tafsîrأ ﻮ وﻟ أ ﻢ ﻫ
kandungan
27
ﻚ
Ismail وﺤ
ِ Ibnuأو
Mereka yang dapat memahami danۖ اﺑ
Umar ﻢ اﻫ ﺪ
ayat-ayat
Ibnu ﻫ ﻳﻦ
Katsir, �اِ 2009, ﻚ وﺤ
ِ Allah
Tafsir أ me
Al-Qur’ânَّ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ِّ َ َ ْ ُ َ َ
Al-̒Azhîm, ْ Al-Qur’an Al-Azhim, ْ َْ
ِ اﻵ ِﺧ َﺮة َوﻳ ْﺮﺟﻮ َرﻤﺣﺔ َرﺑ ِﻪۗ ﻗﻞ ﻫﻞ ﻳﺴﺘ ِﻮي
jld 7…, jld 7…, hlm. 89
َ �ا
ﻳﻦ Subhanahu waisiTa’ala,
﴾۱۸kandungan mereka
: ﴿اﻟﺰﻣﺮ َ itulah ber
mengamalkan ﺎب ِ اﻷ ﻛ
ayat-ayat
tsir mengutip ُ ُ ُ َّ musyrik
َ َ َ َ َّ َ yang َ َ َّ sama
َُ ْ َ tidak َ ﻮن َ
َ ُ ْ di َ sisi Allah orang-orang
Subhanahu yang
wa Ta’ala, diberikan
mereka kon
Al-Hasan dan
ﻮ وﻟ أ ﺮ ﻛ ﺬ ﺘﻓ ﺎ ﻤﻏ إ
ِ ۗ ﻮن ﻤ ﻠ ﻌ ﻓ ﻻ
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
ﻳﻦ �ا
ِ و ﻤ ﻠﻌ ﻓ 11
َْْ َ اﻷ
itulahpetunjuk orang-orang
di dunia dan yangdidiberikan
Ibnu Katsir menjelaskan
akhirat, ber
kata: Allah orang ۹ : ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ
yang ﴾beribadah ِ ﻛwaktu
di petunjuk di dunia danyang
dan orang-orang di akhirat, dan
memiliki sek
bahwa ayat di atas menjelaskan
wa Ta’ala malam hari dengan sujud dan orang-orang yang memiliki akal sehat
Ibnu Katsir Ibnu menjelaskan
Katsir menjelaskan
bagaimana akal sehat dan fitrah yang lurus.28 me
tentang penyembahan
dan fitrah yang lurus.28 berhala.
mereka kembali berdiri.
bagaimana
keadaan Untuk itu
keadaan musyrik
orang-orang ayat
orang-orangyang ini 14. QS. Az-Zumar [39]: 21 ten
Orang-orang yang mampu
menambahkan tidak dijadikan dalilSubhanahu
orang wa yang n. QS. Az-Zumar [39]: 21 َ
َ َ َ َ ً َ َ َّ َ َ َ َ َّ َّ َ َ َ ْ َ َ
sama di sisi Allah den
ُ Ismail
yang semisal
26
Ta’ala dengan
Ismail Ibnu Umarorang
Ibnu yang
Katsir, beribadah
2009,
berpendapat bahwa qunut adalah Tafsîr ﻪ
27
ﻜ ﻓﺴﻠIbnu
ﻣﺎءUmar
اﻟﺴﻤﺎ ِء Ibnu ﻦKatsir, ن اﺑTafsir
أﻧﺰل ِﻣ2009, أﻟﻢ ﺗﺮ أ lan
Al-Qur’ân Al-̒Azhîm, jld 7…, hlm. 75 Al-Qur’an َ
ُ ُ ْ ً َ ْ ُّ ً ْ
Al-Azhim, jld 7…,
ُ ْ ُ ُ ﻴﻊ ﻲﻓ اﻷ ْر
hlm. 89 َ ْ َ َﻓﻨَﺎﻧ
khusyu’ di waktu shalat bukan ض ﻋ َّﻢ ﺨﻳﺮج ﺑِ ِﻪ َزرﺨ ﺨﻣﺘ ِﻠﻔﺎ أﻟ َﻮاﻧﻪ
di waktu malam hari dengan sujud dan
Subhanahu wa
ِ ِ ِ ِ tum
berikan rahmat
berdiri. Untuk itu ayat ini dijadikan dalil
semata-mata berdiri, sebagaimana 11 ُ َ
َّ ً َ ُ ُ َ ْ َّ ًّ َ ْ ُ ُ َ َ ُ َ َّ ُ
ُ َ
orang yang berpendapat bahwa qunut ﻲﻓ
ِ ن ِﻋﻢ ﻳ ِﻬﻴﺞ ﻓﺮﺘاه ﻣﺼﻔﺮا ﻋﻢ ﺠﻳﻌﻠﻪ ﺣﻄﺎﻣﺎۚ إ bua
َ ُ َ ْ َ َ َٰ
yang bersabar,
adalahpendapat
khusyu’ dilainnya. Hanya orang
waktu shalat bukan ﴾۲۱ : ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ َ ْ ى ِﻷو� ْاﻷ
ﻛ ٰ �ﻛﺮ ِ ذﻟِﻚ
itu
diri, tawadhu’’ yang berakalah yang dapat
ِ ِ
semata-mata berdiri, sebagaimana der
gannya. Orang- pendapatmengambil
lainnya. Hanyapelajaran,
orang yang yaitu Ibnu Katsir Ibnu memberikanKatsir memberikan penjelasan
15. QS.
erakal mereka berakalah yang dapat
mengetahui perbedaan mengambil antara penjelasan
maksud dari maksud ayat di dari atasayat di
adalah
pelajaran, yaitu mengetahui perbedaan bahwa sesungguhnya
atas adalah pada demikan
bahwa sesungguhnya
wa akibat baik orang lain dengan orang lain, yaitu
antara orang lain dengan orang lain, itupada
benar-benar
demikan terdapat pelajaran
itu benar-benar
adalah yang memiliki inti pemikiran yaitu
yaitu yang memiliki inti pemikiran bagi orang-orang yang mempunyai
an keluar dan َ ْ ُ ُ 27
َ ْ اﻻ terdapat pelajaran bagi orang-
yaitu akal. ( ﺎب
ِ ﻛ )اوﻟﻮا27. akal, yaitu seseorang yang menyadari
dunia dan di orang yang mepunyai akal, yaitu
yang sudah ada di dalam Al-Qur’an. aya
m. QS. Az-Zumar [39]: 18
seseorangmereka
Kemudian yang mendapat
menyadari yang
pelajaran
13. QS. Az-Zumar [39]: 18 kis
sudahdahulunya
bahwa ada di dunia
dalamadalah
Al-Qur’an.
seperti
ُ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َّ Ban
ﻳﻦ ﻳ َ ْﺴﺘَ ِﻤ ُﻌﻮن اﻟﻘ ْﻮل ﻓ َﻴﺘ ِﺒ ُﻌﻮن أﺣ َﺴﻨ ۚﻪ
9 َ �ا ِ itu, hijau, menyenangkan,
Kemudian mereka indah,
mendapat
Ta’
َ ٌ َ َ ُ ْ 26 َّ َ ُ ُ ْ ُ َ ٰ َ ُ َ ُ َّ ُ ُ َ َ َ َّ َ ٰ َ ُ kemudian
pelajarankembali
bahwa menjadi tua dunia
dahulunya renta.
أﻣﻦ ﻫﻮ ﻗﺎﻧِﺖ آﻧﺎء Ismail IbnuﻮUmar
ﻢ أوﻟIbnu
ﻚ ﻫKatsir,
وﺤ
ِ وأ2009, اﺑ
ۖ ﻢTafsîr
ﻫﺪاﻫAl-Qur’ân
ا�ﻳﻦ ِ ﻚAl-وﺤ ِ أ Dahulunya muda, kembali menjadi tua
َ ْ َ
َ ْ ْاﻷ
̒Azhîm, jld 7…, hlm. 75
ْ
ِﺧ َﺮة َو َﻳ ْﺮ ُﺟﻮ َرﻤﺣ27
29
Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, 2009, Tafsir Al-Qur’an Al- Ism
اﻵ Azhim, jld 7…, hlm. 89 ﴾۱۸ : ﴿اﻟﺰﻣﺮ ﺎبِ ﻛ 28
28
Ibid.,hlm.Ibid.,hlm.
90 90 Al-Qur’ân A
َّ
َ َ َ َ ََُْ
ﻳﻦ ﻻ �ا
ِ ﻓﻌﻠﻤﻮن و
َْ
ْ 28 12
: ﺎب ﴿اﻟﺰﻣﺮ َ Ibnu Katsir menjelaskan
ِ اﻷﻛ
bahwa ayat di atas menjelaskan
r menjelaskan
tentang penyembahan berhala.
mereka itulah berbahagia adalah orang yang
Israil negeri Fir’aun, harta-harta, tertimpa apa yang yang dulu
diberikan kondisi sesudah kematiannya
dan hasil buminya disebabkan pernah menimpa mereka.31
n di akhirat, berada dalam kebaikan. Banyak
kesabaran mereka dalam ketaatan
ng memiliki sekali Allah
dan lemah pada Subhanahu
akhirnya wa Ta’ala
kepada Allahmeninggal.
Subhanahu Wa Ta’alatelah disyariatkan. Maksudnya adalah
ang lurus.28 memberikan 4.2 Analisis Makna Penafsiran Ayat-
Orang yang berbahagiaperumpamaan
adalah orang pemahaman yang benar dan lurus.
serta ittiba’nya mereka kepada
yang kondisi
tentang sesudah kematiannya
kehidupan dunia ini Dengan Ulul lain,
Ayatkata Albabjanganlah
Dalam Tafsir
kalianAl-
Rasul-Nya, Musa alaihi wa sallam
berada
dengandalam kebaikan. Banyak Qur’an
menjadi Al-Azhim
seperti mereka wahai orang-
َاﺑ َّ َّ َ َ َ ْ َ َ air yang
serta
diturunkan
kitab yang
dari
mereka warisi,
أﻟﻢ ﺗﺮ أن sekali Allah Subhanahu wa Ta’ala
langit dan dengannya di
orang yangTema-tema
berakal, sehingga kaliandikatakan
ini dapat
َْ ْ َ َﻓﻨَﺎﻧ memberikan yaitu Taurat.30 tentang
perumpamaan akansebagai
tertimpaunsur-unsur
apa yang yang dulu
ﻴﻊ ِﻲﻓ اﻷرض ِ tumbuhkan tanam-tanaman dan seseorang yang
kehidupan dunia ini dengan air yang pernah menimpa mereka.31
ﺮﺘ ُاه
َ َ
َ ﻴﺞ ﻓ ُ ُﻋ َّﻢ ﻳَﻬ 16. QS. At-Talaq
buah-buahan, kemudian [65]:setelah
10 semestinya dilakukan oleh seorang
ِ diturunkan dari langit dan dengannya
ٰ �ﻛ َﺮْ َ َ َٰ diitutumbuhkan
menjadi ُ َ َ َّ tanam-tanaman 4.2 Analisis
َ َ ْ ُ َ ُ َّ Albab
ُ َّ َ ً berderai-
hancur َ ً dan
Makna Penafsiran
muslim Ayat-Ayat Ulul
َّ َ َ Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim
agar menjadi Ulul Albab.
ىﻷ ِ ذﻟِﻚ �� أﻋﺪ اﺑ ﻟﻬﻢ ﻋﺬاﺑﺎ ﺷ ِﺪﻳﺪاۖ ﻓﺎﻳﻘﻮا اﺑ ﻳﺎأDiantaranya sebagai berikut:
derai.29 ْ ِ
ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ 29 ُ َ َ َّ َْ
buah-buahan, kemudian setelah itu
memberikan ً
menjadiﺮاhancur
ْ
ﻜﻢ ِذﻛberderai-derai.
�ا�ﻳﻦ آﻣﻨﻮاۚ ﻗﺪ أﻧﺰل اﺑ ِإ ِ ﺎب َ ْ Tema-tema
ﻛ اﻷ
ِ 1.iniKetaatan Dalam sebagai
dapat dikatakan Menjalankan
15. QS. Al-Mu’min[40]: 54
ari ayat di unsur-unsur seseorang yang semestinya
Syari’at dilaku-
Allah Subhanahu Wa
o. QS. Al-Mu’min[40]: 54 ﴾۱۰ : ﴿اﻟﻄﻼق
َ ُ َ ْ َ ً ُ kan oleh seorang muslim
sungguhnya
ﺎب َ ْ ى ِﻷو� ْاﻷ
ﻛ ٰ ﻫﺪى و ِذﻛﺮ Ta’alaagar menjadi Ulul Al-
ِ ِ bab. Diantaranya sebagai berikut:
benar-benar Ibnu Katsir menceritakan a. Penegakan Hukum Qishash
bagi orang- Ibnu Katsir kekuasaan menjelaskan Allah ini 1. Ketaatan
ayatSubhanahu wa
Dalam Menjalankan
Terdapat pada Syari’atQS. Al-
Ibnu Katsir menjelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
akal, yaitu berhubungan dengan kisah Nabi Musa Baqarah [2]: 179. Ibnu Katsir
Ta’ala
ayat ini berhubungan dengan agar yang demikian itu
Israilsallam
alahi negeridan Fir’aun, harta-harta,
Bani Israil. Allah a. tertimpa
PenegakanapaHukum yangQishashyang dulu
yadari yang menjadi motivasi untuk menjelaskan bahwa ayat ini
kisah Nabi Musa
Subhanahu alahi mewariskan
sallam dan
dan hasil Wa Ta’ala
buminya disebabkan pernah
Terdapatmenimpa mereka.
padamenyebutkan
QS.
31
Al-Baqarah [2]:satu ciri
Al-Qur’an. menjunjung tinggi agama yang salah
Bani Israil.
kepada Bani Allah
Israil Subhanahu
negeri Wa
Fir’aun,
kesabaran mereka dalam ketaatan 179. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa
mendapat telah
dan disyariatkan. orang yang berakal
harta-harta,
Ta’ala mewariskan hasil
kepada BaniMaksudnyaayat ini menyebutkan salah satu ciri
buminya
lunya dunia
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang 4.2 Analisis Makna Penafsiran َ ْ Ayat-ُ
َ ْ اﻻ
serta
adalah pemahaman
disebabkan kesabaran mereka dalam
ittiba’nya mereka kepada
benar orang yang berakal (ﺎب
ِ ﻛ ��
ِ )اdapat
dapat dilihat
ketaatan
29
kepada
Ismail Ibnu danAllah
Umar Subhanahu
lurus.
Ibnu Katsir, Dengan
2009, WakataAyat
Tafsîr Ulul Albab Dalam Tafsir Al-
lain,dilihat bagaimana ia menyikapi atau
Rasul-Nya,
Al-Qur’ân Al-̒Azhîm, jld Musa
7.., hlm. alaihi
93
Ta’ala serta ittiba’nya mereka kepada wa sallam bagaimana ia menyikapi atau
janganlah kalian menjadi Qur’an Al-Azhim hikmah
sepertimengambil dari ditegakkannya
serta kitabMusa
Rasul-Nya, yangalaihimereka wa warisi,
sallam mengambil hikmah dari
12 mereka wahai orang-orang yangTema-tema hukum qishash.ini Didapat
mana dari dikatakan
ayat ini,
serta kitab
yaitu Taurat. yang30 mereka warisi, yaitu orang-orang berakal dapat mengambil
ditegakkannya hukum qishash.
Taurat.30 berakal, sehingga kaliansebagai akan unsur-unsur seseorang yang
suatu pelajaran. Bahwa qishash
semestinya Di mana
dilakukan oleh dari ayat ini, orang-
seorang
16. QS. At-Talaq [65]: 10
p. QS. At-Talaq [65]: 10 berhubungan dengan hukuman mati
ُ َ َ َّ ُ َّ َ ً َ ً َ َ ْ ُ َ ُ َّ َّ َ َ muslim agar menjadi orang Ulul berakal Albab. dapat
bagi seorang pembunuh. Jika seorang
ِ ﻳﺪاۖ ﻓﺎﻳﻘﻮا اﺑ ﻳﺎأ
�� أﻋﺪ اﺑ ﻟﻬﻢ ﻋﺬاﺑﺎ ﺷ ِﺪ Diantaranya sebagai berikut:
ْ َ
ُ َ ُ َّ َ 30َ ْ َ ُ َ َ َّ َْْ pembunuh 31 menyadari bahwa dia akan
اﺑ ِإ�ْﻜ ْﻢ ِذﻛ ًﺮا َ Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, Tafsir Al-
ﻧﺰلIbid., ۚآﻣﻨﻮا151ا�ﻳﻦ
ﻗﺪ أhlm. ِ ِ اﻷ
ﺎبﻛ 1. Ketaatan
di hukum Dalam
mati, maka
Qur’an Al-Azhim, Menjalankan
jld 8…,tentu dia akan
hlm. 155
31
dengan orang yang buta yang tidak satu contoh kisah yang terkait ada Ulul
tertuntun kepada kebaikan dan tidak Albab, yaitu kisah Nabi Yusuf alaihi
memahaminya. Jika dia memahaminya sallam dan Nabi Ayyub alaihi salam,
juga, dia tidak mau tunduk kepadanya, diantaranya:
tidak mau membenarkannya, dan tidak 1) Kisah Nabi Yusuf Alaihi Salam
mau mengikutinya. Hanyalah orang-
Terdapat pada QS. Yusuf [12]:
orang yang berakal saja yang dapat
111, QS. At-Talaq [65]: 10. Ibnu
mengambil pelajaran. Maksudnya
Katsir menjelaskan terdapat
adalah yang akan mengambil
pengajaran bagi orang-orang yang
nasihat, mengambil surit eladan dan
mempunyai akal. Al-Qur’an itu
memikirkannya hanyalah orang-orang
bukanlah kisah yang dibuat-buat.
yang mempunyai akal yang sehat dan
Al-Qur’an di sini tidak seharusnya
benar.39
didustakan dan dibuat-buat dari
c. Ulul Albab Dalam Mengingat tanda selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetapi membenarkan kitab-
Terdapat pada QS. Az-Zumar [39]: 21. kitab sebelumnya dari kitab-kitab
Ibnu Katsir menjelaskan Ulul Albab yang diturunkan dari langit, dan
mendapat pelajaran bahwa dahulunya membenarkan apa yang benar dari
dunia ini hijau, menyenangkan, indah, isinya.42
kemudian kembali menjadi tua renta. 2. Kisah Nabi Ayub Alaihi Salam
Dahulunya muda, kembali menjadi tua
Terdapat pada QS. Shad [38]:
dan lemah pada akhirnya meninggal.
43. Secara umum ayat ini
Orang yang berbahagia adalah orang
membahas nikmat kesembuhan
yang kondisi sesudah kematiannya
yang diperoleh oleh Nabi Ayyub
berada dalam kebaikan.40
alaihi wa salam dan keluarganya.
d. Ulul Albab Mengambil Pelajaran Kisah
Ibnu Katsir menjelaskan Allah
Terdahulu,
Subhanahu wa Ta’ala memberikan
Di antara isi Al-Qur’an terdapat rahmat untuk kaumnya yang
banyak kisah-kisah yang terjadi pada bersabar, tabah, berserah diri,
masa lalu. Kisah inilah yang menjadi tawadhu’ dengan ketenangannya.
pelajaran penting bagi manusia. Kisah Ulul Albab mereka mengetahui
dalam Al-Qur’an adalah pemberitaan bahwa akibat baik kesabarannya
tentang keadaan umat yang telah lalu, adalah kesenangan, jalan keluar
kenabian yang terdahulu dan peristiwa- dan ketenteraman di dunia dan di
peristiwa yang terjadi.41 Sebagai salah akhirat. 43
39 Ibid., hlm. 450
40 Ibid.,hlm. 93 Pustaka Al-Kautsar, cet-6, hlm. 306
41 Manna’ Khalil al-Qathathan, 2011, Pengantar Studi Ilmu 42 Op.Cit., Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir, hlm. 427
Al-Qur’an, Terjemah: H. Aunur Rafiq El-Mazni, Jakarta : 43 Ibid.,hlm. 75
32
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Al-Jurri, Imam. 2018. Akhlak Orang yang
Berilmu dan Ahli Qur’an. Jakarta: Alifia
Berdasarkan pada analisis yang telah di- Books.
kumpulkan atas ayat-ayat terhadap makna Ulul
Al-Qathathan, Manna’ Khalil. 2011. Pengan-
Albab dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim dapat tar Studi Ilmu Al-Qur’an. Terjemah: H.
disimpulkan sebagai berikut: Aunur Rafiq El-Mazni. Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar.
a. Penafsiran Ibnu Katsir terhadap makna Al-Qaththan, Manna. 2017. Dasar-Dasar Ilmu
Ulul Albab sebagai berikut: Al-Qur’an. Penerjemah: Umar Mujtahid.
1) Ibnu Katsir tidak menjelaskan definisi Jakarta Timur: Ummul Qura.
Ulul Albab secara jelas, namun Ibnu Al-Qattan, Manna Khalil. 2016. Studi Ilmu-
Katsir menjelaskan ciri-ciri seseorang Ilmu Qur’an. Penerjemah: Mudzakir AS.
yang dikategorikan sebagai Ulul Bogor: Litera Antar Nusa.
Albab, yaitu seseorang yang dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2009. Departe-
hidupnya selalu berpikir dengan men Agama RI.
hati yang terbuka untuk memahami Dosen IAIN Sunan Kalijaga. 2004. Studi Kitab
Al-Qur’an dan mengikuti ajaran Tafsir. Yogyakarta: Teras Media.
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam.
Elhany, Hemlan. “Metode Tafsir Tahlili dan
2) Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah Maudhu’i”. Jurnal Dakwah dan Komuni-
Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kasiath-Thariq. Vol. 2. No. 1. (Juni 2018).
kabar gembira kepada orang-orang Ensiklopedia Islam. 1997. Dewan Redaksi. En-
yang memiliki kecerdasan akal siklopedia Islam Jilid 3. Jakarta: Ichtiar
yang diiringi dengan keimanan Baru van Hoeve.
dan ketaqwaan (Ulul Albab) akan Fuad’Abd Al-Baqi, Muhammad. 1945. Al-
ditinggikan derajatnya di dunia dan Mu’jam Al-Mufahras li Alfadz Al-Qur’an
akhirat. Al-Kari. Kairo: Daar Al-Hadist.
2. Tema-tema ini dapat dikatakan sebagai Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research.
unsur-unsur seseorang yang semestinya Yogyakarta: Adi Offset.
dilakukan oleh seorang muslim agar
Hamka, Buya. 1982. Tafsir Al-Azhar. Singa-
menjadi Ulul Albab. Didapatkan bahwa
pura: Pustaka Nasional.
ayat-ayat yang terkait dengan Ulul Albab
mencakup dalam dua tema utama yang Husaini, Adian. 2016. 10 Kuliah Agama Islam.
mewakili dengan sifat-sifat Ulul Albab. Yogyakarta: Pro-U Media.
Ibn Katsir, Ismail ibnu Umar. t.t. Tafsiru Al-
DAFTAR PUSTAKA Qur`ani Al-‘Adhim. Tahqiq Sami ibnu
Al-Jauzy, Ibnu. 2005. Cara Manusia Cerdas Muhammad Salamah. Riyadh: Daru At-
Menang Dalam Hidup. Penerjemah: Sam- Thaybah.
son Rahman. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
33
Ismail, Muhammad. 2016. Menalar Makna Yamin Efendi, Udo. 2007. Quranic Quotient.
Berpikir Dalam Al-Qur’an (Pendeka- Jakarta Selatan: Qultum Media.
tan Semantik terhadap Makna Kunci Al-
Qur’an). Ponorogo: Unida Gontor Press.
Jannah, Miftahul. 2015. “Penafsiran Ulu Al-
Albab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah”.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Muis, Abdul. 2002. Mendidik Akal Untuk Ber-
pikir Islami. Jakarta: A.H. Ba’dillah Press.
Mustaqim, Abdul. 2015. Metode Penelitian All-
Qur’an an Tafsir. Yogyakarta: Idea Press.
Qardhawi, Yusuf. 1998. Al-Qur’an Berbicara
Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan.
Penerjemah: Abdul Hayyie dkk. Jakarta:
Gema Insani.
Qodratullah, Waway. “Makna Ulu Albab dalam
Al-Qur’an dan Implikasinya dalam Pem-
belajaran Pendidikan Agama Islam di Per-
guruan Tinggi”. Jurnal Sigma-Mu. Vol. 8
No.1. hlm 17-18.
Shihab, Quraish. 2016. Tafsir Al-Misbah.
Tangerang: Lentera Hati.
Sofyan, Muhammad. 2015. Tafsir Wal Mufas-
sirun. Medan: Perdana Publishing.
Taib Hunsouw, M. “Ulul Albab dalam Tafsir
Fi Zhilal Al-Qur’an Kitab Tafsir Sayiid
Quthb”. Jurnal Perbandingan Mazhab
dan Hukum. vol. IX. No. 1. (2013): 182.
Tengku Azhar dkk. 2005. Ringkasan Raudhatul
Muhibbin. karya Imam Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah. Solo: Pustaka Arafah.
Umiarso dan Abd. Wahab. 2011. Kepempimpi-
nan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Wiratna Sujarweni, V. 2014. Metodologi Pene-
litian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
34