3-Hub - Hadis & Al-Qur'an
3-Hub - Hadis & Al-Qur'an
OLEH:
DR. IMAM MUHSIN, M.AG.
HADIS MENURUT SUMBERNYA
1. Hadis nabawi:
• Pengertiannya sama dengan istilah Hadis, yaitu segala sesuatu
yang dinisbahkan kepada Nabi Saw., baik berupa perkataan,
perilaku, persetujuan beliau akan tindakan sahabat, atau
deskripsi tentang sifat dan karakternya.
2. Hadis qudsi:
• Suatu ungkapan atau pernyataan Nabi Saw yang disandarkan
kepada Allah Swt selain al-Qur'an.
• Hadis qudsi merupakan perkataan Nabi Saw dari sisi
redaksinya, tetapi maknanya berasal dari Allah Swt melalui
ilham atau mimpi.
• Hadis qudsi disebut juga dengan Hadis ilâhi atau Hadis
rabbani.
CONTOH HADIS QUDSI
• َ ظ ْل َم
علَى نَ ْف ِسى ُ ت ْال ْ يَا ِعبَا ِد:ار َك َوتَعَالَى
ُ ى ِإنِى َح َّر ْم َ َقَا َل هللاُ تَب
] [الحديث..... ْظال َم ُوا َ َو َجعَ ْلتُهُ ُم َح َّر ًما
َ َ علَ ْي ُك ْم فَالَ ت
• “Allah Swt berfirman: wahai hamba-Ku,
sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedholiman
atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram atas
kamu sekalian. Oleh karena itu janganlah kalian
semua saling berbuat dholim”. (al-Hadis).
KARAKTERISTIK HADIS QUDSI
4- Wajib dipatuhi oleh seluruh kaum Muslimin (Qs. Ali ‘Imran/3: 32).
ب ْال َكافِ ِريْنَ . س ْو َل فَإِ ْن ت َ َولَّ ْوا فَإِ َّن َ
هللا الَ يُ ِح ُّ الر ُ • قُ ْل أ َ ِط ْيعُ ْوا َ
هللا َو َّ
س ْو َل َوأُو ِلى اْالَ ْم ِر ِم ْن ُك ْم فَإ ِ ْن َ • يَآاَيُّ َها الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا أ َ ِطعُ ْوا
َّ هللا َوأ َ ِط ْيعُ ْوا
ُ الر
لل َو ْاليَ ْو ِمِ س ْو ِل اِ ْن ُك ْنت ُ ْم تُؤْ ِمنُ ْو َن بِا
ُ الر
َّ هللا َو
َ لى َ ش ْىء فَ ُر ُّد ْوهُ ِإ َ تَنَازَ ْعت ُ ْم فِى
.ًس ُن تَأ ْ ِو ْيال
َ آلخ ِر َذ ِل َك َخي ٌْر َوأ َ ْح
ِ ْا
• “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah Swt dan Rasul-
Nya, serta ulul amri (para penguasa) kamu. Apabila kamu
berbeda pendapat dalam suatu masalah, maka kembalikanlah
hal tersebut kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, jika kamu betul-
betul beriman kepada Allah Swt dan hari kiamat. Hal itu lebih
baik dan lebih adil akibatnya”. (Qs. al-Nisa’/4: 59).
ْت َ َش َج َر َب ْينَ ُه ْم ث ُ َّم الَ َي ِجد ُْوا ِفى أَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َر ًجا ِم َّما ق
َ ضي َّ • فَالَ َو َر ِب َك الَ يُؤْ ِمنُ ْونَ َحت
َ ى يُ َح ِك ُم ْو َك ِف ْي َما
.س ِل ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًما
َ َُوي
• “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya”. (Qs. al-Nisa’/4: 65).
ِ ش ِد ْي ُد ْال ِعقَا
.ب َ هللا ِإ َّن
َ هللا َ س ْو ُل فَ ُخذُ ْوهُ َو َما نَ َها ُك ْم
َ ع ْنهُ فَ ْنتَ ُه ْوا َواتَّقُ ْوا َّ • َو َما آتَا ُك ُم
ُ الر
• “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman -Nya”. (Qs. al-Hasyr/59: 7).
• Kedudukan Nabi Saw yang luhur tidak bergantung pada
penerimaan masyarakat, opini ahli hukum, pakar tertentu,
atau pendiri aliran hukum yang lain, melainkan legitimasi
langsung dari wahyu al-Qur'an.