Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN HADIS & AL-QUR’AN

OLEH:
DR. IMAM MUHSIN, M.AG.
HADIS MENURUT SUMBERNYA
1. Hadis nabawi:
• Pengertiannya sama dengan istilah Hadis, yaitu segala sesuatu
yang dinisbahkan kepada Nabi Saw., baik berupa perkataan,
perilaku, persetujuan beliau akan tindakan sahabat, atau
deskripsi tentang sifat dan karakternya.
2. Hadis qudsi:
• Suatu ungkapan atau pernyataan Nabi Saw yang disandarkan
kepada Allah Swt selain al-Qur'an.
• Hadis qudsi merupakan perkataan Nabi Saw dari sisi
redaksinya, tetapi maknanya berasal dari Allah Swt melalui
ilham atau mimpi.
• Hadis qudsi disebut juga dengan Hadis ilâhi atau Hadis
rabbani.
CONTOH HADIS QUDSI

• َ ‫ظ ْل َم‬
‫علَى نَ ْف ِسى‬ ُ ‫ت ْال‬ ْ ‫ يَا ِعبَا ِد‬:‫ار َك َوتَعَالَى‬
ُ ‫ى ِإنِى َح َّر ْم‬ َ َ‫قَا َل هللاُ تَب‬
]‫ [الحديث‬..... ْ‫ظال َم ُوا‬ َ ‫َو َجعَ ْلتُهُ ُم َح َّر ًما‬
َ َ ‫علَ ْي ُك ْم فَالَ ت‬
• “Allah Swt berfirman: wahai hamba-Ku,
sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedholiman
atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram atas
kamu sekalian. Oleh karena itu janganlah kalian
semua saling berbuat dholim”. (al-Hadis).
KARAKTERISTIK HADIS QUDSI

1. Lafadznya (redaksinya) dari Nabi Saw.


2. Isi atau maknanya dari Allah Swt.
3. Disampaikan melalui mimpi atau ilham.
4. Ungkapannya mengandung kalimat: “Allah Swt
berfirman: …..”,
• atau ucapan seorang sahabat bahwa: “Nabi Saw
menyampaikan riwayat dari Allah Swt demikian: ….”.
PERBEDAAN
AL-QUR’AN & HADIS QUDSI
• Al-Qur’an: • Hadis Qudsi:
1. Disertai tantangan. 1. Tidak disertai tantangan.
2. Membacanya beribadah, tiap 2. Membacanya bukan ibadah.
huruf sepuluh kebaikan. 3. Ada yang shahih, hasan, dan
3. Mutawatir. dha’if.
4. Dilarang periwayatan 4. Boleh diriwayatkan dengan
dengan makna. makna.
5. Orang junub dilarang 5. Orang junub boleh
membaca & menyentuh. membaca dan
6. Jaminan penjagaan dari menyentuhnya.
Allah. 6. Tidak ada jaminan
7. Orang yang mengingkari penjagaan dari Allah.
satu lafadl darinya dihukumi 7. Mengingkarinya tidak kafir.
kafir. 8. Tidak dibaca dalam shalat.
8. Dibaca dalam shalat. 9. Makna dari Allah, lafadl dari
9. Lafadl dan makna dari Allah. Nabi saw.
KE-HUJJAH-AN HADIS

• Al-Qur'an tidak pernah menyatakan bahwa sumber


hukum kedua adalah Hadis atau Sunnah.
• Hanya saja al-Qur'an selalu menyinggung tentang
kepatuhan terhadap Rasulullah saw, bahkan ini
merupakan suatu kewajiban.
• Sumber hukum Islam kedua bukanlah istilah khusus
tersebut (Hadis/Sunnah), tetapi konsep yang
menelurkan kewenangannya secara langsung dari al-
Qur'an.
‫‪KEDUDUKAN NABI MUHAMMAD MENURUT AL-QUR’AN‬‬

‫‪1- Sebagai pen-syarah al-Qur'an (Qs. al-Nahl/16: 44).‬‬


‫اس َما نُ ِز َل ِإلَ ْي ِه ْم َولَعَلَّ ُه ْم يَتَفَ َّك ُر ْونَ ‪.‬‬ ‫َوأَ ْنزَ ْلنَا ِإلَي َْك ِ‬
‫الذ ْك َر ِلتُبَ ِينَ ِللنَّ ِ‬ ‫•‬

‫‪2- Sebagai pembuat hukum (legislator) (Qs. al-A’raf/7: 157).‬‬


‫ع ْن ُه ْم ِإ ْ‬
‫ص َر ُه ْم ‪).‬اآلية (‪.‬‬ ‫ض ُع َ‬ ‫علَ ْي ِه ُم ا ْل َخبَائِ َ‬
‫ث َويَ َ‬ ‫ت َويُ َح ِر ُم َ‬ ‫َويَ ِح ُّل لَ ُه ُم َّ‬
‫الط ِيبَا ِ‬ ‫•‬

‫‪3- Sebagai teladan kaum Muslimin (Qs.al-Ahzab/ 33: 21).‬‬


‫هللا َو ْاليَ ْو َم اْ ِ‬
‫آلخ َر َو َذ َك َر‬ ‫هللا أ ُ ْس َوة ٌ َح َ‬
‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجوا َ‬ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ِفى َر ُ‬
‫س ْو ِل ِ‬ ‫•‬
‫هللا َكثِي ًْرا‪.‬‬
‫َ‬

‫‪4- Wajib dipatuhi oleh seluruh kaum Muslimin (Qs. Ali ‘Imran/3: 32).‬‬
‫ب ْال َكافِ ِريْنَ ‪.‬‬ ‫س ْو َل فَإِ ْن ت َ َولَّ ْوا فَإِ َّن َ‬
‫هللا الَ يُ ِح ُّ‬ ‫الر ُ‬ ‫• قُ ْل أ َ ِط ْيعُ ْوا َ‬
‫هللا َو َّ‬
‫س ْو َل َوأُو ِلى اْالَ ْم ِر ِم ْن ُك ْم فَإ ِ ْن‬ َ ‫• يَآاَيُّ َها الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا أ َ ِطعُ ْوا‬
َّ ‫هللا َوأ َ ِط ْيعُ ْوا‬
ُ ‫الر‬
‫لل َو ْاليَ ْو ِم‬ِ ‫س ْو ِل اِ ْن ُك ْنت ُ ْم تُؤْ ِمنُ ْو َن بِا‬
ُ ‫الر‬
َّ ‫هللا َو‬
َ ‫لى‬ َ ‫ش ْىء فَ ُر ُّد ْوهُ ِإ‬ َ ‫تَنَازَ ْعت ُ ْم فِى‬
.ً‫س ُن تَأ ْ ِو ْيال‬
َ ‫آلخ ِر َذ ِل َك َخي ٌْر َوأ َ ْح‬
ِ ْ‫ا‬
• “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah Swt dan Rasul-
Nya, serta ulul amri (para penguasa) kamu. Apabila kamu
berbeda pendapat dalam suatu masalah, maka kembalikanlah
hal tersebut kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, jika kamu betul-
betul beriman kepada Allah Swt dan hari kiamat. Hal itu lebih
baik dan lebih adil akibatnya”. (Qs. al-Nisa’/4: 59).
‫ْت‬ َ َ‫ش َج َر َب ْينَ ُه ْم ث ُ َّم الَ َي ِجد ُْوا ِفى أَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َر ًجا ِم َّما ق‬
َ ‫ضي‬ َّ ‫• فَالَ َو َر ِب َك الَ يُؤْ ِمنُ ْونَ َحت‬
َ ‫ى يُ َح ِك ُم ْو َك ِف ْي َما‬
.‫س ِل ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًما‬
َ ُ‫َوي‬
• “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya”. (Qs. al-Nisa’/4: 65).

ِ ‫ش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
.‫ب‬ َ ‫هللا ِإ َّن‬
َ ‫هللا‬ َ ‫س ْو ُل فَ ُخذُ ْوهُ َو َما نَ َها ُك ْم‬
َ ‫ع ْنهُ فَ ْنتَ ُه ْوا َواتَّقُ ْوا‬ َّ ‫• َو َما آتَا ُك ُم‬
ُ ‫الر‬
• “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman -Nya”. (Qs. al-Hasyr/59: 7).
• Kedudukan Nabi Saw yang luhur tidak bergantung pada
penerimaan masyarakat, opini ahli hukum, pakar tertentu,
atau pendiri aliran hukum yang lain, melainkan legitimasi
langsung dari wahyu al-Qur'an.

• Kaum Muslimin menerima kewenangan Nabi Saw sejak


misi kenabian dimulai hingga sekarang, dan menerima
seluruh aktivitas dan perintah Nabi Saw, baik yang bersifat
verbal, tindakan, maupun persetujuan beliau sebagai jalan
hidup, faktor pengikat dan teladan terbaik yang harus
diikuti.
• Seorang Muslim tidak bisa hanya memakai al-Qur'an saja
dan meninggalkan Sunnah. Sebab, di samping hal itu tidak
mungkin, juga tidak dibenarkan menurut ketentuan
syari’ah.
• Imam Syafi’i mengatakan bahwa setiap orang yang
menerima hukum-hukum yang diwajibkan oleh Allah,
maka berarti ia menerima Sunnah-sunnah Rasul-Nya
serta menerima hukum-hukumnya. Demikian juga
sebaliknya, orang yang menerima Sunnah-Sunnah Rasul,
berarti ia menerima perintah-perintah Allah.
• Kewajiban taat kepada Rasulullah Saw pada dasarnya
lebih karena taat kepada Allah disyaratkan taat kepada
Rasulullah.
• Setelah Nabi Saw wafat, ketaatan kepadanya
diwujudkan dengan cara menerima dan mengikuti
Sunnah-sunnahnya sebagaimana tercantum dalam
Hadis.
• Sejak periode awal kaum Muslimin telah sepakat untuk
menerima dan menggunakan Sunnah-sunnah Nabi Saw
sebagai dasar tindakan dan perilaku mereka.
FUNGSI HADIS THD AL-QUR’AN

1. Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang


telah ditentukan oleh al-Qur’an.
• Misalnya, tentang larangan syirik kepada Allah swt.
2. Memberikan penafsiran atau penjelasan terhadap ayat-
ayat yang bersifat umum dan mutlak.
• Misalnya, perintah salat, zakat, dll.
3. Menetapkan hukum-hukum atau aturan-aturan yang
tidak didapati/diterangkan dalam al-Qur’an.
• Misalnya, masalah nikah: haramnya menikahi saudara
sepersusuan, haramnya poligami seorang perempuan dengan
bibinya, dll.
• Sekian
• Selamat Belajar, dan Tetap Semangat!

Anda mungkin juga menyukai