Skripsi Rangga Yudhatama Turnitin - Docx-1
Skripsi Rangga Yudhatama Turnitin - Docx-1
SKRIPSI
OLEH
NPM : 2024370336
DISUSUN OLEH:
NPM : 2024370336
Mengetahui:
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32
3.1 Tinjauan Umum Sistem Kendali ............................................................. 32
3.2 Identifikasi Sistem ..................................................................................... 33
3.3 Tahapan Penelitian .................................................................................... 34
3.4 Kebutuhan Sistem ...................................................................................... 36
3.5 Analisa Hardware ...................................................................................... 36
3.6 Analisa Software ........................................................................................ 38
3.7 Rancangan Sistem ...................................................................................... 39
3.8 Blok Diagram ............................................................................................. 42
3.9 Skema Rangkaian ...................................................................................... 45
3.9.1 Arduino Uno..................................................................................... 45
3.9.2 Rangkaian Sensor Flame ................................................................ 47
3.9.3 Rangkaian Sensor Ultrasonic ........................................................ 48
3.9.4 Rangkaian Buzzer............................................................................ 49
3.9.5 Rangkaian Bluetooth HC-05 .......................................................... 50
3.9.6 Rangkaian Driver Motor ................................................................ 51
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dalam pembuatan alat – alat yang canggih dan modern. Perkembangan teknologi
tersebut telah mendorong kehidupan manusia menjadi lebih praktis, ekonomis dan
efisien. Kemajuan teknologi yang cepat harus bisa dimanfaatkan, dipelajari serta
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu kemajuan teknologi yang
telah diterapkan adalah di bidang kendali, saat ini dengan teknologi jaringan
wireless yang telah tumbuh pesat masalah jarak dan waktu dapat dipecahkan
membuat kinerja dalam segi jarak dan waktu menjadi lebih efektif. Media yang
fasilitas yang dapat digunakan sebagai suatu media kendali dan komunikasi yang
wireless. Teknologi wireless bias diterapkan pada system kendali robot pemadam
api, penerapan teknologi pada robot tersebut untuk memberikan sinyal lewat
sensor api kepada pengguna robot dan pengguna robot tersebut dapat
1
2
Susilo, 2018). Pada penelitan ini akan dikembangkan sisntem kendali robot yang
data sensor pada robot dengan teknologi bluetooth. Untuk itu penulis mengambil
mengirim sinyal dari sensor api kepada pengguna dengan menerapkan Iot
(Internet Of Things).
dengan smart phone sebagai interface yang akan diperintah oleh user
3. Alat kendali pemadan api berbasis IOT (Internet Of Things) tidak dapat
memprogram alat.
pemadam api.
3. Untuk erancang sebuah sisntem robot kendali yang dapat dikendalikan dan
kendali robot dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
dikendalikan.
2. Bagi Penulis
2. Dapat membuat robot sistem kendali robot pemadam api yang dapat
dikendalikan.
perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem merupakan sekumpulan objek yaitu orang, sumber daya, konsep, dan
diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. Sebagai contoh, sebuah kampus
2020). Defenisi yang jelas mengenai tujuan sistem merupakan pertimbangan kritis
sistem pertahanan udara adalah untuk melindungi target, dan bukan untuk
merusak serangan pesawat terbang atau misil. Sistem sebagai suatu kumpulan dari
elemen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan dalam interaksi yang
Menurut (Amin & Novelan, 2020) sistem kendali merupakan suatu sistem
alat yang dapat dikontrol atau dikendalikan, diperintah dan mengatur keadaan dari
suatu sistem. Sistem yang menghasilkan nilai tertentu sebagai luarannya melalui
kendali ataupun perubahan ketentuan dari inputan sistem. Bentuk dasar dari suatu
sistem kendali atau sistem kontrol ada dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem
5
6
tertutup(Rofifah, 2020). Pada dasar prinsipnya ada dua macam sistem kendali atau
sistem kontrol, yaitu sistem kontrol sekuensial atau logika dan sistem kontrol
Hasil keluaran pada sistem ini dapat dipertahankan pada kondisi ajeg, tetapi
kecerdasan buatan. Istilah robot berasal dari bahasa Ceko yaitu “robota” yang
artinya pekerja yang tidak mengenal lelah maupun bosan. Robot yang biasanya
digunakan untuk tugas yang cukup berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan
cukup kotor. Pada umumnya kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang
penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan
tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot
8
mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah
Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun
pengertian robot tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian
Menurut (Kurnia et al., 2019) robot pemadam api merupakan sebuah alat
yang dapat membantu tugas manusia untuk dapat mencari, mendeteksi dan
memadamkan api. Robot pemadam api biasanya dilengkapi dengan sensor sensor
yang dapat membantu pergerakkan perpindahan robot dari suatu tempat ke tempat
lainnya untuk mencari titik api yang akan dideteksi kemudian robot tersebut
melakukan pemadaman api dengan alat yang telah dipasangkan pada robot
sensor ultrasonik dan sensor thermistor yang dirancang untuk mendeteksi api.
untuk mendapatkan hasil sistem kendali atau kontrol lebih baik yang disesuaikan
listrik tambahan dari luar sebesar 5 volt bila tak ingin menggunakan
9. Pin Analog, berfungsi membaca tegangan dan sinyal analog dari berbagai
pada Arduino.
Atmega16U2.
16. Pin Input/Output Digital, berfungsi untuk membaca nilai logika 1 dan 0
rangkaian.
17. Pin AREF (Analog Reference), fungsi pin Arduino Uno yang satu ini
18. Pin SDA (Serial Data), berfungsi untuk menghantarkan data dari modul
19. Pin SCL (Serial Clock), berfungsi untuk menghantarkan sinyal waktu
a. VIN
daya eksternal. Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika
b. 5V
Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan teregulasi 5 Volt, dari pin ini
14
tegangan sudah diatur dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan
Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power
DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt).
c. 3V3
Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan
oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang
d. GND
Pin Ground.
e. IOREF
Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan
dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber
daya yang tepat atau mengaktifkan pengubah tegangan (voltage converter) pada
2.6 Motor DC
motor DC juga membutuhkan dua terminal dan arus searah atau DC (Direct
Current). Motor DC berputar sesuai arah jarum jam, namun jika polarisasi listrik
15
pada motor DC dibalikkan, maka juga bisa berputar berlawanan arah dengan
jarum jam. Putaran yang dihasilkan oleh motor DC juga memiliki satuan, yaitu
RPM (Revolutions per Minute). Meski tersedia dalam berbagai RPM dan bentuk,
Gambar 2. 1 Motor DC
Sumber : (Amin & Novelan, 2020)
16
17
18
19
Modul driver motor ini dapat digunakan untuk motor dengan rentang
board ini. Berikut ini adalah spesifikasi dari Modul Driver Motor L298N:
2. Logical voltage 5V
7. Berat 30 gram
.
23
jarak. Variasi lebarnya pulsa sensor ultrasonic antara 11,5 µs sampai 18,5 µs.
suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. sensor
jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu
berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara
sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan
adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000
Hz. Karena kecepatan bunyi adalah 340 m/s, maka rumus untuk mencari jarak
Keterangan:
1. Beri tegangan positif pada pin Trigger selama 10µS, maka sensor akan
2.10 Buzzer
taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu
sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm
gelombang bunyi yang dapat didengar manusia. Pada dasarnya, setiap buzzer
menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar
antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan
Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu
lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah penggunaannya ketika
25
Effect) ditemukan pertama kali oleh dua orang ilmuwan Fisika pada tahun 1880
bernama Pierre Curie dan Jacques Curie yang berasal dari kebangsaan Perancis.
Jepang menjadi Piezoelectric Buzzer dan mulai populer digunakan pada tahun
tegangan listrik sebesar 6 volt hingga 12 volt dan dengan tipikal arus sebesar 25
mA. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini sering disebut juga
elektronika sebagai bel rumah, alarm pada berbagai peralatan, peringatan mundur
pada truk, komponen rangkaian anti maling, indikator suara sebagai tanda bahaya,
Alat jauh lebih peraktis dan mudah ketimbang mengandalkan resistor. Selain
digunakan untuk penurun tegangan output power adapter, bisa digunakan untuk
barang elektronik lainnya, seperti power bank, power supply LED, lightning, dan
protection, LED yang membutuhkan constant current, serta untuk power bank
yang memiliki output tak sesuai dengan perangkat penerimanya, misalnya USB
metode switching.
menggunakan elektrolit polimer kering yang berbentuk seperti lapisan plastik film
28
tipis. Lapisan film ini disusun berlapis-lapis diantara anoda dan katoda yang
mengakibatkan pertukaran ion. Dengan metode ini baterai LiPo dapat dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Diluar dari kelebihan arsitektur baterai LiPo,
terdapat juga kekurangan yaitu lemahnya aliran pertukaran ion yang terjadi
melalui elektrolit polimer kering. Hal ini menyebabkan penurunan pada charging
dan discharging rate. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan memanaskan
baterai sehingga menyebabkan pertukaran ion menjadi lebih cepat, namun metode
ini dianggap tidak dapat untuk diaplikasikan pada keadaan sehari-hari. Seandainya
para ilmuwan dapat memecahkan masalah ini maka risiko keamanan pada batera
Baterai jenis LiPo yang beredar diluar sekarang ini sebenarnya adalah jenis
Hybrid Lithium Polymer. Nama yang biasa digunakan untuk baterai ini adalah
Pada baterai jenis NiCad atau NiMH tiap sel memiliki 1,2 volt sedangkan
pada baterai Lipo memiliki rating 3,7 volt per sel. Keuntungannya
sel yang lebih sedikit. Pada setiap paket baterai LiPo selain tegangan ada label
yang disimbolkan denganS. Disini S berarti sel yang dimiliki sebuah paket baterai
jumlah sel dan biasanya berkisar antar 2-6S (meskipun kadang ada yang mencapai
disimpan oleh sebuah baterai dan diindikasikan dalam miliampere hours (mAh).
Notasi ini adalah cara lain untuk mengatakan seberapa banyak beban yang dapan
34 diberikan kepada sebuah baterai selama 1 jam, dimana setelah 1 jam baterai
akan benar-benar habis. Sebagai contoh sebuah baterai RC LiPo yang memiliki
rating 1000 mAh akan benar-benar habis apabila diberi beban sebesar 1000
.
BAB III
METODE PENELITIAN
I2C LCD, Driver Motor L298N, Bluetooth HC-05, Sensor api, Sensor Ultrasonik
StepDown, Battery Lipo 3S 11.1 Volt, Charger Battery Lipo 3S dan komponen-
dua buah sensor yang dikondisikan untuk mendeteksi api dan sensor yang dapat
mengukur jarak agar robot tidak menabrak dinding atau halangan yangada di
depan robot tersebut. Cara kerja robot yang dikembangkan dalam penelitian ini
yaitu dengan cara manual dan dengan cara otomatis, yang mana robot tersebut
nanti nya dapat dikenadalikan dengan smartphone yang dapat terhubung langsung
utama dalam gerakan perintah robot berdasaran sinyal sensor yang didapat. Untuk
mendeteksi api, robot tersebut harus dapat menangakap nilai api, kemudian sensor
motor DC bergerak kea rah api tersebut. Sementara itu untuk mengahadapi
halangan atau rintangan robot telah dilengkapi dengan sensor ultrasonic yang
hamper sama dengan cara kerja dari sensor api yaitu mengirmkan sinyal.
32
33
kepada pengguna atau user melalui smartphone agar dapat diketahui titik
nilai sensor ke pengguna untuk didapat nilai sensor yang cukup akurat agar dapat
menemukan api yang ada. Akan tetapi jika proses sistem kendali pemadam api
smartphone dan robot pemadam api megirimkan hasil tangkapan nilai sesnsor api
enggunakan robot kendali tersebut maupun untuk robot itu sendiri, karena pada
saat terjadi error pada robot tersebut pengguna bias mengendalikan secara manual
atau pada saat robot sudah terjebak api pengguna dapat mengambil alih kendali
robot pemadam api tersebut. Setiap perusahaan hendaknya secara terus menerus
produk yang tidak sesuai dengan bentuk. Oleh karena itu, alat sorting barang
Lingkaran, dan Persegi empat), motor servo sebagai mekanik pemilah otomatis
pengelolaan citra dari barang dalam mendeteksi barang berdasarkan bentuk pada
suatu sistem conveyor penyortir barang, maka hal yang dilakukan adalah
mikrokontroler arduino uno berbasis iot dapat dilihat pada gambar 3.1.
Perumusan Masalah
Tujuan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Implementasi Sistem
Pengujian Sistem
memberikan panduan agar penelitian lebih terstruktur dan tertata. Selain itu,
kendali. Pada tahapan penelitian akan dijabarkan langkah demi langkah alur
dala sistem kendali robot pemadam api baik secara otomatis dan manual. Tahapan
2. Penentuan tujuan adalah kegiatan dan arah dari penelitian sistem kendali
akan digunakan sebagai bahan kajian untuk mendapatkan nilai sensor api
kendali robot pendeteksi titik api dengan menerapkan internet of things, berbasis
Motor DC step down, driver motor L298N, Bluetooth HC-05, LCD I2C, baterai
data yang dihasilkan Sensor ultrasonic, Sensor flame atau sensor api,
c) Sensor flame digunakan untuk pendeteksi adanya api dengan jarak api
f) LCD I2C digunakan untuk menampilkan hasil dari nilai atau data-data
36
g) driver motor L298N digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah
j) charger LiPo digunakan untuk mengisi ulang baterai LiPo yang telah
4 Motor DC 3 Unit
37
No Nama Komponen Jumlah
11 Laptop 1 Unit
12 Buzzer 1 Unit
sebagai contoh adalah data yang lebih sedikit, selain juga dengan pertimbangan
bahwa analisa lebih mudah dilakukan pada data yang jumlahnya belum terlalu
besar. Penulis tetap optimis bahwa suatu saat dengan jumlah data Seputar
software enginering yang ada baik dari segi jumlah maupun keberagaman, juga
disertai dengan penataan dokumen dengan cara yang baik, maka teknologi terbaru
dengan sistem sensor ini dapat digunakan lebih lanjut dalam pengembangan
komponen yang digunakan adalah sebuah program dasar yang dapat mengontrol
38
Tabel 3. 2 Komponen Software
NO Nama Komponen Keterangan
4 Coding C Pemograman
menemukan titik api pada saat terjadi kebakaran melalui pendeteksian beberapa
sensor yaitu sensor flame, sensor ultrasonic untuk mendeteksi jarak agar terhindar
dari benturan yang mengahalangi gerak robot dan data – data sensor tersebut
robot pemadam api tersebut. Sistem ini mampu untuk mendeteksi api dan
mampu untuk mengendalikan robot pemadam api tersebut secara manual dan
dapat mengetahui jarak robot terhadap dinding dan dapat mengetahui titik api
yang didteksi robot tersebut. Hal ini tentu saja untuk memudahkan operator
39
dan pembuatan dari sistem ini. Tahapan-tahapan tersebut yaitu dengan mencari
referensi serta komponan-komponen yang sesuai kebutuhan sistem ini setelah itu
yang dapat bekerja sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dengan
menggunakan sistem ini permasalahan tersebut dapat diselesaikan.. Tentu saja hal
penghalang robot dan titik api yang ditangkap oleh sensor yang telah tersedia pada
sebagai contoh adalah data yang lebih sedikit, selain juga dengan pertimbangan
bahwa analisa lebih mudah dilakukan pada data yang jumlahnya belum terlalu
besar.
Penulis tetap optimis bahwa suatu saat dengan jumlah data Seputar software
enginering yang ada baik dari segi jumlah maupun keberagaman, juga disertai
dengan penataan dokumen dengan cara yang baik, maka teknologi terbaru dengan
sistem sensor ini dapat digunakan lebih lanjut dalam pengembangan system
sistem yang dapat bekerja sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dengan
40
Tabel 3. 3 Spesifikasi Robot Pemadam Api
Flame 5 Volt
Ultrasonic 5 Volt
Motor DC 12 Volt
LCD 5 Volt
Buzzer 5 Volt
Lebar 10 Cm
Tinggi 10 Cm
41
3.8 Blok Diagram
Blok diagram ini merupakan gambaran dasar mengenai sistem yang akan
memahami gambar blok diagram maka sistem yang dirancang sudah dapat
dibangun dengan baik. Acuan dalam perancangan sistem kendali dapat di lihat
dari blok diagram sehingga dapat memahami langkah - langkah yang harus
dilakukan dan bagian yang mana harus dikerjakan. Pada blok diagram ini
dijelaskan skema sistem, tata letak komponen serta tujuan dan fungsi setiap dari
setiap komponen yang tersusun. Diagram rangkaian ini berisi beberapa bagian
alat tersebut, Motor DC, Buzzer, Driver Motor DC dan Baterai LiPo. Adapun blok
diagram rangkaian dari sistem kendali robot pemadam api berbasis internet of
Kipas
Baterai LiPo
Pemadam
Sensor Motor DC
Ultrasonic
Arduino Uno
Sensor Motor DC
Flame
Bluetooth HC 05 Smartphone
Buzzer
Gambar
Gambar 3. 3.
2 Blok Diagram
42
Penjelasan lengkap blok diagram pada gambar di atas adalah sebagai
berikut:
dibuat untuk mengontrol sistem yang ingin dibuat, arduino uno ini 14 pin
digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
2. Sensor Ultrasonic
dihasilkan dari pergerakkan robot pemadam api agar terhindar dari benturan
atau penghalang. Sensor ultrasinic ini akan membaca nilai jarak kemudian
kontrol, kemudian data nilai sensor diolah untuk memberikan respon terhadap
3. Sensor Flame
Pada sensor ini merupakan sensor untuk mendeteksi api yang ditemukan
dari pergerakkan robot pemadam api untuk dideteksi dan segera dipadamkan
43
4. Kipas Pemadam
yang terdeteksi oleh sensor flame, Kipas pemadam bekerja selama 10 detik
5. Buzzer
memberikan tanda bahwa ada api yang terdeteksi oleh sensor flame,
6. Bluetooth HC 05
dengan smartphone tanpa kabel dan bertugas untuk mengirimkan data – data
jarak yang dihasilkan oleh sensor ultrasonic dan memberikan informasi jika
terdapat titik api serta sebagai alat pengontrol secara manual dari smartphone
7. Bluetooth HC 05
dengan smartphone tanpa kabel dan bertugas untuk mengirimkan data – data
jarak yang dihasilkan oleh sensor ultrasonic dan memberikan informasi jika
terdapat titik api serta sebagai alat pengontrol secara manual dari smartphone
44
8. Baterai LiPo
arus kepada setiap komponen robot pemadam api agar dapat berjalan sesuai
9. Motor DC
yang telah dibuat, kemudian mencari titik api dengan memanfaatkan sensor
DC bergerak.
10. Smartphone
dan memberikan informasi ada nya api yang ditemukan oleh sensor flame
membuat suatu sistem lewat pemisahan blok diagram pada sistem rangkaian
tersebut sehingga bilamana blok-blok tersebut kita satukan maka akan tercipta
sebuah sistem.
papan elektronis yang terdapat simbol angka delapan yang merupakan posisi
45
horizontal berbasis mikrokontroler ATMega. Pada mikrokontroller arduino uno
terdapat 13 pin digital dan terdapat 6 pin analog. Pin digital hanya memiliki 2
nilai saja, yaitu 1 atau 0. Sedangkan pin analog memiliki bilangan antara 0 sampai
bersifat open source dan memiliki piranti keras dan lunak yang cukup
serta dapat mengontrol lampu, motor, dan berbagai jenis actuator lainnya.
terdapat mikrokontroller AVR seri ATmega 328 yang merupakan produk dari
Atmel.
46
3.9.2 Rangkaian Sensor Flame
Sensor api digunakan untuk mendeteksi api atau radiasi. Sensor ini juga
dapat mendeteksi sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang antara 760
nm hingga 1100 nm. Infa merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan
Sensor ini bisa mendeteksi cahaya tampak, sinar infra merah dan sinar ultraviolet.
Prinsip kerja sensor api adalah dimulai dari bahwa api akan bisa dideteksi oleh
keberadaan spectrum cahaya infra red maupun ultraviolet, dan dari situ semacam
sensor dalam flame sensor akan bekerja untuk membedakan spektrum cahaya
yang terdapat pada api yang terdeteksi tersebut.Sensor ini memiliki karakteristik
tegangan keluaran saat tidak ada api dan keluaran rendah saat ada api dengan
panjang gelombang rendah . Sensor ini dapat mendeteksi gelombang infra merah
yang dipancarkan oleh api, sehingga sensor tersebut dapat digunakan sebagai
pendeteksi kebakaran. Blok diagram rangkaian sensor flame dapat dilihat pada
47
3.9.3 Rangkaian Sensor Ultrasonic
48
3.9.4 Rangkaian Buzzer
taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu
sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm
gelombang bunyi yang dapat didengar manusia. Pada dasarnya, setiap buzzer
menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar
antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan
elektronika sebagai bel rumah, alarm pada berbagai peralatan, peringatan mundur
pada truk, komponen rangkaian anti maling, indikator suara sebagai tanda bahaya,
49
3.9.5 Rangkaian Bluetooth HC-05
serial port protocol yang digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel)
yang bekerja pada frekuensi radio 2.4 GHz untuk pertukaran data pada perangkat
bergerak seperti PDA, laptop, HP, dan lain-lain1. Salah satu hasil contoh modul
Bluetooth yang paling banyak digunakan adalah tipe HC-05. modul Bluetooth
HC-05 merupakan salah satu modul Bluetooth yang dapat ditemukan dipasaran
dengan harga yang relative murah. Modul Bluetooth HC-05 terdiri dari 6 pin
konektor, yang setiap pin konektor memiliki fungsi yang berbeda – beda. Modul
kemudian pin 2 pada Bluetooth sebagai receiver. Ada dua jenis bluetooth ke
50
3.9.6 Rangkaian Driver Motor
menjadi energi mekanik dalam bentuk gerakan berputar. Di motor DC ada jangkar
dengan satu atau lebih koil terpisah. Setiap gelung berakhir pada cincin terbelah
(sakelar). Pada penelitian ini penulis akan membuat sebuah perangkat untuk
penelitian ini menggunakan driver motor dengan tipe L298N. Modul Driver
Motor L298N ini adalah sebuah sebuah H-Bridge Dual Motor Controller 2A yang
memungkinkan kita untuk mengatur arah putaran maupun kecepatan dari satu atau
dua motor DC. Selain itu, dengan modul driver motor ini kita juga dapat
mengontrol sebuah motor stepper bipolar dengan mudah. Driver motor L298N
merupakan module driver motor DC yang paling banyak digunakan atau dipakai
perputaran motor DC. IC L298 merupakan sebuah IC tipe H-bridge yang mampu
stepper.
51
BAB IV
Hasil pengujian dilakukan untuk membuktikan hasil yang sesuai dengan apa
yang direncanakan sebelumnya pada penelitian ini. Pada pengujian ini dilakukan
pengujian terhadap pergerakkan robot secara otomatis dan secara manual yang
dikontrol melalui smartphone, pengujian sensor ultrasonic dan sensor flame atau
sensor api yang nantinya akan digunakan untuk menganalisa hardware dan
software pendukung, nilai data sensor yang didapat akan dijadikan acuan untuk
pembuatan program pada sistem kendali robot pemadam api, komponen yang
data yang dihasilkan Sensor ultrasonic, Sensor flame atau sensor api, dan
3. Sensor flame berfungsi untuk pendeteksi adanya api dengan jarak api
52
53
6. LCD I2C berfungsi untuk menampilkan hasil dari nilai atau data-data
10. charger LiPo berfungsi untuk mengisi ulang baterai LiPo yang telah
digunakan robot pemadam api tersebut.
pemberitahuan ke smartphone.
Sistem Operasi pada Komputer berfungsi untuk memprogram robot pemadam api
dan memprogram interface pengontrol robot secara manual dan interface dapat
utama dan pendukung pada pengembangan sistem kendali robot tersebut harus
saling berintegrasi satu dengan yang lainnya agar tercipta pengembangan yang
lebih baik untuk skripsi yang sedang dikerjakan ini. Untuk itu skripsi ini dibuat
54
untuk memenuhi kebutuhan sistem yang sedang berkembang agar dapat dijadikan
acuan sebagai pedoman untuk penerapan sistem kendali otomatis dan manual.
lunak atau yang sering dikenal dengan sebutan software hanyalah satuan elemen
dari sistem berbasis komputer yang lebih besar, sementara perangkat keras atau
yang biasa disebut dengan hardware merupakan elemen atau objek dari perangkat
Pada tahapan ini akan dilakukan uji coba sistem perangat kendali robot
pemadam api baik secara otomatis maupun uji coba secara manual dengan
maka diperlukan pengujian nyata untuk memastikan sistem kendali yang telah
omponen utama yang akan diuji coba adalah sensor ultrasonic dan sensor api,
komponen utama pada sistem kendali tersebut cukup penting karena sebagai nilai
inputan yang akan diproses oleh mikrokontroller arduino uno agar dihasilkan
sistem kendali robot pemada api secara otomatis atau manual yang dapat dikontrol
kendali pemadam api pada penelitian menggunakan sistem control otomatis dan
robot pemadam api dengan penghalang agar terhindar dari tabrakan serta benturan
dihubungkan ke robot pemadam api, data yang diambil sebanyak delapan data
Pada komponen sensor flame akan dilakukan pengujian tehadap api yang
menyala agar sistem robot pemadam api dapat mendeteksi api dengan
mengguanakan sesnsor flame dengan jarak yang tidak terlalu jauh sekitar satu
meter setengah dari robot sensor api dapat mendeteksi api tersebut.
robot pemadam api dapat berjalan baik secara otomatis maupun berjalan secara
manual. Pengujian kontrol sistem kendali robot menggunakan interface yang telah
diinstall di smartphone. Interface control sistem kendali robot dapat dilihat pada
tampilan monitoring sistem control robot. Pada tampilan interface sistem kendali
robot pemadam api diatas dapat memonitoring jarak robot terhadap pengahalng
yang mengahalangi robot pemadam api dan dapat memonitoring jika terdapat api
yang terdeteksi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
langsung terhadap alat pemadam api yaitu Sistem Kendali Robot Pemadam Api
1. Sistem kendali yang dibuat pada robot pemadam api dapat berjalan
dengan cukup baik sesuai dengan nilai data-data sensor yang digunakan
2. Sistem kendali robot yang telah dibuat mampu dan dapat mengirimkan
sinyal yang dihasilkan oleh sensor yang ada pada robot, meskipun robot
dengan jarak paling jauh 10 meter dan memberikan nilai dari data sensor
5. Sistem kendali robot pemadam api yang telah dibuat dapat dikendalikan
58
59
5.2 Saran
Berdasarkan uji coba robot pemadam api tersebut dan sistem mengenai
uno berbasis IOT, penulis memberikan saran yang dapat berguna bagi penelitian
selanjutnya yaitu :
meter.
2. Robot pemadam api pada penelitian ini belum bias menentukan titik
keberadaan api, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya robot dapat
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M., & Novelan, M. S. (2020). Sistem Kendali Obstacle Avoidance Robot
Sebagai Prototype Social Distancing Menggunakan Sensor Ultrasonic dan
Arduino. InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika Dan Teknologi Jaringan,
05(01).
Fahmi, M., Santoso, B., Maisyaroh, M., Sunandar, A., & Wahyudi, I. (2020).
Prototipe Alat Simulasi Taman Pintar Dengan Pengontrol Bluetooth HC-05
Berbasis Mikrokontroller. BINA INSANI ICT JOURNAL, 7(2).
https://doi.org/10.51211/biict.v7i2.1427
Kurnia, D., Mardiati, R., Effendi, M. R., & Setiawan, A. E. (2019). Rancang
Bangun Robot Pemadam Api Menggunakan Kontrol Bluetooth dan Virtual
Reality. TELKA - Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi Dan Kontrol,
5(2). https://doi.org/10.15575/telka.v5n2.139-146
Wahid Ibrahim, A., Wahyu Widodo, T., & Wahyu Supardi, T. (2016). Sistem
Kontrol Torsi pada Motor DC. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and
Instrumentation Systems), 6(1). https://doi.org/10.22146/ijeis.10775
LAMPIRAN
#include <SoftwareSerial.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
SoftwareSerial bluetooth(A0,A1);
char data_bluetooth;
int kecepatan,counter,mode_robot,nilai_api;
float jarak;
boolean status_api;
long int clkTime;
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(kipas,OUTPUT); digitalWrite(kipas,HIGH);
Serial.begin(9600);
bluetooth.begin(9600);
lcd.backlight(); lcd.init();
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("==ROBOT CERDAS==");
lcd.setCursor(0,1); lcd.print("=PENDETEKSI API=");
pinMode(dirka,OUTPUT);
pinMode(dirki,OUTPUT);
pinMode(buzzer,OUTPUT);
pinMode(trigger,OUTPUT);
pinMode(echo,INPUT_PULLUP);
pinMode(sensor_api,INPUT_PULLUP);
maju(0,0);
kecepatan=70;
delay(2000);
63
mode_robot = 1;
}
void baca_api() {
status_api = digitalRead(sensor_api);
nilai_api = analogRead(adc_api);
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
if(bluetooth.available()) {
data_bluetooth=bluetooth.read();
Serial.println(data_bluetooth);
if (data_bluetooth=='X' && mode_robot==0) { mode_robot = 1; }
else if(data_bluetooth=='X' && mode_robot==1) { mode_robot = 0;
lcd.setCursor(0,1); lcd.print("==MODE MANUAL!=="); }
baca_ultrasonik();
bluetooth.print("Data=,");
bluetooth.print(jarak,1); bluetooth.print(",");
64
bluetooth.print(status_api); bluetooth.print(",");
bluetooth.print(mode_robot); bluetooth.println(",#");
Serial.print("Data=,");
Serial.print(jarak,1); Serial.print(",");
Serial.print(status_api); Serial.print(",");
Serial.print(mode_robot); Serial.println(",#");
if(digitalRead(sensor_api)==1) {
status_api = 1;
clkTime = millis();
}
if(status_api==1 && millis()-clkTime < 10000) { // Timer 10 Detik
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("== ADA API..! ==");
stops();
digitalWrite(buzzer,HIGH); delay(50);
digitalWrite(buzzer,LOW); delay(50);
digitalWrite(kipas,LOW);
}
else {
digitalWrite(kipas,HIGH);
status_api = 0;
}
if(mode_robot == 0) {
if(digitalRead(sensor_api)==1) {
stops();
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("== ADA API..! ==");
for(int i=0;i<50;i++) { // Timer 2 Detik
digitalWrite(buzzer,HIGH); delay(50);
digitalWrite(buzzer,LOW); delay(50);
digitalWrite(kipas,LOW);
}
}
else digitalWrite(kipas,HIGH);
if (data_bluetooth=='F') { maju(kecepatan,kecepatan); }
else if(data_bluetooth=='B') { mundur(kecepatan,kecepatan); }
else if(data_bluetooth=='R') { belok_kanan(kecepatan,kecepatan); }
else if(data_bluetooth=='L') { belok_kiri(kecepatan,kecepatan); }
else if(data_bluetooth=='S') { stops(); }
else {
if(mode_robot == 1) { //MODE OTOMATIS
baca_ultrasonik();
bluetooth.print("Data=,");
bluetooth.print(jarak,1); bluetooth.print(",");
bluetooth.print(status_api); bluetooth.print(",");
bluetooth.print(mode_robot); bluetooth.println(",#");
Serial.print("Data=,");
Serial.print(jarak,1); Serial.print(",");
Serial.print(status_api); Serial.print(",");
Serial.print(mode_robot); Serial.println(",#");
if(digitalRead(sensor_api)==1) {
status_api = 1;
clkTime = millis();
}
if(status_api==1 && millis()-clkTime < 10000) { // Timer 2 Detik
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("== ADA API..! ==");
stops();
digitalWrite(buzzer,HIGH); delay(50);
66
digitalWrite(buzzer,LOW); delay(50);
digitalWrite(kipas,LOW);
}
else {
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("=PENDETEKSI API=");
status_api = 0;
digitalWrite(kipas,HIGH);
if(jarak<30) {
stops(); delay(300);
belok_kanan(50,50); delay(500);
}
else {
maju(50,50);
}
}
}
if(digitalRead(sensor_api)==1) {
status_api = 1;
clkTime = millis();
}
if(status_api==1 && millis()-clkTime < 10000) { // Timer 2 Detik
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("== ADA API.!! ==");
stops();
digitalWrite(buzzer,HIGH); delay(50);
digitalWrite(buzzer,LOW); delay(50);
digitalWrite(kipas,LOW);
}
else {
digitalWrite(kipas,HIGH);
}
}
}