Konsumsi, Tab, BEP
Konsumsi, Tab, BEP
1 (Pengayaan)
Konsumsi, Tabungan,
Biaya produksi dan penerimaan
1. Konsumsi adalah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk pembelanjaan barang dan jasa
yang dipakai langsung untuk memuaskan keinginan konsumen, yang dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
C = a + bY 𝐶 𝛥𝐶
APC = b = MPC =
𝑌 𝛥𝑌
Dimana:
C = tingkat konsumsi ΔC = perubahan tingkat konsumsi
Y = pendapatan disposable (Yd) ΔY = perubahan pendapatan disposable
2. Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk kegiatan konsumsi, yang
dapat dicari dengan menggunakan rumus:
S = -a + (1 – b)Y 𝑆 𝛥𝑆
APS = (1 – b) = MPS =
𝑌 𝛥𝑌
Dimana:
S = tingkat tabungan ΔS = perubahan tingkat tabungan
Y = pendapatan disposable (Yd) ΔY = perubahan pendapatan disposable
3. Konsumsi (C) dan Tabungan (S) adalah bagian dari pendapatan disposable (Y/Yd) yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya, sehingga memiliki hubungan:
Contoh soal :
Diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0,6Y, tentukan:
a. Fungsi tabungan
b. Konsumsi dan tabungan saat pendapatan 150
c. Konsumsi minimum saat tidak memperoleh pendapatan (Y=0)
d. Pendapatan keseimbangan (Break Even Income / Y=C)
Jawab :
a. Y = C + S
Y = 20 + 0,6Y + S
S = Y – 20 – 0,6Y
S = -20 + 0,4Y
b. C = 20 + 0,6Y dan S = -20 + 0,4Y
C = 20 + (0,6 x 150) S = -20 + (0,4 x 150)
C = 20 + 90 = 110 S = -20 + 60 = 40
c. Konsumsi minimum saat Y=0 bisa ditemukan dengan memasukkan ke rumus konsumsi,
dan akan kita dapatkan nilai 20, atau dapat kita simpulkan bahwa konstanta “a” pada
rumus konsumsi adalah besarnya konsumsi minimum.
C,S
d. Y = C 50
Y = 20 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 20
0,4Y = 20 20 C
Y = 50 (titik impas)
Y=C S
-30 0 50 Y
-20
Dengan demikian Total produksi (Total cost ) dapat dihitung dengan rumus:
TC = Total Cost = jumlah biaya produksi
TC = TFC + TVC TFC = Total Fixed Cost = jumlah biaya tetap
TVC = Total Varible Cost = jumlah biaya variabel
Biaya rata-rata (Average cost ) adalah biaya yang harus dikorbankan untuk menghasilkan satu
unit barang pada jumlah atau tingkat produksi tertentu, dapat dihitung dengan rumus:
AC = Average Cost = biaya rata-rata per unit
𝑇𝐶
AC = TC = Total Cost Q = jumlah produksi
𝑄
dengan catatan
AFC dan AVC dapat dihitung dengan cara yang sama, membagi
TFC dan TVC dengan Q
AC = AFC + AVC AFC = Average Fixed Cost = biaya tetap rata-rata
AVC = Average Variable Cost = biaya variabel rata-rata
Biaya marjinal (Marginal Cost ) adalah tambahan biaya karena penambahan satu unit produksi,
dapat dihitung dengan rumus:
MC = Marginal Cost
𝛥𝑇𝐶
MC = ΔTC = tambahan total biaya
𝛥𝑄
ΔQ = tambahan jumlah produksi
Penerimaan rata-rata (Average revenue ) adalah penerimaan yang diterima dari setiap satu unit
barang yang terjual atau pada umumnya dianggap sama dengan harga jual barang per unit, dapat
dihitung dengan rumus:
𝑇𝑅 𝑇𝑅 𝑃𝑥𝑄
AR = AR = = =P
𝑄 𝑄 𝑄
D. Laba/Rugi
Laba/Rugi adalah selisih antara jumlah penerimaan (TR) dengan jumlah biaya (TC), dengan
kondisi:
- Apabila TR > TC, maka disebut sebagai Laba
- Apabila TR < TC, maka disebut sebagai Rugi
- Apabila TR = TC, maka disebut sebagai impas (Break Even Point )
Contoh perhitungan:
Sebuah perusahaan DVD “bajakan” setiap hari mengeluarkan biaya tetap total Rp.100.000,00.
Berdasarkan pengalaman, diketahui bahwa biaya variabel rata-rata sebesar Rp.4.000,00 per buah.
Harga jual DVD adalah Rp. 8.000,00 per buah. Untuk mencapai BEP, tentukan berapa buah DVD
yang harus dihasilkan dalam satu hari oleh perusahaan terebut!
Jawab:
Agar tercapai BEP, maka TR harus sama dengan TC, maka:
TR = TC
P x Q = TFC + TVC
P x Q = TFC + (AVC x Q)
8000 x Q = 100000 + (4000 x Q)
8000Q – 4000Q = 100000
4000Q = 100000
Q = 25
Jadi perusahaan harus menghasilkan 25 buah DVD dan kesemuanya harus habis terjual, jika
perusahaan hendak mencapai titik impas (BEP)
Analisis:
a. Jika perusahaan tepat menjual 25 buah:
TR = P x Q = 8000 x 25 = Rp. 200.000,00
TC = TFC + TVC = 100000 + (4000 x 25) = Rp. 200.000,00
TR = TC
b. Jika perusahaan menjual dibawah 25 buah, misal 20 buah:
TR = 8000 x 20 = Rp. 160.000,00
TC = 100000 + (4000 x 20) = Rp. 180.000,00
TR < TC, maka Rugi = TC – TR = 180000 – 160000 = Rp. 20.000,00
c. Jika perusahaan menjual diatas 25 buah, misal 30 buah:
TR = 8000 x 30 = Rp. 240.000,00
TC = 100000 + (4000 x 30) = Rp. 220.000,00
TR > TC, maka Laba = TR – TC = 240000 – 220000 = Rp. 20.000,00
1. Fixed Cost (FC). Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini
yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain- lain.
2. Variabel Cost (VC). Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya
bahan baku, biaya listrik, dan lainnya.
3. Selling Price (SP). Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang
telah diproduksi.
Cara menghitung BEP. Ada dua macam rumus yang dapat digunakan untuk analisis BEP
yaitu:
𝐓𝐅𝐂
BEP dalam unit =
(𝐒𝐏 − 𝐕𝐂)
𝐓𝐅𝐂
BEP dalam rupiah = 𝐕𝐂
(𝟏 − )
𝐒𝐏
Keterangan:
BEP: Break Event Point/Titik impas
TFC: Total Biaya Tetap
VC: Biaya Variabel per unit
SP: Selling Price/Harga jual per unit
Total VC : Rp 200.000.000,00
Perhitungan:
• Total penjualan (TR)= Q x SP = 100.000 x 6.000 = Rp. 600.000.000
TFC 100.000.000
• Biaya Tetap per Unit (FC) = = = Rp. 1.000/unit
Q 100.000
TVC 200.000.000
• Biaya Variabel per Unit (VC) = = = Rp. 2.000/unit
Q 100.000
Perhitungan tersebut dapat juga dibuktikan dengan rumus BEP untuk menghitung pendapatan: