Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KORELASI KANONIK KUALITAS PELAYANAN DAN

KEPUASAN KONSUMEN INDIHOME


Aisyah Putri Aldini
Departemen Statistika Universitas Hasanuddin
e-mail: putriaisyahaldini@gmail.com
Abstrak
Customer satisfaction is a ranking of conditions from what consumers feel as a
result of a comparison of the service received with what is expected. Customer
satisfaction can be created by paying attention to service quality. The higher the
service quality and customer value obtained, the greater the customer satisfaction.
This study aims to determine whether there is a relationship between service quality
and customer satisfaction at IndiHome. The approach used in this research is a
quantitative approach with canonical correlation analysis method. The data used is
primary data with a quota sampling technique in the form of distributing
questionnaires to the target population. The variable indicators of customer service
quality include service, performance, and product. The variable indicators of
consumer satisfaction include promotion, quality, and price. The results obtained in
this study indicate that the quality of service provided by Indihome is closely related
to consumer satisfaction. The service quality indicator variable that has the greatest
influence is assurance, while the consumer satisfaction indicator, namely product
quality, is the variable that has the greatest influence.
Keywords: Consumer Satisfaction, Canonical Correlation, Service Quality
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan jauh dengan waktu relatif cepat dan
zaman yang pesat serta kebutuhan efisien. Perkembangan teknologi yang
manusia semakin meningkat terutama pesat dan pentingnya mendapatkan
di bidang teknologi, informasi dan informasi secara cepat membangkitkan
komunikasi, sehingga mendorong kebutuhan manusia akan pentingnya
konsumen untuk meningkatkan penggunaan internet sebagai alternatif
intensitas penggunaan teknologi dalam untuk melakukan aktivitas komunikasi
kebutuhan sehari – hari. Teknologi dan pengambilan informasi yang
informasi dan komunikasi yang pada dibutuhkan. Pemenuhan kebutuhan
awalnya sangat terbatas dalam informasi yang pada awalnya terbatas
menunjang kebutuhan sehari – hari, dapat di peroleh dari media informasi
saat ini telah menjadi bagian yang tak cetak baik majalah atau koran seiring
terpisahkan atau telah menjadi berkembangnya waktu dapat diperoleh
kebutuhan hidup. Telekomunikasi melalui media informasi elektronik
memiliki peranan yang sangat penting baik radio maupun televisi.
bagi kehidupan manusia. Dengan
teknologi komunikasi manusia dapat Banyaknya kebutuhan akan
saling bertukar informasi dari jarak akses internet memunculkan
perusahaan-perusahaan di Indonesia Indonesia, guna memenuhi kebutuhan
yang berusaha untuk memenuhi masyarakat. IndiHome dalam 2 tahun
kebutuhan masyarakat tersebut. terakhir terhitung dari tahun 2015
Dimana perusahaan-perusahaan selalu menduduki peringkat satu dalam
tersebut menyedikan jasa layanan nominasi Internet Service Provider
Internet Service Provider (ISP) yang (ISP). IndiHome menyediakan dua
dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa paket yang bisa dipilih oleh
produk layanan Internet Service pelanggannya sesuai dengan kebutuhan
Provider (ISP) yang dikeluarkan oleh yaitu Dual Play dan Triple Play. Dual
perusahaan-perusahaan telekomunikasi play menyediakan dua layanan dimana
di Indonesia seperti First Media, My pelanggannya bisa menikmati Internet
Republik, MNC Play Media, Biznet, on Fiber dan UseeTV atau Internet on
dan IndiHome. Fiber dan Phone (Telepon Rumah).
Sedangkan dengan Triple Play
IndiHome merupakan salah pelanggan bisa menikmati tiga layanan
satu jasa layanan Internet Service sekaligus dari IndiHome yaitu Internet
Provider (ISP) yang dikeluarkan oleh on Fiber atau High Speed Internet,
PT Telkom yang merupakan Phone (Telepon Rumah), dan IPTV
perusahaan telekomunikasi terbesar di (UseeTV Cable).

LANDASAN TEORI
Kepuasan Konsumen
Definisi kepuasan pelanggan perusahaan menjadi pertimbangan
menurut Kotler (1996) adalah utama.
peringkat kondisi dari apa yang
dirasakan konsumen sebagai hasil Menurut Supranto (1997) ada
perbandingan dari pelayanan yang lima aspek kepuasan konsumen yaitu
diterima dengan apa yang diharapkan. a. Ketanggapan pelayanan
Kepuasan diartikan sebagai (responsiveness of service)
respon nasabah terhadap evaluasi b. Kecepatan transaksi (speed of
persepsi atas perbedaan antara harapan transaction)
awal sebelum pembelian (atau standar c. Keberadaan pelayanan (availability
kinerja lainnya) dan kinerja aktual of service)
produk sebagaimana dipersepsikan d. Profesionalisme
setelah memakai atau mengkonsumsi e. Kepuasan menyeluruh dengan jasa
produk bersangkutan (Fandy Tjiptono, atau pelayanan (over all statisfaction
2008 : 169). Jadi kepuasan pelanggan with service)
dapat disimpulkan sebagai Kualitas Pelayanan
perbandingan dari kualitas jasa
pelayanan yang diterima berbanding Menurut Arianto (2018:83)
dengan ekspektasi kualitas dari kualitas Kualitas Pelayanan dapat
konsumen. diartikan sebagai berfokus pada
memenuhi kebutuhan dan persyaratan,
Kotler (2000) menyatakan serta pada ketepatan waktu untuk
bahwa terdapat tiga aspek kepuasan memenuhi harapan pelanggan. Kualitas
konsumen yaitu : Loyal terhadap Pelayanan berlaku untuk semua jenis
produk, adanya komunikasi yang layanan yang disediakan oleh
positif dari mulut ke mulut dan
perusahaan saat klien berada di Sampel dari penelitian ini
perusahaan. adalah responden pada pengguna
provider IndiHome di Kota Makassar.
Dalam memberikan Kualitas Banyaknya sampel yang dijadikan
Pelayanan perusahaan juga harus responden adalah sebanyak 30 orang.
memiliki prinsip untuk
mewujudkannya, Menurut Zeithaml Sampel diambil secara
dan Bitner (1996) terdapat 5 dimensi menyeluruh dengan mengambil
aspek kualitas pelayanan, yaitu : pengguna provider IndiHome yang
1. Reliability (keandalan) adalah telah mengisi kuisioner (google form)
dalam memberikan pelayanan yang disebarkan. Pendekatan yang
perusahaan harus memiliki dilakukan peneliti adalah pendekatan
kemampuan untuk melaksanakan kuantitatif dengan melakukan survey
pelayanan secara tepat terhadap pada pengguna provider IndiHome di
keinginan konsumen. Kota Makassar.
2. Responsiveness (ketanggapan)
adalah dalam memberikan Variabel yang digunakan pada
pelayanan, perusahaan penelitian ini adalah kepuasan
berkeinginan untuk membantu konsumen sebagai variabel Y dengan
konsumen dan memberikan indikator yang terdiri dari kualitas
pelayanan yang cepat dan segera. produk (𝑌1 ), promosi (𝑌2 ), dan harga
3. Empathy (empati) adalah rasa (𝑌3 ). Sedangkan untuk variabel X
memperhatikan dan memelihara adalah kualitas pelayanan dengan
hubungan baik pada masing- indikator meliputi kulitas pelayanan
masing pelanggan. (𝑋1 ), kinerja (𝑋2 ), dan produk (𝑋3 ).
4. Assurance (kepastian) adalah
Metode yang digunakan untuk
pengetahuan dan keramahan
mengukur hasil penelitian yaitu
karyawan serta kemampuan untuk
analisis korelasi kanonik dimana
memberikan kesan yang dapat
analisis ini bertujuan untuk melihat
dipercaya dan penuh keyakinan.
hubungan himpunan indikator
5. Tangible (keberwujudan) adalah
variabel kuantitatif independen
perusahaan juga memberikan
dengan himpunan indikator variabel
fasilitasfasilitas fisik, peralatan, dan
kuantitatif dependen.
perlengkapan-perlengkapan guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Adapun analisis statistik
terdiri dari uji normalitas
METODE PENELITIAN multivariat terhadap masing-masing
Pada penelitian ini, objek yang variabel yang digunakan.
dijadikan sasaran penelitian yaitu Setelah data dinyatakan normal
pengguna provider IndiHome. dan dapat digunakan, selanjutnya
Adapun penelitian dilakukan dalam dilakukan analisis faktor untuk
periode 18-29 Maret 2023 yang memperoleh skor faktor dari
disebarkan melalui aplikasi jejaring faktor-faktor kualitas pelayanan.
sosial WhatsApp.
Kemudian dengan adanya skor
faktor kualitas pelayanan tersebut
dan indikator kepuasan konsumen, Selanjutnya dilakukan
dapat dilakukan analisis korelasi pengujian analisis korelasi kanonik.
kanonik. Langkah terakhir setelah Fungsi kanonik yang terbentuk dari tiga
diperoleh nilai korelasi kanonik dimensi kualitas pelayanan dan tiga
yaitu menginterpretasikan hasil. dimensi kepuasan konsumen
menghasilkan sebanyak dua faktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN kedua faktor tersebut dapat dilihat dari
hasil nilai eigen dan korelasi kanonik
Uji Asumsi pada Analisis Korelasi
seperti pada Tabel berikut:
Kanonik
Tabel 2. Eigenvalue dan Korelasi Kanonik
Pada analisis korelasi kanonik
terdapat beberapa asumsi yang harus Fungsi Nilai Presentase Korelasi
dipenuhi terlebih dahulu sebelum Ke- Eigen (%) Kanonik
melakukan analisis diantaranya asumsi 1 2.2165 95.25520 0.83012
normalitas, asumsi linearitas dan 2 0.1104 4.74480 0.31532

asumsi multikolinearitas. Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat


bahwa fungsi pertama dan kedua
Uji Multivariat Normal mampu menjelaskan hubungan
kanonikal sebesar 95.25520% dan
Berdasarkan tabel uji
4.74480%. Pada fungsi pertama
normalitas, dapat dilihat bahwa
memiliki korelasi kanonik sebesar
terdapat 8 variabel yang memenuhi
0,83012, artinya fungsi pertama lebih
asumsi normalitas 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 >
berarti dari fungsi yang lain sebab
0.005) dan 2 varabel yang tidak
memiliki nilai korelasi kanonik
memenuhi asumsi normalitas yaitu
tertinggi.
variabel usia dan jenis kelamin,
sehingga variabel tersebut akan Uji Signifikansi Korelasi Kanonik
dikeluarkan dari analisis kanonikal.
Pengujian selanjutnya yakni uji
Tabel 1. Uji Normalitas signifikan analisis korelasi kanonik.
Hipotesis dalam analisis korelasi
Variabel N 𝒑 − 𝒗𝒂𝒍𝒖𝒆
kanonik dapat dikatakan signifikan jika
Usia 30 0.002
nilai p value < 0,05. Uji signifikan
Jenis Kelamin 30 0.04 korelasi kanonik terdiri dari dua
Promosi 30 0.423 pengujian yakni uji korelasi kanonik
Produk 30 0.643 secara simultan (Bersama) dan uji
Kepuasan 30 0.819 korelasi kanonik secara parsial(satu-
Harga 30 0.636 satu).
Kinerja 30 0.351
Kualitas Produk 30 0.326 Uji korelasi kanonik secara simultan
Kualitas 30 0.743 (Bersama)
Pelayanan Berikut merupakan hasil yang
Promosi 30 0.533 diperoleh dari uji korelasi kanonik
secara bersama:
Uji Nilai Eigen dan Korelasi
Kanonik
Tabel 3. Uji Simultan Tabel 5. Beban Kanonik
Variabel Sig, of F Beban Kanonik
Kepuasan 0.000 Variabel 1 2
Kualitas 0.003 𝑋1 0.20711 0.14485
Pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa uji 𝑋2 0.20060 −1.05544
korelasi kanonik secara bersama 𝑋3 0.99741 0.97437
diperoleh nilai signifikan sebesar 0.000 Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat
dan 0.003 yang artinya 𝑝 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < korelasi fungsi 1 dengan dependen
0.05, sehingga fungsi kanonik pertama variabel yang sama tingginya dan
dan kedua secara bersama-sama adalah diatas 0.5 yaitu hanya dimiliki oleh 𝑋3
signifikan dan analisis dapat sebesar 0.99741, sedangkan untk
dilanjutkan. variabel independent angka korelasi
Uji Korelasi Kanonik Secara Parsial diatas 0.5 juga dimiliki oleh 𝑋3 sebesar
0.97437.
Adapun untuk hasil dari uji korelasi
kanonik secara parsial adalah sebagai Tabel 6. Muatan Kanonik
berikut: Muatan Kanonik
Tabel 4. Uji Parsial Variabel 1 2
Variabel Wilks L. Sig, of F 𝑋1 0.24005 0.03541
1 To 2 0.27998 0.000 𝑋2 0.6663 −0.74045
2 To 2 0.90057 0.378 𝑋3 0.96589 0.55541
Hasil nilai signifikan yang diperoleh Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat
berdasarkan Tabel 4 untuk fungsi muatan fungsi 1 dengan dependen
pertama memiliki nilai p value < 0,05, variabel yang sama tingginya dan
sedangkan pada fungsi Kedua nilai p diatas 0.5 yaitu dimiliki oleh 𝑋3 dan
value > 0,05, sehingga secara parsial 𝑋2 sebesar 0.6663 dan 0.96589,
fungsi kanonik pertama adalah sedangkan untk variabel independent
signifikan sedangkan fungsi kedua angka muatan diatas 0.5 hanya dimiliki
tidak signifikan. oleh variabel 𝑋3 sebesar 0.55541.

Interpretasi Korelasi Kanonik Dari hasil beban kanonik maupun


muatan kanonik dapat disimpulkan
Setelah dilakukan uji korelasi kanonik, memang terdapat hubungan signifikan
langkah selanjutnya adalah interpretasi antara variabel dependen dengan
fungsi korelasi kanonik. Interpretasi variabel independen atau tingkat
terhadap variabel kanonik terdiri dari penggunakaan produk dan kepuasan
tiga koefisien yaitu beban kanonik konsumen memang berkorelasi secara
(canonical weights), muatan kanonik bersama-sama dengan 𝑋1 , 𝑋2 ,dan 𝑋3.
(canonical loadings), dan muatan silang Namun dari ketiga variabel, hanya
kanonik (canonical cross loadings). variabel 𝑋3 yang memiliki hubungan
Adapun hasil untuk ketiga koefisien yang erat. Tanda positif pada 𝑋3 berarti
korelasi kanonik adalah sebagai semakin banyak produk maka semakin
berikut: tinggi kepuasan konsumen.
PENUTUP FITRIA, D. E. (2023). ANALISIS KANONIK
PADA MIE MILIADER BANDUNG.
Kesimpulan
Jurnal riset ekonomi, 5-6.
Hasil yang diperoleh
HARKIM, D. (2021). ANALISIS KANONIK
berdasarkan penelitian ini menunjukan
KARAKTERISTIK KONSUMEN
bahwa terjadi hubungan yang erat
antara indikator variabel kualitas KUALITAS PADA MARKETPLACE
pelayanan dengan indikator variabel TOKOPEDIA. Jurnal manajemen
kepuasan konsumen pada layanan dan keuangan, 8-11.
IndiHome. Produk (𝑋3) menjadi NI PUTU JULIANINGSIH, E. N. (2019).
variabel independen yang memiliki ANALISIS KORELASI KANONIK
kontribusi terbesar, sedangkan pada PADA HUBUNGAN ANTARA
variabel dependen yang memiliki
SOFT SKILLS TERHADAP
kontribusi paling tinggi adalah kualitas
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA.
produk (𝑌1 ) sehingga jaminan dan
Jurnal matematika, 5-7.
kualitas produk menjadi indikator
variabel yang memiliki hubungan NURLINDA. (2019). ANALISIS KANONIK.
paling erat dibandingkan dengan SUMATERA UTARA:
indikator variabel yang lain. UNIVERSITAS SUMATERA
Saran UTARA.

Dari hasil dan pembahasan,


adapun saran yang diberikan antara
lain:
1. Indihome diharapkan untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan sehingga kepuasan
konsumen juga meningkat.
2. Pada penelitian selanjutnya,
diharapkan untuk mencoba variabel
lain yang diduga memiliki perngaruh
yang erat terhadap variabel kepuasan
konsumen selain dari kualitas
pelayanan

DAFTAR PUSTAKA
Hair,dkk. (2023, 6 6). statistikceria.
Diambil kembali dari statistik
ceria:
https://statistikceria.blogspot.c
om/2014/05/konsep-analisis-
korelasi-kanonik.html

Anda mungkin juga menyukai