Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“Kontribusi Psikologi Dalam Dunia Pendidikan”

Dosen Pengampu: Restu Nabila,M.Ed

Di Susun Oleh:

Kelompok 11

LUCKY SANANTA [ 212410185 ]

MIA AUDIA [ 212410219 ]

FEBRY OKTAFIA [ 212410088 ]

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan kita rahmat serta hidayah nya ,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah psikologi pendidikan ,tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah salallhu ‘alaihi wasallam yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan yang
berjudul “Kontribusi Psikologi Dalam Dunia Pendidikan ”. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada ibu RESTU NABILA., M.Ed, selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
pendidikan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini, kami
menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan,sehingga dapat kami jadikan
sebagai referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.

Kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Pekanbaru, senin 22 Mei 2023

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6

A. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Dunia Pendidikan Islam.................................... 6

B. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Pengembangan Kurikulum ............................... 7

C. Konstribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Sistem Pembelajaran .................................... 9

D. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pengajaran ................ 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 12

B. Saran.................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14


iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi. Barlow (1985)


mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset
psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu dalam
pelaksanaan tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara lebih efektif. glover
dan ronning (dalam Elliot, 1996) menyatakan bahwa psikologi pendidikan mencakup topik-
topik yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran, belajar,
motivasi dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris
maupun teori.

Menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002)
menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki
masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Definisi yang diterima paling luas
menurut Elliot dkk (1996). Adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi
yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang
berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.

Psikologi pendidikan sebagai ilmu yang meneliti masalah jiwa dan aktivitas psikologis
seseorang. dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang cukup
penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa dalam
proses pembelajaran, Sehingga dengan memahami keadaan mental siswa maka guru dapat
mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga untuk hal ini,
sepatutnya seorang guru perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang psikologi
pendidikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan terarah.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Dunia Pendidikan dan Pendidikan


Islam?
2. Bagaimana Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Konstribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Sistem Pembelajaran?
4. Bagaimana Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Dalam Meningkatkan Kualitas
Pengajaran?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Dunia Pendidikan dan


Pendidikan Islam.
2. Untuk Mengetahui Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Pengembangan
Kurikulum.
3. Untuk Mengetahui Konstribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Sistem Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas
Pengajaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Dunia Pendidikan Islam

Menurut (Putra, dkk, 59-70: 2021), Peran psikologi dalam pendidikan Islam
didasarkan pada asumsi adanya perbedaan latar belakang psikologi dan sosial budaya
peserta didik. Oleh karena itu, psikologi berfungsi untuk menjembatani berbagai
kebutuhan setiap individu siswa sehingga tujuan pendidikan untuk membekali mereka
dengan pengetahuan, etika, dan nilai-nilai terpenuhi. Penerapan psikologi dalam
pendidikan Islam tidak terlepas dari tiga aspek yang membentuk seseorang, yaitu aspek
fisik, emosional dan spiritual. Ketiganya menjadi acuan dasar untuk menerapkan
pendekatan psikologi dalam pendidikan Islam. Berdasarkan ketiga aspek dasar tersebut,
psikologi memainkan tiga peran penting, yaitu:

1. Peran psikologi dalam pendidikan Islam sebagai peran biososial-psiko-spiritual.


2. Peran psikologi dalam pendidikan Islam sebagai bentuk karakter Islami.
3. Peran psikologi dalam pendidikan Islam sebagai bentuk kerohanian.

Psikologi juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan.
Dalam membangun strategi pengajaran hingga perlakuan terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan mental siswa. Kontribusi psikologi dalam dunia pendidikan,
antara lain:

1. Teori belajar dan mengajar.

Psikologi mengembangkan teori belajar dan mengajar yang mendukung


pendidikan. Seperti Jean Piaget, yang membahas "teori perkembangan kognitif".
(Pajares, F. 2008).

2. Pemeriksaan dan Evaluasi.

6
Psikologi juga membantu menyelenggarakan tes dan penilaian yang
mengukur kemampuan siswa. Hal ini membantu memberikan umpan balik
terhadap pemahaman siswa terhadap materi dan menjadi dasar keberhasilan
siswa. (Wong, W.C. 2019).

3. Kesehatan Mental dan Konseling.

Psikologi membantu untuk mengembangkan dan mengobati masalah


mental siswa. Konselor membantu siswa mengeksplorasi perasaan mereka dan
memberikan dukungan untuk mengatasi kesulitan. (Brown, R.T. 2013).

4. Pengembangan diri

Psikologi juga membantu siswa berkembang secara pribadi, misalnya


dengan meningkatkan rasa percaya diri, keterampilan komunikasi dan manajemen
waktu. Ini membantu siswa menjadi lebih mandiri dan berpikir kritis. (Bandura,
A. 1977).

Secara umum, psikologi menawarkan cara pandang yang penting untuk memahami
penyebab dan solusi dari permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Dengan
memahami sifat dan karakteristik siswa, guru dapat menyesuaikan dan memperbaiki
metode pengajaran dan interaksinya dengan siswa untuk memastikan bahwa setiap siswa
mendapat kesempatan belajar yang seimbang.

B. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses dimana pemerintah, sekolah atau


badan terkait merencanakan dan mengembangkan kurikulum untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum memiliki peran strategis dalam pendidikan, sehingga
tidak sembarang orang dapat menggunakannya dalam penyusunan dan
pengembangannya. Implementasinya harus didasarkan pada nilai-nilai yang ditujukan
untuk membentuk karakter peserta didik, seperti nilai-nilai agama, moral, politik, sosial

7
dan budaya. Selain itu, aspek lain juga harus diperhatikan, mulai dari kebutuhan siswa,
perkembangan waktu dan kemauan guru atau pelatihan. Harus ada proses yang tepat dan
matang agar keluaran atau outcome sesuai dengan harapan semua.

Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan pesat


telah terjadi di bidang pendidikan. Kurikulum sering direvisi, dan rumusan tujuan
pendidikan sering berubah ekspresi. Nyatanya, masih banyak sekolah yang
mengutamakan mata pelajaran. Berdasarkan fakta tersebut, sudah saatnya pendidikan
dapat lebih memenuhi kebutuhan psikologis anak. Psikologi pendidikan berupaya untuk
mencapai perilaku psikologis yang sesuai dalam interaksi antara setiap aktivitas
pendidikan. Oleh karena itu, ilmu psikologi pendidikan harus menjadi syarat yang
diperlukan bagi pendidik untuk mewujudkan peran pendidikannya. (Putra, dkk, 59-70:
2021).

Dalam penelitian psikologi pendidikan, pengembangan kurikulum terutama


berkaitan dengan pemahaman aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Selain
berbagai aliran psikologi yang mendeskripsikan pendidikan, penelitian psikologi ini pada
dasarnya memperhatikan bagaimana input, proses, dan output pendidikan dapat bekerja
tanpa mempertimbangkan aspek perilaku dan kepribadian siswa. Secara psikologis,
manusia adalah individu yang unik. Dalam kajian psikologi pengembangan kurikulum,
perhatian harus diberikan pada keunikan setiap individu dalam hal kecerdasan,
kemampuan, sikap, motivasi, emosi dan karakteristik individu lainnya. Kurikulum dapat
memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya, baik secara materi maupun metode pelaksanaannya. Khususnya dalam
konteks pendidikan Indonesia saat ini, kurikulum yang akan dikembangkan adalah
kurikulum kompetensi yang pada intinya menekankan pada upaya pengembangan
pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang tercermin dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak.

8
C. Konstribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Sistem Pembelajaran

Menurut (Mayer & Moreno, 2010) Psikologi membantu mengembangkan metode


pengajaran yang adaptif, yaitu mengadaptasi pengajaran sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa. Hal ini memungkinkan siswa belajar secara individu dan efektif.
Psikologi memiliki 4 kajian (Umi Kulsum, 2021; 107-118), yaitu;

a. Kajian Biologis
Pada dasarnya peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem
saraf. Otak manusia memiliki lebih dari sepuluh miliar sel saraf dan jumlah
interkoneksi yang hampir tidak terbatas. Pendekatan biologis untuk mempelajari
manusia dan spesies lain berupaya mengkaitkan perilaku yang terlihat terhadap
peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Kajian biologis
menghasilkan perkembangan dalam penelitian belajar dan memori. Pendekatan
biologis dimaksudkan untuk mempelajari manusia dan spesies lain dengan perilaku
yang terlihat terhadap peristiwa di dalam otak dan sistem saraf. Pendekatan ini
mencoba menentukkan neurobiologis yang mendasari perilaku danperilaku yang
terlihat terhadap peristiwa di dalam otak dansistem saraf. Pendekatan ini mencoba
menentukkanneurobiologis yang mendasari perilaku dan mental.
b. Kajian Perilaku
Dengan pendekatan perilaku dapat dipelajari seseorang melalui perilakunya dan
bukan pada otak dan sistem sarafnya. Intropeksi terhadap perilaku memiliki kualitas
tersendiri yang membedakannya dari observasi dalam bidang ilmu pengetahuan lain.
Dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh seseorang yaitu perilakunya maka ilmu
psikologi yang objektif dapat dikembangkan. Behaviorisme adalah sebutan yang
ditujukan pada kajian psikologi tentang perilaku, yang di dalamnya memuat tentang
peran stimulus-respon yang mempelajari stimulus-respon yang masih relevan di
lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan hadiah atau hukuman
yang terjadi setelah respon tersebut. Pendekatan perilaku tidak memutuskan
perkembangan mental seseorang tanpa mempertimbangkan antara stimulus dan

9
respon. Melalui stimulus-respon tersebut kajian perilaku dapat mengambil suatu
kesimpulan yang objektif mengenai aktivitas mental seseorang.
c. Kajian Kognitif
Kajian kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme. Penelitian kajian
kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa (1) hanya dengan mempelajari proses
mental secara objektif maka manusia dapat memperoleh pemahaman sepenuhnya
tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. (2) menggunakan analogi antara pikiran
dan dan komputer. Informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara, dipilih,
dibandingkan dan dikombinasikan dengan informasi yang lain.Perspektif kognitif
berkembang sebagai reaksi terhadapsempitnya pandangan stimulus-respon.
Memahami tindakanmanusia semata-mata dalam pengertian stimulus dan respon
mungkin telah memadai untuk meneliti bentuk perilaku yang sederhana, tetapi
pendekatan ini telah mengabaikan sangatbanyak bidang penting fungsi manusia.
d. Kajian Psikoanalitik
Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmud Freud.
Asumsi dasarnya adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses
bawah sadar. Dengan proses bawah sadar Freud meyakinkan bahwa ada rasa takut dan
keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang yang sangat mempengaruhi
perilakunya. Kajian psikoanalitik melihat bahwa semua tindakan memiliki suatu
penyebab tetapi penyebab itu lebih merupakan suatu motif bawah sadar ketimbang
penalaran rasional yang menggerakkan perilaku manusia.
Menurut (Umi Kulsum, 2021; 107-118) pendidikan pada hakikatnya adalah suatu
proses tanpa henti sejak manusia lahir hingga manusia mati. Dalam pendidikan
terangkum semua aspek-aspek kehidupan yang membentuk kehidupan manusia, aspek
biologis yang berkaitan dengan aktivitas otak dan system saraf, aspek fisik yang berkaitan
dengan perkembangan fisik, aspek kognitif yang melihat dan memahami tindakan
manusia semata dalam kerangka pengertian stimulus dan juga aspek kejiwaan yang
merupakan perpaduan antara kognitif, kesadaran, persepsi serta gagasan. Semua aspek ini
saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan. Hakikat
pendidikan yang adalah interaksi antara pengajar dan peserta didik dapat berjalan secara

10
efektif apabila masing-masing individu dapat memahami karakteristik dan keadaan jiwa
masing-masing. Ruanglingkup psikologi pendidikan mencakup:
a. Kejiwaan Anak
b. Kecerdasan (Intelegensi)
c. Motivasi
d. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
e. Membentuk Kepribadian Pendidik dan Prestasi Belajar
f. Mengetahui Situasi
g. Emosi
h. Membangkitkan Motivasi belajar

D. Konstribusi Psikologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pengajaran

Psikologi pendidikan sebagai ilmu yang meneliti masalah jiwa dan aktivitas psikologis
seseorang dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang
cukup penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa
dalam proses pembelajaran, Sehingga dengan memahami keadaan mental mahasiswa
maka dosen dapat mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga
untuk hal ini, sepatutnya seorang Dosen perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif
tentang psikologi pendidikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
terarah. (Ismi, dkk. 2021).

Kontribusi psikologi pendidikan bagi pendidik yaitu menjadikan pendidik lebih


terbuka terhadap perbedaan individu karena setiap individu (siswa) itu berbeda, maka
pendidik tidak bisa menyamaratakan intelegensi maupun kecakapan mereka. Mungkin
saja satu anak tidak pandai dalam pelajaran matematika tetapi pandai dalam
menggambar, atau anak yang lain tidak pandai dalam menggambar tetapi pandai
menyanyi. Pendidik mengetahui metode mengajar yang efektif karena setelah mengerti
dengan perbedaan masing-masing individu, pendidik haruslah mampu menggunakan
metode belajar yang mana untuk mengajar siswanya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran psikologi dalam pendidikan Islam didasarkan pada asumsi adanya perbedaan
latar belakang psikologi dan sosial budaya peserta didik. Oleh karena itu, psikologi
berfungsi untuk menjembatani berbagai kebutuhan setiap individu siswa sehingga tujuan
pendidikan untuk membekali mereka dengan pengetahuan, etika, dan nilai-nilai
terpenuhi. Psikologi membantu mengembangkan metode pengajaran yang adaptif, yaitu
mengadaptasi pengajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Hal ini
memungkinkan siswa belajar secara individu dan efektif. Ruanglingkup psikologi
mencakup:
a. Kejiwaan Anak
b. Kecerdasan (Intelegensi)
c. Motivasi
d. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
e. Membentuk Kepribadian Pendidik dan Prestasi Belajar
f. Mengetahui Situasi
g. Emosi
h. Membangkitkan Motivasi belajar

Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan pesat


telah terjadi di bidang pendidikan. Kurikulum sering direvisi, dan rumusan tujuan
pendidikan sering berubah ekspresi. Oleh karna itu psikologi menawarkan cara pandang
yang penting untuk memahami penyebab dan solusi dari permasalahan yang muncul
dalam dunia pendidikan. Dengan memahami sifat dan karakteristik siswa, guru dapat
12
menyesuaikan dan memperbaiki metode pengajaran dan interaksinya dengan siswa untuk
memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan belajar yang seimbang.

B. Saran

Sebaiknya para guru harus sadar akan pentingnya psikologi dalam dunia pendidikan
media agar teciptanyahasil pembelajaran yang lebih efektif dan efesien berdasarkan
materi yang telah di uraikan di atas. Dan semoga makalah ini bisa menambahkan
pengetahuan bagi kami serta bagi siapa saja yang membacanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. Efikasi Diri: Menuju teori terpadu tentang perubahan perilaku. (1977).

Brown, R.T. & Sawyer, M.G. Psikolog sekolah mempromosikan kesehatan mental dan
kesejahteraan anak-anak dan remaja. (2013).

Ismi, dkk. "Peran Psikologi Pendidik Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah". Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan (JURDIKBUD) 1.2 (2021): 15-20.

Li, T., & Wong, W.C. Improving psychological measures for educational research:
Development and testing of an instrument to measure university teaching
effectiveness. (2019).

Pajares, F. Overview of social cognitive theory and of self-efficacy. (2008).

Putra,dkk. "Urgensi Psikologi dalam Pendidikan". IJIP: Indonesian Journal of Islamic


Psychology 3.1 (2021): 59-70.

Sakerebau, J. (2018). Memahami Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. BIA': Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 1(1), 96-111.

Umi, K. Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtahin, Vol. 7 (2021): 107-
118.

14

Anda mungkin juga menyukai