Makalah Psikologi Pendidikan Kel. 11
Makalah Psikologi Pendidikan Kel. 11
Di Susun Oleh:
Kelompok 11
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan kita rahmat serta hidayah nya ,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah psikologi pendidikan ,tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah salallhu ‘alaihi wasallam yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan yang
berjudul “Kontribusi Psikologi Dalam Dunia Pendidikan ”. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada ibu RESTU NABILA., M.Ed, selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
pendidikan yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini, kami
menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan,sehingga dapat kami jadikan
sebagai referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................................................. 13
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Muhibbin Syah (2002)
menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki
masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Definisi yang diterima paling luas
menurut Elliot dkk (1996). Adalah bahwa psikologi pendidikan merupakan aplikasi psikologi
yang mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran dan isu-isu lain yang
berkaitan yang timbul dalam setting pendidikan.
Psikologi pendidikan sebagai ilmu yang meneliti masalah jiwa dan aktivitas psikologis
seseorang. dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang cukup
penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa dalam
proses pembelajaran, Sehingga dengan memahami keadaan mental siswa maka guru dapat
mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga untuk hal ini,
sepatutnya seorang guru perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang psikologi
pendidikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan terarah.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut (Putra, dkk, 59-70: 2021), Peran psikologi dalam pendidikan Islam
didasarkan pada asumsi adanya perbedaan latar belakang psikologi dan sosial budaya
peserta didik. Oleh karena itu, psikologi berfungsi untuk menjembatani berbagai
kebutuhan setiap individu siswa sehingga tujuan pendidikan untuk membekali mereka
dengan pengetahuan, etika, dan nilai-nilai terpenuhi. Penerapan psikologi dalam
pendidikan Islam tidak terlepas dari tiga aspek yang membentuk seseorang, yaitu aspek
fisik, emosional dan spiritual. Ketiganya menjadi acuan dasar untuk menerapkan
pendekatan psikologi dalam pendidikan Islam. Berdasarkan ketiga aspek dasar tersebut,
psikologi memainkan tiga peran penting, yaitu:
Psikologi juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia pendidikan.
Dalam membangun strategi pengajaran hingga perlakuan terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan mental siswa. Kontribusi psikologi dalam dunia pendidikan,
antara lain:
6
Psikologi juga membantu menyelenggarakan tes dan penilaian yang
mengukur kemampuan siswa. Hal ini membantu memberikan umpan balik
terhadap pemahaman siswa terhadap materi dan menjadi dasar keberhasilan
siswa. (Wong, W.C. 2019).
4. Pengembangan diri
Secara umum, psikologi menawarkan cara pandang yang penting untuk memahami
penyebab dan solusi dari permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. Dengan
memahami sifat dan karakteristik siswa, guru dapat menyesuaikan dan memperbaiki
metode pengajaran dan interaksinya dengan siswa untuk memastikan bahwa setiap siswa
mendapat kesempatan belajar yang seimbang.
7
dan budaya. Selain itu, aspek lain juga harus diperhatikan, mulai dari kebutuhan siswa,
perkembangan waktu dan kemauan guru atau pelatihan. Harus ada proses yang tepat dan
matang agar keluaran atau outcome sesuai dengan harapan semua.
8
C. Konstribusi Psikologi Pendidikan Terhadap Sistem Pembelajaran
a. Kajian Biologis
Pada dasarnya peristiwa psikologis berkaitan dengan aktivitas otak dan sistem
saraf. Otak manusia memiliki lebih dari sepuluh miliar sel saraf dan jumlah
interkoneksi yang hampir tidak terbatas. Pendekatan biologis untuk mempelajari
manusia dan spesies lain berupaya mengkaitkan perilaku yang terlihat terhadap
peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Kajian biologis
menghasilkan perkembangan dalam penelitian belajar dan memori. Pendekatan
biologis dimaksudkan untuk mempelajari manusia dan spesies lain dengan perilaku
yang terlihat terhadap peristiwa di dalam otak dan sistem saraf. Pendekatan ini
mencoba menentukkan neurobiologis yang mendasari perilaku danperilaku yang
terlihat terhadap peristiwa di dalam otak dansistem saraf. Pendekatan ini mencoba
menentukkanneurobiologis yang mendasari perilaku dan mental.
b. Kajian Perilaku
Dengan pendekatan perilaku dapat dipelajari seseorang melalui perilakunya dan
bukan pada otak dan sistem sarafnya. Intropeksi terhadap perilaku memiliki kualitas
tersendiri yang membedakannya dari observasi dalam bidang ilmu pengetahuan lain.
Dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh seseorang yaitu perilakunya maka ilmu
psikologi yang objektif dapat dikembangkan. Behaviorisme adalah sebutan yang
ditujukan pada kajian psikologi tentang perilaku, yang di dalamnya memuat tentang
peran stimulus-respon yang mempelajari stimulus-respon yang masih relevan di
lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan hadiah atau hukuman
yang terjadi setelah respon tersebut. Pendekatan perilaku tidak memutuskan
perkembangan mental seseorang tanpa mempertimbangkan antara stimulus dan
9
respon. Melalui stimulus-respon tersebut kajian perilaku dapat mengambil suatu
kesimpulan yang objektif mengenai aktivitas mental seseorang.
c. Kajian Kognitif
Kajian kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme. Penelitian kajian
kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa (1) hanya dengan mempelajari proses
mental secara objektif maka manusia dapat memperoleh pemahaman sepenuhnya
tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. (2) menggunakan analogi antara pikiran
dan dan komputer. Informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara, dipilih,
dibandingkan dan dikombinasikan dengan informasi yang lain.Perspektif kognitif
berkembang sebagai reaksi terhadapsempitnya pandangan stimulus-respon.
Memahami tindakanmanusia semata-mata dalam pengertian stimulus dan respon
mungkin telah memadai untuk meneliti bentuk perilaku yang sederhana, tetapi
pendekatan ini telah mengabaikan sangatbanyak bidang penting fungsi manusia.
d. Kajian Psikoanalitik
Konsep psikoanalitik tentang perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmud Freud.
Asumsi dasarnya adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses
bawah sadar. Dengan proses bawah sadar Freud meyakinkan bahwa ada rasa takut dan
keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang yang sangat mempengaruhi
perilakunya. Kajian psikoanalitik melihat bahwa semua tindakan memiliki suatu
penyebab tetapi penyebab itu lebih merupakan suatu motif bawah sadar ketimbang
penalaran rasional yang menggerakkan perilaku manusia.
Menurut (Umi Kulsum, 2021; 107-118) pendidikan pada hakikatnya adalah suatu
proses tanpa henti sejak manusia lahir hingga manusia mati. Dalam pendidikan
terangkum semua aspek-aspek kehidupan yang membentuk kehidupan manusia, aspek
biologis yang berkaitan dengan aktivitas otak dan system saraf, aspek fisik yang berkaitan
dengan perkembangan fisik, aspek kognitif yang melihat dan memahami tindakan
manusia semata dalam kerangka pengertian stimulus dan juga aspek kejiwaan yang
merupakan perpaduan antara kognitif, kesadaran, persepsi serta gagasan. Semua aspek ini
saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan. Hakikat
pendidikan yang adalah interaksi antara pengajar dan peserta didik dapat berjalan secara
10
efektif apabila masing-masing individu dapat memahami karakteristik dan keadaan jiwa
masing-masing. Ruanglingkup psikologi pendidikan mencakup:
a. Kejiwaan Anak
b. Kecerdasan (Intelegensi)
c. Motivasi
d. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
e. Membentuk Kepribadian Pendidik dan Prestasi Belajar
f. Mengetahui Situasi
g. Emosi
h. Membangkitkan Motivasi belajar
Psikologi pendidikan sebagai ilmu yang meneliti masalah jiwa dan aktivitas psikologis
seseorang dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang
cukup penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa
dalam proses pembelajaran, Sehingga dengan memahami keadaan mental mahasiswa
maka dosen dapat mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga
untuk hal ini, sepatutnya seorang Dosen perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif
tentang psikologi pendidikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
terarah. (Ismi, dkk. 2021).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran psikologi dalam pendidikan Islam didasarkan pada asumsi adanya perbedaan
latar belakang psikologi dan sosial budaya peserta didik. Oleh karena itu, psikologi
berfungsi untuk menjembatani berbagai kebutuhan setiap individu siswa sehingga tujuan
pendidikan untuk membekali mereka dengan pengetahuan, etika, dan nilai-nilai
terpenuhi. Psikologi membantu mengembangkan metode pengajaran yang adaptif, yaitu
mengadaptasi pengajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Hal ini
memungkinkan siswa belajar secara individu dan efektif. Ruanglingkup psikologi
mencakup:
a. Kejiwaan Anak
b. Kecerdasan (Intelegensi)
c. Motivasi
d. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
e. Membentuk Kepribadian Pendidik dan Prestasi Belajar
f. Mengetahui Situasi
g. Emosi
h. Membangkitkan Motivasi belajar
B. Saran
Sebaiknya para guru harus sadar akan pentingnya psikologi dalam dunia pendidikan
media agar teciptanyahasil pembelajaran yang lebih efektif dan efesien berdasarkan
materi yang telah di uraikan di atas. Dan semoga makalah ini bisa menambahkan
pengetahuan bagi kami serta bagi siapa saja yang membacanya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. Efikasi Diri: Menuju teori terpadu tentang perubahan perilaku. (1977).
Brown, R.T. & Sawyer, M.G. Psikolog sekolah mempromosikan kesehatan mental dan
kesejahteraan anak-anak dan remaja. (2013).
Ismi, dkk. "Peran Psikologi Pendidik Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah". Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan (JURDIKBUD) 1.2 (2021): 15-20.
Li, T., & Wong, W.C. Improving psychological measures for educational research:
Development and testing of an instrument to measure university teaching
effectiveness. (2019).
Sakerebau, J. (2018). Memahami Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. BIA': Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 1(1), 96-111.
Umi, K. Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtahin, Vol. 7 (2021): 107-
118.
14