Kak Sufas
Kak Sufas
Pendahuluan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan
seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan perduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di
puskesmas.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran yang ada di
puskesmas penengahan, kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang
menjadi acuan dalam penyusunan program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja.
P (3) (4) P
O (2) VERIFIKASI- PENGISIAN MATRIKS O
L KAJIAN MANDIRI OLEH REKAPITULASI DAN RENCANA AKSI L
I BIDAN DI DESA PENYELIAAN OLEH TIM KOREKSI I
N PF-KIA N
D D
E E
S S
(5)
(1) RENCANA DAN TINDAKAN AKSI
ORIENTASI KOREKSI EVALUASI STATUS
DAFTAR TILIK KINERJA
2. Pertemuan Bulanan
Pada pertemuan bulanan setelah kegiatan verifikasi, hasil verifikasi disajikan dalam
bentuk tingkat kepatuhan dan matriks rencana aksi koreksi. Pertemuan bulanan di
puskesmas membahas pelaksanaan penyeliaan fsilitatif bidan di polindes/poskesdes/ BPM,
sedangkan pertemuan bulanan di dinkes kab/kota membahas hasil pelaksanaan penyeliaan
di tingkat puskesmas dan puskesmas perawatan. Pertemuan bulanan juga membahas item-
item yang tidak terpenuhi yang disajikan dalam matriks rencana aksi koreksi. Secara
bersama dibahas alternatif solusi untuk tiap item dan siapa yang bertanggung jawab untuk
memenuhinya. Pertemuan bulanan juga dapat digunakan untuk proses bimbingan prosedur
klinis, misal penjelasan tentang tindakan stabilisasi kasus asfiksia, atau penjelasan dan
peragaan metode kangguru bagi bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
3. Upaya Penigkatan Kualitas
Pertemuan bulanan diharapkan menghasilkan upaya perbaikan dalam bentuk matriks
rencana aksi koreksi yang disepakati bersama antara bidan dan tim penyeliaan fasilitatif-
KIA kabupaten/ kota. Hasil pencapaian dan peningkatan yang dilakukan akan dibicarakan
pada pertemuan berkala periode berikutnya. Gambaran tingkat kepatuhan bulan 1 dan
tingkat kepatuhan bulan 3 atau ke 4 akan memberikan gambaran perubahan kualitas
pelayanan. Kegiatan yang dimulai dengan orientasi daftar tilik hingga penilaian tingkat
kepatuhan yang kedua, dinyatakan sebagai siklus kegiatan penyeliaan fasilitatif. Jika satu
siklus penyeliaan fasilitatif membutuhkan 3-4 bulan, maka dapat diharapkan dalam satu
tahun di dapat 3 siklus penyeliaan fasilitatif.
IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum: meningkatkan mutu tim penyeliaan fasiitatif kesehatan ibu dan anak
(penyeliaan fasilitatif-KIA) agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam
penyeliaan dengan baik.
B. Tujuan Khusus
1. Acuan bagi tim penyeliaaan fasilitatif-KIA dalm memberikan orientasi, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi penyeliaan fasilitatif di wilayah kerjanya.
2. Acuan bahi pengelola program KIA tingkat pusat dan propinsi dalam pemantauan dan
evaluasi kegiatan penyeliaan fasilitatif KIA secara khusus dan program KIA secara
menyeluruh.
3. Acuan bagi kelompok profesi dan kelompok mitra dengan dinas kesehatan setempat
dalam program KIA.
2.3. Wawancara
Metode tanya jawab juga dapat digunakan penyelia untuk melakukan
verifikasi memastikan bahwa bidan atau petugas kesehatan yang diselia
menguasai keterampilan klinis yang diharapkan.
3. Perbaikan kualitas
Langkah perbaikan kualitas (quality improvement), dilakukan secara bersama-
sama dalam pertemuan bulanan pada loka karya mini di tingkat puskesmas atau
pertemuan bulanan di dinas kesehatan kabupaten/ kota. Setelah 2-3 bulan masa
perbaikan kualitas (disebut satu siklus penyeliaan fasilitatif), dilakukan kembali
penilaian kualitas pasca perbaikan dengan melakukan kajian mandiri dan verivikasi.
Dengan demikian, pada pertemuan nbulanan berikutnya dapat disajikan tingkat
kepatuhan.
B. SASARAN
Bidan yang bertugas di polindes, poskesdes, puskesmas, pustu dan bidan praktek
mandiri.