Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PERSEKUTUAN

PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK

Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula


diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Misalnya, kematian seorang
anggota berakibat dengan sendirinya perjanjian kerjasama berakhir dan dengan demikian
persekutuan dinyatakan dibubarkan.

Dengan pembubaran persekutuan, kekuasaan yang didapatkan dari para anggota untuk
menjalankan perusahaan sebagai "usaha yang ber- jalan terus" telah berakhir, Meskipun
pembubaran mengakibatkan berakhirnya persekutuan di antara individu-individu untuk mencapai
tujuan semula, tetapi tidak berarti mengakhiri usaha perusahaan atau bahkan mengganggu
kontinuitasnya. Usaha perusahaan tetap dapat berjalan, karena pengunduran diri seorang anggota
tanpa adanya gangguan terhadap masuknya anggota baru sebagai pengganti. Namun demikian
persekutuan semula harus dianggap berakhir dan(usaha) perusahaan berada di bawah
pengelolaan persekutuan yang baru.

Keadaan-keadaan yang menyebabkan terjadinya pembubaran persekutuan

1. Pembubaran atas daras penjaanjian persekutuan (act of the parties) :


a. Berakhir jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian atau tercapainya tujuan.
b. Persetujuan bersama.
c. Pengunduran diri seorang persekutua.
2. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang antara lain karena :
a. Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan.
b. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan.
c. Kejadian-kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat be tindaknya perusahaan
yang disebabkan oleh perbuatan individ anggota yang membawa nama persekutuan.
d. Ada perang di dalam suatu negara dari salah seorang anggo (persekutuan) penduduk
negara yang bersangkutan.
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, antara lain dalam ke adaan sebagai berikut :
a. Ketidak mampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi kewajibannya
terhadap perjanjian persekutuan.
b. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang
sedang berjalan.
c. Perselisihan intern di antara anggota.
d. Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara kontinyu dari usaha
perusahaan.
e. Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran misalnya: kecurangan atau penyajian
yang keliru di dalam pembentukan formasi persekutuan.

Persoalan akuntasi dalam pembubaran persekutuan

A. Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru.


B. Pengunduran diri seorang anggota.
C. Kematian seorang anggota atau lebih.
D. Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha.
A. Masuknya seorang atau lebih anggota baru

Apabila seorang atau lebih anggota baru diperbolehkan masuk ke dalam persekutuan,
berarti suatu prsekutuan yang baru telah di buat. Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus
dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian persekutuan yang baru.

Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara :

a. Membagi sebagian atau seluruh dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih
anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan)
b. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah.

Pembagiian sebagian Hak Penyertaan dari anggota Persekutuan

Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan pembagian
laba (rugi) kepada pihak lain, maka pembukuan di dalam persekutuan terbatas pada pemindahan
saldo rekening modal pihak penjual ke rekening modal pihak pembeli.
B. Pengunduran diri seorang anggota
Apabila ada seorang anggota mengundurkan diri maka persekutuan akan melakukan
pengembalian atau pembayaran modal. Ada 3 kondisi dalam pembayaran terebut, yaitu :
a. Pembayaran sejumlah saldo modal anggota yang mundur jumlah pembayaran sejumlah
saldo modal yang dimiliki sekutu
b. Pembayaran melebihi saldo modal anggota yang mundur. Kelebihan pembayaran tersebut
dapat dianggap sebagai :
1. Bonus kepada anggota yang mundur
2. Pembentukan goodwill bagi persektuan
c. Pembayaran kurang dari saldo modal sekutu yang mundur kekurangan pembayaran
tersebut dapat dianggap sebagai :
1. Bonus kepada anggota yang masih aktif
2. Penghapusan goodwill bagi persekutuan
C. Penyelesnian dengan adanys kematian seorang anggota

Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Apabila tidak ada
suatu hal yang khusus, maka rugi-laba sampai dengan saat itu harus ditentukan. Aktiva dan
hutang-hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari ang- gota yang
meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya.

Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyesuaian yang disetujui atas bagian penyertaan
(modal) anggota yang mati sebagai berikut :

a. Dari pembayaran dari harta persekutuan


b. Dengan pembayaran oleh salah satu anggota yang ada yang bersedia membeli bagian
penyertaan (modal) anggota yang mati
c. Dengan pembayaran dari hasil asuransi pesekutuan dengan pembelan bagian penyertaan
anggotaa – anggotaa yang masih ada. Apabila perusahaan diteruskan oleh anggota yang
ada, kematian anggota berakibat pembubaran persekutuan semula dan satu persekutuan
yang baru harus dibentuk
D. Penyatuan atau peleburan suatu persekutuan ke dalam bentuk perseroan (corporation)

Para anggota pemilik dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan agar
terjamin adanya keuntungan yang diperoleh didalam bentuk organisasi perseroan itu. Proses
akuntansi selanjutnya bagi perseroan yang baru tergantung apakah perseroan akan melanjutkan
buku persekutuan atau akan membuka buku baru. Apabila buku-buku persekutuan tetap
dipertahankan, maka pencatatan hendaknya menunjukkan adanya :

a. Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing-masing anggota


sebelumnya kepada bentuk perseroan
b. Perubahan didalam bentuk pemilikan
Dalam mencatat perubahan nilai aktiva dan hutang, mungkin terdapat keuntungan
(kerugian) akibat pernilaian kembali.

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama- tama harus diadakan adalah
penvesuaian aktiva dan bagian penyertaan para anggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-
pencatatan :

a. Pemindahan aktiva dan hutang ke dalam perseroan.


b. Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang
dipindahkan dan
c. Pembagian saham kepada para anggota pemilik.

Dalam hal ini transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penyelesaian pembubaran


persekutuan pada waktu membuka buku-buku perseroan tidak dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai