Farnia PKN
Farnia PKN
NAMA : FARNIA
NIM : (05201901004)
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita semua di hari akhir
kelak. Adapun penulisan makalah berjudul Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu ditujukan untuk memenuhi tugas. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membaca. Dengan kerendahan hati, penulis
memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun
demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah. Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 2
BAB I............................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5
BAB II.......................................................................................................... 6
b. Sila Kedua................................................................................................9
c. Sila Ketiga............................................................................................... 9
d. Sila Keempat........................................................................................... 9
a. Historis...................................................................................................10
b. Sosiologis..............................................................................................10
c. Politis....................................................................................................11
BAB IV..................................................................................................... 12
PENUTUP ................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak lama, ilmu pengetahuan memiliki posisi vital dalam proses
berpikir manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan sikap berpikir
kritis yang dimiliki manusia. Walau memiliki banyak kelebihan, perkembangan
ilmu pengetahuan secara pesat juga memiliki kekurangan. Kemajemukan ilmu
pengetahuan yang berarti ilmu tidak lagi menyatu dengan nilai, merupakan salah
satu persoalan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
tanpa nilai adalah hal berbahaya. Tak sedikit orang cerdas di Indonesia. Tapi jika
hanya cerdas tanpa nilai, maka kecerdasan itu akan disalahgunakan untuk hal-hal
negatif yang merugikan bangsa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
Tujuan ndan manfaat yang ingin dicapai dalam makalah penelitian ini, yaitu:
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Pancasila sendiri bukanlah paham yang kaku dan tertutup, malah bersifat
dinamis, reformatif, dan antisipatif. Hal ini mengakibatkan pancasila dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan tapi tetap
memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Berarti, pancasila memiliki
kemampuan dalam mengartikulasi nilai menjadi aktivitas nyata dalam
memecahkan masalah yang terjadi. Jika pengembangan ilmu terlepas dari
pancasila, ditakutkan akan menimbulkan paham sekuler. Padahal, bangsa
Indonesia memiliki dasar budaya dan sifat religius yang kuat karena telah
mengakar dari dulu sehingga saat pengembangan ilmu tak berakarrpada pancasila,
hal itu saja sama dengan membiarkan ilmu berkembang tujuan dan pedoman yang
jelas.
a. Sila Pertama
Sila ini menekankan pengembangan ilmu sebagai salah satu wujud syukur
manusia atas pemberian akal pikiran oleh Tuhan YME. Manusia dalam sila ini
ditempatkan sebagai bagian dari alam semesta, bukannya sebagai pusat ataupun
tujuan. Hal ini sekaligus mengamalkan komitmen nilai-nilai dalam sila pertama
tentang ketuhanan, sehingga ilmu yang dikembangkan tidak untuk menciderai
keyakinan umat beragama. Seperti yang diketahui, sila-sila dua sampai lima
merupakan perwujudan nilai dari sila pertama. Konsep dari nilai kemanusiaan,
keadilan, dan keberadaan adalah keimanan dan ketaqwaan
(Tirtawinata,https://binus.ac.id/character-building/pancasila/nilai-nilai-
pancasilasebagai-dasar-perkembangan-iptek/, diakses 14 Juli 2021).
Hal ini berimplikasi sila pertama harus dijadikan hal utama dan pertama
sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan ilmu di
negara barat, para pengembang ilmu cenderung terlihat mengabaikan unsur
keagamaan dalam memperlajari suatu ilmu. Tentu saja ini berbanding terbalik
dengan sila pertama yang dimiliki masyarakat Indonesia bahwa dalam
pengembangan ilmu, dasar Ketuhanan Yang Maha Esa bersifat mutlak harus ada.
Ini jelas bukan tantangan sederhana, tetapi tetap penting untuk dipegang sebagai
landasan moral karena pengembangan ilmu sebagai hasil dari interaksi manusia
yang berdasar pada moral ketuhanan dan ketaqwaan.
b. Sila Kedua
Sila ini menekankan ilmu sebagai hasil interaksi manusia yang beradab
harus berdasarkan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Sila ini juga
bermakna bahwa dalam mengembangkan ilmu harus berasaskan kemanusian yaitu
ditujukan untuk peningkatan martabat manusia. Sila kedua memberikan dasar-
dasar moralitas dalam pengembangan ilmu tidak merugikan karena sifatnya yang
beradab, baik untuk kehidupan sekarang maupun di masa depan. Jika tidak
beradab, dan hanya ada ketamakan manusia yang menguasai ilmu, maka hanya
menunggu waktu saja kehancuran bangsa ini.
c. Sila Ketiga
d. Sila Keempat
e. Sila Kelima
Sila ini bermakna bahwa segala pengembangan ilmu yang dilakukan,
diharapkan dapat membawa keseimbangan dalam kesejahteraan dan keadilan
sosial untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Keseimbangan ini bermakna
adanya hubungan yang seimbang antara manusia dengan sesama serta dengan
lingkungannya. Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadian sosial harus
dapat teraplikasi dalam pengelolaan kekayaan alam milik bangsa untuk
kemakmuran rakyat Indonesia yang seluas-luasnya.(Subhanuddin,
https://kumparan.com/rullysubhanudin23/pancasila-sebagai-dasarnilai-
pengembangan-ilmu-1ub8ZEmMv3X/full, diakses 15 Juli 2021).
a. Historis
b. Sosiologis
Sumber ini dapat ditemukan saat ilmu pengetahuan yang ada tak sesuai
dengan unsur ketuhanan dan kemanusiaan yang biasanya akan mengakibatkan
penolakan dari masyarakat. Masyarakat menyadariiperannya sebagai mahluk
Tuhan yang dianugerahi akal pikiran dan moral yang menimbulkan adanya
kepekaan nurani untuk menangkap segala kemungkinan buruk yang terjadi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Makanya, masyarakat Indonesia sangat peka
terhadap isuisu ketuhanan dan kemanusiaan, akan melakukan penolakan jika
dirasa dalam pengembangan ilmu ada yang tak sesuai dengan budaya bangsa.
c. Politis
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA