Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PENGEMBANGAN ILMU

NAMA : FARNIA
NIM : (05201901004)
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM BUTON
BAUBAU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas izin dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita semua di hari akhir
kelak. Adapun penulisan makalah berjudul Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu ditujukan untuk memenuhi tugas. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membaca. Dengan kerendahan hati, penulis
memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun
demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah. Wassalamualaikum wr.wb

BauBau, 09 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. 2

BAB I............................................................................................................4

PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II.......................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6

BAB III PEMBAHASAN........................................................................... 7

A. Konsep Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu ................ 7

a. Sila Pertama ............................................................................................ 9

b. Sila Kedua................................................................................................9

c. Sila Ketiga............................................................................................... 9

d. Sila Keempat........................................................................................... 9

e. Sila Kelima........................................................................................... ..9

B. Sumber Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu................10

a. Historis...................................................................................................10
b. Sosiologis..............................................................................................10

c. Politis....................................................................................................11

BAB IV..................................................................................................... 12

PENUTUP ................................................................................................ 12

4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12

4.2 Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sudah sejak lama, ilmu pengetahuan memiliki posisi vital dalam proses
berpikir manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan sikap berpikir
kritis yang dimiliki manusia. Walau memiliki banyak kelebihan, perkembangan
ilmu pengetahuan secara pesat juga memiliki kekurangan. Kemajemukan ilmu
pengetahuan yang berarti ilmu tidak lagi menyatu dengan nilai, merupakan salah
satu persoalan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
tanpa nilai adalah hal berbahaya. Tak sedikit orang cerdas di Indonesia. Tapi jika
hanya cerdas tanpa nilai, maka kecerdasan itu akan disalahgunakan untuk hal-hal
negatif yang merugikan bangsa.

Dibutuhkan alternatif untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang


muncul dari perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat di zaman globalisasi
sekarang ini. Kuncinya ada di pancasila, konstitusi rakyat Indonesia yang menjadi
pedoman dalam bernegara dan berbangsa. Pancasila sebagai pedoman untuk
digunakan dan dimanfaatkan sebagai asas dan petunjuk hidup merupakan konsep
pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Ada beberapa jenis pengertian pancasila sebagai dasar


nilaiipengembanganIilmu. Pertama, pengembangan ilmu harus sejalan dengan
nilai-nilai tiap sila di pancasila. Kedua, harus memiliki faktor internal yaitu
menyertakan nilai pancasila di setiap pengembangannya. Ketiga, harus menyadur
dari kepribadian bangsa Indonesia. Keempat, pancasila menjadi petunjuk normatif
bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Bahwa ada pedoman yang
harus dipegang oleh pengembang ilmu, walau tak ada yang bisa menjamin
pedoman tersebut akan terus ditaati selama proses pengembangan ilmu. Sebab,
ketika ilmu terus berkembang, nilai tiap sila dalam pancasila sebagai pedoman
harus terus mengawasi supaya tak terjadi ketimpangan antara pengembangan ilmu
dan pendomannya (Angelita dan Sriyanto,
https://binus.ac.id/characterbuilding/pancasila/pancasila-dan-perkembangan-
iptek/, akses 14 Jui 2021). Hal ini melibatkan partisipasi dari seluruh masyarakat.
Oleh sebab itu, perkembangan ilmu pengetahuan dengan berlandaskan nilai-nilai
pancasila sangat diperlukan untuk tetap menjaga integrasi bangsa Indonesia serta
untuk menjawab perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian. Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana maksud dari konsep nilai pancasila sebagai dasar dalam


pengembangan ilmu?
2. Apa saja sumber-sumber tentang nilai pancasila sebagai dasar
pengembangani ilmu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan ndan manfaat yang ingin dicapai dalam makalah penelitian ini, yaitu:

a. Untuk mengetahui dan memahami konsep nilai dalam pancasila yang


mendasari pengembangan ilmu.
b. Untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber tentang nilaiipancasila
sebagai dasar dalam pengembangan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

sebagai penelitian tentang pancasilai sebagai dasar nilai pengembangan


ilmu sebelumnya telah banyak dibahas. Adapun penelitian terdahulu yang
memiliki relevansi dengan permasalahan yang penulis teliti, antara lain:

1. Studi terdahulu yang diambil oleh penulis yang pertama adalah


‘Pancasila sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan’ karya Syamsudin
(2018) dalam jurnal studi agama islam Vol 11 yang diakses melalui
garuda ristekdikti. Metode analisis merupakan pilihan penulis.
Hasil penelitiannya mengatakan bahwa dalam pengembangan ilmu
pengetahuan sebagai proses dari hasil budaya manusia harus
didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, ikemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
2. Studi yang kedua adalah ‘Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu’ karya Rully Subhanudin (2020) yang diakses
melalui kumparan.com. dari hasil pembahasan yang telah
dilakukan, terdapat kesimpulan bahwa pancasila merupakan satu
kesatuan dari sila-sila sebagai sumber nilai, kerangka berpikir,
serta asas moralitas bagi pengembangan ilmu diIndonesia.
Pembangunan ilmu harus menghormati martabat manusia serta
meningkatkan kualitas hidup manusia sekarang maupun nanti.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pada hakikatnya, pancasila merupakan cerminan dari pribadi dan


karakteristik masyarakat yang senantiasa harus dijaga dan dilestarikan oleh
masyarakat Indonesia. Pancasila sendiri bukan merupakan unsur eksternal,
maksudnya bukan merupakan sesuatu yang berasal dari luar pribadi. Hal ini
berimplikasi pada aktualisasi perilaku diri masyarakat Indonesia, bukan karena
pancasila sebagai alat untuk melaksanakan nilai di dalam sila pancasila, tapi
karena nilai pancasila sudah menjiwai masyarakat Indonesia sehingga nilai dan
perilaku itu tampil dalam kehidupan sehari-hari melalui pikiran, perasaan,
kehendak, dan perbuatan.

Pluralitas nilai di era globalisasi menimbulkan perubahan pada manusia


tentang cara pandang kehidupan. Hal ini memerlukan refleksi mendalam agar
masyarakat Indonesia tak terjerumus saat mengembangkan ilmu yang tak sesuai
dengan kepribadian Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu yang pesat saat ini
berada di titik kritis yang dapat membahayakan eksistensi manusia di masa depan.
Karenanya, harus ada pedoman moral bagi para pengembang ilmu di Indonesia.
Pengembanganiilmu yang di dominasi negara barat pun ikut mengancam integrasi
negara, sebab nilai-nilai khas seperti gotong royong, spiritual, musyawarah untuk
mufakat, bisa terancam keberadaannya. Oleh karena itu, keberadaan pancasila
sangat dibutuhkan untuk menangkal seluruh pengaruh negatif yang tak sesuai
dengan kepribadian masyarakat Indonesia.

Pancasila sendiri bukanlah paham yang kaku dan tertutup, malah bersifat
dinamis, reformatif, dan antisipatif. Hal ini mengakibatkan pancasila dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan tapi tetap
memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Berarti, pancasila memiliki
kemampuan dalam mengartikulasi nilai menjadi aktivitas nyata dalam
memecahkan masalah yang terjadi. Jika pengembangan ilmu terlepas dari
pancasila, ditakutkan akan menimbulkan paham sekuler. Padahal, bangsa
Indonesia memiliki dasar budaya dan sifat religius yang kuat karena telah
mengakar dari dulu sehingga saat pengembangan ilmu tak berakarrpada pancasila,
hal itu saja sama dengan membiarkan ilmu berkembang tujuan dan pedoman yang
jelas.

Sila-sila dalam pancasilaa sebagai dasar pengembangan ilmu bertujuan


untuk mewujudkan masyarakat yang pancasilais melalui nilai-nilai sila, yaitu:

a. Sila Pertama

Sila ini menekankan pengembangan ilmu sebagai salah satu wujud syukur
manusia atas pemberian akal pikiran oleh Tuhan YME. Manusia dalam sila ini
ditempatkan sebagai bagian dari alam semesta, bukannya sebagai pusat ataupun
tujuan. Hal ini sekaligus mengamalkan komitmen nilai-nilai dalam sila pertama
tentang ketuhanan, sehingga ilmu yang dikembangkan tidak untuk menciderai
keyakinan umat beragama. Seperti yang diketahui, sila-sila dua sampai lima
merupakan perwujudan nilai dari sila pertama. Konsep dari nilai kemanusiaan,
keadilan, dan keberadaan adalah keimanan dan ketaqwaan
(Tirtawinata,https://binus.ac.id/character-building/pancasila/nilai-nilai-
pancasilasebagai-dasar-perkembangan-iptek/, diakses 14 Juli 2021).

Hal ini berimplikasi sila pertama harus dijadikan hal utama dan pertama
sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan ilmu di
negara barat, para pengembang ilmu cenderung terlihat mengabaikan unsur
keagamaan dalam memperlajari suatu ilmu. Tentu saja ini berbanding terbalik
dengan sila pertama yang dimiliki masyarakat Indonesia bahwa dalam
pengembangan ilmu, dasar Ketuhanan Yang Maha Esa bersifat mutlak harus ada.
Ini jelas bukan tantangan sederhana, tetapi tetap penting untuk dipegang sebagai
landasan moral karena pengembangan ilmu sebagai hasil dari interaksi manusia
yang berdasar pada moral ketuhanan dan ketaqwaan.

b. Sila Kedua

Sila ini menekankan ilmu sebagai hasil interaksi manusia yang beradab
harus berdasarkan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Sila ini juga
bermakna bahwa dalam mengembangkan ilmu harus berasaskan kemanusian yaitu
ditujukan untuk peningkatan martabat manusia. Sila kedua memberikan dasar-
dasar moralitas dalam pengembangan ilmu tidak merugikan karena sifatnya yang
beradab, baik untuk kehidupan sekarang maupun di masa depan. Jika tidak
beradab, dan hanya ada ketamakan manusia yang menguasai ilmu, maka hanya
menunggu waktu saja kehancuran bangsa ini.

c. Sila Ketiga

Pengembangan ilmu hendaknya dapat mempersatukan masyarakat


Indonesia dan meningkatkan nasionalisme bangsa. Budaya gotong royong
masarakat Indonesia bisa menjadi penguat pengembangan ilmu yang lebih
partisipatif.

d. Sila Keempat

Sila ini mendasari bahwa pengetahuan ilmu haruslah demokratis.


Maksudnya, kebebasan untuk mengembangkan ilmu adalah hak tiap manusia
dengan tetap menghormati hak manusia lain. Nilai kerakyatan disini bermakna
bahwa ilmu pengetahuan akan dapat mengatasi masalah dengan jalan keluar yang
dimusyawarahkan. Ilmu pengetahuan yang telah berkembang harus dapat
ditujukan untuk kepentingan seluas-luasnya.

e. Sila Kelima
Sila ini bermakna bahwa segala pengembangan ilmu yang dilakukan,
diharapkan dapat membawa keseimbangan dalam kesejahteraan dan keadilan
sosial untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Keseimbangan ini bermakna
adanya hubungan yang seimbang antara manusia dengan sesama serta dengan
lingkungannya. Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadian sosial harus
dapat teraplikasi dalam pengelolaan kekayaan alam milik bangsa untuk
kemakmuran rakyat Indonesia yang seluas-luasnya.(Subhanuddin,
https://kumparan.com/rullysubhanudin23/pancasila-sebagai-dasarnilai-
pengembangan-ilmu-1ub8ZEmMv3X/full, diakses 15 Juli 2021).

B. Sumber Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

a. Historis

Sumber ini dapat ditelusuri dalam dokumen negara,yaitu pada Pembukaan


UUD 1945 di alinea keempat yang berisi tujuan bangsa Indonesia, yang salah
satunya berbunyi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Frasa ‘mencerdaskan
kehidupan bangsa’ menjurus pada pengembangan ilmu berdasarkanppendidikan.
Amanat dan tujuan yang ada dalam alinea keempattpembukaan UUD 1945 harus
berdasar pada pancasila. Jika mencerdaskan kehidupan bangsa bukan bersumber
pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, serta keadilan, hal itu
merupakan tindakan mencederai amanat pembukaan UUD 1945.

Walau di awal kemerdekaan para tokoh bangsa belum banyak


membicarakan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu karena mengingat
para tokoh bangsa lebih memfokuskan tenaga dan pemikirannya untuk melakukan
penataan dan pembenahan dalam membangun bangsa, tapi sang proklamator,
bung Karno pernah menyinggung bahwa setiap sila dalam pancasila perlu
dijadikan blueprint bagi setiap tindakan dan pemikiran bangsa, karena jika tidak
akan mengakibatkan kemunduran dalam mencapai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dalam acara kuliah umum Pancasila Dasar Falsafah Negara.
Blueprint disini kurang lebih bermakna sama dengan pancasila sebagai cetak biru
yang harus ada dalam setiap tindakan dan pemikiran bangsa Indonesia
(Ristekdikti, 2016:203)

b. Sosiologis

Sumber ini dapat ditemukan saat ilmu pengetahuan yang ada tak sesuai
dengan unsur ketuhanan dan kemanusiaan yang biasanya akan mengakibatkan
penolakan dari masyarakat. Masyarakat menyadariiperannya sebagai mahluk
Tuhan yang dianugerahi akal pikiran dan moral yang menimbulkan adanya
kepekaan nurani untuk menangkap segala kemungkinan buruk yang terjadi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Makanya, masyarakat Indonesia sangat peka
terhadap isuisu ketuhanan dan kemanusiaan, akan melakukan penolakan jika
dirasa dalam pengembangan ilmu ada yang tak sesuai dengan budaya bangsa.

c. Politis

Sumber ini dapat ditemukan dalam kebijakan-kebijakan yang diambil oleh


para pemimpin bangsa sejak dulu. Presiden Soekarno, walau tak secara eksplisit
menyebutkan bahwa antara amal dan ilmu ada keterkaitan dengan karakter
kemanusiaan yaitu kepercayaannyang sesuai dengan nilai-nilaiipancasila.
Presiden Soeharto yang menjadikan satusatunya asas organisasi politik dan
kemasyarakatan adalah pancasila, tetapi saat zamannya, pencasila sebagai dasar
nilai pengembanganiilmu belum ditegaskan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraianndi atas, penulis menarik beberapa kesimpulan:

1. Bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu, haruslah berlandaskan


nilai-nilai pancasila karena itulah hakikat pengembangan ilmu. Jika
pengembangan ilmu tak berdasar pada pancasila ditakutkan akan
menimbulkan paham sekuler yang tak sesuai dengan budaya bangsa
Indonesia yang religius dan memiliki akar budaya yang sudah tertanam
sejak lama. Begitupun saat pengembangan ilmu tak berakar pada
pancasila, sama saja seperti membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan
tujuan yang jelas.
2. Sumber pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu ada tiga yang
dilihat dari sumber historis, sumber sosilogis, dan sumber politis. Sumber
historis berasal dari sejarah bangsa yang patut diilhami keberadaannya.
Sumber sosiologis berasal dari kehidupan masyarakat. Sedangkan sumber
politis bersumber dari kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah.

4.2 Saran

Setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang


di Indoenesia didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan
tidak bertentangan. Semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan
di Indonesia harus mencantumkan Nilai-nilai Pancasila sebagai faktor intrinsik
dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Pancasila dijadikan sebagai tolak ukur
perkembembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia, sehingga nanti
akan teruji sendiri dan tidaknya akan merubah pola pikirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Angelita, Christine dan Sriyanto Hari, Pancasila dan Perkembangan


IPTEK, diakses melalui https://binus.ac.id/characterbuilding/pancasila/pancasila-
dan-perkembangan-iptek/ Megawati Tirtawinata, Nilai-nilai Pancasila sebagai
Dasar Perkembangan IPTEK diakses melalui
https://binus.ac.id/characterbuilding/pancasila/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-
perkembanganiptek/ Zulmasyhur dkk (2019).

Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Depok: Leader.


Nurwadani, Paristiyani dkk (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Ristekdikti Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Subhanudin, Rully.

Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu, diakses melalui


https://kumparan.com/rullysubhanudin23/pancasila-sebagaidasar-nilai-
pengembangan-ilmu-1ub8ZEmMv3X/full Sudin, Syam (2018). Pancasila sebagai
Dasar Nilai Ilmu Pengetahuan. Jurnal Vol 11, No 2, diakses m

Anda mungkin juga menyukai