Bahan Kajian Dan Materi Pembelajaran 12 Bidang Ilmu
Bahan Kajian Dan Materi Pembelajaran 12 Bidang Ilmu
4. Sistem sirkulasi darah dan a. Sel darah merah, sel darah putih, trombosit
pertahanan tubuh (anatomi, b. Jantung
histologi, fisiologi) c. Pembuluh darah dan sistem sirkulasi
d. Pembuluh limfe dan sistem imun
e. Macam, peran dan interaksi sel imun
f. Proses biokimiawi yang terjadi pada sistem
sirkulasi (transport O2, CO2, elektrolit,
nutrien); fungsi dan regulasi sistem
sirkulasi (mekanisme kerja jantung,
pembuluh darah dan respirasi)
1
c. Sistem saraf somatik dan otonom
d. Fisiologi sistem saraf sensorik dan refleks
e. Kelenjar endokrin dan hormon (klasifikasi,
mekanisme/regulasi sekresi, ekskresi,dan
trasnport hormon)
16. Jejas dan adaptasi sel Respons, jejas dan adaptasi seluler; kematian
sel
17. Neoplasma rongga mulut Etiologi, patogenesis, morfologi, nomenklatur,
gamb klinis, pemeriksaan penunjang
(radiologis & PA)
18. Kista rongga mulut Etiologi, patogenesis, morfologi, nomenklatur,
gamb klinis, pemeriksaan penunjang
(radiologis & PA)
19. Kelainan darah Jenis kelainan darah (anemia, polisetimia,
lekositosis, lekopenia, reaksi lekemoid,
leukemia, hemophilia dan agranulositosis);
Etiologi kelainan darah; Tanda dan gejala
umum di rongga mulut; Pemeriksaan darah
terkait dengan adanya infeksi; Pemeriksaan
laboratorium bakteri, dan jamur; Jenis
pemeriksaan kelainan darah (darah lengkap,
faal hemostasis)
4
ILMU PATOLOGI MULUT MAKSILOFASIAL
- Pengertian, etiologi,
patogenesis, gambaran
mikroskopis macam-
macam jejas reversibel dan
ireversibel pada sel
a Jejas dan adaptasi sel
- Pengertian, etiologi,
patogenesis, gambaran
mikroskopis macam-
macam adaptasi sel
- Pengertian radang,
- Pengertian infeksi,
- Tanda klasik radang
- Macam macam dan fungsi
mediator kimia radang
Radang/inflamasi dan Infeksi - Etiologi dan patogenesis
c
radang dan infeksi
- Klasifikasi radang dan
infeksi
- Gambaran histopatologi
radang dan infeksi
- Gambaran mikroskopis
d Proses penyembuhan fase-fase penyembuhan
- Gambaran histopatologi
pulpitis reversibel, pulpitis
e Gigi dan jaringan penyangga gigi ireversibel, abses dento
alveolar, granuloma, epulis
Tumor ganas:
√ mucoepidermoid carcinoma,
√ adenoid cystic carcinoma
5
- Etiologi, patogenesis,
klasifikasi kista
Kista odontogenik dan non odontogenik rongga odontogenik peradangan
mulut dan perkembangan
- Gambaran histopatologi
Kista odontogenik: kista odontogenik
√ kista radikular, peradangan dan
√ kista dentigerous, perkembangan
g √ odontogenic keratocyst - Transformasi neoplastik
dan rekurensi kista
Kista non-odontogenik: odontogenik
√ kista fisural (duktus thyroglossus, branchial) perkembangan
√ kista dermoid - Etiologi, patogenesis kista
non odontogenik
- Gambaran histopatologi
kista non odontogenik
- Macam-macam
pemeriksaan patologi
- Indikasi macam-macam
Pemeriksaan Patologi Mulut Maksilofasial pemeriksaan patologi
i
untuk Diagnostik - Prosedur pemeriksaan
patologi
- Ciri-ciri diagnostik
mikroskopis radang, kista,
6
tumor jinak, tumor ganas
rongga mulut
- Interpretasi hasil
pemeriksaan sitologi dan
biopsi
Referensi:
1. Abbas AK, Lichtman AH, Pillai S. Cellular and Molecular Immunology, 6th Ed. Philadelphia,
Elsevier-Saunders, 2007.
2. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar, Edisi kedelapan. Jakarta, Balai Penerbit
FKUI, 2009.
3. Bergmeier LA. Oral Mucosa in Health and Disease: A Concise Handbook. Springer
International Publishing. Cham. 2018.
4. Cawson RA, Binnie WH, Barrett AW, Wright JM. Oral Disease. Clinical and Pathological
Correlations. 2001.
5. Cawson RA and Odell EW. Cawson’s Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine. 9 th
Ed. London. Elsevier. 2017.
6. Hargreaves K., Louis B. Cohen’s Pathway of the Pulp. Eleventh Edition. Canada. Elsevier.
2016.
7. Kumar V, Abbas AK, Aster JC, Robbins. Basic Pathology. 9th Ed. Philadelphia, Elsevier.
2015.
8. Neville BW, Damn DD, Allen CM, Angela CC. Oral and Maxillofacial Pathology. 4th Ed. St.
Louis, Missouri. Saunders Elsevier. 2016.
9. Owen JA., Punt JS, Sharon A, Jones PK. Immunology. Seventh Edition. New York. W.H.
Freeman and Company. 2013.
10. Prayitno A. Stressor, Heat Shock Protein dan Kanker Rongga Mulut. Cetakan 2. Klaten, CV
Sinar Mandiri. 2020.
11. Regezi JA, Sciubba JJ & Jordan RCK. Oral Pathology: Clinical pathologic correlations, 7th
Ed. St.Louis, Saunders. 2017.
12. Robbins and Cotran. Pathology Basic of Disease. Ninth edition. Philadelphia,
Elsevier/Saunders. 2015.
13. Soepribadi I. Regenerasi dan Penyembuhan. Jakarta. CV Sagung Seto. 2013.
14. Sudiono, J. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma Rongga Mulut. Jakarta, EGC,
2008
15. Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A, Djimantoro B. Ilmu Patologi. Jakarta, EGC, 2012.
16. Sudiono J. Kista Odontogenik. Pertumbuhan, perkembangan, & komplikasi. Jakarta, EGC.
2012.
17. Sudiono J. Sistem Kekebalan Tubuh. Jakarta. EGC. 2014.
18. Sudiono J, Kurniadhi B, Hendrawan A, Djimantoro B, Trisfilha P. Penuntun Praktikum
Patologi Oral. Edisi 2. Jakarta, EGC. 2017.
19. Sudiono J. Mukosa Mulut (Penyembuhan luka, keadaan jinak, praganas, dan ganas). Jakarta,
Sagung Seto. 2018.
20. Weinberg, Robert A. The Biology of Cancer. Second Edition. New York. Garland Science,
Taylor & Francis Group. 2014.
7
DENTAL MATERIAL
8
REFERENSI:
Anusavice, K. J., Phillips, R. W., Shen, C., & Rawls, H. R. (2013). Phillips' science of dental
materials. 12th Edition, St. Louis, Mo: Elsevier/Saunders.
Craig, R. G., Powers, J. M., & Sakaguchi, R. L. (2012). Craig's restorative dental materials.
13th Edition St. Louis, Mo: Mosby Elsevier.
9
RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI
11
Hiperplasia
Torus Palatinus
Torus Mandibularis
Hiperostosis
Dense Bone Island
Tumor Odontogenik
Odontogenic Epithelial Tumors,
meliputi :
1) Ameloblastoma
2) Calcifying Epithelial Odontogenic
Tumor
Mixed odontogenic tumors, meliputi
:
1) Odontoma
2) Sementoblastoma jinak
j Kelaianan tulang lainnya, meliputi: Oral Radiology
Displasia pada tulang
Fibrous Dysplasia
Periapical Osseous Dysplasias
Tumor ganas /Malignansi (tanda -
k tanda keganasan) Oral Radiology
Kelainan sistemik (osteoporosis,
l hyperparatiroid, DM) Oral Radiology
m TMJ (anatomi dan anomali) Oral Radiology
n Kelainan Glandula Salivarius Oral Radiology
o Trauma/Fraktur Oral Radiology
p Anomali Dental, meliputi: Oral Radiology
Kelainan tumbuh kembang gigi
Kelainan jumlah gigi, meliputi
1) Gigi supernumerari
2) Kehilangan gigi
Kelainan ukuran gigi, meliputi
1) Makrodonsia
2) Mikrodonsia
Kelainan erupsi gigi, meliputi
Transposisi gigi
Perubahan morfologi gigi, meliputi
1) Fusi
12
2) Concresence
3) Geminasi
4) Taurodonsia
5) Dilaserasi
6) Dens invaginatus
7) Dentin displasia
8) Amelogenesis Imperfekta
9) Odontodisplasia regional
10) Dentin displasia
11) Odontodisplasia regional
12) Mutiara enamel
13) Talon Cusp
14) Hipoplasia Turner
15) Sifilis kongenital
Kelainan dapatan, meliputi
1) Atrisi
2) Abrasi
3) Erosi
4) Resorbsi
5) Dentin Sekunder
6) Batu Pulpa
7) Sklerosis Pulpa
8) Hipersementosis
q Kelainan kraniofasial Oral Radiology
REFERENSI
1. Whaites E, 2013. Essentials of Dental Radiography and Radiology.5th ed.
Churchill Livingstone. Edinburg-London-Madrid
2. White SC, Pharoah MJ. 2014. Oral Radiology-Principles and Interpretation.
7th ed. CV Mosby Co. St. Louis
13
ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
14
5. Menegakkan diagnosis, menentukan diagnosis OHIS
banding, dan prognosis penyakit/ kelainan gigi Kondisi jaringan lunak mulut:
dan mulut anak ₋ Gingiva
₋ Mukosa
₋ Tonsil
Kelainan tumbuh kembang gigi:
₋ Ano/hypo/oligo-dontia
₋ Supernumerary teeth (mesiodens,
laterodens, paramolar)
₋ Gemination
₋ Fusion
₋ Peg-shape
₋ Mulberry molar
₋ Natal-neonatal teeth
₋ Mikro/makro-dontia
₋ Dens in dente
₋ Dens evaginatus
₋ Talon cusp
Kelainan email dan dentin:
₋ Hypoplasia, turner’s hypoplasia
₋ Hipokalsifikasi
₋ Hipomineralisasi
₋ Fluorosis
₋ Amelogenesis/Dentinogenesis-
imperfecta
Oklusi gigi;
₋ Hubungan molar dua sulung
₋ Klasifikasi angle molar satu permanen
₋ Crowding
₋ Protrusif
₋ Cross-bite
₋ Open bite
₋ Midline shifting
₋ Central/multiple diastema
Klasifikasi karies:
₋ Karies Email (KE)/ Superficial
₋ Karies Dentin (KD)/ Media-Profunda
₋ Karies Mencapai Pulpa -Vital (KMP-
V)
₋ Karies Mencapai Pulpa Non-Vital /
(KMP-NV)
₋ Karies berdasarkan ICDAS/G.Mount
Penyakit pulpa:
₋ Pulpitis reversible
₋ Pulpitis irreversible
₋ Nekrosis pulpa
Penyakit periodontal:
₋ Chronic marginal gingivitis
₋ Eruption gingivitis/opercullitis
₋ Juvenile periodontitis
15
6. Tindakan pencegahan IKGA Pencegahan /perawatan gingivitis:
₋ DHE, OP, Skeling
Pencegahan karies:
₋ Aplikasi Topikal Fluor
₋ Pit and fissure sealent
Pencegahan maloklusi:
₋ Analisis ruang
₋ Space-maintainer
7. Perawatan konservasi gigi sulung (karies dan/ Konservasi gigi sulung:
atau kelainan email- dentin) ₋ Restorasi preventif (PAR/PRR)
₋ Restorasi adhesive (GIC/Kompomer)
₋ Restorasi non-adhesive (mahkota
stainless steel)
8. Perawatan endodontik gigi sulung Endodontik gigi sulung:
₋ Pulpotomi Vital
₋ Pulpektomi Vital
₋ Perawatan Saluran Akar Nekrosis
9. Anestesi dan ekstraksi gigi sulung Ekstraksi gigi sulung:
₋ Indikasi dan kontra indikasi anestesi
dan ekstraksi
₋ Anestesi topikal, infiltrasi: interdental,
perisemental, dan blok
₋ Teknik ekstraksi
₋ Instruksi paska ekstraksi
₋ Komplikasi ekstraksi
₋ Penanggulangan komplikasi ekstraksi
10. Kegawatdaruratan pasien gigi dan mulut anak Kegawatdaruratan pasien gigi anak:
₋ Sistem rujukan
₋ Menulis resep
Rujukan
1. Widmer R, Mc Neil DW, Mc Neil CB, Mc Donald RE, Alcaine EA, Cooper MG, 2008,
Child management. In: Cameron AC, Widmer RP editors., Handbook of pediatric
dentistry. 3rd ed., Mosby - elsevier, Edenburg. H. 9-37.
2. Wright GZ, Stiger JI, 2011, Nonpharmacologic management of children's
behaviors. In: Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc Donald and Avery's
Dentistry for the child and adolescence. 9th ed. Mosby Elsevier, Maryland Height, h27-
40.
3. McDonald RE, Avery DR, Dean JA, 2011, Examination on The Mouth and Other
Relevant Structure. In: Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc Donald and
Avery's Dentistry for the child and adolesc. 9th ed. Mosby Elsevier, Maryland Height,
H 1-18.
4. Poulsen S, Matsson L, 2009, Case History and Clinical Examination. In: Koch Koch
G, Poulsen S ( Editors), Pediatric dentistry . A clinical approach. 2nd ed., Blackwell
publishing Ltd., Copenhagen. H 71-78.
5. Cassamasimo PS, Christensen JR, Fields Jr HW, 2005, Examination, Diagnosis and
Treatment Planning. In: Pinkham JR, Casamassimo PS, McTigue JD, Fields Jr HW,
Nowak AJ, editors., Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence, 4th ed.,
Noordanesh Medical Publishing Co.Ltd, St Louis, H 288-312
16
6. Dean JA, Hughes CV, 2011, Mechanical and chemotherapeutics home oral hygiene.
In: Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc Donald and Avery's Dentistry for
the child and adolescent.9th ed. Mosby Elsevier, Maryland Height, h 205- 222.
7. McDonald RE, Avery DR, Stookey DK, 2011, Dental Caries in The Child and
Adolscence. In: Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc Donald and Avery's
Dentistry for the child and adolesc. 9th ed. Mosby Elsevier, Maryland Height, H 1-18.
8. Sanders BJ, Feigal RJ, Avery DR, 2011, Pit and Fissure Sealants and Preventive
Resin Restorations. Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc Donald and
Avery's Dentistry for the child and adolescent.9th ed. Mosby Elsevier, Maryland
Height, h 313- 321.
9. Christensen JR, Field HW, 2005, Space maintenance in the primary dentition. In:
Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence, 4th ed., Noordanesh Medical
Publishing Co.Ltd, St Louis, H 423-430.
10. Wilson, S., Montgomery, D., 2005, Local Anesthesia and Oral Surgery in Children.
In: Pinkham, J.R., Casamassimo, R.S., Mc.Tigue, D.J., Field HW Jr., Nowad AJ.
editors; Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence, 4th ed., Elsevier Saunders,
St Louis, hal. 447-462
11. Mc Donald RE, Avery DR, Dean JA, 2011, Treatment of deep caries, vital pulp
exposure and pulpless teeth. In: Dean JA, Avery DR, Mc Donald RE Editors., Mc
Donald and Avery's Dentistry for the child and adolescent.9th ed. Mosby Elsevier,
Maryland Height, h 354.
17
ILMU KONSERVASI GIGI
1. Teori aplikasi dalam dalam melakukan a. Diagnosis pulpa dan jaringan periapikal
diagnosis di bidang Konservasi gigi berdasarkan AAE
- Pulpa Normal
- Pulpitis Reversibel
- Pulpitis Ireversibel Simptomatik
- Pulpitis Ireversibel Asimptomatik
- Nekrosis Pulpa
- Previously Treated
- Previously Initiated Therapy
(2). Diagnosis Apikal
b. Melakukan anamnesis
e. Penentuan prognosis
18
- Tahapan Restorasi
REFERENSI
1. Cohen and Hargreaves, 2016, Pathways of The Pulp,11th ED, Mosby Co, St Louis
2. Heymann,H.O., Swift,E.J., Ritter A.V., 2019, Studervant Art and Science of
Operative Dentistry, 7th ed., Elseiver,Missouri
3. Mahmoud Torabinejad Ashraf Fouad, Richard E. Walton, Endodontics: Principles
and Practice, 6th Edition, 2020, Elsevier
4. Graham J. Mount , Wyatt R. Hume , Hien C. Ngo , Mark S. Wolff . 2016.
Preservation and Restoration of Tooth Structure, 3rd Edition, Wiley-Blackwell
19
5. Thomas J. Hilton, Jack L. Ferracane, James Broome . 2013. Summitt's Fundamentals
of Operative Dentistry: A Contemporary Approach, Fourth Edition 4th Edition,
Quintessence Pub Co
6. Hargreaves, Kenneth M.; Goodis, Harold E.; Tay , Franklin, 2012. Seltzer and
Bender's Dental Pulp, 2nd Edition. Quintessence Publishing Co., Inc.
7. Ole Fejerskov (Editor), Bente Nyvad (Editor), Edwina Kidd 2015. Dental Caries: The
Disease and its Clinical Management, 3rd Edition. Wiley-Blackwell
8. Nadim Z. Baba. 2012. Contemporary Restoration of Endodontically Treated Teeth:
Evidence-Based Diagnosis and Treatment Planning 1st Edition. Quintessence
Publishing Co, Inc
9. American Association of Endodontists. 2013. Endodontic Diagnosis
Contoh Soal CBT Ilmu Konservasi Gigi
20
ILMU PENYAKIT MULUT
21
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
b. Palpasi lesi:
- Nyeri tekan
- Indurasi
c. Perkusi
22
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
c. Pemeriksaan fungsi ginjal
(Ureum/Kreatinin)
d. Pemeriksaan gula darah
sewaktu (GDS, GD nuchter,
2jam PP, HbA1C)
2. Pemeriksaan radiografik:
a. Intra Oral (periapikal, oklusal,
bitewing)
b. Ekstra Oral (panoramic)
Rujukan
1. Glick M. Feagans WM. Burket's Oral Medicine; 12th Ed People’s Medical Publishing
House, USA. 2015.
2. Scully C. Oral and Maxillofacial Medicine the Basis of Diagnosis and Treatment. 3rd
ed. Churchill Livingstone. 2013
3. Cawson R.A. Odell E.W. Cawson's Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine.
Ed. 9th. Churchill Livingstone. 2017
4. Little JW, Falace DA, Miller CS, Rhodus NL. Dental Management of the medically
compromised patient. 9th ed. Mosby 2017
5. Scully C, Medical Problems in dentistry 7th ed. Churchill Livingstone 2014
6. Miller CH, Palenik CJ, Infection control and management of hazardous materials for
the dental team 5th ed; Mosby Elsevier; St Louis Missouri, 2014
7. Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology, Clinical pathologic correlations.7th Ed.
Elsevier. 2017.
23
8. Scully. The basis of diagnosis and treatment. Churchill livingston. 2013
9. Ghom AG, Ghom SAG, Textbook or oral medicine 3rd ed; Replika press Pvt, Ltd;
2014
10.Bimbaum, W l Dunne SM. Oral Diagnosis-The clinician’s guide. Sunnymade Trust –
Teeth relief. 2010 (chapter 1-6, 13-14)
24
ILMU PERIODONSIA
25
7 Perikoronitis a) Tanda klinis (intraoral dan extraoral)
b) Gambaran radiografis
c) Faktor predisposisi
d) Perawatan
11 Poket a) Klasifikasi
b) Karakteristik
26
a) Kuretase
b) Gingivektomi
c) Bedah flap
REFERENSI:
Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, and Carranza FA. 2012. Carranza’s Clinical
Periodontology, 10th ed., WB. Saunders Elsevier, St. Louis
27
ILMU ORTODONTI
1.
No Bahan Kajian MATERI PEMBELAJARAN
1 Proses Tumbuh Kembang 1. Tumbuhkembang Maksila
Dentomaksilofasial 2. Tumbuhkembang Mandibula
3. Tumbuhkembang Geligi
4. Tumbuhkembang Oklusi
28
4. Crowding
5. Pergeseran Midline
REFERENSI
1. Jacobson A. Radiographi Cephalometry. 2nd ed. Quintessence Pub. Co. Canada. 2006
2. Rakosi T. Color atlas of dental medecine orthodontic-diagnostil. Tkieme Med. Pub.
New York. 1993.
3. Mitchel L. An Introduction to Orthodontics. 3rd ed. New York Oxford Univ Press.
2007
4. Proffit WR. Contemporary orthodontics. 5th ed. Elsevier. Canada. 2007.
29
PROSTODONSIA
30
pasien dan keadaan social ekonomi
pasien
c. Menentukan jenis gigitiruan, desain
komponen gigitiruan dan bahan yang
digunakan
d. Menentukan alternative perawatan
yang dapa tdiberikan pada pasien
e. Menentukan rujukan yang sesuai
dengan prosedur perawatan gigitiruan
f. Melakukan inform consent
31
menentukancengkeram yang akan
digunakan
e. Mengetahui desain gigitiruan yang
akan digunakan
6. Prosedur pembuatan gigitiruan a. Pencetakan pendahuluan
lepasan b. Model study
c. Pembuatan sendok cetak individual
d. Border moulding
e. Pencetakan fisiologis
f. Model kerja
g. Penentuan Warna gigi
h. Pembuatan basis dan bite rim
i. Penentuan dimensi vertical
j. Penentuan gigitan
k. Penyusunan gigi anterior dan posterior
l. Pembuatan klamer
m. Try in
n. Prosesing akrilik
o. Polishing dan Finishing
p. Remounting
q. Insersi
r. Kontrol
s. penanganan gigi tiruan yang patah
(reparasi)
7. Prosedur pembuatan gigitiruan cekat a. Pencetakan pendahuluan
b. Model study
c. Ro Foto
d. Penentuan warna gigi
e. Pembuatan restorasi sementara
f. Preparasi gigi penyangga
g. Retraksi gingival
h. Pencetakan double impression
i. Pemasangan restorasi sementara
j. Work authorization
k. Die
l. Pembuatan pola malam
m. Try in kerangkalogam/coping
n. Try in gigitiruan cekat
o. Insersi
p. Kontrol
32
b. Memberikan instruksi pasca
pemasangan gigitiruan
c. Memberikan pemahaman untuk
melakukan kunjungan rutin dan
pemeliharan gigi tiruan setiap 3 hingga
6 bulan
9. Penanggulangan masalah pasca a. Melakukan anamnesis untuk
pemasangan gigitiruan mengetahui masalah pasca
pemasangan gigitiruan
b. Menentukan dan melakukan tindakan
perawatan berdasarkan masalah yang
dikeluhkan oleh pasien pasca
pemasangan gigitiruan
c. Reparasi gigi tiruan patah
10. Penentuan Indikasi perawatan a. Memahami etiologi gangguan
kelainan sendi Temporo Mandibular fungsional pada sistem mastikasi
(TM) dan oklusi dental b. Memahami tanda dan gejala gangguan
sendi TM
c. Memahami tindakan gangguan TMD
dengan pendekatan farmakologis
d. Menjelaskan alternative perawatan
yang dapat diberikan pada pasien
e. Memahami sistemrujukan sesuai
dengan prosedur perawatan
11. Prinsip tindakan perawatan kelainan a. Menjelaskan dan memahami
oklusi dengan koronoplasti terminology dalam konsep oklusi
b. Menjelaskan dan memahamian atomi
fungsional sistem pengunyahan
c. Memahami evaluasi dan terapi oklusi
dasar biologi fungsi oklusal
d. Menjelaskan dan memahami prosedur
evaluasi klinik
e. Menjelaskan dan memahami
interpretasi dan rencana perawatan
f. Menjelaskan dan memahami terapi
oklusal yang baik dan tepat
g. Menjelaskan terapi koronoplasti pada
model di artikulator.
33
adjustment
d. Memberi instruksi pasca perawatan
awal TMJ
e. Memberi medikamen untuk
mengurangi gejala pada sendi TMJ
REFERENSI
1. Sharry, Complete Denture Prosthodontic, McGraw Hill Book Company Inc.,US; 3rd
edition (November 8, 1974)
2. Carr AB, Brown DT. McCracken Removable Partial Prosthodontics, 12thed, St Louis:
Elsevier Mosby., 2011.
3. Hayakawa I. Principles and practices of complete dentures. Tokyo: Quinstessence
Publishing Co., LTD.
4. Nallaswamy D, Ramalingam K, Bhat V. Textbook of prosthodontics. New Delhi: Jaypee
Brothers Medical Publishers (P) LTD. 2013
5. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 5th ed.
Philadelphia: Mosby,Inc. 2016
34
ILMU BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
Pemeriksaan
1. sistem SUBYEKTIF
stomatognatik secara Anamnesis : Who, What, Why, When, Where
menyeluruh: Evaluasi status dan How (data demografik)
kesehatan preoperatif a. Riwayat penyakit sekarang : keluhan
utama, onset, durasi, terapi sebelumnya,
keluhan subyektif, hal-hal yang
memperberat/memperingan keluhan
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat penyakit keluarga
d. Riwayat medikasi sebelumnya (obat yang
dikonsumsi sesuai kondisi kompromi
medis pasien) dan alergi
OBYEKTIF
Pemeriksaan Vital sign :
a. Tekanan darah
b. Frekuensi nadi
c. Frekuensi nafas
d. Suhu
e. VAS
Status Lokalis
35
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
nyeri secara farmakologik dan durantum dan postop
non farmakologik b. Peresepan obat-obatan analgetika dan
antibiotika
c. Pemberian anestesi lokal baik secara
infiltrasi maupun blok mandibula
4. Penguasaan ilmu kedokteran a. Universal precaution (cuci tangan WHO,
dasar dan kedokteran klinik Alat Pelindung Diri, Donning-doffing)
b. Prinsip-prinsip pembedahan (teknik
aseptik, desain flep, suturing, hemostasis,
kontrol edema, penyembuhan luka)
c. Kontrol Infeksi (bakteri, virus, teknik
sterilisasi instrumen, persiapan staf, asepsis
post-pembedahan)
Pemeriksaan radiografik:
c. Intra Oral (periapikal, oklusal, bitewing)
d. Ekstra Oral (panoramik, sefalometri,
AP/PA atau Cone Beam CT Scan)
6. Prinsip-prinsip Pencabutan Gigi a. Indikasi dan Kontra Indikasi Pencabutan
gigi
b. Instrumen pencabutan gigi
c. Pemeriksaan radiologik pra pencabutan gigi
d. Teknik pencabutan gigi secara intra-
alveolar technique (closed-methode)
e. Teknik pencabutan gigi secara extra-
alveolar technique (open-methode)
f. Prinsip penggunaan elevator dan forseps
g. Komplikasi pencabutan gigi dan tata
laksananya
36
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
8. Infeksi Oromaksilofasial a. Klasifikasi infeksi oromaksilofasial
b. Infeksi odontogenik
c. Infeksi non odontogenik
d. Penjalaran infeksi pada spasia wajah
e. Komplikasi infeksi
f. Penatalaksanaan infeksi
9. Trauma wajah dan kepala a. Pengertian Glasgow Coma Scale (GCS)
b. Klasifikasi fraktur berdasarkan jenisnya
(simple/compound/comminuted/greenstick/
dll)
c. Klasifikasi fraktur rahang atas/maksila: Le
Fort I, Le Fort II dan Le Fort III
d. Klasifikasi fraktur wajah bagian tengah:
NOE, zygoma maksilari kompleks (ZMC)
e. Klasifikasi fraktur mandibula : Ramus,
body of mandible , kondilus, leher kondilus,
simfisis, parasimfisis
f. Fraktur panfasial dan tatalaksananya
g. Fraktur dentoalveolar dan tata laksananya
h. Prinsip penatalaksanaan fraktur
i. Komplikasi: malunion, anunion
10. Kelainan kelenjar liur a. Kelainan-kelainan kelenjar liur akibat
trauma, infeksi dan tumor
b. Modalitas diagnostik
c. Penatalaksanaan
11. Kelainan sendi a. Klasifikasi kelainan Sendi
temporomandibular temporomandibular
b. Penatalaksanaan bedah dan non bedah
c. Pencitraan diagnostic
12. Kelainan syaraf (N V dan N VII) a. Anatomi syaraf wajah dan kepala
b. Tanda dan gejala klinis kelainan Bell’s
Palsy; Trigeminal Neuralgia
c. Etiologi
d. Pemeriksaan klinis dan penunjang
e. Tata laksana
13. Kista rahang a. Klasifikasi kista odontogenik dan non
adontogenik
b. Diagnosis dan diagnosis banding
c. Pemeriksaan penunjang
d. Penatalaksanaan dan prognosis
14. Tumor jinak rongga mulut a. Klasifikasi tumor odontogenik dan non
odontogenik
b. Diagnosis dan diagnosis banding
c. Pemeriksaan penunjang
d. Penatalaksanaan dan prognosis
15. Bedah preprostetik, Bedah a. Indikasi dan kontra indikasi
Endodontik dan Bedah b. Prinsip bedah preprostetik, endodontik dan
Ortodontik ortodontik
c. Macam-macam tindakan bedah
37
NO BAHAN KAJIAN MATERI PEMBELAJARAN
preprostetik: alveoloplasti, alveolektomi,
sulcus deepening, reduksi tuberositas
maksila, eksisi torus
d. Macam-macam tindakan bedah endodontik
: apikoektomi, hemiseksi,
e. Macam-macam Tindakan bedah ortodontik:
windowing/tooth exposure, uprighting
f. Prognosis
Rujukan
1. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral and Maxillofacial Pathology. Ed
ke-4. Philadelphia: WB Saunders. 2015.
2. Hupp JR, Ellis III E, Tucker MR. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. Ed
ke-7. St Louis: Elsevier. 2019
3. Malamed S.T. Handbook of Local Anesthesia.Ed ke- 7. St. Louis. Mosby. 2020.
4. Fonseca RJ, Walker RV, Barber HD, Powers MP, Frost DE. Oral and Maxillofacial
Trauma. Ed. Ke-4. St Louis. Elsevier. 2012
38
5. Ruslin M. dan Poedjiastoeti,W. Buku Ajar Bedah Mulut dan Maksilofasial. Teori dan
Praktik Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2020
39
ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
DAN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN
40
a. Menilai kesehatan gigi mulut masyarakat 1. Teori Epidemiologi Survei
dengan menggunakan data hasil survei, 2. Teori Promosi Kesehatan
data epidemiologi dan evidence based 3. Teori Preventive Dentistry
dentistry. 4. Teori Administrasi Kesehatan
b. Mengidentifikasi faktor risiko yang dan Fungsi Manajemen
berkaitan dengan masalah kesehatan gigi
mulut masyarakat.
c. Merencanakan program kesehatan gigi
mulut masyarakat berdasarkan prioritas
masalah.
d. Menerapkan strategi promotif dan
preventif kesehatan gigi mulut masyarakat.
e. Mengevaluasi program
kesehatan gigi mulut masyarakat yang
telah dilaksanakan.
41
DOMAIN VI
a. Melaksanakan manajemen praktik dan Teori Dental Practice Management
tatalaksana sesuai standar pelayanan
kedokteran gigi.
b. Membuat perencanaan praktik kedokteran
gigi yang efektif dan efisien.
c. Membuat pengorganisasian dalam
menjalankan praktik kedokteran gigi.
d. Melaksanakan pemantauan atau
mengevaluasi praktik kedokteran gigi.
e. Menerapkan sistem pembiayaan kesehatan.
Referensi :
1. Permenkes Praktek Mandiri No. 2052 Tahun 2011
2. Permenkes klinik No. 9 Tahun 2014
3. Permenkes Puskesmas No. 75 Tahun 2015
4. Undang - Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009
5. Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS Edisi 1)
6. Kementerian Kesehatan RI. PPI Gilut. 2012
7. Permenkes No 44/2016 Pedoman Manajemen Puskesmas
8. Permenkes No 89/2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
9. Michael Young, 2010, Managing a Dental Practice. The Genghiskhan way. Radcliffe
Publishing.
10. Downie,RS. Tannahill,Carol and Tannahill,Andrew. 1996.Health Promotion Models
and Value.2nd ed.Oxford University Press
11. Clements D, Dault M, Priest A. Effective teamwork in healthcare: research and
reality. Healthc Pap. 2007;7 Spec No:26-34. doi: 10.12927/hcpap.2013.18669. PMID:
17478997.
12. Promoting Effective Communication among Healthcare Professionals to improve
patient safety and quality of care. Published by the Hospital and Health Service
42
Performance Division, Victorian Government Department of Health, Melbourne,
Victoria. July 2010. Diunduh dari http://www.health.vic.gov.au/quality council
13. Gerry Humphris dan Margaret Ling. 2011. Behavioral Sciences for Dentistry.
Churchill Livingstone.
14. Barbara K. Rimer, K. Viswanath 2012. Health Behaviour and Health Education.
Jossey-Bass.
15. Norman O. Harris, Franklin García-Godoy, Christine Nielsen Nath. 2004. Primary
Preventive Dentistry. Edisi 6. Pearson.
16. World Health Organization. 2013. Basic Oral Health Survey. Geneva.
43