Penyuluhan Pancasila-220501118
Penyuluhan Pancasila-220501118
PELAJAR DI MEDAN
Email : thomashutagalung467@gmail.com
Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kampus Padang Bulan, Medan, 20155
ABSTRAK
Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi dasar dari semua
keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila
terkandung banyak poin penting dalam pengembangan toleransi, saling menghormati, etika,
dan integritas. Pancasila juga berperan penting untuk menginspirasi generasi muda di Tanah
Air jika Indonesia dibangun atas nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah
mufakat, dan keadilan sosial. Namun mengingat generasi yang hidup di zaman sekarang ini
membuat nilai Pancasila semakin tersingkir dan hal ini tentu menjadi tantangan. Maka kegiatan
ini dilakukan dengan tujuan memunculkan kembali implementasi nilai Pancasila di kalangan
generasi milenial. Jumlah peserta sebanyak 9 orang pelajar. Setelah penyuluhan ini selesai
diharapkan peserta mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dan mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Seiring perkembangan zaman, menjaga apa yang diwariskan pendahulu bangsa tersebut
bukanlah perkara yang mudah. Penerapan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
masyarakat Indonesia masih tidak luput dari ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan
(ATGH) baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Beberapa masyarakat tersebut
terdiri dari anak-anak hingga para lansia. Salah satu generasi bangsa yang berpengaruh untuk
keberlanjutan masa depan adalah pemuda. Pemuda sendiri didefinisikan sebagai individu
dengan kisaran usia belasan hingga 20-an awal. Dalam kisaran usia tersebut, anak-anak muda
sebenarnya tahu tentang Pancasila, tetapi apabila ditanyakan tentang implementasinya, belum
terlalu serius diimplementasikan dan memahami penerapan implementasi yang benar. Generasi
milenial sedang berpacu di tengah arus deras globalisasi. Generasi muda sekarang juga sangat
mudah tergoyah oleh kebudayaan asing yang masuk dan berbaur di berbagai daerah sebagai
akibat dari globalisasi yang kemudian di konsumsi tanpa difilter mana yang baik dan mana
yang tidak baik. Mengacu kepada sinyalemen sosiolog Inggris Giddens, terkait globalisasi,
Anthony Giddens menyebutkan setidaknya ada tiga dampak penetrasi globalisasi, yaitu
pertama mengendurnya ikatan negara bangsa (makin banyak wilayah yang ingin merdeka),
kedua penguatan nilai-nilai lokal (etnonasionalisme), dan ketiga liberalisasi ekonomi.
Teknologi yang berkembang pesat telah mengubah pola pikir generasi muda, anak zaman
sekarang langsung menerima apapun berita dari media sosial. Sikap ketidakpedulian generasi
muda terhadap Pancasila membuatnya makin tergerus, bahkan tidak sedikit generasi sekarang
lupa akan ke-5 sila itu. Akibatnya, nasionalisme di kalangan anak muda akan memudar secara
perlahan.
Di samping itu, globalisasi dapat berdampak pada masuknya paham-paham yang tidak
sesuai dengan identitas bangsa. Dewasa ini kian marak tersebarnya faham atau gerakan
radikalisme dan intoleransi pada masyarakat Indonesia. Radikalisme adalah paham atau aliran
yang menginginkan suatu perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan
menggunakan kekerasan. Paham ini juga mengacu pada sikap ekstrem pada aliran politik yang
tentunya tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia. Radikalisme merupakan bentuk
paham atau ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu
Pancasila. Radikalisme sangat membahayakan keutuhan bangsa Indonesia. Bahaya radikalisme
membuat stabilitas dan kedamaian pada suatu negara dapat terancam.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
pemberian materi pentingnya penerapan nilai Pancasila. Sosialisasi tentang nilai-nilai
Pancasila sangat diperlukan agar generasi milenial yang akan menjadi penerus bangsa tidak
lupa dan dapat selalu memaknai nilai dari lima sila Pancasila, juga agar generasi muda dapat
memfilter budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga semangat untuk mencintai budaya
sendiri. Dan yang paling penting dari semua itu adalah semangat memelihara dan menyebarkan
virus literasi digital agar pemahaman dan jangkuan lebih luas. Dengan memperkuat nilai
Bhineka Tunggal Ika dan penguatan dasar implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari diharapkan hal tersebut dapat mencegah tersebarnya paham radikalisme.
Implementasi Pancasila di era milenial sekarang ini tentunya tidak sama dengan yang
dilakukan di era Orde Baru. Implementasi Pancasila di era saat ini juga menggunakan
kemajuan teknologi komunikasi dan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini merupakan aksi nyata
dalam memunculkan kembali nilai Pancasila di tengah perkembangan zaman. Kegiatan ini
diharapkan membawa perubahan perilaku para pelajar.
METODE KEGIATAN
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini menggunakan metode sosialisasi. Kegiatan
ini dilaksanakan pada 17 Desember 2022 . Hal ini dilakukan melalui aplikasi zoom
dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat.
1. Pembukaan kegiatan
Kegiatan terlebih dahulu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan pembacaan Pancasila yang diikuti oleh peserta. Hal ini bertujuan agar peserta
terlebih sebagai generasi muda selalu mengingat Pancasila sebagai Ideologi Negara
Republik Indonesia, yang Kemudian dilanjutkan dengan doa.
2. Uji pemahaman
Setelah pembukaan, dilakukan pre-test untuk mengukur pemahaman peserta terhadap
butir-butir yang terkandung pada setiap sila Pancasila. Sesi ini juga dilakukan setelah
sesi diskusi untuk mengukur pemahaman peserta setelah mengikuti kegiatan ini.
3. Pemaparan materi
Sesi ini diisi dengan pemberian materi tentang butir-butir Pancasila. Butir-Butir
pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978
atau pada masa Orde Baru. Setelah rezim Soeharto tumbang pada 1998 dan Indonesia
selanjutnya memasuki era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuikan
kembali berdasarkan Ketetapan MPR No.I/MPR/2003.
Setelah itu dilanjutkan dengan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
1) Sila pertama (Ketuhanan Yag Maha Esa)
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina
kerukunan hidup, dan
c. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada oranglain.
2) sila kedua (kemanusiaan yang adil dan beradab)
a. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tidak semena-mena
terhadap orang lain.
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
c. Turut serta dalam melakukan kegiatan kemanusiaan.
3) sila ketiga (persatuan Indonesia)
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, serta keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
b. Menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
c. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
c. Menolong sesama.
Hal ini bertujuan agar peserta mudah memahami bagaimana butir-butir Pancasila itu
jika diterapkan dalam kehidupan nyata. Selain itu dapat mengetahui ukuran kesesuaian
perilaku peserta dengan Pancasila.
4. Diskusi
Pada sesi diskusi, peserta dipersilakan untuk berdiskusi mengenai materi yang telah
disampaikan dengan memberikan pertanyaan.
GAMBAR KEGIATAN
KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik. Peserta yang bergabung antusias
dalam diskusi dan bertanya. Hasilnya peserta cukup menguasai materi yang telah disampaikan.
Kesimpulan yang dicapai atas kegiatan ini yaitu perlunya menjaga nilai-nilai Pancasila dan
mewujudkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama bagi kalangan pelajar
sebagai generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew. Mengenal Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara, Fungsi & Lambangnya.
Gramedia.com. diakses pada 28 November 2022, dari
https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila/
Jonathan Averino. (2020, Februari 03). Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan
Bersama di Indonesia. Binus.ac.id. Diakses pada 5 Desember 2022, dari
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/implementasi-pancasila-sebagai-dasar-
kehidupan-bersama-di-indonesia/
Juito Ndasung. (2020, Juni 03). Tantangan Implementasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Sehari-hari. Ngkiong.com. diakses pada 5 Desember 2022, dari
https://ngkiong.com/tantangan-implementasi-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari/
MSD. (2021, April 07). Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.
Kumparan.com. diakses pada 10 Desember 2022, dari https://kumparan.com/berita-hari-
ini/implementasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-1vVRJamk599