Anda di halaman 1dari 69

BAGAIMANA

MENINGKATKAN KLAIM PENDAPATAN DI


RUANGAN INTENSIVE CARE DARI SISI MANAJEMEN
PENYELESAIAN MASALAH DAN KEUANGAN
HOSPITALITY RUMAH SAKIT

Tugas :Dr. dr. Grace Sabrina Rumengan, MARS

Oleh :
Muhammad Aldo Anugrah

Mahasiswa program studi MARS URINDO


KELAS 35 A
Profil RSUD Palembang BARI
RSUD Palembang BARI dulunya adalah Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha yang
dibangun pada Tahun 1986. Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha diresmikan menjadi RSUD
kelas C tanggal 19 Juni 1995. Kemudian ditetapkan menjadi rumah sakit kelas B tahun
2009 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 241/MENKES/SK/IV/2009
tanggal 2 April 2009 tentang Peningkatan Kelas RSUD Palembang BARI milik Pemerintah
Kota Palembang. Penetapan nama menjadi RSUD Palembang BARI atas dasar surat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.07.06/III/2044/09 tanggal 5 Juni 2009 tentang
Pemberian Izin Penyelenggaraan RSUD dengan nama “Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI” Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.
Profil RSUD Palembang BARI
RSUD Palembang BARI terletak di Kecamatan Seberang Ulu I, Jalan Panca Usaha No.1,
Kelurahan 5 Ulu darat. Luas area RSUD Palembang BARI ± 45,605 m2, sebagian besarnya
merupakan rawa-rawa dengan kedalaman air mencapai 50 cm–150 cm. Keadaan ini mempengaruhi
pengembangan rumah sakit.

RSUD Palembang BARI juga merupakan rumah sakit pendidikan sebagaimana Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/2313/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang Penetapan RSUD
Palembang Bari sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai rumah
sakit Pendidikan, RSUD Palembang BARI telah bekerja sama dengan beberapa institusi pendidikan
di bidang kesehatan seperti FK Muhammadiyah, FK UNSRI, Akademi Kebidanan, dan Akademi
Keperawatan di wilayah Palembang dan sekitarnya.
Profil RSUD Palembang BARI
Fasilitas :

1. IGD 24 Jam 8. Perawatan Neonatus/NICU

2. Rawat Jalan 9. Perawatan PICU

3. Rawat Inap 10. Perawatan COVID-19

4. Instalasi Bedah Sentral


11. Medical Check Up
5. Instalasi Rehab Medik
12. Graha Eksekutif
6. Perawatan ICU

7. Perawatan ICCU
Profil RSUD Palembang BARI
Pelayanan Medis : • Klinik THT • Klinik Bedah Orthopedi
1. Dokter Umum • Klinik Syaraf
• Klinik Bedah Digestif
2. Dokter Gigi • Klinik Terpadu
• Klinik Bedah Plastic
3. Dokter Spesialis/Subspesialis • Klinik Kardiologi

• Klinik PD • Klinik Kulit dan Kelamin • Klinik BTKV

• Klinik Bedah • Klinik Jiwa • Klinik Bedah Anak


• Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan • Klinik Rehabilitasi Medik
• Psikologi
• Klinik Gigi
• Klinik Anak
• Klinik Geriatri
• Tumbuh Kembang
• Klinik Mata
• Klinik Anestesi • Klinik Paru
• Klinik Gizi
• Klinik Alergi Imunologi
• Klinik VCT
Profil RSUD Palembang BARI
Pelayanan Penunjang : 8. Kamar Jenazah

1. Farmasi / Apotik 24 jam 9. CT Scan 128 Slices

2. Radiologi 24 jam 10. Echocardiography & Treadmill

3. Laboratorium Klinik 24 jam 11. Laparoskopi

4. Patologi Anatomi 12. Fibroscan

5. Bank Darah 13. Phacoemulsifikasi

6. Haemodialisa 14. Gen Xpert


15. PCR
7. ECG / EEG
16. Bronskopi
8. USG 4 Dimensi
17. Kateterisasi Jantung (On Progress)
9. Endoscopy
Profil RSUD Palembang BARI
VISI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

Visi RSUD Palembang BARI adalah “Menjadi Rumah Sakit Unggul, Amanah,
dan Terpercaya di Indonesia” yang mengandung makna menjadi Rumah Sakit
yang unggul dalam hal kualitas atau mutu pelayanan yang memegang teguh
amanah dalam pelayanan dan menjadi tempat yang dapat dipercaya (nyaman
dengan pelayanan yang sesuai standar mutu) oleh masyarakat serta menjadi
rumah sakit pendidikan di Indonesia.
Profil RSUD Palembang BARI
MISI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

Untuk menjadi rumah sakit unggul, amanah, dan terpercaya di Indonesia ditempuh melalui Misi
sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada keselamatan dan


ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.

3. Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan pelatihan di Indonesia.
Profil RSUD Palembang BARI
MOTTO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

Motto RSUD Palembang BARI adalah “Kesembuhan dan Kepuasan Pelanggan adalah
Kebahagiaan Kami”.

TUJUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Palembang BARI, mewujudkan SDM


yang berkompeten dan religius, mewujudkan dan mempertahankan Akreditasi Rumah Sakit.

2. Mewujudkan Pelayanan Prima.


Profil RSUD Palembang BARI
MAKLUMAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

Dengan ini kami beserta seluruh pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI menyatakan siap memberikan pelayanan sesuai Dengan
standar pelayanan apabila Tidak memberikan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan Kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang
undangan yg berlaku.
Profil RSUD Palembang BARI
BUDAYA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

1. Berwawasan ke depan (Visionary)

2. Adil dan Merata

3. Respect
4. Integrity/Competent dan Commited

5. Perikemanusiaan

6. Hak Asasi Manusia


Profil RSUD Palembang BARI
Profil ICU RSUD Palembang BARI
Profil ICU RSUD Palembang BARI
Keterangan :

1. Instalasi ICU menerima pasien dari IGD /


Ponek, Instalasi Rawat Inap, ICCU, dan Instalasi
Bedah Sentral, High Care Unit dan ruangan
tindakan diagnostic (separti Radiologi,
Haemodialisa,dan lain-lain).

2. Pasien dari Instalasi ICU dapat dipindahkan


ke Instalasi Ranap, IBS, HCU, ICCU.

3. Instalasi ICU dalam pelayanannya


berhubungan dengan Instalasi penunjang
seperti laboratorium, radiologi, gizi, farmasi, dll.

4. Dalam melakukan pelayanan perawatan


intensive Instalasi juga berhubungan dengan
ruangan tindakan / pemeriksaan diagnostik.
Profil ICU RSUD Palembang BARI
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan di Instalasi Intensive Care Unit RSUD Palembang BARI


berorientasi pada standar pelayanan Instalasi ICU RS tipe B yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778 / MENKES / SK /
XII / 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Intensive Care Unit ( ICU ) DI
Rumah Sakit.
Profil ICU RSUD Palembang BARI
KEGIATAN ORIENTASI KHUSUS

Mengingat tingkat ketergantungan pasien yang dirawat di Instalasi ICU maka diperlukan sumber daya
manusia perawat yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas,maka diperlukan adanya
langkah bimbingan yang berkesinambungan dan terencana terhadap pegawai baru yang ditempatkan
di ruangan Instalasi ICU serta mahasiswa keperawatan yang akan praktek di Instalasi ICU. Untuk
mendapatkan kualitas tenaga yang berkompetensi dan professional perlu ditanamkan pemahaman
yang komprehensif tentang rumah sakit, pelayanan ICU bagi semua staf ICU terutama staf yang baru.
Maka orientasi bagi pegawai baru dan mahasiswa yang praktek sangat diperlukan agar tercapai
persepsi yang sama agar dapat mengemban tugas untuk memberikan pelayanan bermutu,efektif dan
efisien.
Profil ICU RSUD Palembang BARI
PELAPORAN

Sistem pelaporan di Instalasi ICU meliputi pelaporan :


1. Pelaporan Harian
Yang meliputi pelaporan kegiatan pelayanan ICU harian dituangkan dalam bentuk buku pelaporan jaga,
laporan sensus ranap ICU ke rekam medik.
2. Pelaporan Bulanan
Pelaporan ini mencakup jumlah pasien,data kematian pasien, diagnose pasien masuk ICU, pemakaian
ventilator mekanik, lama rawat dan keluaran hidup dari ICU.
3. Pelaporan Tahunan
Pelaporan ini meliputi kegiatan pelayanan ICU selama 1 (satu) tahun yang menjadi pedoman kerja untuk
tahun selanjutnya.
Profil ICU RSUD Palembang BARI
PELAPORAN

Sistem pencatatan di Instalasi ICU harus :


1. Diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan pelayanan di ICU dan bertanggungjawab
atas semua yang dicatat tersebut.
2. Pencatatan menggunakan status khusus ICU meliputi diagnosis yang menyebabkan dirawat di ICU,
data tanda-tanda vital, data fungsi organ khusus, data intervensi nutrisi, cairan, obat dan balance cairan
dan lain-lain.
3. Sistem monitoring dan evaluasi di ICU untuk menjamin mutu pelayanan ICU dengan pencapaian yang
diharapkan adalah angka mortalitas yang sama atau lebih rendah dari angka mortalitas terhadap rerata
nilai skoring prognosis.
4. Pembinaan dan pengawasan meliputi pengawasan internal meliputi pengawasan teknis medis dan
teknis perumahsakitan yang dilakukan SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL ( SPI)
Pedoman pelayanan icu menurut peraturan
kemenkes
• Dekstop
• Problem pasien masuk icu
• Icu sudah dengan dokter dengan kompetensi icu
• Icu tersier
• Icu tersier dengan pelengkap peralatan dasar yang harus dipenuhi
dan sdm terlatihnya
• Hak pasien dan keluarga pasien mendapatkan pelayanan dengan
dokter yang sudah berkompetensi icu
• dll
Macam macam tarif pelayanan icu
Macam macam tarif diicu untuk syok
hipovolemia dan gangguan metabolik
Macam macam tarif pelayanan icu untuk post opersi bedah syaraf
Macam macam tarif icu tindakan rjpo dan dc
Dari macam macam tarif diatas dengan bermacam
macam diagnosa yang tidak semuanya ditampilkan
• Terdapat perubahan PMK RI No. 26 THN 2021 TENTANG PEDOMAN
INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBG) DALAM PELAKSANAAN
JAMINAN KESEHATAN.
Berdasarkan kesepakatan bersama panduan
penatalaksanaan solusi permasalahan klaim INA
CBG tahun 2019
Kenapa klaim yang diberikan pemerintah lewat
bpjs ke rs selalu tidak mencukupin diicu dan selalu
merugi kesannya di rs??
• Karena rs dari awal tidak menghitung unit cost berdasarkan diagnosa
dan perjalanan diagnosa selama perawatan rs .baik dr igd poli rawat
inap ruang diagnosa laboratorium farmasi dan sampai keruang
perawatan intensif.
• Karena saat pasien masuk ke icu time break klaim yang didapat
berdasarkan diagnosa sudah habis nol atau dengan kata lain pasien
sudah terlalu lama diruangan dan terlambat untuk dikonsulkan ketika
masuk icu sehingga perhitungan unit cost pasien sudah habis
Break event point
Contoh kasus dirs
BPJS
CONTOH SIMULASI DIAGNOSA DIICU
METODE man

Petugas kurang memahami Petuugas bekerja kurang


Menyusun sistim unit Kontrol biaya control mutu
konsep unit cost dan disiplin dgn pembiaran
cost mulai dr pelayanan dgn pembayaran bpjs tidak pasien dgn rawat lama
entry igd,ruangan2 dan pengawaan serta operasional
dilakukan sistim simrsI
sampai ke icu berdsrkan
cpk smf2 Sistim simrs belum berjalan Petugas tidak seluruhnya bisa
untuk control unit cost serta Masih banyak peugas yang mengcover semua unit cost di
Menyusun sop cpk ditiap smf yang sdh belum mendapat pelatihan rs
pengawasan ketat unit berjalan
cost dan perjalanan
penyakit dgn diagnose
bergradasi belum ada pelatihan dan
Petugas pengawas dari refrershing petugas
Pengawasan untuk csemix dan kerjasama Petugas tidak disiplin
tentang pengawasan
tidak terjadi late dgnperawat ruangan menerapkan SOP
unit cost dan control
consul yg sebabkan kurang biaya dan mutu
unit cost sdh hbs dan
rugi diruangan Peningkatan klaim
pendapatan icu
Kurang evaluasi
Belum ada anggaran Blm ada ceklist dan pengawasan
control unit cost di berjalannya sistim
pembelian alat integrase unit cost
tiap unit
penunjang sistim dan internet
pengawasan unit cost

Pengawas ditiap unit tidak Koneksi internet yang suka


mengevaluasi tiap hari bermasalah
Kurang alat bantu ipad
/computer yang
menunjang sistim simrs u
unit cost Tiap unit ruangan Sistim integrase unit cost
belum terbiasa

machine
material
Envionment
ANALISIS INFORMASI DAN KRITERIA
PRIORITAS
NO MASALAH NILAI KRITERIA NILAI PRIORITAS
U S G
1 Petugas tidak disiplin menerapkan SOP 4 5 3 60 IV
pengawasan
2 Belum ada pelatihan atau refreshing petugas 5 5 5 125 I
tentang pengawasan unit cost dan control
biaya dan mutu serta sosialisasi pemakaian
alat komputerisasi untuk input
3 Komite medik belum membuat dan 5 4 4 80 III
mengumpulkan cpk tiap smf serta cpk
terintegrasi diicu
4 Unit cost berdsrkan cpk smf belum disusun 2 3 3 18 VI
oleh keuangan
5 Pengawasan untuk tidak terjadi late consul 4 5 5 100 II
yang sebabkan unit cost sudah hbs dan rugi
diruangan
6 Belum ada ceklist dan control unit cost ditiap 3 4 3 36 V
unit
7 Belum ada anggaran pembelian alat 2 2 1 4 VII
penunjang sistim pengawasan unit cost
Rekomendasi dan rencana tindak lanjut
IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB TINDAKAN KOREKTIF TARGET PENYELESAIAN PENANGGUNG JAWAB STATUS
Petugas tidak disiplin Mengadakan control evaluasi Juni 2023 Wadir keuangan dan casemix Proses
menerapkan sop pengawasan tiap bulan oleh tim keuangan

Belum ada pelatihan dan Mengadakan pelatihan April 2023 Satuan Pengawas Intern,tiap Proses
refreshing petugas dan control terintegrasi dr dr igd dr smf,keperawatan dan
biaya mutu serta sosialisasi spesialis tiap smf keuangan dan keuangan
pemakaian alat computer casemix serta perawat control
untuk input diagnose diruangan
bergradasi
Komite medik belum membuat Komite medik mengadapak Juni 2023 Satuan Pengawas Intern,komite Proses
dan mengumpulkan cpk tiap pertemuan tiap smf untuk medik,tiap smf,keuangan dan
smf serta cpk terintegrasi diicu mengumpulka cpk serta casemix
dikordinasi keuangan
Unit cost berdasarkan cpk smf Keuangan April 2023 Keuangan Proses
Bagaimana meningkatkan belum disusun keuangan mengadakanpenyusunan unit
pendapatan klaim rs di cost disesuaikan supaya
ruangan perawatan icu terdapat selisih untung dr tarif
bpjs
Pengawasan untuk tidak terjadi Ada nya supervisor control April 2023 Supervisor dan keuangan Proses
late consul yang sebabkan unit kendali biaya dan mutu ditiap
cost sudah habis dan rugi unit yang menginggatkan dpjp
diruangan berkordinasi dengan keuangan
Belum ada checklist dan control Checklist dan control dibikinkan Juni 2023 Satun Pengawas Intern Proses
unit cost ditiap unit sop dari rapat terintegrasi Komite medik smf dan
komite medik smf keuangan keuangan

Belum ada anggaran pembelian Pembuatan rencana anggaran Desember 2023 Bagian pengadaan dibawah Proses
alat penunjang sistim pengadaan alat medis baru kordinasi yanmed dan
pengawasan unit cost keuangan
Metode penyelesaian masalah PDCA

MASALAH PLAN DO CHECK ACTION


Terjadinya late Merencanakan dan Membuat sop Evaluasi margin Melakukan
konsul pasien membuat sistim terintegrasi dan cost pendapatan pengawasan
ke icu sehingga berdasarikan cpk,unit adanya efektif dan benefit berkala
unit cost sdh cost ditiap unit dan pengawasan ditiap dari klaim bpjs
melebihi tarif sistim diagnose unit oleh yang didapat dan
asuransi dan bergradasi untuk supervisor pengeluaran diicu
bpjs meningkatkan klaim pertermin 2,5 bln-
1,5 bln

1.Blm adanya 1.Komite medik Melakukan sesuai Mengevaluasi Berjalan simultan


cpk tiap smf mengadakan rapat jadwal target pertermin dan dievaluasi
2.Menyusun tiap smf untuk berdasarkan cost pertermin
unit cost dari menyusun cpk efektif dan benefit
tiap cpk 2.Keuangan membuat yang didapat dari
diagnose smf unit cost dari tiap cpk klaim icu
3.Membuat smf berdasrkan tarif
sistim bpjs
terintegrasi
Pendekatan balanced score card dengan key
performance indikator
Goal (tujuan)
Thn 2023 (GOAL /TUJUAN) Objektiv 3 bulan 3 bulan kedua 3 bulan ketiga
e/tujuan pertama
SASARAN (TARGET) RUMAH SAKIT Koordinasi Melaksanakan Mencapai
semua unit running sistim tujuan cashflow
membuat sambil tiap unit rs cost
sistim dan mengkoreksi benefit
fondasi
Perfektif learning &growth tiap smf unit dan sumberdaya
manusia
1.Capaian cpk/ppk tiap smf(komdik) 60% 80% 100%
2.Capaian sdm pelaksanan pengawas yang sudah terlatih
diunit pelayanan
Perspektif internal process-operation&services
1.Capaian simrs digitalisasi unit cost terintegrasi ditiap unit 60% 80% 100%
pelayanan rs
2.Capaian kontrol digitalisasi cost efektif dan benefit serta
kontrol ditiap unit rs
3.Capaian kontrol sdm pengawas cost kontrol dan benefit
ditiap ruangan
Perfektif costumer-pasien-keluarga
1.Capaian pasien mendapatkan pelayanan yang optimal 60% 80% 100%
Goal (tujuan)
Thn 2023 (GOAL /TUJUAN) Objektiv 3 bulan 3 bulan kedua 3 bulan ketiga
e/tujuan pertama
SASARAN (TARGET) RUMAH SAKIT Koordinasi Melaksanakan Mencapai
semua unit running sistim tujuan cashflow
membuat sambil tiap unit rs cost
sistim dan mengkoreksi benefit
fondasi
PerfektiF FINANCE-JUMLAH PASIEN PEMASUKAN(DLL)
1.Capaian terbentuknya sistim unit cost ditiap unit 60% 80% 100%
pelayanan yang berdasarkan cost control dan cost efektif
2.Capaian indikator sesuai kpi dari bsc perfectif. F8,F9
3.Capaian kontrol biaya ditiap unit pelayanan dengan
perhitungan maksimal 10% ditiap unit berjenjang
4.Capaian kontrol biaya obat obatan dari farmasi
disesuaikan dengan cpk/ppk smf dan pemakaian obat tidak
doubel dr tiap smf,serta melibatkan kesepakatan bpjs juga

5.Capaian kontrol alkes ditiap unit pelayanan dari unit cost


6.Capaian cost benefit dan kontrol serta profit rs yang
efektif dari biaya jasa yang ditetapkan asuransi terutama
BSC&KPI

Goal/sasaran Indikator-BSC
CUSTOMER-
STAKEHOLDER (BPJS-
PERMENKES,PERDA
RS,PASIEN ,RS)
Pasien mendapatkan 1.Patien satisfaction
pelayanan optimal 2.Staf satisfaction
dari sistim 3.Rate pasien komplain
pembayaran bpjs 4.Social satisfacton
dan rs mendapatkan 5.Bpjs stakeholder
profit satisfaction
Saran solusi kemanajemen
• Pasien dan keluarga diberi hak untuk memilih dokter span yang sudah
memiliki kompetensi icu untuk merawat keluarga mereka krn sesuai
dengan permenkes.
• Pemenuhan pelayanan dasar untuk icu tersier meliputi pelatihan
tmbahan perawat crrt bila nanti ada penambahan layanan unggulan
icu tersier rsud bari
• Pembuatan unit cost perdiagnosa INA CBGS maupun dinamika
diagnosa selama perawatan sehingga ketika pasien dirawat diicu
posisi pasien belum mencapai breakpoint atau sudah mendekati
breakpoint
Saran solusi kemanajemen
• Untuk mencapai cost benefit dengan perhitungan unit cost
perdiagnosa dari INA CBGS maka perlunya:
• -kriteria masuk ke icu dengan apache dipatuhi oleh span lainnya
sebagai contoh pasien msk indikasi menunggu usg kasus appedik
biasa,dibutuhkan bantuan manajemen untuk memperketat kriteria
masuk icu sesuai apache
• Bantuan dari tim case mix dan semua unit pelayanan di rsud bari
untuk memulai menghitung unit cost dan dimasukkan dalam sistem
komputer pelayanan terintegrasi sehingga mengurangi kejadian over
breakpoint yang merugikan rs
Saran solusi kemanajemen
• Dengan sistim unit cost yang sudah diperhitungkan dan sudah
terintegrasi maka tiap unit pelayanan dapat memberikan masukan ke
dpjp cost benefit pasien ditiap unit ,tidak hanya di unit pelayanan icu
• Dengan sudah terbentuknya sistim terintegrasi unit cost dan cost
benefit akan mengurangi angka kejadian late konsul pasien ke icu
sehingga pelayanan diicu dapat maksimal tanpa melebihi breakpoint
• Casemix dapat mensimulasikan gradasi diagnosa dari
perjalananpenyakit dan didiskusikan ke dpjp sehingga didapat hasil
maksimal dari klaim rs ke vendor asuransi baik bpjs,jamkesmas
maupun asuransi swasta ,sehingga tidak terpaku satu diagnosa saja
yang tentu saja perhitungan unit costnya terbatas di INACBGS
Saran solusi kemanajemen
• Dengan ada nya perhitungan unit cost dan cost benefit perdiagnosa
INACBGS maka rsud kota palembang BARI dapat memberikan
pelayanan maksimal ke pasien dan masyarakat secara paripurna
dengan sistem pembayaran dari pemerintah secara maksimal. Dan
RSUD kota Palembang BARI dapat mendapatkan income dari sistim
pembayaran asuransi pemerintah tanpa mengurangi mutu pelayanan
terhadap pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai