NEW Pemenuhan Gizi Seimbang LASt
NEW Pemenuhan Gizi Seimbang LASt
Memantau BB Secara
Melakukan Aktifitas Teratur Untuk
Fisik Mempertahanakan BB
Normal
Jendela
Kritis
Perkem-
bangan
Janin
SUMBER : ENDANG L
ACHADI 2014
8 minggu
pertama sejak Perkembanga
pembuahan n penting
sebagian
terjadi organ
pembentukan berlanjut
semua cikal Perkembangan sampai kira-
bakal organ penting sebagian kira
tubuh organ berlanjut 2 tahun
pertama
sampai akhir
kehidupan
kehamilan
Gizi Pada Saat Ibu Hamil
Kecukupan gizi ibu di masa • Ibu hamil dianjurkan
kehamilan berpengaruh untuk mengonsumsi
makanan yang
sangat besar terhadap
mengandung zat gizi
tumbuh-kembang anak. tertentu seperti asam
Masa kehamilan merupakan folat, asam lemak tak
salah satu masa kritis jenuh, vitamin B6,
vitamin B12, vitamin A,
tumbuh-kembang manusia vitamin C, kalsium, zat
yang singkat (window of besi, seng, dan Iodium.
opportunity)
AKG (Angka Kecukupan Gizi)
Ibu Hamil
Kelompok Umur Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Air (ml)
(kkal) (g) (g) (g) (g)
MENINGKAT
Gizi Ibu
Menyusui
Gizi Pada Saat Ibu Menyusui
Gizi Seimbang untuk ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan bagi
dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi dan
anak.
Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang
dibutuhkan, misalnya sel lemak sebagai sumber energi dan zat besi sebagai
zat untuk pembentukkan sel darah merah, maka kebutuhan zat-zat tersebut
dalam produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi akan diambil dari
persediaan yang ada didalam tubuh ibu.
Gizi Pada Saat Ibu Menyusui
1. Selama menyusui, makanlah 3 kali makanan utama ditambah dengan 2
kudapan yang bergizi dalam sehari sesuai dengan anjuran porsi makan
2. Ada hubungan antara asupan protein dengan kandungan protein pada ASI ibu
menyusui 6 bulan pertama, Asupan ibu menyusui dapat mempengaruhi
komposisi ASI – (Lien Meilya, Muriasti Prastiyani, Nuryanto. 2021)
3. Konsumsi minuman mengandung kafein, seperti teh dan kopi pada ibu
menyusui dapat memberikan efek diuretik (sering buang air keci)
meningkatkan risiko dehidrasi, tekanan darah, dan denyut jantung. Selain itu,
kafein juga merupakan salah satu penghambat penyerapan beberapa zat gizi
tertentu, salah satunya zat besi.
AKG
(Angka Kecukupan Gizi Ibu Menyusui
Kelompok Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Air (ml)
Umur (kkal) (g) (g) (g) (g)
Memberikan ASI
EKSKLUSIF
selama 5 bulan
29 hari
Sumber: Infant And Young Child Feeding – Model Chapter For Textbooks – WHO
Gizi bayi usia 6-24 bulan
1. Pada bayi dan anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap
berbagai zat gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat
dipenuhi hanya dari ASI saja.
2. Agar mencapai Gizi Seimbang maka perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), sementara ASI tetap
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi
mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam
bentuk lumat, makanan lembik dan selanjutnya beralih ke
makanan keluarga saat bayi mulai berusia 1 tahun.
28 Prof Moesijanti 2023
Risiko Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
Memberikan MP-ASI terlalu dini (sebelum umur 6 bulan)
akan berakibat:
1.Menggantikan fungsi ASI
2.Asupan gizi rendah
3.Meningkatkan risiko penyakit infeksi karena:
- Kurang faktor-faktor pelindung
- MP-ASI tidak sebersih ASI
- Tidak mudah dicerna seperti ASI
4.Meningkatkan risiko ibu untuk hamil lagi
Risiko Bila Terlambat Memberikan MP-ASI
Sumber Damayanti Rusli Sjarif – Rekomendasi PMBA di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi
Sumber: Infant And Young Child Feeding – Model Chapter For Textbooks – WHO
Syarat Pemberian Makanan
Pendamping ASI
1. Tepat waktu – diperkenalkan saat kebutuhan energi dan zat gizi lebih besar
daripada yang dapat dipenuhi oleh ASI eksklusif.
2. Tepat jumlah, frekuensi, texture dan variatif –diberikan sesuai dengan
kebutuhan gizi seusianya, sesuai dengan jumlah kali pemberian, tekstur
sesuai usia baduta, perpaduan antara makanan pokok,lauk hewani,nabati
,sayur dan buah
3. Aman – ibu mencuci tangan sebelum memberi makan anak dan peralatan
makan bersih
4. Aktif responsive – cara pemberian MPASI tidak memaksa
Laporan Pendampingan Kegiatan di 5 Kabupaten oleh
Direktorat Gizi Masyarakat Ditjen Kesmas Kemenkes RI
dan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi Gizi
Indonesia (AIPVOGI) – Tahun 2021
Sumber: PMK RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
Mengapa Protein Hewani ?
1. Metabolisme protein pada makanan yang tergolong protein nabati
terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa, yang tidak dapat
dicerna oleh cairan pencernaan, sehingga daya cerna sumber protein nabati
pada umunya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.
Memasak makanan dengan memanaskannya akan merusak dan
memecahkan dinding sel tersebut, sehingga protein yang terdapat di dalam
sel menjadi terbuka dan dapat dicapai oleh cairan pencernaan saluran
gastrointestinal.
2. Zat besi dalam makanan terbagi dalam dua bentuk yaitu besi hem dan besi non-
hem. Zat besi hem memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi dan dapat ditemukan
utamanya sebagai hemoglobin dan mioglobin dalam daging, unggas dan ikan. Besi
hem adalah komponen penting dari sel darah merah yang menyediakan transportasi
oksigen ke seluruh tubuh. Penyerapan rata-rata besi hem dari makanan yang
mengandung daging adalah sekitar 25%. (Ika Nanda Ayuningtyas , A Fahmy Arif
Tsani dkk 2021)
3.Sumber protein hewani yang dikonsumsi dalam 7 hari dapat bersifat protektif dan
dapat mencegah 9 x kejadian stunting pada balita (Asfiyatus Sholikhah, Ratna
Kumala Dewi, 2022)
Terimakasih