Anda di halaman 1dari 9

INTERVENSI SOSIAL

“PERMASALAHAN PROGRAM BARU PADA KOMUNITAS KADER


SURABAYA HEBAT“

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7 KELAS R

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. ERVIA NUR M. (1511900013)

2. DWI NUR RAHMA (1511900037)

3. LUTVIA FITRIANA (1511900152)

4. FRANCISCA FAULIA (1511900227)

5. NOVI RUSDIYANTI (1511900251)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

JL. Semolowaru No. 45 Surabaya 60118

2022
A. KOMUNITAS
1. PENGERTIAN KOMUNITAS
Komunitas adalah suatu kelompok sosial dari sejumlah organisme yang berbagi
lingkungan, biasanya mempunyai kesamaan ketertarikan dan habitat. Dari segi
etimologi kata, kata “komunitas” berasal dari bahasa Latin, yaitu “Communitas”
yang berarti kesamaan.
Yang kemudian diturunkan dari kata communis yang artinya sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak. Komunitas bisa juga disebut sebagai kelompok sosial dalam
masyarakat yang tersusun dari beberapa individu yang saling berinteraksi di
lingkungan tertentu dan mempunyai kesamaan kriteria sosial.
Sebuah komunitas akan terbentuk dengan adanya keinginan bersama untuk
mencapai tujuan tertentu yang sudah disepakati bersama. Tujuan komunitas adalah
untuk saling memberikan bantuan antar anggota sehingga bisa berkembang bersama.
2. Tujuan dan Manfaat Komunitas
Tujuan dibentuknya suatu komunitas adalah untuk dapat saling membantu
antar anggota dalam menghasilkan sesuatu. Sedangkan manfaat komunitas secara
umum bagi para anggotanya antara lain seperti :
a. Sebagai sarana informasi mengenai kegemaran tertentu, yang mana penyebaran
informasi tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat melalui suatu
komunitas. Contohnya komunitas pecinta musik klasik akan dengan sangat mudah
membagikan dan mendapatkan informasi didalam komunitas tersebut.
b. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan, yaitu melalui komunitas maka
hubungan atau ikatan antar sesama anggota bisa lebih kuat dan berkualitas.
c. Sebagai sarana atau media untuk saling mendukung antar sesama anggota, sebab
dengan adanya kesamaan minat pada bidang tertentu akan membuat setiap
anggota komunitas bisa saling memberikan dukungan.
3. Jenis-Jenis Komunitas
Jika dilihat secara luas, komunitas bisa dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, berikut
adalah penjelasannya :
a. Komunitas Berdasarkan Minat
Komunitas jenis ini terbentuk karena adanya kesamaan minat atau ketertarikan
para anggotanya. Pada umumnya, komunitas yang terbentuk berdasarkan minat,
jumlah anggotanya akan besar karena komunitas tersebut dapat mendukung minat
atau hobi mereka.
b. Komunitas Berdasarkan Komuni
Komunitas jenis ini pada umumnya terbentuk karena adanya keinginan dan
kepentingan bersama, atau landasan dari terbentuknya komunitas ini adalah untuk
kepentingan seluruh anggota di dalam organisasi sosial kepada masyarakat.
c. Komunitas Berdasarkan Lokasi
Komunitas jenis ini terbentuk karena adanya kesamaan lokasi atau tempat
secara geografis. Pada umumnya komunitas seperti ini terbentuk karena adanya
keinginan untuk saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi yang
kedepannya bisa membantu perkembangan lingkungannya.

B. KOMUNITAS KADER SURABAYA HEBAT


Kader Surabaya Hebat (KSH) merupakan salah satu program inovasi dari
Pemerintah Kota Surabaya yaitu penggabungan seluruh kader agar terintegrasi dan
pekerjaan yang dilakukan menjadi komprehensif dan efisien.
Pengertian kader sendiri sebenarnya adalah warga pelayanan masyarakat yang
dilatih, berpartisipasi dan turut serta dalam pemberdayaan masyarakat.
Pada mulanya kader terbagi sesuai dengan bidang nya seperti kader kesehatan,
kader lingkungan dll, namun pada program KSH, semua kader akan terintegrasi dan
bertanggung jawab penuh terhadap masalah kesehatan dan sosial yang ada di wilayah
tempat tinggalnya. Dalam 1 RT misalnya akan terdapat 3-4 kader yang terdiri atas
koordinator dan anggota.
C. PROGRAM KADER SURABAYA HEBAT
1. Bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan yang ada di daerah tempat tinggalnya
yang meliputi:
a. Posyandu Balita
b. Posbindu
c. Posyandu lansia
d. Paliatif
e. Bumantik
2. Didalam program tersebut masing-masing mempunyai banyak tupoksi yang
diperbaruhi sehingga menyebabkan banyak permasalahan pada Kader Surabaya
Hebat.
D. PERMASALAHAN PROGRAM BARU PADA KADER SURABAYA HEBAT
No Permasalahan Langkah Intervensi
1 Pelaporan/ tugas kader berbasis a. Mengevaluasi kader yang mengalami
teknologi. Seiring perkembangan kesulitan dengan adanya perubahan
zaman, hampir semua laporan teknologi.
kegiatan KSH saat ini b. Mensosialisasikan sistem – sistem baru
menggunakan aplikasi/ google form yang telah dikembangkan. Sosialisasi
sehingga membuat kader senior adalah salah satu kegiatan yang saat ini
atau beberapa kader merasa digunakan untuk memberikan informasi
kesulitan dalam hal pelaporan. mengenai suatu hal baru. Dalam hal ini
mensosialisasikan sistem – sistem baru
yang sudah dikembangan oleh bagian IT
dari instansi tersebut. Memfasilitasi
pelatihan kepada seluruh kader baik yang
seniou dan atau junior. Terlebih lagi bila
teknologi digital yang digunakan masih
baru.
c. Memberikan pelatihan bagi kader yang
masih kesulitan menggunakan applikasi
dan atau sistem-sistem baru. Supaya
mengetahui bagaimana cara
mengoperasikan sistem yang baru
tersebut. Mengkomunikasikan segala hal
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-
fungsi dari perubahan teknologi.
d. Selama proses transisi digital, sangat
penting untuk melakukan pemantauan.
Pemantauan ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana proses digitalisasi
berjalan, apakah tujuan awal digitalisasi
tercapai, dan apa saja yang dapat
diperbaiki dari proses digitalisasi tersebut.
2 Peningkatan pengetahuan kader. a. Melakukan berdiskusi umum atau
Karena pada program KSH tersebut tulis dan rangkum yang didapat saat
adalah integrasi semua kader, maka berdiskusi tersebut.merangkum
perlu dilakukan peningkatan informasi yang didapat dengan tidak
pengetahuan kepada kader. melihat sumber informasi aslinya.
Misalnya yang dulunya berperan Dengan begitu kader akan mereview
sebagai kader kesehatan, harus bisa ingatan dan pengetahuan yang
dan mengerti tentang tugas kader didapat tidak akan mudah terlupakan.
lingkungan dll. b. Mengikuti atau mengadakan
organisasi dan kelompok
berdiskusi,kegiatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan secara
tidak langsung. Karena tiap anggota
akan saling berbagi informasi
sehingga pengetahuan, informasi,
maupun ilmu yang didapat semakin
besar. Selain itu, kita dapat melatih
kepercayaan diri dengan berpendapat.
kader dapat mengikuti kelompok
diskusi offline dengan tatap muka
langsung atau online melalui grup
chat di sosial media.
c. Mencoba hal baru juga dapat
memperluas wawasan kader . Dengan
selalu ingin tahu, kader dapat akan
lebih mudah tertarik pada sesuatu.
Saat tertarik pada sesuatu, kader pada
program KSH akan mencari-cari
tentangnya lebih banyak. Sehingga
semakin banyak pula ilmu yang kader
dapat. Kader juga bisa mengikuti
kelompok hobi jika salah satu kader
sedang tertarik pada suatu hobi.
Bertemu dengan orang berhobi sama
tentu menyenangkan, kader-kader
bisa bersenang-senang sekaligus
belajar lebih banyak.
d. Setelah melakukan beberapa cara
tersebut apakah kader-kader sudah
banyak mendapatkan peningkatan
pengetahuan karena pada program
KSH ini harus mengerti dan paham
dengan masing-masing tugasnya.
3 Pemahaman kembali tentang a. Observasi terhadap kader Surabaya hebat
hakikat tugas kader adalah sosial dan ditemukan Adanya kesalahpahaman
dari hati dan gotong royong, sehingga terbentuk Adanya apresiasi
sehingga apabila ada bentuk yang tidak bijak
apresiasi bisa ditanggapi dengan b. Mengadakan Acara Paguyuban Kader
bijak. dan Refresing Kader yang tujuannya
selain untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan kader tentang kegiatan
promotif preventif di Posyandu Balita.
Dimana posyandu merupakan bentuk
peran serta masyarakat di bidang
kesehatan yang dikelola oleh kader
dengan sasaran seluruh anggota
masyarakat jadi dalam acara refresing
kader jika dalam yang tidak sesuai
dengan hati bias di tanggapi dengan
bijak dengan cara mengingat hakikat
tugas kader adalah social dari hati dan
saling gotong royong
c. Untuk meningkatkan kapasitas dan
pengetahuan mengenai tugas para kader
Surabaya Hebat maka perlu adanya
pembinaan baik dalam wujud
pelatihan, study banding maupun bentuk
lainnya. Dalam rangka itu, maka di
Surabaya diselenggarakan kegiatan
pelatihan. Kegiatan pelatihan ini dapat
dilakukan bersamaan dengan kegiatan
Refresing Kader yang dilakukan setiap
beberapa bulan sekali.
d. Setelah dilakukan assessment yang
menggunakan metode observasi pada
kader kesehatan di Surabaya selanjutnya
melakukan planning/rencana yaitu
mengadakan acara refresing kader dan
paguyuban kader setelah itu melakukan
pelatihan pada kader dalam acara
tersebut, kemudian dilakukan evaluasi
dan monitoring apakah dengan kegiatan
tersebut dapat memecahkan
permasalahan terhadap Pemahaman
kembali tentang hakikat tugas kader
adalah sosial dari hati dan gotong royong,
sehingga apabila ada bentuk apresiasi
bisa ditanggapi dengan bijak.
4 Penetapan kriteria yang menjadi a. Melakukan observasi terlebih dahulu
KSH. Untuk menjadi KSH ada pada komunitas KSH dan melakukan
beberapa kriteria antara lain: wawancara untuk menanyakan perihal
pendidikan, bukan ASN/ pegawai tujuan dan program komunitas KSH,
P3K dan bukan sebagai warga syarat untuk menadi bagian dari KSH,
pelayanan masyarakat misalnya kelebihan dan kekurangan komuniyas
RT/RW, Bunda paud dll. Padahal KSH serta permasalahan yang sedang
pada realitanya misalnya bunda dialami saat ini
paud juga berperan dalam BKB b. Setelah mendapat informasi utama dan
(Bina Keluarga Balita) yang mengetahui permasalahan pada
dilakukan dalam posyandu balita. komunitas KSH yaitu karena ada
Adanya penetapan kriteria untuk persyaratan khusus untuk menjadi bagian
menjadi KSH membuat beberapa dari KSH membuat kader mengundurkan
kader mengundurkan diri karena diri. Maka target yang diharapkan adalah
tidak sesuai kriteria. kader tidak lagi salah paham akan adanya
persyaratan baru untuk program yang
baru. Sasarannya adalah komunitas KSH
dapat terus berjalan sesuai dengan tujuan
dan melaksanakan program yang sudah
direncanakan dalam membantu
masyarakat.
c. Bentuk intervensi yang dilakukan adalah
dengan memberikan penyuluhan berupa
pengetahuan dan informasi kepada kader
mengenai tujuan dari komunitas KSH
serta dampaknya apabila menggunakan
persyaratan terbaru. Selain itu, dengan
memberikan pengertian kepada kader
bahwasannya dalam membuat persyaratan
baru tentu ada maksud dan tujuan tertentu
yaitu salah satunya adalah masyarakat
lain juga dapat merasakan menjadi KSH
dengan dibekali pelatihan dan persiapan
hingga dapat memiliki kemampuan sesuai
dengan banyak bidang yang akan
diberikan.
d. Setelah diberikan penyuluhan, sediakan
sesi tanya-jawab kepada kader apakah
informasi yang diberikan dapat diterima
dengan baik serta melakukan pemantuan
kepada kader bahwa tidak lagi adanya
salah paham akan persyaratan baru untuk
program yang baru tersebut.
5. Pemilihan KSH yang dilakukan a. Sebelum melakukan pemilihan untuk
oleh tim verifikator menimbulkan anggota KSH harus melakukan
masalah sosial di masyarakat. observasi/wawancara terlebih dahulu
Misalnya ada anggapan kader yang kepada seluruh anggota kader untuk
dipilih karena like and dislike mengetahui bagaimana pemahaman dan
,Kader yang dulunya aktif dan pengetahuan kader-kader yang ada di
sekarang tidak terpilih dalam KSH setiap desa.
menjadi tidak aktif. b. Setelah melakukan observasi barulah tim
verifikator memperoleh data/target yang
akan digunakan sebagai calon KSH yang
dipilih berdasarkan pemahaman dan
pengetahuan para kader bukan dipilih
karena suka atau tidak dan dekat dengan
tim verifikator atau masih kerabat.
Selanjutnya adalah membuat perencanaan
tugas-tugas apa saja yang akan dilakukan
oleh kader-kader yang sudah terpilih.
c. Kemudian melakukan pelatihan dalam
jangka pendek sesuai dengan tugas
masing-masing terhadap kader-kader
yang namanya sudah terpilih untuk
belajar pengetahuan dan teknik
pengerjaan. Selama melakukan pelatihan
akan mengetahui mana kader yang aktif
dan yang pasif dan bertanggungjawab
terhadap tugas yang diberikan.
d. Setelah melakukan beberapa tahapan
seperti assessment, planning dan training
harus melakukan evaluasi dan bertanya
kepada para calon kader yang sudah
terpilih. Apakah sudah siap untuk selalu
aktif dan berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai