Tugas 3 PPKN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Tugas 3

1. 3 faktor yang berpengaruh terhadap penegakan demokrasi konstitusional di suatu


negara yaitu faktor ekonomi, sosial politik, dan faktor budaya kewarganegaraan dan
akar sejarah karena:
1) Faktor ekonomi: bahwa pertumbuhan ekonomi akan dapat mencerdaskan
masyarakat dan masyarakat yang cerdas merupakan salah satu kriteria bahkan
syarat suatu masyarakat demokratis. Pertumbuhan ekonomi juga dapat
menimbulkan proses urbanisasi. Proses ini dapat dijadikan indikator pra kondisi
keberhasilan demokratisasi.
2) Faktor sosial politik: dalam hal ini, karakter dan tingkat keretakan sosial
merupakan faktor utama. Suatu pemikiran penting yang perlu diantisipasi
adalahbatas-batas antara kelompok-kelompok etnis itu kuat atau lemah; apakah
satu golongan dapat menembus dinding batas itu sehingga tidak ada kelompok
ekslusif sehingga satu kelompok dengan kelompok lain dapat berkomunikasi dan
berkerjasama.
3) Faktor budaya kewarganegaraan dan akar sejarah: Bahmuller (1996),
mengungkapkan hasil temuan Robert Putnam yang mengadakan penelitian di
Italia selama lebih dari 20 tahun yang menyimpulkan bahwa daerah-daerah yang
memiliki tradisi kuat dalam nilai-nilai kewarganegaraan menujukkan tingkat
efektivitas paling tinggi dalam upaya pembangunan demokrasi. Wilayah yang
berhasil menerapkan sistem pemerintahan demokratis ini disebut masyarakat civic
(berkewarganegaraan) atau dikenal pula “community civic”.

2. Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis di bawah


rule of law:
1) Perlindungan konstitusional, artinya menjamin hak-hak individu dan menentukan
prosedurnya.
2) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak, artinya hakim tidak memihak
kepada pihak mana pun, kecuali kebenaran serta keadilan.
3) Pemilihan umum yang bebas, berarti bahwa setiap warga negara yang berhak
memilih bebas untuk menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa
pun.
4) Kebebasan untuk menyatakan pendapat, berarti setiap orang berhak berpendapat
namun harus senantiasa memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma kesusilaan,
hukum negara, dan adat istiadat.
5) Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi, berarti mengacu kepada hak seseorang
untuk bergabung dengan suatu kelompok dan juga keluar dari kelompok tersebut
secara sukarela.
6) Pendidikan kewarganegaraan,

3. Menurut saya sanksi hukum adalah konsekuensi atau hukuman dari perbuatan
merugikan masyarakat dan yang harus dihindarkan. Sanksi diberikan oleh tata hukum
dengan maksud untuk menimbulkan perbuatan tertentu yang dianggap dikehendaki
oleh pembuat undang-undang. Sanksi merupakan tindakan memaksa untuk menjamin
perbuatan manusia yang dikehendaki oleh peraturan hukum.

4. Program pendidikan hukum (law-related education) di persekolahan hendaknya


diarahkan untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan agar mereka kelak dapat berpatisipasi secara efektif dalam lembaga-
lembaga hukum. Tujuan utama dari pendidikan hukum, seperti dikemukakan oleh
Bank (1977:258-259) adalah untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh hak-hak hukumnya
secara maksimum dalam masyarakat. Di samping itu, setiap warga negara memikul
tanggung jawab atas terciptanya sistem hukum yang bekerja secara efektif dan adil.
Para siswa hendaknya dibelajarkan untuk memperoleh kemampuan mengkaji
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kesenjangan-kesenjangan yang acap kali
terjadi antara cita-cita hukum dengan kenyataan, dan bagaimana kesenjangan tersebut
dapat diatasi.

5. Manusia antar budaya dapat disebut orang-orang yang dapat mengatasi masalah-
masalah budaya secara efektif, baik dalam konteks nasional ataupun terlebih lagi
dalam konteks internasional.

Anda mungkin juga menyukai