Modul IV Sifat-Sifat Udara
Modul IV Sifat-Sifat Udara
SIFAT-SIFAT UDARA
1
1.3 Temperatur Tabung Basah.
Properti ketiga adalah temperatur titik embun, adalah tempeartur dimana uap
air meninggalkan udara dan mengembun pada obyek, seperti bentuk embun
pada rumput dan tumbuh-tumbuhan.
Jika udara dalam kondisi jenuh, maka uap air yang masuk ke udara akan
mendorong uap air yang berada di dalam udara. Uap yang terdorong akan
2
meninggalkan udara dalam bentuk tetesan-tetesan kecil. Jika kondisi ini
terjadi di alam, itu disebut kabut (Fog).
Contoh:
Ditentukan kondisi udara pada musim panas sebagai berikut:
Temperatur tabung kering: 95⁰F dan temperatur tabung basah: 78⁰F.
Tentukan prosentase Kelembaban relatif, perbandingan kelembaban dan
temperatur titik embun dengan menggunakan diagram psikrometri.
Jawab:
4
Latihan:
Kerjakan soal-soal berikut ini, dengan menggunakan diagram Psikrometri:
Jumlah kandungan uap air dari udara jenuh tergantung pada temperatur
tabung kering. Tabel di atas menunjukkan jumlah maksimum uap air yang
dapat ditahan oleh 1 lb (pound) udara kering pada berbagai temperatur
tabung kering. Sebagai contoh, pada 25⁰F, 1 lb udara kering dapat meyerap
dan menahan 19,14 grain air; pada 30⁰F dapat menyerap 24,19 grain dan
terakhir pada 90⁰F dapat menyerap 218,42 grain. Masing-masing keadaan
ini adalah disebut titik jenuh. Kumpulan titik-titik jenuh merupakan garis jenuh
(saturation line) atau garis yang mempunyai kelembaban relatif 100%.
Titik-titik jenuh dapat diplot pada diagram dengan temperatur tabung kering
sepanjang sumbu horizontal dan perbandingan kelembaban sepanjang
sumbu vertikal. Bila titik-titik jenuh tersebut diplot, kurva akan membentuk
kurva kelembaban relatif dalam diagram psikrometri.
5
Pada kenyataanya, kurva ini membentuk 100% kelembaban relatif atau
kurva jenuh. Semua titik pada kurva menunjukkan kandungan uap yang
merupakan kondisi udara benar-benar jenuh pada beberapa variasi
temperatur udara kering.
6
BAB II
PROSES DALAM DIAGRAM PSIKROMETRI
Udara lembab mempunyai kondisi awal pada kolom D dari Tabel dibawah.
Udara mempunyai temperatur tabung kering 90⁰F dan 60⁰F titik embun.
Temperatur tabung basah terlihat pada 70⁰F. Dari tabel kandungan
kelembaban, kelembaban relatif udara terbaca kira-kira 37%.
Pada titik C: Dengan penurunan temperatur tabung kering dari 90⁰F ke 75⁰F,
temperatur tabung basah turun dari 70⁰F ke 65,2⁰F. Temperatur titik embun
tetap 60⁰F dan kelembaban relatif naik dari 37% ke 60%.
Akhirnya pada titik A, temperatur tabung basah mencapai 60⁰F sama dengan
temperatur titik embun. Temperatur tabung basah tidak dapat turun lebih
rendah lagi karena penguapan tidak terjadi lama. Udara menjadi jenuh dan
7
mengandung semua uap air yang dapat ditahan. Kelembaban relatif
sekarang mencapai 100%.
Pada setiap titik dalam kelembaban relatif 100%, maka temperatur tabung
kering, temperatur tabung basah dan temperatur titik embun adalah sama.
Jika hanya panas sensibel yang ditambahkan pada udara, maka temperatur
titik embun tidak berubah sesuai temperatur tabung kering berubah.
Kandungan uap air dalam udara tetap. Pemanasan udara tidak akan
merubah kandungan uap air.
Garis horizontal dapat digambarkan dari setiap titik jenuh menuju ke sisi
kanan dari diagram yang menunjukkan nilai dari masing-masing
perbandingan kelembabannya.
8
Kondisi 0% adalah ditunjukkan oleh sumbu horizontal dari diagram
psikrometri.
9
2.5 Pengaruh Penambahan dan pengurangan Kelembaban
Namun, apabila
kelembaban dikeluarkan atau diambil dari udara tanpa merubah temperatur
tabung kering, pengkondisian udara bergerak kebawah sepanjnag garis
temperatur tabung
kering
10
laten yang
ditambahkan
atau diambil.
Panas Sensibel
akan
menyebabkan
perubahan temperatur tabung kering udara tanpa perubahan kandungan
kelembaban. Panas Laten akan menyebabkan perubahan kandungan
kelembaban udara. Tanpa merubah temperatur tabung kering.
11
Udara masuk ke koil pendingin mungkin 100% disirkulasikan (A), 100%
udara luar (B) atau campuran antara keduanya (C).
Jika udara luar B dicampur dengan udara yang disirkulasikan kembali dari
ruangan B, maka campuran kondisi udara masuk berada di titik diantara
garis AB.
12
Sebagai contoh, 1.000 cfm udara luar (OA) dicampur dengan 3.000 cfm
udara yang kembali disirkulasikan (RA) untuk total “supply” aliran udara
4.000 cfm.
Jumlah udara luar dalam contoh adalah 25%, sedang udara yang
disirkulasikan kembali 75%.
Kembali ke diagram
psikrometri, titik C yang
merupakan campuran
udara masuk ke koil
pendingin mempunyai
temperatur tabung
kering 83,75⁰F yang
terletak pada garis AB.
Temperatur tabung
basah dapat dibaca
dari diagram kira-kira
70⁰F.
13
BAB III
PERBANDINGAN PANAS SENSIBEL (SHR)
Perbandingan
tambahan panas sensibel terhadap tambahan panas total adalah salah satu
faktor penting yang berpengaruh pada permintaan sistem pengkondisian
udara (air conditioning system).
Jika hanya panas sensibel yang dikeluarkan dari udara, garis yang
menunjukkan perubahan, bergerak dari titik asal horizontal kearah kiri.
Hasilnya adalah penurunan temperatur tabung kering, namun kandungan
uap air (perbandingan kelembaban) tidak berubah.
14
Sebaliknya, jika hanya panas laten saja yang dikeluarkan, gerakan mengikuti
garis vertikal
kebawah sepanjang
garis temperatur
tabung kering.
Ini menghasilkan
kendungan uap air
atau perbandingan
kelembaban turun.
Sedang temperatur
tabung kering tidak
berubah.
Namun, kelebihan panas sensibel dan panas laten di dalam ruangan akan
menentukan pemenuhan temperatur tabung kering dan tabung basah dari
udara yang disediakan (supply air).
Bilamana, jumlah panas sensibel dan panas laten yang harus dikeluarkan
dari ruangan tidak tepat, maka kondisi ruangan yang diinginkan tidak akan
dapat dipertahankan.
Sebagai contoh, jika terlalu banyak panas sensibel dan tidak cukup panas
laten yang dikeluarkan,
ruangan akan terasa
dingin dan lembab.
Pada diagram
psikrometri, kondisi
ruangan bergerak naik
kekiri. (Gambar samping)
Oleh sebab itu kondisi udara yang disediakan (supply air) harus dikendalikan
secara akurat untuk benar-benar yakin bahwa panas sensibel dan panas
laten keduanya dikeluarkan dalam proporsi yang tepat. Diperlukan beberapa
kombinasi temperatur tabung kering dan tabung basah yang akan
menghasilkan kondisi ruangan yang diinginkan. Masing-masing kombinasi ini
memerlukan sebuah kuantitas udara yang berbeda.
16
Dalam ilustarsi diatas, kontainer air dapat menyerap panas. Jumlah panas
yang diserap disebut tambahan panas. Untuk mempertahankan temperatur
air tetap 75⁰F, sejumlah panas harus diambil dengan cara menambahkan air
dingin kedalam air yang berada dalam kontainer.
Dengan menggunakan nilai SHR yang sesuai, garis SHR dapat digambarkan
dengan menarik garis dari nilai SHR yang sesuai dalam skala SHR ke titik
indeks.
17
3.7 Penggambaran garis SHR
Garis SHR diperoleh dengan membuat garis lurus dari titik indeks dengan
nilai 0,80 pada skala SHR dan tarik garis dari titik indeks ke kurva jenuh.
18
Garis SHR untuk kondisi lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Pertama, buat garis dari titik indeks ke skala SHR 0,60, selanjutnya
gambarkan garis kedua sejajar dengan garis pertama melalui titik B yang
merupakan kondisi perencanaan ruangan. Ini adalah garis SHR 0,60 untuk
kondisi perencanaan ruangan pada 80⁰F DB, Kelembaban Relatif 60%.
Udara yang disalurkan (suplly air) pada titik C (60⁰F DB dan 58⁰F WB) akan
mempertahankan kondisi ruangan yang diinginkan, seperti halnya pada titik
D (70⁰F DB dan 64⁰F WB). Masing-masing kombinasi ini akan memerlukan
kuantitas udara yang berbeda.
19
BAB IV
KUANTITAS UDARA
20
4.2 Menentukan Kebutuhan Aliran Udara
Dari diagram psikrometri, plot kondisi udara luar B (95⁰F DB, 78⁰F WB) dan
kondisi di dalam ruangan A (78⁰F DB, 65⁰F WB). Kemudian dihitung kondisi
udara campuran.
Selanjutnya, tetapkan garis SHR dengan membuat garis pada skala SHR 0,80
dengan titik indeks dan teruskan garis tersebut sampai mencapai kurva jenuh.
Dalam hal ini kondisi perencanaan ruangan dan titik indeks adalah sama.
21
4.3 Identitas Supply Udara Yang Disalurkan
Titik D, dimana kurva koil tersebut memotong garis SHR, menunjukkan bahwa
supply udara yang disalurkan akan menyerap panas sensibel dan panas laten
ruangan dalam keadaan yang seimbang dalam rangka mempertahankan
kondisi ruangan yang diinginkan. Disini supply udara yang akan disalurkan
adalah 56.5⁰F DB dan 55,2 ⁰F WB.
With the supply air conditions known, the next step is to calculate the
specific
quantity of air (cfm or cubic feet per minute) needed to satisfy the room heat
where the sensible heat gain is expressed in Btu/hr and the two
temperatures
are in oF.
22
Sensible Heat Gain
Realize that 1.085 is not a constantl lt is the product of density, the specific
heat
of air and the conversion factor of 60 minutes per hour. These properties of
air
at "standard" conditions (69.5'F DB dry air at sea level) result in the value
1.085. Air at other conditions and elevations will cause this factor to change.
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32