Anda di halaman 1dari 32

BAB I

SIFAT-SIFAT UDARA

1.1 DIAGRAM PSIKROMETRI

Diagram Psikrometri menunjukkan sifat-sifat dari udara yang dapat


digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam sistem
pengkondisian udara (air conditioning system).

Diagram psikrometri seperti yang tergambar di atas, terdiri dari 5 (lima)


kondisi pisik dari sifat udara, yang terdiri dari:
 Temperatur tabung kering (dry bulb)
 Temperatur tabung basah (wet bulb)
 Temperatur titik embun (dew point)
 Kelembaban relatif
 Perbandingan kelembaban.

1.2 Temperatur Tabung Kering.

Temperatur tabung kering


adalah nilai temperatur yang
dihasilkan oleh pembacaan
termometer biasa

1
1.3 Temperatur Tabung Basah.

Temperatur tabung basah adalah nilai temperatur yang dihasilkan oleh


pembacaan termometer yang ujungnya dibungkus oleh kain basah.

Perbedaan antara temperatur tabung basah dan tabung kering merupakan


efek pendinginan yang dihasilkan oleh penguapan kain basah. Penguapan
ini memberi efek penurunan temperatur tabung yang terbaca pada skala
termometer. Sebagai konsekwensi, perbedaan antara temperatur tabung
kering dan tabung basah adalah merupakan sebuah ukuran dari kekeringan
udara. Makin kering udara, makin besar perbedaan pembacaan antara
tabung kering dan tabung basah.

1.4 Temperatur Titik Embun.

Properti ketiga adalah temperatur titik embun, adalah tempeartur dimana uap
air meninggalkan udara dan mengembun pada obyek, seperti bentuk embun
pada rumput dan tumbuh-tumbuhan.

Bila temperatur-temperatur tabung kering, tabung basah dan titik embun


sama, udara dalam keadaan jenuh, ia tidak dapat menahan uap air lebih
banyak.

Jika udara dalam kondisi jenuh, maka uap air yang masuk ke udara akan
mendorong uap air yang berada di dalam udara. Uap yang terdorong akan

2
meninggalkan udara dalam bentuk tetesan-tetesan kecil. Jika kondisi ini
terjadi di alam, itu disebut kabut (Fog).

1.5 Kelembaban Relatif.

Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan uap air yang


terkandung didalam udara dengan jumlah uap air yang terkandung dalam
udara jenuh pada temperatur tabung kering yang sama.

Kelembaban relatif dinyatakan dalam prosentase. Sebagai contoh, jika


kelembaban relatif udara adalah 50%, maka berarti udara mengandung
setengah uap air dibandingkan pada kondisi jenuhnya pada kondisi
temperatur tabung kering yang sama. (perhatikan gambar di bawah).

1.6 Perbandingan Kelembaban.

Properti terakhir dari udara adalah


perbandingan kelembaban, yang didefinisikan sebagai berat air aktual
didalam campuran udara -uap air. Dengan kata lain, perbandingan
kelembaban adalah membandingkan berat air yang terkandung dalam
udara dengan berat udara kering.
3
Kelembaban relatif didefinisikan
sebagai berat uap air dalam udara
dibandingkan dengan berat udara
kering atau sebagai grain uap air per
pound udara kering.

Dari kelima sifat-sifat udara di atas,


apabila 2 sifat diketahui, maka ketiga
sifat lainnya dapat ditentukan dari
Diagram Psikrometri.

Contoh:
Ditentukan kondisi udara pada musim panas sebagai berikut:
Temperatur tabung kering: 95⁰F dan temperatur tabung basah: 78⁰F.
Tentukan prosentase Kelembaban relatif, perbandingan kelembaban dan
temperatur titik embun dengan menggunakan diagram psikrometri.
Jawab:

Keadaan sifat-sifat udara dapat ditentukan dengan memotongkan garis


vertikal 95⁰F tabung kering dengan garis diagonal 78⁰F tabung basah.
Dari titik potong tersebut, ketiga properti udara lainnya dapat dibaca dari
diagram psikrimetri. Temperatur titik embun dan perbandingan kelambaban,
keduanya dapat dibaca menurut garis horizontal kekanan: diperoleh
perbandingan kelembaban 118 grain uap air per lb udara kering dan titik
embun sekitar 72⁰F. Kemudian kelembaban relatif diperoleh dari pembacaan
prosentase kelembaban pada titik potong kira-kira 48%.

4
Latihan:
Kerjakan soal-soal berikut ini, dengan menggunakan diagram Psikrometri:

Temperatur Temperatur Kelembaban Enthalpi Perbandingan Volume


No
dry-bulb wet-bulb relatif kelembaban Spesifik
⁰C ⁰C % Kcal/kg kg/kg ud kering m³/Kg
1 6 40
2 10 0.004
3 14 11
4 15 35

1.7 Kurva udara jenuh

Jumlah kandungan uap air dari udara jenuh tergantung pada temperatur
tabung kering. Tabel di atas menunjukkan jumlah maksimum uap air yang
dapat ditahan oleh 1 lb (pound) udara kering pada berbagai temperatur
tabung kering. Sebagai contoh, pada 25⁰F, 1 lb udara kering dapat meyerap
dan menahan 19,14 grain air; pada 30⁰F dapat menyerap 24,19 grain dan
terakhir pada 90⁰F dapat menyerap 218,42 grain. Masing-masing keadaan
ini adalah disebut titik jenuh. Kumpulan titik-titik jenuh merupakan garis jenuh
(saturation line) atau garis yang mempunyai kelembaban relatif 100%.

Titik-titik jenuh dapat diplot pada diagram dengan temperatur tabung kering
sepanjang sumbu horizontal dan perbandingan kelembaban sepanjang
sumbu vertikal. Bila titik-titik jenuh tersebut diplot, kurva akan membentuk
kurva kelembaban relatif dalam diagram psikrometri.

5
Pada kenyataanya, kurva ini membentuk 100% kelembaban relatif atau
kurva jenuh. Semua titik pada kurva menunjukkan kandungan uap yang
merupakan kondisi udara benar-benar jenuh pada beberapa variasi
temperatur udara kering.

6
BAB II
PROSES DALAM DIAGRAM PSIKROMETRI

2.1 Temperatur Tabung Kering, Tabung Basah dan Titik Embun

Udara lembab mempunyai kondisi awal pada kolom D dari Tabel dibawah.
Udara mempunyai temperatur tabung kering 90⁰F dan 60⁰F titik embun.
Temperatur tabung basah terlihat pada 70⁰F. Dari tabel kandungan
kelembaban, kelembaban relatif udara terbaca kira-kira 37%.

Tanpa perubahan kandungan kelembaban pada udara lembab tersebut di


atas, tabel menunjukkan adanya perubahan progresif yang terjadi bila udara
didinginkan.

Pada titik C: Dengan penurunan temperatur tabung kering dari 90⁰F ke 75⁰F,
temperatur tabung basah turun dari 70⁰F ke 65,2⁰F. Temperatur titik embun
tetap 60⁰F dan kelembaban relatif naik dari 37% ke 60%.

Pada titik B: Ketika temperatur tabung kering mencapai 62⁰F, temperatur


tabung basah mencapai 60,8⁰F. Temperatur titik embun tetap 60⁰F dan
kelembaban relatif 90%.

Akhirnya pada titik A, temperatur tabung basah mencapai 60⁰F sama dengan
temperatur titik embun. Temperatur tabung basah tidak dapat turun lebih
rendah lagi karena penguapan tidak terjadi lama. Udara menjadi jenuh dan
7
mengandung semua uap air yang dapat ditahan. Kelembaban relatif
sekarang mencapai 100%.

Pada setiap titik dalam kelembaban relatif 100%, maka temperatur tabung
kering, temperatur tabung basah dan temperatur titik embun adalah sama.

2.2 Penambahan Panas Sensibel

Jika hanya panas sensibel yang ditambahkan pada udara, maka temperatur
titik embun tidak berubah sesuai temperatur tabung kering berubah.
Kandungan uap air dalam udara tetap. Pemanasan udara tidak akan
merubah kandungan uap air.

Jadi, saat udara dipanaskan, kondisinya akan begerak horizontal kekanan


sepanjang garis perbandingan kelembaban tetap. (lihat gambar di atas)

Dalam contoh, pemanasan 60⁰F udara jenuh begerak sepanjang garis


horizontal perbandingan kelembaban tetap 77,56 grain per lb udara kering.

Garis horizontal dapat digambarkan dari setiap titik jenuh menuju ke sisi
kanan dari diagram yang menunjukkan nilai dari masing-masing
perbandingan kelembabannya.

2.3 Kurva Kelembaban Relatif

Kurva-kurva lain dapat ditambahkan pada diagram psikrometri untuk


menunjukkan kelembaban relatif lebih kecil daripada 100%.

Kurva-kurva tersebut ditunjukkan dengan interval 10%, mulai dari kondisi


benar-jenuh 100% sampai dengan benar-benar kering 0%.

8
Kondisi 0% adalah ditunjukkan oleh sumbu horizontal dari diagram
psikrometri.

2.4 Sifat-sifat Udara

Diagram psikrometri disamping, menunjukkan ketiga kondisi udara:


temperatur tabung kering (garis vertikal), perbandingan kelembaban (garis
horizontal) dan kelembaban relatif (garis kurva diagonal)

9
2.5 Pengaruh Penambahan dan pengurangan Kelembaban

Jika kelembaban ditambahkan ke udara tanpa merubah temperatur tabung


kering, pengkondisian udara bergerak ke atas sepanjang garis temperatur
tabung kering

Namun, apabila
kelembaban dikeluarkan atau diambil dari udara tanpa merubah temperatur
tabung kering, pengkondisian udara bergerak kebawah sepanjnag garis
temperatur tabung
kering

2.6 Perubahan Panas Sensibel dan Kelembaban

Gambar di samping menunjukkan perubahan temperatur tabung kering dan


kelembaban bersama-sama dalam satu diagram. Arah panah menunjukkan
pengkondisian udara kemana akan bergerak jika temperatur tabung kering
dan kandungan kelembaban dirubah.

Dalam praktek, kenyataannya temperatur tabung kering dan kandungan


kelembaban udara keduanya umumnya bersama-sama berubah secara
simultan. Bila ini terjadi, hasil kondisi udara akan bergerak ke semua arah.
Arah dan Sudutnya tergantung daripada perbandingan panas sensibel dan

10
laten yang
ditambahkan
atau diambil.

Panas Sensibel
akan
menyebabkan
perubahan temperatur tabung kering udara tanpa perubahan kandungan
kelembaban. Panas Laten akan menyebabkan perubahan kandungan
kelembaban udara. Tanpa merubah temperatur tabung kering.

Untuk memperoleh kenyamanan musim panas, udara harus didinginkan dan


dikurangi kelembabannya, kondisi udara akan bergerak kebawah dan kekiri
sehingga menghasilkan temperatur tabung kering yang rendah dan
kandungan kelembaban yang juga rendah.

2.7 Pencampuran udara

Sebelum masalah-masalah kondisi udara dapat dianalisis dengan


menggunakan diagram psikrometri, kondisi udara eksisting yang didinginkan
atau dipanaskan harus diketahui.

11
Udara masuk ke koil pendingin mungkin 100% disirkulasikan (A), 100%
udara luar (B) atau campuran antara keduanya (C).

Jika udara luar B dicampur dengan udara yang disirkulasikan kembali dari
ruangan B, maka campuran kondisi udara masuk berada di titik diantara
garis AB.

Jika campuran 50-50,


maka kondisi udara
masuk berada pada
titik tengah garis AB.
Namun jika campuran
udara masuk, lebih
banyak udara yang
disirkulasikan kembali
daripada udara luar,
maka titik campuran
akan mendekati titik A.

12
Sebagai contoh, 1.000 cfm udara luar (OA) dicampur dengan 3.000 cfm
udara yang kembali disirkulasikan (RA) untuk total “supply” aliran udara
4.000 cfm.

Pertama, prosentase udara luar terhadap campuran udara ditentukan. Ini


dapat dihitung dari pembagian jumlah udara luar terhadap total jumlah udara.

Jumlah udara luar dalam contoh adalah 25%, sedang udara yang
disirkulasikan kembali 75%.

Berikutnya adalah menentukan temperatur tabung kering dari campuran


udara, yang dapat dihitung dengan mengalikan temperatur tabung kering
dari masing-masing kondisi udara dengan prosentasenya dan kemudian
menjumlahkannya, hasilnya:

Dari contoh di atas, diperoleh hasil


penjumlahan temperatur tabung kering dari campuran udara: 83,75⁰F.

Kembali ke diagram
psikrometri, titik C yang
merupakan campuran
udara masuk ke koil
pendingin mempunyai
temperatur tabung
kering 83,75⁰F yang
terletak pada garis AB.
Temperatur tabung
basah dapat dibaca
dari diagram kira-kira
70⁰F.

Karena jumlah udara


yang disirkulasikan kembali lebih besar (75%) dari jumlah udara luar (25%),
maka letak titik C mendekati titik A.

13
BAB III
PERBANDINGAN PANAS SENSIBEL (SHR)

3.1 Pengaruh pengeluaran Panas Sensibel.

Pada sesi ini, kita akan


mempelajari tentang
pengaruh pengeluaran
panas sensibel dan
bagaimana
direpresentasikan
kedalam diagram
psikrometri.

Perbandingan
tambahan panas sensibel terhadap tambahan panas total adalah salah satu
faktor penting yang berpengaruh pada permintaan sistem pengkondisian
udara (air conditioning system).

Jika hanya panas sensibel yang dikeluarkan dari udara, garis yang
menunjukkan perubahan, bergerak dari titik asal horizontal kearah kiri.
Hasilnya adalah penurunan temperatur tabung kering, namun kandungan
uap air (perbandingan kelembaban) tidak berubah.

3.2 Pengaruh Pengeluaran Panas Laten.

14
Sebaliknya, jika hanya panas laten saja yang dikeluarkan, gerakan mengikuti
garis vertikal
kebawah sepanjang
garis temperatur
tabung kering.

Ini menghasilkan
kendungan uap air
atau perbandingan
kelembaban turun.
Sedang temperatur
tabung kering tidak
berubah.

3.3 Pengaruh Pengeluaran Panas Sensibel dan Panas Laten

Jika panas Sensibel dan panas Laten keduanya bersama-sama dikeluarkan


dari udara, hasil
kondisi udara akan
bergerak kekiri dan
kebawah dari posisi
awalnya.

Bagian dari panas


Sensibel dan panas
Laten yang
dikeluarkan akan
menentukan arah
yang pasti dari hasil
akhir kondisi udara.
(Perhatikan gambar
di samping)

3.4 Pemindahan Panas dan


Uap Air

Bayangkan udara yang


telah didinginkan, masuk
ke dalam sebuah ruangan,
ia menyerap panas dan
uap air. Jumlah panas dan
uap air yang diserap
15
tergantung pada temperatur dan kelembaban udara yang disediakan (supply
air). Udara ini harus cukup dingin untuk mengambil kelebihan panas
sensibel ruangan dan cukup kering untuk mengambil kelebihan panas laten
ruangan (uap air).

Namun, kelebihan panas sensibel dan panas laten di dalam ruangan akan
menentukan pemenuhan temperatur tabung kering dan tabung basah dari
udara yang disediakan (supply air).

Bilamana, jumlah panas sensibel dan panas laten yang harus dikeluarkan
dari ruangan tidak tepat, maka kondisi ruangan yang diinginkan tidak akan
dapat dipertahankan.

Sebagai contoh, jika terlalu banyak panas sensibel dan tidak cukup panas
laten yang dikeluarkan,
ruangan akan terasa
dingin dan lembab.

Pada diagram
psikrometri, kondisi
ruangan bergerak naik
kekiri. (Gambar samping)

Sebaliknya, jika terlalu


banyak panas laten
tetapi tidak cukup panas sensibel yang dikeluarkan, ruangan akan terasa
panas dan kering. Dalam diagram psikrometri, kondisi ruangan bergerak
kebawah kanan. (Gambar atas).

Oleh sebab itu kondisi udara yang disediakan (supply air) harus dikendalikan
secara akurat untuk benar-benar yakin bahwa panas sensibel dan panas
laten keduanya dikeluarkan dalam proporsi yang tepat. Diperlukan beberapa
kombinasi temperatur tabung kering dan tabung basah yang akan
menghasilkan kondisi ruangan yang diinginkan. Masing-masing kombinasi ini
memerlukan sebuah kuantitas udara yang berbeda.

3.5 Penambahan Panas (Heat Gain)

Hubungan antara kondisi dan kuantitas “supply” udara dapat dijelaskan


dengan menggunakan analogi mempertahankan temperatur konstan di
dalam kontainer yang berisi air.

16
Dalam ilustarsi diatas, kontainer air dapat menyerap panas. Jumlah panas
yang diserap disebut tambahan panas. Untuk mempertahankan temperatur
air tetap 75⁰F, sejumlah panas harus diambil dengan cara menambahkan air
dingin kedalam air yang berada dalam kontainer.

Kecepatan air dingin yang ditambahkan kedalam kontainer ditentukan oleh


temperaturnya. Pada temperatur air tertentu, diperlukan sejumlah kecepatan
aliran yang diukur dalam gallon per menit (GPM) untuk menanggulangi
tambahan panas dan mempertahankan temperatur dalam kontainer. Jika air
yang ditambahkan mempunyai temperatur lebih hangat, maka diperlukan
kecepatan aliran air yang lebih tinggi dari pada jika air lebih dingin.

3.6 Perbandingan Panas Sensibel (SHR)

Sensible Heat Ratio (SHR) atau Perbandingan panas sensibel adalah


perbandingan antara tambahan panas sensibel terhadap tambahan panas
total (tambahan panas sensibel plus panas laten).

Tambahan Panas Sensibel


SHR = Tambahan Panas Sensibel +Tambahan Panas Laten

Skala Perbandingan Panas Sensibel

Sebuah skala disamping kanan dan atas dari diagram Psikrometri


menunjukkan nilai-nilai SHR. Juga titik indeks di tengah-tengah diagram
pada 78⁰ F DB dan 85⁰ FWB.

Dengan menggunakan nilai SHR yang sesuai, garis SHR dapat digambarkan
dengan menarik garis dari nilai SHR yang sesuai dalam skala SHR ke titik
indeks.

17
3.7 Penggambaran garis SHR

Misalnya, kondisi perencanaan ruangan (A) adalah 78 ⁰F DB dan 65 ⁰F WB,


dan SHR dari hasil perhitungan diperoleh 0,80. Itu menunjukkan bahwa
tambahan panas sensibel adalah 80% dari total tambahan panas.

Garis SHR diperoleh dengan membuat garis lurus dari titik indeks dengan
nilai 0,80 pada skala SHR dan tarik garis dari titik indeks ke kurva jenuh.

Supply Udara dengan beberapa kombinasi temperatur tabung kering dan


tabung basah yang terdapat pada garis SHR akan mampu menyerap panas
sensibel dan panas laten ruangan dalam proporsi yang benar yang
diperlukan untuk mempertahankan kondisi ruangan yang diinginkan, 78
⁰F DB dan 65 ⁰F WB.

Masing-masing kombinasi ini, memerlukan kuantitas aliran udara yang


berbeda. Jika supply udara lebih hangat, diperlukan kuantitas udara yang
lebih besar dari pada jika suplly udara lebih dingin.

18
Garis SHR untuk kondisi lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Misal, kondisi perencanaan ruangan 80⁰F DB, Kelembaban Relatif 60%


dan SHR yang dihitung 0,60;

Pertama, buat garis dari titik indeks ke skala SHR 0,60, selanjutnya
gambarkan garis kedua sejajar dengan garis pertama melalui titik B yang
merupakan kondisi perencanaan ruangan. Ini adalah garis SHR 0,60 untuk
kondisi perencanaan ruangan pada 80⁰F DB, Kelembaban Relatif 60%.

Udara yang disalurkan (suplly air) pada titik C (60⁰F DB dan 58⁰F WB) akan
mempertahankan kondisi ruangan yang diinginkan, seperti halnya pada titik
D (70⁰F DB dan 64⁰F WB). Masing-masing kombinasi ini akan memerlukan
kuantitas udara yang berbeda.

19
BAB IV
KUANTITAS UDARA

4.1. Kurva-kurva Koil


Kali ini kita akan menentukan ketersediaan aliran udara yang diperlukan
untuk mempertahankan kondisi ruangan sesuai perencanaan.
Kurva-kurva koil adalah garis-garis kurva yang menunjukkan perubahan
temperatur “dry bulb dan wet bulb” ketika udara melewati sebuah koil
pendingin (Gambar dibawah). Ia menggambarkan pendekatan performan koil
pendingin. Performan yang benar tergantung pada geometri koil yang
sesungguhnya. Kurva-kurva ini ditetapkan berdasarkan atas hasil ratusan tes
laboratorium dari berbagai macam bentuk (geometri) koil pada kondisi
temperatur udara dan pendingin yang berbeda.

20
4.2 Menentukan Kebutuhan Aliran Udara
Dari diagram psikrometri, plot kondisi udara luar B (95⁰F DB, 78⁰F WB) dan
kondisi di dalam ruangan A (78⁰F DB, 65⁰F WB). Kemudian dihitung kondisi
udara campuran.

Temperatur udara campuran masuk koil pendingin C dihitung sebagai berikut:

Kemudian tempatkan kondisi udara campuran C pada garis AB dalam


diagram psikrometri.

Selanjutnya, tetapkan garis SHR dengan membuat garis pada skala SHR 0,80
dengan titik indeks dan teruskan garis tersebut sampai mencapai kurva jenuh.
Dalam hal ini kondisi perencanaan ruangan dan titik indeks adalah sama.

21
4.3 Identitas Supply Udara Yang Disalurkan

Menentukan supply udara yang disalurkan dengan menggunakan kurva koil.


Dari titik C digambarkan kurva koil mengikuti bentuk kurva koil yang terdekat
sehingga memotong garis SHR.

Titik D, dimana kurva koil tersebut memotong garis SHR, menunjukkan bahwa
supply udara yang disalurkan akan menyerap panas sensibel dan panas laten
ruangan dalam keadaan yang seimbang dalam rangka mempertahankan
kondisi ruangan yang diinginkan. Disini supply udara yang akan disalurkan
adalah 56.5⁰F DB dan 55,2 ⁰F WB.

4.4 Menentukan Supply Aliran Udara Yang Disalurkan

With the supply air conditions known, the next step is to calculate the
specific

quantity of air (cfm or cubic feet per minute) needed to satisfy the room heat

gains. The required supply airflow is determined using the following


formula,

where the sensible heat gain is expressed in Btu/hr and the two
temperatures

are in oF.

Supply Airflow (cfm) =

22
Sensible Heat Gain

1.085 x (Room DB - Supply DB)

Realize that 1.085 is not a constantl lt is the product of density, the specific
heat

of air and the conversion factor of 60 minutes per hour. These properties of
air

at "standard" conditions (69.5'F DB dry air at sea level) result in the value

1.085. Air at other conditions and elevations will cause this factor to change.

DensitY = 0.075 lb/ft3

Specific Heat = 0.24 Btu/lb'F

0.075 x 0.24x 60 min/hr = 1.085

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai