Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ela Fitriani

Nim : 12011049
Kelas/Prodi : 5B PIAUD
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling AUD

Pendekatan-pendekatan BK (perkembangan, preventif, kuratif, dan remedial)


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan “helping” dari konselor
kepada konseli. Agar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan baik, maka konselor
dituntut menguasai ragam-ragam bimbingan dan konseling, yaitu: bimbingan kelompok,
konseling kelompok, konseling individual, konsultasi, remedial.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesyai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi
peserta didik (Allson: 2006).
B. Ringkasan Materi
1. Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis atau disebut juga pendekatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang
diarahkan kepada individu yang mengalami masalah. Pendekatan pemberian layanan bimbingan
dan konseling didasarkan pada adanya krisis yang dialami konseli. Tujuan pendekatan ini adalah
mengatasi masalah - masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis konselor
menunggu individu yang datang. Selanjutnya, mereka memberikan bantuan sesuai dengan
masalah yang dialami individu.
2. Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan keapda individu
yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Pendekatan pemberian layanan bimbingan dan
konseling yang menekankan pada kelemahankelemahan yang dimiliki konseli dan upaya
pemberian remidi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut. Tujuan bimbingan ini adalah unuk
membantu memperbaiki kekurangan / kelemahan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini,
pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu dan selanjutnya
berupaya untuk memperbaikinya.
3. Pendekatan preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada untuk mengantisipasi
masalah - masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpai
individu. Pendekatan pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada
pencegahan terjadinya masalah-masalah yang mungkin akan dialami oleh konseli. Konselor
memberikan beberapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah
tersebut.

4. Pendekatan perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang
ada pada individu secara optimal. Pendekatan pemberian layanan bimbingan dan konseling yang
menekankan pada identifikasi pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan pengalaman yang diperlukan
konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, karier, pribadi-sosial. Setiap individu memiliki
potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi,
kemudian kekuatan-kekuataan tersebut dikembangkan dalam pendekatan ini, layanan bimbingan
diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang mengalami masalah.
Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal
melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta penyaluran bakat dan
minat.
C. Analisis
Pendekatan kuratif dilakukan dengan metode (a) pengulangan yang dapat dilakukan pada
setiap akhir jam pertemuan dan akhir unit pelajaran atau setiap pokok bahasan, (b) pengayaan
dan pengukuhan ini ditunjukkan kepada peserta didik yang mempunyai kelemahan ringan dan
secara akademik mungkin siswa tersebut cerdas. Pendekatan preventif ini bertolak dari hasil
pretes atau evaluative reflektif. Berdasarkan hasil pretes ini guru dapat mengklasifikasikan
kemampuan peserta didik menjadi tiga golongan, yaitu peserta didik yang diperkirakan mampu
menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang disediakan, peserta didik yang diperkirakan
akan mampu menyelesaikan program lebih cepat dari waktu yang ditetapkan, dan peserta didik
diperkirakan akan terlambat atau tidak dapat menyelesaikan program sesuai waktu yang telah
ditetapkan. pendekatan pengembangan perupakan tindak lanjut dari during teaching diagnostic
atau upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsungnya proses belajar mengajar
(PBM). Agar strategi pendekatan ini dapat dioperasikan secara teknis yang sistematis, maka
diperlukan adanya pengorganisasian proses belajar mengajar yang sistematis seperti dalam
bentuk pengajaran berprogram, sistem pengajaran modul dan lainnya. Pendekatan remedial
merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan keapda individu yang mengalami kelemahan
atau kekurangan. Pendekatan pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan
pada kelemahankelemahan yang dimiliki konseli dan upaya pemberian remidi terhadap
kelemahan-kelemahan tersebut.
D. Daftar Pustaka
Sukirno, Agus. 2015. Teori dan Teknik Konseling. Banten: Penerbit A-Empat.
Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.
Budiarti, Melik. 2017. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jawa Timur: CV. AE MEDIA
GRAFIKA.
Sururiyah, Lailatus. (2018). “Efektivitas penerapan remedial teaching terhadap peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran” dalam Jurnal EduTech: Volume 4 (hlm 69-71).
Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai