Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM NATURAL SELECTION

Dosen : Ismi. Rakhmawati, S.Pd, M.Pd.

Nama Kelompok 6 : Redhita Maharani A.Kodir (2013024012)

Silvia Julianti (2013024014)

Wulan Rahma Prastiwi (2013024034)

Anjelita Audina Ali (2013024052)

Prodi : Pendidikan Biologi

Mata Kuliah : Biologi Dasar

PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Seleksi alam adalah suatu proses yang terjadi ketika individu-individu yang memiliki
karakteristik warisan tertentu sintas dan bereproduksi dengan laju yang tinggi daripada
individu-individu lain. Seiring waktu, seleksi alam dapat meningkatkan kecocokan antara
organisme dan lingkungan, namun seleksi alam juga tidak dapat dikatakan meningkatkan
kecocokan antara organisme dan lingkungannya. Jika lingkungan berubah atau individu
berpindah ke lingkungan baru, seleksi alam dapat dilihat dari adaptasi terhadap kondisi
baru tersebut, terkadang memunculkan spesies baru dalam proses tersebut. Seleksi alam
berlangsung melalui interaksi antara organisme individual dan lingkungannya, namun
individu tidak berevolusi, akan tetapi populasi-lah yang berevolusi seiring waktu. Seleksi
alam dapat memperbanyak atau mengurangi sifat-sifat warisan saja, sifat yang diwariskan
dari organisme kepada keturunannya. Faktor lingkungan bervariasi menurut tempat dan
waktu. Sifat yang menguntungkan di suatu tempat atau waktu mungkin tidak berguna
bahkan mematikan di tempat atau waktu lain. Seleksi alam selalu bekerja, namun sifat
mana yang menguntungkan, hal ini bergantung pada konteks lingkungannya.
 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hasil seleksi alam yang terjadi antara kelinci dengan faktor lingkungan
yang berbeda yaitu equator (tropis) dan artic (salju)
 Rumusan Masalah
Jelaskan bagaimana hasil seleksi alam yang terjadi antara kelinci dengan faktor
lingkungan yang berbeda yaitu equator (tropis) dan artic (salju)?
 Metode Praktikum
Metode simulasi Natural Selection dari PHET dengan link
https://phet.colorado.edu/en/simulation/natural-selection
HASIL PRAKTIKUM

Fenotip Kelinci
Bulu Bulu Gigi Gigi
Putih Coklat Pendek Panjang Total jumlah kelinci
Lingkungan Generasi yang tersisa
Faktor seleksi: Faktor Seleksi:
Serigala Makanan

Faktor seleksi:
2 18 ekor 0 ekor 18 ekor 0 ekor Serigala : 18 ekor
Equator Faktor Seleksi:
(Tropis) Makanan : 18 ekor

Faktor seleksi:
4 160 ekor 4 ekor 147 ekor 15 ekor Serigala : 164 ekor
Faktor Seleksi:
Makanan : 162 ekor

Faktor seleksi:
7 9 ekor 10 ekor 279 ekor 27 ekor Serigala : 19 ekor
Faktor Seleksi:
Makanan : 306 ekor

Faktor seleksi:
10 0 ekor 48 ekor 277 ekor 23 ekor Serigala : 48 ekor
Faktor Seleksi:
Makanan : 300 ekor

Faktor seleksi:
Serigala : 18 ekor
Artic (Salju) 2 18 ekor 0 ekor 18 ekor 0 ekor Faktor Seleksi:
Makanan : 18 ekor

Faktor seleksi:
Serigala : 164 ekor
4 160 ekor 4 ekor 147 ekor 15 ekor Faktor Seleksi:
Makanan : 162 ekor

Faktor seleksi:
Serigala : 996 ekor
7 996 ekor 0 257 ekor 50 ekor Faktor Seleksi:
(OVER) Makanan : 307 ekor
Faktor seleksi:
Serigala : 0 ekor
10 - - 250 ekor 57 ekor Faktor Seleksi:
Makanan : 307 ekor

SPESIMEN

PEMBAHASAN

Di lingkungan Equator kelinci putih lebih mudah dilihat oleh predator dibandingkan kelinci
coklat, pada faktor serigala jumlah kelinci yang hidup di generasi 2, 4,7 dan 10 seluruhnya yaitu
249 ekor , sedangkan pada faktor seleksi makanan di generasi 2,4,7, dan 10 seluruhnya yaitu 786
ekor. Dengan demikian tingkat kesintasan kelinci putih lebih rendah dibandingkan kelinci coklat,
Sedangkan pada pertambahan panjang gigi memberikan keuntungan pada kelinci dalam
memperoleh makanan, sehingga kelinci dengan gigi panjang dapat bertahan hidup lama
dibandingkan kelinci bergigi pendek.

Di lingkungan Artic kelinci coklat lebih mudah dilihat oleh predator dibandingkan kelinci putih
di, pada faktor serigala jumlah kelinci yang hidup di generasi 2, 4,7 dan 10 seluruhnya yaitu
1.178 ekor , sedangkan pada faktor seleksi makanan di generasi 2,4,7, dan 10 seluruhnya yaitu
794 ekor. Dengan demikian tingkat kesintasan kelinci coklat lebih rendah dibandingkan kelinci
putih. Sedangkan, Pertambahan panjang gigi memberikan keuntungan pada kelinci dalam
memperoleh makanan.Sehingga kelinci dengan gigi panjang dapat bertahan hidup lama
dibandingkan kelinci bergigi pendek.

KESIMPULAN

Pada lingkungan Equator, tingkat kesintasan kelinci putih lebih rendah dibandingkan kelinci
coklat. Pada lingkungan Artic tingkat kesintasan kelinci putih lebih tinggi dibandingkan kelinci
cokelat. Selain itu, pada kedua lingkungan tersebut jika dilihat dari pertambahan panjang gigi,
kelinci dengan gigi panjang dapat bertahan hidup lama dibandingkan kelinci bergigi pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Neil A. Campbell & Jane B. Reece, tahun 2008, Buku Campbell Biologi Edisi ke-8 Jilid 2,
Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai