Makalah Manajemen Pendidikan-87904086
Makalah Manajemen Pendidikan-87904086
MANAJEMEN ILMIAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan yang dibina oleh
Bapak Hamidi, M.H
Oleh:
Riski: 20209801046
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi---------------------------------------------------------------------------------------------- 01
BAB I PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------------- 02
A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------ 02
B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------------------- 02
C. Tujuan Masalah ----------------------------------------------------------------------------- 02
BAB II PEMBAHASAN
A. Model-Model Ilmu Manajemen ---------------------------------------------------------- 03
B. Cara Kerja Ilmu Manajemen -------------------------------------------------------------- 09
C. Manajemen Ilmiyah------------------------------------------------------------------------- 11
BAB III PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------- 13
Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------------- 13
Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------------------------- 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui ilmu manajemen berkembang dengan pesat hingga saat
ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan
ataupun tata cara penting dalam meneliti , menganalisis, dan memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu, masalah ini berisikan
uraian tentang perkembangan (evolusi) teori manajemen dari masa ke masa. Selain
memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masalalu diharapkan tulisan ini
dapat memberikansumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu
manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL-MODEL ILMU MANAJEMEN
1. Manajemen Klasik (Manajemen Ilmiah)
Taylor ialah orang pertama yang mengembangkan manajemen ilmiah. Ia
seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja Midvale Steel
Company Philadelphia (USA) sebagai pekerja biasa selama enam tahun. Setelah
enam tahun bekerja diangkat menjadi Chief Enggineer. Pada tahun 1886, ia
meneliti usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu
dan gerak (time end motion study). Ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan
rendah karna banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif. Hasil
penelitiannya disajikan di depan kogres sarjana teknik amerika, kemudian ditulis
dalam bukunya yang berjudul, The Principles of scientific Management. Begitu
pentingnya buku tersebut bagi para buru dan manajer maka pada tahun 1911
diterbitkan oleh sebuah penerbit. Semenjak itu, taylor terkenal sebagai Bapak
Manajemen Ilmiah (the father of scientific managemen).
Manajemen klasik/ilmiah sering diartikan berbeda, arti pertama, manajemen
ilmiah ialah penerapan metode ilmiah dalam studi, analisis, dan pemecahan
masalah- masalah organisasi, arti yang kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme atau tehnik (a bag of trisk) guna meningkatkan efesiensi
dan keefektifan organisasi.Manajemen ilmiah dimaksudkan sebagai penerapan
metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau
seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja. Pendekatan
manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Fredrick W. Taylor (1856-1915)
berdasarkan konsep perencanaan pekerjaan untuk memperoleh efesiensi,
standarisasi, spesialisasi dan simplikasi (penyederhanaan ). Taylor memulai
pekerjaannya sebagai buru harian pada suatu pabrik baja, kemudian naik jabatan
menjadi supervisior dan pernah mengalami perjuangan manajemen kelas menengah
dalam menolak usaha top manajemen untuk meningkatkan produktivitas.
Ada empat prinsip dasar pemikiran taylor tentanng manajemen ilmiah/ klasik ialah
sebagai berikut:
1. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang harus diuraikan menurut
bagianbagiannya, dan cara ilmiah untuk melakukannya setiap bagian dari
4
rasional. Disini perlu upaya untuk membantu para manajer dalam menghadapi
manusia, agar organisasi lebih efektif. Beberapa ahli berusaha memperkuat teori
klasik dengan wawasan sosiologis dan psikologis. Dengan adanya peralihan yang
lebih berorientasi pada manusia dikenal dengan pendekatan perilaku sebagai ciri
utama teori Neo- Klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial
dengan mengaktualisasikan dirinya.
Beberapa pelopor aliran neo-klasik ini antara lain: Elton Mayo dengan studi
hubungan antar-manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi kerja terkenal
dengan studi Hawthorne. Berdasarkan hasil studi ini ternyata kelompok
kerja informal lingkungan sosial pekerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap
produktivitas. Pengikut aliran ini Chester I. Barnard (1976) yang menyatakan
bahwa hakikat organisasi adalah kerjasama, yaitu kesediaan orang saling
berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Individu harus
bekerja sesuai dengan kehendak organisasi. Keseimbangan harus dijaga antara
imbalan yang diberikan kepada individu dan sumbangan individu terhadap
tercapainya tujuan organisasi. Barnard berpendapat bahwa suatu manajemen dapat
bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi dan kebutuhan
perorangan yang bekerja pada organisasi itu dijaga seimbang. Barnard (1906-1961)
menggunakan pengalaman kerja dan hasil studi dalam bidang sosial dan filsafat
untuk merumuskan teoriteorinya mengenai kehidupan organisasi.
Manusia Sebagai Pelaku organisasi
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah mampu menyelesaikan
problem kehidupannya sendiri. Mereka butuh untuk bekerjasama dan saling bantu-
membantu satu sama lain. Inilah salah satu alasan lahirnya “semangat” untuk
berkelompok dan berorganisasi dengan tujuan, agar beban kehidupan mereka bisa
lebih ringan. Oleh karenya tidak salah bila dikatakan bahwa kesuksesan manusia
salah satunya difaktori oleh sejauh mana kemampuannya bekersama dan
berorganisasi. Ini menunjukkan bahwa dalam berorganisasi manusia berhadapan
dengan masalah kualitas atau tingkat keilmuan dan potensi yang tidak sama.
Padahal kinerja dalam organisasi membutuhkan tingkat keahlian tertentu yang
sesuai dengan bidang yang ia emban dalam jabatan struktur keroganisasin tersebut.
Karena itu, membangun tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian
dari upaya dalam peningkatan kinerja organisasi sehingga ia lebih “cerdas” dalam
mengelola, mengurus, dan meningkatka kualitas pekerjaannya. Hal ini memberikan
6
J. Fitz Gerald, A.F. Fitz Gerald dan W.D. Stalling (1981) mengemukakan,
“A system can be defined as a network of interrelated procedures that are joined
together to perform an activity or to accomplish a specific objective. It is in effect
all the ingredients which make up the whole”. Dalam definisi ini ditekankan pada
prosedur untuk melaksanakan aktivitas ke arah pencapaian tujuan yang spesifik.
Sesuatu yang dikatakan sistem menurut pengertian ini mengandung beberapa aspek
sebagai berikut:
a. Adanya sejumlah prosedur yang saling kait membentuk suatu jaringan
kerja.
b. Adanya aktivitas bersama.
c. Adanya tujuan spesifik yang hendak dicapai
Menurut Shrode elemen-elemen dasar organisasi mencakup:
a. Tujuan
8
b. Teknik
c. Struktur
d. Orang, dan
e. Informasi.
Kelima elemen tersebut memproses sejumlah input yang bersumber dari
lingkungandan outputnya digunakan oleh lingkungan. Manajemen dipandang
sebagai suatu sistem didasarkan pada asumsi bahwa organisasi merupakan sistem
terbuka, tujuan organisasi mempunyai kebergantungan. Prinsip-prinsip yang
digunakan dalam manajemen berdasarkan sistem, mencakup:
1) manajemen berdasarkan,
2) manajemen berdasarkan teknik,
3) manajemen berdasarkan struktur,
4) manajemen berdasarkan orang, dan
5) manajemen berdasarkan informasi.
Ada Beberapa model-model manajemen dalam satu organisasi adalah:
1. Model Planning, Implementation & Evaluation ( P-I-E).
Model tersebut merupakan model paling sederhana, karena hanya meliputi 3
fungsi yakni fungsi perencanaan, implementasi, dan evaluasi sumberdaya guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Model Planning, Organizing, Actuating & Controling ( P-O-A-C).
Tetapi pada tahun 1914 dari pengertian diatas mengalami transformasi setelah
seorang ahli manajemen berkebangsaan Prancis Henri Fayol menyebutkan
manajemen melaksanakan 5 fungsi utama yakni, merencanakan (plan) aktivitas
yang akan dilakukan, kemudian mengorganisasikan (organize) untuk mencapai
rencana tersebut. Kemudian mengarahkan (direct) sumberdaya yang dimiliki
guna melaksanakan rencana serta memimpin sumberdayanya (leading). Hingga
kemudian mengendalikan (control) sumberdaya agar tetap beroprasi optimal.
3. Model perencanaan, pergerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan,
pengendalian dan penilaian ( P1-P2-P3).
4. Model Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi dan Forum komunikasi (A-
R- R-I-F ) Model tersebut dipergunakan oleh organisasi yang bergerak dalam
bidang partisipasi kemasyarakatan.
5. Model Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring dan Evaluasi (
9
A- R-R-I-M-E) Model ini tidak jauh berbeda dengan model nomor 4, namun
perbedaannya hanya terletak pada fungsi monitoring serta evaluasi yang
diletakan secara terpisah.
C. MANAJEMEN ILMIAH
dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang
impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak
ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud
menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat
dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural
bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick
Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika
dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains",
mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,
khususnya di bidang logistikdan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering
disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal
tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation).
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang
menugaskan penelitian tentang organisasi ilmiah, untuk menentukan seorang manajer
harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau
menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk
setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen klasik/ilmiah sering diartikan berbeda, arti pertama, manajemen
ilmiah ialah penerapan metode ilmiah dalam studi, analisis, dan pemecahan masalah-
masalah organisasi, arti yang kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme
atau tehnik (a bag of trisk) guna meningkatkan efesiensi dan keefektifan
organisasi.Manajemen ilmiah dimaksudkan sebagai penerapan metode ilmiah pada
studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau seperangkat mekanisme untuk
meningkatkan efesiensi kerja.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu Penjelasan di atas menjelaskan bahwa
sistem bekerja dalam suatu jaringan kerja dari suatu prosedur nyang saling
berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan tujuan dan sasaran yang dimaksud.
Aneka ragam klasifikasi fungsi manajemen yang ada harus dipandang sebagai
hal yang positif dalam arti dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman yang lebih
mendalam tentang apa saja yang harus dilakukan oleh para menejer agar kemampuan
organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya semakin meningkat.
Pengawasan berarti satu tindakan untuk mengontrol aktivitas-aktivitas
organisasi dan sekaligus sebagai koreksi terhadap rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk mencegah terjadinya penyimpangan (Tola et al., 2020) Selanjutnya,
konsep pengembangan merupakan sebuah keharusan yang harus diaplikasikan dalam
kehidupan, Kata konsep artinya ide, rancangan atau pengertian yang diabstrakan dari
peristiwa kongkrit, sedangkan pengembangan artinya proses, cara, perbuatan
mengembangkan (Tim Redaksi, 2011).
Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai
birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang
didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan
yang impersonal.
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang
menugaskan penelitian tentang organisasi ilmiah, untuk menentukan seorang manajer
harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya.
14
DAFTAR PUSTAKA