Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AHMAD MEIDIAN WHEELANDESTA BAIHAQI

NIM : 1710511310003
PRODI : AGRONOMI

PERKEMBANGAN ALAT-ALAT PERTANIAN PENGOLAH TANAH


DARI TRADISIONAL HINGGA MODERN

1. Cangkul

Cangkul atau Pacul adalah satu jenis alat pertanian tradisional yang


digunakan dalam proses pengolahan tanah pada lahan pertanian. Cangkul
digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih
digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang
ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen penting dalam
bidang pertanian terutama pertanian ladang kering.
Cangkul dibuat dari baja sehingga alat ini sangatlah kuat. Cangkul atau Pacul
merupakan gabungan dari bawak dan pacul itu sendiri. Bawak merupakan bagian
kepala atau bagian atas dari cangkul. Sedangkan pada bagian landepan atau
bagian bawahnya sering kita sebut dengan pacul juga. Pada bagian kepala
terdapat lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul atau sering
disebut doran. Dengan dipasangnya doran akan mempermudah dalam
menggunakan alat cangkul ini

2. Parang
Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif
sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau
alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan.
Parang juga digunakan untuk pertanian.
Dalam pertanian sawah, parang digunakan untuk membabat rumput yang
berada di pematang sawah. Kegiatan ini oleh orang Jawa disebut dengan istilah
"nampingi" 

3. Garu dan fungsinya serta cara kerjanya/penggunaannya


a. Pengertian Garu 
Garu adalah alat pembajak sawah atau ladang yang terbuat dari bahan kayu.
Kayu yang digunakan sebagai bahan pembuat garu yaitu kayu yang sifanya keras
dan awet seperti kayu jati, sono keling/angsana, kayu laban, dan jenis kayu keras
lainnya.
Garu terdiri atas dua bagian yakni bagian pembajak dan penarik. Bagian
pembajak berukuran panjang sekitar 40 cm dan lebar 30 cm. Bentuk garu dibuat
lengkung. Ketebalan garu dibuat lebih lebal bagian pangkal, sedangkan bagian
ujungnya lebih tipis/pipih dari pangkalnya. Bagian penarik terbuat dari balok
kayu yang panjangnya antara 150 - 200 cm. 
Garu seringnya digunakan untuk membajak sawah berlumpur, walaupun ada
sebagian petani yang menggunakan untuk membajak ladang tanah berpasir.

#1). Pemanfaatan garu dengan murni tenaga manusia 

Jika penggunaan garu memanfaatkan tenaga manusia, maka dalam


prakteknya harus minimal 2 orang. Di mana yang satu sebagai penarik dan yang
satunya lagi sebagai penekan garu. namun pada umumnya penarik garu terdiri
atas 2 orang dan penekan garu hanya 1 orang. Sedikit atau banyaknya jumlah
anggota yang menggerakan garu tergantung juga dengan kondisi kesuburan dan
kegemburan tanah yang dibajak. Semakin tanah gembur maka semakin
memungkinkan untuk menggunakan 2 tenaga manusia. Pada gambar di atas
terlihat 6 orang penarik dan 1 orang penekan karena tanah yang dibajak cukup
keras.

#2). Pemanfaatan tenaga manusia dan hewan

Hewan yang bisa dimanfaatkan tenaganya untuk menarik garu adalah hewan
kerbau, sapi, dan kuda. Unuk kebau dan sapi bisa dimanfaatkan tenaganya di
sawah berlumpur dan ladang. Namun kuda hanya bisa dimanfaatkan di lahan
kering.
Ketiga hewan tersebut berfungsi untuk menarik pegangan/garan garu,
sedangkan yang menekan garu tetap menggunakan tenaga manusia.

4. Luku/Wluku dan fungsinya

Luku adalah alat pertanian tradisional yang digunakan untuk meratakan


tanah setelah tanah digaru. Jadi setelah tanah digaru biasanya didiamkan dulu
selama sekitar 1 minggu kemudian baru diwluku. Jadi fungsi utama alat luku
adalah untuk meratakan tanah sebagai lahan yang siap untuk ditanami.
Adapun cara pengunaannya sama dengan penggunaan garu. Jadi antara garu
dan luku merupakan satu paket namun dengan fungsi yang berbeda. Garu dan
luku dapat dipasang di alat penarik yang sama secara bergantian. Oleh sebab itu
di bagian pangkal penarik garu/wluku didesain yang kiranya mudah bongkar
pasangnya.

5. Batang pohon pisang ( bahasa Jawa : gedebog pohon pisang ) dan


fungsinya

Jika tanah sawah yang sudah diluku/dimluku maka alangkah baiknya gunkan
gedebog untuk meratakan atau lebih menghaluskan permukaan tanah sawah
sebelum dilakukan penggarisan. Jadi fungsi gedebog sebagai alat pertanian
tradisional adalah untuk menghaluskan permukaan tanah sawah.

6. Penggaris sawah dan fungsinya


Penggaris sawah adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari kayu.
Jarak antara masing-masing bagian garisan biasanya antara 22 - 25 cm. Penggaris
sawah berfungsi untuk memberi batas/jarak antara tanaman padi sehingga para
penanam dapat dengan mudah menanam benih adi tepat di setiap ada
perempatan hasil atau tapak/bekas garisan.
Penggaris jenis ini hanya bisa digunakan pada sawah yang bisa disurutkan
airnya. Adapun untuk sawah yang tidak bisa disurutkan airnya maka alat yang
dipakai agar tanaman jarakanya rapi dan lurus adalah dengan menggunakan
tambang kecil ataupun benang nilon dan sejenisnya. Dalam istilah bahasa Jawa
disebut kenteng.

7. Gosrok dan fungsinya


Dalam ilmu pertanian, gosrok adalah alat pertanian tradisional yang
digunakan untuk menggemburkan tanah dan membasmi rumput yang berada di
sela-sela tanaman padi serta untuk memutuskan akar-akar tanaman padi.
Dengan putusnya sebagian akar maka diharapkan akar yang putus akan tumbuh
bercabang lebih banyak.

8. Ani-ani dan fungsinya


Ani-ani atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen
padi. Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini
memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda
dengan penggunaan sebuah clurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong.
Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.

9. Sabit/ Arit dan fungsinya


Sabit, arit,adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan
sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung
merujuk pada alat pertanian. Fungsi sabit adalah untuk membabat/memotong
rumput dan juga untuk memotong batang tanaman padi ketika panen.

10. Alat gepyok 


Alat gepyok adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari bambu dan
atau kayu. Fungsi alat gepyok adalah untuk merontokkan padi

Alat Pengolahan tanah modern

Hal yang mutlak bagi petani untuk melakukan pengolahan tanah sebelum
melakukan penanaman dan pastilah dibutuhkan alat untuk melakukan proses
tersebut, berikut adalah alat pertanian modern yang bisa anda gunakan untuk
melakukan pengolahan tanah.

1. Traktor

Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan
pengolahan tanah bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini memiliki ukuran
kecil dan ada juga yang berukuran besar. Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor
dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah berlumpur dan
traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering.

2. Rotavator
Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan
tanah pertama dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka
untuk memotong, mencacah dan membolak-balikan tanah dan untuk
pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan tanah,
menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.

3. Bajak Singkal

Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yaitu untuk membolak-balaikan


tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal yaiu bajak singkal 1 arah dan bajak singkal 2
arah.

4. Garu sisir
Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan menggunakan
bajak singkal. Biasanya alat ini digunkan pada sawah saat dalam keadaan basah
agar tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur.

5. Garu Piring

Garu Piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam yaitu
untuk membersihkan rumput pada lahan tanam dan pengolahan sesudah tanam
yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai