Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Pada materi ke-2 ini kamu akan mempelajari tentang hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya
perubahan sosial budaya baik faktor yang berasal dari luar (eksternal) maupun yang berasal dari
dalam (internal). Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor internal (dari dalam
masyarakat) dan eksternal (dari luar masyarakat) yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
dalam masyarakat.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Dalam
hal ini masyarakat dapat berupa kolektif atau individual. Faktor-faktor internal yang
menyebabkan terjadinya
Sebagai contoh, ditemukannya mobil yang didahului dibuatnya motor gas oleh S. Marcus.
Adapun discovery dapat berubah menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima,
bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Invention menunjuk pada upaya menghasilkan suatu unsur-unsur kebudayaan lama yang telah
ada dalam masyarakat. Adanya mobil dari hasil penyempurnaan motor gas sebagai alat
transportasi merupakan salah satu wujud invention.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan
fisik maupun sosial. Kondisi ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan.
b. Peperangan
Negara yang menang dalam peperangan akan memaksa negara yang kalah untuk menerima
kebudayaannya yang dianggap lebih tinggi sehingga struktur masyarakat mengalami perubahan.
Perubahan seperti ini tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada negara-negara yang
kalah dalam Perang Dunia II, seperti Jerman dan Jepang.
Jerman mengalami perubahan di bidang kenegaraan, yaitu terpecahnya Jerman menjadi Jerman
Barat dan Jerman Timur. Sementara Jepang berubah dari negara agraris-militer menjadi suatu
negara industri.
Sementara pihak lain hanya menerima pengaruh dan tidak mempunyai kesempatan untuk
memberikan pengaruhnya. Hubungan pengaruh mempengaruhi dalam masyarakat baik langsung
maupun tidak langsung ini mampu memunculkan perubahan sosial budaya. Dalam proses ini
terjadi penyerapan dan penyebaran yang akhirnya menghasilkan kebudayaan baru.
Contohnya kehidupan sosial pasangan yang berbeda kewarganegaraan. Hubungan secara fisik
yang sering mereka lakukan menciptakan kebudayaan baru dalam gaya hidup, perilaku, dan cara
pandang. Selain itu, adanya majalah yang berasal dari luar membawa perubahan pada gaya hidup
anak muda Indonesia.