Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

INVESTASI SEMENTARA DAN INVESTASI JANGKA PANJANG


INVESTASI

Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan


pemiliknya. Sebagai institusi pencipta kekayaan suatu perusahaan harus mampu menghasilkan
laba. Laba adalah selisih antara penghasil yang diterima perusahaan dari pelanggan atas
penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya dan pengorbanan ekonomis yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada kondisi seperti itulah sering kali
manajemen perusahaan melakukan investasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang
dalam berbagai aset yang tidak terkait secara langsung dengan usaha perusahaan. Investasi
tersebut dapat dapat diwujudkan dalam bentuk pembelian berbagai aset seperti tanah dan surat
berharga serta berbagai aset lainnya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tetapi
apapun aset yang dibeli, baik untuk jangka pendek dan jangka panjang, tujuannya adalah untuk
memperoleh pendapatan dari investasi dalam berbagai aset tersebut. Karena tujuan investasi
tersebut adalah memperolah pendapatan, maka biasanya perusahaan akan memilih berinvestasi
pada berbagai aset yang diperkirakan mudah dipenjual-belikan.

PENILAIAN DAN PENYAJIAN

Aset yang dibeli dan dimiliki untuk sementara oleh sebuah perusahaan biasanya memiliki
nilai yang cukup material. Karena itu, metode penilaian dan penyajian aset perusahaan akan
berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan.

Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aset, IFRS mengizinkan pemakaian salah satu
dari dua metode yang dapat digunakan yaitu :

1. Berbasis Harga Perolehan (Biaya)


Yaitu metode penilaian aset yang didasarkan pada jumlah pengorbanan ekonomis yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh aset tetap tertentu sampai aset tetap tersebut
siap digunakan. Itu berarti nilai aset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah
jumlah rupiah historis pada saat memperoleh aset tetap tersebut.
2. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar)
Yaitu metode penilaian aset yang didasarkan pada harga pasar ketika laporan keuangan
disajikan. Penggunaan metode ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang
nilai aset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu, karena nilai suatu aset
tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan
disajikan oleh sebuah perusahaan.
Dilihat dari kemudahan memperoleh informasi tentang harga pasar (market value) aset tertentu,
khususnya yang terkait dengan investasi sementara, aset dapat dikelompokkan menjadi dua
tingkatan yaitu :
a. Aset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui, seperti harga surat
berharga dibursa efek. Harga berbagai saham dan obligasi yang terdaftar dibursa efek
Indonesia dapat dengan mudah diketahui oleh siapa saja kapan pun diperlukan. Aset
dalam kelompok ini mudah sekali menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan
penyajiannya karena ketersediaan data serta nilainya cukup objektif.
b. Aset yang harganya tidak selalu tersedia setiap saat dan tidak langsung diketahui dengan
mudah, seperti harga property dan bebagai mesin yang dimiliki sebuah perusahaan.
Tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan memang selalu memiliki nilai pasar, tetapi
harganya akan selalu berbeda diantara pihak-pihak yang berkepentingan dengan aset
tersebut.

INVETASI JANGKA PENDEK

Adakalanya perusahaan memiliki kas dalam jumlah yang melebihi kebutuhan operasi harian.
Tetapi kas tersebut dipersiapkan untuk digunakan bagi operasi rutin perusahaan dalam jangka
pendek. Jika kas tersebut dibiarkan dan tidak digunakan, maka perusahaan akan mengalami
ketidakefektifan atas pemanfaatan kekayaan perusahaan karena telah memberikan kas itu
menganggur. Namun, jika perusahaan memilih menggunakan kas tersebut untuk investasi baru
dan jangka panjang, maka kebutuhan kas untuk operasi rutin perusahaan dalam waktu dekat bisa
terganggu. Karena itu, perusahaan dapat menggunakan kas itu untuk investasi jangka pendek
(sementara). Disebut investasi sementara karena perusahaan menanamkan uangnya dalam surat
berharga, seperti saham dan obligasi, karena beberapa alas an yang melekat padanya. Walaupun
investasi dalam surat berharga dapat dilakukan untuk jangka panjang atau selama beberapa
tahun, tetapi investasi itu disebut sebagai investasi sementara karena dua alas an utama, yaitu :

1. Surat berharga tersebut mudah diperjualbelikan, sehingga dapat dijual dan dijadikan uang
tunai setiap saat dibutuhkan
2. Manajemen perusahaan akan segera menjualnya setiap saat diperlukan uang tunai

Investasi sementara dikelompokkan sebagai aset lancar karena dibeli dengan tujuan untuk segera
diuangkan menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun.
Surat-surat berharga biasanya memiliki gejolak harga yang sangat tinggi dari waktu ke
waktu. Perubahan harga tersebut dapat terjadi dari menit ke menit, jam ke jam, dan hari ke hari.
Karena itu, harga perolehan surat berharga sering kali menjadi tidak relevan dengan harga pasar
surat berharga bersangkutan hanya dalam beberapa hari setelah transaksi pembelian.
 Contoh ilustrasi berikut ini mungkin dapat digunakan untuk memahami dengan lebih baik
tentang pencatatan dan pelaporan investasi sementara dalam laporan posisi keuangan

PT. Mitra prima memiliki kas berlebih pada bulan November dan Desember 2018. Karena itu,
manajemen perusahaan menggunakan kas tersebut untuk melakukan investasi jangka pendek
dalam surat berharga dibursa efek. Manajemen perusahaan membeli saham beberapa perusahaan
yang terdaftar dibursa efek Jakarta. Portofolio saham perusahaan tersebut pada akhir bulan
desember 2018 adalah sebagai berikut :

Jenis Saham Harga Beli Harga Pasar Potensi


Laba/Rugi
Saham PT. AA 200.000.000 180.000.000 (20.000.000)
Saham PT. BB 165.000.000 172.000.000 7.000.000
Saham PT. CC 110.000.000 106.000.000 (4.000.000)
Saham PT. DD 125.000.000 128.000.000 3.000.000
Saham PT. EE 220.000.000 204.000.000 (16.000.000)
Saham PT. FF 170.000.000 178.000.000 8.000.000
Total 990.000.000 968.000.000 (22.000.000)

Surat berharga tersebut memiliki harga perolehan (beli) total sebesar Rp990.000.000. tetapi pada
tanggal 31 Desember 2018, harga pasar saham-saham tersebut mengalami perubahan. Sebagian
harganya lebih tinggi dibandingkan harga belinya dan sebagian lagi lebih rendah. Total harga
pasarnya pada akhir tahun 2018 adalah Rp968.000.000. hal itu menyebabkan terjadinya kerugian
potensional sebesar Rp22.000.000. disebut rugi potensial karena sampai akhir tahun 2018,
saham-saham tersebut belum dijual oleh manajemen PT. Mitra Prima. Potensi kerugian sebesar
Rp22.000.000 ini harus dilaporkan dalam laporan posisi keuangan sebagai cadangan penurunan
harga pasar. Jadi, nilai bersih saham yang tercantum dilaporan posisi keuangan adalah
Rp968.000.000 seperti terlihat berikut ini :

Aset lancar :

- Kas
- Piutang Usaha
- Investasi Sementara dalam surat berharga 990.000.000
- Cadangan penurunan harga pasar (22.000.000) 968.000.000
INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi jangka panjang adalah dana perusahaan yang ditanamkan dalam berbagai aset produktif
yang dapat memberikan penghasilan bagi perusahaan dalam waktu lebih dari satu tahun.

Investasi dalam saham perusahaan lain untuk jangka panjang dapat memiliki beberapa alas an,
antara lain :

a. Untuk memperoleh keuntungan modal (capital gain) atau laba yang berasal dari kenaikan
harga saham perusahaan yang dibeli
b. Untuk memperoleh pendapatan dividen
c. Untuk memperoleh hubungan khusus dengan perusahaan penerbit saham. Sebagai
contoh, pembelian saham perusahaan kecil produsen produk tertentu yang dijadikan
bahan baku perusahaan pembeli saham, yang mengakibatkan perusahaan memiliki
jaminan memperoleh bahan baku secara pasti dengan harga yang lebih murah.
d. Untuk ekspansi usaha
e. Untuk memperluas pasar

Jadi, terdapat berbagai motivasi mengapa suatu perusahaan bersedia menanamkan uangnya
dalam investasi jangka panjang, khususnya dalam surat berharga perusahaan lain. Akan
tetapi,investasi jangka panjang tidak selalu berupa investasi dalam surat berharga. Investasi
jangka panjang dapat dilakukan dalam tanah atau deposito jangka panjang atau aset lainnya.

INVESTASI DALAM OBLIGASI

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa janji untuk membayar
sejumlah uang (seperti yang tercantum dalam nominal obligasi) di kemudian hari beserta
pembayaran bunganya secara berkala. Obligasi yang dibeli perusahaan tidak selalu diperoleh
sesuai dengan nilai nominalnya. Obligasi dapat diperoleh dengan harga diatas nilai nominalnya
atau dibawah nilai nominalnya. Tetapi berapun harga perolehan obligasi, investasi dalam
obligasi akan dicatat sebesar harga perolehannnya. Harga perolehan obligasi adalah keseluruhan
uang yang dikeluarkan perusahaan sampai obligasi tersebut ditangan perusahaan. Harga
perolehan tersebut mencakup harga beli obligasi, biaya notaris, komisi perantara, biaya
administrasi serta provisi dan sebagainya. Jika obligasi dibeli dibawah atau diatas harga
nominalnya, maka selisih antara harga perolehan dan harga diamortisasi selama umur obligasi
tersebut karena pada saat jatuh tempo perusahaan akan menerima uang sebesar nilai nominalnya.
Jika dibeli dibawah nilai nominalnya, maka setiap kali perusahaan menerima pendapatan bunga,
bunga tersebut harus ditambah dengan amortisasi selisih harga perolehan obligasi tadi.
Sebaliknya, jika perusahaan membeli obligasi tersebut diatas diatas nilai bukunya, maka setiap
kali perusahaan menerima pendapatan bunga, bunga tersebut harus dikurangi dengan amortisasi
selisih harga beli obligasi tadi.
INVESTASI DALAM SAHAM

Saham perusahaan yang beredar dibursa efek juga dapat menjadi objek investasi jangka panjang
bagi perusahaan yang menginginkannya. Terdapat begitu banyak perusahaan yang listing di
bursa efek. Seluruh saham tersebut dapat dibeli oleh siapa pun yang memiliki dana, baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang dan dengan motivasi apa pun. Saham-saham tersebut
juga dijual dengan harga yang pasti berbeda dengan nilai nominalnya. Harga setiap saham pasti
berubah setiap hari.
Investasi dalam saham perusahaan dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli
saham ditambah seluruh biaya lainnya, seperti biaya notaris, komisi perantara, biaya
administrasi, dan sebagainya. Jika perusahaan yang sahamnya dimiliki perusahaan yang
berinvestasi membagikan dividen, maka yang dibagikan tersebut diakui sebagai pendapatan
dividen. Jika kemudian saham perusahaan tersebut dijual kepada pihak lain, maka selisih yang
timbul antara harga jual dan harga beli saham diakui sebagai laba atau rugi penjualan saham.

INVESTASI DALAM TANAH

Investasi jangka panjang tidak hanya dapat dilakukan dalam surat-surat berharga, tetapi juga
dapat dilakukan dalam aset tetap lainnya, seperti tanah. Jika investasi dalam aset selain surat
berharga dipilih perusahaan, yang penting adalah nilai aset tetap tersebut tidak akan berkurang
sejalan dengan berlalunya waktu. Jika investasi dalam aset tetap dilakukan pada aset yang
nilainya akan berkurang terus, seperti kendaraan atau mesin, maka perusahaan akan mengalami
kerugian dari waktu ke waktu. Karena itu, investasi jangka panjang sebaiknya dilakukan dalam
aset tetap yang nilainya tidak berkurang akibat berlalunya waktu, seperti tanah, surat berharga,
emas, dan sebagainya.
Jika perusahaan memilih investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, maka investasi
tersebut harus dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu seluruh uang yang dikeluarkan
perusahaan sampai tanah tersebut menjadi milik perusahaan. Karena itu, harga perolehan tanah
mencakup komponen harga tanah itu sendiri, komisi perantara, biaya notaris, pajak, bea balik
nama, dan sebagainya. Seluruh pengeluaran tambahan tersebut harus dikapitalisasi menjadi satu
dalam tanah.
Jika pada akhirnya tanah tersebut dijual, maka selisih antara harga jual tanah dan harga
perolehannya diakui sebagai laba atau rugi penjualan tanah. Jika harga jualnya lebih tinggi
dibandingkan haraga perolehannya, maka harus diakui sebagai laba atau rugi penjualan tanah.
Jika harga jualnya lebih tinggi dibandingkan harga perolehannya, maka harus diakui sebagai laba
penjualan tanah. Sebaliknya, jiika harga jualnya lebih rendah dibandingkan harga perolehannya,
maka diakui sebagai rugi penjualan tanah.

Anda mungkin juga menyukai