Paramphistkmum SP Kel 3
Paramphistkmum SP Kel 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul
“Pengambilan dan Identifikasi Cacing Merah pada Babat sapi ”
Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Parasitologi.
Disamping itu, kami juga berharap laporan ini mampu memberikan kontribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikannya laporan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen
Mata Kuliah dan kepada rekan-rekan atau berbagai pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan praktikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ataupun tugas-tugas berikutnya.
Kelompok 3
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing Mata Kuliah Parasitologi
Lingkungan. Menerima dan menyetujui laporan yang disusun oleh :
Mengetahui
iii
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan
Untuk mengetahui cara pengambilan dan pengawetan serta mengientifikasi
Paramphistomum cervi
Untuk mengetahui ciri-ciri Paramphistomum cervi
B. Waktu Pelaksanaan
Pengambilan
Hari / Tanggal : Jum’at 23 januari 2023
Jam : 02.00 WIB - Selesai
Lokasi : Tempat pemotongan hewan Kota Jambi
Identifikasi
Hari / Tanggal : Senin, 30 Januari 2023
Jam : 15.45 - Selesai
Lokasi : Perumahan graha 16, blok H, No 3, Kota Jambi
D. Prosedur Kegiatan
Prosedur pengambilan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tentukan lokasi untuk pengambilan parasit (pemotongan hewan ternak kota
iv
jambi)
3. Meminta bantuan kepada petugas setempat, untuk pengambilan sampel parasit
pada saat pemisahan jeroan Pada bagian babat sapi
4. Masukkan cacing yang telah didapatkan ke dalam botol yang telah disiapkan ,
5. Kemudian tambahkan spritus putih hingga seluruh bagian tubuh parasit
tenggelam.
6. Beri label pada botol yang berisi parasit.
7. Setalah itu parasit siap identifikasi.
Prosedur identifikasi
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil parasit yang telah diawetkan
3. Pindahkan atau letakkan diatas kertas HVS
4. Identifikasi cacing drngan mengukur panjang dan lebar cacing serta amati
apakah terdapat alat hisap atau tidak.
5. Dokumentasikan dan catat hasil identifikasi kedalam buku laporan.
E. Hasil
v
BAB IV
PEMBAHASAAN
vi
sapi per rektal yang dipilih dengan teknik proporsional random sampling pada tingkat
desa. Sebanyak 127 peternak diambil sebagai responden untuk diwawancarai. Sampel
feses diperiksa dengan uji sedimentasi untuk mengidentifikasi keberadaan telur
Paramphistomum sp berdasarkan morfologinya. Data dianalisis secara univariat untuk
memperoleh prevalensi yaitu dengan cara membagi jumlah sampel positif dengan jumlah
sampel yang diperiksa dikalikan 100%, sedangkan analisis bivariat digunakan untuk
mendapatkan nilai chi-square (c2), dan odds ratio (OR). Penyebaran paramphistomiasis
pada sapi bali yang dipelihara di empat desa Distrik Prafi memiliki nilai prevalensi untuk
masing-masing Desa Udapi Hilir, Desay, Aimasi, dan Prafi Mulya berturut-turut adalah
14,74%; 12,04%; 9,18% dan 1,48%. Prevalensi paramphistomiasis pada sapi bali di Distrik
Prafi sebesar 10,03%. Variabel manajemen pemeliharaan, kandang induk digabung
dengan pedet (nilai OR=4,525) dan sumber pakan ternak diambil di pekarangan rumah
dan sawah.
viii
ix
x
xi
xii
xiii