Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK PROFESI NERS

LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI/DOPS


STASE KEPERAWATAN GERONTIK

PEMBIMBING AKADEMIK : Ns. Faisal Kholid Fahdi, M. Kep

DISUSUN OLEH :

MARINA
I4051211030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN SUPERVISI/DOPS
PERTEMUAN KE-8
1. Latar Belakang
a. Karakteristik lansia
Tn. S merupakan lansia dengan usia 84 tahun dengan diagnosa medis hipertensi dan
pasca stroke. Klien mengalami stroke sekitar 2 tahun yang lalu dan pernah menjalani
operasi prostat 9 tahun yang lalu. Saat ini keluhan utama klien yaitu klien merasa lemah
dan nyeri pada ekstremitasnya. Klien juga mengatakan sendi-sendi tangan dan kakinya
terasa kaku dan semakin sulit digerakkan. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan
bahwa kekuatan otot klien menurun, dengan kekuatan otot ekstremitas atas 4|3 dan
ekstremitas bawah 3|4. Sendi pergelangan tangan klien mengalami deformitas. Klien
masih bisa berdiri, namun dengan bantuan topangan orang lain dan berpegangan pada
benda.
Selama pertemuan pekan pertama mahasiswa telah membina hubungan saling percaya
dengan klien. Klien yang sebelumnya mengalami keputusasaan, seringkali menyebutkan
dan berdoa ingin cepat mati, menunjukkan perbaikan dengan adanya dukungan dan
motivasi dari mahasiswa. Tepatnya pada pertemuan ke 4 klien tidak lagi menyebut-
nyebut ingin cepat mati dan klien juga tampak lebih bersemangat. Pada pertemuan kali
ini mahasiswa berencana mengevaluasi kondisi klien dan mengajarkan kembali terapi
komplementer latihan rentang gerak aktif untuk membantu mengatasi kekakuan, nyeri
dan meningkatkan kekuatan otot klien. Mahasiswa akan mengulang kembali demonstrasi
rentang gerak aktif yang sebelumnya pada pertemuan ke 3 telah dilakukan.
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn. S, diagnosa yang muncul ialah hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular, gangguan muskuloskeletal
dan kekakuan sendi.
b. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5 x 24 jam range of motion (ROM) pada Tn. S
diharapkan tingkat mobilitas fisik meningkat.
c. Kriteria hasil
1) Pergerakan ekstremitas meningkat
2) Kekuatan otot meningkat
3) Rentang gerak (ROM) meningkat
4) Nyeri menurun
5) Kaku sendi menurun
6) Gerakan terbatas menurun
3. Rencana Kegiatan
a. Topik
Terapi komplementer latihan gerak Range of Motion pasif-aktif.
b. Metode
Demostrasi dan diskusi.
c. Media
Alat dan bahan yang diperlukan yaitu handscoon, tensi meter, gown, dan stetoskop.
d. Waktu dan tempat
Selasa, 29 Maret 2022 di Nursing Care (NS/stroke) Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia
Widia Dharma.
e. Pengorganisasian (waktu, tempat, kelompok)
No. Kegiatan Tempat Waktu
1. Orientasi Kamar Tn. S 5 menit
a. mengucapkan salam Wisma Nursing
b. Memvalidasi keadaan klien Care
c. Mengingatkan kontrak
2. Kerja Kamar Tn. S 30 menit
a. Menjelaskan tentang pengertian, tujuan dan Wisma Nursing
manfaat ROM Care
b. Menjelaskan cara melakukan latihan ROM
c. Menanyakan kembali materi yang telah
dijelaskan
d. Memberikan kesempatan lansia untuk
bertanya
e. Mendemonstrasikan latihan ROM
f. Memberi kesempatan lansia untuk
mendemonstrasikan langkah-langkah latihan
ROM
g. Memberi reinforcement positif kepada lansia
h. Mengevaluasi kondisi lansia
3. Terminasi Kamar Tn. S 5 menit
a. Menyimpulkan hasil pertemuan Wisma Nursing
b. Membuat kontrak untuk pertemuan Care
selanjutnya
c. Mengucapkan salam

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Laporan pendahuluan telah disiapkan
2) Alat dan media yang diperlukan telah tersedia
3) Kontrak dengan Tn. S sesuai rencana
b. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan kontrak yang telah ditentukan
2) Tn. S mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan
3) Mahasiswa dapat menjalin komunikasi terapeutik yang baik dengan Tn. S
4) Mahasiswa dapat mendemonstrasikan dengan baik mengenai latihan ROM sesuai
standar operasional prosedur kepada Tn. S
c. Evaluasi hasil
1) Tn. S mampu mengulang kembali gerakan ROM pada anggota ekstremitas yang tidak
mengalami gangguan/yang lebih baik dan dapat melatih anggota ekstremitas yang
kaku secara mandiri
2) Tn. S dapat mengerti akan tujuan latihan gerak ROM
Lampiran

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RANGE OF MOTION (ROM)


1. Pengertian ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal
baik secara aktif ataupun pasif.

ROM dibagi menjadi dua yaitu ROM aktif dan ROM pasif. ROM aktif
adalah gerakan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan
energi sendiri. Pemberi asuhan bertugas memberikan motivasi dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal dengan kekuatan
otot 75%. Adapun ROM pasif adalah energi yang dikeluarkan untuk
latihan berasal ari orang lain atau alat mekanik. Pemberi asuhan
bertugas melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang
gerak yang normal dengan kekuatan otot 50%.

2. Tujuan a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot


b. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
c. Mencegah kontraktur, kelainan bentuk dan kekakuan pada sendi
d. Memperlancar sirkulasi darah

3. Indikasi Klien dengan tirah baring yang lama, klien dengan penurunan tingkat
kesadaran, kelemahan otot dan fase rehabilitasi fisik.

4. Kontraindik a. Thrombus atau emboli pada pembuluh darah


asi b. Kelainan tulang atau sendi
c. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

5. Pengkajian a. Identifikasi kemampuan masing-masing sendi dalam melakukan


gerakan
b. Identifikasi daerah sendi terhadap tanda peradangan seperti
kemerahan, bengkak, nyeri saat sendi bergerak atau diam
c. Identifikasi adanya deformitas pada sendi

6. Macam Fleksi, ekstensi, hiperekstensi, rotasi, sirkumduksi, supinasi, pronasi,


gerakan abduksi, adduksi dan oposisi

7. Hal-hal yang a. Hindari perasaan ketidaknyamanan saat latihan dilakukan, setiap


harus gerakan dilakukan tigas kali dengan frekuensi dua kali sehari
diperhatikan b. Yakinkan bahwa klien mengetahui alasan dilakukan latihan ROM
c. Sendi tidak boleh digerakkan melebihi rentang gerak bebasnya,
sendi digerakkan ke titik tahanan dan dihentikan pada titik nyeri
d. Pilih waktu di saat klien nyaman dan bebas dari rasa nyeri untuk
meningkatkan kolaborasi klien
e. Posisikan klien dalam posisi tubuh lurus yang normal
f. Gerakan latihan harus dilakukan secara lembut, perlahan dan
berirama
g. Latihan diterapkan pada sendi secara proporsional untuk
menghindari peserta latihan mengalami ketegangan dan injuri otot
serta kelelahan
h. Posisik yang diberikan memungkinkan gerakan sendi secara leluasa
i. Tekankan pada klien bahwa gerakan sendi yang adekuat adalah
gerakan sampai dengan mengalami tahanan bukan nyeri
j. Tidak melakukan latihan pada sendi yang mengalami nyeri
k. Amati respon non verbal peserta latihan
l. Hentikan latihan atau istirahatkan apabila terjadi spasme otot yang
dimanifestasikan dengan kontraksi otot yang tiba-tiba dan terus-
menerus

8. Persiapan Handscoon, minyak penghangat (bila perlu)


alat
9. Prosedur Tahap Prainteraksi:
pelaksanaan 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi:
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan klien
Tahap Kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Memposisikan klien senyaman mungkin
3. Melakukan gerakan ROM
a. Pergerakan bahu
1) Pegang pergerakan tangan dan siku klien, lalu angkat
selebar bahu, putar ke luar dan ke dalam
2) Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan,
lalu kembali ke posisi awal
3) Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan ke arah badan,
hingga menjangkau tangan yang lain
b. Pergerakan siku
1) Buat sudut 90° pada siku lalu gerakan lengan ke atas dan ke
bawah dengan membuat gerakan setengah lingkaran
2) Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu
c. Pergerakan tangan
1) Pegang tangan klien seperti bersalaman, lalu putar
pergelangan tangan
2) Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah
3) Gerakan yangan sambil menekuk tangan ke atas
d. Pergerakan jari tangan
1) Putar jari tangan satu persatu
2) Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat
dari jari telunjuk, lalu dekatkan pada jari-jari yang lain
e. Pergerakan kaki
1) Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat
sampai 30° lalu putar
2) Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90°
3) Angkat kaki lalu dekatkan ke kaki yang satu kemudian
gerakan menjauh
4) Putar kaki ke dalam dan ke luar
5) Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan ke dalam
6) Jari kaki ditekuk-tekuk lalu diputar
f. Pergerakan leher
1) Pegang pipi pasien lalu gerakan ke kiri dan ke kanan
2) Gerakan leher menekuk ke depan dan ke belakang
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Membereskan alat
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar dokumentasi
NO ASPEK YANG DINILAI KEKUATAN

OTOT
Bahu T1 T2 T3

1. Fleksi : menaikan lengan dari posisi disamping tubuh

kedepan keposisi diatas kepala, rentang 180º

2. Ekstensi : mengembalikan tangan ke posisi

disamping tubuh, rentang 180º

3. Hiperekstensi : menggerakan lengan kebelakang

tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60º

4. Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas


kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,
rentang 180º
5. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan

menyilang tubuh sejauh mungkin

Pergelangan tangan T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : tekuk telapak tangan kearah bagian

dalam lengan bawah, kemudian luruskan telapak

tangan sehingga sebidang dengan lengan bawah

2. Abduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali.

3. Adduksi : bengkokan telapak tangan ke samping ke

arah ibu jari dan luruskan kembali


4. Sirkumudasi : putar telapak tangandengan

pergelangan tangan sebagai poros

Jari tangan dan ibu jari T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Kepalkan jari-jari tangan pasien

kemudian luruskan

2. Hiperekstensi : bengkokan jari-jari tangan

kebelakang sejauh mungkin

3. Abduksi-adduksi : kembangkan jari-jari tangan

kemudian rapatkan kembali

4. Oposisi : Sentuhkan ibu jari dengan jari-jari lainnya

secara bergantian

5. Sirkumudasi : putar ibu jari pasien dengan sumbu

sendi metakarpal

Lutut T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : angkat kaki dan tekuk ,lutut gerakan


kaki kearah dada sejauh mungkin. Turunkan kaki,
luruskan kaki, kembali ke posisi semula
Pergelangan kaki T1 T2 T3

1. Dorsi fleksi : dorong telapak kaki ke arah kaki dan

kembalikan ke posisi semula

2. Plantar fleksi : dorong telapak kaki ke arah bawah

dan kembalikan ke posisi semula

3. Eversi : putar telapak kaki ke arah luar


4. Inversi : putar telapak kaki ke arah dalam

5. Sirkumudasi : Putar telapak kaki dengan poros pada

sendi tumit

Jari-jari kaki T1 T2 T3

1. Fleksi-ekstensi : Letakan jari-jari tangan perawat


dibawah jari-jari pasien, dorong jari-jari kearah atas
dan kemudian kearah bawah

2. Abduksi-adduksi : Lebarkan jari kaki dan dekatkan

jari kaki bersama-sama

Anda mungkin juga menyukai