Anda di halaman 1dari 11

BAB VIII

Transformasi Linear

VIII.1 Pendahuluan
Fungsi-fungsi dari Rn ke R
Fungsi adalah suatu aturan f yang menghubungkan setiap unsur dalam
himpunan A ke satu dan hanya satu unsur dalam himpunan B. Jika f
menghubungkan unsur b dengan unsur a , maka dapat dinyatakan menjadi
b=f (a) dan kita katakana bahwa b adalah bayangan dari a di bawah f
atau bahwa f ¿ ) adalah nilai dari f pada a . Himpunan A disebut daerah
asal dari f dan himpunan B disebut daerah kawan dari f . Himpunan bagian
dari B yang terdiri dari semua nilai yang mungkin untuk f ketika a
berubah-ubah dalam A disebut daerah hasil dari f . Untuk fungsi-fungsi
yang paling umum A dan B adalah himpunan bilangan real, dimana f
disebut fungsi bernilai real dari suatu variabel real. Fungsi-fungsi umum
lainnya terjadi ketika B adalah himpunan bilangan real dan A adalah
himpunan vektor dalam R2, R3, atau secara lebih umum dalam Rn .
Beberapa contoh ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Rumus Contoh Klasifikasi Uraian
f (x) Fungsi bernilai Fungsi dari
2
f ( x )=x real dari satu R ke R
variabel real
f (x , y ) Fungsi bernilai Fungsi dari
2 2
f ( x , y )=x + y real dari dua R2 ke R
variabel real
f (x , y , z) Fungsi bernilai Fungsi dari
2 2 2
f ( x , y , z )=x + y + z real dari tiga 3
R ke R
variabel real
f (x 1 , x 2 , … , x n) f ( x 1 , x 2 , … , x n ) =x 21+ x 22 +…+ x 2n Fungsi bernilai Fungsi dari
real dari n variabel n
R ke R
real
Dua fungsi f 1 dan f 2 dianggap sama, dan dinyatakan sebagai f 1=f 2, jika
kedua fungsi tersebut mempunyai daerah asal yang sama dan f 1 ( a )=f 2 (a)
untuk semua a dalam daerah asal tersebut.

Fungsi-fungsi dari Rn ke Rm
Jika daerah asal suatu fungsi f adalah Rn dan daerah kawan adalah Rm (n
dan m mungkin sama), maka f disebut suatu peta atau transformasi dari Rn
ke Rm. Katakan bahwa f memetakan Rn ke Rm maka nyatakan ini dengan
menuliskan Rn → R m. Kondisi ini disebut suatu operator dalam Rn . Entri
pertama dalam tabel di atas merupakan suatu operator pada R . Untuk
mengilustrasikan suatu cara penting dimana transformasi dapat muncul,
anggap f 1 , f 2 , … , f m adalah fungsi-fungsi bernilai real dari n peubah real

{
w 1=f 1( x 1 , x 2 , … , x n )
w =f ( x , x , … , x n )
misalkan 2 2 1 2

wm =f m ( x 1 , x 2 , … , x n)

Persamaan-persamaan m di atas menempatkan suatu titik unik


( w1 , w2 ,… , w n) dalam Rm ke setiap titik (c , … , x n ) dalam Rn dan dengan
demikian mendefinisikan suatu transformasil dari Rn ke Rm. Jika kita
menyatakan transformasi ini dengan T, maka n
R →R
m
dan
T ( x 1 , x 2 , … , x n ) =(w1 , w2 , … , wn ). Perhatikan contoh berikut ini: diberikan

{
w1 =x1 + x 2
persamaan-persamaan w2=3 x 1 x 2 mendefinisikan suatu transformasi
2 2
w3 =x1 −x 2

T : R2 → R 3, maka dengan transformasi ini bayangan dari titik (x ¿ ¿ 1 , x 2)¿


2 2
adalah T ( x 1 , x 2 ) =(x 1+ x2 , 3 x1 x2 , x 1 − x2 ). Sehingga jika terdapat bentuk
T ( 1 ,−2 )=(−1 ,−6 ,−3).
Ada beberapa istilah dalam transformasil linear jika diketahui ruang vektor
V , W , yaitu:
(1). Transformasi linear yang bekerja pada ruang vektor yang sama dapat
dinyatakan dalam bentuk T :V → W dan disebut sebagai operator linear.
(2). Transformasi linear T :V W dengan dengan T ( u )=0 disebut sebagai
transformai nol.
(3). Transformasi linear T :V W dengan dengan T ( u )= A u disebut
transformasi matriks sedangkan A disebut matriks transformasi.
Perhatikan syarat berikut ini:
Suatu fungsi yang memetakan suatu vektor di ruang vektor V ke ruang
vektor W (dinotasikan dengan T :V → W ) disebut sebagai transformasi
linear bila untuk setiap ( u , v ∈V ) berlaku:
1. T ( u+ v )=T ( u ) +T ( v )
2. T ( k u )=kT (u)

Contoh 8.1.1

( )
x− y
Diketahui T : R → R 2 3
dengan T ()
x
y
= x
y
merupakan transformasi

linear?
Jawab:

( )
Misalkan u=
x1
y1
dan v=
x2
y2 ( )
maka syarat 1 yang harus dipenuhi adalah

u+ v=
( )
x 1+ x2
y 1+ y 2
maka

( ) ( )( )
( x1 + x 2 )−( y 1+ y 2 ) x 1 − y 1 x 2− y 2
T ( u+ v )=T
( x1 + x2
y1 + y2)= x 1+ x 2
y 1+ y 2
= x 1 + x2 .
y1 y2

Selain itu ada syarat 2 yang harus dipenuhi, yaitu untuk sembarang skalar
( )
k x1−k y 1
k maka k u= ( )
k x1
k y1
sehingga T ( k u )=T
k x1
k y1
=
( ) kx 1
ky 1
memiliki nilai

( )
x 1− y 1
sama dengan kT u=k x 1 .
y1

Berdasarkan kedua syarat tersebut, maka syarat transformasi linear

( )
x− y
terpenuhi, sehingga T ()
x
y
= x merupakan transformasi linear.
y
Contoh 8.1.2

()
2x
Diketahui T : R → R dengan T
2 3 x
y
y2
()
= x 2 merupakan transformasi linear?

Jawab:
Terdapat syarat 1 yaitu T ( u+ v )=T ( u ) +T ( v ), sehingga misalkan diketahui

u=
( )
x1
y1
dan v=
x2
y2 ( )
maka syarat 1 yang dipenuhi adalah u+ v=
x 1+ x2
y 1+ y 2
.
( )

( )
2 x 1+ 2 x 2
Sehingga T ( u+ v )=T
(
x1 + x2
y1 + y2 )
( y1 + y 2 )
2
= ( x1 + x 2 ) .
2
Sedangkan

( ) ( )( ) ( )
2 x1 2 x2 2 x 1+ 2 x 2
( )
T ( u )+T ( v )=T
x1
y1
+T
x2
y2
= x1 + x 2 = x 12+ x22 . Hasil dari T ( u+ v )
y1
2

2
y2
2

2 2
y1 + y2
2

tidak sama dengan hasil dari T ( u )+T ( v). Namun demikian buktikan syarat
2 untuk mengetahui hasilnya. Syarat 2 yang harus dipenuhi yaitu
T ( k u )=kT (u), maka

untuk sembarang skalar k maka k u=


( )k x1
k y1
sehingga
( )( ) ()
k 2 x1 k 2 x1 2 x1
2
T ( k u )= ( kx 1 ) = k x 1 tetapi tidak sama dengan syarat kT ( u )=k x 12 .
2 2

( ky 1 )
2 2
k y1
2
y 12

Maka fungsi tersebut bukan merupakan transformasi linear karena tidak


memenuhi syarat 2.
Contoh 8.1.2
Diketahui sebuah fungsi F ( x , y ) =2+3 x− y . Nyatakan apakah fungsi
tersebut merupakan transformasi linear?

Jawab:
Perlu dipenuhi kedua syarat:
1. T ( u+ v )=T ( u ) +T ( v )
2. T ( k u )=kT (u)
Fungsi tersebut bukan berupa matriks, tetapi dapat dibuktikan hasil
transformasi linearnya. Terdapat syarat 1 yaitu T ( u+ v )=T ( u ) +T ( v ),

sehingga misalkan diketahui u= ( )


x1
y1
dan v= ( )
x2
y2
maka syarat 1 yang

dipenuhi adalah u+ v=
( )
x 1+ x2
y 1+ y 2
. Sehingga

T ( u+ v )=T
( )
x1 + x2
y1 + y2
=2+3(x 1 + x 2)−( y 1+ y 2). Operasikan persamaan ini

sehingga menjadi bentuk T ( u+ v )=T ( u ) +T ( v )=2+ {( 3 x 1− y 1 ) + ( 3 x 2− y 2 ) }


Ada syarat 2 yang harus dipenuhi yaitu T ( k u )=kT (u), maka untuk
mempermudah pengerjaan mari membuat suatu pengandaian. Misalkan
u=( 2,3 ) dan k =5 dimana untuk T ( k u )=F ( k u )=F ( 5 ( 2,3 ) )=F (10,15).
Substitusikan nilai F (10,15) pada fungsi F ( x , y ) =2+3 x− y sehingga
menghasilkan F ( 10,15 ) =2+ 3 (10 )−( 15 )=2+30−15=17. Kemudian untuk
kT ( u )=kF ( u ) =5 F (2,3). Substitusikan nilai F (2,3) pada fungsi
F ( x , y ) =2+3 x− y sehingga menghasilkan
F ( 2,3 ) =2+3 ( 2 )−( 3 )=2+ 6−3=5, lanjutkan dengan penyelesaian
5 F ( 2,3 )=5 ( 5 )=25. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil
bahwa F ( k u )=kF (u). Maka fungsi tersebut bukan merupakan
transformasi linear karena tidak memenuhi syarat 2.

VIII.2 Kernel dan Range (Kernel dan Jangkauan)


Terdapat sebuah pemetaan transformasi linear yang dinyatakan sebagai
T :V → W dengan fungsi T ( u ) , u ∈V , Kernel dari T yang disingkat sebagai
Ker (T ) adalah himpunan u sedemikian hingga T ( u )=0. Ker (T ) juga
disebut ruang nol dari T . Jika terdapat himpunan b sedemikian hingga
T ( u )=b maka kondisi ini disebut dengan jangkauan dari T atau disingkat
R(T ). Sebutan R(T ) ini disebut juga dengan bayangan u oleh T (u).
Contoh 8.2.1

Misalkan T : P2 → R2 didefinisikan oleh T (a+bx +cx )=


2
(a−b
a−c )
manakah

yang merupakan Ker (T ) berdasarkan transformasi tersebut?


a. S1=1+ x + x 2
b. S2=1+2 x+ x2
Jawab:
Berdasarkan S1=1+ x + x 2diperoleh a=1 , b=1 , c=1 maka

( a−b
a−c ) ( 1−1) (0 )
=
1−1
=
0
dapat dismpulkan bahwa S1=1+ x + x 2 merupakan

anggota Kernel T atau dapat dinyatakan S1 ∈ Ker (T ).


2
Berdasarkan S2=1+2 x+ x diperoleh a=1 , b=2 , c=1 maka

( a−b
a−c ) ( 1−1) ( 0 )
= 1−2 = −1 dapat disimpulkan bahwa S2=1+2 x+ x2 bukan

merupakan anggota Kernel T atau dapat dinyatakan S2 ∉ Ker (T ).

Misalkan T : R2 → R 2 didefinisikan oleh T


y ()(
x = 2 x− y
−8 x+ 4 y )
manakah dari

vektor berikut yang merupakan Ker (T )?

a. (105 )
b. (32 )
c. (11 )
Jawab:

a. Untuk (105 ) maka T (105 )=(−8.5+ 4.10) (−40+ 40) ( 0)


2.5−10 = 10−10 = 0

b. Untuk ( ) maka T ( )=(


−8.3+ 4.2) (−24 +8 ) (−16 )
3 3 2.3−2 = 6−2 = 4
2 2

c. Untuk ( ) maka T ( ) =(
−8.1+4.1 ) (−8+ 4 ) (−4 )
1 1 2.1−1 = 2−1 = 1
1 1

Maka dapat disimpulkan bahwa ( ) ∈ Ker (T ), ( ) ∉ Ker (T ) ,


5 3
10 2

(11 )∉ Ker (T )
b. Jangkauan
Untuk dapat menentukan jangkauan maka harus ditentukan matriks
transformasi terlebih dahulu, perhatikan contoh berikut ini jika diberikan
4 3
transformasi linear T:R →R yang dinyatakan oleh

()(
a

)
a+b
b
T = c−2 d maka matriks transformasinya akan berukuran
c
−a−b+ c−2 d
d
3 × 4. Buat matriks transformasinya terlebih dahulu yang berisi koefisien

()( )( )
a a

)(
a+b 1 1 0 0
b = b
a , b , c , d yaitu T c−2 d = 0 0 1 −2 .
c c
−a−b+ c−2 d −1 −1 1 −2
d d

( )
1 1 0 0
Lakukan operasi baris elementer pada 0 0 1 −2
−1 −1 1 −2

( ) ( )
1 1 0 0 1 1 0 0
b 3+b 1 0 0 1 −2 b 3−b 2 0 0 1 −2 Pada kolom pertama dan
0 0 1 −2 0 0 0 0
kolom ketiga terdapat 1 utama sehingga anggota basis jangkauan tersebut
adalah kolom pertama dan kolom ketiga matriks tersebut. Basis jangkauan

{( ) ( )}
1 0
ini dapat ditulis sebagai R(T )= 0 , 1 dengan jangkauan atau rank = 2
0 0

VIII.3 Matriks transformasi


Ketika membahas masalah transformasi matriks, maka hal utama yang
ingin diketahui tentunya adalah bayangan suatu vektor dari transformasi
tersebut dan matriks transformasinya. Penentuan matriks transformasi
tergantung dari faktor-faktor yang diketahui.

Contoh 8.3.1
Misal { v 1 , v2 , v 3 } merupakan basis R3 dan transformasi linear T : R3 → R 2
memiliki fungsi T ( v 1 )=w1 dengan
2 2 2
v 1=( 1,1,−1 ) , v 2=( 0,1 ,−1 ) , v 3= ( 0,0 ,−1 ) , p ( x )=1−x+ x , q ( x ) =1+ 2 x ,r (x)=2 x−x
.
a. Tentukan matriks transformasi A sedemikian hingga A ( v 1) =w 1
b. Tentukan bayangan (1,2,1) dari transformasi tersebut

[]
−1
c. Jika[ Z ] C = −1 tentukan bayangan Z
1
Jawab
a. Perhatikan langkah berikut ini: A ( v 1) =w 1 jika B= { v 1 , v 2 , v3 } dan
C=[ p ( x ) , q ( x ) , r ( x)] maka dapat dimisalkan bentuk matriks AB=C
untuk bisa menemukan hasil A maka syarat perlu yang dibutuhkan
adalah menemukan nilai B−1 melalui persamaan matriks A=C B−1.

[ ] [ ]
1 0 0 1 1 0
B= 1 1 0 dan C= −x 0 2x
−1 −1 −1 x 2 2 x 2 −x 2
[ ]
1 0 0
−1
Carilah B −1
dan diperoleh B = −1 1 0 Sehingga diperoleh
0 −1 −1
hasil

[ ][ ][ ]
1 1 0 1 0 0 0 1 0
−1
A=C B = −x 0 2 x −1 1 0 = −x −2 x −2 x
x 2 2 x 2 −x 2 0 −1 −1 −x 2 −2 x 2 x 2

maka matriks transformasi A yang memenuhi A ( v 1) =w 1 adalah

[ ]
0 1 0
A= −x −2 x −2 x atau dapat dinyatakan dalam bentuk:
−x 2 3 x 2 x2
2 2 2
P ( x ) =−x −x , Q ( x )=3 x −2 x +1 , R (x)=x −2 x
b. Bayangan dari (1,2,1) adalah

[] [] [ ][ ] [ ]
1 1 0 1 0 1 2
2
T 2 = A 2 = −x −2 x −2 x 2 = −7 x =2−7 x +6 x maka
1 1 −x 2 3 x2 x2 1 6 x2
bayangan dari (1,2,1) terhadap transformasi A adalah 5 x 2−7 x+ 2

[]
−1
c. Jika [ Z ] C= −1 maka Z dapat dinyatakan dalam bentuk
1
Z=−v1 −v 2 + v3 bayangan Z dapat ditentukan dengan

[ ][ ] [ ]
1 1 0 −1 −2
C [ Z ] = −x 0 2 x −1 = 3 x =−2+ 3 x −4 x 2
x 2 2 x2 −x 2 1 −4 x 2

Matriks baku/ standar


Misal transformasi matriks T : R n → R m dengan T ( x )= A x memiliki basis
standar S={e 1 , e 2 , e3 , … , en } maka matriks transformasi untuk T adalah
A=[T ( e1 ) T ( e 2 ) T ( e 3 ) … T (en )]
Contoh 8.3.2
[][ ]
2 x +2 y
x
x− y
Diketahui transformasi matriks T : R n → R m dengan T y = .
x+z
z
y+ z
Tentukan matriks standar untuk T
Jawab

[ ][ ][ ]
1 0 0
Nyatakan basis standar dari matriks 3 ×3 yaitu 0 , 1 , 0 kemudian
0 0 1
operasikan basis standar matriks tersebut dengan transformasi matriks
yang telah ditentukan, yaitu:

[][ ][]
2 ×1+2 × 0 2
1
1−0 1
T ( e1 ) =T 0 = =
1+ 0 1
0
0+ 0 0

[][ ][ ]
2× 0+2× 1 2
0
T ( e2 ) =T 1 = 0−1 = −1
0+ 0 0
0
1+ 0 1

[][ ][]
2× 0+2 ×0 0
0
T ( e3 ) =T 0 = 0−0 =0
0+1 1
1
0+1 1

[ ]
2 2 0
1 −1 0
Maka matriks standar untuk T = A=
1 0 1
0 1 1

Latihan 8

([ ])
a
2
1. Periksa apakah T : R3 → P2 dengan T b =( abc ) + ( a+b ) x +(a+c ) x
c

merupakan transformasi linier?


([ ]) [
a
2. Periksa apakah T : R3 → M 22 dengan T b =
c
a+b c−b
a−b 2 b+c ] merupakan
transformasi linier?
3. Diketahui transformasi nol T : R3 → R2 , dengan T ( x )= A x . Tentukan basis
dan dimensi dari ker (T) dan R (T)!
4. Diketahui transformasi matriks T : R4 → R3 memiliki matriks transformasi

[ ]
1 0 −1 2
D= 2 2 1 1 . Tentukan basis dan dimensi dari ker (T) dan R (T)!
0 2 3 −3
5. Transformasi linear T : R2 → R3 , memiliki fungsi transformasi T (ai )=b i
dengan a 1=(2,1), a 2=(3,2), b 1=(−1,2,2), b 2=(−2,1,2).
Tentukan basis dan dimensi dari ker (T) dan R (T)!
6. Transformasi linear T : R2 → P2 , memiliki fungsi transformasi

([ ])
T a =( a+ b ) + ( 2 a−b ) x +(a+2 b)x 2.
b
Tentukan basis dan dimensi dari ker (T) dan R (T)!
7. Transformasi linear T : R3 → R2 , memiliki fungsi transformasi T (ai )=b i
dengan a 1=(1,0,1), a 2=( 0,1,0), a 3=(0,1,−1), b 1=(1,3), b 2=(−1,1),
b 3=(1,1). Jika A={ a1 , a2 , a3 } basis R3 dan B= { b1 ,b 2 } basis R2.
a. Tentukan basis dan dimensi dari ker (T) dan R (T)!
b. Matriks T terhadap basis A dan basis B!
c. T ( [ x ] A ), dengan x=( 2,1,2 ) !

d. T ( [ x ] A ), dengan x=−3 a1+ 2 a2−a3 !


2
8. Transformasi linear T : R → M 22 memiliki fungsi transformasi

T
([ ba])=[a+b b a−ba ]. Jika A={( 1,1) ,(0 ,−1)} merupakan basis R2 dan

{[ 0 1] [ 1 0] [ 0 1 ] [ 1 −1]}
W = 1 0 , 0 1 , 1 −1 , 0 1 adalah basis M . 22

a. Matriks T terhadap basis A dan basis M!


b. T ( [ x ] A ), dengan x=( 2 ,−2 )!

Anda mungkin juga menyukai