Anda di halaman 1dari 7

I.

INDIKATOR : Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
II. MATERI : HUKUM- HUKUM NEWTON

III . URAIAN MATERI

HUKUM- HUKUM NEWTON

Hukum Newton tentang gerak ada tiga. Ketiga hu-kum ini dapat kalian cermati pada sub-bab
berikut. Coba kalian pahami konsep besar apakah yang telah dijelaskan oleh Newton dan bagaimana
pengaruh ketiga hukum itu dalam kehidupan manusia di bumi ini.

A. Hukum I Newton
Pada hukum pertamanya ini Newton menjelaskan keadaan benda jika tidak dipengaruhi gaya.
Menurut Newton benda dapat mempertahankan keadaan jika ti-dak dipengaruhi gaya.
Mempertahankan keadaan berarti benda yang diam akan tetap diam dan benda bergerak dengan
kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap. Mempertahankan keadaan ini disebut
dengan inersia atau lembam. Oleh karena itu hukum I Newton ini dinamakan juga hukum inersia atau
hukum kelembaman.
Mungkinkah di dunia ini ada benda yang tidak di-pengaruhi gaya? Di luar angkasa mungkin ada
tetapi di bumi ini tidak mungkin. Contohnya saja setiap benda pasti dipengaruhi oleh gaya gravitasi atau
berat. Dari keadaan inilah hukum I Newton dapat diartikan juga untuk benda yang dipengaruhi gaya
tetapi resultannya nol. Sehingga hukum I Newton dapat dirumuskan seperti berikut.
ΣF=0 .......................................(1)

CONTOH :

1. Sebuah balok bermassa 5 kg ( berat w = 50 N ) digantung


dengan tali dan diikatkan pada atap. Jika balok diam maka T
berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti Gam-bar 1, karena
balok diam maka berlaku hukum I Newton.
ΣF = 0
T−w = 0
T − 50 = 0 berarti T = 50 N
w = 50 N
Gambar 1 :Balok digantung

2. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol T T sin 53O


sehingga memiliki posisi seperti Gambar 2 (a). 37O
Jika sistem itu diam maka berapakah gaya F! F
Penyelesaian 53O
Benda yang bermassa akan memiliki berat. T cos 53O
F
w = m g = 40 .10 = 400 N
Pada sistem itu bekerja tiga gaya w, F dan T yang
tidak segaris sehingga menentukan resultannya
dapat digunakan sumbu koordinat X Y ( Metode (b) w
Analisis) seperti Gambar 2 (b). Sistem diam
(a) Gambar 2: Sistem
berarti berlaku hukum I Newton.
benda seimbang

„ Pada Sumbu Y: „ Pada Sumbu X:


Σ Fy = 0 Σ Fx = 0
T sin 53 − w = 0
O
F − T cos 53O = 0
T . 0,8 − 400 = 0 berarti T = 500 N F − 500 . 0,6 = 0
F = 300 N
3. Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30O.
Jika Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang
harus diberikan oleh Ucok?
Penyelesaian
m = 20 kg, g = 10 m/s2 v tetap
N
w = m g = 20.10 = 200 N
α = 30O
Gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi F
proyeksi gaya berat. Lihat Gambar 3. Balok bergerak
ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku w sin 30O
hukum I Newton sehingga memenuhi persamaan
berikut. 30O w cos 30O
ΣF = 0 w
F − w sin 30O = 0 Gambar 3
Balok pada bidang miring
F − 200 . = 0
F = 100 N

B. Hukum II Newton
Pada hukum keduanya Newton menjelaskan pengaruh gaya pada percepatan benda. Jika
resultan gaya pada benda tidak nol (ΣF ≠ 0) maka benda itu akan mengalami percepatan. Hubungan
dan perumusan hukum II Newton dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.

Hukum II Newton menggambarkan hubungan per-cepatan dengan massa dan gaya. Dari
kedua hubungan di atas dapat dirumuskan:

a~F
a= .................(2)
a~
atau F = m a
dengan : F = gaya yang bekerja pada benda (N)
m = massa benda yang diberi gaya (kg)
a = percepatan benda yang diberi gaya (m/s2)
CONTOH :

1. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok B
ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan balok itu mengalami
percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang dialami
oleh balok B saja?
a1
Penyelesaian
mA = 4 kg, mB = 6 kg dan a1 = 1,8 m/s2
mA
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh)
dapat di gambarkan seperti pada Gambar 4. Pada kedua F
mB
kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
F= m a
F = (mA + mB) a1 (a) tergabung
= (4 + 6) . 1,8 = 18 N a2
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga
diperoleh: mB F
F = mB . a2
18 = 6 . a2 berarti a2 = 3 m/s2
(b) A jatuh
Pada kejadian ini perubahan percepatan a terjadi karena
perubahan massa m tetapi F tetap sehingga berlaku: Gambar 4: Gerak benda

a~ a2 = m/s2
2. Sebuah mobil bermassa 2000 kg dan dikenakan gaya sebesar 10.000 N. berapa percepatan
yang dialami oleh mobil tersebut?
Penyelesaian:

Jadi, percepatan yang dialami oleh mobil tersebut adalah 5 m/s2.

3. Sebuah mobil bermassa 2000 kg, selama 10 sekon mobil yang awalnya bergerak dengan
kecepatan 36 km/jam bertambah cepat menjadi 54 km/jam. Berapa gaya yang diperlukan untuk
mempercepat mobil tersebut?
Penyelesaian:
Kecepatan mobil saat awal vo = 36 km/jam = 36.000 m/3600 s = 10 m/s.
Kecepatan mobil saat akhir vt = 54 km/jam = 54.000 m/3600 s = 15 m/s.

Percepatan mobil =

F = m a = 2000 kg u 0,5 m/s2 = 1000 N.

Berat, Gaya Normal dan Gaya Gesek


Hukum-hukum Newton dapat digunakan untuk menganalisa atau menyelesaikan suatu
permasalahan berdasarkan gaya-gaya yang bekerja. Di alam ini banyak sekali jenis gaya yang dapat
bekerja pada benda. Tiga jenis gaya yang perlu kalian ketahui adalah berat, gaya normal, dan gaya
gesek.
N
a. Berat
Setiap benda memiliki berat, seperti yang telah
disinggung di depan, berat disimbulkan w. Sudah tahu-kah kalian
dengan berat itu? Berat adalah gaya gravitasi bumi yang dirasakan
oleh benda-benda di sekitar bumi. Sesuai perumusan gaya pada
persamaan berikut, berat suatu benda didef nisikan sebagai hasil kali
massa m dengan percepatan gravitasi g.
w
w=mg (a)

dengan w = berat (N) N


m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Percepatan gravitasi di permukaan bumi dapat
menggunakan pendekatan g = 10 m/s2.

b. Gaya Normal
α
Di atas kalian telah dijelaskan tentang gaya normal
yaitu temasuk proyeksi gaya kontak. Gaya ini terjadi jika ada kontak (b) w
dua benda. Misalnya balok berada di atas meja atau lantai,
penghapus ditekankan pada papan saat menghapus. Besar gaya normal Gambar 5
ini sangat tergantung pada keadaan benda yang saling kontak tersebut dan Berat menuju tepat ke bawah
untuk me-nentukannya dapat menggunakan hukum I dan II Newton sedang gaya normal tegak lurus
cermati contoh berikut untuk memahaminya. bidang sentuh.

CONTOH :
1. Sebuah balok bermassa 5 kg. Jika g = 10 m.s2 maka
tentukan:
a. berat balok,
b. gaya normal jika balok diletakkan di atas bidang
datar,
c. gaya normal yang bekerja pada balok jika diam
di atas bidang miring yang membentuk sudut 300
terhadap horisontal!
Penyelesaian N
m = 5 kg
g = 10 m/s2
a. Berat balok memenuhi:
w = m g = 5 .10 = 50 N
b. Perhatikan balok di atas lantai mendatar seperti pada
Gambar 6. (a). Balok tidak bergerak berarti berlaku hukum I
Newton: w
(a)
Σ Fy = 0
N
N − w = 0 berarti N = 50 N
c. Perhatikan Gambar 6. (b). Gaya-gaya pada balok dapat di lihat
pada gambar tersebut. Balok dalam keadaan diam pada arah
tegak lurus bidang berarti berlaku.
w sin 30O
ΣF = 0
N − 50. = 0 w cos 30O
N − w cos 30O = 0 30O
N = 25 N
w
(b)
Gambar 6
c. Gaya Gesek
Pernahkah kalian mendorong atau menarik balok
dan sulit bergerak? Misalnya seperti pada Gambar 7. Salah satu
penyebab keadaan itu adalah gaya gesek. Sep-erti penjelasan di arah gerak
depan, gaya gesek merupakan proyeksi gaya kontak yang sejajar
bidang sentuh. Pada gerak trans-lasi arah gaya ini akan menentang F
kecenderungan arah gerak sehingga dapat mempersulit gerak
benda.
Berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek
dapat dibagi menjadi dua. Untuk keadaan benda yang diam f gesek
dinamakan gaya gesek statis fs dan untuk keadaan benda yang
Gambar 7.
bergerak dinamakan gaya gesek kinetik fk.

Gaya gesek statis


Gaya gesek ini terjadi pada keadaan diam berarti besarnya akan memenuhi hukum I
Newton. Contohnya seperti balok pada Gambar 8. Balok ditarik gaya F, karena tetap diam
berarti fs = F agar ΣF = 0.
N Gaya gesek statis ini memilki nilai maksimum fs yaitu gaya
gesek yang terjadi pada saat benda tepat max
akan bergerak. fs max dipengaruhi oleh gaya normal dan kekasaran
F
bidang sentuh (µs). Gaya gesek statis maksi-mum sebanding dengan
gaya normal N dan sebanding dengan koef sien gesek statis µs. Dari
kesebandingan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
fs
fs max ~ N
fs max ~ µs fs max = µS N fs µS N
w
Gambar 8. dengan : fS max = gaya gesek statis maksimum (N)
Balok ditarik gaya F tetap diam µS = koef sien gesek statis
karena ada gaya gesek fs
N = gaya normal (N)
Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetik timbul saat benda bergerak. Besar gaya gesek kinetik sesuai dengan
f s max yaitu sebanding dengan gaya normal N dan sebanding dengan koef sien gesek kinetik µk. Dari
hubungan ini dapat dirumuskan seperti berikut. fk = µk . N
dengan : fk = gaya gesek kinetik (N)
µk = koef sien gesek kinetik
N = gaya normal (N)
CONTOH :
1. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. µs = 0,6 dan µk = 0,3. Kemudian
balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s2. Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan
percepatan balok jika: a. F = 100 N
N
b. F = 140 N
Penyelesaian
m = 20 kg F
µs = 0,6
µk = 0,3 f

g = 10 m/s2
w
Gambar 9. Balok
ditarik gaya F

Keadaan balok dapat digambarkan seperti pada b. F = 140 N


Gambar 9. Gaya normal N memenuhi: F > fs max berarti balok bergerak.
N = w = m g = 200 N Gaya geseknya adalah gaya gesek kinetik, yaitu
Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan sebesar:
menghitung dahulu fs max. fk = µk N
fs max = µs . N = 0,3 . 200 = 60 N
= 0,6 . 200 = 120 N Percepatan balok dapat ditentukan dengan hukum II
Newton sebagai berikut.
a. F = 100 N
F < fs max berarti balok diam sesuai hukum ΣF = m a
I Newton : ΣF = 0 maka diperoleh: F − fk = m . a
140 − 60 = 20 a
fs = F = 100 N dan a = 0 a = 4 m/s2

2. Balok A = 3 kg diletakkan di atas meja kemudian diikat tali yang


dihubungkan batu B = 2 kg melalui sebuah katrol seperti pada A
Gambar 10. Massa dan gesekan katrol diabaikan, g = 10 m/s2.
Tentukan percepatan sistem dan tegangan tali jika: meja licin, B

Penyelesaian
mA = 3 kg → wA = 30 N
mB = 2 kg → wB = 20 N Gambar 10
Sistem katrol
g = 10 m/s2
Meja licin
a
Jika meja licin maka gaya-gaya yang bekerja pada balok dan batu dapat
dilihat seperti Gambar 11. Sistem dipercepat dengan percepatan T
sama, sehingga berlaku hukum II Newton: A
T
ΣF = m a
B
Pada balok A : T = mA a → T=5a a
Pada batu B : wB − T = mB a→ 20 − T = 2a + w B = 20 N

20 = 5a Gambar 11
Berarti percepatannya : a = 4 m/s2 Sistem katrol dan meja licin
Dan tegangan tali memenuhi:
T = 3a = 3 . 4 = 12 N
3. Dua balok A = 4 kg dan balok B = 2 kg ditarik gaya F = T F = 16 N
A B
16 N di atas lantai mendatar licin seperti Gambar 12.
Tentukan percepatan sistem benda dan tegangan tali T!
Penyelesaian Gambar 12.
Sistem benda pada bidang datar yang
mA = 4 kg bergerak
mB = 2 kg
F = 16 N
Balok A dan B bergerak dengan percepatan sama. Gaya- a
gaya yang bekerja terlihat seperti pada Gambar 13. Pada kedua
balok berlaku hukum II Newton. T
A
ΣF = m a
Balok A : T = mA a → T = 4a
Balok B : F - T = mB a → 16 − T = 2 a + (a)
a
16 = 8a
a = 2 m/s T
B F
Berarti tegangan talinya memenuhi:
T=4a =4.2 =8N
Konsep Sistem = Satu kesatuan
(b)
Pada gerak dua balok itu dapat dianggap sebagai satu benda
Gambar 13
sehingga memenuhi: Gaya-gaya yang bekerja pada
ΣF = mtot . a benda
(16 − T + T) = (4 + 2). a
a = 2 m/s
Dan nilai T dapat digunakan cara yang sama.

SOAL :

1. Sebuah benda diikat dengan tali dan digantung benda tersebut bermassa 10 kg (g = 10m/s2).
Besar tegangan tali tersebut adalah ….N
2. Benda bermassa 15 kg diletakkan dilantai licin dengan gaya gesekan diabaikan. Jika benda
tersebut ditarik gaya mendatar sebesar 6 N, maka percepatan benda adalah …m/s2
3. Balok bermassa 50 kg diletakkan diatas lantai mendatar yang licin, kemudian ditarik oleh gaya
75N mendatar ke kanan dan ditarik gaya 40N mendatar ke kiri. Balok tersebut bergerak dengan
percepatan …
4. Benda yang massanya 1 kg berada pada bidang miring seperti gambar (g=10m/s2), maka percepatan
benda tersebut adalah …m/s2
5. Dari gambar di bawah ini, jika massa benda 2 kg, gaya yang bekerja pada benda sebesar 10 N dan
g 10m / s2 , maka percepatan yang dialami benda adalah
37 0

6. Sebuah mobil massanya 5000 kg dari keadaan diam bergerak sehingga selama 50 sekon mencapai
kecepatan 72 km/jam. Gaya yang bekerja pada mobil …

7. Perhatikan gambar dibawah ini, apabila sistim bergerak dengan percepatan 2m/s2, m1=10kg dan
m2=2,5kg(g=10m/s2), maka besar tegangan tali …N
M1

M2
SOAL DAN PEMBAHASAN :

1. Sebuah benda diikat dengan tali dan digantung benda tersebut bermassa 10 kg (g = 10m/s2).
Besar tegangan tali tersebut adalah ….N
T  mg  0  T  mg  10.10  100N

2. Benda bermassa 15 kg diletakkan dilantai licin dengan gaya gesekan diabaikan. Jika benda
tersebut ditarik gaya mendatar sebesar 6 N, maka percepatan benda adalah …m/s2
F 6
a    0,4m / s 2
m 15
3. Balok bermassa 50 kg diletakkan diatas lantai mendatar yang licin, kemudian ditarik oleh gaya
75N mendatar ke kanan dan ditarik gaya 40N mendatar ke kiri. Balok tersebut bergerak dengan
percepatan … F F 75  40 35
 F  ma  a  2 m 1  50  50  0,70m / s 2 (F2 )

4. Benda yang massanya 1 kg berada pada bidang miring seperti gambar (g=10m/s2), maka percepatan
benda tersebut adalah …m/s2
N  a  g sin 
a  a  10 sin 30
1kg
mg sin 
 a  5m / s 2
30o  mg cos
mg

5. Dari gambar di bawah ini, jika massa benda 2 kg, gaya yang bekerja pada benda sebesar 10 N dan
g 10m / s2 , maka percepatan yang dialami benda adalah

37 0

F cos  10 cos37 10(4 / 5)


m  2kg; F  10N;  37 0 ; a  ...?  a     4m/s 2
m 2 2

6. Sebuah mobil massanya 5000 kg dari keadaan diam bergerak sehingga selama 50 sekon mencapai
kecepatan 72 km/jam. Gaya yang bekerja pada mobil …
m  5000kg : v0  0 : t  50s : v  72km/jam  20m/s : F  .....?
m (v  v0 ) 5000(20  0)
F  ma    2000 N
t 50
7. Perhatikan gambar dibawah ini, apabila sistim bergerak dengan percepatan 2m/s2, m1=10kg dan
m2=2,5kg(g=10m/s2), maka besar tegangan tali …N

M1  m 2 g  T  m2 a
T  m2 ( g  a )  2,5(10  2)  20 N
M2

Anda mungkin juga menyukai