Anda di halaman 1dari 22

Page-1/22 on 5/13/2005

TE3623 ELEKTRONIKA KOMUNIKASI


Semester Genap 2004/2005

PENGUAT SINYAL KECIL DAN DAYA


(Pendekatan S-Parameter)

Oleh: sgw

Sumber:
- Pozar, David M. Microwave & RF Design of Wireless Systems. John Wiley & Sons. USA.
2000.
- Markus Mayer & Holger Arthaber. RF Power Amplifier Design. Department of Electrical
Measurements and Circuit Design. Vienna University of Technology. 2001.
- Philips Semiconductors. RF Transmitting Transistor & Power Amplifier Fundamentals.
1998.
Page-2/22 on 5/13/2005

Penguat Sinyal Kecil (Low Noise Amp.) dan


Sinyal Besar (Power Amp.)

LNA PA

1. Di sisi penerima setelah antena. 1. Di sisi pengirim sebelum antena.


2. Klas A (Transistor selalu hidup) 2. Klas A, B, AB, C dll.

3. Titik berat perancangan pada 3. Titik berat perancangan pada kelinearan

penekanan noise. penguatan daya.

4. Perancangan memakai model/ 4. Perancangan memakai model/


parameter sinyal kecil. parameter sinyal besar.
Page-3/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter

1. Pilih transistor sesuai frekuensi kerja penguat.

2. Temukan s-parameter sinyal kecil: S11, S12, S22, S21. S-parameter berupa bilangan

kompleks.

Cara menemukan s-parameter:

A. Dari data sheet (biasanya hanya pada tegangan dan arus prategangan tertentu).

B. Pengukuran langsung terhadap transistor (dengan network analyzer).

C. Pengukuran secara simulasi terhadap model transistor yang telah disediakan pembuat

transistor.
Page-4/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)


Menemukan s-parameter dengan mengukur secara simulasi terhadap model transistor

Untuk S11 dan S21


RG RL 2V1
50 50 S11 = −1
LNA
VG
VG V1 V2
2V2 Mahasiswa harus
S 21 =
VG mampu mengubah

bilangan kompleks ke
Untuk S22 dan S12 bentuk polarnya dan
RG RL
2V2 sebaliknya.
50 50 S22 = −1
V1
LNA
V2 VG
VG
2V1
S12 =
VG
Page-5/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

3. Penghitungan GAIN LNA

Gain akhir LNA kira-kira: S 21


G≅
S 12

Terdapat tiga komponen daya: daya pada input network, daya pada LNA, dan daya pada

output network.

Pavs: daya yang tersedia dari sumber.

Pin: daya yang masuk ke LNA.

Pavn: daya yang tersedia dari LNA untuk dikeluarkan.

PL: daya yang diterima beban

Daya yang dimentalkan oleh input LNA: Pavs – Pin Di antara Pavn
dengan Pin terjadi
Daya yang dimentalkan oleh beban: Pavn - PL penguatan
Page-6/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

Tiga definisi Gain

Power Gain: G= PL/Pin

Available Gain: GA= Pavn/Pavs

Transducer Power Gain: GT= PL/Pavs (definisi yang akan dipakai)

Bila sumber dan beban tepat match dengan LNA maka G= GA= GT.

ZS − Z0
Koefisien pantulan dari LNA balik ke sumber:
ΓS =
ZS + Z0
ZL − Z 0
Koefisien pantulan dari LNA balik ke beban:
ΓL =
ZL + Z 0
Page-7/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

ZS S12 S 21ΓL
V1 V2 ΓIN = S11 +
1 − S 22ΓL
VS LNA ZL
S12 S 21ΓS
ΓOUT = S 22 +
S IN OUT L
1 − S11ΓS

2 2
VS 1 − ΓS 2
Pin = (1 − ΓIN ) 2 2
8Z 0 1 − ΓS ΓIN 2
PL S 21 (1 − ΓL )
G= = 2
2 2 2 2
Pin (1 − ΓIN 2 ) 1 − S 22 ΓL
VS S21 (1 − ΓL ) 1 − ΓS
PL =
8Z0 1 − S22ΓL 2 1 − ΓS ΓIN 2
Page-8/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

2 2
VS 1 − ΓS
Pavs = Pin ΓIN = ΓS*
=
8Z 0 (1 − ΓS 2 )
2 2 2
VS S 21 1− ΓS
Pavn = PL *
ΓL = ΓOUT
=
8Z 0 1− S11ΓS 2 (1− ΓOUT 2 )
2 2
Pavn S21 (1 − ΓS )
GA = =
Pavs 1 − S11ΓS 2 (1 − ΓOUT 2 )

2 2 2
PL S 21 (1 − ΓS )(1 − ΓL )
GT = = 2 2
Pavs 1 − ΓS Γin 1 − S 22 ΓL
Page-9/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

Kasus khusus:

1. L= S= 0 maka GT= |S21|2.

2. Bila S12= 0 (tidak ada penguatan balik dari output atau ke input) atau disebut unilateral:

2 2 2
S 21 (1− ΓS )(1− ΓL )
G Tu = 2 2
1− S11ΓS 1− S 22 ΓL
Page-10/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

Z0
In- Q Out-
VS MC [S] MC Z0
GS G0 GL

S IN OUT L

2
1 − ΓS
GS = 2
1 − Γin ΓS

G T = G S G 0 GL
2
G0 = S21

2
1 − ΓL
GL = 2
1 − S22ΓL
Page-11/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

Bila ZS= ZL= Z0 = 50 , apakan IMC masih diperlukan?

Pada perancangan dengan bantuan CAD/CAE, ZS danZL dianggap menempel ke LNA

tanpa jarak, sedangkan pada perakitan nyata ZS atau ZL pasti melalui suatu jalur konduktif

dengan Z0 tertentu.

Diinginkan nilai Z0 tersebut adalah 50 . Untuk itu, jalur tersebut harus dirancang, dalam hal
ini saluran transmisi tanpa rugi-rugi atau dengan kata lain hanya memakai komponen L &

C.

Komponen L& C ini dibangun dengan teknik MICROSTRIP STUB.


Page-12/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

4. Kestabilan

Osilasi dapat terjadi bila | S| > 1 atau | L| > 1 yang berarti impedansi input atau pun output

memiliki bagian real negatif atau untuk LNA unilateral |S11| > 1 atau |S22| > 1.

Sehingga untuk kestabilan tanpa syarat diperlukan:

S12 S 21ΓL
ΓIN = S11 + <1 Dari kedua persamaan ini terlihat bahwa
1 − S 22ΓL kestabilan sangat tergantung pada impedansi

beban atau pun impedansi sumber.


S12 S 21ΓS
ΓOUT = S 22 + <1
1 − S11ΓS
2
1− S11
LNA stabil tak-bersyarat harus memenuhi: µ= >1
S 22 − ∆S *
11 + S12 S 21
Di mana: ∆ = S11S 22 − S12 S 21
Page-13/22 on 5/13/2005

Perancangan LNA Menggunakan S-Parameter (lanjutan)

Bila LNA berpotensi tidak stabil, resistansi dapat ditambahkan ke input atau output LNA

atau secara umpan balik selama performa noise masih dalam batas yang ditetapkan.

1. Pelajari lingkaran kestabilan di buku.

2. Pelajari IMC untuk LNA di:

http://contact.tm.agilent.com/Agilent/tmo/an-95-1/classes/imatch.html
Page-14/22 on 5/13/2005

Penguat Daya (PA)

Beberap hal tentang PA

1. Ponsel 0,3-0,6W. Base-station: 10-100W

2. Pertimbangan dalam perancangan PA: efisiensi, gain, dan dampak intermodulasi.

3. Daya yang masuk ke PA mempengaruhi unjuk kerja transistor.

Pout
Perhitungan efisiensi PA: η=
PDC
Perhitungan efisiensi PA dengan memperhitunkan daya masuk (power added efficiency):

Pout − Pin  1  Pout  1


η = PAE = = 1−  = 1 − η
PDC  G  PDC  G 
G: Amplifier Power Gain
Page-15/22 on 5/13/2005

Penguat Daya (PA) (lanjutan)

Ketak-linearan PA dapat menimbulkan:

1. pembangkitan frekuensi pengganggu dan distorsi intermodulasi

2. Penurunan kualitas pada modulasi nonconstant envelop; ASK, QAM.

S-parameter untuk PA tidak dapat diturunkan dengan simulasi respon frekuensi tetapi

dengan simulasi transien di beberapa frekuensi dengan impedansi sumber dan beban

tertentu.
Page-16/22 on 5/13/2005

Karakteristik FET
Page-17/22 on 5/13/2005

PA Kelas A

η = κ .50% η PAE = κ .48%


G = G A (sekitar 14dB)
Page-18/22 on 5/13/2005

PA Kelas B
Page-19/22 on 5/13/2005

PA Kelas C
Page-20/22 on 5/13/2005

Rangkaian PA Kelas B & C

Kelas B
η = κ .78%
G = G A - 6dB
η PAE = κ .65%

Kelas C

η → 100%
G →1
η PAE → 0%

Baca buku ‘Solid State Engineering’ tentang Power Amplifier.


Page-21/22 on 5/13/2005

Pengujian Kelinearan

Pengujian Distorsi Intermodulasi 2-Tone

Dua sinyal beramplitudo sama dan berbeda frekuensi 1kHz dimasukkan ke PA,

Diamati distorsi orde ke-3 & ke-5 nya.

Pengujian Distorsi Intermodulasi 3-Tone


Dua sinyal berbeda amplitudo dan frekuensi 5.5Mhz dimasukkan ke PA, sinyal ke-3

sebagai peng-intermodulasi.

Diamati distorsi orde ke-3. Tes ini dilakukan untuk PA yang akan mengirimkan tiga

frekuensi (misa: gambar, warna, dan audio).


Page-22/22 on 5/13/2005

Penambahan Daya

Daya pada beban dapat dipertinggi dengan cara menggunakan PA tambahan.

Kedua PA dihubungkan dengan topologi:

1. Paralel (beda fasa 0o)

2. Pull-Up & Pull-Down (beda fasa 180o, kadang harus dengan trafo)

3. Hybrid (beda fasa 90o)

Baca literature tentang topologi di atas.

Anda mungkin juga menyukai