Ubt08 08 2022 125546

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 85

EVALUASI PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN

PADA KOPERASI SERBA USAHA SETIA WANGI


Di TARAKAN

Oleh:
SURAIDAH
NPM : 06.401010.002

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2010
EVALUASI PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN
PADA KOPERASI SERBA USAHA SETIA WANGI
DI TARAKAN

Oleh:
SURAIDAH
NPM: 06.401010.002

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Sebutan Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2010
RINGKASAN

Suraidah, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Borneo


Tarakan. Analisis Evaluasi Penerapan Laporan Keuangan Pada Koperasi Serba
Usaha Setia Wangi Di Tarakan, dibawah bimbingan Bapak Sudarto, SE., MM
selaku pembimbing I dan Bapak Ahmad Juliana, SE., MM selaku pembimbing II.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesalahan penerapan laporan
keuangan di koperasi serba usaha setia wangi bila disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku yaitu yang sesuai dengan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi
Koperasi.
Koperasi Serba Usaha Setia Wangi adalah koperasi simpan pinjam yang
menjadi mediator pengusaha-pengusaha mikro dalam rangka membiayai usaha
mereka. Dengan menyesuaikan laporan keuangan koperasi serba usaha setia
wangi dengan PSAK No. 27 tentang akuntansi koperasi diharapkan menjadi
masukkan bagi pihak manajemen koperasi dalam menyajikan laporan keuangan
koperasi yang mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu sesuai PSAK No. 27.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan Koperasi Serba
Usaha Setia Wangi belum mengikuti ketentuan yang berlaku atau belum sesuai
PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Koperasi.
ABSTRACT

Suraidah, Faculty of Economic Management Departement of Borneo


University Tarakan. Evaluasi Penerapan Laporan Keuangan Pada Koperasi Serba
Usaha Setia Wangi di Tarakan. Under guidance of Mr. Sudarto. SE., MM as a
counselor I and Mr. Ahmad Juliana. SE., MM as a counselor II.
The purpose of the research to find out an error application of financial
reporting at Serba Usaha Setia Wangi coorperation which was adjusted with the
current provisions of consistence by PSAK No. 27 which refer to Accounting For
Coorperations.
Serba Usaha Setia Wangi coorperations is one of save and loan
coorperations which becomes a mediator of micro interprenuer in order to finance
the businesses. By adjusting the financial of Serba Usaha Setia Wangi
coorperation with PSAK No. 27 are expected to enter for the management of the
coorperatives it is provide to the financial that will be follow the appropriate
regulation of PSAK No. 27.
The result of this research showed that the financial statement of Serba
Usaha Setia Wangi coorperation would not follow the regulation or not in
accordance to PSAK No. 27.
RIWAYAT HIDUP

Suraidah, lahir pada tanggal 05 November 1988 di

Tahun 1994 memulai pendidikan di Sekolah Dasar pada

SDN 002 S.Pancang Sebatik dan lulus pada tahun 2000, pada

tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama

(SMPN 01 Sebatik) dan lulus pada tahun 2003, pada tahun yang sama pula

melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA Taruna Sebatik) dan memperoleh

Ijazah Sekolah Menengah Umum 2006.

Tahun 2010 pernah bekerja di Koperasi Serba Usaha Setia Wangi di

Tarakan sebagai staf administrasi selama 1 (satu) bulan.

Tahun 2006 melanjutkan kuliah di Universitas Borneo Tarakan Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan pada

tanggal 12 April 2010 s/d 05 Juni 2010 di Kelurahan Sebengkok Kecamatan

Tarakan Tengah.
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Abd. Jabarsyah Ibrahim, M.Sc selaku Rektor Universitas
Borneo.
2. Bapak Syaiful Anwar, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Borneo.
3. Bapak Sudarto, SE., MM selaku dosen pembimbing dan Bapak Ahmad
Juliana, SE., MM selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas
bimbingannya mulai dari persiapan dan selama penelitian sampai penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan serta pengalaman yang sangat berguna kepada penulis selama ini.
Mba’ Rahma & Mba’ Susan beserta staf Fakultas Ekonomi yang banyak
membantu selama proses akademik.
5. Bapak Muhsinin Alhadi, SE. selaku ketua Koperasi Serba Usaha Setia Wangi
beserta keluarga yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Orang Tua, Saudara-Saudara dan teman-teman saya yang selalu mendo’akan
dan mendukung saya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis, baik sumber data, pengalaman,
maupun pengetahuan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi
mereka yang memerlukan.
Tarakan, 24 Agustus 2010

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL -------------------------------------------------------------- i

RINGKASAN ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ---------------------------------------------------- iii

HALAMAN PENGUJI .............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... vii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………... viii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ---------------------------------------------------- 1

B. Perumusan Masalah ---------------------------------------------- 2

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………… 3

D. Sistematika Penulisan -------------------------------------------- 3

BAB II DASAR TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan ----------------------- 5


viii

2. Fungsi Manajemen Keuangan --------------------------- 7

3. Laporan Keuangan ----------------------------------------- 10

4. Laporan Keuangan Koperasi ……………………….. 20

5. Definisi Konsepsional ------------------------------------- 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rincian Data Yang Diperlukan --------------------------------- 25

B. Jangkauan Penelitian --------------------------------------------- 25

C. Teknik Pengumpulan Data -------------------------------------- 25

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ---------------------------------- 27

B. Tenaga Kerja Dan Struktur Organisasi ------------------------ 28

C. Bidang Permodalan ………………………………………. 30

D. Pembagian Usaha ………………………………………… 31

E. Pelayanan Kredit ------------------------------------------------- 32

F. Perkembangan Bantuan Kredit Dari Tahun 1999 S/D 2009 . 34

G. Volume Tunggakan ----------------------------------------------- 35

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis ------------------------------------------------------------ 37

1. Laporan Keuangan KSU Setia Wangi ----------------- 37

2. Laporan Keuangan Koperasi Menurut PSAK No. 27

Tentang Akuntansi Koperasi ……………………….. 40


ix

B. Pembahasan ------------------------------------------------------- 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan -------------------------------------------------------- 65

B. Saran --------------------------------------------------------------- 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 Rincian tenaga kerja Koperasi Serba Usaha Setia Wangi ....... 28

2 Jenis-Jenis usaha anggota kelompok mitra binaan KSU


Setia Wangi …………………………………………………. 32

3 Penerima Bantuan Kredit Per 30 September 2009 …………... 35

4 Volume tunggakan ………………………………………….. 35

5 Neraca KSU Setia Wangi Tahun 2008 …………………........ 37

6 Neraca KSU Setia Wangi Tahun 2009 …………………........ 38

7 Laporan rugi raba KSU Setia Wangi Tahun 2008 ……........... 39

8 Laporan Rugi Laba KSU Setia Wangi Tahun 2009 …………. 40

9 Ilustrasi neraca koperasi sesuai PSAK No. 27 ………………. 42

10 Ilustrasi perhitunga hasil usaha koperasi sesuai PSAK


No. 27 ……………………………………………………....... 44

11 Ilustrasi laporan promosi ekonomi anggota koperasi


(konsumen) sesuai PSAK No. 27 ……………………………. 46

12 Ilustrasi laporan promosi ekonomi anggota koperasi (produsen)


sesuai PSAK No. 27 tentang akuntansi koperasi …………...... 47

13 Ilustarsi neraca KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27 …….. 52

14 Perhitungan hasil usaha KSU Setia Wangi Sesuai PSAK


No. 27 ………………………………………………………… 56

15 Laporan arus kas KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27 …... 58
ix

16 Laporan promosi ekonomi anggota KSU Setia Wangi Sesuai


PSAK No. 27 …………………………………………………. 60
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

1 Struktur organisasi KSU Setia Wangi di Tarakan ………… 29


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1 Laporan Pertanggung Jawaban Badan Pengawas KSU Setia


Wangi Tarakan …………………………………………….. 67

2 KSU Setia Wangi Tarakan ………………………………… 71

3 KSU Setia Wangi ………………………………………….. 73


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas

dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf

hidup anggota pada khususnya dan masyarakat sekitarnya, sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Koperasi memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan badan

usaha lain yaitu adanya identitas ganda (the dual identity of the member) pada

anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus

pengguna jasa koperasi (user own oriented firm).

Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga

menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya.

Pada kenyataan yang terjadi di Koperasi Serba Usaha Setia Wangi di

Tarakan dalam menyusun laporan keuangan belum mengikuti ketentuan

yang berlaku dalam penyusunan laporan keuangan koperasi. Penyusunan

laporan pada hakekatnya harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi

Keuangan (PSAK) no. 27.


2

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di

Indonesia telah menertibkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK)

No. 27 tentang akuntansi perkoperasian, sebagai suatu penyelenggaraan

koperasi di Indonesia, utamanya dalam hal prinsip –prinsip akuntansi yang

perlu diterapkan dalam penyajian laporan keuangan koperasi. Sebagai suatu

standar yang telah ditetapkan, maka sudah selayaknya PSAK No. 27 ini

diterapkan oleh koperasi – koperasi di Indonesia.

Penerapan PSAK No. 27 yaitu tentang akuntansi koperasi diwujudkan

dalam bentuk penyajian laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota,

dan catatan atas laporan keuangan. Untuk penyajian neraca, komponen –

komponen tersiri dari aktiva kewajiban dan equitas. Ekuitas terdiri dari

simpanan wajib, simpanan pokok, modal penyertaan, modal sumbangan

cadangan dan SHU belum dibagi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian seputar masalah laporan keuangan Koperasi Serba

Usaha Setia Wangi di Tarakan. Adapun judul dari penelitian ini adalah

“Evaluasi Penerapan Laporan Keuangan Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

di Tarakan”.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

“ Bagaimanakah penerapan laporan keuangan Koperasi Serba Usaha Setia

Wangi?.”
3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

penyusunan laporan keuangan pada Koperasi Serba Usaha Setia Wangi telah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hal ini PSAK no. 27 tentang

akuntansi koperasi.

Adapun kegunaan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai tambahan informasi bagi pihak manajemen pada Koperasi Serba

Usaha Setia Wangi dalam menyusun laporan keuangannya.

b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam rangka menambah

wawasan mengenai laporan keuangan koperasi.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini terdiri dari enam bab yang

meliputi :

Bab I : Pendahuluan, bab ini berisi hal-hal yang akan dibahas dalam

proposal. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Merupakan Dasar Teori yang akan digunakan sebagai pemecahan

masalah yang ada, mencakup Pengertian Manajemen Keuangan,

Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian Laporan Keuangan

Pada Umumnya, Laporan Keuangan Koperasi dan Definisi

Konsepsional.
4

Bab III : Menguraikan Metode Penelitian dalam analisis pembahasan yang

terdiri dari Rincian Data yang Diperlukan, Jangkauan Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data dan Variabel Penelitian.

Bab IV : Hasil Penelitian, bab ini membahas hasil pengumpulan data, dan

pengolahan data.

Bab V : Analisis dan Pembahasan, bab ini membahas analisis dan

pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran , bab ini berisi kesimpulan yang diambil

dari seluruh pembahasan sebelumnya dan keterbatasan-

keterbatasan yang ditemui dalam penelitian serta saran-saran yang

dapat diajukan sebagai masukan bagi penelitian berikutnya.


BAB II

DASAR TEORI

A. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan salah satu bidang yang sangat

penting dalam kegiatan perusahaan, keberhasilan ataupun kegagalan usaha

hampir sebagian besar tergantung pada kualitas financial perusahaan seperti

investasi dan pendanaan.

Manajer keuangan adalah pihak yang bertanggung jawab atas

pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Dengan

demikian kelancaran aliran kas atau dana yang masuk dari luar kedalam

perusahaan untuk membiayai investasi dan operasi perusahaan sangat

tergantung pada kemampuan manajer keuangan dalam menjalankan fungsi

investasi dan pendanaan.

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan membicarakan pengelolaan keuangan,

yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu, perusahaan

maupun pemerintah. Diketahui bahwa dalam rangka mengelola

keuangan perusahaan agar efektif dan efesien maka perlu untuk

memahami terlebih dahulu arti dari manajemen keuangan. Berikut ini

akan disajikan beberapa definisi manajemen keuangan menurut pendapat

para ahli.
6

Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr

definisi manajemen keuangan adalah: “Manajemen keuangan (financial

management) berkaitan dengan perolehan, pendanan, dan manajemen

aktifa dengan beberapa tujuan umum sebagai latar belakangnya.”1

Menurut Suad Husnan definisi Manajemen Keuangan yaitu:

“Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan

pengendalian kegiatan keuangan.” 2

Sementara menurut Agus Sartono Manajemen Keuangan yaitu:

“Manajemen dana baik yang berkaitan dengan mengalokasikan dana

dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha

pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara

efesien.”3

Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa Manajemen Keuangan meliputi aktivitas

seperti bagaimana perusahaan mengelola dana, menggunakan atau

mengalokasikan dana tersebut juga perencanaannya dan bagaimana

mengendalikan kegiatan keuangan. Jadi, perusahaan tidak hanya

berusaha mencari dana saja, tetapi juga mengolah dana dengan baik.

1
James C.Van Horne dan John M.Wachowicz, Financial Mangement (Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan), Edisi kesembilan, Salemba 4, 2005, halaman 3
2
Suad Husnan, Manajemen keuangan, Buku 1, BPFE, Yogyakarta, 2000, halaman 4
3
Agus Sartono, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 2001, halaman 8
7

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Ada beberapa fungsi dan keputusan yang harus diambil oleh

setiap manajer keuangan dalam hubungannya dengan pemilihan dan

penggunaan suatu laporan rugi laba atau profit margin. Menurut

Bambang Riyanto, fungsi manajemen keuangan oleh Van Horne dapat

dilihat dari aspek keputusan yang diklompokkan menjadi tiga bidang

keputusan yaitu :

a) Keputusan mengenai investasi, keputusan ini merupakan keputusan

yang paling penting diantara ketiga keputusan tersebut, karena

keputusan mengenai investasi ini akan berpengaruh langsung

terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan

untuk sewaktu-waktu yang akan datang

b) Keputusan mengenai pememenuhan kebutuhan dana bersangkutan

dengan penentuan sumber dana yang digunakan, penentuan

perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentu struktur modal

yang optimal

c) Keputusan mengenai deviden, bersangkutan dengan penentuan

persentase dari keuntungan stok dividen, pembelian kembali saham.

Keputusan mengenai dividen ini sangat erat kaitannya dengan

keputusan pemenuhan dana.4

4
Ibid, halaman 10
8

Berdasarkan tiga fungsi manajemen keuangan tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa tugas utama manajer keuangan pada

hakekatnya adalah membuat kebijakan investasi dan kebijakan deviden.

Walaupun rincian dari beberapa fungsi bervariasi di antara

oganisasi-organisasi, fungsi keuangan utama adalah dalam hal investasi,

pembiayaan, dan dividen untuk suatu organisasi. Dana dikumpulkan dari

sumber-sumber keuangan ekstern dan dialokasikan untuk penggunaan

yang berbeda-beda.

Imbalan untuk sumber-sumber pembiayaan ini dapat berupa

hasil pengembalian (return), pembayaran kembali, produk, dan jasa.

Fungsi-fungsi ini sama harus dilaksanakan dalam perusahaan bisnis,

badan pemerintah, maupun organisasi-organisasi nirlaba.

Adapun tujuan manajer keuangan yaitu merencanakan untuk,

memperoleh, dan menggunakan dana guna merencanakan untuk,

memperoleh, dan menggunakan dana guna memaksimalkan nilai

organisasi.

Ada beberapa kegiatan yang terlibat menurut penjelasan J. Fred

Weston dan Thomas E. Copeland diantaranya yaitu :

a) Dalam perencanaan dan pemerakiraan (forecasting), manajer

keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggung

jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis yang umum.

b) Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada keputusan

investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan


9

dengannya. Perusahaan yang berhasil biasanya mengalami laju

pertumbuhan penjualan yang tinggi, yang memerlukan dukungan

penambahan investasi dari perusahaan. Para manajer keuangan perlu

menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan

membuat perioritas alternatif investasi yang tersedia. Mereka

membantu memutuskan investasi tertentu yang akan dilakukan dan

sumber serta bentuk dana untuk membiayai investasi ini.

c) Manejer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di

perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefesien mungkin.

Semua keputusan bisnis menyangkut dampak keuangan. Misalnya,

keputusan dibidang pemasaran berpengaruh pada perubahan

kebutusan investasi, perubahan investasi harus mempertimbangkan

pengaruh terhadap tersedianya dana, kebijakan persediaan,

penggunaan kapasitas mesin dan sebagainya.

d) Manajer keuangan menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan

pasar modal, tempat dana diperoleh dan tempat surat berharga

perusahaan diperdagangkan.5

Berdasarkan empat fungsi keuangan dalam suatu perusahaan

dapat disimpulkan bahwa, tugas pokok manajer keuangan berkaitan

dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan

fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan

pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

5
J.Fred Weston dan Thomas E.Copeland, Manajemen Keuangan, Jilid pertama, Edisi
kesembilan, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1992, halaman 7
10

3. Laporan Keuangan

Sumber dan penggunaan rugi laba perusahaan serta hasil dari

aktivitas perusahaan dicatat dalam suatu laporan yang disebut dengan

laporan keuangan. Laporan keuangan sebenarnya berkaitan era dengan

bidang akuntansi.

Akuntansi dapat memberikan informasi tentang kondisi

keuangan dan hasil operasi perusahaan seperti tercermin pada laporan

keuangan perusahaan yang bersangkutan. Bagi perusahaan yang

mempunyai tujuan untuk mencari rugi laba, akuntansi memberikan

metode untuk menentukan apakah perusahaan memperroleh keuntungan

atau sebaliknya memperoleh kerugian sebagai hasil dari transaksi-

transaksi yang dilakukan.

Ada beberapa pengertian Laporan Keuangan yang disampaikan

oleh para ahli, sebagai berikut:

Menurut S. Sundjaja Dan Inge Barlian, Laporan Keuangan

adalah”suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntasnsi

yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan/aktivitas

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-

data/aktivitas tersebut.” 6

6
S. Sundjaja Dan Inge Barlian, Manajemen Keuangan, PT.Prenhalindo, Jakarta, 2002,
halaman 68
11

Pengertian laporan keuangan menurut Abdul Halim dan

Sarwoko adalah “merupakan kumpulan data yang diorganisir menurut

logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten.”7

Sedangkan menurut Zaki Baridwan Laporan Keuangan

adalah”merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu

ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku

yang bersangkutan.”8

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan

sumber dan penggunaan dana (laporan perubahan posisi keuangan).

Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi

kepada berbagai pihak yang membutuhkan. Adapun pihak-pihak yang

membutuhkan informasi laporan keuangan suatu perusahaan

diantaranya:

a. Pimpinan Perusahaan

b. Pemilik Perusahaan

c. Para Kreditur

d. Investor

e. Pemerintah

7
Abdul Halim Dan Sarwoko, Manajemen Keuangan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta,
halaman 22
8
Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Yogyakarta, 2000, halaman 17
12

Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi

kepada berbagai pihak yang membutuhkan secara garis besar dan yang

utama biasanya terdiri dari :

a) Laporan Rugi Laba

Setiap jangka waktu tertentu, umunya satu tahun,

perusahaan perlu memperhitungkan hasil usaha perusahaan yang

dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi. Hasil usaha didapat

dengan cara membandingkan penghasilan dan biaya selama jangka

waktu tertentu. Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil

perbandingan tersebut.

Menurut Jumingan ada beberapa unsur-unsur penting

laporan laba rugi yang terdiri atas :

1) Penghasilan utama (operating revenue atau sales).

Penghasilan utama dari perusahaan dagang, perusahaan jasa,

atau perusahaan industri berupa hasil penjualan barang atau jasa

kepada pembeli, langganan, penyewa, dan pemakai jasa lainnya.

2) Harga pokok penjualan (Cost of goods sold)

Bagi perusahaan dagang, harga pokok penjualan adalah harga

pokok barang dagangan yang dibeli yang kemudian berhasil

dijual selama suatu periode akuntansi. Bagi perusahaan industri

harga pokok penjualan meliputi ongkos-ongkos bahan dasar,

tenaga kerja, dan ongkos pabrik tidak langsung yang telah

dikeluarkan dalam proses pembuatan barang yang kemudian


13

berhasil dijual selama satu periode akuntansi. Adapun harga

pokok jasa terdiri atas biaya-biaya bahan (supplies), tenaga

kerja, dan unsur lain yang timbul pada penciptaan jasa itu.

3) Biaya usaha ( Operating Expenses)

Biaya usaha timbul sehubungan dengan penjualan atau

pemasaran barang atau jasa dan penyelenggaraan fungsi

administrasi dari perusahaan yang bersangkutan.9

Adapun definisi laporan laba rugi manurut Abdul Halim

dan Sarwoko adalah “ laporan yang menunjukkan hasil kegiatan-

kegiatan perusahaan selama suatu periode akuntansi”.

Laporan laba rugi menunjukkan penghasilan dan biaya

operasi, bunga, pajak dan laba bersih yang diperoleh suatu

perusahaan.

Laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari

penjualan barang-barang atau jasa-jasa dan biaya yang timbul dalam

proses pembuatan barang atau jasa yang dijual.

Adapun laporan rugi laba dalam akuntansi, yaitu untuk

mengetahui laba perusahaan selama jangka waktu tertentu sama

pentingnya dengan mengetahui bagaimana laba tersebut dihasilkan.

Untuk mengetahui laba operasi suatu periode, laporan rugi laba

9
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Media Grafika, Jakarta, 2006,
halaman 31
14

harus disajikan oleh perusahaan dan menunjukkan penghasilan dan

biaya selama periode tersebut.10

b) Neraca

Neraca mengambarkan kondisi atau posisi keuangan suatu

perusahaan pada tanggal tertentu, dan umumnya ditutup pada akhir

tahun pada saat penutupan buku.

Pengertian neraca menurut Hendi Somantri adalah

“laporan mengenai harta, hutang dan modal suatu saat tertentu yang

disusun secara sistematis”11

Sedangkan menurut Jumingan neraca adalah “ suatu

laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities),

dan modal sendiri (owners’ equity) dari perusahaan pada tanggal

tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir

triwulan, atau akhir tahun. 12

Adapun beberapa bagian pokok dari neraca :

a. Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan.

Bentuknya berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau

jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Aktiva di

bagi menjadi 2 macam, yaitu:

10
Hendi Somantri, 1994, Dasar-dasar Akuntansi, ARMICO Bandung , halaman 37
11
Hendi Sumantri, Op.Cit,halaman 30
12
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Media Grafika, Jakarta,
2006, halaman 1
15

1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar adalah aktiva yang manfaat

ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu

tahun atau kurang (siklus operasi normal).

Aktiva lancar terdiri atas:

a. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas

digunakan untuk membiayai kegiatan umum

perusahaan.

b. Tagihan (Piutang) adalah segala macam tuntutan

(klaim) kepada pihak ketiga yang pada umumnya

akan berakibat adanya penerimaan kas di masa

yang akan datang atau dengan kata lain tagihan

merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari

si penjual kepada si pembeli yang timbul dari

adanya suatu transaksi.

c. Persediaan adalah Persediaan adalah bagian utama

dari modal kerja, merupakan aktiva yang pada

setiap saat mengalami perubahan.13

2. Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki substansi

(wujud) fisik, digunakan dalam operasi normal

13
Gitosudarmo, 2002
16

perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari

satu tahun.

Aktiva tetap terdiri atas:

a. Kendaraan

b. Mesin dan Peralatan

c. Penyusutan

b. Kewajiban

Menurut Haryono Kewajiban adalah “utang yang harus di

bayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat

tertentu di masa yang akan datang”. 14

Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat

pelunasanyan, adapun urutannya yaitu:

1. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban

perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus

dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun,

atau dalam siklus operasi normal perusahaan, biasanya

dengan menggunakan harta lancar (current assets)

perusahaan. Yang temaksud kewajiban jangka pendek antara

lain adalah utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang

di tarik untuk pinjaman jangka pendek dan kewajiban jangka

pendek lainnya.

14
Al. Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntasi, Edisi 6, Jilid 1, Aditya Media, Yogyakarta,
2005, halaman 22
17

2. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang juga di sebut kewajiban

taklancar. Ini adalah kewajiban yang pelunasannya atau jatuh

temponya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.

Kewajiban jangka panjang tidak akan dilunasi

dengan menggunakan asset lancar. Apabila ada bagian

kewajiban jangka panjang yang jatuh tempoh dalam setahun

dan pelunasannya menggunakan aset lancar atau menciptakan

kewajiban lancar, maka ia dilaporkan dalam kelompo

kewjiban lancar.

Termaksud dalam kewajiban jangka panjang,

antara adalah utang hipotik dan utang obligasi.15

c. Utang

Utang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur.

Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar

kembali atau wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak

luar tersebut.

d. Modal sendiri

Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari

kreditur kemudian ditanamkan dalam berbagai bentuk aktiva

perusahaan.

15
Al. Haryono Jusup, Op,Cit, halaman 29
18

Jadi isi neraca itu haruslah dapat memberikan gambaran

posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.

c) Laporan Arus Kas

Laporan Arus (Aliran) Kas menyajikan secara sistematis

informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu

periode tertentu. Dalam laporan aliran kas, penerimaan dan

pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan

pendanaan, dan kegiatan investasi.16

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi melaporkan ikhtisar

penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi

perusahaan. Arus kas bersih dari aktivitas operasi biasanya berbeda

dari jumlah laba bersih periode berjalan, perbedaan ini terjadi

karena pendapatan dan beban tidak selalu di terima atau di bayar

secara tunai.

2. Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi melaporkan transaksi kas

untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen.17

16
Slamet Sugiri Dan Boga Agus Riyono, Akuntasi Pengantar 1, Edisi Ketujuh, Cetakan
Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2008, halaman 44
17
Carl S. Warren, James M.Reeve Dan Philip E. Fess, Accounting Pengantar Akuntasi,
Edisi 21, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2004, halaman 27
19

d) Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan hasil operasi

perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap

modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba

tersebut akan menambah modal pemilik, sebaliknya jika perusahaan

menderita rugi, maka modal pemilik menjadi kurang.

Modal pemilik dapat juga berubah karena adanya

tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik. Dan bias juga

karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan

pribadi.18

e) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan (CALK) merupakan bagian

intergral dari laporan keuangan. Neraca, Laporan Rugi-Laba,

Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas di sebut tubuh

laporan keuangan, sedangkan CALK merupakan penjelasan atas pos-

pos yang tercantum di tubuh laporan keuangan tersebut.

Menurut PSAK No. 1 (Revisi 1998), par, 69, CALK

mengungkapkan hal-hal berikut:

Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntasi yang di pilih dan diterapkan terhadap peristiwa

dan transaksi yang penting.

18
Al. Haryono Jusup, Op,Cit, halaman 25
20

Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di

neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan

ekuitas.

Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan

tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.19

B. Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun

untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas

perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus atas

pengelolaan keuangan koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota.

Laporan keuangan koperasi terdiri dari laporan perhitungan hasil

usaha, neraca, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan

catatan atas laporan keuangan.

a. Perhitungan Hasil Usaha

Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai

pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama

periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang

disebut sisa hasil usaha.

19
Slamet Sugiri Dan Bogat Agus Riyono,Op,Cit, halaman 44
21

Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha

dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah

perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha

koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi

lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.

b. Neraca

Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban,

dan modal koperasi. Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok,

simpanan wajib, cadangan koperasi, dan donasi jika ada, sedangkan

simpanan suka rela tidak dimasukkan sebagai modal koperasi karena

sifatnya yang setiap saat dapat di ambil kembali oleh anggota, dan

untuk dana-dana yang berasal dari pembagian SHU, seperti dana

pendidikan, dana pegawai, dan dana sosial dimasukkan sebagai hutang

jangka pendek.

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai

perubahan kas selama periode tertentu. Laporan arus kas terdiri dari

saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas.


22

d. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang

memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi

selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur,

yaitu:

Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa

bersama.

Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.

Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.

Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.

Laporan promosi ekonomi anggota harus disesuaikan

dengan jenis koperasi dan bidang usaha yang dijalankan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan memuat akuntasi mengenai:

1. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi

koperasi dengan anggota dan nonanggota.

2. Kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap, penilaian persediaan,

piutang dan lain-lain.

3. Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota.


23

C. Definisi Konsepsional

Umumnya, dalam sebuah proposal penelitian akan selalu dicantumkan

definisi konsepsional dari variabel-variabel yang berhubungan langsung

dengan penelitian. Untuk itu, berikut ini akan diuraikan definisi konsepsional

mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.

Adapun definisi-definisi konsepsional yang akan dikemukakan yaitu:

1. Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk

dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas

perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus

atas pengelolaan keuangan koperasi yang terutama ditujukan kepada

anggota.

2. Perhitung Hasil Usaha adalah laporan dapat menggambarkan hasil usaha

koperasi selama periode tertentu yang mencerminkan prestasi pengurus

koperasi selama peride bersangkutan.

3. Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang dan

modal yang dimiliki koperasi pada suatu saat tertentu biasanya akhir

tahun.

4. Lapora Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai

perubahan kas untuk arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode
24

tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan.

5. Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang

mengikhtisarkan manfaat ekonomi yang didapatkan anggota selama

periode tertentu.

6. Catatan Atas Laporan Keuangan yaitu, yang memberikan informasi yang

memuat perlakuan akuntansi antara lain: pengakuan pendapatan dan

beban sehubungan dengan transaksi koperasi anggota dan non anggota,

kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan, piutang

dan sebagainya serta informasi lain mengenai laporan keuangan yang

disajikan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rincian Data Yang Diperlukan

Adapun rincian data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Gambaran Umum Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

2. Struktur organisasi Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

3. Laporan Keuangan Koperasi Serba Usaha Setia Wangi Tahun 2008-2009.

4. Data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Serba Usaha Setia Wangi yang

berlokasi di Karang Balik Kelurahan Karang Balik, Kecamatan Tarakan Barat,

Tarakan, dan terbatas pada masalah Laporan Keuangan Koperasi tahun 2008-

2009.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada 2 teknik pengumpulan data yang digunakan,

yaitu :

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-

data primer yang diperlukan melalaui kegiatan observasi langsung ke


26

perusahaan yang bersangkutan maupun dengan wawancara langsung dengan

pimpinan perusahaan.

Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai

berikut :

a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pemgamatan langsung

dilapangan atau lokasi penelitian.

b. Intervew atau mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan atau

pemilik.

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-

data sekunder, yaitu data yang berupa informasi ataupun laporan yang telah

disusun oleh pihak Koperasi Serba Usaha Setia Wangi pada tahun 2008 dan

2009 serta melakukan study kepustakaan terutama yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Menurut data historis yang di peroleh dari pendiri koperasi, KSU

Setia Wangi didirikan pada tanggal 14 Mei 1999 dengan nama KPM Sekar

Wangi (Pra Koperasi) setelah tanggal 1 Mei 1999 mengikuti TOT (Training

Of Trainers) di Bank BPD di Tanjung Redep Berau. Pada bulan Juli 1999

mengikuti lagi Training yaitu TEP (Training Expos Program) di Cerebon

Jawa Barat tentag metode PHBK (Pengembangan Hubungan Bank dengan

Kelompok Swadaya Masyarakat), melalui metode PHBK segalanya menjadi

mudah, bahkan nasabah kredit secara kelompok ke Bank yang

diselenggarakan oleh Bank Indonesia Samarinda yang dibiayai oleh Bank

Kaltim Cabang Tarakan.

KSU Setia Wangi dengan unit Simpan Pinjam Soko Wangi di bagi

mejadi dua yaitu KPM (Kelompok Pengusaha Mikro) Sinta Wangi dan KPM

Sekar Wangi. KPM ini sejak tahun 1999 baru 3 kelompok dengan 22 anggota

dengan pencairan Rp 80.000.000,- dan sekarang sudah mencapai Rp

14.471.500.000,- dengan 295 kelompok terbangun dan 1.735 anggota UKM

yang dibiayai.

Adapun kelompok tersebut adalah pedagang sembako, makanan

ringan, konveksi, bengkel, industri kecil, pengrajin mebel, dan pedagang

benur udang dan ikan. KSU Setia Wangi bermitra dengan BPD Capem
28

Markoni dengan nama KPM Sinta Wangi dan RSU Tarakan dengan nama

KPM Sekar Wangi. Total kredit yang telah luna sebesar Rp 11.979.481.410,-.

KSU Setia Wangi baru menjadi koperasi seliama 1 tahun yang

terhitung dari awal tahun 2009. KSU Setia Wangi adalah koperasi serba

usaha yang melayani kredit untuk usaha mikro. KSU Setia Wangi ini

berlokasi di Jl. Niaga II Rt. 13 Kelurahan Karang Balik Kec. Tarakan Tengah

Kota Tarakan dan di kelola oleh Bapak Muhsinin Alhadi, SE, selaku pendiri

koperasi yang sekligus menjabat sebagai pimpinan/ketua Koperasi.

B. Tenaga Kerja dan Struktur Organisasi

1. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada KSU Setia Wangi enam orang. Tiap-tiap

karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan

Job Discriptionnya masing-masing. Rincian tenaga kerja tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1 : Rincian Tenaga Kerja Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

No Jabatan Jumlah (Orang)

1 Ketua 2

2 Sekertaris 2

3 Bendahara 2

Jumlah 6

Sumber : KSU Setia Wangi

2. Struktur Organisasi

Pada dasarnya struktur organisasi dibuat untuk menggambarkan

hubungan kerja dalam suatu organisasi/perusahaan, antara pimpinan dan


29

bawahan atau suatu bagian dengan bagian lainnya. Struktur organisasi

KSU Setia Wangi adalah sebagai berikut :

Gambar 1 : Struktur Organisasi KSU Setia Wangi di Tarakan

KETUA I
MUHSININ ALHADI, SE

KETUA II
ILHAM NASMADI, SE

SEKRETARIS I SEKRETARIS II
DWI HEDIYANTO WELDY SAPUTRA

BENDAHARA I BENDAHARA II
RITA.WAHYUNINGSI SURAIDAH

Sumber : KSU Setia Wangi

Berdasarkan struktur organisasi diatas maka secara rinci tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :


30

a. Ketua

1) Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengendalian koperasi

secara keseluruhan.

2) Membuat kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada pencapaian

tujuan koperasi.

3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan sistem manajemen koperasi.

Mulai dari penyusunan rencana kerja, pengorganisasian sumber

daya-sumber daya koperasi, serta pengawasan terhadap pelaksanaan

teknis dari rencana kerja yang telah disusun tersebut.

b. Sekretaris

Sekertaris di sini bertugas melakukan tugas-tugas seperti mengetik,

penggunaan komputer dan pengaturan agenda. Sekretaris juga bekerja

di belakang meja.

Sekretaris juga sebagai tangan kanan ketua dan selalu mendapat

kepercayaan dari atasan, Sekretaris harus pandai menjaga rahasia

perusahaan maupun rahasia pribadi sang atasan, juga harus bias

menjaga citra koperasi.

c. Bendahara

Bendahara di sini bertugas dan bertanggung jawab terhadap kegiatan

administrasi perusahaan, pengaturan kas masuk, pengeluaran kas

sampai pada pengaturan penggunaan dana koperasi.

C. Bidang Permodalan

Permodalan yang di kelola selama tahun buku 2008 bersumber dari:


31

1. Simpanan pokok Rp 15.520.000

2. Simpanan wajib Rp 1.552.000

3. Simpanan sukarela Rp 6.176.000

4. Cadangan Rp 50.000.000

Permodalan yang di kelola selama tahun buku 2009 bersumber dari:

5. Simpanan pokok Rp 19.400.000

6. Simpanan wajib Rp 1.940.000

7. Simpanan sukarela Rp 7.720.000

8. Cadangan Rp 40.000.000

D. Pembagian Sisa Hasil Usaha

1. Sesuai dengan rencana, maka sisa hasil usaha koperasi di bagi

berdasarkan perhitungan dengan persentase pembagian sebagai berikut:

 Tahun Buku 2008:

a. Cadangan 10% Rp 820.000

b. Anggota 50% Rp 4.102.333

c. Pengurus 15% Rp 1.230.700

d. Karyawan 10% Rp 820.466

e. Pendidikan 5% Rp 410.234

f. Sosial 5% Rp 410.234

g. Pembangunan 5% Rp 410.234

 Tahun Buku 2009:

a. Cadangan 10% Rp 1.025.583

b. Anggota 50% Rp 5.127.917


32

c. Pengurus 15% Rp 1.538.375

d. Karyawan 10% Rp 1.025.583

e. Pendidikan 5% Rp 512.792

f. Sosial 5% Rp 512.792

g. Pembangunan 5% Rp 512.792

2. Sisa hasil usaha yang tidak di ambil oleh anggota akan dimasukkan ke

dalam simpanan anggota yang bersangkutan.

E. Pelayanan Kredit

1. Jenis Usaha

Kemajemukan usaha bukanlah suatu hambatan untuk memperoleh

pelayanan kredit. Adapun jenis-jenis usaha anggota kelompok mitra

binaan KSU Setia Wangi adalah sebagai berikut:

Tabel 2: Jenis-Jenis Usaha Anggota Kelompok Mitra Binaan KSU Setia


Wangi
No Jenis Usaha Alamat

1 Pedagang Sembako Kel.Krg Balik, Krg Anyar dan Pasar Guser

2 Pedagang Motor Second Kel.Kampung Bugis

3 Pedagang Ayam Potong Pasar Gusher

4 Pedagang Sandal Sepatu Pasar THM

5 Pedagang Pakaian Pasar Gusher

6 Pedagang Kaset /CD(Elektronik) Markoni/Pasar THM

7 Pedagang Buah Kel.Krg Balik/Pasar Gusher

8 Pedagang Bunga Pasir Putih


33

No Jenis Usaha Alamat

1 Pengrajin Mebel Kel. Gunung Lingkas

2 Perbengkelan Kel. Krg Balik dan Krg Anyar

3 Pengusaha Rumah Makan Kel. Krg Balik dan Kel. Pamusian

4 Pengusaha Salon Blok THM

5 Pengusaha Taxi/Ojek Kel. Krg Balik dan Krg Anyar dll

No Jenis Usaha Alamat

1 Produksi Roti Kmpg.Baru, Krg.Anyar dan Gunung Lingkas

2 Pedagang Ikan Asin Tipis Pasar Beringin

3 Produksi Tahu Tempe Karang Anyar

4 Produksi Kue Karang Balik

5 Produksi Kerupuk Karang Balik

6 Produksi Tepug Dari Kulit Udang Kelurahan Mamburungan

7 Peternak Ayam Kmpg. Bugis dan Kmpg. Empat

Sumber : KSU Setia Wangi

2. Persyaratan Kredit

Persyaratan kredit yang harus dipenuhi sesuai dengan di Bankaltim

adalah sebagai berikut:

a. Memiliki usaha yang baku (produktif)

b. Memiliki identitas yang lengkap

c. Sudah berdomisili minimal dua tahun

d. Memiliki jenis agunan

e. Bersedia membuka simpanan Simpeda di Bankaltim (Bank

Pembangunan Daerah)
34

3. Tahapan Kredit

a. Prosedur Permohonan Kredit

Konsultasi

Survei Usaha dan Jaminan

Informasi hasil survei

Proses pembuatan proposal permohonan kredit

Penandatanganan proposal permohonan kredit

Penyerahan proposal permohonan kredit ke Bank rujukan

b. Prosedur Pencairan Kredit

Penandatanganan kredit di Bank rujukan

Pengarahan pencairan kredit

Penerimaan kredit

c. Prosedur Pembayaran Angsuran Kredit

Datang langsung ke KSM Soko Wangi

Langsung ke Bank rujukan

F. Perkembangan Bantuan Kredit Dari Tahun 1999 S/D 2009

Setelah bantuan kredit KSU Setia Wangi banyak mengalami

perkembangan dari tahun ke tahun sehingga kepercayaan yang diberikan oleh

perbankan semakin meningkat. Demikianlah rincian data penerimaan bantuan

jumlah kredit per 30 September 2009 sebagai berikut:


35

Tabel 3: Penerima Bantuan Kredit Per 30 September 2009

No Tahun Jumlah Keterangan

Anggota KPM Jumlah Kredit

1 1999 22 3 Rp 80.000.000, Lunas

2 2000 48 8 Rp 173.000.000,- Lunas

3 2001 84 12 Rp 286.000.000,- Lunas

4 2002 108 18 Rp 839.000.000,- Lunas

5 2003 259 37 Rp 1.630.000.000,- Lunas

6 2004 210 30 Rp 1.443.500.000,- Lunas

7 2005 235 39 Rp 1.590.500.000,- Lunas

8 2006 197 29 Rp 2.037.000.000,- Lunas

9 2007 151 38 Rp 1.767.500.000,- Lunas

10 2008 220 39 RP 2.430.000.000,- Sisa

Rp297.018.590,-

11 2009 201 39 Rp 2.195.000.000,- Masa angsuran

Total 1.735 295 Rp 14.471.500.000,-

Sumber : KSU Setia Wangi

G. Volume Tunggakan

Adapun volume tunggakan di KSU Setia Wangi adalah sebagai

berikut:

Tabel 4: Volume Tunggakan

1.- Total Kredit Rp 14.471.500.000,-

Sudah Di Setor Rp 11.979.418.410,-

Bagi Debet Rp 2.492.018.590,-


36

2.- NPL Anggota Kelompok 0,007% Rp 101.007.000,-

Ke Soko Wangi

NPL Soko Wangi Ke Bank 0%

BPD Kaltim

3.- Kelompok Produktif

Jumlah KPM 34 Kelompok

Anggota 115 Orang

Angsuran Sw Ke Bank Rp 188.566.258,-

Sumber: KSU Setia Wangi


BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

1. Laporan Keuangan Koperasi SerbaUsaha Setia Wangi

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama

satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan di Koperasi Serba

Usaha Setia Wangi terdiri atas Neraca dan Rugi Laba.

a. Neraca

laporan mengenai harta, hutang dan modal suatu saat tertentu

yang disusun secara sistematis. Berikut Neraca KSU Setia Wangi.

Tabel 5: Neraca KSU Setia Wangi Tahun 2008

NERACA

PRA KOPERASI KOPERASI SERBA USAHA SETIA SETIA WANGI

Per 30 Desember 2008

AKITVA JUMLAH PASIVA JUMLAH

Kas Rp 5.923.504,- Hutang Bank Rp156.108.040,-

Tagihan Rp 53.807.203,- Modal Rp 17.072.00,-

Persediaan Rp 47.654.000,- Laba/Rugi Rp 8.204.667,-

Kendaraan Rp 21.600.000

Inventaris Rp 10.800.000,-

Mesin & Peralatan Rp 11.600.000,-

Aktiva Lain-Lain Rp 6.000.000,-

Sewa Bayar Di Muka Rp 24.000.000,-

Rp181.384.707,- Rp181.384.707,-

Sumber : KSU Setia Wangi


38

Tabel 6: Neraca KSU Setia Wangi Tahun 2009

NERACA

KOPERASI SERBA USAHA SETIA SETIA WANGI

Per 30 Desember 2009

AKITVA JUMLAH PASIVA JUMLAH

Kas Rp 7.404.381,- Hutang Bank Rp195.135.051,-

Tagihan Rp 67.259.004,- Modal Rp 21.340.000,-

Persediaan Rp 59.567.500,- Laba/Rugi Rp 10.255.834,-

Kendaraan Rp 27.000.000,-

Inventaris Rp 13.500.000,-

Mesin & Peralatan Rp 14.500.000,-

Aktiva Lain-Lain Rp 7.500.000,-

Sewa Bayar Di Muka Rp 30.000.000,-

Rp226.730.885,- Rp226.730.885,-

Sumber : KSU Setia Wangi

b. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba laporan yang menunjukkan hasil

kegiatan-kegiatan perusahaan selama suatu periode akuntansi. Berikut

laporan rugi laba KSU Setia Wangi.


39

Tabel 7: Laporan Rugi Laba KSU Setia Wangi Tahun 2008

RUGI LABA

PRA KOPERASI SERBA USAHA SETIA WANGI

Per 30 Desember 2008

URAIAN JUMLAH

- Plapon Kredit Rp 2.730.400.000,-

Bunga Bank Rp 18.202.666,- Rp 2.748.602.666,-

- Plapon Kredit Rp 2.730.400.000,-

Bunga Nasabah Rp 32.992.333,- Rp 2.763.392.333,-

- Laba Kotor Rp 14.789.664,-

- Biaya Operasional

Gaji Karyawan Rp 4.053.000,-

Biaya Listrik, Air & Telepon Rp 280.000,-

Biaya Transportasi Rp 480.000,-

Biaya Administrasi Umum Rp 260.000,-

Biaya Konsumsi Rp 312.000,-

Biaya Sewa Gedung Rp 1.000.000,-

Biaya Lain-Lain Rp 200.000,-

Rp 6.585.000,-

Laba Bersih Rp 8.204.667,-

Sumber : KSU Setia Wangi


40

Tabel 8: Laporan Rugi Laba KSU Setia Wangi Tahun 2009

RUGI LABA

KOPERASI SERBA USAHA SETIA WANGI

Per 30 Desember 2009

URAIAN JUMLAH

- Plapon Kredit Rp 3.413.000.000,-

Bunga Bank Rp 22.753.333,- Rp 3.435.753.333,-

- Plapon Kredit Rp 3.413.000.000,-

Bunga Nasabah Rp 41.240.417,- Rp 3.454.240.417,-

- Laba Kotor Rp 18.487.084,-

- Biaya Operasional

Gaji Karyawan Rp 5.066.250,-

Biaya Listrik, Air & Telepon Rp 350.000,-

Biaya Transportasi Rp 600.000,-

Biaya Administrasi Umum Rp 325.000,-

Biaya Konsumsi Rp 390.000,-

Biaya Sewa Gedung Rp 1.250.000,-

Biaya Lain-Lain Rp 250.000,-

Rp 8.231.250,-

Laba Bersih Rp 10.255.834,-

Sumber : KSU Setia Wangi

2. Laporan Keuangan Koperasi Menurut PSAK No. 27 Tentang

Akuntansi Koperasi

Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun

untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas
41

perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus atas

pengelolaan keuangan koperasi yang terutama ditujukan kepada anggota.

Laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil

Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan

Catatan atas Laporan Keuangan.

a. Neraca

Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban,

dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. Berikut ilustrasi Neraca

sesuai PSAK no. 27 tentang akuntansi koperasi.


42

Tabel 9: Ilustrasi Neraca Koperasi Sesuai PSAK No. 27

KOPERASI A
NERACA
31 Desember 20X1 dan 20X0

AKTIVA 20X1 20X0 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20X1 20X0

AKTIVA LANCAR Rp Rp KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp Rp


Kas dan Bank xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx
Investasi Jangka Pendek xxx xxx Hutang Bank xxx xxx
Piutang Usaha xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx
Piutang Pinjaman Anggota xxx xxx Hutang Simpanan Anggota xxx xxx
Piutang Pinjaman Non- Hutang Dana Bagian SHU xxx xxx
Anggota xxx xxx Hutang Jangka Panjang
Piutang Lain-lain xxx xxx Akan Jatuh Tempo xxx xxx
Peny. Piutang Tak Tertagih (xxx) (xxx) Biaya Harus Dibayar xxx xxx
Jml. Kwj. Jangka Pendek Rp xxx Rpxxx
Persediaan xxx xxx
Pendapatan Akan Diterima xxx xxx
Jumlah Aktiva Lancar Rp xxx Rp xxx

INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Penyertaan Pada Koperasi Rp xxx Rp xxx Hutang Bank Rp xxx Rp xxx
Penyertaan Pada Non- Kop. xxx xxx Hutang Jangka Panjang lainnya xxx xxx

Jumlah Investasi Jangka Jumlah Kewajiban


Panjang Rp xxx Rp xxx Jangka Panjang Rp xxx Rp xxx

AKTIVA TETAP EKUITAS


Tanah/Hak atas Tanah Rp xxx Rp xxx Simpanan Wajib Rp xxx Rp xxx
Bangunan xxx xxx Simpanan Pokok xxx xxx
Mesin xxx xxx Modal Penyetaraan
Iventaris xxx xxx Partisipasi Anggota xxx xxx
Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx) Modal Penyertaan xxx xxx
Cadangan xxx xxx
Jumlah Aktiva Tetap Rp xxx Rp xxx SHU Belum Dibagi xxx xxx

Jumlah Ekuitas Rp xxx Rp xxx


AKTIVA LAIN-LAIN
Ak. Tetap Dalam Konstruksi Rp xxx Rp xxx
Beban Ditangguhkan xxx xxx
Jumlah Aktiva Lain-lain Rp xxx Rp xxx
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH AKTIVA Rp xxx Rp xxx DAN EKUITAS Rp xxx Rp xxx

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntasi Indonesia


43

b. Perhitungan Hasil Usaha

Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan dapat

menggambarkan hasil usaha koperasi selama periode tertentu yang

mencerminkan prestasi pengurus koperasi selama peride bersangkutan.

Berikut ilustrasi perhitungan hasil usaha.


44

Tabel 10: Ilustrasi Perhitunga Hasil Usaha Koperasi Sesuai PSAK No. 27

KOPERASI A

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0

PARTISIPASI ANGGOTA 20X1 20X0

Partisipasi Bruto Anggota Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Beban Pokok (xxxxxx) (xxxxxx)

Partisipasi Neto Anggota Rp xxxxxx Rp xxxxxx

PENDAPATAN DARI NON-ANGGOTA

Penjualan Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Harga Pokok (xxxxxx) (xxxxxx)

Laba(Rugi) Kotor Dengan Non-Anggota Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Sisa Hasil Usaha Kotor Rp xxxxxx Rp xxxxxx

BEBAN OPERASI:

Beban Usaha (xxxxxx) (xxxxxx)

Sisa Hasil Usaha Koperasi Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Beban Perkoperasian (xxxxxx) (xxxxxx)

Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Pendapatan dan Beban Lain-lain xxxxxx xxxxxx

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-pos Luar Biasa Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Pendapatan Dan Beban Luar Biasa xxxxxx xxxxxx

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Pajak Penghasilan (xxxxxx) (xxxxxx)

Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Rp xxxxxx Rp xxxxxx

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntasi Indonesia


45

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan

informasi mengenai penerimaan kas, pembayaran kas, perubahan kas

pada kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan

dari suatu perusahaan dalam periode tertentu dalam koperasi. Berikut

ilustrasi laporan arus kas koperasi.

d. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang

memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi

selama satu tahun tertentu.

Dalam PSAK No. 27 terdapat dua ilustrasi laporan promosi

anggota koperasi, yaitu:

1. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang anggotanya para

konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa, dan kegiatan atau

jasa utama melakukan pembelian bersama. Contoh Koperasi

Konsumen adalah koperasi yang kegiatan utamanya mengelola

warung serba ada atau supermarket.

2. Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak

memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri

tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan

dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya

menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi

bersama.
46

Tabel 11: Ilustrasi Laporan Promosi Ekonomi Anggota Koperasi (Konsumen)

Sesuai PSAK No. 27

KOPERASI A
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0
(Koperasi Konsumen)

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN 20X1 20X0

MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA:


Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar
Harga Koperasi Rp xxxx Rp xxxx
Pemasaran Produk Anggota Dasar
Harga Pasar (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi
Pemasaran Produk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA:


Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Pasar Rp xxxx Rp xxxx
Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Koperasi (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi
Pengadaan Barang Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI:


Penghematan Beban Pinjaman Anggota Rp xxxx Rp xxxx
Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Penyediaan
Jasa Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama


Tahun Berjalan Rp xxxx Rp xxxx

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN


Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan
Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia


47

Tabel 12: Ilustrasi Laporan Promosi Ekonomi Anggota Koperasi (Produsen)

Sesuai PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Koperasi

KOPERASI A
LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1 dan 20X0
(Koperasi Produsen)

PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN 20X1 20X0

MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA:


Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar
Harga Koperasi Rp xxxx Rp xxxx
Pemasaran Produk Anggota Dasar
Harga Pasar (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi
Pemasaran Produk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA:


Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Pasar Rp xxxx Rp xxxx
Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Koperasi (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi
Pengadaan Barang Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

MANFAAT EKONOMI DARI PENYEDIAAN JASA UNTUK ANGGOTA:


Penyediaan Jasa atas Dasar Harga Pasar Rp xxxx Rp xxxx
Penyediaan Jasa atas Dasar Harga Koperasi (xxxx) (xxxx)
Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Penyediaan
Jasa Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama


Tahun Berjalan Rp xxxx Rp xxxx

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN


Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan
Untuk Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp xxxx Rp xxxx

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia


48

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan yaitu, yang memberikan

informasi yang memuat perlakuan akuntansi antara lain: pengakuan

pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi anggota

dan non anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian

persediaan, piutang dan sebagainya serta informasi lain mengenai

laporan keuangan yang disajikan.

Dalam catatan atas laporan keuangan menyajikan

pengungkapan-pengungkapan, yaitu:

a. Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:

1) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota

2) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan,

piutang dan sebagainya.

3) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota

b. Pengungkapan informasi lain, seperti:

1) Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik

yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh

koperasi.

2) Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan

mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan


49

pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang

diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha

baru untuk anggota.

3) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.

4) Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi

koperasi dengan anggota dan non-anggota.

5) Pembatasan penggunaan dan risiko atas aktiva tetap yang

diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.

6) Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik

koperasi.

7) Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan

saham dari perusahaan swasta.

8) Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan.

9) Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.

10) Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting

yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian

laporan keuangan.

B. Pembahasan

Dari hasil analisis tersebut diatas, maka data atau informasi yang

diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut:


50

1. Neraca

Dari analisis di atas terlihat jelas bahwa neraca KSU Setia Wangi

tidak mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu ketentuan sesuai dengan

PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Koperasi, di mana dalam neraca KSU

Setia Wangi yang menyajikan Aktiva yang terdiri atas:

Kas

Tagihan

Persediaan

Kendaraan

Inventaris

Mesin dan Peralatan

Aktiva Lain-Lain

Sewa Bayar Di Muka

Dan menyajikan Passiva yang terdiri atas:

Hutang Bank

Modal

Laba/Rugi ( laba bersih)

Di mana ketentuan dalam PSAK No. 27 Tentang Akuntansi

Koperasi yang penyajian neraca pada badan usaha koperasi secara garis

besar perkiraan Aktiva dan Pasiva adalah sebagai berikut:

Aktiva

 Aktiva Lancar

 Investasi Jangka Panjang


51

 Aktiva Tetap

 Aktiva Lain-Lain

Passiva atau Kewajiban dan Ekuitas

 Kewajiban

 Kewajiban Jangka Pendek

 Kewajiban Jangka Panjang

 Ekuitas

 Simpan Wajib

 Simpanan Pokok

 Modal Pengadaan Partisipasi Anggota

 Modal Penyertaan

 Modal Sumbangan

 Cadangan

 SHU Belum di Bagi

Berikut tabel jika neraca KSU Setia Wangi disesuaikan dengan

neraca yang diilustrasikan PSAK No. 27


52

Tabel 13: Ilustrasi Neraca KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27

KOPERASI KSU SETIA WANGI


NERACA
Per 30 Desember 2009 Dan 2008

AKTIVA 2009 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2009 2008

AKTIVA LANCAR Rp Rp KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Rp Rp


Kas dan Bank 7.404.381 5.923.504 Hutang Usaha
Investasi Jangka Pendek Hutang Bank 195.135.051 156.108.040
Piutang Usaha Hutang Pajak
Piutang Pinjaman Anggota 67.259.004 53.807.203 Hutang Simpanan Anggota
Piutang Pinjaman Non- Hutang Dana Bagian SHU
Anggota Hutang Jangka Panjang
Piutang Lain-lain Akan Jatuh Tempo
Peny. Piutang Tak Tertagih Biaya Harus Dibayar
Jml. Kwj. Jangka Pendek 195.135.051 156.108.040
Persediaan 59.567.500 47.654.000
Sewa Bayar di Muka 30.000.000 24.000.000
Pendapatan Akan Diterima
Jumlah Aktiva Lancar 164.230.885 131.384.707

INVESTASI JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Penyertaan Pada Koperasi Hutang Bank
Penyertaan Pada Non- Kop. Hutang Jangka Panjang lainnya

Jumlah Investasi Jangka Jumlah Kewajiban


Panjang Jangka Panjang

AKTIVA TETAP EKUITAS


Tanah/Hak atas Tanah Simpanan Suka Rela 7.720.000 6.176.000
Kendaraan 27.000.000 21.600.000 Simpanan Wajib 1.940.000 1.552.000
Bangunan Simpanan Pokok 19.400.000 15.520.000
Mesin 14.500.000 11.600.000 Modal Penyetaraan
Iventaris 13.500.000 10.800.000 Partisipasi Anggota
Akumulasi Penyusutan Modal Penyertaan
Cadangan 50.000.000 40.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 55.000.000 44.000.000 SHU Belum Dibagi

Jumlah Ekuitas 79.060.000 63.248.000


AKTIVA LAIN-LAIN
Ak. Tetap Dalam Konstruksi
Beban Ditangguhkan
Jumlah Aktiva Lain-lain 7.500.000 6.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH AKTIVA 226.730.885181.384.707 DAN EKUITAS 274.195.051 219.356.040

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntasi Indonesia(Data Di Olah)

Catatan:

A. Neraca KSU Setia Wangi bila dioperasikan ke dalam Neraca sesuai PSAK No.

27 menjadi seperti di atas dan terlihat banyak point-point yang kosong dan
53

menurut pendiri KSU Setia Wangi point-point tersebut belum ada di KSU

Setia Wangi seperti:

 Aktiva Lancar, Yaitu:

1. Investasi jangka pendek

2. Piutang Non-Anggota karena semua yang menyimapan atau meminjam di

KSU Setia Wangi adalah anggota

3. Piutang lain-lain

4. Penyusutan piutang tak tertagih

5. Pendapatan akan diterima

 Investasi Jangka Panjang

 Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh untuk digunakan

dalam operasi entitas penyelenggaraan suatu usaha, tidak dimaksudkan

untuk di jual dalam rangka kegiatan normal entitas penyelenggara suatu

usaha dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun jadi, sebaiknya

disajikan secara lengkap dk daalam neraca seperti Tanah/hak tanah dan

bangunan yang belum disajikan

 Aktiva Lain-Lain

Aktiva lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan

dalam kelompok pos investasi, aktiva lancar, dan aktiva tetap jadi,

sebaiknya KSU menyajikan rincian-rincian aktiva lain-lain seperti

aktiva tetap dalam konstruksi


54

beban ditangguhkan adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum

diakui sebagi beban pada periode terjadinya dan memiliki masa

manfaat tertentu.

 Kewajiban

Di sini juga masih kurang, sebaiknya KSU Setia Wangi bisa

melengkapinya karena kewajiban merupakan hutang entitas

penyelenggaraan suatu usaha masa kini yang timbul dari peristiwa masa

lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber

daya entitas penyelenggaraan suatu usaha yang mengandung manfaat

ekonomi.

 Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva entitas penyelenggaraan suatu

usaha setelah dikurangi kewajiban jadi, sebaiknya KSU Setia Wangi dapat

menyajikannya secara lengkap agar dapat mengetahui jumlah yang benar

kewjiban dan ekuitas.

2. Perhitungan Hasil Usaha

Di sini terlihat sangat jauh berbeda di mana ketentuan yang ada

dalam PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Koperasi bahwa dalam koperasi

rugi laba dinamakan laporan perhitungan sisa hasil usaha (SHU), disajikan

memisahkan pos-pos penghasilan dan beban yang berasal dari kegiatan

penunjang lainnya, sisa rugi laba yang timbul di awal transaksi yang

bersifat luar biasa, seperti yang terlihat di tabel 10. Tetapi di laporan
55

keuangan KSU Setia Wangi justru menyajikan rugi laba, ini tidak sesuai

dengan ketentuan yang ada.

Rugi laba hanya berlaku di perusahaan, laba perusahaan

berbeda dengan sisa hasil usaha, perbedaanya dapat di lihat di bawah ini,

yaitu:

Sisa hasil usaha dibagikan kepada anggota yang berperan sebagai

pemilik sekaligus pengguna, laba (deviden) dibagikan kepada

pemegang saham yang praktisnya yang berperan sebagai pemilik

bukan pengguna.

Sisa hasil usaha dibagikan secara proprosional berdasarkan jumlah

transaksi dan partisipasi modal, laba (deviden) dibagikan hanya

berdasarkan besarnya saham (partisipasi modal).

Sisa hasil usaha yang di peroleh dari transaksi anggota (pemilik) dan

bukan anggota, laba (deviden) di peroleh dari transaksi oleh konsumen

bukan pemilik.

Berikut tabel perhitungan hasil usaha jika disesuaikan dengan

perhitungan hasil usaha PSAK No. 27.


56

Tabel 14: Perhitungan Hasil Usaha KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27

KOPERASI A

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Untuk Tahun Yang Berakhir 30 Desember 2009 dan 2008

PARTISIPASI ANGGOTA 2009 2008

Partisipasi Bruto Anggota

Beban Pokok Rp 59.567.500 Rp 53.807.203

Partisipasi Neto Anggota Rp 59.567.500 Rp 53.807.203

PENDAPATAN DARI NON-ANGGOTA

Penjualan

Harga Pokok

Laba(Rugi) Kotor Dengan Non-Anggota

Sisa Hasil Usaha Kotor

BEBAN OPERASI:

Beban Usaha (Rp 8.231.250) (Rp 6.585.000)


Sisa Hasil Usaha Koperasi

Beban Perkoperasian

Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian

Pendapatan dan Beban Lain-lain

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pos-pos Luar Biasa

Pendapatan Dan Beban Luar Biasa

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak

Pajak Penghasilan

Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak Rp 51.336.450 Rp 47.222.203

Sumber : Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntasi Indonesia(Data Di Olah)


57

3. Laporan Arus Kas

Telihat jelas dalam laporan keuangan KSU Setia Wangi tidak

menyajikan laporan arus kas, sedangkan laporan arus kas sangat penting

karena dalam laporan arus kas menyajikan mengenai penerimaan kas,

pembayaran kas, perubahan bersih pada kas yang berasal dari:

Akivitas operasi adalah penghasilan utama pendapatan perusahaan

(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas pendanaan dan aktivitas operasi.

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aliran jangka

panjang serta investasi yang tidak termasuk setara kas.

Aktivitas pendanaan adalah (financing) adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah komposisi perusahaan dan

pinjaman modal.

Jadi, KSU Setia Wangi harus menyajikan laporan arus kas

dalam laporan keuangannya karena laporan arus kas merupakan informasi

yang sangat penting.

Berikut tabel laporan arus kas KSU Setia Wangi jika

disesuaikan dengan laporan arus kas PSAK No. 27.


58

Tabel 15: Laporan Arus Kas KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27

ILUSTRASI LAPORAN ARUS KAS


KOPERASI A
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 DESEMBER 2009 Dan 2008

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2009 2008


Penerimaan Kas dari Anggota
Pembayaran Bunga kepada Anggota ( ) ( )
Pembayaran Beban Operasional Lainnya (Rp 8.231.250) (Rp 6.585.000)
Kas Dihasilkan dari Operasi Rp 8.231.250 Rp 6.585.000
Penerimaan Kas dari Pendapatan Non Operasional
Pembayaran Beban Non Operasional
Arus kas dari aktivitas operasi Rp 8.231.250 Rp 6.585.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Pemberian pinjaman RP 67.259.004 Rp 53.807.203
Pembelian aktiva tetap
Pembelian aktiva lain-lain
Arus kas dari aktivitas investasi (RP 67.259.004) (Rp 53.807.203)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Pembagian Dana SHU (Rp 10.255.834) (Rp 8.204.667)
Penarikan Tabungan Koperasi ( ) ( )
Penerimaan Simpanan Berjangka
Penarikan Simpanan Pokok ( ) ( )
Penarikan Simpanan Wajib
Penerimaan Dana Pembangunan Usaha
Penerimaan Penyertaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan Rp 10.255.834 Rp 8.204.667
Perubahan Kas dan Setara Kas (Rp 48.771.920) (Rp 39.017.536)

Saldo Kas dan Setara Kas 31 Desember 2008 Rp 38.516.086 Rp 30.812.869

Saldo Kas dan Setara Kas 31 Desember 2009 Rp 87.288.006 Rp 69.830.405

Sumber : http://h3web.multiply.com/journal/item/2(Data Di Olah)

Catatan:

Adanya bagian-bagian yang masih kosong dalam penyajian perhitungan hasil

usaha dikarenakan kurang lengkapnya penyajian-penyajian dalam laporan

keuangan KSU Setia Wangi.


59

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Dalam laporan keuangan KSU Setia Wangi juga tidak

menyajikan laporan promosi ekonomi anggota, padahal seharusnya KSU

Setia Wangi menyajikan laporan promosi ekonomi anggota karena dalam

hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi

yang diperoleh anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun

buku dapat dicatat sebesar taksiran jumlah sisa hasil usaha yang akan

dibagi untuk anggota.

laporan promosi ekonomi anggota juga sangat penting karena

laporan promosi ekonomi merupakan laporan yang memperlihatkan

manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun

tertentu.

Berhubung karena jenis Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

adalah Koperasi simpan pinjam, tidak ada aktivitas ekonomi lainnya selain

3 kategori kegiatan ekonomi berikut ini:

1.Koperasi simpan pinjam (KSP) hanya menghimpun dan menyalurkan

dananya dari dan untuk anggotanya.

2.Koperasi simpan pinjam (KSP) hanya menghimpun dana dari

anggotanya dan menyalurkannya kepada anggota dan masyarakat.

3.Koperasi simpan pinjam (KSP) menghimpun dan menyalurkan dananya

dari dan untuk anggota dan masyarakat.

Oleh karena itu penulis membuat ilustrasi laporan promosi

ekonomi anggota seperti terlihat pada tabel berikut:


60

Tabel 16: Laporan Promosi Ekonomi Anggota KSU Setia Wangi Sesuai PSAK No. 27

ILUSTRASI PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

KSU SETIA WANGI

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 DESEMBER 2009 Dan 2008

MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI

2009 2008

1. Partisipasi Beban Pinjaman Anggota :

a. Partisipasi Jasa Pinjaman

b. Partisipasi Jasa Provisi Rp67.259.004 Rp53.807.203

2. Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota :

a. Partisipasi Simpanan

b. Partisipasi Simpanan Berjangka Rp29.060.000 Rp23.248.000

Jumlah Promosi Ekonomi Dari Transaksi Rp67.259.004 Rp53.807.203

Penyediaan

Jasa Untuk Anggota (Jumlah Promosi

Ekonomi Anggota

Selama Per Berjalan)

PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN

- Pembagian SHU Periode Berjalan Untuk Rp 10.255.834 Rp 8.204.667

Anggota

Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Rp106.574.838 Rp85.259.870

Sumber :http://www.smecda.com/Files/Dep_Pembiayaan/2_Permen_No_19_XI_Thn_2008.pdf(Data Di Olah)

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Dalam laporan keuangan KSU Setia Wangi juga tidak

menyajikan Catatan Atas Laporan Keuangan hal ini jelas menyimpang dari

ketentuan yang berlaku, seharusnya KSU Setia Wangi menyajikan catatan


61

atas laporan keuangan dalam laporan keuangannya karena catatan atas

laporan keuangan penyajian secara sistematis. Setiap pos dalam neraca,

perhitungan hasil usaha, laporan arus kas dan laporan promosi anggota

harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan

keuangan seperti yang dijelaskan tentang penyajian-penyajian

pengungkapan catatan atas laporan keuangan di atas.

Bila laporan keuangan KSU Setia Wangi menyajikan catatan

atas laporan keuangan akan terlihat seperti berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan

Per 30 Desember 2009 dan 2008

KOPERASI SERBA USAHA SETIA WANGI DI TARAKAN

A. Umum

Koperasi serba Usaha Setia Wangi didirikan pada tanggal 14 Mei 1999 masih Pra

Koperasi dengan nama KPM Sekar Wangi setelah tanggal 1 Mei 1999 mengikuti

TOT (Training Of Trainers) di Bank BPD di Tanjung Redep Berau. Pada awal

tahun 2010 KPM Sekar Wangi baru menjadi Koperasi dengan nama Koperasi

Serba Usaha Setia Wangi. Kepengurusan Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

periode 2009/2010 didasarkan pada keputusan Rapat Anggota Tahunan yang

diselenggarakan di Tarakan pada tangga l1 Maret 2010.

Bidang usaha Koperasi Serba Usaha Setia Wangi sampai tahun buku 2009 adalah

unit simpan pinjam, juga merupakan mediator bagi pengusaha mikro.


62

A. Umum (lanjutan)

Susunan Pengurus Dan Badan Pengawas Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

Periode 2010-2011

a. Pengurus:

Ketua : Muhsinin Alhadi, SE

Wakil Anggota : Ilham Nasmadi, SE

Sekretaris : Dwi Hediyanto

Wakil Sekretaris : Weldy Saputra

Bendahara : Rita Wahyuningthis. Amd

Wakil Bendahara : Suraidah

b. Pengawas:

Ketua : Margiono. SE., MSi

Anggota : Dian Novita

Anggota : M. Hermansyah

B. Ikhtisar Kebijakan Akuntasi yang Penting

1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Pelaporan keuangan KSU Setia Wangi belum mengikuti ketentuan PSAK 27

tentang Akuntasi Koperasi.

2. Pengakuan Piutang Anggota

Iuran anggota telah diakui secara akrual. Kebijakan ini dilakukan sejak tahun

buku 1998/1999.
63

B. Ikhtisar Kebijakan Akuntasi yang Penting (lanjutan)

3. Penyisihan Piutang Iuran Anggota

Pada tahun 2009/2010 manajemen menetapkan kebijakan penyisigan piutang

iuran anggota berlaku surut sejak tahun buku 2008/2009

Kebijakan penyisihan piutang iuran anggota adalah sebagai berikut:

Menunggak Menunggak

Penyisihan piutang anggota aktif 2 tahun 1 Tahun

80% 20%

4. Aktiva Tetap

Aktiva tetap KSU Setia Wangi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan.

Penyusutan di hitung menggunakan metode garis lurus selama taksiran

manfaatnya, sebagai berikut:

Jenis Masa Manfaat

aktiva tetap (Tahun)

Kendaraam 5

Inventaris 5

Mesin & Peralatan 4


64

C. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

1. Kas

Akun ini merupakan saldo uang tunai pada bank BPD dengan rincian sebagai

berikut

2010 2009

Simpanan Pokok Anggota 6.790.000 5.431.864

Simpanan Wajib Anggota 614.381 491.640

7.404.381 5.923.504

2. Sewa Bayar diMuka

Akun ini merupakan biaya sewa yang di bayar dimuka atas gedung yang

dipergunakan sebagai kantor KSU Setia Wangi.

3. Persediaan

Persediaan di sini merupakan sejumlah uang yang di simpan di Bank BPD

yang digunakan untuk berjaga-jaga.

4. Beban Umum

2009 2008

Gaji Karyawan 5.066.250 4.053.000

Biaya Listrik, Air & Telepon 350.000 280.000

Biaya Transportasi 600.000 480.000

Biaya Administrasi Umum 325.000 260.000

Biaya Konsumsi 390.000 312.000

Biaya Sewa Gedung 1.250.000 1.000.000

Biaya Lain-Lain 250.000 200.000

8.231.250 6.585.000

Sumber : IAI, Pemantapan Profesionalisme Akuntan Dalam Perubahan Lingkungan Global(Data Di Olah)
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab V , maka penulis

menarik kesimpulan bahwa KSU Setia Wangi dalam membuat laporan

keuangan belum mengikuti ketentuan yang berlaku yaitu ketentuan yang

sesuai dengan PSAK No. 27 Tentang Akuntasi Koperasi di mana dalam

Neraca sangat kurang dalam menyajikan aktiva dan pasiva, Laporan Rugi

Laba juga salah penyajian seharunya Laporan Perhitungan Hasil Usaha, dan

KSU Setia Wangi tidak menyajikan Laporan Arus Kas, Laporan Promosi

Ekonomi Anggota, serta Catatan Atas Laporan Keuangan di mana laporan-

laporan tersebut merupakan informasi yang penting.

B. SARAN

Saran yang penulis sampaikan sebagai bahan informasi dan

pertimbangan bagi pihak manajemen KSU Setia Wangi adalah sebagai

berikut :

1. Laporan keuangan KSU Setia Wangi hendaknya disajikan secara lengkap

sesuai dengan PSAK No. 27 yang melampirakan laporan arus kas, laporan

promosi anggota, dan catatan atas laporan keuangan yang sesuai dengan

PSAK No. 27 tersebut.


66

2. Dalam penyusunan neraca sebaiknya dilengkapi aktiva dan passivanya,

dan juga sebaiknya bentuk neracanya sesuai dengan ilustrasi yang

dianjukan PSAK No. 27.

3. Laporan rugi laba sebaiknya di ganti menjadi perhitungan hasil usaha yang

bentuknya juga mengikuti ilustrasi yang dianjurkan PSAK No. 27 Tentang

Akuntansi Koperasi.
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan. Zaki, 2000, Intermediate Accounting, Yogyakarta.

Halim Abdul, Sarwoko, 1993 Manajemen Keuangan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta

Husnan. Suad, 2000, Manajemen Keuangan, Buku 1, BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba 4, Jakarta.

James C.Van Horne dan John M.Wachowicz, 2005 Financial Mangement (Prinsip-

prinsip Manajemen Keuangan), Edisi kesembilan, Salemba 4, Jakarta.

Jery J.Weygandt, Donal E.Kieso, Paul D.Kimmel, 2007, Accounting Principles

(Pengantar Akuntansi), Salemba 4, Jakarta.

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan,2006, Cetakan Pertama,Media Grafika,Jakarta.

Jusup. Haryono, 2005, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi 6, Jilid 1, STIE, Yogyakarta.

Sartono. Agus, 2001, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.

Somantri. Hendi, 1994, Dasar-dasar Akuntansi, ARMICO Bandung.

Sudjaja Ridwan S., Barlian Inge, 2002, Manajemen Keuangan, PT.Prenhalindo, Jakarta.

Sugiri Slamet, Agus Riyono Bogat, 2008, Akuntansi Pengantar 1, UPP STIM YKPN,

Yogyakarta.

Warren, Reeve, Fess, 2004, Accouting Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku 1, Salemba

4, Jakarta.

Tim penyusun pedoman akuntansi PT. jamsostek dan IAI pedoman akuntansi Jaminan

Sosial Tenaga Kerja, 2002, PT. jamsostek (Persero),Jakarta.

IAI, 2002, Pemantapan Profesionalisme Akuntan Dalam Perubahan Lingkungan Global,

Kongres IX, Jakarta.


LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Suraidah

NPM : 06.401010.002

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Evaluasi Penerapan Laporan Keuangan

Pada Koperasi Serba Usaha Setia Wangi

Di Tarakan

Dengan ini menyatakan bahwa isi dari skripsi ini, baik data maupun

tulisan adalah benar saya buat dan tidak ada plagiasi didalamnya. Jika di belakang

hari ada tuntutan tentang isi dari skripsi ini, saya bersedia di tuntut dimuka

pengadilan dan bersedia di cabut hak gelar kesarjanaan saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dari

pihak manapun juga.

Tarakan, 24 Agustus 2010


Hormat Saya

SURAIDAH
06.401010.002
SURAT PERNYATAAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhsini Alhadi, SE

Alamat: Jln.Jendral Sudirman Rt 01 Karang Anyar

Menyatakan bahwa Mahasiswi atas:

Nama : Suraidah

NPM : 06.401010.002

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi: Evaluasi Penerapan Laporan Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha

Setia Wangi Di Tarakan

Telah melakukan penelitian dari bulan Juli sampai Bulan Agustus di

Koperasi Serba Usaha Setia Wangi yang beralamat di Jl. Niaga II Rt. 13

Kelurahan Karang Balik Kec. Tarakan Tengah Kota Tarakan.

Demikian surat ini kami sampaikan dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya, atas kerjasama kami ucapkan terima kasih.

Ketua Kopersi

Muhsinin Alhadi, SE.

Anda mungkin juga menyukai