Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik
SKRIPSI
Oleh
NURUL HIDAYAH
90100117009
Nim : 90100117009
Alamat : Bantaeng
benar adalah hasil karya saya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ini
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang saya peroleh karenanya batal demi
hukum.
Gowa, 2021
Penyusun
Nurul Hidayah
90100117009
i
ii
KATA PENGANTAR
ٱلر ۡح ٰ َم ِن ﱠ
ٱلرحِ ِيم بِسۡ ِم ٱ ﱠ ِ ﱠ
Assalamu'AlaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Allah Swt atas segala limpahan karunia dan nikmatnya sehingga penulis
kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa
umatnya dari zaman jahilliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu
Skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk
ini dari awal sampai akhir tidaklah mudah, banyak rintangan, hambatan,
serta cobaan yang penulis alami dalam proses ini, hanya dengan tawakal,
berdoa, dan berusaha, karna dengan berusaha di sertai dengan doa penulis
yakin bisa menyelesaikanya dan menjadi motivasi penulis sendiri. Selain itu
karna adanya bantuan baik materil maupun non materil, dorongan, semangat
iii
Ucapan terima kasih terkhusus untuk orang tua tercinta Bapak Husain
Ruddin S.Pdi dan Ibu Rahmawati, adikku Nurfadillah Hidayah dan segenap
skripsi ini (Terima kasih semoga kemulian dan perlindungan Allah SWT
selalu menyertai beliau). Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu, membimbing dengan penuh sabar dan yang
Makassar.
Bisnis Islam.
iv
5. Ibu Dr. Hj. Rahmawati Muin, M.Ag selaku Pembimbing I dan
dengan baik.
langsung.
cita saya.
v
sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas segala hal yang
ini.
11. End then my partner in every way, Abdul Syahrul yang selalu
Tiada kata yang indah selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWT,
penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak
Penulis
Nurul Hidayah
90100117009
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... x
A. Latar Belakang............................................................................ 1
D. Pengertian Judul.......................................................................... 7
vii
C. Kebijakan Pendapatan Keuangan Publik dalam Ekonomi Islam 28
TAIMIYAH ............................................................................................. 43
A. Kesimpulan ............................................................................ 80
B. Saran ...................................................................................... 82
viii
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
x
BAB I
PENDAHULUAN
membantu orang miskin. Banyak dari perintah ini ditemukan dalam Al-Qur'an,
٢٥ لِّلس ۤﱠاى ِل َو ْال َمﺣْ ُر ْو ِۖم٢٤ َوالﱠ ِذيْنَ ﻓ ِْٓﻲ اَ ْم َوال ِِه ْم َﺣ ﱞﻖ ﱠم ْعلُ ْو ۖ ٌم
Artinya: “Mereka yang memiliki kekayaan memiliki harta tertentu bagi
orang miskin yang mencarinya dan tidak memiliki apa-apa.”1
Islam adalah agama tauhid sebagai kerangka atau model yang harus diikuti
dalam kehidupan manusia dan bentuk cinta kepada Tuhan. Semesta (rahmatan lil
Sebuah negara kaya jika memiliki sistem ekonomi yang baik atau maju -
jika memiliki pendapatan yang baik. Sebaliknya, jika situasi ekonomi tidak dapat
dikelola dengan baik, ada banyak orang di ambang kemiskinan, ada pengangguran
1
Q.S Al-Ma’arij : 24-25
2
Huston Smith. Agama-Agama Manusia, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001, h.254.
1
2
Negara memainkan peran penting sebagai mitra penting dan kuat dalam
visi dan misi ekonomi Islam, termasuk pengelolaan keuangan. Realitas Dunia
Usaha Salah satu masalah terpenting yang harus dijelaskan dalam pemikiran Islam
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, menentukan pengelolaan tanah, air, dan
segala sumber daya alam yang tersedia oleh negara dan pemanfaatannya secara
tanggung jawab yang diberikan oleh negara untuk mengelola kekayaan negara
perusahaan. Pada Abad Pertengahan (ketika Islam ada) ia hidup di Eropa, tetapi
ekonomi adalah salah satu bidang Islam dan memberikan beberapa contoh
ٓ َو َما١٧٩ ۚ ﻓَاتﱠقُوا ﱣ َ َواَطِ ْيعُ ْو ِن١٧٨ ۙ ٌس ْولٌ اَمِ يْن ُ اِنّ ِْﻲ َل ُك ْم َر١٧٧ ۚ َاِ ْذ قَالَ َل ُه ْم ُشعَيْبٌ اَ َﻻ تَتﱠقُ ْون
َ ۞ اَ ْوﻓُوا ال َكيْلَ َو َﻻ ت َ ُك ْونُ ْوا مِ ن١٨٠ ۗ َي ا ﱠِﻻ َع ٰلﻰ َربّ ِ العٰ لَمِ يْن
ْ ْ َ اَسْـلُ ُك ْم َع َل ْي ِه مِ ْن اَجْ ٍر ا ِْن اَجْ ِر
ۤ
اس ا َ ْشيَا َء ُه ْم َو َﻻ تَ ْعث َ ْوا ﻓِﻰ ُ َو َﻻ تَ ْب َخ١٨٢ ۚ اس ْال ُم ْست َ ِقي ِْم
َ سوا النﱠ َ َو ِزنُ ْوا ِب ْال ِق ْس١٨١ ۚ َْال ُم ْخس ِِريْن
ِ ط
١٨٣ ۚ َض ُم ْف ِس ِديْن ِ اﻻ ْر َْ
3 Tina Arfah, Jurnal Islamika, vol. 3, No.2, 2020, h. 14-23
4
Mustafa Umar Edwin Nasution dkk, (2006), M.A Mannan (1997)
3
sosial ekonomi.6
Oleh karena itu, kita harus ingat bahwa keuangan publik, yang dipraktikkan pada
masa awal Islam, memiliki landasan yang jelas dalam etika umum dan filosofi sosial
Islam. Keuangan publik bukan hanya proses keuangan di tangan penguasa, tetapi
umum. Pada intinya, prinsip umum keuangan publik dalam Islam bersumber dari ayat-
ayat Al-Qur'an, sedangkan ucapan, praktik, dan persetujuan berasal dari Sunnah Nabi
Muhammad.7
Dalam hal ini mengenai keuangan publik pada zaman Nabi Muhammad SAW.
dimulai dari posisinya sebagai kepala negara. Sebelum hijrah ke Medina, situasi Medina
sangat pelik dan banyak masalah, karena tidak memiliki pemimpin atau raja yang
5
Q.S Ash-Shu’araa: 177-183
7
Sahabuddin azmi, Menimbang Ekonomi Islam-keuangan Publik, konsep perpajakan dan
peran baitul maal, Bandung : penerbit Nuansa, 2005, h..41
4
berdaulat pada saat itu. Kondisi ekonomi masih lemah dan hanya mengandalkan hasil
pertanian.8
ayat Al-Qur'an. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa Al-Qur'an tidak
SAW untuk praktis dan fungsional.tujuan keuangan negara. Dengan ini, sunnah
nabi menjadi sumber keuangan publik terpenting kedua dalam Islam setelah
AlQur'an. Dalam hal ini, pemikiran para akademisi atau pengacara merupakan
publik, terkejut dengan kisah kekuasaan Mamluk, di mana Mamluk adalah budak
Turki pertama yang kemudian menjadi Muslim dan kemudian menjadi raja. dibuat
dengan campuran Islam dan adat istiadat. al-yasah (keamanan), yang mengacu
pada adat setempat, hukum Islam dan kemudian ke sistem keuangan negara.9
Namun salah satu pemikir Islam yaitu Ibnu Taimiyah yang membahas
keuangan publik dipengaruhi oleh latar belakang rezim Mamluk, dimana kaum
Mamluk awalnya adalah budak Turki yang masuk Islam dan kemudian menjadi
8
P3EI, Ekonomi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008, h. 486
9
Craig Winn, Yada Yobues. A. conversation with god, book 4, the book of salvation,
(Crikersong Boks), 2004
5
pada Islam, tetapi juga pada campuran adat istiadat setempat, hukum Islam dan
hukum yang mereka sebut al-yasah yang berarti (keamanan), yang kemudian
pajak bumi dan bangunan, pajak pertambangan, pajak perikanan dan industri,
zakat, jizyah, bea masuk, warisan, pajak prestasi, dan hajatan, penghasilan wajib
Baitul Maal, dari jumlah departemen Baitul Maal yang telah dibentuk, misalnya;
diwan al-rawatib untuk gaji tentara dan gaji dinas, diwan al-jawaly wal-mawarits
al-basbiriyah untuk pajak pribadi dan harta ahli waris, diwan al-kharaj untuk
pemungutan pajak bumi (kharraj) dan diwan al-Hilali untuk pajak bulanan.11
harus berdasarkan prinsip umat dan kontribusinya kepada masyarakat dalam hal
pendidikan dan dakwah. Pemilik hak lebih, pembagian ini tidak sama dengan
pembagian harta, pemilik pribadi ingin membagi harta sesuka hati. Tetapi sebagai
aturan hukum.
Namun salah satu pemikir Islam yaitu Ibnu Taimiyah yang membahas
keuangan publik dipengaruhi oleh latar belakang rezim Mamluk, dimana kaum
10
Craig Winn, Yada Yobues. A. conversation with god, book 4, the book of salvation,
(Crikersong Boks), 2004
11
Iqtishodia, Jurnal Ekonomi Syariah
6
Mamluk awalnya adalah budak Turki yang masuk Islam dan kemudian menjadi
pada Islam, tetapi juga pada campuran adat istiadat setempat, hukum Islam dan
hukum yang mereka sebut al-yasah yang berarti (keamanan), yang kemudian
oleh Ibnu Taimiyah sangat tepat, karena untuk masalah keuangan publik yang
Selain itu, untuk mengatasi masalah ini, bagi Ibnu Taimiyah perlu dibedakan
secara rinci antara sumber pendapatan dan distribusi atau penyalurannya. Dengan
cara ini, konsep keuangan publik akan ditampilkan dengan jelas. Berdasarkan hal
B. Rumusan Masalah
Taimiyah?
Ibnu Taimiyah?
12
Sahabuddin azmi, Menimbang Ekonomi Islam-keuangan Publik, konsep perpajakan
dan peran baitul maal, Bandung : penerbit Nuansa, 2005, h..41
7
sekarang?
Ibnu Taimiyah
D. Pengertian Judul
Ibnu Taimiyah” dengan maksud agar pembahasan berikutnya dapat terarah dan
1. Kebijakan
2. Pengelolaan
pengelolaan adalah suatu kegiatan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik,
bobotnya memiliki nilai yang sangat tinggi sejak awal, dapat juga dijelaskan
kepada pengelolaan untuk melakukan sesuatu agar lebih sesuai dan cenderung
lebih efisien
3. Keuangan Publik
Keuangan Publik adalah segala kegiatan atau upaya atau kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah (pusat dan daerah) dalam mengelola semua urusan
4. Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama atau pemikir terkemuka dan jenius
dalam pemikiran ekonomi Islam saat itu. Jasa-jasa yang didedikasikan untuk
E. Kajian Pustaka
publik sejak zaman Nabi hingga saat ini, menurut pemikiran Ibnu Taimiyah..
taimiyah mengklasifikasi
yakni(ghanimah,fai,zakat) dan
sekunder yakni
(amwal,fadhla,usbr,dsb) serta
pajak.13
yakni (ghanimah,shadaqah,fay),
13
Adib Susilo, “Keuangan Publik Ibn Taimiyah dan permasalahan pajak pada era
kontemporer”. (Gontor, Universitas Darussalam Gontor,2017). h.1
11
mensejahterakan masyarakat
kemiskinan.14
mendeskripsikan kehidupan
14
Wahyu Wibisana, Pendapat Ibnu Taimiyah tentang keuangan publik. Jurnal pendidikan
Agama islam-Ta’lim.2016. h. 85
15
Fasiha, Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah, (Palopo, Institut agama islam negeri (IAIN)
palopo), September 2017. h.111
12
sahabatnya.16
16
Ririn Noviyanti, Pengelolaan keuangan publik Islam perspektif historis, (Malang,
Institut agama islam Al-Qalam Malang), 2016, h.95
13
kemakmuran masyarakatnya.17
F. Metodologi Penelitian
research karena data yang diteliti berupa manuskrip atau buku, atau majalah,
1. Jenis Penelitian
Secara lebih spesifik, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dan artikel.
17
Tina Arfah,Putri Jamilah, Keuangan public dalam perspektif ekonomi Islam, (Institut
agama islam negeri padang sidimpuan), 2020, h.14
14
sekarang.
2. Jenis Pendekatan
telah lampau agar dapat dipahami keadaannya, praktik keuangan dengan lebih
3. Sumber Data
penelitian merupakan karya ilmiah yang penting dalam buku-buku, jurnal, , buku-
Sumber data primer ialah sumber data yang langsung berkaitan dengan
objek riset.Jadi, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah
18
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta; Rineka Cipta, 2005. h.252
19
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 253
15
Jurnal-jurnal, buku-buku yang ditulis langsung oleh Ibnu Taimiyah dan buku
Sumber data sekunder ialah sumber data yang mendukung dan melengkapi
data-data primer. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah karya
ilmiah atau bahan pustaka yang membahas tentang gagasan dan teori Ibnu
Taimiyah.
reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data sebagaimana
transformasi dari data yang diperoleh di lapangan. Sementara display data adalah
analisis merancang data yang diperoleh kemudian menentukan jenis dan bentuk
data serta memasukkan nya ke dalam matriks. Setelah melakukan dua tahap 16
Analisis data merupakan tahap penulisan yang paling penting karena dapat
pengelompokkan dan pengurutan data ke dalam pola kategori dan suatu uraian
dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
16
seperti yang dirumuskan oleh data. Adapun bentuk teknik analisis data yang akan
a) Analisis Deskriptif
telah ada.20 Pendapat ini diperkuat oleh Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang
telah dikutip oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya analisis data deskriptif ini adalah
data yang dikumpulkan dengan bentuk kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka.
Hal ini dikarenakan adanya penerapan metode kualitatif, yang kemudian selain
yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci tehadap apa yang sudah diteliti.21
segala persoalan yang sedang dihadapi pada kondisi atau situasi sekarang, yang
yang tujuan utamanya untuk membuat deskripsi suatu keadaan secara obyektif
dalam deskriptif situasi. Dengan demikian, laporan penelitian ini akan berisi
kutipan-kutipan data dan pengolahan data untuk gambaran penyajian pada laporan
kutipan data yang telah diambil dari berbagai sumber data tersebut.
Analisis isi ialah analisis mengenai suatu pesan dengan cara memahami
atau menganalisis apa yang telah disampaikan oleh para tokoh, baik melalui
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, h.3 2013
21
Sudarwan Danim, metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja rosdakarya,
2002), cetak.1 h.17
17
tulisan ataupun pesan yang menyerupai dengan apa yang telah dikaji. Menurut
para ahli yakni Weber mengatakan bahwa Analisis isi adalah metodologi yang
Adapun yang dapat dilakukan disamping analisis isi ini ialah dapat
dilakukan dengan cara menemukan di antara satu buku dengan buku lainnya
dalam bidang yang sama, dengan perbedaan waktu dalam penulisannya maupun
tersebut, hal ini dilakukan sebagai salah satu syarat yang telah dijelaskan oleh
Holsti tentang analisis isi (content analysis) yaitu, objektif, sistematis dan jufa
general.24
1. Tujuan Penelitian
22
Satori dan Komariah, Content Analysis, 2009:157
23
Satori dan Komariah, Content Analysis, 2009: 157
24
satori dan Komariah, content analysis, 2009: 158
18
sekarang
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmiah
b. Manfaat Praktis
H. Sistematika Penulisan
pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam setiap bab dari skripsi. Dan untuk itu
berrikut:
BAB III Membahas tentang Biografi seorang tokoh yakni Ibnu Taimiyah
yang meliputi: Riwayat hidup Ibnu Taimiyah, Pendidikan Ibnu Taimiyah, Kondisi
sosial dan politik Ibnu Taimiyah, dan karya dari Ibnu Taimiyah.
Ibnu Taimiyah dan keuangan publik saat ini yang meliputi: konsep sumber
keuangan publik menurut Ibnu Taimiyah, serta pengelolaan keuangan publik saat
yang telah dibahas sebelumnya dan menjawab pokok-pokok masalah yang telah
dirumuskan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Keuangan Publik
individual, kolektif, ataupun oleh pemerintah. Menurut salah satu ahli yakni Abu
dengan kebijakan fiskal, yang dimana agama Islam telah menetapkan bagaimana
pada suatu negara tersebut adalah suatu badan yang dipercayakan untuk menjadi
pengurus atau yang mengurusi kekayaan atau keuangan suatu negara tersebut.
memegang peranan penting dikarenakan harta yang dihasilkan ini ialah miliknya
25
Haniyah Indayani, Pengelolaan Keuangan Publik di Indonesia di Tinjau dari Perpektif
Ekonomi Islam. Jakarta. 2006. h.21
26
Adib Susilo, Keuangan Publik Ibnu Taimiyah dan permasalahan pajak pada era
Kontemporer. Ponorogo. 2017. h.2
21
22
pengawasan harta ini tidak berbeda jauh dari yang dikemukakan oleh para ahli,
yakni setiap aturan-aturan, petunjuk yang memiliki tujuan untuk menjaga harta
yang umum, melindungi dan mengembangkannya dan menjauhi segala hal yang
Dan lebih lagi pengawasan harta memiliki peranan yang sangat penting
berbagai sumber baitul maal dari hal yang bisa merugikan, baik dari para kalangan
public income, yang di dapatkan dari hasil dalam negeri yang berada
27
Haniyah Indayani, Pengelolaan Keuangan Publik di Indonesia di Tinjau dari Perpektif
Ekonomi Islam. Jakarta. 2006. h.23
23
atau gaji yang diberikan oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS),
damai.
28
Wulandari Citra Aryani, Pemikiran Abu Yusuf Terhadap Keuangan Publik di
Implementasikan Terhadap keuangan publik Indonesia, h.1
24
keterkaitan dengan pemerintahan saat itu. Namun ada pula yang beda
yang berjudul Al-amwal yaitu bentuk jamak dari al-mal yang berarti
keuangan negara harus berpegang pada prinsip dan nilai-nilai hukum Islam.
berbeda dengan ekonomi biasa, namun terdapat kesamaan terutama dalam analisis
29
Ibn Manzur, Lisan al-Araby, XIV : 158
30
M.A. Manan (terj), c1992), h.230
25
sebagai sarana untuk mencapai ini. Dalam sistem tradisional, konsep hidup adalah
manfaat terbesar bagi semua orang di dunia. Namun dalam Islam konsep
penafsiran ini berlaku dalam sistem ekonomi Islam, bahkan dengan interpretasi
yang berbeda.31
tujuan yang sama dari ekonomi non-Muslim, kecuali untuk tujuan yang berbeda
mendasar yang berbunyi “Agar kekayaan harta itu tidak hanya beredar
diantara segelintir orang kaya saja” (Q.S 59:7). Hal ini mengambil
31
M. Nazori Majid. Pemikiran Ekonomi Islam Abu yusuf relevansinya dengan ekonomi
kekinian, h.205
26
tindakan bahwa ekonomi Islam harus lebih berperan dalam setiap anggota
masyarakat.
2) Islam melarang pembayaran bunga atas segala bentuk pinjaman. Hal ini
yang adil dalam penangguhan pembayaran, dan nilai tukar yang stabil
32
Sayed Afzal Peerzade, Reading In Islamic fiscal policy. (Delhi: Adam Publishers &
Distributors. 1996), h.88-89
27
system perbankan.33
Keuangan publik atau kebijakan fiskal dalam Islam tidak lepas dari
kadar kemampuannya.34
Kita tahu bahwa pemerintah memiliki otoritas mutlak atas kebijakan dan
kesepakatannya dalam mengambil keputusan Islam sesuai dengan nilai dan tujuan
hukum Islam.
kaffah karena syariah, akhlak, dan akidah merupakan tiga ajaran pokok dalam
rasional yakni; (1). Angsuran pembiayaan yang tetap (fixed) atau angsuran yang
33
M. Nazori Majid, Pemikiran ekonomi islam abu yusuf relevansinya dengan ekonomi
kekinian, h.213-214
34
Mustafa Edwin nasution, dkk.Pengenalan eksklusif ekonomi islam. (Jakarta: kencana
prenada media group, 2006), h.225
28
dibayarkan oleh nasabah dari awal pembiayaan sampai dengan lunas besarannya
tidak berubah. (2). Sistem bagi hasil yang lebih adil, pembiayaan berbasis bagi
hasil ini atau biasa dikenal dengan pembiayaan mudharabah dan musyarakah.
maal) yang menyediakan seluruh kebutuhan modal dengan pihak pengelola usaha
pemilik modal tidak ikut campur dalam pengelolaan usaha, akan tetapi
mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. (3). Bebas biaya penalti jika
zakat, ghanimah, fay, jizyah, kharaj, sedekah dan lain-lain. Jika diklasifikasikan
makan pendapatan tersebut ada yang bersifat rutin seperti: zakat, jizyah, kharaj,
ushur, infak dan sedekah serta pajak jika diperlukan, dan ada yang bersifat
temporer seperti : ghanimah, fay dan hara yang tidak ada pewarisnya..
tersebut. Khaf berpendapat bahwa sedikitnya ada tiga prosedur yang harus
35
Hanim Nurputranto, keuntungan sistem ekonomi/keuangan dalam Islam. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2 juni 2014.
29
Zakat sebagai sumber pendapatan publik dan salah satu jalan pembiayaan publik
muslim dan didistribusikan hanya kepafa muslim. Dalam hal ini Abu Ubaid
memerintahkan untuk mengambil zakat dari muslim yaman yang kaya dan
1. Pendapatan dari asset pemerintah yang umum, yaitu berupa investasi asset
memiliki air, api, garam dan sejenisnya. Kaidah ini dalam konteks
masyarakat.
36
Mustafa Edwin Nasution,dkk. Pengenalan ekskusif ekonomi Islam, h-221
30
yang jelas dimana setelah berabad-abad kemudian dikenal oleh para ahli
ditekankannya.
sejahtera dan tidak tergantung pada orang lain, sehingga mereka mampu
umum bahwa siapa pun yang tak mampu memperoleh penghasilan yang
kebutuhannya sendiri.”
yang mengganggu jalannya perekonomian negara. Akan tetapi hal ini berlaku
apabila disebabkan oleh hal yang bersifat alamiah, bukan karena ulah oknum
tertentu.
31
sebagai pengukur harga dan alat pertukaran. Setiap penilaian yang merusak
industri-industri tersebut diatas, maka negara harus mengambil alih tugas tersebut
untuk mengatur kebutuhan suplai yang layak. Hal ini hanya bisa dilakukan apabila
negara memiliki perencanaan ekonomi yang memadai. Salah satu cara untuk
biasa, baik yang telah disebabkan oleh perpecahan intern umat Islam itu sendiri
seorang bayi yang ditakdirkan oleh Allah SWT yang akan menjadi seorang
pemimpin yang intelektual Muslim dan banyak orang yang mengatakan dia
Adapun nama lengkap dari seorang Ibnu Taimiyah adalah Abu Ahmad Al-
Halim bin Abd Salam Abdullah bin Muhammad bin Taimiyah, yang memiliki
gelar Taqiyyudin, Abu Abbas, Ibnu Taimiyah.37 Beliau lahir di Harran, pada
sebuah kota kecil yang terdapat di kota Damaskus lima tahun setelah jatuhnya
Baghdad ke tangan bangsa Tartar yang memiliki arti masa kekuasaan dinasti
Abbasiyah telah berakhir,38 yang jatuh pada hari senin, 10 Rabi’ul Awwal 661
Hijriah (12 Januari 1263 M). dan beliau wafat di Damaskus pada tahun 728 H.
selama 7 tahun Harran diserang oleh pasukan Mongol, bersama dengan kedua
melanda Siriah bagian selatan, banyak diantara mereka yang menderita dan
37
Shaib Abdul Hamid, Ibnu Taimiyah Rekam Jejak Sang Pembaharu. Jakarta: Citra,
2009. h.17
38
Goldziher, Ibnu Taimiyah, Encyclopedia of Religion and Ethics: h.72
32
33
membekas pada ingatan seorang Ibnu Taimiyah yang masih sangat muda dan
senstif 39
Asal usul keluarga Ibnu Taimiyah ini berasal dari keluarga besar taimiyah,
yang pada zamannya sangat terpelajar dan terpandang dan disegani oleh
mengenai ibunya berasal dari arab, ada juga yang mengatakan bahwa ibunya ialah
dirinya. Ayah dari Ibnu Taimiyah bernama Syihab ad-Din Abd As Salam (627-
682 H). beliau adalah seorang Ulama atau Kyai besar yang memiliki kedudukan
tertinggi dimasjid tersebut, ia sebagai guru dalam mata pelajaran tafsir dan hadis.
Hambali yang pada waktu itu sangat maju dan bermutu. Ditempat inilah beliau
Kakek dari Ibnu Taimiyah bernama, Syeikh Majd ad-Din Abi as-Salam
Ibn Abd Allah (590-625 H), oleh asy-Syaukani (1172-1250 H), beliau dinyatakan
sebagai mujtahid mutlak, ia juga seorang yang alim dikenal sebagai ahli tafsir,
ahli hadis, ahli usul al-fiqh, ahli fiqh, Paman beliau bernama al-Khatib Fakhr
adDin, beliau paman Ibnu Taimiyah dari pihak bapaknya, ia adalah seorang
cendiawan muslim populer yang pada masanya ia adalah seorang pengarang yang
produktif. Dan selanjutnya adik laki-laki dari Ibnu Taimiyah bernama Syaraf ad-
39
Goldziher, Ibnu Taimiyah, Encyclopedia of Religion and Ethics: h.72
40
Muhammad Amin Suma, Ijtihad Ibnu Taimiyah dalam Fiqih Islam. Jakarta: pustaka
Firdaus, 2002. h.12
41
Khalid Ibrahim Jindan, Teori Pemerintahan Islam Menurut Ibnu Taimiyah. Jakarta:
Rineka Cipta.1994. h.22
34
Din Abd Allah Ibn Abn al-Halim (696-727 H), ia dikenal sebagai ilmuan muslim
Pada masa kecilnya Ibnu Taimiyah sudah dikenal sebagai anak yang
cerdasnya luar biasa, dalam studi kemauannya sangat tinggi, tekun dan tegas
dalam memecahkan suatu masalah, dan tak tertinggal pula dengan sifatnya yang
didalam mngerjakan sesuatu dan selalu beramal shaleh, dan sikapnya yang rela
besarpula. Ibnu Taimiyah ialah seorang tokoh pemersatu pasukan tempur yang
42
Ayi Sofyan, Etika Politik Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia,2012. h.277
43
Munawir jazali, Islam and governmental system. Jakarta: INIS, 1991. h.56
44
Khalid Ibrahim, Teori Pemerintahan Islam Menurut Ibnu Taimiyah. Jakarta: Rineka
Cipta. h.21
35
kubur. Hal ini dianggap tabuh oleh masyarakat karena sebagian besar mereka
berziarah karena ada hal lain yang diinginkan seperti mendatangkan rahmat dan
keselamatan, ada juga yang berpikir dengan berziarah kubur mampu memenuhi
dan terhindar dari segala kejahatan pula. Inilah yang membuat seorang Ibnu
danmenuai berbagai macam konflik. Dan Akhirnya Ibnu Taimiyah dipenjara dan
Ibnu Taimiyah dalam hal mencari ilmu ia belajar dari orang tuanya sendiri
mengenai apapun termasuk dalam hal ilmu agama, banyak juga dari guru lain,
salah satunya guru wanit, dikarenakam beliau memiliki kapasitas ilmu yang
sangat besar, Ibnu Taimiyah sejak masih kecil saja sudah memperlihatkan
kemampuannya yang luar biasa dalam berbagai hal, dengan demikian saat umur
beliau masih belasan tahun sudah dipercayai untuk menggantikan posisi ayahnya
menjadi juru bicara kuliah di salah satu Universitas tempat ayahnya bekerja.46
jenjang yang lebih tinggi dalam bidang fiqh, tafsir, hadist, pada Al-Hasan
AlJumayyizi, yang ahli atau pakar dalam Ilmu Hadist, dengan hal ini beliau
45
Khalid Ibrahim, Teori Pemerintahn Islam Menurut Ibnu Taimiyah. Jakarta: Rineka
Cipta. h.33
46
Eko Purwanto, Kritik kepemimpinan terhadap penguasa perspektif Ibnu Taimiyah dan
Aktualisasinya di Indonesia, 2017. h. 53
36
Dan masih banyak guru yang ia tempati untuk mempelajari ilmu fiqh dan
mempelajari banyak ilmu mengenai keislaman. Saat usia beliau sepuluh tahun ia
sudah mempelajari buku hadist utama, seperti kitab-kitab yang diriwayatkan oleh
Imam-imam besar yakni Imam Ahmad bin Hambali dan masih banyak lagi.
dengan begitu baik sehingga masyarakat Damaskus kagum dengan keahlian yang
dimiliki. Pada usia dua puluh tahun beliau sudah menyelesaikan seluruh studinya
dan setahun setelahnya beliau diangkat menjadi guru besar hukum Mazhab
Hambali yang mengaantikan posisi ayahnya yang telah tiada. Ibnu Taimiyah
sudah menjadi ulama yang besar dan terkemuka dikalangan publik, pada saat usia
beliau sudah memasuki tiga puluh tahun ia sudah diakui keahliannya yang
kompoten sebagai ulama besar, yang menandingi ulama besar laiinya pada masa
pada ayahnya sendiri, saat usia beliau masih sangat muda yakni berkisar tujuh
tahun ia sudah berhasil menghafal Al-Qur’an dengan sangat lancar. Disamping itu
juga, yang mengatakan bahwasanya pada saat beliau masih remaja sampai ke
masa lanjut usianya, beliau dikenal sebagai orang yang tidak pantang menyerah
AlQur,an. Hal ini sudah menjadi kegemaran beliau dalam membaca Al-Qur’an
47
Nurcholis Madjid, Kontroversi Sekitar ketokohan Ibnu Taimiyah, 1993. h.2
48
Penyusun Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam.Jakarta 1994. h. 169
37
moral yang dimiliki beliau diperjelas dengan visi kehidupannya yang begitu
berarti, dengan terlibatnya ia kedalam berbagai jabatan yang penting. Beliau tidak
sekedar menjadi seorang guru dan hakim saja seperti tradisi keturunan
terhadap bangsa mongol demi membela tanah siriah. Ketika beliau memimpin
perlawanan ini, ia mengemukakan ide yang banyak ditentang oleh para penguasa
dan sebagian besar masyarakat. Meskipun dengan itu, beliau tidak pernah pantang
Pada masa ini, Ibnu Taimiyah dapat meraih pengalaman akademik, politik
dan ekonomi. Sultan Nasir memberinya kedudukan yang tinggi diantara para
ulama.51 Banyak masyarakat muslim yang mengenal Ibnu Taimiyah, hal ini terjadi
terjadi atas rasa ketidak puasan terhadap penyelesaian kasus Assaf al-Nasrani,
dan umat Islam setempat. Hal ini di picu oleh sikap pemimpin yakni Gubernur
49
Eko Purwanto, Kritik kepemimpinan terhadap penguasa perspektif Ibnu Taimiyah dan
Aktualisasinya di Indonesia, 2017. h. 54
50
Ishlahi, Konsep Ekonomi Ibnu Taimiyah. PT. Bina Ilmu. 1997. h.15
51
Qawwam Sabilalhaq Muthodhari, Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Taimiyah. 2019. h.12
38
yang memberikan pilihan kepada Assaf, yakni antara hukuman mati atau
Hal pertama yang dilakukan Ibnu Taimiyah ialah bentrok dengan penguasa
Mamluks,53 dan menjadi pemimpin dalam peperangan ini yang menentang khatib
keyakinan ulama pemerintah masyarakat Damaskus dan Kairo. Hal ini dianggap
masyarakat apabila ada yang membela Ibnu Taimiyah, mereka akan mendapatkan
hukuman mati.
tinggi di siriah. Namun dengan demikian harapannya untuk bebas hidup kembali
Ibnu Taimiyah, yang kemudian dipenjara untuk ketiga kalinya pada sebuah istana
di Alexandria selama dua tahun sampai beliau dibebaskan oleh Sultan al-Malikan
siriah pada tahun 1312 M. dan beliau yang memimpin pemerintahannya, akan
52
Thomas Michel SJ, Ibnu Taimiyah: h.175
53
Fasiha, Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah, September 2016, h.107
39
perceraian atau talak, Ibnu Taimiyah kembali dipenjara selama enam bulan karena
selama lima bulan akibat para anggota dewan yang menyebar fitnah akan beliau.54
dan menulis seperti biasa yang beliau lakukan. Ibnu Taimiyah menghabiskan sisa
hidupnya yang kemudian wafat di dalam penjara pada tanggal 26 september 1328
M. yang saat itu usia beliau genap 67 tahun. Beliau disambut dengan cucuran air
tanda kehormatan terakhirnya yang sebenarnya tindakan ini ditentang oleh Ibnu
begitu banyak memiliki karya buku yang menjelaskan atau menguraikan tentang
ekonomi, hukum, filsafat dan masih banyak lagi. Para peneliti tidak bisa
menentukan mengenai berapa banyak jumlah karya atau buku yang dibuatnya,
akan tetapi mereka menyebutkan sekitar 300-500 buah buku karya ilmiah yang
telah dikarang oleh Ibnu Taimiyah baik dalam jumlah besar maupun kecil, baik
dalam ukuran tebal maupun tipis. Sebagian karya beliau kini telah terhimpun dan
disimpan dalam Majmu’ Fatwa Ibnu Taimiyah yang berjumlah 37 jilid. Hal ini
54
Eko Purwanto, Kritik kepemimpinan terhadap penguasa perspektif Ibnu Taimiyah dan
Aktualisasinya di Indonesia, 2017. h. 57
55
Khalid Ibrahim, Teori Pemerintahn Islam Menurut Ibnu Taimiyah. Jakarta: Rineka
Cipta. h.45
40
belum termasuk mengenai karangannya yang tergolong besar itu seperti Minhajas
Sunnah.
Karya-karya yang telah dibuat oleh Ibnu Taimiyah berbagai hal dalam
bidang keilmuan, diantaranya Tafsir, Hadist, Ilmu Hadist, Fiqh, Ushul Fiqh,
Sebagian besara dari kitabnya seperti, Majmu’ Fatwa Syaikh al-Islam, Intitip
banyak lagi.56
Kemampuan yang dimiliki oleh Ibnu Taimiyah ini sangatlah luar biasa, ia mampu
memaparkan kesalahan dan kelemahan para mufassir atau ahli tafsir, beliau dalam
kesehariannya menulis tafsir dan ilmu lainnya sambil member komentar kepada
para filsuf. Dan sebagian dari karya yang telah dibuat oleh Ibnu Taimiyah yang
Inggris.57
56
Qawwam Sabilalhaq Muthodhari, Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Taimiyah. 2019. h.24
57
Eko Purwanto, Kritik kepemimpinan terhadap penguasa perspektif Ibnu Taimiyah dan
Aktualisasinya di Indonesia, 2017. h. 59
41
4. Politik Islam Ta’liq siyasah Syar’iyah Ibnu Taimiyah (At-Taliq ala as-
Taimiiyah)
7. An-Nubuat
11. Al-Iman
Ibnu Taimiyah telah memurnikan mengenai ajaran agama Islam agar tidak
serta menjungjung tinggi keadilan dan keamanan publik untuk orang-orang yang
58
Qawwam Sabilalhaq Muthodhari, Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Taimiyah. 2019. h.25
BAB IV
TAIMIYAH
sebagai berikut:
a. Ghanimah
ِلر ُس ْو ِل َو ِلذِى ْالقُ ْربٰ ﻰ َو ْاليَ ٰت ٰمﻰ َو ْال َمسٰ كِ ي ِْن َواب ِْن َﻲءٍ ﻓَا َنﱠ ِ ﱣ ِ ُخ ُم َسهٗ َول ﱠ ْ ۞ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنﱠ َما َغن ِْمت ُ ْم ِ ّم ْن ش
ع ٰلﻰ ُك ِّل و
َ ُ َ ْ عٰ ِ َ ﱣنۗ م ج ْ
ل ا ﻰ َ
ق َ ت ْ
ل ا م و ي ان َ ق ر ُ
َ َْ ِ ْ َ َْ ِ َ ف ْ
ل ا م و ي َا ند ب
ْ ع ﻰ لٰ ع
َ َا نلْ َز ْ
ن َ ا ال ﱠس ِبي ِْل ا ِْن ُك ْنت ُ ْم ٰا َم ْنت ُ ْم ِبا ﱣ ِ َو َمآ
٤١ َﻲءٍ قَ ِدي ٌْر ْ ش
Artinya :“ Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu
peroleh sebagai rampasan perang, Maka Sesungguhnya seperlima
untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada
apa yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari
Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S Al-Anfal: 41)59
59
Q.S Al-Anfal : 41
43
44
Ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr
c. Anak Yatim.
d. Fakir Miskin.
e. Ibnussabil.
mereka yang yang berperang. Dan yang dimaksud dengan: ayat-ayat Al-
Lalu Furqaan..ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang
Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di
suci, barang siapa yang ingin shalat, maka boleh melakukannya diatas
kepada umat-umat sebelumku, juga aku diberi syafaat, dan setiap nabi di
utus khusus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada umat manusi
seluruhnya.” (HR.Bukhari)
b. Zakat
yang dimaksud shadaqah adalah zakat yang dikenakan atas harta kekayaan
pungut dari hasil panen biji-bijian atau buah-buahan. Juga zakat atas
binatang ternak, seperti unta, domba, sapi, zakat atas barang dagangan dan
Islam. Itu merupakan pajak yang wajib dikeluarkan oleh orang-orang kaya
60
Ibnu Taimiyah, AL-FATWA, vol.28, h.567
46
yang menjadi hak Allah SWT.” Jadi karenanya ada sanksi agama juga,
perbelanjaan negara dan mengurangi jurang antara orang yang kaya dan
miskin. Kedua tujuan itu sangat efektif busa dipenuhi dari zakat, Ibnu
sendiri.61
fungsinya atau nilai tukarnya, seperti logam mulia emas dan perak dan
barang dagangan.
61
Ibnu Taimiyah, Kitab al-Tawassul wa al-Wasilah (Mesir al-Manar, 1327 H), h.50
62
Ibnu Taimiyah, AL-FATWA, h.83-84
47
kekayaan itu tidur (tak dijadikan modal produktif), tetap akan dikenakan
tenaga kerja dan biaya dalam jumlah yang sedikit, maka kasus seperti ini
hasil.
hanya tukang bajak tanah dan penabur benih.Tetapi, jika tanah pertanian
63
Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim, vol.14 No. 1-2016
48
saat ada baiknya dibayar dengan barang sejenis, dan pada saat yang lain
dengan uang itu diperbolehkan tanpa syarat apapun, nilai uang itu subyek
dengan nilai barang tersebut. Lebih dari itu, semangat zakat adalah
pembayar zakat dengan barang atau uang tak ada bedanya. Ketika salah
c. Fay’
penerimaan ghanimah dan zakat, bisa masuk kategori fay’. Fay’ menurut
64
Ibnu Taimiyah, al-Siyasah al-Syar’iyah, h.53-54
50
h. Kharaj
j. Sedekah
k. Wakaf
l. Hibah
m. Kifarat
yaitu bahwa semua penerimaan negara selain ghanimah dan zakat juga
diatas. Ia menentang pandangan dari para ahli fiqh yang berpkir bahwa
jizyah tidak bisa dikenakan atas orang-orang Arab non muslim yang
berlaku untuk semua orang dan tak ada perbedaan antara orang Arab
dengan pertanyaan yakni apakah kharaj dan ‘usyr (zakat sepersepuluh dari
Iman Abu Hanifah bahwa ‘usyr itu termasuk pajak bumi, sehingga tanah
merupakan hak tanah kharaj, sedangkan ‘usyr adalah hak tanaman yang
menghasilkan. Disamping itu juga bahwa pajak atas tanah diwajibkan atas
65
Al-Ghazali, Ilya’ Ummu al-Din, Beirut: Dar al-Nadwah t, h.135
52
tanah kharaj baik itu yang ditanami atau tidak tetap harus dikeluarkan
bertemu antara zakat (‘usyr) dengan kharaj”.Hadist ini adalah dusta sesuai
a. Zakat
menjadikan harta itu subur, suci dan berkah. Zakat itu merupakan
ketentuan yang wajib diberikan umat muslim kepada mustahiq zakat jika
syahadat dan shalat. Baik itu di dalam Al-Qur’an, sunnah maupun nash
66
Ibnu Taimiyah, Al-Fatwa, vol. 6, h.32
67
Tina Arfah, Keuangan publik dalam perspektif Ekonomi Islam, h. 19
53
wajib turun di madinah pada bulan syawal tahun kedua hijriah Nabi
bulan Ramadhan dan zakat fitrah. Zakat mulai diwajibkan karena pada
membina rasa solidaritas dari orang kaya terhadap orang tidak mampu
yang membutuhkan. Juga terbina sikap yang baik dari orang-orang kaya,
Zakat itu terbagi dua yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat mal
adalah harta yang wajib dikeluarkan umat Islam letika sudah mencapai
haul dan nisab. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat
muslim pada bulan Ramadhan sampai menjelang idul fitri yang bertujuan
untuk mensucikan diri dari perbuatan dosa. Sedangkan zakat mal Abu
wajib dikeluarkan umat muslim ketika sudah mencapai haul dan nisab,
68
Tina Arfah, keuangan publik perspektif Ekonomi Islam, h.20
54
kepada kerelaan masing-masing orang tentu saja kerelaan itu berkaitan erat
menolong, yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang
miskin.
penjamin hak fakir miskin dalam harta umat dan negara yang merupakan
pilar pokok Islam ketiga, bahkan ahli fiqh sekalipun mengatakan bahwa
69
Tina Arfah, Keuangan publik perspektif Ekonomi Islam, h.20
55
Para ulama sejak zaman sahabat nabi sudah memperingati suatu hal
dengan shalat dan jarang sekali disebutkan tanpa shalat. Abdullah bin
membayar zakat, siapa yang tidak berzakat berarti tidak ada arti shalat
baginya.” Bahkan Allah Swt mengancam orang yang tidak mau berzakat
dalam firman-Nya. Mengenai zakat, Allah Swt telah berfirman dalam Al-
Qur’an surah At-Taubah ayat: 103 yang berbunyi. Adapun, Allah SWT
telah berfirman dalam Al-Qur'an surah At-Taubah bait: 103 yang berbunyi
َ ُ ص ٰلوتَكَ َسكَنٌ لﱠ ُه ۗ ْم َو ﱣ
سمِ ْي ٌع َع ِل ْي ٌم َ ص ِّل َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِنﱠ َ ُ ص َد َقةً ت
َ ط ِ ّه ُر ُه ْم َوتُزَ ِ ّك ْي ِه ْم ِب َها َو َ ُخ ْذ مِ ْن اَ ْم َوا ِل ِه ْم
١٠٣
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan membersihkan mereka dan
memohon kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya doamu
(menjadi) ketenangan jiwa bagi mereka. Terlebih lagi, Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.”70
orang yang baik dan belum bisa dimasukkan dalam barisan orang-orang
70
Q.S At-Taubah : 103
56
zakat seseorang tidak akan memperoleh rahmat Allah Swt. tanpa zakat
Pada periode Makkah, shalat, puasa dan zakat disebutkan bukanlah shalat
lima waktu, puasa Ramadhan dan zakat yang telah ditentukan besar nisab
dan waktunya, karena ketentuan mengenai hal itu belum di turunkan. Baru
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang tidak wajib bagi
kewajibannya itu di tentukan dengan jelas dan tegas baik di dalam ayatayat
kewajiban berzakat seseorang itu sudah di anggap sebagai kafir dan sudah
keluar dari Islam. Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas yang
agama-agama lain.71
71
Al-Qardawi, Yusuf, Fiqh al-Zakah, Beirut: Mu’asasah al-Risalah, n,d, vol. II h.757
57
yang utama. Orang yang tidak mau membayar zakat di nilai fisik dan
orang yang mengingkari zakat wajib disebut kafir. Zakat bukan hanya
tapi juga harus disertai campur tangan dan menjadi tanggung jawab
kekayaannya.
58
Dari beberapa ciri khas zakat diatas, sangatlah jelas bahwa zakat di
berbagi, dan tidak kikir. Zakat berbeda dari pajak dan upeti dan pajak yang
agama dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam, kewajiban itu
berlaku bagi setiap muslim yang telah dewasa, merdeka dan berakal sehat,
dan telah memiliki harta itu setahun penuh dalam memenuhi nisab (kadar
tingkat wajib zakat). Zakat dikenakan atas harta kekayaan berupa emas,
karun dan hasil panen, kewajiban membayar zakat secara jelas dinyatakan
dalam Al-Qur’an.
59
ب َو ْال ٰغ ِرمِ يْنَ َو ِﻓ ْﻲ ّ ِ ص َد ٰقتُ ل ِْلفُ َق َر ۤاءِ َو ْال َمسٰ ِكي ِْن َو ْالعٰ مِ ِليْنَ َعلَ ْي َها َو ْال ُم َؤلﱠ َف ِة قُلُ ْوبُ ُه ْم َوﻓِﻰ
ِ الر َقا ۞ ِانﱠ َما ال ﱠ
ِ
٦٠ ضة ِ ّمنَ ﱣ َۗو ﱣ ُ َع ِل ْي ٌم َﺣ ِك ْي ٌم ً َ ۗ
َ س ِب ْي ِل ﻓ ِر ْي سبِ ْي ِل ﱣ ِ َواب ِْن ال ﱠ
َ
Artinya : ” Sesungguhnya zakat itu hanya untuk fakir, fakir, ketua
zakat, para mubaligh yang hatinya diyakinkan, untuk
(membebaskan) budak, orang-orang yang membayar hutang, untuk
jalan Allah dan untuk orang-orang yang memperoleh. . akan datang,
sebagai ketetapan yang ditetapkan oleh Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana”,72
Adapun yang berhak menerima zakat ialah:
keadaan kekurangan.
membagikan zakat.
d. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang
72
Q.S At-Taubah : 60
60
penerimaan biasa bagi negara-negara dunia, karena itu juga tak dianggap
b. Ghanimah
dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat 1 tentang rampasan perang, ayat ini
diturunkan ketika perang badar, ayat ini diturunkan ketika perang badar.
73
Jurnal pendidikan Agama Islam-Ta’lim Vol.14 No. 1 - 2016
61
diberi khumus oleh Allah Swt. yang mana khumus tidak pernah diberikan
seperlima bagian yang ada dalam surah Al-Anfal, yaitu untuk Allah dan
Rasul-Nya dalam konteks ini adalah negara, dan untuk sanak saudara,
س ْو ِل َو ِلذِى ْالقُ ْر ٰبﻰ َو ْاليَ ٰتمٰ ﻰ َو ْال َمسٰ كِ ي ِْن َواب ِْن ْ ۞ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنﱠ َما َغن ِْمت ُ ْم ِ ّم ْن ش
َﻲءٍ ﻓَا َ ﱠن ِ ﱣ ِ ُخ ُم َسهٗ َول ﱠ
ُ ِلر
ٍَﻲء ُ
ْ علﻰ ك ِّل ش ٰ ۗ ْ ْ
َ ُ ان يَ ْو َم التَ َقﻰ ال َج ْمعٰ ِن َو ﱣ ُ ٰ
ِ َسبِي ِْل ا ِْن ُك ْنت ُ ْم ٰا َم ْنت ُ ْم بِا ﱣ ِ َو َمآ ا َ ْنزَ لنَا َعلﻰ َع ْب ِدنَا يَ ْو َم الف ْرق
ْ ْ ال ﱠ
٤١ قَ ِدي ٌْر
Artinya : “Ketahuilah, sesungguhnya, apa saja yang bisa kamu peroleh
sebagai harta perang, maka pada saat itu, seperlima untuk
Allah, Rasul, anggota keluarga misionaris, gelandangan,
orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman. pada Allah
dan pada apa yang Kami turunkan kepada para hamba. Kami
(Muhammad) pada saat kedatangan Furqaan, yang
merupakan hari pertemuan dua angkatan bersenjata. Terlebih
lagi, Allah memiliki kendali atas segala sesuatu.”76
ayat Ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-
3. Anak yatim
74
Q.S Al-Anfal : 1
75
Ibn Taimiyah, al-siyasah al-Syariyah , h.47
76
Q.S Al-Anfal : 41
62
4. Fakir miskin
5. Ibnu sabil.
pertolongan.Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang
Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di
77
Wahyu Wibisana, Pendapat Ibnu Taimiyah tentang Keuangan Publik, h.98
63
Rasulullah sendiri adalah seorang kepala negara. Pada fase awal ini,
hampir seluruh pekerjaan yang dilakukan tidak mendapat upah sebab pada
c. Fay’
diperoleh dari barang yang dirampas dan orang-orang tidak beriman yang
ayat Al-Qur’an yang turun pada tahun keempat hirjiah. Harta fay’ ini
78
Tina Arfah, Putri Jamilah. Keuangan publik dalam perspektif Ekonomi Islam, h.20-21
79
Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab (Mesir al-Dar al-Mishiriyyah), h. 30
80
Al-Mawardi, al-Ahkam al-Sulthaniyyah (Beirut: Dar al-Kutub, 1978), h.126
81
Chaundry, keuangan publik Islam, 2016, h.128
64
Ketentuan tentang fay’ ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an surah al-Hasyr
Maksud dari ayat diatas yakni fay’ ialah harta rampasan yang
yangs tersebut pada ayat. sedang pembagian ghanimah tersebut pada ayat
fay’.
82
Q.S Al-Hasyr : 6-7
65
3. anak yatim
4. fakir miskin.
5. Ibnu Sabil.
d. Kharaj
atas tanah.Kharaj proporsional itu tidak tetap tergantung hasil dan harga
83
Wahyu wibisana, keuangan public dalam pandangan Ibnu Taimiyah. h.99
66
sekali.84
Pada masa Rasulullah Saw. dan kekhalifahan Islam, pajak tanah ini
kekayaan yang diperoleh dari musuh tanpa perang (fay’), harta wakaf,
barang temuan (luqatah) dan dari kekayaan alam, pajak dalam Islam
terbagi atas 3 macam yaitu jizyah (pajak kepala), kharaj (pajak bumi), dan
‘usyur (pajak atau bea cukai atas barang ekspor dan impor).
atau hasil tanah, dimana para pengelola wilayah taklukan harus membayar
atas wilayah itu, dan pengelola harus membayar sewa kepada negara
negara Islam.
mengambil bagian dari hasil pertanian dari para penggarap dari pada
menarik sewa dari hasil pertanian dari para penggarap dari pada menarik
84
Abu yusuf, KItab al-Kharaj (Kharaj al-Matbatuha, 1392 H), h.52
67
sewa dari lahan pertanian. Dalam pandangannya, cara ini lebih adil dan
daerah yang di taklukkan dan tak dibagikan kepada anggota pasukan, oleh
kepada petani non muslim dari mana saja. Kharaj ini pertama kali
sumber penerimaan utama dari negara Islam, dana itu dikuasai oleh
Adapun perbedaan antara Kharaj dan Pajak dapat dilihat dari dua
85
Abu Yusuf: 1979 :117
86
Wahyu wibisana, Keuangan publik dalam pandangan Ibnu Taimiyah, h.99-100
68
e. Jizyah
kitab dan orang-orang kafir lainnya yang tinggal di negara Islam sebagai
َاﻻخِ ِر َو َﻻ ي َُﺣ ِ ّر ُم ْونَ َما َﺣ ﱠر َم ﱣ ُ َو َر ُس ْولُهٗ َو َﻻ َي ِد ْين ُْونَ ِديْنٰ ْ قَا ِتلُوا الﱠ ِذيْنَ َﻻ يُؤْ مِ ن ُْونَ ِبا ﱣ ِ َو َﻻ ِب ْال َي ْو ِم
ُ ْ َ ْ
٢٩ ࣖ َطوا ال ِجز َية َعن يﱠ ٍد ﱠوه ْم صٰ غ ُِر ْون ْ ُ ب َﺣتﱣﻰ يُ ْع َ ﻖ مِ نَ الﱠ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِك ٰت
ِ ّ ْال َﺣ
Artinya: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan tidak (begitu pula) di Hari Akhir, dan mereka tidak
mengingkari apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya dan
tidak beriman kepada agama yang hakiki (agama Allah),
(misalnya mereka) yang memberikan Kitab kepada mereka,
sampai mereka membayar jizyah dengan patuh ketika mereka
dalam kondisi akomodasi.” (Surat At-Taubah: 29)
Maksud dari ayat diatas yaitu Jizyah ialah pajak per kepala yang
87
Q.S At-Taubah : 29
69
mereka dan juga sesuai dengan kebijakan kepala negara. Jika seseorang
memeluk ajaran Islam, kewajiban membayar jizyah itu ikut gugur. Hasil
umum.88
kepala yang dibayarkan oleh orang non muslim khususnya ahli kitab,
dan tidak wajib militer. Besarnya jizyah satu dinar per tahun untuk orang
pernah diambil dari mereka sehelai pakaian (atau al-maa’fir atau tempat
kemudahan bagi ahli dzimmah, dan tidak boleh dijual, akan tetapi diambil
hanya sekedar nilai yang murah lagi bagi mereka. Tidaklah engkau
mendengar perkataan Rasulullah Saw. atau gantilah jizyah itu dengan nilai
88
Wahyu Wibisana, Keuangan publik dalam pandangan Ibnu Taimiyah, h.100
89
Abu Ubaid, 2006, h.111
70
f. Bea Cukai
perdagangan antar wilayah pada masa awal Islam sampai pada masa
Khaligah Abbasiyah. Adapun besarnya bea cukai ini bagi pedangang kafir
adalah 10% bagi kafir dzimmi 5% dan bagi pedagang muslim adalah 2,5%
Adapun contoh dari bea cukai itu sendiri yakni: Etil alkohol,
minuman mengandung Etil alkohol (Bir, Shandy, Anggur, Arak dll), hasil
Pengelolaan keuangan publik pada saat itu ialah Baitul Maal. Baitul Maal
berasal dari kata bait yang berarti rumah dan maal (harta). Jadi dapat diartikan
Ishtilahi), sebagaimana yang telah diuraikan oleh Abdul Qadim Zallum dalam
atau pihak yang mempunyai tugas khusus menagani segala harta umat, baik
90
http//:klc.kemenkeu.go.id
91
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Makro Islam. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
2007. h.247)
71
Jadi setiap harta baik berupa tanah, bangunan, barang tambang, uang,
harta itu adalah hak Baitul Maal, baik yang sudah benar-benar masuk ke dalam
sehingga terdapat kebijakan fiskal seperti yang kita kenal saat ini.93Dengan
demikian, Baitul Maal dengan makna seperti ini mempunyai penjelasan sebagai
sebuah lembaga atau pihak yang menangani harta negara, baik pendapatan
secara fisik sebagai tempat (al-makan) untuk menyimpan dan mengelola segala
untuk negara, Rasulullah Saw dibantu oleh para sahabat mencatat dan langsung
juga dilakukan sejak masa Rasulullah, semasa beliau masih hidup, Masjid
Setelah Abu Bakar wafat dan ke Khalifahan diteruskan oleh Umar bin
92
M. Shiddiq Al Jawi, “Baitulmaal Tinjauan Historis dan Konsep Idealnya.” 25 Februari
2010
93
Adiwarman A. Karim. Ekonomi Makro Islam
94
M. Nazari Majid. Pemikiran Ekonomi Islam Abu Yusuf Relevansinya dengan Ekonomi
Kekinian, h. 182
72
yang dialami oleh ummat islam. Cikal bakal lembaga Baitul Maal yang telah
dicetuskan dan difungsikan oleh Rasulullah SAW dan diteruskan oleh Abu
khalifah Umar bin Khattab sehingga menjadi lembaga yang regular dan
Diwan Islam (DI) yang pertama disebut dengan al-Diwan.Sebuah rumah khusus
menetapkan gaji-gaji dari harta Baitul maal yang menarik, Baitulmaal memiliki
cabang-cabang di setiap ibu kota provinsi. Tiap cabang dan pusat memiliki buku
boleh turut campur dalam mengelola harta Baitul maal, di tingkat provinsi,
pejabat yang bertanggung jawab terhadap harta ummat tidak bertanggung pada
95
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik hingga
kontemporer,h.34
96
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik hingga kontemporer.
73
a) Ghanimah
Pembagiannya yaitu 1/5 atau 20% dari total rampasan perang untuk
b) Zakat
menjadi objek zakat yang menjadi objek perhatian dari Ibnu Taimiyah
adalah:
‘usyryaitu 10% dan 5% tergantung dari jenis tanah dan irigasi. Tanah
tersebut.
c) Fay’
Fay’ adalah segala sesuatu yang dikuasai kaum muslimin dari orang kafir
pendistribusian dari fay’ ini dapat pula diserahkan kepada ijtihad ulama
jizyah, dna usyr merupakan harta yang boleh dimanfaatkan oleh kaum
kemaslahatan masyarakat.97
97
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam klasik, h. 72-75
75
kolusi, korupsi, dan nepotisme akan semakin besar. Abu bakar sebagai
untuk tidak berniaga (bertani), sudah cukup bagi umar upah yang telah
Abu bakar menyadari betul bahwa sukar bagi siapapun untuk dapat
berlaku adil dan maksimal pada masing-masing perannya, jika pada saat
2) Baznas
zakat di Indonesia
98
Ikhwan A.Basri, Menguak pemikiran ekonomi islam ulama klasik, (Jakarta: Lembaga
Pengembangan perbankan Indonesia, 2006), h.19-20
76
izin akan menjadi Unit Pengelola Zakat dari Baznas atau Laz.
Dengan tidak persaingan antar OPZ dan daya kritis masyarakat yang
Triliun.
baik. Pada pusat data zakat nasional ini terhimpun data pembayar
luar biasa. Baik dari sisi kreasi dan inovasi, jumlah, maupun dari
menguat
79
99
Solikin M. Juhro, Ferry Syarifuddin, Ali Sakti, Enny T. Suryanti, Keuangan Publik dan
Sosial Islam (Teori dan Praktik), h.235-238. 2019
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
terdiri dari tiga sumber, yaitu: (1). Ghanimah, yaitu (barang rampasan
perang) itu adalah kekayaan yang dirampas dari orang-orang non muslim
setelah perang usai. (2). Shaaqah yaitu zakat yang dikenakan atas harta
dipungut dari hasil panen biji-bijian atau buah-buahan, juga zakat atas
dagangan dan zakat atas dua logam mulia, yaitu emas dan perak. (3) fay’.
kategorifay’. Selain dari pada barang rampasan dan musuh tanpa melalui
penting dalam rukun Islam setelah syahadat dan shalat. (2). Ghanimah,
melawan musuh. (3). Fay’ diperoleh dari barang yang dirampas dan orang-
orang yang tidak beriman yang takluk tanpa peperangan. (4). Kharaj,
berarti pajak tanah. (5). Jizyah, ialah iuran negara yang diwajibkan atas
80
81
Taimiyah. Pengelolaan keuangan publik pada saat itu ialah Baitul Maal.
sehingga terdapat kebijakan fiskal seperti yang kita kenal saat ini. Dengan
sebagai sebuah lembaga atau pihak yang menangani harta negara, baik
didalamnya dan yang menjadi objek zakat yang menjadi objek perhatian
dari Ibnu Taimiyah. (3). Fay harta yang boleh dimanfaatkan oleh kaum
dengan kata lain pemimpin atau pejabat negara tidak boleh menjadi pelaku
B. Saran
pembaca bahwasanya skripsi ini berisi tentang keuangan publik Ibnu Taimiyah
yang masih jauh dari kesempurnaan, peneliti berharap diberi masukan untuk lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
A.Basri Ikhwan, 2006. Menguak pemikiran ekonomi Islam ulama klasik, (Jakarta:
Lembaga Pengembangan perbankan Indonesia)
Abdul Hamid Shaib, 2009. Ibnu Taimiyah Rekam Jejak Sang Pembaharu.
(Jakarta: Citra persada)
Abu Ubaid, 2006, : 111
Abu Yusuf: 1979 :117
Adiwarman A. Karim, 2007. Ekonomi Makro Islam. (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada)
Afzal Sayed Peerzade, 1996. Reading In Islamic fiscal policy. (Delhi: Adam
Publishers & Distributors).
Al-Ghazali, Ilya’ Ummu al-Din, Beirut: Dar al-Nadwah t,
Al-Mawardi,1978. al-Ahkam al-Sulthaniyyah (Beirut: Dar al-Kutub)
Al-Qardawi, Yusuf, Fiqh al-Zakah, Beirut: Mu’asasah al-Risalah, n,d, vol. II
Amalia Euis, 2001. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik hingga
kontemporer. Jakarta : Pustaka Asatrus.
Arfah Tina, Jamilah Putri, 2020. Keuangan public dalam perspektif ekonomi
Islam, (Institut agama Islam negeri padang sidimpuan)
Arfah Tina. 2020. Jurnal Islamika, vol. 3, No.2
Arikunto Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta)
Aryani, Wulandari Citra, Pemikiran Abu Yusuf Terhadap Keuangan Publik di
Implementasikan Terhadap Keuangan Publik Indonesia.
Azmi Sahabuddin, 2005, Menimbang Ekonomi Islam-keuangan Publik, konsep
perpajakan dan peran baitul maal, (Bandung: Penerbit Nuansa)
Budiarjo Miriam, 2001. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Chamid Nur, 2010. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Chaundry, 2016. keuangan publik Islam
Danim Sudarwan, 2002. Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja
rosdakarya), cetak.1
Fasiha, 2017. Pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah, (Palopo, Institut agama islam
negeri (IAIN) palopo)
Goldziher, Taimiyah Ibnu, 1972. Encyclopedia of Religion and Ethics
Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab (Mesir al-Dar al-Mishiriyyah),
Ibn Taimiyah, al-siyasah al-Syariyah\
Ibnu Taimiyah, 1327. Kitab al-Tawassul wa al-Wasilah (Mesir al-Manar)
Ibnu Taimiyah. Al-Hisbah fi al-Islam aw Wazifah al-Hukumah al-Islamiyah,
Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyah
83
84
JURNAL-JURNAL
96
97
98
99
100
RIWAYAT HIDUP
Bantaeng dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2017 melanjutkan Pendidikan ke