Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI BIOMEDIS

CHAPTER 1
INTRODUCTION TO PYTHON: CORE PYTHON
Hari, Tanggal : Selasa, 07 September 2021 Jam Ke : 3-4

Oleh :
Reza Ummam Nor (081911733012)
KELAS T1
Dosen Pembimbing :
ALFIAN PRAMUDITA PUTRA, S.T., M.Sc.

LAPORAN KOMPUTASI BIOMEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
A. TUJUAN
Mengenal dasar-dasar phyton

B. DASAR TEORI
1. PENGENALAN PHYTON
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak
seperti bahasa lain yang susah untuk dibaca dan dipahami, python lebih
menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk memahami
sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk pemula
maupun untuk yang sudah menguasai bahasa pemrograman lain (Henri,
2003).
Menurut Buku Panduan Pemograman Phyton (2017), bahasa ini
muncul pertama kali pada tahun 1991, dirancang oleh seorang bernama
Guido van Rossum. Sampai saat ini Python masih dikembangkan oleh
Python Software Foundation. Bahasa Python mendukung hampir semua
sistem operasi, bahkan untuk sistem operasi Linux, hampir semua distronya
sudah menyertakan Python di dalamnya.
Dengan kode yang simpel dan mudah diimplementasikan, seorang
programmer dapat lebih mengutamakan pengembangan aplikasi yang
dibuat, bukan malah sibuk mencari syntax error (Henri, 2003).

2. VARIABEL
Variabel mewakili nilai dari tipe tertentu di sebagian besar bahasa
komputer, termasuk Python. Sebuah nilai adalah hal yang paling mendasar
bisa berupa huruf atau angka yang dapat dimanipulasi program. Pada phyton
terdapat beberapa tipe data seperti integer untuk bilangan bulat, float untuk
bilangan decimal, dan string untuk kumpulan character seperti huruf atau
kata (Modul Komputasi Biomedis, 2021).
Gambar B.2.1 Tabel Tipe Data pada Phyton
Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

Semua karakter setelah tanda pagar (#) akan diabaikan oleh


penerjemah atau menandakan awal dari sebuah komentar (Henri, 2003).
Dalam Python 3 dan yang lebih tinggi, print ( ) adalah perintah untuk
mengeluarkan nilai variabel ke Konsol Python. Sementara di Python 2.7
(dan sebelumnya) mencetak argumen dengan spasi di antaranya (Buku
Panduan Pemograman Phyton, 2017).

3. STRINGS
String adalah urutan karakter yang terletak di dalam tanda kutip
tunggal (‘’) atau ganda (“ ”). String juga dapat digabungkan dengan operator
plus (+) dan diiris menggunakan (:) untuk mengekstrak sebagian karakter
(Modul Komputasi Biomedis, 2021).

4. LISTS
Daftar atau List adalah urutan objek arbitrer yang dipisahkan dengan
koma dan diapit tanda kurung siku. Daftar bisa berubah, sehingga elemen
dan panjangnya dapat diubah atau dimodifikasi (Henri, 2003).
Dikarenakan list adalah objek yang dapat diubah, jika ingin
membuat referensi baru ke variabel sebelumnya, seperti b = a, setiap
perubahan yang dilakukan pada b akan tercermin dalam a. Namun, salinan
independen dari daftar asli a dapat dibuat menggunakan pernyataan c = a
[:]. Dengan demikian, setiap perubahan yang dilakukan pada c tidak akan
terpengaruh pada a (Modul Komputasi Biomedis, 2021).
Daftar bersarang atau nested list juga dapat diimplementasikan
dalam matriks.

5. OPERATORS
Python mendukung beberapa operator, seperti operator aritmatika,
operator perbandingan: Beberapa operator ini juga digunakan untuk string
dan sequence. Berikut merupakan table-tabel operator pada Phyton.
Gambar B.5.1 Tabel Operator Aritmatika pada Phyton
Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

Gambar B.5.2 Tabel Operator Perbandingan pada Phyton


Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

Gambar B.5.3 Tabel Assigment Operator pada Phyton


Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).
Gambar B.5.4 Tabel Logical Operator pada Phyton
Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).
Gambar B.5.5 Tabel Bitwise Operator pada Phyton
Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

Gambar B.5.6 Tabel Membership Operator pada Phyton


Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

Gambar B.5.7 Tabel Identify Operator pada Phyton


Sumber: (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

6. CONDITIONALS
If statement digunakan untuk mendefinisikan suatu kondisi. Jika
kondisi kembali benar, maka pernyataan blok f akan dieksekusi. Jika
kondisi kembali salah, blok dilewati atau dilanjutkan ke kondisi berikutnya
(else if) (Modul Komputasi Biomedis, 2021).

7. LOOPS
Looping dapat dieksekusi menggunakan konstruk While atau
konstruk For. Konstruk while akan mengeksekusi blok pernyataan jika
kondisinya benar, kemudian mengevaluasinya. Jika masih benar, maka blok
akan terus dieksekusi sampai kondisi menjadi salah (Hendra, 2003).
Pernyataan for membutuhkan target dan urutan dimana target loop.
Pernyataan break dapat menghentikan perulangan jika kondisi sebelumnya
telah terpenuhi, sehingga kondisi selanjutnya tidak akan dieksekusi (Modul
Komputasi Biomedis, 2021).
Loop juga dapat melewatkan sebagian dari pernyataan dalam
perulangan iteratif oleh pernyataan continue. Pernyataan continue akan
segera kembali ke awal perulangan tanpa mengeksekusi pernyataan
setelahnya (Hendra, 2003).

8. FUNCTIONS AND MODULES


Mendefinisikan suatu fungsi dengan menggunakan pernyataan def
(param1, param2, …), di mana param1, param2, … adalah parameternya.
Modul berisi fungsi yang berguna yang dapat dimuat ke dalam program
dengan pernyataan (Hendra, 2003).
Python menyediakan berbagai modul berisi fungsi dan metode untuk
berbagai tugas, termasuk operasi aritmatika dan matriks. Beberapa modul
yang sering digunakan dalam praktikum adalah modul math, modul NumPy
dan modul SciPy. Selain modul tersebut, masih banyak modul lain yang
disediakan oleh Python. Isi modul dapat dicetak dengan menulis dir
(nama_modul) (Modul Komputasi Biomedis, 2021).

9. CREATING AN ARRAYS
Array adalah fungsi yang terletak di modul NumPy. Untuk membuat
array perlu mengimpor fungsi array dari modul NumPy. Cara lain untuk
membuat array menggunakan zeroes (dim1, dim2) yang membuat array
dim1 x dim2 diisi dengan nol dan ones (dim1, dim2) yang mengisi array
dengan satu (Buku Panduan Pemograman Phyton, 2017).

10. OPERATING ON ARRAYS


Operator aritmatika bekerja secara berbeda pada array daripada yang
mereka lakukan pada list. Dalam array, operasi diterapkan ke setiap elemen
dalam array (Modul Komputasi Biomedis, 2021).

11. ARRAYS FUNCTIONS


NumPy menyediakan banyak fungsi yang bekerja dalam operasi
array. NumPy juga memungkinkan untuk menghitung produk array dari
fungsinya, seperti dot product, inner product, dan outer product. NumPy
hadir dengan modul aljabar linier yang disebut linalg yang berisi tugas rutin
seperti inversi matriks dan solusi persamaan simultan (Buku Panduan
Pemograman Phyton, 2017).
C. CODING, HASIL DAN ANALISIS

Link Google Collab :


https://colab.research.google.com/drive/1XeLq7EKjIFgd0qQdrZ3h8M7ECG
wiyzhI?usp=sharing

1. VARIABEL
Variabel mewakili nilai dari tipe data tertentu. Sebuah nilai dalam
vaiabel adalah hal yang paling mendasar bisa berupa huruf atau angka yang
dapat dimanipulasi program. Berikut merupakan penerapan variable dalam
code beserta hasil dan pembahasannya :
#VARIABLES
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
a=3 #a in integer type
print(a)
Hasil :

Analisis :
‘a’ adalah variable yang diberi nilai berupa angka 3 dengan tipe data
integer. Karakter/kalimat setelah tanda # merupakan komentar yang tidak
akan diproses oleh program dan berguna untuk memberi penjelasan code.
Untuk menampilkan nilai dari ‘a’ digunakan syntax print (variable). Saat di
running nilai a yaitu 3 berhasil ditampilkan.

b=a*5.0 #b is float type


print (b)
Hasil :

Analisis :
‘b’ adalah variable yang diberi nilai berupa angka 5.0 yang dikalikan
dengan variable a yang mempunyai nilai 3. Tipe data float dapat dihasilkan
hanya dengan meletakkan tanda koma pada nilai variabel. Untuk
menampilkan nilai dari ‘b’ digunakan syntax print (variable). Saat di run
nilai b yaitu 15.0 berhasil ditampilkan. Dengan demikian nilai yang
dihasilnya mengikuti tipe data float.

b=a*5.0 #b is flow type


print b
Hasil :
Analisis :
Pada praktikum ini menggunakan platform google collab dimana
untuk syntax print yang berlaku adalah print ( ) sedangkan untuk print spasi
menyebabkan error.

2. STRINGS
String adalah tipe data berupa sequence karakter yang terletak di
dalam tanda kutip tunggal (‘’) atau ganda (“ ”). Berikut merupakan
penerapan string dalam code beserta hasil dan pembahasannya :
#STRINGS
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
text1='Teknik Biomedis' #using a single quote
text1="Teknik Biomedis" #using a double quote
print(text1)
Hasil :

Analisis :
‘text1’ merupakan variable dengan nilai berupa kalimat atau tipe
data string. Terdapat dua cara untuk menginputkan nilai dengan tipe data
string, yaitu dengan petik tunggal ‘’ dan petik ganda “ ”. Dengan syntax
print (variable), nilai dari text1 berhasil ditampilkan, yaitu ‘Teknik
Biomedis”.

print('Teknik Biomedis')
Hasil :

Analisis :
Untuk menampilkan nilai string dapat langsung menggunakan
syntax print dengan string yang ingin ditampilkan diapit dengan petik
tunggal. Seperti yang tampak pada hasil, kalimat ‘Teknik Biomedis’ juga
berhasil ditampilkan.

text2= 'Fakultas Sains dan Teknologi'


print(text1+', '+text2) #concatenation
Hasil :

Analisis :
Nilai beberapa variable dan string dapat ditampilkan sekaligus
menggunakan syntax print(). Formatnya adalah dengan memberi tanda plus
(+) saat menggabungkan variable yang memuat nilai string dengan
character/kalimat lain yang diapit petik tunggal. Tampak pada hasil nilai
dari variable text1 digabung dengan ‘, ’ dan digabung lagi dengan nilai dari
variable text2 sehingga dihasilkan tampilan “Teknik Biomedis, Fakultas
Sains dan Teknologi”.
print(text2[19:28]) #slicing
Hasil :

Analisis :
Syntax print () juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai dari
suatu variable dengan batasan tertentu (irisan). Formatnya adalah
variable[sequence_karakter_awal : sequence_character_akhir]. Untuk
Phyton urutan character dimulai dari 0. Tampak pada hasil karakter yang
ingin ditampilkan adalah karakter ke-19 sampai 28 dari variable text2 yaitu
‘Teknologi’

3. LISTS
Daftar atau List adalah urutan objek arbitrer yang dipisahkan dengan
koma dan diapit tanda kurung siku. Daftar bisa berubah, sehingga elemen
dan panjangnya dapat diubah atau dimodifikasi. Berikut merupakan
penerapan list dalam code beserta hasil dan pembahasannya :
#LIST
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
p=[3.0,4.0,5.0] #create a list
p.append(6.0) #append 6.0 to list
print(p)
Hasil :

Analisis :
List dapat dibuat dengan meletakkan nilai element dalam kurung
siku dan dipisahkan oleh tanda koma antar elemennya. Terdapat syntax
nama_list.append(element_tambahan) yang digunakan untuk menambah
element suatu list pada bagian belakang. Pada hasil tampak list p (3.0, 4.0,
5.0) ditambahkan elemen (6.0) dibelakangnya sehingga list p yang awalnya
memiliki 3 elemen, sekarang menjadi 4 element yaitu (3.0, 4.0, 5.0, 6.0)

p.insert(0,2.0) #insert 2.0 in position 0


print(p)
Hasil :

Analisis :
Suatu list dapat disisipkan elemen tambahan pada urutan tertentu
dengan menggunakan syntax nama_list.insert(urutan_element, element-
_baru). Pada hasil tampak list p ditambahkan elemen 2.0 dengan urutan
elemen yang dipilih yaitu 0 atau pertama. Dengan demikian list p yang
awalnya 4 elemen sekarang menjadi 5 elemen yaitu (2.0, 3.0, 4.0, 5.0, 6.0)
print (len(p)) #determine lenght of the list
Hasil :

Analisis :
Syntax print(len(nama_list)) digunakan untuk mengetahui jumlah
elemen dalam suatu list. Pada hasil tampak jumlah elemen pada list p sesuai
yaitu 5.
p[1:3]=[1.0] #modify selected element
print(p)
Hasil :

Analisis :
Elemen pada list juga dapat dimodifikasi nilainya dengan format
nama_list[urutan_elemet]=elemen_baru. Perubahan elemen juga dapat
dilakukan secara interval dengan format [urutan_elemen_awal :
urutan_elemen_akhir]. Pada hasil, elemen yang dimodifikasi adalah interval
elemen ke-2 sampai ke-4. Nilai nilai baru yang dimasukkan adalah (1.0).
Dengan demikian list p berubah menjadi (2.0, 1.0, 1.0, 1.0, 6.0).

p=[3.0,4.0,5.0]
q=p
#'q' is new reference of 'p'
q[0]=8.0 #change 'q'
print(p) #the change is reflected in 'p'
Hasil :

Analisis :
Pembuatan referensi baru dapat dilakukan pada list. Akan tetapi
perubahan yang dilakukan pada referensi baru akan berdampak pada list
asli. Seperti pada code tampak q merupakan referensi/variable baru untuk
list p. Saat nilai elemen list q pada urutan pertama dari 3.0 diubah menjadi
8.0. Maka, saat list p ditampilkan elemen-elemennya pun berubah mengikuti
modifikasi yang dilakukan pada list q yaitu (8.0, 4.0, 5.0)

q=p[:] #'q' is an independent copy of 'p'


q[0]=6.0 #change 'q'
print(p) #'p' is not affected by the change
Hasil :

Analisis :
Suatu list dapat dipertahankan nilainya meskipun dilakukan
modifikasi pada referensi barunya, yaitu menggunakan salinan independen.
Formatnya yaitu list_baru=list_lama[:]. Tampak pada code referensi baru
yaitu list q diubah nilai elemen pertamanya dari 8.0 menjadi 6.0. Saat list p
atau list awal ditampilkan tidak terjadi perubahan mengikuti list q yaitu tetap
(8.0, 4.0, 5.0).

a=[[9,8,7],[6,5,4]]
print (a[1]) #print second row (element 2)
Hasil :

Analisis :
Nested List atau list bersarang dapat diimplementasikan menjadi
matriks dengan format nama_list=[list1, list2, dst]. Pada code tampak list a
merupakan nested list yang mengandung 2 list dengan masing-masing
mengandung 3 elemen sehingga membentuk matrix 2x3. Suatu list dalam
nested list/matrix disebut baris/row dapat ditampilkan sendiri dengan format
print(nama_matrix[baris_matrix). Pada code tampak ingin menampilkan
baris kedua (nomor urutan =1) dari matrix/nested list a. Kemudian saat
dirun tampilan yang muncul sesuai yaitu (6, 5, 4).

print (a[1][0]) #print first element of second row


Hasil :

Analisis :
Selain baris tertentu, phyton juga dapat menampilkan nilai elemen
tertentu pada matrix/nested list dengan format print
(nama_matrix[baris][kolom]). Pada code tampak ingin menampilkan
elemen matrix pada baris ke-2 (nomor urutan=1) dan kolom pertama (nomor
urutan=0). Saat dirun tampilannya sudah sesuai yaitu menampilkan angka 6
yang merupakan elemen matrix baris ke-2 dengan kolom pertama.

4. OPERATORS
Operator merupakan kumpulan syntax untuk memodifikasi
program, operator pada phyton meliputi aritmatika, perbandingan,
assignment, bitwise, logical, membership, dan identify. Berikut merupakan
penerapan operator dalam code beserta hasil dan pembahasannya :
#OPERATORS
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
text1='Airlangga '
print (4*text1) #repetition
Hasil :

Analisis :
Pada Phyton operasi aritmatika juga bisa dilakukan pada nilai
variable dengan tipe data string. Seperti pada code tampak variable text1
dengan nilai berupa string kata ‘Airlangga’ dikalikan 4 menggunakan
operator ‘*’ dalam syntax print (). Saat dirun tampil kata ‘Airlangga’ yang
diulang sebanyak 4 kali.

num=[3,2,1]
print(2*num) #repetition
Hasil :

Analisis :
Operasi aritmatika juga bisa dilakukan pada List. Seperti pada code
tampak List num dikalikan 2 menggunakan operator ‘*’ dalam syntax
print(). Saat dirun tampil List num dengan elemen yang diulang sebanyak 2
kali.

print(num+[4,5]) #append elements


Hasil :

Analisis :
Cara lain untuk menambahkan elemen di belakang list adalah
menggunakan syntax print () dengan operan ‘+’. Formatnya yaitu print
(nama_list+[elemen_tambahan]). Tampak pada code, List num akan
ditambahkan elemen (4,5) di belakangnya. Pada saat di run terlihat List num
yang awalnya mempunyai 3 elemen berubah menjadi 5 element yaitu (3, 2,
1, 4, 5).

5. CONDITIONALS
If statement digunakan untuk mendefinisikan suatu kondisi. Jika
kondisi kembali benar, maka pernyataan blok f akan dieksekusi. Jika
kondisi kembali salah, blok dilewati atau dilanjutkan ke kondisi berikutnya
(else if). Berikut merupakan penerapan if statement dalam code beserta hasil
dan pembahasannya :
#CONDITIONALS
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
def if_statement(a): #defining function
if a<0.0:
text='negative'
elif a>0.0:
text='positive'
else:
text='zero'
return text

a=0
print('a is '+if_statement(a))
Hasil :

a=5
print('a is '+if_statement(a))
Hasil :

a=-5
print('a is '+if_statement(a))
Hasil :

Analisis :
Topik conditionals menggunakan fungsi if_statement. Pada
codenya, baris pertama mendefinisikan fungsi if_statement menggunakan
syntax def if_statement (variable). Pada code di atas tampak if_statement
didefinikan untuk variable ‘a’. Baris selanjutnya harus 1 tab lebih masuk
kedalam dibandingkan baris definisi fungsi agar listing codenya dapat
diproses oleh fungsi if_statement.
Baris kedua merupakan syarat kondisi yang diharapkan. Pada
contoh code di atas syarat kondisinya adalah jika nilai variable a kurang dari
0.0 maka eksekusi selanjutnya akah diproses.. Formatnya adalah ‘if kondisi
:’.
Baris ketiga adalah eksekusi yang dilakukan jika kondisi memenuhi
syarat. Pada code di atas jika nilai a memenuhi syarat maka hasil yang
ditampilkan adalah variable text dengan nilai ‘negative’.
Fungsi if_statement pada phyton dapat menambahkan lebih dari satu
kondisi. Contohnya pada code di atas terdapat syntax elif untuk
menambahkan kondisi nilai a lebih dari nol maka nilai variable text yang
ditampilkan adalah ‘positive’.
Selain syntax untuk kondisi tertentu juga terdapat syntax else untuk
kondisi diluar kondisi yang ditetapkan. Seperti pada code di atas, untuk nilai
variable a selain lebih dari 0.0 dan kurang dari 0.0 masih terdapat nilai 0.0.
Maka dari itu digunakan syntax else untuk menampilkan nilai variable text
adalah ‘zero’ untuk a=0.0.
Pada baris terakhir harus ditambahkan return agar blok fungsi
if_statement dapat dijalankan.
Setelah selesai membuat blok fungsi if_statement selanjutnya adalah
mencoba eksekusinya. Pada code di atas tampak saat nilai variable a=0
maka hasil yang ditampilkan adalah ‘a is zero’. Kemudian saat a=5 hasil
yang ditampilkan adalah ‘a is positive’. Dan yang terakhir saat nilai a= -5
hasil yang ditampilkan adalah ‘a is negative’.
Dengan hasil yang diperoleh maka blok fungsi if_statement telah
dibuat dengan baik sesuai yang diharapkan.

6. LOOPS
Topik Looping pada Phyton digunakan untuk melakukan suatu
pekerjaan secara berulang. Syntax yang dapat digunakan adalah while dan
for. Konstruk while akan mengeksekusi blok pernyataan jika kondisinya
benar, kemudian mengevaluasinya. Jika masih benar, maka blok akan terus
dieksekusi sampai kondisi menjadi salah. Sedangkan Pernyataan for
membutuhkan target dan urutan dimana target loop. Berikut merupakan
penerapan loops dalam code beserta hasil dan pembahasannya :
#LOOPS
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
Target=8
n=0
a=[] #create empty list
while n<Target :
a.append ((2*n)/10) #append element to list
n=n+1
print (a)
Hasil :

Analisis :
Pada code di atas menggunakan konstruk while untuk looping
sebuah list yaitu list a. Nilai awal perulangan menggunakan variable n yang
dimulai dari nilai 0. Kemudian untuk batasan perulangan menggunakan
variable target dengan nilai 8. Format konstruk while adalah ‘while syarat
:’.
Pada code di atas syarat yang digunakan adalah n<Target atau sama
dengan interval 0 sampai 7. Blok eksekusi pada looping while harus 1 tab
lebih dalam dari baris konstruknya agar looping dapat diproses. Pada code
diatas, looping yang dilakukan adalah menambah elemen pada list a
dibelakangnya dengan nilai elemen memenuhi persamaan ((2*n/)10). Baris
n=n+1 memiliki makna agar nilai n berulang konstan tambah satu.
Setelah selesai membuat blok konstruk while selanjutnya meninjau
eksekusinya dengan menampilkan hasil list a setelah dikenai looping. Saat
dirun tampil element list a adalah (0.0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 10.0, 1.2, 1.4)
sesuai dengan harapan.

Target=8
a=[] #create empty list
for n in range (1,Target):
a.append((2*n)/10) #append element to list
print(a)
Hasil :

Analisis :
Pada code di atas menggunakan konstruk for untuk looping sebuah
list yaitu list a. Batasan perulangan menggunakan variable target dengan
nilai 8. Format konstruk for adalah ‘for variable in range (nilai_awal,
sequence_akhir)’.
Pada code di atas perulangan yang dilakukan diwakili oleh variable
n dengan nilai awal 1 dan diulang sampai nilai target yaitu 8. Angka 8 disini
mewakili sequence bilangan pada phyton, karena sequence dimulai dari 0
maka nilai target ke-8 adalah 7. Blok eksekusi pada looping for harus 1 tab
lebih dalam dari baris konstruknya agar looping dapat diproses. Pada code
diatas, looping yang dilakukan adalah menambah elemen pada list a
dibelakangnya dengan nilai elemen memenuhi persamaan ((2*n/)10).
Setelah selesai membuat blok konstruk for selanjutnya meninjau
eksekusinya dengan menampilkan hasil list a setelah dikenai looping. Saat
dirun tampil element list a adalah (0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 10.0, 1.2, 1.4, ) sesuai
dengan harapan.

list=['ummam','bona','caca','dona']
name=eval (input('Inputkan nama: ')) #phyton input prompt
for i in range (len(list)):
if list [i]==name:
print(name,'is number',i+1,'on the list')
break
else:
print(name,'is not on the list')
Hasil :

Analisis :
Pada Looping Phyton terdapat pernyataan break yang dapat
menghentikan perulangan jika kondisi sebelumnya telah terpenuhi,
sehingga kondisi selanjutnya tidak akan dieksekusi.
Code di atas bertujuan untuk mengetahui nomor urutan nama pada
sebuah daftar dengan input dilakukan oleh user. Pada baris pertama
merupakan pembuatan daftar list nama. Pada baris kedua merupakan code
agar user dapat menginputkan nama, nilai inputan akan masuk pada variable
name.
Untuk looping digunakan konstruk for dengan pengulangan diwakili
variable i yang juga mewakili setiap urutan pada elemen list nama.
Selanjutnya menggunkan if_statement untuk menerapkan kondisi jika nama
yang diinputkan sesuai dengan elemen pada list maka akan menampilkan
kalimat ‘nilai_name is number i+1 on the list’. Maksud dari i+1 adalah
urutan nama pada list. Dikarenakan sequence pada phyton dimulai dari 0
maka pertu ditambah 1 agar sesuai dengan urutan list. Di akhir blok if
ditambahkan break agar saat nama yang diinputkan sudah cocok dengan
nama pada list maka perulangan akan dihentikan.
Selain if juga ada else yang menampung kondisi saat nama yang
diinputkan tidak sesuai dengan list nama. Hasil yang akan ditampilkan
adalah ‘nilai name is not on the list’.
Saat code dirun dan diinputkan nama ‘ummam’, hasil yang
ditampilkan yaitu ‘ummam is number 1 on the list’. Sedangkan saat
diinputkan nama ‘ciko’ hasil yang ditampilkan yaitu ‘ciko is not on the list’.
Hasil ini sudah sesuai dengan harapan.

num=[] #create an empty list


for i in range(1,10):
if i%2!=0:continue
#if not an even number, skip the rest of loop
num.append(i) #append I to the list
print(num)
Hasil :

Analisis :
Loop juga dapat melewatkan sebagian dari pernyataan dalam
perulangan iteratif oleh pernyataan continue. Pernyataan continue akan
segera kembali ke awal perulangan tanpa mengeksekusi pernyataan
setelahnya.
Pada code di atas bertujuan untuk membuat list yaitu num dengan
elemennya bilangan genap menggunakan gabungan dari loop dan if
statement dengan tambahan continue. Loop menggunakan konstruk for
dengan perulangan diwakili oleh i dengan batasan dimulai dari nilai 1
sampai sequence ke-10 yaitu bernilai 9. Selanjutnya menggunakan if
statement dengan kondisi jika i memenuhi syarat i mod 2 tidak sama dengan
nol maka bilangan tersebut akan dilewati atau skip karena merupakan
bilangan ganjil dan dilanjutkan ke bilangan selanjutnya. Hal tersebut terjadi
karena penggunaan syntax ‘continue’. Bilangan yang tidak memenuhi
kondisi tersebut akan ditambahkan ke dalam list num karena merupakan
bilangan genap.
Pada code di atas saat di run muncul list num dengan elemen
(2,4,6,8). Hasil tersebut sesuai dengan bilangan genap antara 1 sampai 9.

7. FUNCTIONS AND MODULES


#FUNCTIONS AND MODULES
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
import math
dir(math)
Hasil : (terlampir)
import numpy
dir(numpy)
Hasil : (terlampir)

Modul berisi fungsi yang berguna yang dapat dimuat ke dalam


program dengan pernyataan. Phyton menyediakan berbagai modul berisi
fungsi dan metode untuk berbagai tugas, termasuk operasi aritmatika dan
matriks. Beberapa modul yang sering digunakan dalam praktikum adalah
modul math, modul NumPy dan modul SciPy. Isi modul dapat dicetak
dengan menulis dir (nama_modul).
Pada kedua code diatas bertujuan untuk menampilkan fungsi apa
saja yang dimuat pada modul math dan numpy. Hasil yang ditampilkan
terdapat pada lampiran.

8. CREATING AN ARRAYS
Array adalah fungsi dari modul numpy yang mewadahi kumpulan
elemen atau disebut matrix. Tiap elemen dalam array dapat dimodifikasi
menggunakan operator. Selain itu antar array dapat dioperasikan
menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan phyton. Berikut merupakan
penerapan array dalam code beserta hasil dan pembahasannya :
#CREATING AN ARRAY
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
from numpy import array
a=array([[1,2,3],[1,2,3]]) #create an array
print(a)
Hasil :

Analisis :
Code di atas merupakan salah cara untuk membuat array. Langkah
pertama harus mengimport modul numpy karena array terdapat didalamnya.
Formatnya adalah nama_array= array ([baris1],[baris2]). Saat code di atas
dirun tampak terbentuk matrix sesuai nilai elemen yang dimasukkan.

from numpy import*


a=ones((3,3),dtype=int)
print(a)
Hasil :

Analisis :
Code di atas merupakan salah cara untuk membuat array dengan
nilai semua elemennya 1 namun dimensinya dapat dimodifikasi. Langkah
pertama harus mengimport modul numpy karena array terdapat didalamnya.
Formatnya adalah nama_array= ones (dim1,dim2) atau nama array= zeroes
(dim1,dim2) untuk nilai elemen 0. Syntax dtype menunjukkan tipe data apa
yang akan digunakan. Saat code di atas dirun tampak terbentuk matrix 3x3
dengan semua elemen bernilai 1 sesuai harapan.

a[0]=[2,5,7] #change a row


a[1,1]=3 #change an element
a[2,0:2]=[-2,6] #change part of a row
print (a)
Hasil :

Analisis :
Array dapat dimodifikasi nilai elemnnya. Untuk mengubah nilai
suatu baris formatnya adalah nama_array [baris]=[elemen_baru]. Untuk
mengubah nilai elemen tertentu formatnya adalah nama_array
[baris,kolom]=[elemen_baru]. Sedangkan format untuk mengubah nilai
sebagian elemen dari suatu baris adalah nama_array [baris,kolom_awal :
kolom_akhir]=[elemen baru].
Pada code diatas dilakukan perubahan pada elemen array a. Hasil
yang ditampilkan telah sesuai dengan perubahan yang diinginkan, yaitu
baris pertama dari (1,1,1) diganti dengan (2,5,7), lalu elemen baris kedua
kolom kedua yang awalnya 1 diganti 3, kemudian baris ketiga yang awalnya
(1,1,1) diganti (-2,6,1).

9. OPERATING ON ARRAYS
Berikut merupakan penerapan operator array dalam code beserta
hasil dan pembahasannya :
#OPERATING ON ARRAY
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
from numpy import*
a=array([1.0,2.0,3.0,4.0])
print(a/2)
Hasil :

Analisis :
Operasi pada array berlaku untuk semua elemen pada array. Tampak
pada code di atas saat ditampilkan array a/2 maka tiap-tiap elemennya akan
dibagi dengan 2 menghasilkan array (0.5, 1., 1.5, 2.).

print(sqrt(a))
Hasil :

Analisis :
Operasi akar dapat diterapkan pada array menggunakan syntax sqrt.
Tampak pada code di atas saat ditampilkan array sqrt(a) maka tiap-tiap
elemennya akan diakar dua.

print(cos(a))
Hasil :

Analisis :
Operasi trigonometri dapat diterapkan pada array, contohnya
menggunakan syntax cos. Tampak pada code di atas saat ditampilkan array
cos(a) maka tiap-tiap elemennya akan dicari nilai cosinusnya.

print (sqrt(a[3]))
Hasil :

Analisis :
Operasi array juga dapat dilakukan untuk elemen tertentu dengan
format operan(nam_ array[posis_ elemen]). Pada code di atas tampak
khusus untuk elemen array a sequence ke-3 yang mempunyai nilai 4.0
dikenai operator sqrt atau dicari akarnya. Setelah dirun hasil yang tampil
adalah 2.0 sehingga sesuai dengan harapan.

10. ARRAYS FUNCTIONS


Berikut merupakan penerapan fungsi array dalam code beserta hasil
dan pembahasannya :
#ARRAY FUNCTION
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
from numpy import*
a=array([[1,2,3],[1,2,3],[1,2,3]],dtype=float)
b=array([1,2,3],dtype=float)
print(diagonal(a)) #principal diagonal
Hasil :

Analisis :
Pada array di phyton terdapat beberapa fungsi yang bisa digunakan.
Pada code di atas mengenalkan elemen array a dan b. Kemudian ditampilkan
diagonal dari array a menggunakan syntax diagonal(nama_array). Hasil
yang muncul yaitu (1,2,3) sesuai dengan diagonal dari array a.

print(diagonal(a,1)) #first sub diagonal


Hasil :

Analisis :
Pada code di atas bertujuan untuk mengetahui diagonal tertentu dari
suatu array menggunakan syntax diagonal(nama_array, sequence). Hasil
yang ingin ditampilkan adalah diagonal ke-2 dari array a. Karena sequence
array phyton dimulai dari 0 maka sequence yang diinputkan adalah 1. Hasil
yang tampil adalah (2,3) sesuai dengan yang diharapkan.

print(trace(a)) #sum of diagonal elements


Hasil :

Analisis :
Pada code di atas bertujuan untuk mengetahui jumlah dari elemen
diagonal suatu array menggunakan syntax trace(nama_array). Hasil yang
tampil adalah 6 sesuai dengan diagonal array a yaitu (1,2,3) yang bila
dijumlahkan 1+2+3 menghasilkan nilai 6.

print(argmax(b)) #index of largest element


Hasil :

Analisis :
Pada code di atas bertujuan untuk mengetahui sequence nilai
terbesar dari elemen suatu array menggunakan syntax argmax(nama_array).
Hasil yang tampil adalah 2 sesuai dengan array b yaitu (1,2,3) dimana nilai
terbesarnya yaitu 3 berada pada sequence ke-2.

print(argmin(a,axis=0)) #index of smallest col.elements


Hasil :

Analisis :
Pada code di atas bertujuan untuk mengetahui sequence nilai terkecil
elemen dari tiap-tiap kolom suatu array menggunakan syntax
argmin(nama_array, axis=0). Hasil yang tampil adalah (0,0,0) sesuai
dengan array a dimana nilai terkecil kolom1 yaitu 1 pada sequence elemen
ke-0, kolom2 yaitu 2 pada sequence elemen ke-0, dan kolom3 yaitu 3 pada
sequence elemen ke-0.

print(identity(3)) #identity matrix


Hasil :

Analisis :
Pada code di atas bertujuan untuk menampilkan suatu matrix
identitas menggunakan syntax identity(jumlah_baris). Pada code jumlah
baris yang diinputkan adalah 3. Dengan demikian saat dirun, matrix
identitas yang tampil mempunyai 3 baris.

from numpy import*


x=array([2,3])
y=array([5,2])
A=array([[1,2],[3,4]])
B=array([[1,1],[2,2]])
print("dot(x,y)= \n", dot(x,y)) #dot product {x}.{y}
Hasil :

Analisis :
Pada code di atas mengenalkan array x, y, A, dan B beserta dengan
elemennya. Pada phyton terdapat fungsi untuk melakukan operasi dot
product array. Syntax yang digunakan adalah dot(array1,array2). Pada code
diatas melakukan operasi dot product pada array x.y. Hasil yang ditampilkan
adalah 16 dan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print("dot(A,x)= \n", dot(A,x)) #dot product [A].{x}


Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi dot product pada array A.x.
Hasil yang ditampilkan adalah (8,18) dan sudah sesuai dengan hitungan
secara manual.

print("dot(A,B)= \n", dot(A,B)) #dot product [A].[B]


Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi dot product pada array A.B.
Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( "inner (x , y) = \n ", inner (x , y) )


#Inner product {x} . {y}
Hasil :

Analisis :
Pada phyton terdapat fungsi untuk melakukan operasi inner product
array. Syntax yang digunakan adalah inner(array1,array2). Pada code diatas
melakukan operasi inner product pada array x.y. Hasil yang ditampilkan
sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( "inner (A , x) = \n ", inner (A , x))


#Inner product [A] . {x}
Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi inner product pada array A.x.
Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( "inner (A , B) = \n ", inner (A , B) )


#Inner product [A] . [B]
Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi inner product pada array A.B.
Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( "outer (x , y) = \n ", outer (x , y) )


#Outer product {x} . {y}
Hasil :

Analisis :
Pada phyton terdapat fungsi untuk melakukan operasi outer product
array. Syntax yang digunakan adalah outer(array1,array2). Pada code diatas
melakukan operasi outer product pada array x.y. Hasil yang ditampilkan
sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( "outer (A , x) = \n ", outer (A , x))


#Outer product [A] . {x}
Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi outer product pada array A.x.
Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

print ( " outer (A , B) = \n ", outer (A , B) )


#Outer product [A] . [B]
Hasil :

Analisis :
Pada code diatas melakukan operasi outer product pada array A.B.
Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

from numpy import array


from numpy.linalg import inv,solve
A = array ( [ [ 4.0, -2.0, 1.0], \
[-2.0, 4.0, -2.0], \
[ 1.0, -2.0, 3.0] ] )
b = array ( [ 1.0, 4.0, 2.0 ] )
print (inv (A)) # Matrix inverse
Hasil :

Analisis :
Code diatas mengenalkan array A dan b beserta elemen-elemennya.
Pada phyton terdapat fungsi untuk menampilkan inverse suatu array. Untuk
memanggil fungsi inverse harus mengimport modul linalg dari numpy.
Syntax yang digunakan adalah inv(nama_array). Pada code diatas
menampilkan inverse array A. Hasil yang ditampilkan sudah sesuai dengan
hitungan secara manual.

print (solve ( A, b )) # Solve [A]{x} = {b}


Hasil :

Analisis :
Pada phyton terdapat fungsi untuk solusi permasalahan simultan
suatu array. Untuk memanggil fungsi tersebut harus mengimport modul
linalg dari numpy. Syntax yang digunakan adalah solve(array1,array2).
Pada code diatas menampilkan hasil dari [A]{x}=[b]. Hasil yang
ditampilkan sudah sesuai dengan hitungan secara manual.

D. TUGAS
1. Display the even number from zero to 100 and calculate the sum of
it !
#1. Display the even number from zero to 100 and calculate
the sum of it !
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
num=[] #create an empty list
jumlah=0
for i in range(0,101):
if i%2!=0:continue
#if not an even number, skip the rest of loop
num.append(i) #append I to the list
jumlah=jumlah+i
print('Bilangan genap 0-100 = ',num)
print('Penjumlahan Bilangan genap 0-100 = ',jumlah)
Hasil :

Analisis :
Pada tugas 1, praktikan diminta untuk menampilkan list bilangan
genap dari 0 sampai 100 lalu menjumlahkannya. Berikut penjelasn dari code
yang dibuat untuk menyelesaikan tugas 1.
Pada baris 1 berfungsi untuk membuat list kosong dengan nama
num. Selanjutnya pada baris 2 membuat variable jumlah dengan nilai 0. Variabel
ini nantinya akan digunakan untuk penjumlahan bilangan genap.
Baris 3 sampai baris baris 7 merupakan blok looping yang
dikombinasikan dengan if statement dengan tambahan continue. Baris 3
menggunakan looping dengan konstruk for. Pengulangan diwakili oleh variable
i dengan batasan dimulai dari nilai 0 sampai ulangan sequence ke-101 atau
bernilai 100. Tanda titik dua (:) digunakan untuk batas awal cangkupan blok
looping. Baris dalam blok looping harus 1 tab lebih masuk kedalam
dibandingkan dengan baris deklarasi looping agar proses looping dapat berjalan.
Baris 4 menggunakan if statement dengan kondisi jika i modulo 2
tidak sama dengan 0 maka nilai i akan dilewatkan/skip dan dilanjutkan ke
bilangan selanjutnya karena bilangan tersebut adalah bilangan ganjil. Proses ini
merupakan hasil dari syntax continue.
Baris 5 berfungsi untuk menambah elemen pada list num di bagian
belakang. Elemen yang ditambahkan adalah bilangan yang tidak memenuhi
kondisi if statement karena merupakan bilangan genap. Baris 6 berfungsi untuk
menjumlahkan semua elemen pada list. Variabel jumlah dengan nilai awal nol
akan dijumlahkan dengan i=0 atau nilai bilangan genap yang ditambahkan pada
list num dan akan terus berulang sampai bilangan i=101 yaitu 100.
Baris 7 berfungsi untuk menampilkan list num hasil dari looping
dengan syntax print. Sedangkan baris 8 juga menggunakan syntax print
berfungsi untuk menampilkan hasil penjumlahan semua elemen pada list num.
Hasil code setelah dirun yaitu list num yang berisi bilangan genap
dari 0-100. Sedangkan hasil penjumlahannya adalah 2550 dan sudah sesuai
dengan hitungan manual. Dengan demikian tugas1 dapat dieksekusi dengan
baik.

2. Calculate the value of 10! (10 factorial) !


#2. Calculate the value of 10! (10 factorial) !
#REZA UMMAM NOR
#081911733012
y=1
for i in range (1,11):
y=y*i

print('nilai dari 10! = ',y)


Hasil :

Analisis :
Pada tugas2 praktikan diminta untuk mencari nilai dari 10! atau 10
faktorial. Berikut penjelasn dari code yang dibuat untuk menyelesaikan tugas 2.
Baris 1 yaitu deklarasi variable y dengan nilai 1. Nilai ini merupakan
nilai awal untuk penghitungan factorial. Kemudian menggunakan konsep
looping dengan konstruk for pada baris 2. Perulangan diwakili oleh variable i
dengan batasan dimulai dari nilai 1 sampai bilangan sequence ke-11 yang
bernilai 10. Tanda titik dua (:) digunakan untuk batas awal cangkupan blok
looping. Baris dalam blok looping harus 1 tab lebih masuk kedalam
dibandingkan dengan baris deklarasi looping agar proses looping dapat berjalan.
Baris 3 merupakan operasi penghitungan factorial menggunakan
variable y. Nilai y yg awalnya 1 akan dikalikan dengan nilai i=1 dan terus
diulang sampai nilai i=10. Hal ini sesuai dengan konsep factorial yaitu
10!=1x2x3x4x5x6x7x8x9x10. Baris 4 berfungsi untuk menampilkan nilai
variable y hasil dari looping denga syntax print. Nilai y akhir disini adalah hasil
dari 10!.
Setelah dirun hasil 10! Adalah 3628800. Hasil tersebut sudah sesuai
dengan hitungan manual. Dengan demikian tugas2 dapat dieksekusi dengan
baik.

E. KESIMPULAN
Praktikum Komputasi Biomedis Chapter 1 yang bertujuan untuk
mengenal dasar-dasar phyton telah dilaksanakan dengan baik. Kesimpulan
praktikum ini adalah python merupakan bahasa pemrograman interpretatif
multiguna yang lebih menekankan keterbacaan kode agar lebih mudah
memahami sintaks sehingga mudah dipelajari. Pengenalan Phyton mencangkup
topik-topik berikut,
1. Varibel merupakan wadah suatu nilai dengan tipe data tertentu yang dapat
dimodifikasi oleh program.
2. String merupakan tipe data berupa sequence character yang terletak didalam
petik tunggal atau petik ganda.
3. List merupakan urutan objek arbitrer yang dipisahkan dengan koma dan
diapit tanda kurung siku, elemen dalam list tersebut dapat dimodifikasi oleh
program.
4. Operator merupakan kumpulan syntax untuk memodifikasi program,
operator pada phyton meliputi aritmatika, perbandingan, assignment,
bitwise, logical, membership, dan identify.
5. Coditional menggunakan fungsi if statement untuk memproses program
dalam suatu kondisi tertentu.
6. Looping pada Phyton digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan secara
berulang. Konstruk yang dapat digunakan adalah while dan for.
7. Modul merupakan wadah dari berbagai fungsi yang dapat dipanggil untuk
eksekusi sebuah program.
8. Array adalah fungsi dari modul numpy yang mewadahi kumpulan elemen
(matrix) yang dapat dimodifikasi nilainya menggunakan operator. Selain itu
antar array dapat dioperasikan menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan
phyton.
F. DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Pemograman Phyton, Pemerintah Kabupaten Pemalang, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa,Program Pusat
Pemberdayaan Informatika Dan Desa 2017

Hendri. 2003. Cepat Mahir Phyton. IlmuComputer.com

Modul Praktikum Komputasi Biomedis, Program Studi Teknobiomedik, Dep.


Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR 2021.

G. LAMPIRAN
1. Functions and Modules : dir(math)
2. Functions and Modules : dir(numphy)

Anda mungkin juga menyukai