Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010
Pendidikan Anti
Korupsi dan
Etik UMB
Etika Manusia Profesional

Abstrak Kopetensi
Penilaian manusia terhadap Setelah membaca modul ini,
suatu tingkah laku berupa etis
atau tidak etis ini bersumber mahasiswa diharapkan mampu
pada hati nurani manusia itu memahami dan menjelaskan etika
sendiri dan ditambah dengan manusia profesional.
adanya nilai- nilai lain yang
berkembang di lingkungan
tersebut seperti nilai-nilai adat
Pendahuluan
Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, tetapi kenyataannya setelah 72 tahun
merdeka jumlah penduduk miskin nya 27,77 juta orang (10,64% dari jumlah total
penduduk). Kemiskinan tersebut sangat terkait dengan tingkat kompetensi sumber daya
manusia nya. Tingkat yang telah dicapai belum sampai pada tingkat yang mendukung
tercapainya tujuan pembangunan bangsa dan negara ini. Jepang dan Singapura tidak
memiliki Sumber Daya Alam sama sekali tetapi berhasil mengembangkan sumber daya
manusia mereka menjadi kompeten, kreatif, gigih, dan mempunyai motivasi tinggi untuk
berprestasi.

Tantangan dan persaingan saat ini sangat ketat, makanya diperlukan pembangunan
manusia Indonesia yang profesional yang memiliki skill, knowledge dan attitude yang
mumpunin. Dari ketiga unsur tersebut yang paling utama adalah manusia yang
berkarakter baik, apalah artinya profesional dalam bekerja tetapi tidak berkarakter baik.
Kepribadian dalam diri individu, baik ataupun buruk dibentuk oleh beberapa faktor.
Menurut Roucek dan Warren, sosiolog Amerika, ada tiga faktor mempengaruhi
kepribadian sesorang individu yaitu faktor bilogis/fisik, psikologi/kejiwaan, dan
sosiologi/lingkungan.

Faktor biologis/fisik adalah suatu faktor yang timbul secara lahiriah di dalam diri seorang
individu, contoh seseorang yang dilahirkan dengan cacat fisik tau penampilannya kurang
ideal, pasti ia akan rendah diri, pemalu, sukar bergaul, dan sifat minder lainnya, ataupun
sebaliknya.

Faktor psikologi/kejiwaan, adalah suatu faktor yang membentuk suatu kepribadian yang
ditunjang dari berbagai watak, seperti pemarah, pemalu, agresif dan lain-lain. Contoh
temperamen pemarah jika dipaksa atau didesak untuk melakukan sesuatu yang tidak ia
sukai, maka akan memeuncak amarahnya.

Faktor sosiologi/lingkungan, adalah suatu faktor yang membentuk kepribadian seorang


individu sesuai dengan kenyataan yang nampak pada kehidupan kelompok atau
lingkungan masyarakat sekitarnya tempat ia berpijak. Contoh, seseorang yang lahir di
lingkungan yang penuh solidaritas, apsti orang tersebut akan mempunyai kepribadian
solider atau sikap pengertian terhadap sesama.

Ketiga faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap etika manusia profesional
dalam bersosialisasi dengan masyarakat banyak. Dalam kehidupan bermasyarakat kita

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
semua hidup berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, kita juga
sering mendengar istilah kata etis dan tidak etis. Baik istilah kata etis maupun tidak etis
keduanya digunakan oleh manusia untuk menggambarkan dan menilai sutau bentuk
perilaku yang

dianggap baik atau buruk dan pantas atau tidak pantas. Penilaian manusia terhadap
suatu tingkah laku berupa etis atau tidak etis ini berdasarkan atau bersumber pada hati
nurani manusia itu sendiri dan ditambah dengan adanya nilai-nilai lain yang berkembang
di lingkungan tersebut, seperti nilai-nilai adat.

Pengertian manusia secara individual dan sosial


Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (sansekerta), mens (latin), ynag berarti
berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal budi (mampu menguasai mahluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan tau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah
makhluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan
mahluk spritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivasikan dirinya.

Beberapa pendapat ahli mengenai definisi kata manusia sebagai berikut : Paula J.C &
Janet W.K

Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi,
mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan,
serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan
berbagai kemungkinan.

Omar Mohamad Al – Toumi Al – Syaibany

Manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir,
dan manusia merupakan makhluk tiga dimensi yang terdiri dari badan, ruh, dan
kemampuan berpikir/akal. Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Kees Bertens

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang
satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Upanisads

Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur


kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa dan prana (tubuh/fisik)

Nicolaus D dan A Sudiarja


Menurut Nicolaus D dan A Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia
disebut bhineka karena isa mempunyai jasmani dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena
hanya berupa satu benda/barang saja.
Abineno J.I
Menurut Abineno J.I, manusia adalah tubuh yang dielngkapi dengan jiwa/berjiwa dan bukan “jia
abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh/badan yang fana/tidak
nyata
Socrates
Menurut Socrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua kaki, yang tidak
berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.
I Wayan Watra
Menurut I Wayan Warta, manusia merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias
dinamika yaitu cipta, karsa dan rasa.
Erbe Sentanu
Menurut Erbe Sentanu, manusia merupakan sebaik-baiknya diciptakan oleh Tuhan. Bahkan dapat
dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan
dengan makhluk ciptaan yang lain.
Agung P P
Menurut Agung, manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh/jiwa, dan akal pikiran yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan lingkungannya.

Manusia sebagai makhluk Individu


Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung
pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Menurut pendapat Dr A Lysen individu
berasal dari bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan
yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia secara keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas,
yaitu perseorangan manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia
individu bukan berarti manusia sebagai suatu.

keseluruhan yang tidak dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perorangan sehingga sering disebut orang seorang atau manusia perseorangan.

Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-
peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hak
banyak pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang
lain.

Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan
khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia
dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai
tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis
rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek, maka
akan membawa akibat pada aspek lainnya. Kata individu artinya tidak terbagi, atau suatu
kesatuan. Individu berasal dari bahasa latin kata individium (tidak terbagi). Manusia
sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu
tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi individu hanya
sebutan yang tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya,
keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya. Sebagai makhluk individu
manusia sangat unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap individu akan sangat
ekspresif tentang dirinya. Hal ini yang dikategorikan oleh para ahli dengan sifat,
kepribadian, dan banyak istilah lain. Ekspresi manusia dapat melalui penampilan fisik,
tingkah laku, nilai-nilai yang diyakini, dan setiap media dalam hidupnya adalah bentuk
ekspresi individu. Ciri-ciri watak seorang individu yang kosisten, yang memberikan
kepadanya identitas khusus disebut sebagai kepribadian.Banyak pakar yang memberikan
pengertian tentang kepribadian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri-
ciri/karakteristik watak individu yang konsisten yang berkenaan dengan sikap, keinginan,
pola pikiran dan tingkah laku untuk berbuat, berpikir dan merasakan khusunya
apabila individu itu berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan di
lingkungannya. Kepribadian mempunyai karakteristik yang konsisten dan mencirikan
kepribadian secara norma budaya. Karakteristik kepribadian tersebut merupakan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perpaduan antara bawaan atau warisan yang dibawa sejak lahir dengan faktor
lingkungan.

Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia
lain(masyarakat). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya
sendiri.

Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi
kebutuhannya.

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ketidakberdayaan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk
sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan
dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga
karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi)
dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup
di tengah-tengah manusia. Ketika manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak
mampu hidup sendiri. Pada usia bayi, ia sudah menjalin hubungan terutama dengan ayah
dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun, ia mulai
berhubungan dengan teman-teman sebaya dan melakukan kontak sosial. Pada usia-usia
selanjutnya, ia terikat dengan norma budaya-norma budaya pergaulan dengan lingkungan
yang semakin luas. Manusia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama
dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus
bersosialisasi dengan manusia lainnya. Hal ini disebakan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya tidak dapat mememnuhinya sendiri.Ia akan bergabung dengan
manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dan tujuan hidup. Dalam hal ini, manusia sebagai individu memeasuki kehidupan
bersama dengan individu lainnya. Berdasarkan proses diatas, manusia lahir dengan
keterbatasan, dan secara naluriah manusia membutuhkan hidup dengan manusia lainnya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam sesuatu masyarakat terkecil, yaitu
keluarga. Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antar anggota sehingga dapat
dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia. Esensinya, manusia
memerlukan orang lain atau hidup hidup dalam kelompoknya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan sebagai berikut :

- Manusia tunduk pada aturan, norma budaya sosial

- Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain

- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain

- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ketidakberdayaan manusia
dalma memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan akan orang lain dan
interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Berbagai
kelompok sosial tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi.
Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma norma budaya –
norma budaya pengaturannya. Terdapat norma-norma budaya sosial sebagai patokan
untuk bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma budaya – norma budaya
tersebut ialah :

- Norma budaya agama atau religi, yaitu norma budaya yang bersumber dari Tuhan
yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma budaya agama berisi perintah agar dipatuhi
dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma budaya agama ada dalam ajaran-
ajaran agama

- Norma budaya kesusilaan atau moral, yaitu norma budaya yang ersumber dari hati
nurani manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma
budaya moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan baik
adalah orang yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah orang
tidak bermoral atau amoral.

- Norma budaya kesopnanan atau adat adalah norma budaya yang bersumber dari
masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Norma budaya ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar
sesama.

Norma budaya hukum, yaitu norma budaya yang dibuat masyarakat secara resmi
(negara)

yang pemberlakukannya dapat dipaksanakan. Norma budaya hukum yang bersifat


tertulis.

Implementasi profesionalisme dalam dunia kerja

Profesionalisme dalam suatu pekerjaan atau profesi telah lama mendapatkan perhatian
dari para ilmuwan dan praktisi. Seseorang yang mempunyai tingkat profesionalitas yang
tinggi akan tercermin dari kinerjanya. Kinerja berkaitan erat dengan tujuan sebagai suatu
hasil perilaku seseorang yang mempunyai profesi. Kinerja disini dapat diartikan bahwa
dalam menjalankan pekerjaan sangat mengutamakan kualitas hasil kerja tampa cacat,
berusaha maksimal untuk memuaskan konsumen atau klien yang dihadapi, empati
terhadap konsumen mampu memehami konsumen dan berkomunikasi dengan gaya
bahasa yang menyenangkan kedua belah pihak, serta mampu memenuhi harapan
konsumen. Profesionalisme secara umum dapat dikatakan sebagai tanggung jawab
individu untuk berperilaku yang lebih baik dari sekedar mematuhi undang-undang dan
peraturan masyarakat yang ada. Profesionalisme merupakan elemen dari motivasi yang
memberikan.
sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja tugas yang tinggi. Profesionalisme
juga merupakan suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. Sedangkan yang dimaksud dengan profesi adalah
suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Menurut Sumardi (2001), penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat
penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai
sebuah profesi. Seseorang yang mempunyai tingkat profesionalitas tinggi harus
melakukan pembelajaran secara teratur dan sistematik, mencakup teori, keterampilan
dan metode untuk kemudian menjaga prestasi dan perilaku kerjanya dengan
standar yang tinggi. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi
dicirikan dengan:
- Mengetahui dan menyadari akan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki
- Meluangkan seluruh waktunya pada profesi yang ditekuninya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Segala perolehan finasial bersumber dari profesinya
- Memiliki tingkat kebanggaan yang tinggi akan profesinya
- Mengabdi pada kepentingan masyarakat artinya setiap pelaku profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat
- Memiliki izin khusus untuk menjalankan profesi, khususnya bagi profesi-profesi tertentu
yang sifatnya resmi dan memerlukan pengetahuan dan kompetensi yang tidak terdapat
pada profesi lainnya, misalnya dokter umum atau dokter spesialis.
- Mampu mengenali dengan jelas hakekat profesi yang dimiliki dengan profesi lain
- Memiliki organisasi profesi yang kuat
- Setiap profesi memiliki klien (konsumen) yang jelas. Klien disini bermakna sebagai
pihak pemakai jasa profesi. Misalnya dokter mempunyai klien seorang pasien yang
menderita sakit.
Brooks (1995) menyatakan bahwa profesi berbeda dengan profesionalisme, namun
keduanya tidak dapat dipisahkan sebagai sebuah kesatuan. Profesi adalah sebutan atau
jabatan dimana orang yang menyandangnya mempunyai pengetahuan khusus yang
diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman lain, atau bahkan diperoleh dari kedua-
duanya, memberikan jasa dengan mengutamakan mutu pelayanan berdasarkan
ilmu yang dimilikinya dan memerlukan kebebasan dalam menjalankan profesi, dan oleh
karenanya harus ada kode etik profesi. Amstrong (1991) menyatakan kriteria profesi
sebagai berikut:
- Skills based on theretical knowledge; the provision of training and education
- A test of competence of mebers administered by a profesional body
- A formal professional organization which has the power to regulate entry to the
profession
- A professional code of conduct
Konsep profesionalisme yang berkembang selama ini secara rinci dikemukakan oleh Hall
(1968), Morrow dan Goetz (1988). Profesinalisme disini adalah profesional pada level
individual. Menurut Morrow dan Goetz (1988), profesionalisme mengandung lima elemen
- Pengabdian pada profesi (dedication) yang tercermin dalam dedikasi profesional
melalui penggunaan pengetahuan dan nkecakapan yang dimiliki. Sikap ini adalah
ekspresi dari pencerahan diri secara total terhadap pekerjaan. Pekerjaan
didefinisikan sebagai tujuan bukan sekedar alat untuk mencapai tujuan. Sdangkan
totalitas adalah merupakan komitmen pribadi sehingga kompensasi utama yang
diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani dan kepuasan material

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Kewajiban sosial(social obligation) yaitu pandangan tentang pentingnya peran
profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun profesionalisme itu
sendiri, karena adanya pekerjaan etrsebut
- Kemandirian (autonomy demands) yaitu suatu pandangan bahwa seorang
profesionalisme harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain
- Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation), yaitu suatu
keyakinan bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional
adalah rekan sesama profesi bukan pihak luar ynag tidak mempunyai kompetensi dalam
bidang ilmu dan pekerjaannya
- Hubungan dengan sesama profesi (profesional community affiliation), yaitu
penggunaan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal dan
kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan ini. Melaui
ikatan profesi ini, profesional membangun kesadaran profesinya.

Sikap Profesional yang penting diterapkan di kantor


Profesionalisme dapat membawa anda meraih kesuksesan di tempat kerja. Tak hanya itu
saja, anda juga bisa mendapatkan respect dari atasan dan rekan kerja lainnya.
Sebaliknya, kurang sikap profesional justru dapat membahaykan karir anda. Dikutip dari
situs Mag for Women, berikut ini sembilan sikap profesional yang penting diterapkan di
kantor.
- Tepat waktu justru dapat membahayakan karir anda.
Ketepatan waktu adalah elemen penting dari profesionalisme. Jadi pastikan anda bukan
orang terakhir yang datang ke kantor dan menghabiskan waktu sekitar satu
jam untuk menjelaskan kepada bos mengapa anda datang terlambat. Menjadi orang yang
tepat waktu tak akan merugikan anda
- Kompeten
Menjadi karyawan yang kompeten di tempat kerja tidak hanya akan emmbantu anda
dalam penilaian kinerja selanjutnya. Tetapi hal itu juga untuk menyampaikan citra anda
yang baik kepada atasan dan rekan kerja lainnya. Sikap profesional seperti ini patut anda
terapkan
- Menghargai deadline
Ketika nada diberikan tugas oleh atasan dengan batasan waktu tertentu, sebaliknya
kerjakanlah dengan baik. Usahakan anda bisa menyelesaikannya sebelum deadline yang
telah ditentukan. Hal ini akan menunjukkan bahwa anda merupakan karyawan yang rajin
dan menghargai tenggat waktu yang diberikan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Mengembangkan integritas
Kejujuran dan integritas merupakan keunggulan dari seorang profesional. Bagiaman bisa
anda mengharpkan atasan untuk mempercayai anda dengan sesuatu yang penting, jika
nada tidak memiliki integritas ?
- Bersikap sopan
Ini adalah hal yang sangat penting jika anda ingin tetap profesional di tempat kerja. Ketika
berbicara di telpon dengan rekan kerja atau bos, pastikan bahwa suara anda tidak terlalu
keras dan tidak terlalu kecil.
- Menghormati rekan kerja
Jangan berharap dihromati di akntor, jika anda tidak menghormati rekan kerja
lainnya. Jika memeang jabatan anda lebih tinggi ketimbang rekan di kantor, maka jangan
sampai anda memandang rendah mereka. Hormatilah rekan kerja, dengan begitu mereka
akan melakukan hal yang sama kepada anda.
- Jangan bergosip
Kantor merupakan tempat dimana anda harus bekerja bukan bergosip. Jadi jangan
sampai anda malah bergosip di kantor dengan rekan kerja lainnya. Manfaatkanlah waktu
anda dengan baik di tempat kerja, janganlah disia-siakan dengan hal tak penting.
- Jangan membawa pekerjaan pribadi ke kantor
Jika memang anda memiliki tugas di luar pekerjaan kantor, sebaiknya jangan di bawa-
bawa ke tempat kerja. Jika membawanya, itu hanya akan membuat anda terkesan tidak
profesional
- Perhatikan penampilan
Anda tidak perlu terlihat seperti supermodel di kantor, tetapi setidaknya anda berpakaian
rapi dan sopan. Jadi sebaiknya perhatikan kembali penampilan anda,
jangan sampai anda memakai rok mini atau baju yang transparan dan super ketat saat ke
kantor.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013,
Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta

Srijanti, Purwanto, Artiningrum, 2007, Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana,


Graha Ilmu, Yogyakarta

Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier
Hebat,BIP Gramedia, Jakarta

Sumber Internet :
http://suyonomemo.blogspot.com/2011/09/kepemimpinan-dan-kerjasama-tim.html

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Wahyu Anggraini, SE., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai