ID Tinjauan Desain Produk Indonesia Yang Be
ID Tinjauan Desain Produk Indonesia Yang Be
Program Studi Sarjana Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB
Email: kemala_montesa@yahoo.com
Kata Kunci : konsep sustainable, pembangunan berkelanjutan, produk indonesia, produk ramah lingkungan
Abstrak
Fenomena munculnya berbagai produk dengan label ramah lingkungan diakibatkan munculnya kesadaran manusia akan keterbatasan yang dimiliki
oleh alam pada akhirnya memunculkan banyak pergerakan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ditunjang dari tiga aspek, yaitu
aspek ekonomi, aspek ekologi, dan aspek sosial. Untuk memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan berkelanjutan para pelaku desain
membutuhkan suatu standar untuk menentukan apakah suatu produk memiliki konsep keberlanjutan atau tidak. Dengan melakukan penelitian teoritis
terhadap beberapa literatur serta komparasi terhadap sampel diharapkan hasil akhinya akan tercipta sebuah parameter pengukuran berupa variabel
ideal keberlanjutan untuk kemudian diperbandingkan pada tiap-tiap sampel. Pada akhirnya, hasil analisa berupa nilai-nilai keberlanjutan dirumuskan
dari hasil masing-masing kekuatan sampel dan disimpulkan sebagai rekomendasi pembuatan produk berkelanjutan yang disesuaikan dengan situasi
dan kondisi di Indonesia.
Kata kunci : Produk Indonesia, Konsep Keberlanjutan, Pembangunan Berkelanjutan, Produk Ramah Lingkungan.
Abstract
The phenomenon of the emergence of a various number of green-labeled products is basically caused by human awareness that the natural resources
are limited comes as a sustainable development campaign. There are three aspects that must be concern, economy, social and ecology. For making a
real contribution, a desaigner needs a standard to decide whether this product is sustain or not. By doing a theories research from some literatures to
find the parameters and then three samples will be comapared. Eventually, the result that take form as a sustain values were concluded as strength of
each sampels and considered as the most suitable sustainable production recommendation that applicable here in Indonesia.
Pendahuluan
Isu keberlanjutan (sustainability) terdengar sangat kompleks, namun setiap profesi memiliki andil dalam pelaksanaan
kehidupan yang seimbang. Desainer produk memiliki peranan penting dalam keberlangsungan lingkungan,
perekonomian yang stabil serta kesejahteraan masyarakat. Demi terciptanya kehidupan yang berkesinambungan dari
segi ekonomi, sosial dan ekologi tersebut, seorang desainer mampu menggunakan kemampuannya dalam
mengorganisir, menganalisa dan mengkomunikasikan idenya dalam pembangunan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan
pemahaman yang praktis untuk dapat menjalankan fungsi desainer dalam menciptakan produk-produk yang ramah
lingkungan sekaligus memberi keuntungan dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
Isu keberlanjutan telah muncul dan disadari keberadaanya pada tahun 1960, diawali dengan adanya buku yang ditulis
oleh Rachel Carson ‘Silent Spring’ yang banyak mengungkapkan fakta akan kerusakan bumi yag diciptakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya dengan menciptakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan.
Kemunculan buku ini membuat banyak para pengamat merasa tergerak dan mulai melakukan berbagai macam
kampanye sebagai bagian dari persetujuan akan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Di Indonesia
sendiri pembangunan berkelanjutan telah banyak diterapkan dengan adanya Undang-Undang Dasar No. 23 Tahun 1997
yang berisi tentang pengembangan berkelanjutan dalam pemeliharan lingkungan.
Desainer memiliki peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan karena fungsinya dalam memenuhi kebutuhan
manusia yang saat ini terus meningkat. Dengan adanya permintaan pasar menciptakan banyak peluang bagi produsen
untuk meningkatkan keuntungan ekonomi, namun tidak dengan pertimbangan lingkungan. Pada saat kesadaran akan
kerusakan lingkungan yang dialami bumi semakin parah, masyarakat mulai beralih pada gaya hidup yang ramah bagi
lingkungan. Hal ini dipandang bagi produsen sebagai peluang besar kembali.
Saat ini produk-produk yang memiliki konten ramah lingkungan banyak kita temukan, dilihat dari banyaknya klaim
berupa simbol-simbol yang dimiliki oleh produk tersebut. Namun, justru dengan adanya kesulitan dalam memenuhi
tuntutan untuk melestarikan lingkungan produsen banyak mengesampingkan hal ini.
Untuk tidak menyesatkan konsumer, desainer perlu memahami variabel-variabel yang membentuk sebuah produk
berkelanjutan. Dengan membatasi permasalahan terhadap produk-produk pakai dan menggunakan bahan-bahan alami,
khususnya kayu, penulis melakukan analisa terhadap penerapan konsep keberlanjutan dalam produk di Indonesia.
Analisa ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan akan penerapan yang terjadi Indonesia.
Metoda
Metode DCBA dalam Sustainable Housing in Indonesia (Larasati,2007) diadaptasi untuk mendapatkan hierarki dalam
tingkatan penerapan aspek keberlanjutan dalam produk yang akan diuraikan dalam tabel hierarki dan disesuaikan
dengan konteks pembahasan produk berwawasan lingkungan.
DCBA sendiri meruakan sebuah alat pengukur lingkungan yang mampu digunakan untuk mengukur tingkatan
penerapan konsep keberlanjutan dengan variabel dan parameter yang telah ditentukan. Dengan membagi 4 klasifikasi
terapan maka DCBA dibagi atas :
- D, merupakan kondisi yang paling tidak ideal karena jauh dari standar ideal penerapan konsep keberlanjutan
disesuaikan dengan konteks masing-masing variabel.
- C, sudah ada upaya efisiensi dalam tiap aspek hanya saja petimbangan dalam merespon isu lingkungan sangat
rendah.
- B, respon terhadap isu lingkungan telah ada namun belum mencapai situasi atau kondisi yang ideal dalam
penerapan konsep berkelanjutan.
- A, merupakan situasi dan kondisi paling ideal dari penerapan konsep berkelanjutan.
Berikut ini adalah tebal yang memuat keseluruhan parameter konsep keberlanjutan dalam produk berwawasan
lingkungan :
D C B A
(LMAS,2011)
Kemasan >20% dari total 11-20% dari total 5-10% dari total Hanya <5% dari total
keseluruhan produk keseluruhan produk keseluruhan produk keseluruhan produk
karena kurang
pertimbang (Green Building,
2002)
Tabel parameter ini digunakan untuk menganalisa 8 aspek penerapan konsep keberlanjutan dalam masing-masing objek
atau sampel kajian.
Kajian Teori
Parameter yang akan digunakan dalam penelitian ini akan didapatkan dari beberapa contoh kasus yang ada pada badan
atau organisasi yang telah ada sebelumnya.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Tinjauan Desian Produk Indonesia yang Berwawasan Lingkungan
Studi Kasus
Objek analisa terdiri dari Magno, Ceha Ideatorium, dan Studiohiji. Magno dipilih sebagai percontohan terbaik yang
dimiliki Indonesia dalam dedikasinya, terkait dengan isu pelestarian lingkungan dan pengembangan kemampuan
masyarakat Temanggung dalam bentuk pembuatan produk kayu. Ceha Ideatorium merupakan sebuah studio produk
yang dibuat oleh salah satunya adalah desainer produk dengan ketertarikan yang cukup mendalam terhadap penggunaan
barang-barang bekas, termasuk didalamnya pengunaan kayu-kayu bekas. Sementara Studiohiji merupakan stuido desain
produk yang diciptakan oleh seorang desainer dengan ketertarikan terhadap bahan-bahan alam. Menarik benang merah
diantara ketiganya adalah adanya penggunaan bahan-bahan alam termasuk kayu, adanya kegiatan sustainibility yang
dijalankan dalam keadaan tidak langsung maupun langsung.
a. Magno
b. Ceha Ideatorium
ulang.
c. Studiohiji
Data tabel di atas merupakan data-data yang didapatkan dengan cara studi lapangan ataupun hasil data wawancara yang
dilakukan dengan masing-masing produsen. Dari tiga tabel tersbut maka masing-masing tipe penerapan tiap produsen
terkihat dengan jelas. Masing-masing variabel dianalisa sesuai dengan parameter yang telah dibuat sebelumnya.
Hasil Analisa
Maka dengan melihat hasil dari pengumpulan data, tampilan dari bagan radar keseluruhan sampel akan tampak sebagai
berikut :
Data tabel 5 merupakan data masing-masing sampel yang dikumpulkan menjadi satu. Disertai dengan hasil analisisnya.
Material Bahan baku utama alami Bahan baku utama Bahan baku utama
(kayu-proses tebang diambil dari bahan daur diambil dari rekanan
pilih) ulang maupun limbah industri.
manufaktur.
A B B
Proses Produksi Memakai sistem berantai Fleksibelitas yang tinggi Efisiensi produksi telah
yang meningkatkan dalam proses produksi dilakukan.
efisiensi produksi mengingat bahan yang
digunakan adalah bahan
B daur ulang C C
8 | Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1
Kemala Montesa/17508042
A A A
Finished Product Produk premium dengan Produk furnitur untuk Produk furnitur atau
penggunaan tenaga pasar premium dengan mebel dengan
manual yang besar. bahan daur ulang. menggunakan rotan
ataupun kayu telah
umum di Indonesia.
B B C
Tranpsortasi dan Sistem pendapatan bahan Jalur distribusi produk ke Jalur distribusi produk ke
Distribusi baku efektif yang pasar relatif hemat bahan pasar relatif hemat bahan
ditujukan dalam rangka bakar bakar
mengurangi pemakaian
bahan bakar D D D
Akhir Siklus Produk Mampu untuk didaur- Kemampuan daur-ulang Dapat kembali didaur
ulang hingga 95% dari lebih rendah, karena ulang maupun disimpan
keseluruhan material bahan utama sendiri untuk kebutuhan proses
terpakai maupun sisa merupakan bahan daur- produksi selanjutnya.
produksi A ulang. D B
Kesimpulan
Dalam analisa ini terlihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh masing-masing sampel dalam menjalankan sistem
pembangunan berkelanjutan. Kontribusi ini dengan jelas memperlihatkan adanya keterkaitan antara desainer dan
keberlangsungan sebuah produk. Adanya keterkaitan yang dihasilkan dari menjaga keseimbangan antara ekonomi,
sosial, dan ekologi serta keberlangsungan produk membuat hal ini jelas tidak mampu diabaikan.
Dalam prakteknya, di Indonesia masing sangat sulit untuk menemukan adanya kegiatan pembuatan produk yang
didasari oleh pembangunan berkelanjutan sesuai dengan konteks pembuatan produk menyebabkan pembuatan standar
untuk menciptakan produk berkelanjutan tidak menjadi prioritas, sehingga adanya pelencengan dalam praktek
pembangunan berkelanjutan sangat besar kemungkinannya.
a. Kekuatan Magno
Bagi seorang desainer yang telah mampu melakukan pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun Magno memiliki
kekuatan komunitas yang sangat kuat. Kesadarannya dalam menciptakan produk yang memiliki keberlangsungan yang
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 9
Tinjauan Desian Produk Indonesia yang Berwawasan Lingkungan
baik, ditunjang dengan melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan alam serta konsiderasi yang dilakukan terhadap
pelestarian lingkungan dan sosial, tanpa menyampingkan aspek ekonomi, telah membuat Magno menjadi salah satu
produsen Indonesia dengan terapan ideal keberlanjutan yang paling baik diantara kompetitornya.
Seorang desainer yang selalu terinspirasi dari bahan-bahan bekas ini telah menjalankan fungsinya dalam melestarikan
lingkungan dengan mengurangi produksi sampah ataupun limbah. Dengan menggunakan sistem daur ulang Ivan
menciptakan produk-produk ramah lingkungan meskipun masih tergolong dalam skala yang tidak terlalu besar, Ivan
telah membuktikan bahwa seorang desainerpun cukup berandil besar dalam pembangunan berkelanjutan dalam konteks
pembuatan produk.
c. Kekuatan Studiohiji
Abie Abdillah merupakan seorang desainer yang sadar betul akan andil seorang desainer terhadap keberlangsungan
industri-industri besar. Ketertarikannya pada bahan-bahan alam menjadikannya unggul dalam kategori produk ramah
lingkungan. Dengan melakukan ekplorasi Abie berusaha untuk terus dapat menghidupkan Industri di Indonesia,
khususnya rotan. Pada akhirnya, Abie telah menjalankan fungsinya dalam menunjang aspek sosial dan ekonomi untuk
menciptakan keberlangsungan produk di Indonesia.
Penutup
Dalam pembuatan produk dengan bentukan aplikasi langsung diperlukan adanya parameter kualitatif. Untuk itu
diperlukan adanya tinjauan lebih teknis dalam pemahaman konsep keberlanjutan agar didapatkan parameter kualitatif
tersebut. Secara umum, kearifan lokal memiliki andil besar dalam berjalannya konsep ini, maka penggalian potensi dan
keunggulan masing- masing daerah menjadi sangat penting. Pertimbangan ini akan membangun sistem dan struktur
yang efisien dan efektif dalam pembuatan produk, sampai ke kosnumer hingga akhir siklus produk yang aman bagi
lingkungan.
Pembimbing
Artikel ini merupakan laporan perancangan Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Produk FSRD ITB. Pengerjaan
tugas akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Agus Sachari, M,Sn.
Daftar Pustaka
Chick, Anne. Mitwalke, Paul. 2011. Design For Sustainable Change. Inggris : AVA publishing.
Kusumarini, Yusita. 2009. Kajian Terapan Eko-Interior pada Bangunan Berwawasan Lingkungan Rumah Dr. Heinz
Frick di Semarang; Kantor PPLH di Mojokerto; Perkantoran Graha Wonokoyo di Surabaya. Perpustakaan FSRD-ITB.
Bandung
Larasati, Dwinita. 2007. Sustainable Housing in Indonesia. Housing In Indonesia. Perpustakaan FSRD-ITB. Bandung
Papanek, Victor. 1995. Green Imperative:Ecology and Ethicsin Design and Architecture. Inggris : Thames & Hudson.
Salim, Emil. 2010. Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.