Normayanti (2017)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 376-389

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2017

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN


DIVIDEN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Normayanti1

Abstrak
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh kebijkan hutang,
kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan baik secara
simultan maupun parsial pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Alat analisis yang digunakan adalah
uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda (baik secara simultan
maupun parsial). Sampel penelitian 8 perusahaan food and beverage dengan
menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
variabel kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas
(ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
(PBV). Dari pengujian secara parsial hanya profitabilitas yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kebijakan hutang dan kebijakan dividen
secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Nilai Perusahaan, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen dan


Profitabilitas

Pendahuluan
Indonesia tergolong negara dengan jumlah penduduk tinggi dengan
tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Hal ini menjadikan
Indonesia dikenal sebagai target investasi para investor untuk menanamkan
modalnya di suatu perusahaan. Meredupnya kinerja perusahaan sektor lain
mendorong investor mulai mencari alternatif investasi pada sektor yang masih
bisa tumbuh. Salah satunya adalah sektor konsumsi. Sektor konsumsi yang
menarik salah satunya adalah sektor makanan dan minuman (food and
beverage). Beberapa tahun sebelumnya, perusahaan-perusahaan sektor
konsumsi Indonesia dikenal tahan terhadap krisis yang sempat terjadi. Pada
saat krisis, kinerja dan pergerakan sahamnya memang ikut menurun, tapi tidak
begitu signifikan. Setelah itu, kinerja perusahaan ini bisa dapat pulih dengan
begitu cepatnya. Sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia salah satunya adalah
perusahaan makanan dan minuman (food and beverage).

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: normamasiver@gmail.com
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

Sepanjang tahun 2014 hingga 2015, kinerja penjualan sektor makanan


dan minuman masih mencatatkan kenaikan. Rata-rata pertumbuhan penjualan
emiten-emiten ini masih cukup tinggi dan mengalami pertumbuhan yang yang
positif (www.seputarforex.com). Industri makanan dan minuman memberikan
kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh
karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri
makanan dan minuman. Pada tahun 2015, pertumbuhan industri makanan dan
minuman mencapai 8,16% atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri non
migas sebesar 5,21% (www.kemenperin.go.id).
Melemahnya nilai tukar rupiah menjadikan harga bahan baku perusahaan
meningkat. Hal ini membuat perusahaan semakin besar dalam menggunakan
hutang demi membiayai kegiatan perusahaan. Tingkat suku bunga yang tinggi
juga dapat menurunkan laba bersih suatu perusahaan. Penurunan laba bersih
mengakibatkan laba per saham juga menurun terkait dengan pembagian dividen
kepada pemegang saham sehingga menyebabkan para investor menarik
investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan
ataupun deposito yang bunganya lebih tinggi dan cenderung lebih aman. Hal ini
mempengaruhi harga saham, harga saham perusahaan yang menurun juga
menyebabkan nilai perusahaan menjadi menurun. Perusahaan yang memiliki
pangsa pasar yang besar dengan penjualan yang terus meningkat setiap
tahunnya menjadikan sahamnya tergolong bagus. Hal ini karena laba
perusahaan yang tinggi akan sangat mempengaruhi pandangan investor
sehingga membuat harga saham meningkat. Harga saham yang semakin baik
tentunya akan menjadikan nilai perusahaan juga ikut meningkat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan
Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food
And Beverage Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015”.
Rumusan Masalah
a. Apakah kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
b. Apakah kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan
dividen dan profitabilitas secara simultan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan
dividen dan profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

377
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

Kerangka Dasar Teori


Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang
membahas, mengkaji, dan menganalisis bagaimana seorang manajer keuangan
mempergunakan sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana,
dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran
pemegang saham dan keberlanjutan usaha perusahaan (Fahmi, 2012:2).
Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi
keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dan menilai posisi keuangan
perusahaan (Sutrisno, 2012:9).
Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan (Mulyawan, 2015:113).
Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka
panjang dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan
(Fahmi, 2012:184).
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya persentase
laba bersih yang dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham
apakah laba akan dibagi semua atau ditahan dalam bentuk laba ditahan
(Sudana, 2011:167).
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya yaitu modal sendiri
dan modal asing berupa hutang (Sutrisno, 2012:16).
Nilai Perusahaan
Memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham,
bagi perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga pasar saham
perusahaan yang bersangkutan di pasar modal (Sudana, 2011:8).
Teori Hubungan Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen akan memiliki pengaruh pada tingkat penggunaan
hutang suatu perusahaan karena adanya keharusan bagi perusahaan untuk
menyediakan sejumlah dana. Profitabilitas yang baik bisa membayar dividen
kepada pemegang saham. Perusahaan yang memliki laba akan
mempertimbangkan apakah laba yang diperolehnya akan diberikan semua atau
sebagiannya ditahan. Hal ini akan berimplikasi pada naik turunnya harga saham
perusahaan di pasar modal serta nilai perusahaan di mata masyarakat.

378
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

Metode Penelitian
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk membuktikan bahwa data yang
dipergunakan berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal (Thoifah, 2015: 221).
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika ada
korelasi yang tinggi antara variabel independen tersebut, maka hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen menjadi terganggu
(Thoifah, 2015:221).
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan variasi variabel pada semua
pengamatan. Jika varian dari residualnya tetap, maka tidak ada
heteroskedastisitas (Priyatno,2010:84).
Uji Autokorelasi
Uji Autukorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi
yang terjadi antara residual (anggota) pada serangkaian pengamatan dengan
pengamatan lain yang tersusun dalam suatu periode tertentu pada model regresi
(Thoifah, 2015:222).
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memeriksa kuatnya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono,
2007:250). Maka dalam penelitian ini persamaan regresinya sebagai berikut
:
Y = a+ + + +e
Dimana:
Y = Nilai perusahaan
a = Konstanta
= Koefisien regresi
= Kebijakan struktur modal
= Kebijakan dividen
= Profitabilitas
e = standar error
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi merupakan angka yang menunjukkan keeratan
hubungan dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi antara variabel
secara bersama sama atau lebih variabel lain. Sifat korelasi akan
menentukan arah dari korelasi. Pada penelitian ini digunakan analisis
korelasi dengan metode Pearson (Sugiyono,2007:214).

379
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

Koefisien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar
variasi dalam variabel independen atau bebas mampu menjelaskan secara
bersama–sama variabel dependen atau terikat (Sujarweni, 2015:228).
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Uji F dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen
(Thoifah,2015:223). Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai
probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program
SPSS dengan derajat keyakinan sebesar 95 % atau α =5 % adalah sebagai
berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan
profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ≠ b3 ≠ 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan
profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
1) Jika signifikansi > 0,05 dan < maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika signifikansi < 0,05 dan > maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan uji hipotesis secara
parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil
pengolahan data melalui program SPSS dengan derajat keyakinan sebesar 95
% atau α =5 % (Thoifah,2015:223) adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan
profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan
profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
1) Jika signifikansi > 0,05 (5%) dan < maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika signifikansi < 0,05 (5%) dan maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
Test dapat dilihat pada tabel berikut ini :

380
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Nilai Perusahaan Kebijakan Kebijakan Profitabilitas
Hutang Dividen
N 32 32 32 32
Mean 415,9688 88,7500 30,1713 18,0019
Normal
Std. Deviation 268,78274 43,80823 20,82625 8,42441
Parametersa,b
Absolute ,163 ,136 ,204 ,103
Most Extreme Positive ,163 ,105 ,204 ,103
Differences Negative -,112 -,136 -,157 -,091
Kolmogorov-Smirnov Z ,922 ,770 1,154 ,585
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,364 0,594 0,139 0,883
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi variabel nilai perusahaan,
kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas > 0,05 sehingga dapat
disimpukan bahwa data berdistibusi normal.

Berdasarkan grafik normal p-plot diatas dapat dilihat bahwa data tersebar
disekitar garis diagonal, maka dapat dikatakan model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909
Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795 0,837 1,195
1
Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369 0,913 1,095
Profitabilitas 25,65 4,027 0,804 6,371 0,000 0,824 1,214
Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data diolah 2017

381
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa tidak ada variabel independen


yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser dan
scatterplot dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :
Tabel Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 164,227 81,026 2,027 0,052
Kebijakan Hutang -0,106 0,492 -0,044 -0,215 0,832
1
Kebijakan Dividen -0,926 0,990 -0,182 -0,934 0,358
Profitabilitas -0,290 2,578 -0,023 -0,113 0,911
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data diolah 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga
variabel independen > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
ini tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

Berdasarkan grafik scatterplot diatas menunjukkan bahwa titik-titik


menyebar diatas dan dibawah angka 0. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate

1 0,795a 0,633 0,593 171,41898 2,048

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang


b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data diolah 2017

382
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 2,048.


Karena nilai DW terletak antara du dan (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh
variabel independen kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas
terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Berdasarkan analisis regresi
linier berganda diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut :
Tabel Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909
Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795
1
Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369
Profitabilitas 25,657 4,027 0,804 6,371 0,000
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Data diolah 2017
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda
yang diperoleh dari hasil analisis yaitu :
Y = 14,565 - 202 - 1,411 + 25,657
Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dapat diartikan sebagai berikut :
a. Konstanta
Konstanta sebesar 14,565 menunjukkan jika kebijakan hutang ( ),
kebijakan dividen ( ) dan profitabilitas ( ) sama dengan nol, artinya
jika tidak ada kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas
maka nilai perusahaan akan tetap sebesar 14,565.
b. Koefisien Regresi -202
Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan
angka -202. Berarti bahwa apabila kebijakan hutang mengalami
kenaikan 1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan
sebesar -202.
c. Koefisien Regresi -1,411
Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan
angka -1,411. Berarti bahwa apabila kebijakan dividen mengalami
kenaikan 1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan
sebesar -1,411.
d. Koefisien Regresi 25,657
Koefisien variabel independen ( ) pada tabel diatas menunjukkan
angka 25,657. Berarti bahwa apabila profitabilitas mengalami kenaikan

383
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

1 poin, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar


25,657.
Koefisien Korelasi (R)
Hasil uji koefisien korelasi dan determinasi dengan menggunakan SPSS
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 0,795a 0,633 0,593 171,41898
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber :Data diolah 2017
Dalam output SPSS Model Summaryb diatas diperoleh nilai R sebesar
0,795. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat
antara kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
Koefisien Determinasi (R²)
Dalam output SPSS Model Summaryb diatas diperoleh nilai R² Adjusted
sebesar 0,593. Koefisien ini menunjukkan bahwa 59,30% variabel nilai
perusahaan dapat dijelaskan oleh kebijakan hutang, kebijakan dividen dan
profitabilitas. Sedangkan sisanya sebesar 40,70 % dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen
kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE)
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel nilai perusahaan
(PBV). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai yang disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1416803,912 3 472267,971 16,072 0,000b
1 Residual 822765,057 28 29384,466
Total 2239568,969 31
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang
Sumber : Pengolahan data hasil penelitian 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa diperoleh nilai
adalah 16,072 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Ftabel dengan derajat
bebas pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebesar 2,947. Dari hasil perhitungan
menunjukkan Fhitung> Ftabel yaitu 16,072 > 2,947 yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Kesimpulan yang sama juga bisa diperoleh dengan membandingkan

384
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

nilai sig. dengan taraf signifikansi Karena nilai sig. < α yaitu 0,000 < 0,05
sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan
hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel kebijakan hutang
(DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) terhadap variabel
nilai perusahaan (PBV) secara parsial. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai yang disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 14,565 126,561 0,115 0,909
Kebijakan Hutang -0,202 0,768 -0,033 -0,262 0,795
1
Kebijakan Dividen -1,411 1,547 -0,109 -0,912 0,369
Profitabilitas 25,657 4,027 0,804 6,371 0,000
Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : pengolahan data hasil penelitian 2017
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat diketahui bahwa
pengaruh kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan profitabilitas
(ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebagai berikut :
Perolehan nilai signifikansi untuk variabel kebijakan hutang adalah
sebesar 0,795 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Nilai signifikansi sebesar
0,795>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Bila
dilihat dari hasil perhitungan < yaitu -0,262<1,701 maka
disimpulkan bahwa diterima . Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan
hutang (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage.
Perolehan nilai signifikansi untuk variabel kebijakan dividen adalah
sebesar 0,369. Nilai signifikansi sebesar 0,369 > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa diterima dan ditolak. Bila dilihat dari hasil perhitungan
< yaitu -0,912<1,701 maka diterima dan ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and
beverage.
Perolehan nilai signifikansi untuk variabel profitabilitas adalah sebesar
0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
diterima. Bila dilihat dari hasil perhitungan >
yaitu 6,371 >1,701 maka diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas
(ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

385
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

Pembahasan
Pengaruh kebijakan hutang (DER), kebijakan dividen (DPR) dan
profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER),kebijakan
dividen (DPR) dan profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hidayat (2013), Cahyanto (2013),
Lestari (2013) dan Mayogi (2016).
Hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa keterkaitan antara
kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas akan sangat
mempengaruhi nilai perusahaan di masyarakat. Kebijakan dividen akan
memiliki pengaruh pada tingkat penggunaan hutang suatu perusahaan,
kebijakan dividen yang stabil akan menyebabkan adanya keharusan bagi
perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana guna membayar dividen.
Perusahaan yang memliki laba setiap tahunnya akan mempertimbangkan
apakah laba yang diperolehnya akan dibagikan menjadi dividen atau menjadi
laba ditahan. Laba perusahaan yang tinggi dianggap menarik bagi apara
investor atau pemegang saham untuk menanamkan modalnya. Hal ini
mempunyai implikasi pada naik turunnya harga saham perusahaan dan nilai
perusahaan.
Pengaruh kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan hutang (DER) tidak
mempengaruhi nilai perusahaan (PBV) food and beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Mayogi (2016) bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Miller and
Modigliani (MM) yang mengakui tidak adanya hubungan dari pendanaan dan
investasi. Dalam arti bahwa menggunakan utang atau tanpa utang tidak
berpengaruh terhadap perubahan nilai perusahaan karena pemegang saham
lebih memperhatikan terkait bagaimana perusahaan menghasilkan laba.
Penggunaan hutang yang berlebih akan memperbesar risiko perusahaan
dalam menghasilkan laba dan menyebabkan keraguan pemegang saham
terhadap kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal
ini akan berimplikasi pada laba bersih yang diperoleh perusahaan sehingga
akan menurunkan nilai perusahaan.
Pengaruh kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Gayatri (2014). Hal ini juga sesuai dengan teori yang
dividend irrelevance.

386
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

Menurut teori dividend irrelevance, nilai perusahaan hanya ditentukan


oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau laba,
sedangkan bagaimana membagi arus pendapatan menjadi dividen dan laba
ditahan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan karena pemegang saham
maupun investor lebih menginginkan dividen tersebut dijadikan laba ditahan
saja. Para pemegang saham cenderung tidak ingin menerima dividen sehingga
laba tersebut dapat dijadikan modal perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasi atau membelanjai investasi perusahaan. Modal yang digunakan
perusahaan tersebut diharapkan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih
tinggi. Sehingga diharapkan nantinya dividen yang akan didapatkan oleh para
pemegang saham semakin besar pula.
Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas mempengaruhi
nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2015. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Cahyanto (2013), Lestari (2013) dan Mayogi (2016). Hal ini juga sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa profitabilitas atau laba adalah tolok ukur
yang memiliki pengaruh dalam menentukan tingkat nilai perusahaan di mata
para pemegang saham maupun investor.
Profitabilitas yang dihasilkan perusahaan menjadi penentu baik
buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Apakah laba yang diperoleh akan
diberikan semua atau sebagiannya ditahan mempunyai implikasi pada naik
turunnya harga saham atau nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan karena para pemegang saham dan investor
melihat bagaimana perusahaan mempergunakan modalnya didalam
menjalankan kegiatan operasinya. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
akan menghasilkan laba. Laba yang tinggi akan sangat mempengaruhi
pandangan investor terkait kinerja keungan suatu perusahaan sehingga
membuat harga saham menjadi meningkat. Harga saham yang semakin baik
tentunya akan menjadikan nilai perusahaan juga ikut meningkat.

Penutup
Secara simultan diperoleh hasil bahwa kebijakan hutang (DER),
kebijakan dividen (DPR), dan profitabilitas (ROE) mempunyai pengaruh yang
signifkan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Sedangkan secara
parsial diperoleh hasil bahwa kebijakan hutang (DER) dan kebijakan dividen
(DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada
perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015, dan profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2015.

387
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 376-389

Bagi perusahaan food and beverage disarankan dapat memperhatikan


kebijakan hutang dan kebijakan dividennya dikarenakan penggunaan hutang
yang berlebih serta pembagian dividen kepada pemegang saham mempengaruhi
nilai perusahaan. Perusahaan juga disarankan meningkatkan profitabilitas
karena hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dan pemegang
saham untuk melakukan menanamkan sahmnya pada suatu perusahan.
Bagi pemegang saham disarankan dalam memberikan penilaian
terhadap suatu perusahaan sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang
mempengaruhi nilai perusahaan Begitu pula bagi para investor harus melihat
kondisi keuangan perusahaan sebelum menanamkan sahamnya terutama
seberapa besar penggunaan hutang, pembagian dividen dan tingkat
profitabilitas yang diperoleh perusahaan.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan lebih
banyak variabel lain sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai
perusahaan, menggunakan lebih banyak ukuran variabel tidak terbatas
hanya satu saja. Peneliti dapat pula menambah sampel perusahaan selain
sektor food and beverage serta periode pengamatan yang lebih lama agar
diharapkan hasil penelitian semakin lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Sumber Buku :
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal
Jawab, Alfabeta, Bandung
Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen Keuangan, Pustaka Setia, Bandung
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS,
MediaKom, Yogyakarta
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan
Praktik, Erlangga, Jakarta
Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi,
Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis, CAPS
(Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi, Ekonisia,
Yogyakarta
Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan Dan Metode Penelitian
Kuantitatif, Madani, Malang
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan, Raih
Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup), Jakarta
Sumber Skripsi dan Jurnal :
Cahyanto, Setiawan Ari.“ Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Otomotif dan
Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

388
Pengaruh DER,DPR Dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan (Normayanti)

2010-2013)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni


2014| Universitas Brawijaya Malang
Gayatri, Ni Luh Putu Rassri. “ Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen
Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI”. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol 3, No
6 (2014).
Hidayat, Azhari. 2013“Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Journal of
Financial Management and Analysis, pp.63-74. Universitas Negeri
Padang
Lestari, Rosi Setiana. 2013.“ Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Deviden,
Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Terhadap Perusahaan Food And Beverage Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)”. Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung
Mayogi, Dien Gusti. “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen Dan
Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan (studi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2013)”.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 1, Januari
2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
Dewanti, Wenny Rizky. 2016 “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Total Asset Turnover, Dan Net Profit Margin Terhadap Price Earnings
Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)”.Skripsi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Hidayah, Ridho. 2013 “Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Serta
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Pertambangan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Manjemen Fakultas
Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda.
Sumber Internet :
http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantah
unan.aspx
http://www.idx.co.id/id/beranda/publikasi/ringkasankinerjaperusahaantercat
at.aspx
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx
www.economy.okezone.com/article/bank-indonesia-mempertahankan-
tingkat-suku-bunga-acuan-sebesar-7,50%
www.neraca.co.id/article//depresiasi-rupiah-tekan-industri-makanan-dan-
minuman
http://katadata.co.id/berita/2015/09/16/harga-makanan-minuman-akan-naik-
jika-dolar-tembus-rp-15-ribu

389

Anda mungkin juga menyukai