ret
PROGRAM KERJASAMA MENAPAK - TFCA KALIMANTAN SIKLUS V
‘MenujuPengeolaan Hutan Desa Dumaring, Biata i, dan Biatan UW dengan PendekatanLancekap
TERM OF REFERENCE (TOR)
‘SEMINAR TENTANG TANTANGAN DAN PELUANG
DALAM PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL DI KABUPATEN BERAU
I LATAR BELAKANG
Perhutanan Sosial menjadi salah satu program nasional yang diharapkan mampu mempercepat
pertumbuhan pengembangan ekonomi pada tingkat tapak melalui pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan, Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 9 Tahun 2021
dijelaskan bahwa Perhutanan Sosial (PS) merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang
dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan adavhutan hak yang dilaksanakan oleh
‘masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan
kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan
Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat dan Kemitraan Kehutanan.
‘Target Nasional program Perhutanan Sosial adalah 12,7 juta Ha. Dalam pencapaian implementasi
Perhutanan Sosial di lapangan, banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari tantangan terkait hak
akses, tata kelola, altematif kebijakan perhutanan sosial, sampai dengan pengembangan usaha
ekonomi. Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Nomor 126 Tahun 2021 tetang Kelompok Kerja Nasional Percepatan Perhutanan Sosial
diharapkan mampu menyelesaikan tatantangan diatas
Kabupaten Berau mengelola 14 SK Perhutanan Sosial pada areal 69.447ha, yakni skema hutan
ddesa seluas 68.126 ha, hutan tanaman rakyat 1.096 ha, dan skema kemitraan kehutanan seluas 225
ha, Ini menjadikan Kabupaten Berau sebagai daerah paling Iuas memiliki perhutanan sosial di
Provinsi Kalimantan Timur dengan target luasan sebesar 140.930,75 Ha. Dengan adanya SK ini
tentu selanjutnya adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan melalui pengelolaan
hutan lestari dalam skema Perhutanan Sosial
Praktik baik pengelolaan perhutanan sosial telah dilakukan oleh sebagian masyarakat penerima
izin perhutanan sosial. Misalnya saja dengan memastikan tutupan hutan atau lahan semakin
bertambah setiap tahunnya baik melalui kegiatan patroli pengamanan kawasan, masyarakat juga
mengoptimalkan kondisi bukaan hutan dengan tanaman bernilai ekonomi melalui pengembangan
model agroforestry, silvofishery, silvopastura, hingga kegiatan usaha berbasis kearifan serta
potensi lokal di masyarakat seperti pengolahan akar bajakah, kerajinan, jasa lingkungan,
ekowisata, dan madu . Beberapa praktik baik yang dilakukan oleh masyarakat dengan membetuk
Jembaga usaha yang disebut KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial).
Upaya penguatan KUPS didalam membangun manajemen usahanya memerlukan dukungan
‘mengatasi permasalahan yang dihadapi seperti produksi, pengemasan, PIRT, label halal serta akses
pasar. Penguatan ekonomi masyarakat membutuhkan dukungan dari segala sektor baik itu
pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan pemerintah,a4
Dukungan juga dapat diberikan oleh pemerintah daerah dengan merujuk Surat Edaran Mendagri
No. $52/1392/SJ yang ditujukan untuk gubernur, dan bupati/walikota untuk dapat mendukung dan
berperan dalam pengembangan program perhutanan sosial ini.
PROGRAM KERJASAMA MENAPAK - TFCA KALIMANTAN SIKLUS V
‘Meruju Pengelalsan Hutan Desa Dumaring latan Ii, dan Blatan Ulu dengan Pendekatan Lancekap
‘Surat Edaran tersebut memberikan beberapa amanat kepada kepala daerah untuk membantu dalam
‘mengoordinasikan serta mendukung perhutanan sosial, diantaranya untuk mengkoordinasikan
perangkat di daerah untuk mendukung perhutanan sosial. Juga mengintegrasikan program-
program yang dapat berkoordinasi terhadap pengembangan usaha perhutanan sosial ke dalam
dokumen rencana pembangunan daerah. Serta meningkatkan kolaborasi perangkat daerah terkait
‘melalui keterpaduan program dan kegiatan di tempat yang sama
Masih banyak potensi yang dapat dikembangkan terkait dengan pengelolaan izin perhutanan sosial
ini, Diharapkan kedepan, dengan komitmen dan keseriusan dari semua pihak, kesejahteraan
masyarakat pemilik izin yang merupakan tujuan utama dari perhutanan sosial ini dapat segera
tercapai dan pengelolaan hutan yang lestari namun tidak menyampingkan masyarakat yang berada,
disekitarya dapat terwujud
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka kami dari Perkumpulan Menapak Indonesia
bermaksud menyelenggarakan Seminar tentang Tantangan dan Peluang Dalam Pengelolaan
Perhutanan Sosial di Kabupaten Berau pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Mei 2023
Waktu 08,00 ~ Selesai
‘Tempat Hotel Derawan Indah
II. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai sebagai berikut:
TUJUAN
1. Menginformasikan dan mengkomunikasikan capaian pengelolaan perhutanan sosial di
Kabupaten Berau
2. Membangun pemahaman bersama terkait dukungan para pihak dalam berbagi peran dan
tanggung jawab untuk mendukung pengembangan program perhutanan sosial di
Kabupaten Berau
3. Mengumpulkan informasi dan menyusun rencana aksi bersama sebagai strategi percepatan
penyelesaian konflik pengelolaan hutan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat sekitar hutan melalui pengelolaan Perhutanan Sosial.
4. Terintegrasinya program pengelolaan Perhutanan Sosial dalam Rencana Pembangunan
Daerah Kabupaten Berau
HASIL YANG INGIN DICAPAL
1. Tersampaikannya informasi tentang perkembangan pengelolaan Perhutanan Sosial dengan
para pihak di Kabupaten BerauPROGRAM KERJASAMA MENAPAK - TFCA KALIMANTAN SIKLUS V
‘MenujuPengeolaan Hutan Desa Oumaring, Bit ir, dan Blatan Ul dengan PendekatanLansekap
2. Terbangunnya pemahaman para pihak untuk memberikan dukungan penguatan
pengelolaan Perhutanan Sosial di Kabupaten Berau.
3. Tersedianya informasi dan rencana aksi bersama dalam mendukung pengelolaan
Perhutanan Sosial di Kabupaten Berau
IIL Agenda Acara
WAKTU MATERI PEMBAHASAN PELAKSANA
08.00 08.15 _| Registrasi Panitia
08.15- 08.30 | Pembukaan Sekretaris Daerah
ee Kabupaten Berau
0830 09,00 | Perkembangan pengelolaan 3 Hutan Desa melalui | Perkumpulan
dukungan TFCA Kalimantan Menapak Indonesia
(09.00-09.15 | Simbolis Serah Terima Dukungan Modal Kerja bagi | Perkumpulan
ja pengelola Perhutanan Sosial pada 3 Hutan Desa Menapak Indonesia
09.15—9.45 | Pembelajaran Pembangunan PS diwilayah KPHP Berau | KPHP Berau Pantai
pantai
09.45 10.15 | Pembelajaran Hutan Desa Merabu Yayasan Konservasi
Alam Nusantara
10.15— 10.45 | Peluang dukungan Pemerintah Daerah melaui integrasi | Sekretaris Daerah
pengelolaan Perhutanan Sosial dengan RPJMD Kabupaten Berau
1045—11.15 [Peluang dukungan penguatan usaha ekonomi | DPRD Kabupaten
Pethutanan Sosial melalui APBD ate Berau
11.15— 12,00 | Sesi Diskusi dan Penyusunan Rencana Aksi Bersama | Peserta Panel dan
ee - Undangan ay
12.00-12.15 | Penutup Sekretaris Daerah
Kabupaten Berau
PESERTA
1, Sekretaris Daerah Kabupaten Berau
2. Komisi ! DPRD Kabuapaten Berau
3. Kepala KPHP Berau Barat
4. Kepala KPHP Berau Pantai
5. Kepala KPHP Berau Tengah
6. Kepala KPHP Berau Utara
7. Bapelitbang Kabupaten Berau
8. Kepala Dinas DPMPK Kabupaten Berau
9. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Berau
10. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau
11, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten BerauPROGRAM KERJASAMA MENAPAK - TFCA KALIMANTAN SIKLUS V
‘Menuju Pengelolsan Hutan ess Oumarng, latan lr, dan lata Uli dengan PendekatanLancakap
12. Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Berau
13. Kepala Dinas Kesehatan
14. Kadin Berau
15. Kecamatan Talisayan
16, Kecamatan Biatan
17. Kepala Kampung Biatan Ilir
18. Kepala Kampung Biatan Ulu
19, Kepala Kampung Dumaring
20. Ketua LPHD Kerima Puri
21. Ketua LPHD Pangalima Jerrung,
22. Ketua LPHD Talun Menjat
23. Ketua LPHD Tebih Dalundun
24. Ketua LPHD Teluk Sumbang
25. Ketua LPHD Long Ayap
26. Ketua LPHD Long Laai
27. Ketua LPHD Punan Segah
28, Ketua LPHD Pegat Batumbuk
29, Ketua LPHD Ampen Medang
30. Koperasi Kasai Makmur
31. PT Dwi Wira Lesatri Jaya
32. PT Tanjung Buyu Perkasa Plantation
33. PT Berau Coal
34, Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Berau
35. Ketua BEM Sekolah Tinggi IImu Pertanian Kabupaten Berau
36, USAID SEGAR
37. Yayasan Konservasi Alam Nusantara
38. Yayasan Berau Lestari
39, Yayasan Belantara Mandala Nusantara
40. Yayasan Penyu Berau
41, Perkumpulan KANOPI
42, Perkumpulan Parakarsa
43, Perkumpulan Pokja PKHB
44, Perkumpulan Prisai
45, Pokdarwis Allo Malau tepian buah
46. Kemitraan Punan Mahakam
47. Koordinator Pejuang SIGAP Kabupaten Berau
48, KUPS AmpulwWalet Kampung Dumaring
49. KUPS Herbal Kampung Dumaring
50. KUPS Agroforestry Kampung Biatan Ilir
51. KUPS Silvopasture Kampung Biatan llir
52. KUPS Madu Kampung Biatan Ilir
etert
PROGRAM RERIASAMA MEMAPAK -TECA KALIMANTAN SHNLUS'¥ Ty mm
‘Meruju Pengellaan Hutan Desa Dumaring latent, dan Siatan Ulu dengan PendekatanLansekap
53, KUPS Agroforestry Kampung Biatan Ulu
54, KUPS Herbal Kampung Biatan Ulu
55. KUPS Madu Kampung Biatan Ulu
56, Pemilik Basinang Kabupaten Berau
57. Berau Tourism
58. Ketua UMKM Berau Ceria
Perkumpulan Menapak Indonesia