Anda di halaman 1dari 1

pjok kici kici

Kebijakan pemerintah yang ditetapkan pada UU SKN Tahun 2005 digunakan sebagai
pembangun dan mengenalkan produktivitas sumber daya manusia untuk memelihara
kesehatan dan kebugaran tubuh, guna mewujudkan dan memaksimalkan kemampuan juga
potensi yang ada dalam individu manusia maupun kelompok masyarakat. Mencakup 3 aspek
sebagai :
– pendidikan ; sebagai proses memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,
kesehatan, dan kebugaran jasmani.
– rekreasi ; proses kegemaran dan kemampuan yang berkembang sesuai dengan kondisi
nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.
– prestasi ; membina dan mengembangkan olahragawan terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan melalui kompetisi
Olahraga mengandung nilai - nilai sosial, estetika, dan bersifat terbuka namun sistematis.
Jika seseorang mengalih fungsikan, merusak, dsb maka dikenakan sanksi berupa denda
sesuai dengan UU SKN Tahun 2005

Isi UU SKN Tahun 2005 (secara keseluruhan) :


1. Olahraga : kegiatan sistematis dalam mendorong, membina, mengembangkan potensi
jasmani, rohani, sosial
2. Keolahragaan : segala aspek yang berkaitan dengan olahraga dalam pengaturan,
pembinaan, pendidikan, pelatihan, dsb
3. Pengolahraga : Orang yang berolahraga guna mengembangkan potens jasmani, rohani,
dan sosial
4. Olahragawan : Pengolahragaan yang mengikuti pembinaan secara teratur dengan
meraih prestasi
5. Pembina olahraga : orang yang memiliki minat serta pengetahuan kepemimpinan untuk
membina olahraga
6. Pusat pembinaan & pelatihan : suatu tempat untuk menampung para olahragawan
peserta didik yang telah diseleksi bakat dan kemampuannya
7. Sekolah olahraga : satuan pendidikan khusus yang disediakan bagi para olahragawan
berbakat
8. Unit Kegiatan Olahraga : suatu tempat perkumpulan pelajar/mahasiswa guna
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan olahraga berprestasi
9. Doping : suatu campuran obat obatan dan narkotika guna meningkatkan kemampuan
tubuh olahragawan dan dilarang penggunaannya
10. Olahraga amatir : dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.
11. Olahraga profesional : dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang
atau bentuk lain didasarkan atas kemahiran berolahraga.
12. Olahraga penyandang cacat : dilakukan sesuai dengan kondisi fisik/mental seseorang

Anda mungkin juga menyukai