KURBAN
KURBAN
Pengertian Qurban
Secara etimologi
kurban adalah sebutan bagi hewan yang dikubankan atau
sebutan bagi hewan yang disembelih pada hari hara Idul
Adha
Secara Fikih
Perbuatan menyembelih hewan tertentu dengan niat
mendekatkan diri kepada Allah swt dan dilakukan pada
waktu tertentu (Darul Mukhtar, jld 5, hal 219, Dr. Wahbah
Az Zuhaili, fikih islam waadillatuha, jld 4, hal 254)
Hukum Berkurban
Disyari’atkan Kurban
Syari’at kurban pada tahun ke 3 H, sama halnya dengan disyari’atkanya
zakat dan shalat hari raya.
Hukum Berkurban
a. Menurut Abu Hanifah “hukum berkurban adalah sunah Muakkadah
(Takmilaat fath al Qadir, jld 8, hal 67)
b. Menurut Imam Asy Syai’i “hukum berkurban adalah sunah ‘Ain, bagi
setiap orang satu kali seumur hidup, dan sunah kifayah (setiap tahun)
bagi tiap keluarga yang lebih dari satu
c. Jumhur Ulama” berkurban hukumnya adalah sunah bagi yang mampu
Landasan
Syari’at Berkurban
1. Qs. Al Kautsar: 1-3
ِ
َّك َو ْاْنَْر إن ب
ر
ِّ ِ
ل ل صَف رَثو ك
َ ل
ْ ا اك
َ ن يَط َع
أ اَّ
ن ِ
إ
َ َ ِّ َ َ ْ َ ْ ْ
ك ُه َو ْاْلَبْتَ ُر ئِ
ََ َان ش
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah.Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.(Qs. Al Kautsar: 1-3)
2. Qs. Al Hajj: 34
ِ َّ
اس َم الله عَلَ ٰى َما ا
و ر ك
ُ ذ
ْ يِل ا ك
ً س ن
ْ م ا ن ل
ْ ع ج ٍ
ة ُم
َّ أ ل كُ ِلو
ْ ُ َ َ َ ََ َ ِّ َ
ِ ٰ ِ ٰ ِ ِ
يمة ْاْلَنْعَام ۗ فَإ ََلُ ُك ْم إلَه َواحد فَلَ ُهِ َِب
َ ن مِ م ه َقز ر
َ ْ ْ ُ ََ
ي ِ
ت ِ
ب خ م ل
ْ ا ِ
ر شِّ بو ۗ او م ِ
ل َس أ
َ ُْ ََ ُ ْ
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama
Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan
Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang tunduk patuh (kepada Allah),(QS. Al Hajj: 34)
3. Al Hajj: 36
ِللاُ َعنهُ قَا َل َر ُسو ُل للا ض َيِ هُ ِري َرةَ َر َعن اَبِي
َ َُولَم ي
ض ِّحى فَ َل يَق َربَن ان لَهُ َس َعة
َ َك ص َمن
رواه احمد وبن ماجه زصححه.صلنَا
َ ُم
الحاكم
Dari sahabat Abu Hurairah ra, telah bersanda Rasulullah saw: barang siapa yang memiliki kemampuan
(kelapangan) namun tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati mushala (tempat shalat idul adha)
kami. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah, dan Al Hakim menshahihkan hadits ini.
6. Hadits