Pedoman Penyusuna Dokumen Akreditasi REVISI MARET 2022
Pedoman Penyusuna Dokumen Akreditasi REVISI MARET 2022
PDM-01/ADM-PSG/11-2019
NOVEMBER 2019
Lampiran : Keputusan Kepala Kesehatan
Masyarakat Kecamatan
Pesanggrahan
Nomor : 01 Tahun 2019
: November 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
menjelaskan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas wajib
terakreditasi. Akreditasi ini dalam rangka mencapai visi dan misi Puskesmas
dengan menjalankan tata kelola Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya
Kesehatan Perorangan dan Administrasi Manajemen yang baik.
Tata kelola yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen
Puskesmas yang berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Untuk mewujudkan tata kelola Puskesmas yang baik maka Puskesmas
harus menyediakan regulasi (norma), standar-standar dan prosedur yang
dijalankan secara konsisten, karena regulasi berupa peraturan tertulis akan
mengikat secara umum seluruh kegiatan di Puskesmas.
Regulasi menjadi salah satu penentu perkembangan Puskesmas yang
kini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tuntutan masyarakat atas
peningkatan kualitas layanan, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
serta kondisi sosial politik dan ekonomi masyarakat.
Penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan hal pokok di
Puskesmas karena acuan dalam pelaksanaan pelayanan Puskesmas. Dalam
pedoman ini dijelaskan dokumen yang harus dibuat oleh Puskesmas, dengan
disertai penjelasaan penyusunannya sehingga memudahkan Puskesmas dalam
menyusun dokumen Puskesmas. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi
dalam penyusunan dokumen Puskesmas, maka disusunlah pedoman regulasi
Puskemas Kecamatan Pesangrahan.
Agar setiap unit memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan
dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan Dokumen Puskesmas
Kecamatan Pesanggrahan.
B. Tujuan
Pedoman penyusunan dokumen ini disusun sebagai acuan bagi
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan dalam membuat dokumen akreditasi
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan baik untuk Pokja UKP, UKM dan Admen.
C. Sasaran
1. Kepala Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Wakil Manajemen Mutu
4. Kepala Satuan Pelaksana UKP, UKM dan ADMEN
5. Penanggung Jawab Unit
6. Pelaksana Unit
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.Berdasarkan kebijakan
tersebut, disusun pedoman/panduan dan standar operasional prosedur (SOP)
yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh kementrian
Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, Dan Suku
Dinas Kesehatan Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat dituangkan dalam
pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/keputusan. Format Peraturan/Surat Keputusan yang berlaku dapat
disusun sebagai berikut :
5. Kaki:
Kaki Peraturan/ Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal penetapan
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
c. Tanda tangan pejabat
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan Nomor dan Judul
Peraturan/Surat Keputusan
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
B. Manual Mutu
Pedoman Mutu/ Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi
yang konsisten kedalam maupun keluar tentang sistem manajemen mutu.
Pedoman mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Pedoman
harus disahkan Kepala Puskesmas Kecamatan melaui Kebijakan/ Surat
Keputusan. Pedoman mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
B. Penyusunan rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
E. Pedoman/Panduan
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan.Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal,
sedangkan panduan hanya mengatur satu kegiatan. Pedoman/ panduan dapat
diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan menyusun/ membuat sistematika buku
pedoman/ panduan sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan untuk pemberlakuan pedoman/
panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas Kecamatan tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala Puskesmas Kecamatan.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila kementerian kesehatan telah menerbitkan pedoman/ panduan untuk
suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam membuat
pedoman/ panduan harus mengacu pada pedoman/ panduan yang telah
diterbitkan oleh kementerian kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman/ panduan Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan adalah sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Tata Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
2. Latar belakang
Latar belakang merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a. Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolak
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
b. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya meetodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus
ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
c. Achievable: Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting,
dan harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran,
hasil, manfaat, dan dampak serta proses.
d. Relevan/Realistic: Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang
berlaku
7. Jadwal pelaksanaan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan
Gantt.
10. Penomoran
Penomoran Kerangka Acuan yang berlaku di BLUD Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan adalah : KAK – XX/A – PSG / BB – YYYY
KAK : menunjukkan jenis dokumen
XX : Nomor urut KAK
A : Nama unit/nama program
PSG : Singkatan namaPuskesmas Kecamatan Pesanggrahan
BB : bulan ditetapkannya KAK dalam kode angka
YYYY : tahun ditetapkannya KAK
Jenis huruf yang dipakai untuk penomoran “Arial” dengan ukuran “11”
JUDUL
No.
SOP-XX/AAA-PSG/BB-YYYY
Dokumen
No. Revisi 0
SOP
Tanggal
01 Agustus 2017
terbit
Halaman 26/6
PUSKESMAS Nama Ka
KECAMATAN TTD Ka Puskesmas Puskesmas
PESANGGRAHAN NIP
Ket : Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading, logo hitam
putih
e. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- 1. Alat dan bahan
langkah 2. Langkah-langkah
6. Bagan Alir (Jika Lampiran
diperlukan, lampiran
tersendiri)
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
SOP-XX/A-PSG/BB-YYYY
Tahun pertama kali Terbit SOP
Bulan pertama kali Terbit SOP
Nama Singkatan Puskesmas
Nama Unit / Program
Nomor Urut SOP
SOP
- No. Revisi diisi dengan status revisi SOP tersebut. Untuk dokumen
baru diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi pertaman diberi
nomor 01, dan seterusnya.
- Tanggal terbit diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
berlakunya SOP tersebut. (Contoh : 02 -10-2017)
- Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan total halaman
untuk SOP tersebut dan dibuat setiap halaman. (Contoh : Halaman
7/13, Menentukan Hlaman Ke 7 Dari 13 Halaman)
- Ditetapkan Kepala Puskesmas dengan diberi tanda tangan Kepala
Puskesmas Kecamatan beserta dengan nama jelasnya.
- Nomor Identifikasi pada lembar ke 2 dst ditulis dengan menggunakan
Font Arial dengan size 9 diletakan kanan atas
2. Isi SOP
- Pengertian diisi dengan judul SOP
- Tujuan berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci
“sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .......”
- Kebijakan berisi kebijakan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Kecamatan yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
- Referensi berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
- Langkah-langkah/ prosedur berisi uraian alat dan bahan serta
langkah-langkah kegiatan untuk melakukan proses kerja tertentu.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berisi hal-hal yang penting
yang terkait yang terkadang terlupakan.
- Unit terkait berisi unit atau program yang terkait dengan SOP
tersebut. SOP harus dicopy sebanyak unit terkait yang tersebut.
- Dokumen terkait adalah semua rekaman mutu dan atau dokumen
yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan SOP tersebut.
- Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
- Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) : Di dalam penyusunan
prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah-langkah
kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis
besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol, yaitu simbol balok:
Akhir kegiatan :
Ya
Simbol Keputusan : ?
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
Ket. Diagram alir dibuat untuk SOP yang kompleks dan diletakan sebagai
lampiran
I. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1. Evaluasi penerapan/ kepatuhanterhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
a. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
b. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
c. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
e. Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur
yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan
monitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
5) Lakukan uji-coba,
6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
7) Standarisasi daftar tilik.
f. Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-langkah
kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
J. Rekaman Mutu
Untuk memudahkan mengendalikan dokumen-dokumen yang sangat banyak,
maka Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan menetapkan peraturan bahwa setiap
formulir yang dibuat oleh internal harus melalui dokumen kontrol agar dapat
teridentifikasi.
K. Pengendalian Dokumen
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas harus ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas..
Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen,
proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung jawab Admen di Klinik
Pratama dan Tempat Praktik Mandiri Dokter/ Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi,
dan Penanggung jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/ tim
akreditasi Puskesmas dengan mekanisme sebagai berikut:
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala PUSKESMAS
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokan masing-masing bab/ kelompok pelayanan/ UKM dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara
berurutan.
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 07 November 2019
ETRINA ERIAWATI
NIP 196410131994032004
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan
Pesanggrahan tentang penanggung
jawab kalibrasi alat kesehatan
Nomor : 5563 Tahun 2019
1. Nasun Fauzy
2. Lastri Ahmad
ETRINA ERIAWATI
NIP 196410131994032004
Lampiran II : Contoh Kerangka Acuan Kegiatan
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN TINJAUAN MANAJEMEN
PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN
KAK-01/MUTU-PSG/01-2020
TAHUN 2020
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN TINJAUAN MANAJEMEN
PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN
KAK-01/MUTU-PSG/01-2020
1. Pendahuluan
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara
Kepala Puskesmas, manajemen dan pelaksana tentang permasalahan –
permasalahan yang terkait dengan implementasi sistem manajemen mutu dalam
pencapaian sasaran / indikator mutu dan kinerja. Pembahasan dapat dilakukan
dalam unit kerja, antar unit kerja untuk masalah – masalah yang bersifat teknis dan
operasional yang dilakukan baik terjadual maupun insidentil sesuai dengan
kebutuhan. Permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu
secara periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang
ada dalam puskesmas. Pembahasan tersebut dilakukan dalam tinjauan manajemen
atau pertemuan telaah manajemen mutu dan kinerja. Tinjauan Manajemen adalah
proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen
mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait
dengan operasional puskesmas.
Hal ini tertuang pula dalam visi Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan yaitu
Puskesmas Prima kebanggaan warga Jakarta yaitu:
1. Visi
Puskesmas Prima Kebanggaan Warga Kecamatan Pesanggrahan
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan mampu
bersaing
b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana berbasis teknologi
c. Menjamin pelayanan yang berkualitas untuk kepuasan pelanggan
d. Menjalin kemitraan dengan berbagai sektor dan seluruh potensi yang
ada di masyarakat
e. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan
3. Tata Nilai
a. Integritas
b. Empati
c. Profesional
d. Sinergi
e. Inovatif
4. Motto
Ikhlas Melayani
2. Latar Belakang
Dalam rangka melakukan evaluasi terhadap efektifitas sistem manajemen mutu
puskesmas diperlukan adanya pertemuan tinjauan manajemen agar hasil yang
dicapai dapat terpantau dan permasalahan yang ada dapat diminimalisir serta
memastikan selalu dilakukan perbaikan berkesinambungan.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Meninjau efektifitas sistem manajemen mutu
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja setiap unit / program
2. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di setiap unit/ program
3. Untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan dari pimpinan
4. Untuk memastikan dilakukannya perbaikan secara berkesinambungan
6. Sasaran
Terlaksananya penerapan sistem manajemen mutu untuk memastikan Perbaikan
mutu yang terus menerus di Puskesmas kecamatan Pesanggrahan
drg.Chatarina D.I.M.R
drg. Etrina Eriawati, M.Epid Reni Junita Pohan, S.Sos NIP 196504281992022001
NIP 196410131994032004 NIP 196710241987032001
LAMPIRAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan materi v v
undangan
3 Melaksanakan RTM v v
membagi
undangan
RTM
4 RTL hasil RTM 2 Kali Mei dan Oktober Puskesmas WMM dan
semua petugas
unit/program
Lampiran III : Contoh SOP
PELAKSANAAN KALIBRASI
No.
: SOP-19/PML-PSG/08-2017
Dokumen
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 01-05-2020
terbit
Halaman : 01/2
drg. Etrina Eriawati,
PUSKESMAS M.Epid
KECAMATAN NIP
PESANGGRAHAN 196410131994032004
Dilarang Mengcopy Naskah Ini Tanpa Seizin WMM Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
SOP-19/PML-PSG/08-2017
Dibutuhkan,
terlampir)
7. Hal-hal yang
perlu Selisih nilai dari ketidakakuratan
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Seluruh ruangan di Puskesmas kecamatan
2. Seluruh Puskesmas kelurahan
9. Dokumen 1. Daftar alat kesehatan yang akan dikalibrasi
terkait 2. Sertifikat Kalibrasi
2/2
CM-11/MUTU-PSG
DAFTAR TILIK
PELAKSANAAN KALIBRASI
PELAKSANAAN
NO LANGKAH KEGIATAN
YA TIDAK
1 Apakah petugas menginventarisir alat kesehatan lama dan
baru yang berada di ruangan/puskesmas kelurahan/gudang
alkes yang akan dikalibrasi?
2 Apakah petugas memberi pemberitahuan kepada
penanggungjawab alkes di masing-masing puskesmas /
ruangan untuk mengumpulkan alkes yang akan dikalibrasi
dilakukan?
3 Apakah petugas melakukan konfirmasi dahulu dengan
pihak ketiga terkait alat-alat kesehatan yang akan
dikalibrasi di puskesmas atau di laboratorium?
4 Apakah setelah pelaksanaan kalibrasi selesai, pihak ketiga
menyerahkan daftar alat yang selesai di kalibrasi beserta
sertifikat kalibrasi?
5 Apakah petugas memberitahukan kepada
penanggungjawab alkes dimasing-masing puskesmas /
ruangan untuk mengambil alat kesehatan yang telah
selesasi dikalibrasi dan membagikan fotocopy sertifikat
kalibrasi, tidak lupa, meminta TTD serah terima alat
dilakukan?
∑ YA + ∑ TIDAK Jakarta,………..……….
Pelaksana/auditor
………………………………