Anda di halaman 1dari 3

SHALAT QABLIYAH ISYA

Pertanyaan Dari:
Dani Maharani, Depok Jawa Barat
(disidangkan pada Jum’at, 9 Muharram 1429 H / 18 Januari 2008 M)

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Di dalam buku fikih Islam sesuai dengan Putusan Majelis Tarjih yang ditulis
oleh Drs. Musthafa Kamal Pasha, B. Ed, Drs. M.S. Cholil, M.A. dan Drs. Waharjani,
M.Ag. terbitan Citra Karsa Mandiri halaman 109 tentang shalat Sunnat Isya disebutkan:
"Shalat sunnat sebelum shalat Isya (qabliyah Isya) tidak dituntunkan (ghairu masyru)".
Pertanyaannya: Apakah sebelum shalat Isya tidak ada shalat sunnat ?
Jawaban:
Waalaikumussalam Wr. Wb.
Untuk menjawab pertanyaan saudara perlu kami sampaikan terlebih dahulu
beberapa hadis tentang shalat sunnat sebagai berikut;
1. Hadis riwayat Umi Habibah, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ٍ ُ‫قَالَت َِسعت رس ُ َهللا صِ َّ ُعَ ص هََ َِ مس ُعل مُ ُ ُهللا عا ِع هل ٍم عص ُِ ٍل مك ُِو ِعمِ ُ م‬
َْ ‫ع‬ َ ُ ْ ُ َْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َُ ُ َْ ْ
.ً‫ت ِ ج ََْن ِع‬ ِ ‫ِ ِ ِع‬
ٌ ََُْ‫ِن لََُ َن‬ ‫ثِْن ََت َه ْشَََُ َرْ َعً َََعها ََ ْ َر َ َِم َ ٍ ِ ع‬
َ ُ‫ًَُ ال َنَ َ صُ لََُ َنََُُْاا ج ََْنعً أ َْم ال َن‬ ْ
] ‫ ََ جلصن جلَجَلً قل جلفَجئض مَنعم ه‬:‫ َّالَ جملصاََم مقكَها‬:‫[رمجه عص ل‬
Artinya: “Ia (Umi Habibah) berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda; Seorang hamba muslim yang melakukan shalat
sunat sebanyak dua belas rakaat setiap hari selain shalat wajib, Allah akan
membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” [HR. Muslim]
2. Hadis riwayat Aisyah:
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫َُّعَ صُ َهَََْ َم َسُع َل َع ْ َ َنَََُ َهََ ثْن َ َْت َه ْشَََُ َرْ َعً ع ْ جل عصُنعً َنَ َ ص‬ َ ‫اهللا َر ُسُ ُهللا ص‬ َ َ‫ت ق‬ْ َ‫قَال‬
ِ ْ َ‫ع َنَُ ْعُ َم جلْ ْ َِ ِ مرْ َعا‬
‫ع َنَُ ْع َم‬ ِ ْ َ‫لََُُ َنََُُْاُا ِ ج ََْنُ ِعً أ َْرَنَ ِر رَ َعُا ٍ قَُْلُ جلِع ْو َِ مرْ َعا‬
ِ ْ َ‫ع َنَُ ْعُ َم َهُا مرْ َعا‬
ََ َ ََ ََ َ َ
]‫ [رمجه جلرتعذى‬.َِ ‫ع قَُْل َ جلْ َف ْج‬ ِ ْ َ‫جلْعِ َش ِاء مرْ َعا‬
ََ
Artinya: “Ia (Aisyah) berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa menetapi dua belas raka'at dari (shalat) sunnat, maka Allah
akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga, (yaitu) empat raka'at
sebelum shalat Dzuhur, dua raka'at setelah shalat Dzuhur, dua raka'at
setelah shalat Maghrib, dua raka'at setelah shalat Isya dan dua raka'at
sebelum shalat Fajar (shubuh)." [HR. at-Tirmudzi]
2

3. Hadis riwayat Ibnu Umar:


‫ع‬ِ ْ َ‫ع قَُْل جلِع ْو َِ مرْ َعا‬ ِ ٍ ‫ع‬ ِ ‫عب َ ع‬ ِ ِ‫ت ِع ْ جلن‬ ِ َ َ‫ق‬
ََ َ ْ َ‫َُّ ُ ُ ُ ُ َ صُ َهَََْ َم َسُ ُ ُ ُ ُ َل َه ْشُ ُ ُ ُ ََُ َرَ َعا َرْ َعا‬ ُ ِْ‫اهللا َحف‬
ََِ‫ع قَُل َّ ُ ُ ُ ُ ُ ُال‬ ِِ ِ ِ ِ ْ َ‫ع َنَُ ْع َم جلْ ْ َِ ِ ِ َنََُْاِ َِ مرْ َعا‬
َ َ ْ ِ ْ َ‫ع َنَُ ْع َم جلْع َشُ ُ ُ ُ ُ ُ ُاء ِ َنََُْاَ َمَرْ َعا‬ ََ َ
ِ ْ َ‫َنَُ ْع َم َها مرْ َعا‬
ََ
]‫ [رمجه جللخارى‬.‫كْل ِح‬ ‫جل ع‬
Artinya: “Ia (Ibnu Umar) berkata; saya ingat (betul) sepuluh raka'at dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dua raka'at sebelum shalat
Dzuhur, dua raka'at setelah shalat Dzuhur, dua raka'at setelah shalat
Maghrib, dua raka'at setelah shalat Isya, dan dua raka'at sebelum shalat
Shubuh.” [HR. al-BuKhari]
Keterangan:
Hadis pertama (hadis riwayat Umu Habibah) menjelaskan tentang keutamaan
shalat rawatib baik sebelum shalat fardlu maupun setelah shalat fardhu. Keutamaan
yang akan diberikan bagi orang yang selalu menjaga (melaksanakan) shalat rawatib
akan dibangunkan sebuah rumah di surga.
Hadis kedua (hadis riwayat Aisyah) menjelaskan bahwa orang yang akan diberi
bangunan rumah oleh Allah di surga adalah orang yang selalu melaksanakan shalat
sehari semalam sebanyak dua belas rakaat, yaitu; empat raka'at sebelum shalat Dzuhur,
dua raka'at setelah shalat Dzuhur, dua raka'at setelah shalat Maghrib, dua raka'at setelah
shalat Isya dan dua raka'at sebelum shalat Fajar (shubuh).
Hadis ketiga (hadis riwayat Ibnu Umar) menjelaskan bahwa Ibnu Umar selalu
ingat dan melakukannya sepuluh rakaat shalat (yang diajarkan) dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu; dua raka'at sebelum shalat Dzuhur, dua raka'at
setelah shalat Dzuhur, dua raka'at setelah shalat Maghrib, dua raka'at setelah shalat
Isya, dan dua raka'at sebelum shalat Shubuh (shalat fajar).
Dari hadis kedua dan ketiga di atas dapat disimpulkan bahwa ada sepuluh atau
dua belas rakaat shalat rawatib, yakni shalat sunnat yang dikerjakan sebelum (qabliyah)
atau setelah (ba'diyah) shalat fardhu, yaitu; dua raka'at atau empat raka'at sebelum
shalat Dzuhur, dua rakaat setelah shalat Dzuhur, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dua
raka'at setelah shalat Isya, dan dua raka'at sebelum shalat Shubuh.
Dengan memperhatikan hadis-hadis di atas jelaslah bahwa tidak ada shalat
sunnat rawatib sebelum shalat Isya (qabliyah Isya), begitu juga qabliyah shalat Ashar
dan ba'diyah shalat Ashar.
Perlu kami sampaikan bahwa Muhammadiyah melalui Majlis Tarjih pada
Muktamar Tarjih di Wiradesa Pekalongan Jawa Tengah tahun 1972 telah memutuskan
tentang Shalat-shalat Tathawwu'. Dalam Muktamar Tarjih tersebut dijelaskan bahwa
shalat-shalat Tathawwu' yang berdasarkan tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang berdasarkan dalil yang kuat ada 11 macam, yaitu:
1. Shalat sesudah wudhu,
2. Shalat antara adzan dan iqamah,

www.fatwatarjih.or.id
3

3. Shalat Tahiyat (hormat ketika masuk) masjid,


4. Shalat Rawatib,
5. Shalat Malam,
6. Shalat Dluha,
7. Shalat akan bepergian,
8. Shalat Istikharah (mohon dipilihkan),
9. Shalat kedua hari raya (Fithri dan Adha),
10. Shalat Gerhana Dua (matahari dan bulan)
11. shalat Istisqa' (mohon hujan).
(Lihat Himpunan Putusan Tarjih, hal 318-320)
Wallahu a'lam bishshawab.

Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 4, 2008

www.fatwatarjih.or.id

Anda mungkin juga menyukai