Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH DAERAH KOTA CIMAHI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIMAHI SELATAN
Jl. Baros No. 16 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi 40522
Telp.022.6629300 email : puskesmascimsel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMERIKSAAN SARANG NYAMUK (PSN)
PUSKESMAS CIMAHI SELATAN
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Penyakit DBD merupakan penyakit endemis yang menjadi masalah Kesehatan masyarakat.
I. Kebijakan Nasional untuk pengendalian DBD sesuai KEPMENKES Nomor
II. 581/MENKES/SK/VII/1992 ( Lampiran ) tentang Pemberantasan penyakit Demam
III. Berdarah Dengue,adalah sebagai berikut :
IV. 1. Meningkatkan prilaku dalam hidup sehat dan kemandirian terhadap pengendalian
V. DBD.
VI. 2. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD.
VII. 3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program pengendalian DBD.
VIII. 4. Memantapkan kerjasama lintas sektoral/lintas program
IX. 5. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
X. Kebijakan Nasional untuk pengendalian DBD sesuai KEPMENKES Nomor
XI. 581/MENKES/SK/VII/1992 ( Lampiran ) tentang Pemberantasan penyakit Demam
XII. Berdarah Dengue,adalah sebagai berikut :
XIII. 1. Meningkatkan prilaku dalam hidup sehat dan kemandirian terhadap pengendalian
XIV. DBD.
XV. 2. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD.
XVI. 3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program pengendalian DBD.
XVII. 4. Memantapkan kerjasama lintas sektoral/lintas program
XVIII. 5. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
XIX. Kebijakan Nasional untuk pengendalian DBD sesuai KEPMENKES Nomor
XX. 581/MENKES/SK/VII/1992 ( Lampiran ) tentang Pemberantasan penyakit Demam
XXI. Berdarah Dengue,adalah sebagai berikut :
XXII. 1. Meningkatkan prilaku dalam hidup sehat dan kemandirian terhadap pengendalian
XXIII. DBD.
XXIV. 2. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD.
XXV. 3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program pengendalian DBD.
XXVI. 4. Memantapkan kerjasama lintas sektoral/lintas program
XXVII. 5. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Kebijakan Nasional untuk pengendalian DBD sesuai KEPMENKES Nomor
581/MENKES/SK/VII/1992 ( Lampiran ) tentang Pemberantasan penyakit Demam
Berdarah Dengue,adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan prilaku dalam hidup sehat dan kemandirian terhadap pengendalian
DBD.
2. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program pengendalian DBD.
4. Memantapkan kerjasama lintas sektoral/lintas program
5. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang dapat
menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat
menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia.
Hingga saat ini, surveilans epidemiologis DBD masih dihadapkan pada beberapa
permasalahan antara lain kasus-kasus yang dilaporkan sebagai DBD, tidak semuanya
didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan
hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang ditetapkan WHO. Hal ini
menyebabkan pengelompokan penderita dan pelaporan demam dengue (DD), DBD atau
sindrom syok dengue (SSD) belum terlaksana seperti yang diharapkan. Selain itu kasus-kasus
yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologis jumlahnya masih sangat sedikit.
Sesuai dengan undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan
Permenkes No. 560 tahun 1989 tentang Jenis Penyakit yang dapat Menimbulkan Wabah,
Tatacara Penyampaian Laporannya dan Tatacara Penanggulangan Seperlunya, maka semua
penyakit yang dapat menimbulkan wabah termasuk DBD (tersangka DBD, penderita DD,
DBD, SSD) harus segera dilaporkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam diagnosis
ditegakkan.
Sesuai dengan visi Puskesmas Cimahi Selatan yaitu “Terwujudnya masyarakat Utama Sehat
Mandiri 2022” dan misi Puskesmas Cimahi Selatan yang berbunyi :
a. Mewujudkan keluarga sehat mandiri di Kelurahan Utama
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan
c. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cimahi Selatan
d. Meningkatkan tata kelola manajemen dan sistem informasi kesehatan Puskesmas
Maka sangat diperlukan pelayanan yang profesional, akuntabel, yang dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat salah satunya dengan kegiatan yang ada di program DBD.
Tata nilai yang di anut dalam penyelenggaraan pelayanan program ini sesuai dengan tata nilai
yang ada di Puskesmas Cimahi Selatan yaitu UTAMA yang meliputi Unggul, Terampil, Aman,
Mandiri dan Apik

II. LATAR BELAKANG


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena perjalanan penyakitnya
yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar
biasa (KLB) di Indonesia.
Hingga saat ini, surveilans epidemiologis DBD masih dihadapkan pada beberapa
permasalahan antara lain kasus-kasus yang dilaporkan sebagai DBD, tidak
semuanya didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik, terutama
adanya peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria
yang ditetapkan WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita dan
pelaporan demam dengue (DD), DBD atau sindrom syok dengue (SSD) belum
terlaksana seperti yang diharapkan. Selain itu kasus-kasus yang dikonfirmasi
dengan pemeriksaan serologis jumlahnya masih sangat sedikit.
Sesuai dengan undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular dan Permenkes No. 560 tahun 1989 tentang Jenis Penyakit yang dapat
Menimbulkan Wabah, Tatacara Penyampaian Laporannya dan Tatacara
Penanggulangan Seperlunya, maka semua penyakit yang dapat menimbulkan
wabah termasuk DBD (tersangka DBD, penderita DD, DBD, SSD) harus segera
dilaporkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam diagnosis ditegakkan.
Laporan tersangka DBD dimaksudkan untuk tindakan kewaspadaan seperti
pemantauan perkembangan diagnosis (penderita DD, DBD, SSD atau bukan
penderita DD, DBD, SSD) di unit pelayanan kesehatan atau oleh dinas kesehatan,
pencarian informasi kemungkinan adanya kasus tambahan (case active finding) di
desa/kelurahan tersangka berdomisili dan pemberian anjuran pemeriksaan di
fasilitas kesehatan agar tidak terjadi keterlambatan, peningkatan upaya
penyuluhan DBD atau PSN DBD dan upaya penggerakan masyarakat dalam PSN
DBD di RT/RW/desa/kelurahan endemis, dan lain-lain.
Laporan penderita DD, DBD dan SSD selain untuk tindak lanjut penyelidikan
epidemiologis (PE) dan penanggulangan fokus (PSN DBD, larvasidasi,
penyuluhan tentang DBD/PSN DBD, dan fogging focus bila memenuhi kriteria)
untuk membatasi penyebaran penyakit, sekaligus sebagai pelaporan penderita
secara berjenjang ke propinsi dan pusat. Data penderita DD, DBD dan SSD yang
terkumpul perlu diolah, dianalisis dan ditindak lanjuti dengan diketahuinya
endemisitas suatu daerah, musim penularan penyakit, perkembangan situasi
penyakit, dan lain-lain.
III. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi Puskesmas dalam upaya pelaksanaan Program DBD di
Puskesmas Cimahi Selatan Tahun 2022.

3.2 Tujuan khusus


3.2.1 Tersedianya pelayanan program DBD di wilayah kerja Puskesmas
Cimahi selatan
3.2.2 Meningkatnya cakupan pembinaan dan pelayanan program DBD di
puskesmas cimahi selatan

IV. DASAR HUKUM


1. UU no.4/1984 tentang wabah penyakit menular.
2. Permenkes no.560/1989, tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah
berikut tatacara penyampaian laporannya & tatacara penanggulangannya.
3. PP no.25/2000 tentang kewenangan pemerintah & kewenangan provinsi sebagai daerah
otonom
4. Kepmenkes no.4/2003 tentang kebijakan & strategi desentralisasi bidang Kesehatan
5. Kepmenkes no.581/1992 tentang pemberantasan penyakit DBD
6. Keputusan Dirjen PPM & PLP, Depkes RI no.914-1/1992 tentang petunjuk 
7. SASARAN

Sasaran Fogging focus ini adalah wilayah kerja PKM Cimahi Selatan dengan kasus
DBD terbanyak atau kasus kematian karena DBD

8. LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN


6.1 Lokasi

Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan.


6.2 Waktu Kegiatan
Aug
May

No Kegiatan Pokok
Nov
Sep

Dec
Feb

Mar

Jun
Jan

Apr

Oct
Jul

1 Penyelidikan epidemiologi

9. PEMBIAYAAN KEGIATAN
Kegiatan Foging Fokus ini Non Budgeter
10. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

 Menerima laporan kasus


 Menyusun rencana kegiatan
 Melakukan PE
 Koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk
Foging Fokus pelaporan PE dan penjadwalan foging fokus
 Koordinasi dengan RW/kader untuk
pelaksanaan Foging fokus
 Melakukan Foging Fokus
 Membuat laporan kegiatan

11. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Lintas
Pelaksana Program Lintas Sektor
Pokok Program

 Menerima laporan Pemegang  Dinas Kesehatan


kasus program untuk penjadwalan
surveilans foging fokus
 Menyusun rencana
kegiatan  Kader Kesehatan
untuk koordinasi
 Melakukan PE
dilapangan terkait
Foging Fokus keberadaan kasus
 Melakukan koordinasi
dengan RW/kader DBD dan kesiapan
masyarakat
 Melakukan Foging diwilayah
fokus
 Membuat laporan
kegiatan

12. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI


Setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK dievaluasi oleh Kepala Puskesmas dan
penanggungjawab UKM, apakah kegiatan terlaksana sesuai dengan jadwal RPK
atau terjadi pergeseran jadwal

13. INDIKATOR KEBERHASILAN


Kegiatan
Input Proses Output
Pokok
Foging Fokus  Dana : -  Menerima laporan  Semua
kasus kantong DBD
 SDM :
Pemegang  Menyusun rencana di wilayah
kegiatan
program DBD, kerja PKM
 Melakukan PE Cimahi
pemegang
 Waktu :  Melakukan Selatan
koordinasi dengan
januari – dilakukan
RW/kader
desember foging fokus
 Melakukan Foging
fokus
 Membuat laporan
kegiatan

KEPALA PUSKESMAS CIMAHI SELATAN

Jemi Suseno Ignatius


Pembina,
NIP. 197712012005011006

Anda mungkin juga menyukai