Tugas Referat Arya Maulana 712019057
Tugas Referat Arya Maulana 712019057
REFERAT
Oleh:
Pembimbing:
dr. Ni Made Elva Mayasari, Sp.JP
HALAMAN PENGESAHAN
Referat berjudul
GANGGUAN KONDUKSI LISTRIK JANTUNG
Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang.
KATA PENGANTAR
ii
Puji Syukur kehadirat Allah swt, zat Yang Maha Kuasa dengan segala
keindahan-Nya, zat Yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang
terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk.
Alhamdulillah berkat kekuatan dan pertolongan-Nya penulis dapat
menyelesaikan referat yang berjudul “Gangguan Konduksi Listrik Jantung”
sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang di Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
Dalam penyelesaian referat ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan maka dari itu kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
dr. Ni Made Elva Mayasari, Sp.JP selaku dosen pembimbing.
Semoga Allah swt membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis
menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu
hanya milik Allah. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang...........................................................................................1
1.2.Maksud dan Tujuan...................................................................................2
1.3.Manfaat......................................................................................................2
2.3
BAB III KESIMPULAN................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
iv
\
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Teoritis
1) Bagi Institusi
Diharapkan referat ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan
sebagai tambahan referensi dalam bidang ilmu penyakit dalam
terutama mengenai gangguan konduksi listrik jantung.
2) Bagi Akademik
Diharapkan referat ini dapat dijadikan landasan untuk penulisan
karya ilmiah selanjutnya.
2.1.1. Manfaat Praktis
Diharapkan agar dokter muda dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dari referat ini dalam kegiatan kepaniteraan klinik senior
(KKS) dan diterapkan di kemudian hari dalam praktik klinik.
\
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Pada sel pacemaker, terjadi inisiasi sendiri dari sel tersebut untuk
mencetuskan depolarisasi. Sifat ini dikenal sebagai automatisitas
dimana sel mengalami depolarisasi spontan selama fase 4. Sel yang
memiliki kemampuan seperti ini termasuk nodus SA dan nodus AV. 12
Perbedaan potensial aksi pada sel otot jantung dibandingkan
dengan sel pacemaker terlihat pada tiga hal yakni: 12
1) Maximum negative voltage atau tegangan negatif maksimal pada
sel pacemaker adalah -60 mV . Hal ini mengakibatkan fast sodium
channel menjadi tidak aktif .
2) Fase 4 pada sel pacemaker tidak menunjukkan garis datar namun
berupa penanjakan ke atas (upward slope). Penanjakan ini
menandai suatu depolarisasi spontan bertahap. Depolarisasi
spontan ini menimbulkan gambaran arus yang disebut pacemaker
current, dan dikenal juga sebagai funny current sehingga
diistilahkan sebagai If. Ion yang bertanggung jawab terhadap
proses ini adalah ion Na+ . namun bukan melalui fast sodium
channel melainkan melalui kanal pacemaker selama masa
repolarisasi.
3) Fase 0 rapid upstroke pada sel pacemaker tidak setinggi dan
securam ada sel miosit, dikarenakan fast sodium channel tidak
terbuka pada sel pacemaker.
• Hypoxia
• Myocardial ischemia/infraction
Sinus arrest/pause karena peningkatan tonus vagus tidak
memerlukan perawatan tetapi mungkin bijaksana untuk mengamati
pasien selama 24 jam (termasuk pemantauan EKG). dalam semua
situasi lain kondisi yang mendasarinya harus ditargetkan dan, jika
perlu, bradikardia harus diobati.18
2. Blok Sinoatrial
Blok Sinoatrial (SA) menyiratkan bahwa impuls yang
dikeluarkan dalam SA node tidak dilakukan ke atrium atau dengan
penundaan.9
besar dari 200 msec (Gambar 6). Biasanya blok-blok ini tidak
signifikan secara klinis, dan dapat disebabkan oleh berbagai
kondisi. Ritme ini biasanya yang paling tidak berbahaya, yang
membutuhkan tidak lebih dari tindak lanjut rutin.6
2. Blok AV Derajat 2
Blok jantung derajat kedua meliputi dua subtipe: Mobitz tipe 1
(juga dikenal sebagai Wenckebach) dan Mobitz tipe 2. Hubungan
antara P dan QRS sangat penting dalam membedakan antara blok-
blok ini.6
Pada Mobitz tipe 1, interval PR secara progresif memanjang
hingga waktu konduksi sangat besar sehingga ventrikel tidak dapat
17
melakukan, dan ada “beat yang jatuh,” atau tidak adanya kompleks
QRS setelah gelombang p (Gambar 7). Mirip dengan derajat
terpisah, terlepas dari satu sama lain. Pola ini hampir selalu
menunjukkan laju ventrikel lebih lambat daripada laju atrium, dan
dapat menyebabkan bradikardia yang mengancam jiwa.6
hadir.
27
BAB III
KESIMPULAN
Sistem konduksi jantung terdiri dari sekelompok sel otot jantung khusus di
dinding jantung yang mengirimkan sinyal ke otot jantung sehingga menyebabkan
terjadinya kontraksi. Komponen utama dari sistem konduksi jantung adalah nodus
SA, nodus AV , berkas His, berkas cabang, dan serat Purkinje. Kontraksi jantung
yang ritmis bergantung kepada pembentukan dan penjalaran impuls yang teratur
di sepanjang jalur konduksi ini.
Potensial aksi pada sel pacemaker bersifat mampu melakukan depolarisasi
spontan dan oleh karena kecepatannya yang paling tinggi, maka nodus SA
menjadi native pacemaker pada jantung.
Gangguan konduksi adalah masalah pada sistem kelistrikan yang membuat
jantung berdetak dan mengontrol laju serta irama. Gangguan konduksi dapat
terjadi dimanapun disistem konduksi jantung. Ada tiga jenis blok konduksi
menurut anatominya ; Blokade nodus sinus, blockade atrioventricular (AV),
blockade cabang berkas.
Blok Nodus SA mengeluarkan impuls seperti biasa, tetapi gelombang
depolarisasi yang keluar segera di blok dan tidak dihantarkan ke jaringan atrium.
Pada EKG, blok ini tampak seperti jeda pada siklus jantung normal.
Blok atrioventricular (AV) menyebabkan penembakan yang tertunda
secara intrinsik atau penghalang untuk mematikan sistem Purkinje dan sebagai
hasilnya dapat menyebabkan bradikardia dan hipoperfusi pada organ vital. Blok
AV dibagi menjadi; derajat 1, derajat 2, dan derajar 3.
Blok cabang berkas/ BBB blokade cabang berkas adalah perubahan dari
konduksi ventrikel yang dapat menyebabkan Dissynchrony Ventrikel dan Heart
Failure (HF). Biasanya untuk melihat ventrikel abnormal ini konduksi dengan
Heart Failure (gagal jantung), karena BBB dan HF sebagian besar disebabkan
oleh etiologi yang sama. Cabang berkas (bundle) terbagi menjadi cabang-cabang
bundel kiri dan kanan. Cabang bundel kiri terbagi lagi menjadi hemi-fasikula
anterior dan posterior.
28
\
DAFTAR PUSTAKA
1. Park DS , Fishman GI. The Cardiac Conduction System. Circ. 2011; 123: p. 904-
915.
2. Christoffels C , Moorman AFM. Development of the Cardiac Conduction System.
Why Are Some Regions of the Heart More Arrhythmogenic Than Others? Circ
Arrhythmia Electrophysiol. 2009; 2: p. 195-207.
3. World Health Organization. The top 10 causes of death. Retrieved from World
Health Organization. 2017. http://www.who.int/mediacentre/factsh eets/fs310/en.
4. Rendayu & Sukohar, A. Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk
Penyembuhan Pasien Aritmia. Majority. 7(3); 2018. p.249-254.
5. National Heart, Lung, and Blood Institute. Conduction Disorders. 2018.
https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/conduction-disorders.
6. Chan TC, Brady WJ, Harrigan RA, Oranato JP, Rosen P. ECG in Emergency
Medicine and Acute care. 2005. Elsevier Mosby. New York, NY.
th
Need, 8 ed. USA: Lippncott Williams & Wilkins. EGC. 2016.
29
30