Makalah Aqidah Klompok 12
Makalah Aqidah Klompok 12
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
ARDIANSYAH
ABDURAHMAN KHAERI
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
Makalah Akidah Akhlak II disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah di STAI Al-Gazali Barru. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
perwakilan dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................2
C.Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A.Kesimpulan.............................................................................................12
B.Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tak dapat dihindari dalam kehidupan
lebih baik,” ujar Mahbub. Di samping itu, lanjutnya, perlu dipahami bahwa
teknologi terkadang memiliki dua sisi, baik sisi positif maupun negatif, tergantung
bagaimana seseorang memanfaatkannya. Dan Al-Qur’an dalam hal ini akan selalu
mencontohkan, adanya komunikasi online, jual beli online, hingga jual beli saham
mengenai hukumnya. “Sekarang banyak yang bertukar sapa melalui media sosial,
apakah hal tersebut sudah dihukumi sebagai silaturrahim, kan kalau silaturrahim
4
yang kita pahami adalah secara fisik, apakah itu pahalanya sama atau tidak? Nah
di sini dapat kita dilihat dampak dari teknologi yang begitu besar adalah adanya
implikasi yang serius dalam suatu hukum,” paparnya. Merujuk dari kaidah
hukum selalu berubah sesuai dengan perubahan ruang dan waktu. “Kalau dalam
konteks teknologi, saya akan mengatakan bahwa hukum itu sesuai dengan
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
pendidikan islam
6
BAB II
PEMBAHASAN
dari sintesis sains atau natural sciencies dengan teknik. Sains adalah hasil
dan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu yang akan menguasai perkembangan
teknologi adalah bangsa-bangsa yang memiliki etos kerja keilmuan yang tinggi
serta anggaran yang besar. Itulah sebabnya, negara-negara yang melahirkan dan
Jepang, Korea, Finlandia, dan China, misalnya termasuk negara yang melahirkan
samping memiliki modal, juga memiliki modal etos kerja dan ketekunan di atas
ini memasuki era baru pendidikan, akan tetapi permasalahan yang ada itu
7
Hal ini didukung oleh banyaknya sekolah atau lembaga pendidikan yang masih
belum mampu menciptakan miliu belajar yang baik. Keterbatasan sarana dan pra-
peran agama menjadi sangat penting. Sebagai pengendali sikap dan tingkah laku,
ia tidak boleh dilepaskan dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang tidak
diimbangi dengan agama akan sia-sia, bahkan ia dapat menjadi bumerang yang
orang-orang yang beriman diantara kamu sekalian dan yang berilmu beberapa
mengetahui teknologi. Maka merupakan suatu hal yang keliru ketika ada beberapa
golongan yang menuduh Islam adalah agama yang jadul, agama yang ketinggalan
belajar.
Dalam surah al-‘Alaq ayat 1-5, kalimat “baca” adalah terminologi yang
riset terhadap teknologi yang ada. Kita sebagai umat Islam tidak diperkenankan
untuk melepaskan diri dari teknologi, dan menganggapnya sesuatu yang bid’ah,
karena dengannya-lah kita dapat menghadapi tantangan zaman yang ada. Apalagi
8
Lebih jauh lagi, Islam dengan seluruh nilai dan ajarannya adalah satu komponen
yang sangat penting untuk menjadi penyeimbang kemajuan teknologi. Maka nilai
dan ajaran ini harus ditanamkan kepada anak bangsa semenjak dini. Salah satu
yang tidak diimbangi dengan pendidikan Islam akan menjadi salah satu penyebab
Berbagai usaha dapat dilakukan, dimulai dari pendidikan anak oleh orang
kontrol akses dengan penggunaan perangkat jaringan internet yang dapat dilihat
secara terbuka (tidak melalui wifi), agar seluruh keluarga bisa mengetahui konten
apa yang diakses anak-anak. Penggunaan wifi bisa menyebabkan anak membuka
konten informasi dalam internet secara tertutup (di kamar), yang tidak dapat
dikontrol. Kemudian ketika anak di sekolah harus ada pengawasan dalam hal
9
Dampak negatif ini perlu disaring atau bahkan diblokir meski hal ini tidak
kebijakan pemantauan dan sensor terhadap konten negatif, yang dilakukan oleh
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Namun demikian, tetap saja ada
ini mencapai hasil yang sempurna. Meski demikian, upaya-upaya ini tetap perlu
dilakukan. UU ITE juga sangat penting dan diperlukan untuk mengurangi dampak
negatif. Peraturan ini bisa menjadikan pengguna juga memiliki kontrol untuk
pintar dalam memilah informasi yang benar dan sehat. Self-censor ini harus
diajarkan dimulai sejak usia dini, dan dalam hal ini peran orang tua menjadi
sangat penting.
pada era saat ini, dari berbagai aspek, termasuk yang positif dan yang negatif dari
keterbukaan informasi ini. Oleh karena itu, mau tidak mau ulama/tokoh agama
10
dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Ulama/tokoh agama perlu menjelaskan
persoalan ini yang dikuatkan dengan dalil-dalil, baik yang berasal dari teks suci
(naqli) maupun dalil-dalil secara rasional dan ilmiah (aqli). Masyarakat saat ini
memang memanfaatkan teknologi informasi tetapi dari sisi lain harus ada kontrol
agar tidak terjadi degradasi moral, terutama pengaruh yang harus dicegah adalah
religius, tidak hanya terbatas yang membahayakan secara langsung orang lain,
misalnya tindak kekerasan, penipuan, korupsi, dan lain-lain. Degradasi moral juga
mencakup perilaku yang merugikan diri sendiri meski tidak secara langsung
Indonesia dikenal bukan hanya negara yang sangat indah, namun juga dikenal
dengan negara yang sangat ramah dan bermoral. Namun tawuran pelajar, bullying, kasus
mutilasi, dan lain sebagainya yang terjadi saat ini membuat anggapan itu semuanya sirna
seketika. Memang tidak dapat dipungkiri dalam suatu kehidupan pasti ada problematika.
Namun hal tersebut menandakan masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami gejala
degradasi moral. Degradasi moral yang terjadi dibangsa ini melanda berbagai lini
masyarakat, salah satunya yang sering terjadi pada sektor remaja. Generasi muda
tentunya memiliki peranan sangat penting bagi suatu bangsa. Karana dipundaknya lah
nasib bangsa kedepannya digantungkan. Namun pada kenytaanya kondisi saat ini banyak
11
remaja atau generasi muda yang bersikap amoral dan tetntunya jauh dari harapan para
sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa
moral yang perlu mendapatkan perhatian agar berubah ke arah yang lebih baik; 1)
Penggunaan bahasa yang tidak baik, 8) Kematangan seksual yang terlalu dini dan
pada generasi muda saat ini. Ada dua poin penting yang dirasa cukup berperan
dalam hal tersebut, yaitu; keluarga/orang tua dan lingkungan (baik di dalam
maupun di luar sekolah). Keluarga dinilai sebagai faktor yang paling dominan
madrasah pertama bagi remaja. Namun pada kenytaannya banyak para orang tua
yang kurang paham tentang perannya tersebut. Para orang tua beranggapan
bahwa pendidikan bagi anak-anaknya cukup pada rana sekolah saja dan hal yang
jadi sorotan utama orang tua kepada anaknya hanyalah persoalan nilai raport.
Ketika bagus dipuji dan ketika buruk dimarahi, tanpa menanyakan pemahaman
anaknya berkenaan dengan mata pelajaran tersebut. Secara tidak langsung orang
12
tua mengejarkan bahwa hasil lebih penting dari pada proses. Maka dari itu
Selain itu banyak orang tua siswa yang tidak sepenuhnya mendukung
pengajaran yang ada di sekolah. Banyak orang tua siswa yang melaporkan para
guru yang memberi sanksi fisik kepada anaknya. Hal tersebut membuat para guru
takut untuk memberi sanksi kepada siswa yang bersalah, sehingga banyak murid
yang berani kepada gurunya. Kurangnya pengawasan oleh orang tua terhadap
Emosional, maupun sosial. Maka dari itu peran sekolah terbilang cukup
Pendidikan saat ini dirasa belum mampu sepenuhnya untuk membentuk moral
siswanya. Kebanyakan para pendidik dalam mengajar hanya gugur kewajiban saja
dalam mengajar. Para siswa lebih ditonjolkan dalam hal intlektual saja dan
Ketika ujian nasional (UN) mata pelajaran yang diujikan hanya mata pelajaran
13
Sehingga para siswa beranggapan bahwa intlektualitas/kepintaran siswa jauh lebih
penting dibandingkan moral siswa tersebut. Hal tersebutnya harusnya dikaji ulang
Degradasi moral pada remaja Indonesia dapat diperbaiki apabila kedua lini
tersebut menjalankan perannya dengan baik dan penuh kesadaran dalam hal
mendidik remaja saat ini. Alangkah lebih baiknya juga apabila kedua lini tersebut
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi adalah salah satu akibat dari kemajuan teknologi. Derasnya
peran agama menjadi sangat penting. Sebagai pengendali sikap dan tingkah
yang tidak diimbangi dengan agama akan sia-sia, bahkan ia dapat menjadi
B. Saran
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
15
DAFTAR PUSTAKA
Amal, Taufik Adnan, Islam dan Tantangan Modernitas, Studi Atas Pemikiran
Hukum Fazlur Rahman, (Cet. VI ; Bandung :
Mizan, 1996)
.
Hasibuan, N, Peran Islam dalam perkembangan teknologi pendidikan.
(LOGARITMA: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan dan Sains,
2014).
16