Anda di halaman 1dari 4

Nanda Azzahra

180110220041

Sastra Budaya Digital (B)

REVIEW FILM

Judul : The Matrix 

Tahun rilis : 1999

Sutradara : The Wachowskis

Pemeran : Keanu Reeves, Laurence Fishburne, Carrie Anne Moss, Hugo Weaving, Joe
Pantoliano

“The Matrix” merupakan salah satu film fiksi ilmiah yang tergolong bagus dalam segi
alur, tema, maupun visual pada zamannya. Efek visualnya yang futuristik dan inovatif, serta
adegan pertarungannya yang penuh aksi sangat menghibur para penonton sehingga film ini
menjadi salah satu film yang paling dihormati dalam sejarah perfilman.

Bila mengamati jalan ceritanya, “The Matrix” tidak lebih dari film-film action lain;
tokoh utama yang tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan, kemudian ditempa dengan
latihan rutin yang berat, melakukan misi penyelamatan, bertemu musuh besar, sempat tak
berdaya namun ditutup dengan kemenangan. Tetapi tokoh utama yang seperti inilah yang
banyak digemari penonton, yakni seorang pahlawan yang berjuang melawan dunia maya
yang tidak nyata.

Untuk lebih jelasnya, “The Matrix” mengisahkan tentang Neo—seoarang peretas


yang aslinya bernama Thomas Anderson—tiba-tiba mendapatkan pesan aneh bertuliskan
“The Matrix” di layar monitornya. Lalu ia menuruti arahan pada pesan tersebut untuk
mengikuti pria bertato kelinci putih pergi ke bar demi mencaritahu maksud dari pesan yang ia
dapatkan. Disana, ia bertemu dengan Trinity, peretas incaran Agen Smith yang berhasil lolos
dari kejaran mereka. Mengetahui bahwa Neo juga merupakan seorang peretas, Trinity
mengatakan bahwa mungkin Morpheus paham isi dari pesan itu dan menyarankan untuk
segera menemui Morpheus yang dianggap sebagai teroris. Trinity juga berkata bahwa bisa
jadi Neo juga berada dalam ancaman. Benar saja, saat dalam perjalanan pulang, Neo dikejar
oleh agen polisi yang dipimpin oleh Agen Smith. Pada suatu pagi, seseorang yang mengaku
sebagai Morpheus menghubunginya untuk bertemu. Dari sinilah konflik film “The Matrix”
dimulai.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa film inipun memiliki kekurangan, seperti pada
beberapa bagian dari ceritanya terlalu kompleks dan sulit dipahami, juga beberapa dialog
pada film ini terasa sedikit klise, dapat ditemukan di banyak film lainnya. Selain itu, ada
beberapa adegan pada film ini yang terlalu gelap sehingga tidak dapat terlihat.

Judul : Her

Tahun rilis : 2013

Sutradara : Spike Jonze

Pemeran : Joaquin Phoenix, Scarlett Johansson, Amy Adams, Rooney Mara dan Olivia
Wilde

“Her” adalah sebuah film drama romantis fiksi ilmiah yang menggambarkan
hubungan antara manusia dengan teknologi dan kemanusiaan. Film ini menceritakan kisah
cinta antara Theodore Twombly (diperankan oleh Joaquin Phoenix) dan Samantha (suara
Scarlett Johansson), sebuah sistem operasi canggih yang memiliki kecerdasan buatan.

Theo adalah seorang pria kesepian yang rumah tangganya telah kandas. Kondisinya
yang kesepian karena ditinggal sang istri ditambah dengan hubungan kurang harmonis
dengan orang tuanya membuat Theo menjadi sosok yang tertutup. Dia juga sulit
mengekspresikan dirinya. Lalu, suatu hari dirinya melihat sebuah iklan sistem operasi pintar.
Keunggulan yang ditawarkan tidak hanya sekedar mampu berbicara. AI ini mampu
menanggapi pemiliknya secara emosional.

Merasa sistem operasi ini adalah jalan keluar, Theo pun mencoba menggunakannya.
Di sinilah awal perkenalan Theo dengan Samantha. Karena kepintarannya, Samantha pun
mampu menemani keseharian Theo, dimanapun dan kapanpun Theo berada. Theo yang
kesepian dengan sifatnya yang tertutup akhirnya jatuh hati pada Samantha. Sementara itu,
Samantha yang pintar dan mampu mempelajari emosi manusia pun ‘mencoba menjadi’
manusia.

Secara keseluruhan, “Her” adalah film yang dibuat dengan indah yang
mengeksplorasi persimpangan antara teknologi dan hubungan manusia dengan cara yang
menggugah pikiran dan menggugah emosi. Film ini menggambarkan bagaimana teknologi
dapat memberikan kenyamanan dan kebahagiaan pada manusia, tetapi pada saat yang sama
juga menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan tentang kemanusiaan. Esensi dari
kesepian dan cinta dalam film ini tersampaikan dengan baik.

Gaya visualnya sedikit berbeda dari film fiksi ilmiah pada umumnya. Film “Her” ini
menyajikan warna-warna pastel yang lembut dan desain futuristik namun retro, yang secara
visual sangat mencolok dan menciptakan suasana seperti mimpi yang melengkapi tema cerita.
Sayangnya, pacing film ini terkadang terasa lambat, tetapi pada akhirnya menambah sifat
introspektif dan kontemplatif dari cerita ini.

Judulu : Tron: Legacy

Tahun rilis : 2010

Sutradara : Joseph Kosinski

Pemeran : Joaquin Phoenix, Scarlett Johansson, Amy Adams, Rooney Mara dan Olivia
Wilde

Film “Tron: Legacy” ini bercerita soal Sam yang telah kehilangan ayahnya selama
kurang lebih 20 tahun. Ayahnya yang bernama Kevin Flynn, tiba-tiba saja hilang tanpa jejak.
Suatu hari, Alan Bradley, salah satu pekerja perusahaan dan sahabat ayahnya menemukan
video dari Kevin. Bradley memberi tahu tentang video tersebut kepada Sam untuk
mengungkapkannya. Dalam masa penyelidikan itulah, Sam tersedot dan terjebak di yang ia
yakini merupakan dunia realitas virtual atau vidio gim yang disebut "The Grid". Dalam
perjalanannya, ia bertemu dengan Quorra, seorang sekutu yang membantunya menavigasi
dunia Grid yang berbahaya dan bertempur melawan pemimpinnya yang jahat, Clu.

Film ini merupakan film berteknologi 3D terbaik dari Walt Disney. Namun
sayangnya, alur cerita film ini cukup lemah dan perkembangan karakternya tidak mencolok,
seolah melupakan bahwa naskah cerita yang padat dan berisi merupakan sesuatu yang sangat
berarti dalam sebuah film. Visual dalam film ini sangat memikat, namun kurang ‘berisi’.

Persamaan Dari Ketiga Film


“The Matrix”, “Tron Legacy”, dan “Her” sama-sama merupakan film fiksi ilmiah
dengan tema yang berbeda dan menceritakan kisah yang berbeda. Namun, ada beberapa
hubungan dan kesamaan di antara ketiganya yaitu:

1. Mengangkat mengandung sifat realitas dan bagaimana teknologi memengaruhi


pemahaman manusia, juga meneliti bagaimana teknologi dapat menghubungkan
kita sekaligus mengisolasi kita dengan orang lain.
2. Ketiga film ini bertemakan teknologi modern dan futuristik, yang mana
penggunaan efek visual dan sinematografi bergaya untuk menciptakan dunia yang
unik dan impresif.
3. Terakhir, ketiga film ini membahas tema identitas, realitas, dan penemuan diri.
Dalam "The Matrix," Neo harus menerima identitas aslinya sebagai orang yang
terpilih, sementara dalam "Tron: Legacy," Sam Flynn bergulat dengan warisan
ayahnya dan tempatnya di dunia. Dalam "Her," Theodore harus menghadapi
keterbatasan emosinya sendiri dan belajar untuk terhubung dengan orang lain
dengan cara yang lebih bermakna.

Anda mungkin juga menyukai