Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
hanya psikomotor, tetapi juga emosional yang harus terpenuhi secara optimal
dalam pelaksanaan pendidikan yang efektif terlepas dari ruang dan waktu.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai berusia 6
tahun. Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang atau yang biasa disebut dengan usia emas (golden age).
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
Allah yang dilahirkan melalui ibunya yang harus di jaga dan di didik oleh
orang tuanya mulai dari lahir hingga usia 7 tahun. Anak usia dini dalam islam
disebut dengan istilah As-Sobiyy atau At-Thifl. Oleh karena itu diambilah
Athfal (kanak-kanak) merupakan bentuk jamak dari At-Thifl (anak kecil). Saat
Raudhatul Athfal (RA) merupakan pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur
formal yang setara dengan Taman Kanak-kanak, namun jika RA ada di bawah
Melalui lembaga pendidikan satu ini diharapkan agar anak didik dapat
tersebut terdapat beberapa aspek yaitu kognitif atau daya pikir anak, sosial
emosional, motorik kasar dan halus, seni, bahasa kemandirian, selain itu
dasar aqidah dan berjalan sesuai dengan nilai agama yang baik sesuai dengan
agama yang anak didik anut tersebut, kebiasaan baik yang di asah dan
diharapkan orang tua dan guru, mengetahui dan mempraktekkan dengan baik
dan benar seluruh ilmu dan keterampilan dasar berdasarkan kebutuhan, usia
dan tingkat perkembangan dan memiliki keinginan kuat dan semangat belajar.
potensi siswa baik fisik maupun psikis menurut enam aspek perkembangan
anak yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu nilai-nilai agama dan moral,
sosial emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa dan seni bagi anak didik
sesuai dengan rencana dan hal ini tidak bisa orang dewasa paksakan karena
akan membuat anak menjadi tertekan dan tetap saja potensi tersebut
saat anak didik telat ke sekolah, anak didik masuk dengan tidak tertib, anak
yang tidak mengantri dengan baik, anak yang tidak menaruh kembali barang
yang sudaah di pakai pada tempatnya seperti menuruh tas dan sepatu, dan
orang tua dalam pola asuh terhadap anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh
perkembangan anak dan masa depannya. Artinya, pola asuh orang tua akan
tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan
datang.
generasi yang unggul maka anak harus tumbuh dan berkembang di lingkungan
yang baik. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat, akan
tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa dan negara. Dari
keluargalah akan ter lahir generasi penerus yang akan menentukan nasib
baik maka kelak akan tumbuh generasi berkualitas dan dapat diandalkan yang
berfungsi dengan baik, bukan tidak mungkin akan menghasilkan generasi yang
baik ayah, ibu maupun saudara-saudaranya. Maka orang tua dalam keluarga
mempunyai kewajiban untuk memperhatikan anak-anaknya serta mendidik
nya.
pertama bagi anak. pengalaman yang dimiliki anak tersebut akan menentukan
pola pikir, karakter dan sifat alami dari seorang anak. Dalam keluarga orang
yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak adalah orang tua.
Peran ibu meliputi hal-hal seperti mengasuh dan menjaga anak, memberikan
ibu seharusnya bahu membahu dalam mengasuh anak, karena konsep diri anak
akan dipengaruhi oleh model orang tuanya. Tugas seorang ayah secara
anak- anaknya.
Ayah membebankan tugas pada setiap anggota keluarga dan mendidik anak
orang tua yang harus berdiri pada posisi terbaik, untuk dijadikan pola dan
pedoman tata kelakuan bagi anak-anak. Orang tua memiliki misi yang sangat
kemajuan dalam suatu lingkungan keluarga. Orang tua yang baik, akan selalu
kedisiplinan secara intens, yang hasilnya akan bisa membekas dan meningkat
terus sampai anak mencapai kedewasaan. Melatih dan mendidik anak dalam
memahami peraturan. Anak akan dapat mengerti kapan saat yang tepat untuk
itu sendiri ada dalam keseharian hidup anak. Kondisi kejiwaannya memang
masih butuh untuk diatur, supaya anak merasa tentram bila hidup teratur.
tua dalam mendidik anak, maka akan mengganggu penerapan disiplin pada
anak.
dalam mengikuti peratuaran sekolah, juga mengajarkan anak agar disiplin setia
dapat anak teladani, ini sebagai contoh konkret dalam penanaman kedisiplinan
seperti disiplin tepat waktu, etika makan, etika berbicara, cara mengajukan
lingkungan keluarga.
ICHSAN pada anak kelompok B teramati bahwa ada beberapa anak yang
mampu melakukan kegiatan disiplin, seperti datang tepat waktu, anak masuk
di kelas dengan tertib, anak menyimpan sepatu pada tempatnya, anak antre
saat mencuci tangan di wastafel, disiplin saat bermain dan beberapa anak yang
judul: “Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Perilaku Disiplin Pada Anak
disiplin anak?
tercapai. Maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada peran orang
tua dalam menerapkan perilaku disiplin pada anak anak usia dini terhadap
Tahun 2023.
a. Bagi Lembaga
b. Bagi Guru
tepat, guna membentuk kejiwaaan pada diri anak untuk memahami peraturan,