BAB 2

DASAR TEORI
2.1. Pengertian
2.1.1. Pengertian Palu Terak

Pada bengkel kerja bangku terdapat bebrbagai macam peralatan

guna menunjang kegiatan praktek kerja bangku salah satunya adalah palu
terak.Palu terak adalah sebuah alat kerja manual yang digunakan dalam
membersihkan terak-terak setiap selesai pengelasan atau pada waktu akan
menyambung suatu jalur las yang terputus.
Pada palu terak mempunyai ujung yang berbentuk pahat dan
runcing. Ujung yang runcing dipakai dalam membuang rigi-rigi pada bagian
yang berbentuk sudut, sedangkan ujung yang berbentuk pahat
dipergunakan pada permukaan rigi-rigi yang rata.
Dalam konteks matematika palu terak merupakan benda bangun
ruang yang terdiri dari tabung, balok, dan prisma segitiga yang memiliki
volume dan luas permukaan pada masing-masing bagian bangun ruang.
Sehingga dapat kita hitung seluruh volume dan luas permukaan palu terak
yang didapatkan dari penghitungan pada bagian-bagian bangun ruang
tersebut.
2.1.2. Pengertiaan Tabung

Tabung merupakan salah satu bangun ruang yang sering dijumpai

bentuknya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bengkel praktek kerja
bangku dijumpai juga peralatan atau benda berbentuk tabung seperti
tabung oksigen dan asetilin, poros, gagang palu dan lain-lainnya. Menurut
Rani Patty (2021: 6) Tabung merupakan bangun ruang yang memiliki sisi
lengkung. Tabung memiliki 3 bidang sisi utama yaitu bidang sisi alas yang
disebut alas tabung, bidang lengkung yang disebut dengan selimut tabung
dan bidang atas yang disebut tutup tabung.

2.1.3. Pengertian Balok

Salah satu bangun ruang adalah balok, bentuknya hamper mirip

dengan kubus yang bersisi persegi panjang. Menurut Syahbana, A. (2015:
5). Balok adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah
 bangun datar namun tidak berbentuk persegi tetapi gabungan antara
persegi dengan persegi panjang atau persegi panjang dengan persegi
panjang.

2.1.4. Pengertian Prisma Segi Tiga

Pengertian bangun ruang prisma seperti yang dikutip dari Heruman

(2008: 110) mengemukakan Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
dua bidang sejajar. Dua bidang sejajar itu dinamakan bidang alas dan
bidang atas.

2.2. Rumus Umum

2.2.1. Rumus Umum Tabung
a) Luas permukaan tabung = luas alas + luas atas + luas selimut tabung
= πr2 + πr2 + 2πrt
= 2πr2 + 2πrt
 = 2πr (r + t)
b) Volume tabung = luas alas x tinggi tabung
= πr2 t

2.2.2. Rumus Umum Balok

a) Luas permukaan balok = 2 x (panjang balok.lebar balok + panjang
balok.tinggi balok + lebar balok.tinggi balok)
= 2 × (p.l + p.t + l.t)
b) Volume balok = luas alas (panjang balok x lebar balok) x tinggi
balok
= (p × l )× t
2.2.3. Rumus Umum Prisma Segi Tiga
a) Luas permukaan prisma segi tiga = (2 x luas alas) + (keliling alas x
tinggi prisma)
= (2 x ½ x a x t) + ((a+b+c) x t
prisma)
b) Volume prisma segi tiga = luas alas x tinggi prisma
= (½ x a x t) x t prisma

Rani Patty. (2021). Volume Tabung. Jurnal Volume Tabung Rani Patty, 6-8.
Syahbana, A. (2015). Alternatif Pemahaman Konsep Umum Volume Suatu Bangun
Ruang. Edumatica. Jurnal Pendidikan Matematika , 5.
L Munawaroh. (2012). Materi Bangun Ruang Prisma dan Limas. Jurnal bangun
Ruang, 43-44.
Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika SD. ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset,
2008), 110-115.
 BAB 3
Pembahasan
3.1. Proses Pengukuran
3.1.1. Pengukuran Kepala Palu

45mm 35mm

15mm

15mm

3.1.2. Pengukuran Pegangan Palu

35mm

15mm

250mm
m
3.2. Perhitungan Volume
3.2.1. Kepala Palu

I II
Kita bagi menjadi dua bagian ruang I dan II
 Bangun I berbentuk balok
V = p × l×t
¿ 45 × 15× 15
3
¿ 10125 mm

 Bangun II berbentuk prisma trapesium

V =Luas alas trapesium × Tinggi prisma

(1
)
¿ × ( 15+5 ) ×35 × ( 15 )
2
¿ 350 ×15
3
¿ 5250 mm
 Total Volume bangun I dan II
¿ 10125+5250

¿ 15375 mm3

3.2.2. Volume Pegangan Palu

A

B D

Pegangan palu memiliki alas yang

berbentuk oval, jadi untuk menghitung volumenya adalah
V =Luas alas ×Tinggi
 1
¿ π ( AC×BD ) ×250 mm
2
1
¿ ×3,14 ( 15+35 ) × 250
2
¿ 3,14 ×25 × 250
3
¿ 19625 mm

3.2.3. Total Volume

Volume Palu terak = V kepala palu + V pegangan

¿ 15375 mm3 +19625 mm 3

3
¿ 35000 mm

3.3. Perhitungan Luas alas