LAPORAN PRAKTIKUM AMDAL I1 Revq
LAPORAN PRAKTIKUM AMDAL I1 Revq
DISUSUN OLEH :
DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui, Mengetahui,
Koordinator Asisten Koordinator Asisten
Mengetahui,
Dosen Pengampu Praktikum
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
Lautan 2023 ini, maka dari itu kami akan menerima segala kritik dan saran
mengenai laporan ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Semoga
laporan ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi para pembaca untuk ke
depannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
iii
4.2.8Gangguan Lalu Lintas Darat (Traffic) dan Kerusakan Infrastruktur
Jalan..............................................................................................32
4.2.9 Gangguan Terhadap Flora Darat....................................................34
4.2.10 Gangguan Terhadap Fauna Darat..................................................37
4.2.11 Gangguan Terhadap Fauna Air......................................................38
4.2.12 Peningkatan Kesempatan Kerja.....................................................39
4.2.13 Perubahan Pola Mata Pencaharian................................................40
4.2.14 Perubahan Tingkat Pendapatan.....................................................42
4.2.15 Perubahan Persepsi Masyarakat...................................................43
4.2.16 Gangguan Terhadap Adat Istiadat (Nilai dan Norma).....................45
4.2.17 Peningkatan Peluang Kerja............................................................47
4.2.18 Gangguan Kesehatan Masyarakat.................................................48
4.3 Tahap Pasca Konstruksi.......................................................................49
4.3.1 Perubahan Kualitas Air...................................................................50
4.3.2 Perubahan Kualitas Udara.............................................................51
4.3.3 Perubahan Topografi......................................................................52
4.3.4 Perubahan Tingkat Pendapatan.....................................................57
4.3.5 Peningkatan Ekonomi Lokal...........................................................58
5.1 Kesimpulan...........................................................................................61
5.2 Saran....................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62
LAMPIRAN.........................................................................................................66
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I. PENDAHULUAN
dasar perairan, sungai, ataupun laut. Dikutip dalam KBBI, bahwa reklamasi
Salah satu dampak postif dari reklamasi yaitu peningkatan kualitas dari
Provinsi Jawa Timur. Pelabuhan ini menjadi tempat pendaratan ikan skala
besar dari berbagai jenis ikan konsumsi yang ditangkap dari laut selatan
1
(Yona et al., 2021). Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondokdadap adalah
salah satu pusat pendaratan perikanan Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT)
112°40’55" BT. Total hasil tangkapan perikanan laut menurut Badan Pusat
tangkapan ikan laut di Kabupaten Malang didominasi ikan pelagis kecil dan
pelagis besar dengan jenis hasil tangkapan ikan tertinggi adalah cakalang
merupakan area hasil reklamasi. Tanah yang dipakai untuk reklamasi ini
fungsional ini memiliki limbah yang dihasilkan dari proses hasil perikanan.
dimulai pada tahun 2007, dan dermaganya selesai dibangun pada tahun
2
1.2 Tujuan
Sendang Biru
pembangunan.
dilaksanakan pada 5 April 2023 pukul 12.50 – 13.15 WIB di Gedung C kelas
3.3; Praktikum I dilaksanakan pada 9 April 2023 pukul 09.00 – 11.00 WIB di
Praktikum III dilaksanakan pada 18 April 2023 pukul 11.00 – 12.30 WIB
Akhir Praktikum (UAP) dilaksanakan pada 2 Juni Mei 2023 pukul 16.00 –
luring. Berikut Merupakan gambar dari peta lokasi dari praktikum lapang di
3
Gambar 1. Peta Lokasi Kajian Pelabuhan Sendang Biru
(Sumber: Dokumentasi Pribadi,2023)
kilometer sebelah selatan Kota Malang. Fungsi utama pelabuhan ini adalah
sebagai tempat pendaratan ikan skala besar dari berbagai jenis ikan
lemuru, sebuah jenis ikan pelagis kecil yang digunakan dalam produksi ikan
sarden lokal dan merupakan salah satu ikan yang populer dikonsumsi oleh
4
masyarakat. Selain sebagai pelabuhan perikanan, Sendangbiru juga menjadi
tempat yang populer bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan
itu pelabuhan ini berperan penting dalam mendukung ekonomi lokal dan
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Dampak ini dapat berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Pada
umumnya, dampak negatif lebih sering timbul dari adanya pembangunan ini.
6
Dampak lingkungan pesisir adalah suatu transformasi pada lingkungan
biota di lingkungan perairan yang direklamasi. Selain itu, dampak lain dari
penurunan populasi biota laut, dan pembatasan wilayah tangkap yang dapat
7
karena hasil tangkapan yang menurun. Dampak sosial lainnya adalah
arus, erosi, dan sedimentasi di suatu perairan. Ekosistem biotik juga akan
penting untuk dilakukan agar dapat menentukan besaran dan kriteria dari
8
Pembangunan reklamasi dapat menimbulkan dampak positif dan
penyediaan dan pembukaan lahan baru. Adanya lahan baru akan menjadi
dari adanya reklamasi. Sedangkan, untuk parameter biotik seperti flora dan
fauna di sekitar juga akan terdampak. Oleh karena itu, penting untuk
dampak, aspek yang terkena dampak, dan lain-lain. Adanya hal tersebut
9
2.4 Kajian Aspek Dampak
suatu daerah atau wilayah yang tidak berguna menjadi daerah yang dapat
ke wilayah pesisir dengan cara menimbun. Hal ini tentu akan berdampak
baik dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Reklamasi
pada suatu daerah perairan ataupun pesisir pantai atau daerah rawa.
reklamasi adalah aspek sosial, ekonomi, sosial budaya, dan ekologi laut.
10
Reklamasi merupakan salah satu solusi dalam menambah lahan di
menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut.
Salah satu wilayah di Jawa Timur yang dilakukan reklamasi adalah pesisir
Sendang Biru. Reklamasi ini dilakukan pada tahun 2008 untuk menambah
reklamasi. Aspek yang terdampak pada wilayah tersebut antara lain aspek
dan RPL, dan penyusunan laporan AMDAL. Berikut merupakan skema kerja
AMDAL:
11
Gambar 2. Skema Kerja AMDAL
seperti dermaga sistem listrik dan jalan. Tata letak bangunan gudang dan
fungsional yaitu dari hasil pengolahan produk ikan. GIS juga sangat
12
yang diuruk sekitar luasnya 3 ha yang dapat mempengaruhi kehidupan
Infrastruktur jalan adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting guna
membangun Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di bagian selatan Pulau Jawa.
Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ini adalah salah satu upaya
tersedianya infrastruktur di Pulau Jawa bagian selatan. Jalan Jalur Lintas selatan
13
penggunaan lahan. Lahan yang sebelum dibangunnya JJLS sebagian besar
merupakan lahan berupa tegalan, kebun atau sawah tadah hujan akan berubah
menjadi lahan pemukiman. Pembangunan JJLS tersebut harus terdapat hal – hal
Overlay, sehingga dapat diketahui perubahan jenis, luas, dan luas perubahan
2019).
beberapa dekadeini meningkat dengan sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan
menggunakan metode ini dirasa sangat tepat untuk penentuan wilayah yang
dalam penelitian ini menjadi acuan dalam penentuan lokasi kawasan industri
14
3.3 Kajian Dampak Reklamasi
Perikanan Pantai (UPT PPP) Pondokdadap pada tahun 2008 hingga 2009
lamun. Sebelum dilakukan reklamasi, ada beberapa biota laut yang memiliki
lainnya pun berpindah ke perairan dekat dermaga. Sama hal nya dengan
warga menjadi pedagang, membuka warung, mengangkut ikan atau es, dan
Pondokdadap terletak sejauh 1000 m utara Pulau Sempu yang berdiri sejak
tahun 1983. Akibat pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari proyek
ekosistem kondisi terumbu karang yang berjarak kurang dari 1 km dari lokasi
15
proyek reklamasi. Reklamasi yang dilakukan akan menimbulkan dampak sisi
positif dan juga dapat menimbulkan dampak yang kurang baik seperti akan
massa sedimen yang masuk dan dapat mempengaruhi biota air. Adanya
(Luthfi, 2018).
reklamasi pantai seluas 2,6 Ha. Penyebab lainnya yaitu, pembuangan oli
16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
menimbulkan dampak terhadap biota laut. Hal ini karena pada tahap pra
sekitar area yang direklamasi. Kegiatan ini akan berdampak pada perubahan
17
Reklamasi ini akan meningkatkan kekeruhan perairan dan merusak hutan
et al., 2018).
Fauna air tidak merasakan dampak pada tahap pra konstruksi proyek
reklamasi di Pelabuhan Sendang Biru. Hal ini dikarenakan tidak ada aktivitas
masif yang dilakukan di perairan pada tahap pra konstruksi. Penyu masih
dengan hiu martil kecil. Cumi-cumi dan gurita juga masih banyak ditemukan
di padang lamun oleh para nelayan. Cumi-cumi dan gurita berada di sekitar
halnya dengan yang lain, terumbu karang juga masih dalam kondisi seperti
semula.
wilayahnya, maka Indonesia dengan 5,8 juta km² dari 7.827.087 km²,
wilayah pesisir dan lautannya bisa dikatakan kaya akan sumber daya alam.
kota-kota besar ini melihat daerah yang selama ini terlupakan, yakni pantai
18
atau tanah untuk memperluas daratan. Proses ini dapat menyebabkan
lamun, dan hutan bakau. Organisme yang bergantung pada ekosistem ini
2019).
lingkungan banyak biota laut yang mati baik flora maupun fauna karena
Pada aspek ekologi, kondisi ekosistem di wilayah pantai yang kaya akan
akibat dampak negatif ini. Selain itu, organisme laut seperti ikan, udang, dan
populasi ikan dan sumber daya perikanan lainnya, yang berdampak negatif
19
pada mata pencaharian nelayan dan industri perikanan lokal. Hal ini dapat
pelabuhan ini sangat dipengaruhi oleh lokasinya yang berada di tepi pantai
dan dekat dengan perairan laut. Dari fauna akuatik, terdapat ±360 jenis ikan
karang, baik itu ikan ekonomis, maupun ikan non-ekonomis, siput laut, salah
satu yang paling banyak, mencapai 50 jenis, terumbu karang life form,
Sendang Biru memiliki fauna terestrial yang paling unik di Malang Selatan,
setiap jam 5 pagi terdapat burung rangkong, di mana ada 3 jenis yang
rangkong gading. Ditemukan pula elang jawa, dengan jenis elang laut dada
Organisme seperti spons dan kima mati tertimbun. Ditemukan 3 jenis kima di
20
meningkat di daerah sekitar UPT PPP Pondokdadap, entah itu sampah lokal
Pantai Sendang Biru memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar di
Jawa Timur. Daya tarik berupa tempat pelelangan ikan dan Pulau Sempu
baik secara fisik maupun moral. Kata tersebut dikutip dari salah satu warga
sekitar Sendang Biru yang merupakan pesan dari nenek moyang terdahulu
lahan sekitar menjadi sempit sekitar 3 hektar, perizinan yang tidak jelas
Harga ikan juga meningkat didorong oleh bongkar muat kapal yang semakin
21
4.1.4 Keresahan Masyarakat
dirugikan dikarenakan kapal mereka terparkir cukup jauh dari rumah. Hal ini
setempat.
Biru. Terjadinya konflik nelayan, proses perizinan yang lama dan mahal,
Biru, nelayan luar, Rukun Jaya, dan pemerintah sebagai pihak yang
22
dengan nama “ritual petik laut” setiap tanggal 27 September. Ritual ini
malam di pos kamling guna menjaga keamanan lingkungan. Selain itu, dari
bersih desa/kerja bakti tiap bulan yang dilakukan oleh warga per RT.
Program kerja desa untuk menjaga lingkungan yang belum lama digalakkan
adalah SABURO (Sapu Bumi & Segoro) yang dilakukan setiap hari Kamis
Reklamasi yang terjadi di Pantai Sendang Biru terjadi pada tahun 2006
23
sedimen ke badan perairan sekitar 2,6 Ha yang membuat perairan tersebut
yang disengaja untuk membuang oli kapal ke dalam perairan. Hal ini
dengan suhu sekitar 23°C – 30°C dan salinitas sekitar 30 – 35 ppt. Apabila
suatu perairan memiliki kualitas perairan yang melebihi angka tersebut maka
Luthfi, 2017).
karena Sendang Biru memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan.
kekeruhan pada badan perairan. Pada tahap konstruksi suhu permukaan air
yang berada di sekitar proyek sekitar 23°C - 25°C. Suhu pada tahap tersebut
24
4.2.2 Perubahan Kualitas Udara
kabut pada pagi hari. Pada pagi hari, udara menjadi dingin karena tertutup
Pondokdadap).
320C dan minimal 210C, serta rata-ratanya 260C. Rata-rata curah hujan yang
25
4.2.3 Peningkatan Getaran
Kegiatan operasi alat berat seperti excavator, dozer, impact pile driver,
dan konstruksi struktur fasilitas umum. Apabila dosis paparan getar mekanik
yang diterima struktur bangunan dan struktur lapisan tanah melebihi batas
2017).
kesehatan, serta pada tahap yang lebih tinggi dapat merusak struktur
jalan, kereta api, industri dan aktivitas gedung, maka penting untuk
26
Lingkungan Hidup Nomor KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
bangunan di Lampiran III, baku tingkat getaran kejut yang terdapat dalam
getaran yang bersumber dari mobil antara lain dengan penanaman barrier
ini efektif (yaitu untuk mengurangi getaran sekitar 25%), barrier harus
yang harus dinilai dan dipantau untuk mengevaluasi dampak yang mungkin
27
dampak lingkungan, peningkatan getaran dapat berdampak negatif pada
sistem drainase.
amplitudo, frekuensi, durasi, dan arah getaran. Hal ini penting untuk
28
kerusakan fisik, dampak kesehatan manusia, dan dampak pada
lingkungan biologis.
negatif yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut. Salah satu dampak negatif
29
Pembangunan kawasan reklamasi membutuhkan kendaraan berat
reklamasi seperti tanah, pasir dan batu menggunakan truk dan alat besar
aktivitas lalu lintas. Mobilitas dari kendaraan dan alat berat yang berlalu-
4.2.5 Sedimentasi
terjal dan curam yang berupa tebing tebing vertikal. Kemiringan pantai yang
atau sedimentasi dan abrasi kecil, hal ini menjadikan alasan tingkat
dari daratan yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh
30
dan pasang surut air laut. Sedimentasi saat reklamasi dapat memiliki
perairan Sempu dikenal perairan bersih yang kaya akan terumbu karang.
dermaga yang dibangun di area surf zone atau daerah antara gelombang
pecah hingga garis pantai. Kondisi ini menyebabkan kapal yang relatif besar
desain area parkir dan alur pelayaran karena kedalaman yang berbeda-
beda. Oleh karena itu, dalam perencanaan pengerukan desain area parkir
dan alur, diperlukan studi yang berkelanjutan tentang besar nilai transportasi
(Kurniawan, 2021).
31
4.2.6 Perubahan Topografi
pengelolaan ikan potensial. Maka dari itu proses reklamasi dibuat untuk
pendaratan Ikan. Selain itu kedalaman wilayah pantai juga dianggap cocok
Proses reklamasi Pantai Sendang Biru awalnya adalah sebuah Teluk yang
2018).
berjalan kurang lebih dua hingga tiga tahun. Proses reklamasi pantai dimulai
sekitar Pantai Sendang Biru. Tanah yang diambil untuk penimbunan perairan
Hal tersebut karena karang tetap dapat tumbuh di substrat area reklamasi.
hingga 2009 tersebut belum mendirikan area atau bangunan pelabuhan ikan
32
sebagai sarana dalam pengembangan perikanan khususnya perikanan
adalah padang lamun dan terumbu karang. Reklamasi dibangun pada tahun
2007 dengan luasan lahan yang digunakan dalam reklamasi kurang lebih
berkisar 36.000 m2. Namun awal mula proses reklamasi hanya seluas
kurang lebih 1000 m2. Seiring berjalannya waktu reklamasi terus dilakukan
perikanan harus dibuat kurang lebih 5000 m2. Tanah yang digunakan dalam
proses penimbunan teluk berasal dari daerah sekitar pesisir Pantai Sendang
Biru dengan struktur tanah yang tak jauh berbeda dari kondisi ekosistem
33
tempat pembuangan limbah perikanan atau IPAL (Instalasi pengolahan air
limbah).
digunakan material lain yang dianggap lebih murah dengan jumlah yang
yaitu pasir, batu, dan lumpur, serta beberapa jenis tanah. Pemilihan jenis
akan terjadi di masa depan. Apabila jenis material berbeda, maka akan
Sendang Biru yaitu dari bukit yang berada di dekat marine station. Hal ini
34
bertujuan agar bahan material yang digunakan untuk pembangunan
reklamasi tidak membawa bakteri patogen. Oleh karena itu, organisme laut
Jalan
lintas darat pada jalan menuju PPP Pondokdadap tergolong cukup padat
terlebih saat liburan atau weekend. Pasca konstruksi TPI yang baru,
gangguan lalu lintas darat lebih terasa karena lebih banyaknya pengunjung
yang datang dengan akses jalan masuk yang kurang. Gangguan lalu lintas
ini dirasakan pada pertigaan jalan masuk menuju PPP Pondokdadap karena
jalan masuk yang tergolong sempit serta jalanan yang bergeronjal dan
salah satu faktor dari gangguan lalu lintas darat (traffic) pada sekitar wilayah
PPP Pondokdadap.
35
Gambar 5. Lintas Darat Kendaraan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)
diperhatikan. Hal ini ditinjau dari jalan masuk menuju PPP Pondokdadap
yang bergeronjal serta termasuk sempit. Beberapa titik jalan juga mengalami
daerah.
36
Gambar 6. Kondisi Infrastruktur Jalan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)
Perubahan yang terjadi ini apabila tidak ditangani secara tepat dapat
populasi. Salah satu contohnya yaitu tingginya tingkat erosivitas yang ada
karena vegetasi yang menghilang dengan adanya reklamasi, selain itu juga
maupun negatif bagi lingkungan. Salah satu bentuk dampak negatif dari
37
adanya reklamasi ini yaitu terjadinya perubahan, baik signifikan ataupun
satu upaya yang dapat dilakukan untuk memulihkan lahan yang telah
direklamasi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai pelestarian tanaman lokal
yang memang ada di daerah tersebut, serta menjadikan tanah lebih stabil
(a) (b)
38
(c)
reklamasi yang mengubah teluk dari Sendang Biru tersebut menjadi sebuah
daratan. Hal ini menyebabkan segala makhluk hidup yang ada di Sendang
tersebut. Diketahui bahwa pada wilayah Sendang Biru sendiri memiliki tiga
pohon utama yang ada di sana yaitu pohon dadap, pohon cemara laut, dan
ada. Hal ini dilakukan agar tidak ada dampak besar yang terjadi karena
adanya proyek reklamasi tersebut. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan
tempat lain dan ditanam kembali serta ditata pada daerah reklamasi yang
sudah selesai. Oleh karena itu, segala jenis flora darat yang ada di Sendang
Biru tidak mengalami perubahan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari
pohon-pohon yang ada sebelum proyek reklamasi masih terus ada hingga
sekarang.
39
4.2.10 Gangguan Terhadap Fauna Darat
kematian biota akuatik dan berpengaruh terhadap jumlah biota baik perairan
yang hidup bebas di alam. Selain itu, dengan adanya keberadaan bangunan
2022).
terhadap biota terutama fauna adalah mulai hilangnya beberapa jenis biota
40
reklamasi, terdapat beberapa jenis burung di sekitaran area Sendang Biru,
seperti burung camar, burung elang, dan burung rangkong. Burung camar
umumnya akan berada di bibir pantai untuk mencari ikan. Ketika tahap
burung akhirnya mulai berpindah tempat dan jarang ditemukan lagi di sekitar
Sendang Biru. Hal ini disebabkan hilangnya sumber makanan mereka yang
secara langsung ataupun tidak langsung pada fauna air. Dampak yang
ditimbulkan kepada fauna air mulai dari penyakit hingga kematian. Beberapa
kematian massal pada ikan. Ikan-ikan yang mengalami kematian terdiri dari
ikan budidaya yang berada di sekitar wilayah pelabuhan dan juga ikan liar
yang ada di wilayah cukup jauh dari proyek pembangunan. Kematian ikan ini
dapat terjadi akibat adanya blooming algae dari polutan hasil proyek. Selain
itu, terdapat perubahan struktur komunitas ikan yang terjadi di wilayah laut
dan sampah lainnya dapat menjadi faktor gangguan terhadap fauna air
penurunan jumlah populasi dari ikan di laut. Hal ini dapat dikonfirmasi oleh
nelayan di mana terjadi penurunan hasil jumlah tangkapan ikan dari adanya
41
yang jaraknya lebih jauh dari pesisir di mana fauna di wilayah tersebut belum
Biru dapat dirasakan oleh fauna air. Fauna air dapat terjangkit penyakit
akibat tertutupnya polip oleh sedimen dari bahan baku pembangunan. Selain
itu, kematian massal ikan akibat limbah beracun dari proyek yang
fauna sesil seperti spons dan kima, sedangkan fauna yang dapat bergerak
petani dan lain sebagainnya. Hal ini sangat berdampak positif bagi
terus terjadi akan berdampak baik juga pada aspek aspek lain yang saling
42
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang
lokal, industri makanan dan minuman, dan jasa layanan lainnya, yang
lingkungan yang terjadi adanya perubahan bentang alam yang terjadi seperti
peluang bisnis bagi masyarakat lokal. Misalnya, penyediaan barang dan jasa
minuman, akomodasi, dan layanan lainnya yang dibutuhkan oleh tim proyek
tambahan. Selain itu juga mendapatkan ganti rugi berupa uang tunai dan
43
4.2.13 Perubahan Pola Mata Pencaharian
penduduk lokal Dusun Sendang Biru ini memiliki mata pencaharian sebagai
petani dan nelayan yang musiman. Arti dari pekerjaan musiman ini adalah
mereka bekerja sesuai dengan musim yang terjadi. Persentase dari mata
bekerja sebagai nelayan jika musim ikan telah tiba misalnya pada bulan
sendang Biru memiliki lahan perkebunan dan pertanian yang cukup luas
maka mereka menggarap lahan yang ada. Hal tersebut akan dilakukan terus
berulang.
(ABK), Kelompok nelayan yang memiliki kapal dan ABK, Kelompok bukan
nelayan yang memiliki kapal dan ABK yang sering disebut juragan. Adanya
geografis daerah Sendang Biru terbagi atas daerah perbukitan dan pantai
Jawa, beragama Kristen karena adanya pengaruh Belanda. Nelayan atas ini
memiliki dua pekerjaan, yaitu sebagai nelayan dan petani ladang karena
44
yang hidup di kawasan pantai dan berasal dari etnik Madura. Beragama
Dari sisi geografis, Dusun Sendang Biru posisi yang berada pada
ketinggian 75 m dari laut dan memiliki iklim cerah dengan curah hujan yang
cukup tinggi, yakni rata-rata + 2400 mm. Curah hujan yang cukup tinggi ini
pencaharian utama warga dusun ini bukanlah pertanian. Selain potensi alam
berupa curah hujan yang cukup tinggi dan pertanian, potensi alam yang
ditemui di Sendangbiru adalah tuna. Selain potensi alam berupa curah hujan
yang cukup tinggi dan pertanian, potensi alam berupa laut yang
Dalam satu hari rata-rata sebanyak 80ton ikan hasil tangkapan nelayan
Sendang Biru terjual di tempat pelelangan ikan (TPI) yang dibangun oleh
dikembangkan selain hasil laut adalah bidang pariwisata pantai (Efiyanti dan
Wahyuni, 2019).
45
ekonomi. Berdasarkn hasil wawancara yang dilakukan, tingkat pendapatan
resor, penginapan, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata lainnya. Hal ini
TPI yang ada disana dan fasilitas pemrosesan ikan yang lebih baik
produk perikanan.
semakin banyak pendapatan yang dapat mereka peroleh. Selain itu, pesisir
Sendang Biru sering menjadi tujuan wisata yang populer karena pantainya
46
dan peringkat pertama di Jawa Timur. Produksi penangkapan ikan tuna di
(Atmaja, 2021).
yang berkaitan dengan objek tersebut. Persepsi yang benar terhadap suatu
terhadap suatu proyek pembangunan dapat berubah seiring dengan waktu dan
dan dipengaruhi oleh adanya sebuah aktivitas, baik yang secara langsung
47
maupun tidak langsung berkaitan dengan kehidupan dan penghidupan
responden dapat muncul akibat adanya keresahan akibat tarik ulurnya suatu
48
pencahariannya yang berdampak pada penghasilannya (Amalia et al.,
2019).
secara drastis.
mereka bisa lebih baik dari segi manapun. Masyarakat juga awalnya tidak terlalu
manfaat dari reklamasi yang terjadi di Sendang Biru. Persepsi masyarakat saat
Dengan kata lain reklamasi yang berjalan pada tahap konstruksi di Desa
49
dengan warga yang masih memegang adat ke istiadatan mereka berupa
petik laut, untuk bentuk rasa syukur kepada alam dan Tuhan atas rezeki
berbasis pada nilai-nilai tradisi dan budaya membawa konsekuensi lain yakni
dari dampak negatif dan positif, sampai saat ini pariwisata masih menjadi
berasal dari suku bangsa Jawa yang merupakan penduduk asli, juga
tepatnya Dusun Sendang Biru memiliki tujuan untuk mencari nafkah, karena
50
melihat peluang usaha di dusun ini yang cukup besar. Mereka menetap
disana sambil membuka usaha seperti warung makan yang berada disekitar
TPI. Adapun pendatang dari suku Bangsa bugis kebanyakan dari mereka
tidak menetap, mereka hanya tinggal di perahu yang terparkir di TPI (Ridhoi,
2020).
Alam Pulau Sempu, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berupa Pelabuhan
terintegrasi menjadi solusi dalam memanfaatkan potensi pantai. Hal ini akan
ikan laut dan wirausaha. Mata pencaharian utama masyarakat Sendang Biru
51
sebuah oleh-oleh yang dapat menikmati para wisatawan untuk dibawa ke
Biru juga banyak yang berwirausaha warung atau rumah makan (Ridhoi,
2020).
pendatang juga memiliki rumah makan mulai dari menjual makanan lokal
hingga makanan hasil tangkapan seperti ikan, udang, dan lain sebagainya.
kapal atau perahu untuk wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Sempu
52
kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu puskesmas yang
Foundation, 2015).
kelompok agregasi, dan khususnya populasi rentan. Ini adalah praktik yang
(Redjeki, 2020).
jika tidak ditangani dengan benar atau bahkan hanya membiarkannya saja.
53
Adapun penyakit yang berisiko kematian yang tinggi, seperti demam
tertera dalam Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2018 Pasal 29 Ayat (3)
cuaca. Didapatkan hasil suhu pada kisaran 24.3 – 27.1 ⁰C, salinitas berkisar
antara 23.5 – 24.1 ppt, pH berkisar antara 9.03 – 9.07, dan kecerahan
berkisar antara 100 – 310 cm. Data tersebut masih sesuai dengan baku
berbagai sistem utilitas yaitu sistem utilitas air bersih, sistem utilitas air
limbah, dan sistem utilitas air hujan. Utilitas tersebut dapat membantu
54
disalurkan menuju IPAL dan air hujan yang akan disalurkan menuju laut.
perairan masih dalam ambang batas baku mutu. Selain itu, pada proyek
reklamasi yang dilakukan juga telah dibangun sistem IPAL guna memfilter
air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. IPAL yang tersedia saat ini
berjumlah 2 (dua) yang berada di daerah sekitar pasar dan TPI. Salah satu
kualitas air yaitu disediakannya tong untuk pembuangan limbah oli kapal
sehingga para nelayan tidak lagi membuang limbah oli kapal ke laut.
luar bumi. Udara pada alam tidak sepenuhnya bersih dikarenakan adanya
mengukur keadaan pada udara yang layak pada sebuah wilayah. Penurunan
kualitas udara diakibatkan oleh polutan seperti beberapa jenis gas, asap
kendaraan, asap industri dan limbah udara dari rumah tangga. Berikut ini
55
Kelautan dan Perikanan No. 12/Men/2004 tentang peningkatan status PPI
wilayah, yaitu pelabuhan lama di sebelah barat dan pelabuhan baru hasil
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10 Tahun 2004 tentang Kriteria Teknis
alat-alat yang mengeliarkan asap dari mesin. Hal itu mempengaruhi dari
panas cerah dan tidak ada perubahan yang signifikan pada saat pra
56
topografi Pantai Sendang Biru pasca dilakukannya reklamasi untuk
tuna ini merupakan hasil dari proyek reklamasi. Lahan pelabuhan tersebut
Dikarenakan hasil dari proyek reklamasi, maka dari itu lokasi pelabuhan ini
57
Gambar 9. Peta Tata Letak PPP Pondokdadap
(Sumber: Google Earth, 2023)
bentuknya menjorok ke dalam, saat ini menjadi lebih maju ke arah lautan
Sendang Biru sebelum reklamasi memiliki wilayah yang cukup luas, namun
ini lokasinya berada di sebelah timur dari tempat pendaratan ikan yang lama.
Proyek reklamasi dengan pembangunan TPI baru ini bertujuan agar adapat
58
Gambar 10. Bangunan Dermaga
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)
59
Gambar 12. Kios Ikan Nelayan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023)
Biru. Luas total hasil reklamasi kurang lebih seluas 36.000 m 2 dengan
geofisik dan topografi wilayah Pantai Sendang Biru dikarenakan pada dahulu
tahun 2009. Terdapat beberapa bangunan yang didirikan diatas tanah hasil
Pokok terdiri dari dermaga, sistem kelistrikan, dan juga jalan. Bangunan
pengolahan ikan, dan juga Gudang. Selain itu dibangun juga IPAL untuk
yang berada dekat dengan lokasi Marine Station milik Universitas Brawijaya.
60
Oleh karena itu, tanah-tanah reklamasi dianggap bukan sebagai tanah
dengan adanya Pelabuhan dan TPI baru dengan kapasitas lebih bebas,
TPI untuk membeli hasil tangkap hingga untuk membuka usaha tempat
makan di kios sederhana yang dibangun dekat TPI. Para pemilik kapal juga
Ada tiga kategori nelayan yang tinggal dekat dan/atau bekerja pada
Pelabuhan Sendang Biru ini, tiga kategori tersebut adalah nelayan dengan
bawah Rp1 juta dalam sekali melaut, sehingga penghasilan tersebut hanya
memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp2,5 juta dalam satu kali trip.
61
pokok mereka seperti pangan, sedangkan pendapatan sisanya akan
digunakan untuk keperluan lain seperti pendidikan anak (jika masih sekolah)
mereka tetap bisa menabung, meski dengan jumlah yang tidak banyak.
Pendapatan yang ada termasuk dalam laba, upah, gaji, tunjangan, hingga
lain seperti pendidikan, dana darurat, dan kesehatan (Harahab et al., 2020).
tuna diperoleh dengan analisa data yang mengalikan jumlah dari output ikan
tuna yang dihasilkan dan dengan harga ikan tuna per kilogram. Rata-rata
dari harga output ikan tuna adalah senilai Rp37.184,- per kilogramnya,
jika dikaji secara finansial, pendapatan (kotor) yang diperoleh nelayan dalam
Rp649.232.640 (dihitung per kapal). Dalam satu tahun itu pula, biaya dari
tenaga kerja yang dikeluarkan untuk usaha penangkapan ikan tuna sendiri
yang dikeluarkan nelayan dalam usaha tangkap ikan tuna selama setahun
62
4.3.5 Peningkatan Ekonomi Lokal
terbesar kedua di perairan Selatan Jawa. Pelabuhan ini menjadi salah satu
Tercatat terdapat 645 kapal yang didominasi oleh kapal yang berasal dari
Bugis Sulawesi Selatan atau yang disebut nelayan andon (nelayan luar
kapal lokal yang berukuran kecil dengan alat tangkap yang sederhana.
sebesar 115 Miliar per tahun, hal ini terjadi peningkatan yang sangat drastis
nelayan yang meningkat, hal ini juga dapat meningkatkan ekonomi lokal
unggulan dari pelabuhan ini adalah ikan tuna. Produksi tuna pada pelabuhan
Pondokdadap ini merupakan terbaik ketiga dari Indonesia dan sudah masuk
63
tahap ekspor ke mancanegara. Produksi perikanan ini membuat peningkatan
2017).
labuh seluas 3,8 hektare dengan panjang mencapai 134 meter. Selain itu,
gudang es. Pada saat puncak musim ikan jumlah kunjungan dan
Pancing Tonda sebanyak 350 unit, Pancing Jukung sebanyak 68 unit, dan
oleh nelayan pada tahun 2014 mencapai 5.655.623 ton dengan nilai
2015).
64
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
perairan, pesisir pantai ataupun di daerah rawa. Reklamasi ini dilakukan jika
suatu wilayah sudah tererosi dan terabrasi cukup parah sehingga perlu
lingkungan.
65
2. Aspek Sosial Ekonomi.
Dampak sosial ekonomi dapat dilihat dari sisi positif dan negatif
Johor yaitu terdapat dampak positif dan juga negatifnya. Adapun dampak
(RDTR).
66
mayoritas masyarakat merupakan penyakit yang umum dan bersifat tidak
menular.
5.2 Saran
harus dilakukan sesuai dengan kaidah tata kelola yang baik dan
agar terhindar dari beberapa dampak potensial dari reklamasi itu sendiri.
evaluasi.
lingkungan yang akan berdampak pada empat aspek utama yaitu aspek
67
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, M., Jatmiko, I., & Sulistyaningsih, R. (2019). Komposisi hasil tangkapan
dan daerah penangkapan pancing ulur tuna di Perairan Sendang
Biru. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 25(4), 241-251.
Amalia, K., Surdin, S., & Amaluddin, L. (2019). Persepsi masyarakat terhadap
reklamasi TELUK KENDARI dI KELURAHAN TIPULU KECAMATAN
KENDARI BARAT. Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 4(4), 164. doi:
10.36709/jppg.v4i4.9271
Anugrah, A. S., Karmilah, M., & Rahman, B. (2022). Potret krisis sosio-ekologi
kawasan pesisir dampak reklamasi. UNIPLAN: Journal of Urban and
Regional Planning, 3(1), 9-21.
Anugrahini, T. (2018). Resiliensi sosial nelayan Kamal Muara dalam menghadapi
dampak reklamasi Teluk Jakarta. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial,
17(1), 37-46.
Aryanto, D. A., & Sudarti, S. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan buruh nelayan di Pantai Sendangbiru Desa Tambakrejo
Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 16-29.
Atmajaya, O. D. D. (2021). Strategi pengembangan usaha perikanan tuna di
Sendang Biru Malang pasca pandemi COVID-19. Jurnal Perikanan dan
Kelautan, 11(1), 114-125.
Bappeda Jawa Timur. (2015). Infrasutruktur Pondokdadap di Sendang Biru.
https://bappeda.jatimprov.go.id/2015/09/07/infrastruktur-pondok-dadap-di-
sendang-biru-didesain-ulang/. Diakses Pada 1 Juni 2023 pukul 14.30 WIB.
Baskoro, R., Saputra, P. P., & Dedoe, A. (2021). Dampak sosial ekonomi
kampoeng reklamasi PT Timah dalam menunjang pengembangan sektor
pariwisata di Desa Riding Panjang Kabupaten Bangka: Indonesia. Jurnal
Studi Inovasi, 1(2), 70-76.
Cahyadi, A. I. B., & Suprayogi, A., & Amarrohman, F. J. (2018). Penentuan Lokasi
Potensial Pengembangan Kawasan Industri Menggunakan Sistem
Informasi Geografis Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Geodesi Undip, 7(1),
163-168.
Dewi, G. S. (2019). Penolakan masyarakat terhadap reklamasi Teluk Benoa
Provinsi Bali. Diponegoro Private Law Review, 4(1), 390-400
Edy, H., Baiquni, M., & Triatmodjo, B. (2019). Dampak Pembangunan Jalur Jalan
Lintas Selatan (Jjls) Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Di Desa
Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal
Spasial, 1(6), 1-11.
Efiyanti, A. Y., & Nurwahyuni, E. (2019). Fenomena kehidupan remaja yatim/piatu
di Dusun Sendang Biru Kabupaten Malang. Jurnal Konseling Indonesia
(JKI), 4(2), 48-56.
Fitria, A. N., Susilowati, W., & Saputra, J. (2022). Kajian Pengaruh Kebisingan
Proyek Konstruksi Terhadap Kenyamanan Warga Permukiman Sekitar.
Jurnal Poli-Teknologi, 21(2), 46-59.
68
Girindra, I. A. G. (2020). Sendang Biru tourism penciptaan value creation sebagai
optimalisasi pengembangan potensi wisata bahari berbasis penta helix
model. Jurnal Widya Publika, 8(2), 142-162.
Hairuddin, Q. A., Fadhilah, R. K., Marhaendra, Q. N. I., Prasetyo, K. A. A.,
Andrimida, A., Hardiyan, F. A., & Isdianto, A. (2022). Kegiatan Praktik Kerja
Magang Mahasiswa Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, di UPT
Pondokdadap Kab. Malang. Journal of Empowerment Community and
Education, 2(4), 681-690.
Harahab, N., Fanani, Z., Puspitawati, D., & Said, A. (2020). Ketahanan ekonomi
masyarakat pesisir di kawasan ekowisata bahari Dusun Sendangbiru, Desa
Tambakrejo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jrunal Ketahanan
Nasional, 26(1), 71-86.
Hasbi, I. M., Wulandari, S., & Maryono. (2021). Persepsi nelayan pada daerah
penangkapan ikan terhadap dampak pembangunan Makassar Newport di
Kota Makassar (ditinjau dalam aspek sosial ekonomi). Nekton, 1(2), 72-83.
Hulandari, P. & Laturette, A. I. (2021). Kajian yuridis terhadap pelaksanaan
reklamasi di Teluk Ambon Baguala. TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 96-
109.
Immanuel, J. & Mukarim, C. A. (2019). Analisis service live terhadap berbagai
jenis material reklamasi di atas tanah lunak. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(1),
95-103.
Intan, S. K. (2020). Kajian dampak lingkungan terhadap pengoperasian Jalan
Nasional Krung Mane–Buketrata, Ruas 008 Provinsi Aceh. Jurnal Sipil
Sains Terapan, 3(2).
Isdianto, A., Asyari, I. M., Haykal, M. F., Adibah, F., Irsyad, M. J., & Supriyadi, S.
(2020). Analisis perubahan garis pantai dalam mendukung ketahanan
ekosistem pesisir. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 6(2).
Isdianto, A. (2022). Hubungan parameter hidro-oseanografi dengan tutupan
karang di Perairan Selat Sempu. JFMR-Journal of Fisheries and Marine
Research, 6(3). https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2022.006.03.7
Kesehatan Masyarakat. (2015). https://penabulufoundation.org/kesehatan-
masyarakat/. Diakses pada 9 Juni 2023 pukul 21.15 WIB.
Kurniawan, A. (2021). Analisis kesiapan penerapan kebijakan badan layanan
umum daerah pada pelabuhan perikanan pantai di lingkungan pemerintah
Provinsi Jawa Timur. Jurnal Good Governance.
https://doi.org/10.32834/gg.v17i1.251
Kuswandi, A. K. (2019). Pasar Ikan Wisata di Pelabuhan Perikanan Pantai
Pondokdadap Kabupaten Malang. Dimensi Arsitektur Petra, 7(1), 705-712.
Laming, S. & Rahim, M. (2020). Dampak pembangunan pesisir terhadap
ekonomi dan lingkungan. Jurnal Sipil Sains, 10(2), 133-140.
Lestari, D. M., Rizal, S., & Dahlianah, I. (2022). Morfologi jenis-jenis tumbuhan
pada lahan reklamasi tambang batubara Bukit Asam Tanjung Enim.
Indobiosains, 22-27.
Luthfi, O. M. (2018). Terumbu karang di Cagar Alam Pulau Sempu: biologi,
ekologi, dan konservasi. Universitas Brawijaya Press.
69
Luthfi, O. M., Dewi, C. S. U., Sasmitha, R. D., Alim, D. S., Putranto, D. B. D., &
Yulianto, F. (2018). Kelimpahan invertebrata di Pulau Sempu sebagai
indeks bioindikator, ekonomis penting konsumsi, dan komoditas koleksi
akuarium. Jurnal of Fisheries and Marine Research, 3(2), 137-148.
Luthfi, O. M., Dewi, C. S., Sasmitha, R. D., Alim, D. S., Putranto, D. B. D., &
Yulianto, F. (2018). Kelimpahan invertebrata di Pulau Sempu sebagai
indeks bioindikator, ekonomis penting konsumsi, dan komoditas koleksi
akuarium. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 2(3), Article
3.
Marina, A., Pamungkas, S. T., & Asikin, D. (2014). Pola Spasial Fasilitas
Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Sendang Biru Malang (Doctoral
dissertation, Brawijaya University).
Mayangsari, D., Muin, S., & Siahaan, S. (2017). Persepsi masyarakat terhadap
keberadaan objek ekowisata mangrove di desa pasir kecamatan
mempawah hilir kabupaten mempawah. Jurnal Hutan Lestari, 5(3).
Nurilah, Wulandari, R., & Pevria, R. (2022). Analysis Of Issues In Environmental
Ethics (Singkarak Lake Reclamation). Prosiding SEMNAS BIO 2022 UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 437-444.
Pramanik, R. A., Purnomo, E. P., & Kasiwi, A. N. (2020). Dampak perizinan
pembangunan Pltu Batang bagi kemajuan perekonomian masyarakat serta
pada kerusakan lingkungan. Kinerja, 17(2), 248-256.
Prayudha, J., Pranata, A., & Al Hafiz, A. (2018). Implementasi metode fuzzy logic
untuk sistem pengukuran kualitas udara Di Kota Medan berbasis internet of
things (Iot). JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi), 4(2), 141-
148.
Purwanto, B., Zulfachmi, Z., & Purwaka, P. B. (2022). Pengukuran Getaran
Mekanik Berdasarkan Jenis Bangunan. Ecolab, 16(1), 31-38.
Puspasari, R., Hartati, S. T., & Anggawangsa, R. F. (2018). Analisis dampak
reklamasi terhadap lingkungan dan perikanan di Teluk Jakarta. Jurnal
Kebijakan Perikanan Indonesia, 9(2), 85-94.
Rahayunigtyas. D., & Siahaya. T. (2017). Tradisi Pedik Laut dalam Komodifikasi
Pariwisata Sendang Biru. Jurnal Studi Budaya Nusantara. 1(2). 110-116.
Rahmah, A., Nurani, T. W., Wisudo, S. H., & Zulbainarni, N. (2013). Pengelolaan
perikanan tonda dengan rumpon melalui pendekatan soft system
methodology (ssm) di PPP Pondokdadap Sendang Biru, Malang. Jurnal
Teknologi Perikanan dan Kelautan, 4(1), 73-88.
Redjeki, D. S. S. (2020). Memaknai pentingnya perawatan kesehatan
masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup. Dinamika Kesehatan:
Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(1), 61−78.
Reflis, R. (2017). Reklamasi dan restorasi ekologi Kawasan Tanjung Api–Api
Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial
Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 57-70.
Ridhoi, R. (2020). Potensi edutourism di pesisir selatan Malang, Jawa Timur.
Malang: Naila Pustaka.
Ronal Ridhoi, et al. (2020). Potensi Edutourism di Pesisir Selatan Malang, Jawa
Timur. Malang: Naila Pustaka.
70
Said, M. (2019). Reklamasi dan dampaknya terhadap wilayah pesisir Pantai
Toboko, Kota Ternate. DINTEK, 12(2).
Santoso, H. H. (2017). Pengukuran getaran mekanik pada daerah permukiman
akibat konstruksi pembangunan bendungan sabo-magelang dengan
standard bs6472-2: 2008. Instrumentasi, 38(2), 43-52.
Shan, J., & Li, J. (2020). Valuing marine ecosystem service damage caused by
land reclamation: Insights from a deliberative choice experiment in
Jiaozhou Bay. Marine Policy, 122, 104249.
UPT P2SKP Pondokdadap. (2017). Profil kegiatan perikanan tuna sebagai
komoditas unggulan di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap. Malang: UPT
P2SKP Pondokdadap.
UPT PPP Pondokdadap. (31 Januari 2020). Menelusuri Pelabuhan Perikanan
Pondokdadap Melalui Lensa Foto. Diambil dari
https://infopondokdadap.com/menelusuri-pelabuhan-perikanan-
pondokdadap-melalui-lensa-foto/. Diakses pada tanggal 2 Juni 2023 jam
6:15 WIB.
Wahyu, Y. I., Ariadi, P. S., & Sayuti, J. (2019). Penilaian Mutu secara
Organoleptik Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pelabuhan Perikanan
Pantai Pondokdadap Kabupaten Malang. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan,
10(2), 66-72.
Wibawa, I. G. N. A., & Luthfi, O. M. (2017). Kualitas air pada ekosistem terumbu
karang di Selat Sempu, Sendang Biru, Malang. Jurnal Segara, 13(1), 15-
35.
Widiana, F., & Wikantiyoso, R. (2018). Implementasi kearifan lokal dalam strategi
pengembangan wisata Pantai Sendang Biru untuk pelestarian Pulau
Sempu. Local Wisdom, 10(1), 9-17.
Wulandari, A. S. R. (2019). Tinjauan yuridis reklamasi pantai dan implikasinya di
anjungan Pantai Losari Makassar. PETITUM, 7, 59-80.
Wulandari, Y. S. (2023). Analisis finansial usaha perikanan tangkap ikan tuna di
PPP Pondokdadap Kabupaten Malang. Jurnal Salome: Multidisipliner
Keilmuan, 1(3), 179-187.
Yona, D., Harlyan, L. I., Fuad, M. A. Z., Ningrum, D., & Evitantri, M. R. (2021).
Komposisi mikroplastik pada organ sardinella lemuru yang didaratkan di
Pelabuhan Sendangbiru, Malang. JFMR-Journal of Fisheries And Marine
Research. doi: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.20
71
LAMPIRAN
72
No Nama NIM Jobdesk
37 Mark Jonathan Manullang 205080607111030 Bagian 4.2.15
38 Mohamad Barieq Alfath* 205080607111033 Bagian 4.1.3
39 Aphrodita Shelbyla Bilkhis Wijaya* 205080607111035 Bagian 4.2.8
73