Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ANSIETAS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa I

Dosen pengampu: Nia Restiana, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J

Oleh :

Fandu Fauzan Suntana C2114201116

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2023
GANGGUAN PSIKOSOSIAL : ANSIETAS
1. Tinjauan Pustaka
A. Definisi

Ansietas merupakan keadaan ketika individu atau kelompok mengalami perasaan gelisah
(penilaian atau opini) dan aktivasi sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman yang
tidak jelas, nonspesifik (Carpenito, 2007). Ansietas dapat diartikan sebagai suatu keresahan,
perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah disertai respon otonomis individu, perasaan
khawatir yang disebabkan oleh perasaan antisipasi terhadap bahaya (Wilkinson, 2007). Ansietas
merupakan gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu di luar dirinya
danmekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi permasalahan (Asmadi, 2008).Menurut
Asmadi, 2008 ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai asal ansietas, teori tersebut antara
lain:

1. Teori psikoanalisis
Dalam pandangan psikoanalisis, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua
elemen kepribadian yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitive
seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh
norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen tersebut dan
fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

2. Teori interpersonal
Dalam pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penolakan saat
berhubungan dengan orang lain. Hal ini juga dihubungkan dengan trauma pada masa
pertumbuhan, seperti kehilangan dan perpisahan dengan orang yang dicintai. Penolakan terhadap
eksistensi diri oleh orang lain ataupun masyarakat akan menyebabkan individu yang
bersangkutan menjadi cemas.Namun bila keberadaannya diterima oleh orang lain, maka ia akan
merasa tenangdan tidak cemas. Dengan demikian, ansietas berkaitan dengan hubungan antara
manusia.

3. Teori perilaku
Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan hasil frustasi.Ketidakmampuan atau kegagalan
dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan" "akan menimbulkan keputusasaan. Keputusasaan
yang menyebabkan seseorangmenjadi ansietas.
B. Tanda Dan Gejala

Keluhan keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami ansietas

( Hawari ,2008) antara lain sebagai berikut :


1. Cemas, khawatir, pirasat buruk, takut akan pikirannya sendiri , mudah teringgung
2. Merasa tenggang , tidak tenang, gelisah , mudah terkejut.
3. Takut sendirian , takut pada keramaian , dan banyak orang .
4. Gangguan pola tidur , mimpi mimpi yang menegangkan
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat .
6. Keluhan keluhan somatic , misalnya rasa sakit pada otot dan tulang , pendengaran
berdenging ( tinnitus ) , berdebar debar , sesak nafas , gangguan opencernaan , gangguan
perkemihan , dan sakit kepala dan sebagainya .

C. Faktor predisposisi dan factor presipitasi

1. Factor predisposisi

a. Biologis
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine . reseptor ini membantu
mengatur ansietas. Penghambat amniobutirik – gammaneroregulator (GABA)
juga berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas
sebagai mana hal nya dengan edorvin ansietas mungkin disertai dengan gangguan
fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor .

b. Psikologis
Konflik emosional antara dua elemen yaitu : aidi ( doorngan insting atau impules
primitive ? ) dan superego ( hatri nurani ). Ego berfungsi menengahi tuntutan dari
dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansiteas mengingatkan ego bahwa ada
bahaya yang mengancam .

c. Sosiokultural
Merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga . factor ekonomi , latar
belakang pendidikan berpengaruh terhadap teradinya ansietas
2. Factor presifitasi

a. Ancaman terhadap integritas biologi


Merupakan ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia , seperti kebutuhan
akan makanan , minuman, dan perumahan . hal ini merupkan factor umum
penyebab ansietas.

b. Ancaman terhadap rasa aman


Hal ini sulit digolongkan karena manusia unik . anacaman keamanan diri
meliputi: tidak tercapainya harapan , tidak terpenuhinya kebutuhan akan
status, akan bersalahh atau poertentangan akan keyakinan diri dan prilaku,
tidak mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain .

D. Rentang Respon

Rentang respon ansietas

Respons adaptif respon


maladaptive

Antisipasi Ringan Sedang Berat


panik

Tingkat ansietas karakteristik

Ansietas ringan 1. Beruhubungan dengan ketegangan dalam peristiwa sehari – hari


2. Kewaspadaan meningkat
3. Persepsi terhadap ligkungan meningkat
4. Dapat menajdi motivasi positif untuk belajar dan menghasilkan
kreattivitas
5. Respons kognitif: mampu menerima rangsangan yang kompleks ,
konsentrasi pada masalh , meneyelesaikan masalah secara
efektif , dan testimulus untuk melakukan tindakan
6. Respons prilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang , tremor
halus pada angan , suara terkadang – kadang meninggi .
Ansietas berat 1. Respons fisiologis : nafas pendek , nadi ekstra sitol dan tekanan
darah meningkat , mulut kering , anoreksia , diare/konstipasi ,
sakit kepala , sering berkemih dan letih .
2. Respon kognitif: memuaskan perhatiannya pada hal yang penting
dan mengesampingkan yang lain , lapang persepsi menyempit,
dan rangsangan dari luar tidak mampu diterima
3. Respons prilaku dan emosi gerakan tersentak – sneak , terlihat
lebih tegang , bicara banyak dan lebih cepat , susah tidur dan
perasaan tidak aman .
Ansietas berat 1. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil dan mengabaikan
hal yang lain
2. Respons fisiologis : nafas pendek , nadi dan tekanan darah naik ,
berkeringat dan sakit kepala , penglihatan berkabut srta tampak
tegang
3. Respons kognitif : tidak mampu berfikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan/ tuntutan serta lapang presepsi
menyempit
4. Respons prilaku dan emosi : perasaan terancam meningkat dan
komunikasi menjadi terganggu ( verbaisasi cepat )
Panik 1. Respons fisiologis : nafas pendek , rasa tercekik dan palpitasi ,
sakit dada , pucat , hipotensi serta rendahnya koordinasi motoric
2. Respons kognitif : gangguan realitas , tidak dapat berpikir logis ,
presepsi terhadap lingkungan mengalami distorsi dan
ketidakmampuan memahami situasi.
3. Respons prilaku dan emosi : agitasi mengamuk dan marah , dan
ketakutan , berteriak teriak , kehilangan kendali/control
diri( aktivitas motoric tidak menentu ) perasaan terancam serta
dapat berbuat sesuatu uang membahayakan diri sendiri dan /
orang lain .
E. Pohon Masalah

F. Penentuan Diagnosa

a. Batasan karakteristik( NANDA)


b. Tanda mayor ( CARPENITO)
Dimanifestasikan oleh gejala- gejala dari tiga kategori : fisiologis , emosional
dan kognitif . gejala berfariasi sesuai dengan tingkat ansieetas
c. Tanda minor (CARPENITO)
3. Rumusan Diagnosis Keperawatan
1. Batasan karakteristik (NANDA 2012-2014,NIC NOC 2007)
a. Data subjektif
1. Mengungkapkan rasa ketakutan
2. Mengungkapkan rasa tidak berdaya dan gugup
3. Mengungkapkan merasa tidak sabar dan mudah marah
4. Mengungkapkan sering merasa pusing dan gelisah
5. Mengungkapkan kehilangan percaya diri
b. Data obektif
1. Mengalami penurunan dalam berkonsentari
2. Mengalami penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
3. Melaporkan tantangan sistuasional saat ini terhadap harga diri
4. Prilaku melamun atau cemas
5. Prilaku cenderung menyalahkan orang lain

4. Rumusan Diagnosis Keperawatan

Menurut NANDA 2012-2014, diagnose tunggal yang dapat


dirumuskan yaitu ansietas berhubungan dengan perubahan dalam
pola interaksi yang ditandai dengan :
DS:
a. Klien menganggap dirinya mudah gelisah dan tidak berdaya
b. Klien mengatakan takut dan cemas
DO:
1. Klien terlihat sering melamun
2. Klien cenderung menyalahkan orang lain

5. Intervensi
Tujuan dan kriteria hasil intervensi rasional
Setelah diberikan asuhan keperawatan Anxiety reducition Anxiyety redducition
selama…x24 jam diharapkan klien  Mendengarkan  Rasional : klien
tidak mengalami kecemasan , dengan penyebab kecemasan dapat
kriteria hasil : klien dengan penuh mengungkapakan
NOC : anxyiety level perhatian penyebab
 Kecemasan pada klien  Observasi tanda verbal kecemasanya
berkurang dari skala 3 menjadi dan non verbal dari sehingga perawat
skala 4 kecemasan klien dapat menentukan
Calming technique tingkat kecemasan
 Menganjurkan keluarga klien dan
untuk tetap mementukan
mendampingi klien intervensi untuk
 Mengurangi atau klien selanjutnya
menghilangkan  Rasional :
rangsangan yang Mengobservasi
meneybabkan tanda verbal dan
kecemasan pada klien non verbal dari
Coping enhancement kecemasan klien
 Meningkatkan dapat
pengetahuan klien menegtahuibtingkat
mengenai glaucoma ecemasan yang
 Menginstruksikan klien klien alami .
untuk menggunakan Calming technique
teknik relaksasi  Rasional :
Dukungan keluarga
dapat memperkuat
mekanisme koping
klien sehingga
tingkat ansietasnya
berkurang
 Rasional
Pengurangan atau
penghilangan
rangsang penyebab
kecemasan dapat
meningkatkan
ketenangan pada
klien dan
mengurangi tingkat
kecemasan nya.
Coping enhancement
 Rasional :
Peningkatan
penegtahuan
tentang penyakit
yang dialami klien
dapat membangun
mekanisme koping
klien terhadap
kecemasan yang
dialaminya
 Rasional : teknik
relaksasi yang
diberikan pada
klien dapat
mengurangi
ansietas.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Hawari, D. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. "
EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC
Makfuah Sofiatul.2017.Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Pasien dengan.
Ansietas https://wsww.scribd.com/document/353446709/LP-SP-Ansietas

Anda mungkin juga menyukai