Anda di halaman 1dari 11

1.

Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi yang dilakukan oleh
Produk HIT di Indonesia

           Produk HIT dianggap merupakan anti nyamuk yang efektif dan murah untuk
menjauhkan nyamuk dari kita… Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga
membawa dampak negatif bagi konsumen HIT.
          Telah ditemukan zat kimia berbahaya di dalam kandungan kimia HIT yang dapat
membahayakan kesehatan konsumennya, yaitu Propoxur dan Diklorvos. 2 zat ini
berakibat buruk bagi manusia, antara lain keracunan terhadap darah, gangguan syaraf,
gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.
            Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis
semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Departemen Pertanian juga telah mengeluarkan
larangan penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga sejak awal 2004
(sumber : Republika Online). Hal itu membuat kita dapat melihat dengan jelas bahwa
pemerintah tidak sungguh-sungguh berusaha melindungi masyarakat umum sebagai
konsumen. Produsen masih dapat menciptakan produk baru yang berbahaya bagi
konsumen tanpa inspeksi pemerintah.
Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa pasal, yaitu
:

1. Pasal 4, hak konsumen adalah :

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi


barang dan/atau jasa”

Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa”

PT Megarsari tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang


adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen
dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.

2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan”

PT Megarsari tidak pernah memberi indikasi penggunaan pada produk mereka,


dimana seharusnya apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan
selama setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi. 
3. Pasal 8

Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang


dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari
peredaran”

PT Megarsari tetap meluncurkan produk mereka walaupun produk HIT tersebut


tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut. Seharusnya,
produk HIT tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban dari produknya.

4. Pasal 19 :

Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa
yang dihasilkan atau diperdagangkan”

Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau
perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku”

Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah
tanggal transaksi”

Menurut pasal tersebut, PT Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen
karena telah merugikan para konsumen

Komentar dan saran mengenai artikel diatas :

PT. Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan


dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk
pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan
bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf dan berjanji menarik
produknya, Namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk
tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –sungguh karena produk tersebut
masih ada dipasaran.

Pelanggaran Prinsip Etika Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Megarsari


Makmur yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan
kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka yang sangat
berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu penggunaan dari
produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot oleh produk itu semestinya
ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian dapat dimasuki /digunakan ruangan
tersebut.

Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh


dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini
perusahaan seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang
menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas
kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan
yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

Sumber : http://adey-am20.blogspot.com/2010/11/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
bisnis.html

2. Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi yang dilakukan Power
Balance pada kasus Internasional

Pada tahun 2010, kita sering melihat orang baik anak-anak, remaja maupun
dewasa mengenakan gelang yang kelihatan berbahan dari karet dan bertuliskan power
balance. saya tidak mengerti untuk apa..? katanya sih untuk kesehatan… dan banyak
juga dijual di kaki lima, harganya juga cukup mahal. Pada saat berselancar dan masuk
ke situs yahoo.com. Ada berita yang cukup menarik judulnya ” Akal-akalan Gelang
Keseimbangan “. ini saya kitipkan kembali :

” Situs Power Balance mendadak kebanjiran pengunjung hari ini. Akibatnya, situs
produsen gelang keseimbangan yang mahal itu sulit dibuka. Ada apa gerangan? 

Adalah halaman iklan berisi koreksi di http://powerbalance.com/australia/ca,


yang dibanjiri tautan dari mana-mana, seperti situs Gizmodo, Reddit, hingga berbagai
forum di berbagai negara. Pasalnya, di halaman itu, Power Balance membuat
pengakuan bahwa klaim ajaib gelang tangan itu adalah bohong belaka.

“Dalam iklan, kami menyatakan bahwa gelang tangan Power Balance


meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas anda. Kami mengakui bahwa
tak ada bukti ilmiah kredibel yang mendukung klaim kami,” demikian pernyataan di situs
itu, yang dilanjutkan dengan mengakui pelanggaran undang-undang praktek
perdagangan.
Power Balance juga menawarkan opsi pemulangan uang yang sudah dibayarkan
untuk produk mereka. Caranya, kunjungi situs mereka (yang masih sulit diakses), atau
menghubungi nomor tertentu. “Penawaran (pengembalian uang) berlaku hingga 30 Juni
2011.”

Pengakuan Power Balance itu diumumkan setelah tekanan dari Komisi


Konsumen dan Kompetisi Australia, Desember lalu. Selain di situs sendiri, mereka juga
mengumumkannya di media Australia. Sebelum ini, produsen gelang itu diserang oleh
asosiasi konsumen di berbagai negara Eropa karena klaim tak masuk akal tadi. Menurut
situs Gizmodo.com, agaknya ini adalah pertama kalinya sebuah badan berwenang
memaksa mereka mengakui bohongnya klaim itu.

Di Italia pun, otoritas mendenda Power Balance sebesar 300 ribu Euro karena tak
punya bukti ilmiah atas klaim mereka. Gelang Power Balance mengklaim menggunakan
teknologi holografik yang mempengaruhi energi alamiah tubuh. Terdengar aneh,
memang. Tapi tampaknya itu terhapus oleh pemasaran viral dan tren yang dimulai dari
atlet dan seleb. Meski harganya ratusan ribu rupiah, tetap saja laku.

Nah, buat Anda yang memakai gelang Power Balance di tangan, segera copot
gelang itu sebelum ditertawakan lebih banyak orang. Jangan lupa, ada opsi uang
kembali. Manfaatkan segera! Ini juga bisa kembali menjadi peringatan bagi Anda yang
memakai kalung-kalung maupun gelang-gelang tertentu dengan klaim serupa. Mari,
gunakan akal sehat.

-          Komentar dan saran mengenai artikel diatas :

Laba dan kepuasan konsumen berjalan pararel. Jika kepuasan konsumen


tercapai maka laba akan datang dengan sendirinya. Tetapi dalam definisi nilai
konsumen berkaitan dengan kepuasan konsumen, manfaat yang dirasakan oleh setiap
konsumen berbeda-beda. Asumsi konsumen dan produsen tidak dalam posisi yang
sama karena berbagai faktor. Karena keahlian dan pengetahuannya, produsen
cenderung berada dalam posisi lebih menguntungkan dibanding konsumen.
Permasalahan pokok produsen dan konsumen dari produk power balance yaitu :

• Kemasan sering menyesatkan dan tidak menggambarkan kualitas produk yang


sesungguhnya. 

• Konsumen sangat variatif, tetapi kebanyakan tidak paham dengan isi produk (karena
keterbatasan pengetahuannya).
• Produsen wajib memperhatikan kepentingan konsumen dan dilarang secara sengaja
melukai atau menipu konsumen.
Dan pihak power balance harus melakukan tindakan dengan cara :

1. Mempublikasikan iklan yang benar dengan biaya sendiri


2. Berhenti untuk mengklaim bahwa produk Power Balance:
a. Akan meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas
b. Dirancang untuk bekerja dengan medan energi alami dalam tubuh
c. Membuat klaim bahwa "Power Balance adalah Performance Technology"
3. Berhenti memproduksi produk yang mengandung kata ‘Performance Technology’
4. Mengganti materi promosi dan pemasaran
5. Menawarkan pengembalian dana penuh, ditambah ongkos kirim.

Sumber : http://elmudunya.wordpress.com/2011/01/05/power-balance-membuat-
pengakuan-bahwa-klaim-ajaib-gelang-tangan-itu-adalah-bohong-belaka/

3. Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi yang dilakukan oleh
Produk Indomie dari Indonesia di Taiwan

Menjelang dibukanya persaingan pasar bebas, Akhir-akhir ini makin banyak


dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis atau etika dalam berbisnis. Hal
ini sangat penting diperhatikan dalam melakukan kegiatan bisnis dan mengembangkan
diri dalam pembangunan ekonomi.  Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk
berkembang mengikuti mekanisme pasar.Dalam kegiatan bisnis ini persaingan antar
perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali
terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang berlaku.

Apalagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari
Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak
kalah dari produk-produk lainnya.Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar
di Taiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia
dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya
hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak
Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran. 
Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan
produk dari Indomie.

Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera


memanggil Kepala BPOM Kustantinah. “Kita akan mengundang BPOM untuk
menjelaskan masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,”
kata Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, di  Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(12/10/2010). Komisi IX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa
terjadai, apalagi pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat
berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie.

A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang


terkandung di dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid
(asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk
dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam
pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal
0,15%.

Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi
manusia dalam kasus Indomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie
mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan
tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie masih dalam batas wajar dan
aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah.

Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu
250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam
makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa
mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.

Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius


Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang
regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan
anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk
dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka
timbulah kasus Indomie ini.

-          Komentar dan saran dari artikel di atas :

Dari pembahasan diatas terdapat beberapa faktor yang menjadikan produk


indomie dilarang dipasarkan dinegara Taiwan. Beberapa faktor dianataranya adalah
harga yang di tawarkan, bahan dasar atau zat pengawet yang digunakan dan aturan
standarisasi. Jika dari harga, harga yang ditawarkan indomie lebih murah dibanding
dengan makanan sejenis dengan kualitas yang sama, serta zat pengawet atau bahan
pengawet yang digunakan indomie dikatakan berbahaya karena telah melebihi standar
pemakaian di Taiwan,namun menurut Ketua BPOM Kustantinah kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi. Sedangkan
aturan Negara masing-masing yang memiliki pandangan berbeda, indonesia yang
merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu
kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu , gizi dan kemanan produk
pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.

Jadi jelas etika dalam berbisnis sangat perlu diperhatikan sehingga masalah
yang sekiranya akan terjadi dapat di selesaikan dengan baik tanpa harus ada salah satu
pihak yang dirugikan.

Sumber : http://pandji99.wordpress.com/2011/09/24/etika-bisnis-contoh-kasus-
indomie-di-taiwan/

4. Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi dari PT Nissan Motor
Indonesia

Akibat pengelasan yang tidak baik, tempat duduk belakang Nissan Juke rentan
terlepas saat terjadi kecelakaan. Kondisi ini akan membuat penumpang rentan cedera.
Alhasil, sebanyak 400 unit Juke di Indonesia ditarik (recall) dari peredaran. Kondisi ini
tentu saja mem¬buat masyarakat berpikir ulang untuk membeli mobil tersebut. Apalagi,
Nissan Juke pernah me¬¬ngalami mesin terbakar yang me¬nyebabkan kematian sang
penge¬mudi pada 11 Maret lalu di ka¬was¬an Su¬dir¬man, Jakarta.

Wakil Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan meminta
ma¬sya¬rakat tidak perlu khawatir terkait penarikan mobil ini. Penarikan tersebut
merupakan komitmen Nissan untuk memberikan pela¬yanan yang terbaik kepada
pe¬langgannya dari segi keamanan maupun  kenyaman.“Kami akan memperbaiki
se¬mua masalah ini tanpa dipungut biaya sedikit pun dan penarikan mobil ini adalah hal
yang wajar dalam industri mobil,” ujar Teddy saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Teddy menjelaskan, populasi terbanyak kendaraan Juke (60 persen) yang


terkena recall  ber¬ada di wi¬layah Jakarta. “Po¬pulasi terba¬nyak ada di Ja¬karta.
Karena pen¬jualan Juke paling banyak di Ja¬karta dan sekitarnya,” katanya.Teddy
menambahkan, Juke yang ditarik merupakan hasil rakitan pabrik di In¬do¬nesia. Namun,
untuk komponen jok bagian belakangnya diimpor lang¬sung dari Jepang.

“ Produksinya lokal, tapi kom¬ponen jok belakang diimpor lang¬sung dari


Jepang. Sejauh ini be¬lum ada penambahan unit, jum¬lahnya tetap 400 unit. Sebab, dari
Maret hingga Juli 2012 total pro¬duksinya hanya 400 unit,” ung¬kap Teddy.Nissan tetap
optimistis target penjualan tahun ini sebanyak 100.000 lebih unit bisa tercapai. “Kami
berharap dengan adanya recall ini hu¬bu¬ngan perusahaan dengan kon¬su¬men masih
dapat terjaga dan ber¬jalan baik. Kami optimis bahwa recall ini tidak akan
mempengaruhi minat pasar terha¬dap produk Nissan,” ka¬tanya pede.

  General Manager Marketing and Communications Strategy Division Nissan Indrie


Hadi¬wi¬djaja mengatakan, penarikan ini sudah dilakukan ke semua pe¬langgan Nissan.
Dan bagi yang be¬lum, pelanggan diminta men¬datangi workshop-work¬shop Nissan
terdekat untuk segera diperbaiki.

“Perbaikan akan dilakukan se¬cara bertahap di semua work¬shop-workshop


Nissan tanpa di¬pungut biaya dan penarikan ini tidak akan meng¬ganggu pasar Juke di
Indonesia,” tegas Indrie.Nissan Juke merupakan salah satu mobil sport yang cukup laris
di Indonesia. Pada semester per¬tama tahun ini, Nissan telah menjual sebanyak 5.401
unit Juke. Mobil bermesin HR15DE 1.500 cc itu menyumbang 15,6 persen dari
pendapatan Nissan Motor Indonesia. Penarikan Nissan Juke terkait dengan temuan
kerusakan oleh Otoritas Keselamatan Lalu Lintas dan Transportasi Amerika Serikat
(NHTSA). Di Amerika Serikat sebanyak 11.076 unit Nissan Juke buatan 3 Februari - 26
Mei 2012 ditarik lantaran jok belakangnya tidak dilas dengan baik.

Selain jok belakang yang ber¬masalah, sebelumnya pun mobil dengan desain
unik ini per¬nah bermasalah saat terjadinya ke¬celakaan hingga terbakar di jalan
protokol di Jakarta, yang di¬gu¬na¬kan oleh seorang artis. Pada ke¬ce¬lakaan tersebut
disinyalir Juke yang digunakan mengalami keru¬sakan pada bagian pintu dan mesinnya.

Sepanjang tahun ini selain Nis¬san, beberapa Agen Tunggal Pe¬megang Merek
(ATPM) lain¬nya juga melakukan recall ter¬hadap kendaraannya. Sebut saja, PT Astra
Daihatsu Motor (ADM) yang pada Mei lalu, me¬narik 51 ribu Gran Max Pick Up, Gran
Max Mini Bus, dan Gran Max Blind Van dika¬renakan ada¬nya keretakan dudukan ban
ca¬dangan. Sedangkan pada pertengahan Maret 2012, PT Toyota Astra Motor menarik
363 unit Toyota All New Avanza akibat kerusakan pa¬da suspensi rodanya.

-          Komentar dan saran dari artikel diatas :

PT Nissan harus memperketat proses pengujian dan proses re-evaluasi ulang, serta
memperbaiki standart kualitas produksi mobil dengan sistem keamanan mobil yang
lebih baik. Agar dapat meningkatkan kualitas dari produk akhir tersebut dan
meminimalisir kemungkinan terjadinya cacat produk. Sehingga perusahaan juga dapat
menjalin rasa kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PT
Nissan.

Sumber : http://otomotif.rmol.co/read/2012/07/23/71950/400-Unit-Nissan-Juke-
Ditarik-Di- Indonesia-
5. Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi dari Produk Smartphone
Apple di China

Setelah iPhone 5 menghadapi banyak masalah di Cina, Apple memberi


peringatan kepada konsumennya melalui website Apple versi Cina. Perusahaan raksasa
itu menegaskan kepada konsumen untuk selalu menggunakan pengisi daya (charger)
yang asli. Namun, iPhone 5 yang meledak di Cina kali ini bukan disebabkan karena
charger.

Kepada media Cina, seorang wanita bernama Li mengaku membeli ponsel


buatan Apple itu pada September 2012. Dia pernah menjatuhkan iPhone 5 miliknya itu
sekali yang menyebabkan penyok kecil di sudut kanan atas layar yang juga menjadi asal
meledaknya ponsel tersebut. Li menggunakan iPhone 5 untuk menghubungi salah
seorang temannya. Percakapan Li dan temannya itu berlangsung sekitar 40 menit. Li
kemudian merasa layar ponselnya menjadi panas. Ia mencoba mengakhiri panggilan,
tapi ketika layar disentuh, handphone tidak memberikan respon. Tanpa ia sadari, iPhone
5 miliknya tiba-tiba meledak.

Li mengatakan kalau dia tidak bisa membuka salah satu matanya setelah
ledakan. Ia merasakan serpihan materi perangkat tersebut masuk ke dalam matanya.
Dokter yang memeriksanya melihat ada tanda pada mata Li akibat goresan materi
benda padat. Beruntung Li tidak mengalami kebutaan. Salah satu matanya itu hanya
iritasi dan inflamasi, seperti dilansir situs, Phone Arena , Minggu, 11 Agustus 2013.
  
Atas kejadian yang menimpanya itu, Li tidak mengharapkan kompensasi apa pun
dari Apple. Namun, ia mempertanyakan kualitas iPhone dan membandingkan dengan
ponsel teman-temannya yang jauh lebih murah dengan masalah layar yang sama, tapi
tidak pernah meledak.
Sementara itu, bagian layanan Apple di Cina berjanji akan menyelidiki kasus yang
menimpa Li, seperti yang diungkapkan kepada Da Lian Evening News. Akan tetapi,
masalah ledakan umumnya tidak tertera dalam garansi perangkat Apple.

-          Komentar dan Saran dari artikel diatas :

Dari situasi diatas Pihak Apple justru tidak terlalu cepat dalam melakukan
klarifikasi. Sehingga kasus ini dianggap bahwa pihak apple tidak terlalu mensupport
konsumen mereka sendiri. Seharusnya pihak apple melakukan ganti rugi dan
memberikan kompensasai kepada konsumen mereka. Agar image dari produk apple
tetap terjaga di mata konsumen. Apalagi apple sering dianggap menghasilkan produk-
produk yang berkualitas tinggi. Dan fans-fans dari apple sendiri terkenal sebagai salah
satu konsumen yang paling loyal.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/08/08/174503157/Rata-rata-Anak-
Usia-7-Tahun-Sudah-Mempunyai-Ponsel-

6. Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi dari Kentucky Fried
Chicken di China

Dan semoga tidak mengandung bahan-bahan yang aneh untuk di Indonesia ya,
dan label halal MUI memang benar-benar menjamin KFC Berbahaya di China, Kalau di
Indonesia? Skandal terkuak saat stasiun televisi negara China Central Television
melaporkan pada akhir Desember, beberapa ayam KFC dan McDonald Corp
mengandung obat antiviral dan hormon perangsang pertumbuhan. Hal ini berdampak
pada menurunnya kepercayaan terhadap restoran cepat saji asal AS di China.Beberapa
blogger dalam situs micro blogging Weibo mengkritik keras KFC. “Saya tidak akan
makan KFC lagi,” kata seorang pengguna dengan nama akun ”Neverbunny”.

“Kita harus keluarkan KFC dari China,” kata pengguna lainnya yang bernama
“nininbababa”. Seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Perusahaan induk KFC, Yum
Brands Inc, memiliki 5.100 restoran di China dan salah satu restoran Barat terbesar di
China. Sejak laporan adanya penggunaan bahan berbahaya untuk mempercepat
pertumbuhan ayam di KFC China, saham KFC turun sebanyak 4,2% pada Selasa (8/1).

Sebelumnya, Yum menarik beberapa produk pada 2005 karena mengandung


pewarna Sudan Red, yang dilarang sebagai bahan makanan karena dapat meningkatkan
risiko kanker. Adanya laporan tentang bahan berbahaya yang terdapat pada ayam di
China ternyata berdampak positif bagi beberapa brand restoran cepat saji lainnya.
Misalnya, Country Style Cooking Restaurant, sebuah restoran lokal cepat saji yang
bermarkas di barat daya kota Chongqing, semakin populer dan meningkat penjualannya.

Yum Brands Inc, perusahaan induk jaringan restoran cepat saji KFC, meminta
maaf kepada pelanggan di China atas penanganan terhadap isu penggunaan bahan
terlarang untuk mempercepat pertumbuhan ayam.“Kami menyesalkan kecerobohan
dalam proses pemeriksaan internal dan kurangnya komunikasi,” kata Direktur Eksekutif
Yum Brands, Su Jingshi, dalam akun media sosial Weibo. Shanghai Food and Drug
Administration menemukan 1 dari 8 ayam sampel yang diteliti mengandung level obat-
obatan antiviral dalam level yang mencurigakan.

Juru bicara Yum mengatakan pada Kamis (10/1) bahwa perusahaan telah
menghentikan kerjasa sama dengan dua penyedia ayam sebelum penyelidikan resmi
diumumkan. Penghentian tersebut dilakukan setelah dua uji acak menunjukkan bahwa
dua penyuplai itu tidak memenuhi standar Yum. Kasus ini telah memukul citra KFC di
China, di mana merek dari negara barat dianggap lebih aman dan lebih berkualitas
dibanding milik negara sendiri. Keamanan makanan adalah perhatian utama bagi
konsumen.

“Mereka akhirnya meminta maaf sekarang, namun ini sudah terlambat. Saya
tidak tahu apakah orang lain dapat memaafkan mereka atau tidak, namun yang jelas
saya tidak!” tulis Jackson Dong dalam akun Weibo.Itu terjadi di Cina, bagaimana dengan
KFC di Indonesia?? Apakah sudah betul-betul melindungi hak-hak konsumen untuk tidak
menggunakan bahan berbahaya ?

-          Komentar dan Saran dari artikel di atas :

Kfc seharusnya memperhatikan imagenya di mata konsumen karena akan


mempengaruhi persepsi pelanggan yang berada di kfc. Dan pihak kfc juga seharusnya
membuktikan dengan melakukan riset bahwa produk ayamnya tidak menyebabkan
kanker. Sehingga produk kfc masih tetap mendapatkan respon yang baik dari
konsumennya yang akan membeli hidangannya tanpa memperdulikan isu-isu yang ada
di publik.

Sumber :
https://www.facebook.com/SudahTahukahAnda.New/posts/593598703987454

Anda mungkin juga menyukai