Anda di halaman 1dari 30

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 796/Pengukuran dan

Evaluasi Pendidikan

USULAN PENELITIAN TERAPAN

KATALISASI PENJAMINAN MUTU LULUSAN BERBASIS INSTRUMEN


AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN (IASP 2020) BAGI SATUAN
PENDIDIKAN DI KABUPATEN BUTON TENGAH

Tim Pengusul
Ketua: Dr. Syarifuddin Tundreng, S.S., M.Pd. (NIDN. 0007077408)
Anggota : Halidin, S.Pd., M.PMat (NIDN. 0010068806)

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA


MARET 2022

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
RINGKASAN..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN…... ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………... 2
1.3. Tujuan, Urgensi dan Luaran Penelitian …………………….... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 6
BAB IV LUARAN DAN TARGET PENELITIAN........................................ 12
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA ………......................................... 13
BAB VI JADWAL PENELITIAN …………………....................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN …..………………………………………………. . 19

iii
RINGKASAN

Secara umum, semua proses pendidikan di sekolah ditujukan untuk membangun mutu
lulusan yang kompeten dan memiliki kemampuan adaptasi terhadap setiap perubahan. Untuk itu,
sekolah seharusnya senantiasa melakukan proses penjaminan mutu lulusan setiap saat agar dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan perubahan zaman. Pada tahun 2020, sistem
akreditasi sekolah/madrasah telah berubah dari sistem berbasis kepatuhan menjadi berbasis
kinerja. Sistem ini diterapkan sejalan dengan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2020
(IASP 2020), instrumen akreditasi sekolah/madrasah terbaru, yang telah diterapkan sebagai
instrumen akreditasi sekolah/madrasah sejak tahun 2020 untuk seluruh sekolah/madrasah di
Indonesia. Tahun 2020, instrument akreditasi sekolah/madrasah mulai menggunakan Instrumen
Akreditasi Satuan Pendidikan 2020 (IASP 2020). Dalam konteks IASP 2020, komponen mutu
lulusan merupakan komponen yang memiliki bobot nilai paling tinggi dibandingkan dengan
komponen lainnya. Komponen mutu lulusan diyakini sebagai gambaran output Pendidikan yang
berhasil dibangun melalui proses Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui
pemanfaatan seluruh sumberdaya yang dimiliki sekolah. Oleh karena itu, semua sekolah harus
fokus untuk melakukan penjaminan mutu lulusan agar mampu menghasilkan nilai akreditasi
yang maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses penjaminan mutu lulusan berbasis
akreditasi di satuan pendidikan Tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat di Kabupaten Buton
Tengah dengan menggunakan IASP 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi
kasus. Partisipan dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, dengan
kriteria: Sekolah yang ada di Kabupaten Buton Tengah Tingkat SD, SMP dan SMA atau
sederajat yang telah mengalami proses penjaminan mutu lulusan dengan menggunakan IASP
2020. Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah tim manajemen sekolah guru dan staf.
Diharapkan penelitian ini memiliki target luaran publikasi Nasional yang terindks
minimal sinta 2 dan memiliki Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) skala 3..

Kata Kunci: Mutu Lulusan; Akreditasi; IASP 2020; Sekolah

1
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sistem pendidikan di Indonesia, upaya penyatuan pandangan untuk mengukur


tingkat penjaminan mutu lembaga pendidikan agar dapat melakukan penilaian yang tepat adalah
masalah yang mendapat perhatian khusus tidak hanya dari lembaga pendidikan, tetapi juga
perhatian dari lembaga akreditasi sekolah/madrasah yang disebut Badan Akreditasi Nasional

Sekolah Madrasah (BAN S/M). Dalam perkembangannya, BAN S/M melakukan perbaikan
kualitas akreditasi sekolah/madrasah secara berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan mengubah sistem bisnis akreditasi yang lebih efektif efesien, yaitu dengan
dikembangkannya dasbor penilaian akreditasi sekolah/madrasah, yang dapat digunakan untuk
memantau mutu pendidikan di sekolah setiap saat. Selain itu, BAN S/M juga telah
mengembangkan instrument akreditasi sekolah yang telah menggeser paradigma dalam
pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah di Indonesia. Instrumen ini disebut instrumen akreditasi
sekolah/madrasah satuan pendidikan 2020 (IASP 2020). IASP 2020 adalah instumen akreditasi
sekolah dan madrasah di Indonesia, yang mulai diberlakukan pada tahun 2020. IASP merupakan
hasil penyempurnaan dari instrument akreditasi sekolah atau madrasah sebelumnya, dengan
mengedepankan adanya perubahan paradigma penilaian dari paradigma compliance (kepatuhan)
ke paradigma performance (kinerja), yang lebih fokus pada penilaian terhadap empat komponen
mutu yaitu mutu lulusan, mutu guru, mutu pembelajaran dan mutu manajemen sekolah, Namun
pada penelitian ini berfokus pada mutu lulusan.

Mutu lulusan merupakan salah satu komponen mutu yang dinilai dalam proses akreditasi
sekolah, dengan bobot penilaian tertinggi jika dibandingkan dengan komponen mutu yang lain.
Hal ini cukup beralasan, sebab sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, idealnya mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam sistem akreditasi sekolah di Indonesia yang
berlaku saat ini, ukuran mutu lulusan bukan hanya sekedar kemampuan akademik, melainkan
juga perlu mengembangkan karakter siswa, dengan membangun nilai-nilai moral dan perilaku
sosial religious [1]. Keseluruhan indikator mutu lulusan, idealnya dapat dipenuhi oleh sekolah,
termasuk Sekolah sasaran yaitu sekolah di Buton Tengah.

1
Pemenuhan komponen mutu lulusan berbasis IASP 2020 memiliki karakteristik berbeda
jika dibandingkan dengan proses pemenuhan mutu lulusan dengan menggunakan instrument
akreditasi sekolah sebelumnya, di sisi lain, berdasarkan studi kelayakan belum banyak Sekolah
yang ada di Kepulauan Buton Khususnya Buton Tengah yang berhasil meraih nilai sempurna
untuk pembuktian kinerja penjaminan mutu lulusan berbasis IASP 2020. Hal ini disebabkan
karena IASP 2020 relatif baru sehingga belum tersosialisasi dengan baik di seluruh sekolah,
Keterampilan guru dan kepala sekolah mengenai cara pemenuhan bukti kinerja mutu lulusan
masih perlu dioptimalkan. Sekolah-Sekolah yang sudah di visitasi dengan menggunakan IASP
2020 dan berhasil mencapai nilai A untuk pemenuhan komponen mutu lulusan dapat menjadi
sebuah katalis atau best practice yang dapat digunakan oleh sekolah-sekolah lain untuk
memenuhi hal serupa.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam penelitian adalah bagaimana proses penjaminan mutu lulusan
berbasis akreditasi di satuan pendidikan Tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat di Kabupaten
Buton Tengah dengan menggunakan IASP 2020. Di dalam menjawab rumusan masalah tersebut
peneliti menggunakan pendekatan studi kasus denga melakukan penjajakan langsung terhadap
sekolah-sekolah yang mengalami proses akreditasi denga menggunakan IASP 2020. Partisipan
dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria atau dibatasi
pada sekolah yang ada di Kabupaten Buton Tengah Tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat
yang telah mengalami proses penjaminan mutu lulusan dengan menggunakan IASP 2020
sebanyak 5 sekolah dengan rincian tingkat SD sebanyak 2 sekolah, tingkat SMP sebanyak 2
Sekolah dan tingkat SMA Sebanyak 1 sekolah.

1.3. Tujuan, Urgensi, dan Luaran Penelitian

Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengeksplorasi proses penjaminan mutu lulusan
yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah yang berhasil mendapat nilai unggul (A) yang
berbasis IASP 2020. Penelitian penting dilakukan karena mengingat di Kabupaten Buton Tengah
masih banyak sekolah-sekolah yang mendapat akreditasi minimum bahkan masih banyak pula
belum terkarditasi hal ini disebabkan karena IASP 2020 relatif baru sehingga belum tersosialisasi
dengan baik di seluruh sekolah. Diharapkan penelitian ini memiliki target luaran publikasi
Nasional yang terindks minimal sinta 2 dan buku referensi yang ber ISBN dan nantinya buku
2
tersebut akan menjadi referensi dan panduan bagi sekolah-sekolah yang mendapat akreditasi
minimum bahkan yang belum terkarditasi khususnya tentang pembuktian kinerja mutu lulusan.
Selain itu penelitian ini diharapkan memiliki Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) skala 3..

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Akreditasi satuan pendidikan merupakan sebuah proses penjaminan mutu pendidikan


berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Akreditasi memiliki peran penting dalam proses
penjaminan mutu pendidikan di sebuah negara. Akreditasi merupakan pilar utama bagi dunia
pendidikan dan sistem penjaminan mutunya [2]. Penjaminan mutu dan akreditasi pendidikan
merupakan alat manajemen mutu yang vital yang membantu institusi pendidikan, instansi
pemerintah dan masyarakat untuk memantau mutu pendidikan [3]. Dalam sistem pendidikan di
Indonesia, upaya penyatuan pandangan untuk mengukur tingkat penjaminan mutu lembaga
pendidikan agar dapat melakukan penilaian yang tepat adalah masalah yang mendapat perhatian
khusus tidak hanya dari lembaga pendidikan, tetapi juga perhatian dari lembaga akreditasi
sekolah/madrasah yang disebut Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN S/M).
Dalam perkembangannya, BAN S/M melakukan perbaikan kualitas akreditasi sekolah/madrasah
secara berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengubah sistem
bisnis akreditasi yang lebih efektif efesien, yaitu dengan dikembangkannya dasbor penilaian
akreditasi sekolah/madrasah, yang dapat digunakan untuk memantau mutu pendidikan di sekolah
setiap saat. Selain itu, BAN S/M juga telah mengembangkan instrument akreditasi sekolah yang
telah menggeser paradigma dalam pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah di Indonesia.
Instrumen ini disebut instrumen akreditasi sekolah/madrasah satuan pendidikan 2020 (IASP
2020). IASP 2020 adalah instumen akreditasi sekolah dan madrasah di Indonesia, yang mulai
diberlakukan pada tahun 2020. IASP merupakan hasil penyempurnaan dari instrument akreditasi
sekolah atau madrasah sebelumnya, dengan mengedepankan adanya perubahan paradigma
penilaian dari paradigma compliance (kepatuhan) ke paradigma performance (kinerja), yang
lebih fokus pada penilaian terhadap empat komponen mutu yaitu mutu lulusan, mutu guru, mutu
pembelajaran dan mutu manajemen.
Akreditasi merupakan salah satu model penjaminan mutu Pendidikan yang dinilai efektif
diberbagai negara . Di Indonesia, proses akreditasi sekolah/madrasah dilaksanakan oleh badan
akreditasi sekolah/madrasah (BAN SM) [4], sebuah Lembaga independent dibawah kementrian
Pendidikan republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya, BAN SM dibantuoleh sekertariat

4
yang menangani pekerjaan-pekerjaan teknis administrative, dan dibantu oleh asesorsebagai pihak
yang secara langsung melakukan proses visitasi akreditasi ke sekolah/madrasah. Objek penilaian
akreditasi meliputi semua proses dan hasil pendidikan yang mencerminkan 8 standar nasional
Pendidikan [5]. Alat yang digunakan oleh asesor untuk mengumpulkan bukti-bukti kinerja
penjaminan mutu sekolah/madrasah adalah instrument akreditasi yang disusun oleh BAN SM
pusat dan disahkan oleh Mentri pendidikan.
Mulai tahun 2020, proses pengumpulan data akreditasi sekolah telah menggunakan
Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2020 (IASP 2020) [6], butir-butir instrument tidak lagi
secara eksplisit mengukur kepatuhan Lembaga Pendidikan terhadap 8 SNP, melainkan 8 SNP
diramu menjadi 4 komponen utama penilaian yaitu komponen mutu lulusan, komponen guru,
komponen proses pembelajaran, dan komponen manajemen sekolah sebagai indicator sekolah
yang baik [7]. Dalam konteks IASP 2020, komponen mutu lulusan merupakan komponen yang
memiliki bobot nilai paling tinggi dibandingkan dengan komponen lainnya. Komponen mutu
lulusan diyakini sebagai gambaran output Pendidikan yang berhasil dibangun melalui proses
Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui pemanfaatan seluruh sumberdaya yang
dimiliki sekolah. Oleh karena itu, semua sekolah harus fokus untuk melakukan penjaminan mutu
lulusan agar mampu menghasilkan nilai akreditasi yang maksimal.
Penjaminan mutu lulusan merupakan upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam
menjamin output pendidikan agar kualitasnya sesuai dengan tujuan, dan visi misi sekolah,
sehingga dapat memenuhi tuntutan kinerja sesuai dengan IASP 2020. Selain itu, penjaminan
mutu lulusan merupakan upaya sekolah dalam mempertahankan output mutu Pendidikan untuk
menjaga keberlangsungan sekolah agar tetap menjadi pilihan masyarakat], sebab kualitas mutu
lulusan menjadi salah satu hal yang paling banyak dipertimbangkan oleh para orang tua dalam
memilih sekolah [8]. Mutu lulusan yang harus dikembangkan di sekolah menurut IASP 2020
terdiri dari perkembangan karakter siswa maupun perkembangan kompetensi siswa. Karakter
siswa yang perlu dikembangkan menurut IASP 2020 antara lain kedisiplinan siswa [9],
perkembangan moral dan religious siswa [10], sikap Tangguh dan tanggung jawab [11], sikap
terbebas dari perundungan yang dibentuk dari adanya sikap toleransi dan saling menghargai,
serta menerima kekurangan masing-masing [12].

Pengembangan kompetensi siswa yang dinilai dalam IASP 2020 adalah keterampilan
abad 21 yang harus dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di sekolah, baik melalui

5
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, juga melalui berbagai kegiatan intra dan
ekstrakulikulir. Kompetensi yang dikembangkan dalam IASP 2020 antara lain kemampuan
berkomunikasi, kemampuan kolaborasi, kemampuan berpikir kritis [13], pengembangan
kreativitas dan inovasi siswa [14], kemampuan mengekspresikan diri sesuai dengan minat bakat
dan juga harus ada peningkatan prestasi akademik dari waktu ke waktu [15]. Dalam proses
penjaminan mutu lulusan yang sesuai dengan IASP 2020 diperlukan kesungguhan dan
kemampuan sekolah untuk mengembangkan setiap aspek mutu lulusan, baik berupa rencana
progam, pelaksanaan program, maupun evaluasi program pengembangan mutu lulusan sesuai
tuntutan IASP 2020.

6
BAB III
METODE

Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode
atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada
satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini merupakan
penelitian studi kasus [16], yang berupaya untuk mengeksplorasi fenomena yang terjadi di suatu
lembaga tertentu secara mendalam berdasarkan keterangan-keterangan yang diberikan oleh
partisipan dan juga pengamatan lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus
eksploratori. Penelitian eksploratori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori
atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang
sudah ada. Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh
keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar,
penelitian ini disebut penjelajahan (eksploration) Penelitian eksploratori dilakukan apabila
peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama sekali
mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori
tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh
data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah di semua satuan pendidikan di Kabupaten
Buton Tengah mulai dari SD/SMP/SMA atau sederajat sebanyak 193 sekolah. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan [17].
Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive proportional
random sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu [17], dengan tujuan agar data-data yang diperoleh benar-benar didapatkan dari orang-
orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung mengenai fenomena yang sedang
diteliti. Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang mengalami secara
langsung proses penjaminan mutu sekolah berbasis akreditasi di semua satuan pendidikan yang
mendapatkan akreditasi unggul. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 sekolah yang di ambil
berdasarkan nilai tertinggi untuk komponen mutu lulusan, setiap sekolah terdiri dari Tim

7
manajemen sekolah (Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite, perwakilan orang tua) , guru
dan staf yang telah memiliki pengalaman langsung dalam proses penjaminan mutu lulusan sesuai
dengan IASP 2020. Sesuai dengan etika penelitian sosial, dalam hal ini seluruh data partisipan
disamarkan, dan diberi kode nama P1-Pn. Jumlah partisipan per sekolah sebanyak 11 orang yang
dapat digambarkan dalam Tabel 1.
Keterangan Jumlah
Tim Manajemen Sekolah 6
Guru 3
Staf 2
Total 11

Adapun Rincian Per-sekolah dapat digambarkan pada tabel 2


No Nama Sekolah Kab. Buton Tengah
1 SD/Sederajat 2
2 SMP/Sederajat 2
3 SMA/Sederajat 1
Jumlah 5

Proses pengambilan data akan dilakukan melalui Focus Group Discusion (FGD) secara
offline selama 10 kali pertemuan dan juga melalui analisis dokumen yang terdiri dari 1 kali
pertemuan persiapan dengan stakeholder, 3 kali FGD dengan warga SD, 3 kali FGD dengan
warga SMP, dan 3 kali pertemuan dengan warga SMA. Seluruh data yang dikumpulkan di
analisis dengan menggunakan metode analisis data kualitatif. Adapun langkah pelaksanaan FGD
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan moderator dan Insentif bagi peserta
Langkah pertama dalam melakukan FGD adalah menentukan moderator dan
merencanakan insentif apa yang akan diberikan pada para partisipan dan yang menentukan
moderator adalah ketua peneliti. Moderator yang dipilih diharapkan dapat berpikir analitis dan
dapat menyampaikan penjelasan dengan baik. Sedangkan insentif adalah kontraprestasi bagi
orang-orang yang terlibat dalam FGD. Insentif ini tidak selalu uang atau makanan, tetapi lebih
pada tentang apa yang mereka dapat setelah mengikuti FGD, entah itu sebuah pemahaman baru

8
atau sebuah insight bagi mereka. Namun paling sederhana memang pemberian insentif ini dapat
berupa barang atau kenang-kenangan yang dibuat relevan dengan topik FGD ini.
2. Persiapan TIM dan rencana Pelaksanaan
Langkah kedua adalah mempersiapkan tim di luar proses FGD. Tim ini berupa peneliti,
anggota dan mitra. Tim bisa diisi dengan beberapa orang sebagai pencatat waktu, notulen, penata
teknis, hingga orang yang bertugas mendokumentasikan pelaksanaan FGD. Setelah tim terbentuk
menurut bagian kerjanya masing-masing, sebuah rencana pelaksanaan dan pembagian tugas pun
dapat dilakukan. Perencanaan ini dapat dibuat seperti alur secara utuh dari arus masuk peserta
atau partisipan, pembagian ruang FGD, dan lain sebagainya menurut relevansi tim pelaksana.
Setelah perencanaan terbentuk maka tahapan itu dieksekusi dengan penentuan lokasi dan waktu
FGD serta pembagiannya secara umum agar pelaksanaan FGD dapat dikelola dengan baik.
3. Pelaksanaan FGD
Setelah semua hal direncanakan dengan baik, proses pelaksanaan FGD pun dapat dimulai
sesuai pembagian ruang, topik, dan waktu. Urutan pertama dari pelaksanaan FGD ini adalah
pemaparan topik dan pertanyaan dan pertanyaan pembuka dari moderator. Moderator nantinya
juga bertanggung jawab terhadap proses dan alur diskusi, sekaligus menjadi jembatan antara
pertanyaan satu dengan pertanyaan lainnya.
4. Mencatat dan meringkas substansi FGD
Tugas untuk mencatat dan meringkas substansi FGD ini dapat dilakukan secara efektif
oleh anggota peneliti atau mitra selain moderator di ruangan. Langkah paling tepat untuk hal ini
adalah penggunaan media rekam oleh moderator yang nanti akan dikerjakan lebih lanjut oleh
anggota tim yang bertugas sebagai notulensi atau pencatat jalannya FGD. Pencatatan dan
peringkasan berguna untuk melihat bagaimana dan apa saja tanggapan dari partisipan terhadap
topik yang dilempar oleh moderator.
5. Melihat dan menganalisis data
Data dari FGD ini dapat berupa transkrip atau rekaman audio. Setiap catatan dan
ringkasan data dari pelaksanaan FGD adalah informasi dan data tentang bagaimana partisipan
saling beradu pikiran dan asumsi terhadap suatu topik. Data ini nantinya akan dianalisis oleh
anggota tim pelaksana yang bertugas. Analisis data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
melihat pola diskusi yang muncul, kecenderungan asumsi terhadap topik, dan melihat
kesimpulan secara umum. Jika data berbentuk rekaman audio maka analisis juga dapat dilakukan

9
secara observatif pada tinggi atau rendahnya nada bicara partisipan yang dapat diasumsikan
sebagai bagaimana cara mereka mempertahankan pendapat tentang topik terkait. dan
6. Mengolah data dan pengambilan kesimpulan
Proses pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil analisis sebagai
acuan kesimpulan terhadap topik yang sedang diujikan lewat FGD. Hasil kesimpulan inilah yang
nantinya akan digunakan oleh tim at secara umum sebagai landasan pengambilan keputusan atau
kebijakan. Setiap kesimpulan yang muncul dari proses FGD dapat menjadi cerminan pendapat
umum terhadap topik dan pertanyaan terkait topik utama.
Teknik menganalisis data kualitatif dengan cara meringkas, mengkategorikan dan
menafsirkan. Analisis kualitatif merupakan metode analisis dengan menggunakan wawancara
dan observasi dengan menjawab pertanyaan seperti apa, mengapa atau bagaimana. Data-data
yang dianalisa dengan metode ini berupa teks atau narasi [18], yang secara garis besar terdiri dari
empat langkah utama yaitu tahap Inspeksi (pemeriksaan seluruh data secara seksama), Siklus
Pengkodean (pengkodean merupakan proses peneliti mencari koneksi data yang dikumpulkan di
lapangan), Siklus Kategorisasi (mengumpulkan kode-kode data yang memiliki kesamaan arti),
dan tahap Pemodelan (proses Menyusun model data yang disajikan), serta memberikan
penjelasan interpretative terhadap semua data secara keseluruhan.

Diagram Alir Penelitian

10
Tugas TIM Pengusul
Bidang Instan Alokasi
No Nama/NIDN Ilmu si Asal Waktu(Jam/ Uraian Tugas
Minggu)
1 Dr. Syarifuddin Pendidikan USN 6 1. Mempersiapkan semua
Tundreng, S.S., Kolak Jam/Minggu kebutuhan penelitian
M.Pd/09070774 a 2. Melaksanakan Observasi
02 lapangan
3. Pengambilan data
4. Melakukan pengumpulan
data, penyusunan
interpretasi data, analisis
data sampai pada
pembuatan laporan
penelitian
5. Bertanggungjawab
terhadap
hasil pelaporan penelitian
mulai dari laporan harian,
laporan kemajuan
laporan
akhir dan penggunaan
anggaran penelitian

2. Halidin, S.Pd., Pendidikan USN 6 1. Membantu ketua dalam


M.PMat/001006 Kolak Jam/Minggu mempersiapkan semua
88 a kebutuhan penelitian
2. Mendampingi ketua
dalam
melakukan FGD dengan
Stakeholder
3. Membantu ketua dalam
mengumpulkan data,
menyusun interpretasi
data,
menganalisis data dan
membuat laporan
penelitian
4. Ikut bertanggung jawab
terhadap hasil pelaporan
penelitian mulai dari
laporan
harian, laporan kemajuan

11
laporan akhir dan
penggunaan
anggaran penelitian
5. Membantu ketua dalam
mmbuat jurnal
nasional

12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya


Adapun anggaran biaya penelitian ini dapat di jelaskan secara terperinci pada lampiran 1.
Sedangkan ringkasan anggaran biaya dapat di gambarkan melalui tabel 2 berikut:
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Terapan
Biaya Yang
No Jenis Pengeluaran
diusulakan (Rp)
Bahan(Komponen ATK, Bahan Habis Pakai, Bahan
1
Persediaan
2 Pengumpulan Data
3 Sewa Peralatan
4 Analisis Data
5 Pelaporan, Luaran Wajib, Luaran Tambahan
Jumlah

4.2. Jadwal Penelitian


Adapun jadwal penelitian terapan ini dapat digambarkan melalui tabel 3berikut ini
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Observasi Awal di Tingkat  
1  SD/SMP/SMA atau Sederajat Wilayah                      
Buton Tengah
FGD dengan Kepala Sekolah, Komite,  
2                      
Dinas, Orang Tua, dll)
 3 FGD dengan Guru                        
4 FGD dengan Staf
Analisis Data(Inspeksi, Pengkodean,
5
Kategorisasi, dan Pemodelan
6 Prosiding Seminar Nasional
Publikasi Jurnal Nasional Bereputasi
7
dan Buku Ber ISBN

13
4.1. Luaran Penelitian 
Luaran wajib dari  Penelitian ini adalah publikasi ilmiah dalam jurnal Nasional yang
terindeks sinta atau buku yang ber ISBN. Luaran tambahan yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
1. Prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala lokal, regional maupun nasional; dan
2. book chapter.

4.2. Capaian yang di Targetkan


Adapun Indikator capaian yang ditargetkan dalam penelitian ini dapat digambarkan
melalui tabel berikut:
N Jenis Indikator
o Capaian
Kategori Sub Kategori Waji Tambah TS 1
TS +1
TS+2
b an
1 Artikel Ilmiah di Muat Internasional
di Jurnal
Nasional Publish
Terakreditasi
Nasional
Tidak
Terakreditasi
2 Artikel Ilmiah di Muat Internasional
di prosiding Trindeks
Nasional Publish
3 Invite Speaker dalam
temu ilmiah
4 Visiting Lecture
5 Teknologi Tepat Guna
6 Model/Purwarupa/
Desain/Karya
seni/Rekayasa Sosial
7 Buku Ajar ISBN
8 Tingkat Kesiapan Skala 3
Teknologi(TKT)

BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Jenis Komponen Item Satuan Volume Biaya Total

14
Pembelajaan Satuan
Bahan ATK Kertas HVS RIM 7 65.000 455.000,-
ATK Spidol Dus
4 70.000 280.000,-
Snowman
Bahan Tinta Printer Buah
Penelitian Epson Black 2 92.500 185.000,-
Habis Pakai
Bahan Tinta Printer Buah
Penelitian Epson 3 90.000 270.000,-
Habis Pakai warna
Paket full day
Pengumpula
meeting
n Data
persiapan
penelitian
terdiri
dari 2 orang
FGD peneliti,
Persiapan Kepala Dinas, Orang 7 300.000 2.100.000,-
Penelitian orang tua,
dan
5 Kepala
sekolah
semua
jenjang
HR Jasa orang
Pembantu pembantu 2 750.000 1.500.000,-
Peneliti Peneliti
HR Jasa orang
Sekretariat/ Sekretariat/
Administrasi Administrasi 2 750.000 1.500.000,-
Peneliti

Tiket 2 orang orang


peneliti dari
Kolaka- 1.500.00
2 3.000.000,-
Buton 0
Tengah PP
Uang Harian 2 orang hari
peneliti 5 200.000,- 1.000.000,-
Penginapan 2 orang Hari
peneliti 5 650.000 3.250.000,-
Uang harian Konsumsi orang 2 90.000 180.000,-

15
rapat di rapat dalam
dalam kantor 2
kantor Orang

Uang harian Konsumsi orang


rapat di rapat luar
di luar kantor 2 2 90.000 180.000,-
kantor Orang

Biaya Konsumsi hari


Konsumsi selama 1.000.00
5 5.000.000,-
kegiatan 0

Sewa Peralatan Sewa Buah


Peralatan Penelitian Printer,
Infokus, 3 500.000 1.500.000,-
Kamera
Peralatan Sound Hari
Penelitian Sistim 5 250.000 1.250.000,-
Ruang Gedung Hari
penunjang Pertemuan
penelitian 5 300.000 1.500.000,-

Analisis Data Tiket 2 orang orang


Peneliti 1.500.00
Kolaka- 2 3.000.000,-
0
Buteng PP
Uang harian 2 orang hari 3 200.000 600.000,-
Transport 2 orang hari
Lokal 3 200.000 600.000,-
Pnginapan 2 orang hari 3 650.000 1.950.000,-
Biaya Konsumsi kali
Konsumsi rapat 2 550.000 1.100.000,-
rapat
Pelaporan, Uang harian Konsumsi kali
Luaran Wajib, rapat di rapat dalam
dan Luaran dalam kantor 1 300.000 300.000,-
Tambahan kantor

Uang harian Konsumsi kali 1 300.000 300.000,-


rapat di rapat luar
luar kantor kantor

16
Publikasi Biaya
artikel di publikasi
paket
Jurnal
2.500.00
jurnal 1 2.500.000,-
Nasional 0
nasional
Seminar Biaya
nasional seminar 1.500.00
kali 1 1.500.000,-
nasional 0

Total Rp. 35.000.000

17
BAB VI
JADWAL PENELITIAN

Adapun jadwal penelitian terapan ini dapat digambarkan melalui tabel berikut ini
Tabel: Jadwal Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Observasi Awal di Tingkat  
1  SD/SMP/SMA atau Sederajat Wilayah                      
Buton Tengah
FGD dengan Kepala Sekolah, Komite,  
2                      
Dinas, Orang Tua, dll)
 3 FGD dengan Guru                        
4 FGD dengan Staf
Analisis Data(Inspeksi, Pengkodean,
5
Kategorisasi, dan Pemodelan
6 Prosiding Seminar Nasional
Publikasi Jurnal Nasional Bereputasi
7
dan Buku Ber ISBN

18
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasanah, E. 2019. Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kohlberg.
Jipsindo, 6(2):131-145.
2. Previtali, P and Cerchiello, P. 2021. ‘Corporate governance and the responsiveness of
organisations to a change in accreditation standards’, Quality in Higher Education,
27(4):1-11
3. Hien, T.T.T., Huong, N.T.T., Luong, T.H., Cuong, N.H, Thuy, B.T.T., Huy, N.H., Nhung,
T.T., and Anh, N.T.K. 2021. Developing a Toolkit for Measuring the Levels of Education
Quality Assurance in Higher Education Institution Accreditation in Vietnam: Problems
and Solutions. VNU Journal of Science: Education Research, 37(1):67-80.
4. Sumarto, S. (2019). Peran dan kredibilitas badan akreditasi nasional sekolah/madrasah (ban
s/m) mewujudkan sekolah efektif melalui manajemen mutu. Jurnal Literasiologi.
https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i1.6.
5. Awaludin, A. A. R. (2017). Akreditasi Sekolah sebagai Suatu Upaya Penjaminan Mutu
Pendidikan di Indonesia. SAP (Susunan Artikel Pendidikan).
https://doi.org/10.30998/sap.v2i1.1156.
6. Hasanah, E., Purnawan, P., Kuat, K., & Hamidun, E. (2020). Pelatihan penjaminan mutu
sekolah berbasis akreditasi di SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Prosiding Hasil
Pengabdian Kepada Masyarkat, 799–806.
7. Beuermann, D., Navarro-Sola, L., & Pardo, F. (2018). What is a Good School, and Can
Parents Tell? Evidence on the Multidimensionality of School Output. National Bureau of
Economic Research Working Paper Series.https://doi.org/10.3386/w25342.
8. Vongsachang, H., Friedman, D. S., Inns, A., Kretz, A. M., Mukherjee, M. R., Callan, J.,
Wahl, M., Repka, M. X., & Collins, M. E. (2020). Parent and Teacher Perspectives on
Factors Decreasing Participation in School-Based Vision Programs. Ophthalmic
Epidemiology, 27(3). https://doi.org/10.1080/09286586.2020.1730910.
9. Romero, L. S. (2015). Trust, behavior, and high school outcomes. Journal of Educational
Administration. https:// doi.org/10.1108/JEA-07-2013-0079.
10. Wening, M. H., & Hasanah, E. (2020). Counseling Service Management in Efforts to Help
the Potential Development of High School Students. Randwick International of Social
Science Journal. https://doi.org/10.47175/rissj. v1i3.110
11. Almoayad, F., Almuwais, A., Alqabbani, S. F., & Benajiba, N. (2020). Health professional
students’ perceptions and experiences of remote learning during the covid-19 pandemic.
International Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 19(8), 313–329.
https://doi.org/10.26803/ijlter.19.8.17.
12. Wang, Y., Wang, Y., Chen, Y., & Qin, Q. (2020). Unique epidemiological and clinical
features of the emerging 2019 novel coronavirus pneumonia (COVID-19) implicate special
control measures. In Journal of Medical Virology. https://doi.org/10.1002/jmv.25748.

19
13. Padhi, L. K., & Mishra, D. (2020). Learning how to learn. International Journal of Web-
Based Learning and Teaching Technologies, 15(3), 46–59.
https://doi.org/10.4018/ijwltt.2020070104.
14. Shrestha, M., & Dangol, R. (2019). Learning readiness and educational achievement among
school students. Indian Psycology, 7(2), 467–476. https://doi.org/10.25215/0702.056.
15. Abudu, K. A. &, & Gbadamosi, M. R. (2014). Relationship between teacher’s attitude and
student’s academic achievemnt in senior secondary school chemistry. A case study of ijebu-
ode and odogbolu local government area of ogun state. Wudpecker Journal of Educational
Research, 3(3), 035–043.
16. Patton, M. Q. (2012). Qualitative research and evaluation methods (3rd ed.). Sage.
17. Sugiyono (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA
18. Cassell, C., & Bishop, V. (2019). Qualitative Data Analysis: Exploring Themes, Metaphors
and Stories. European Management Review, 16(1). https://doi.org/10.1111/emre.12176

20
Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup Peneliti
1. Ketua Peneliti
A. Data Pribadi
Nama lengkap : Dr. Syarifuddin Tundreng, S.S., M.Pd.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempt/Tgl. Lahir : Soppeng, 7 Juli 1974
Alamat Rumah : Jl. Pemuda No. 11 Kelurahan Tahoa Kecamatan
Kolaka Kabupaten Kolaka Provisni Sulawesi Tenggara
Rt/Rw: 000 / 000 Kelurahan: Tahoa
Kec: Kolaka Kab/Kota: Kolaka
Prov: Sulawesi Tenggara Kode Pos: 93517
No.Handphone (WA): 081244943124
Email Pribadi : Syarifuddintundreng.9@gmail.com
NIDN/NITK : 0907077402
Jabfung/Gol : Lektor/IIID
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Studi/Laboratorium
:
Alamat Perguruan Jl. Pemuda No. 339 Kolaka

Tinggi No. Telp: (0405) 2321132 Kode Pos: 93517

Email Perguruan Tinggi : rektorat@usn.go.id

B. PENDIDIKAN FORMAL (JENJANG, JURUSAN, DAN ASAL PT)


Tahun
No Perguruan Tinggi Program Studi Jenjang Mulai Selesai

21
1 Universitas Hasanuddin Sastra Indonesia S1 1993 1999

2 Universitas Negeri Makasar Pendididkan S2 2007 2009


Bahasa Indonesia
3 Universitas Negeri Jakarta Pendididkan S3 2015 2018
Bahasa Indonesia

C. PENGALAMAN KERJA
No PEKERJAAN MULAI SELESAI
1 Guru SMK Negeri 1 Samaturu 2004 2006
2 Guru SMK Negeri 2 Kolaka 2006 2011
3 Dosen LB FKIP USN Kolaka 2009 2012
4 Pengawas Diknas Kabupaten Kolaka 2011 2013
5 Lurah Balandete 2013 2014
6 Dosen Tetap USN Kolaka 2014 Sekarang

D. RIWAYAT PELATIHAN
No PELATIHAN TEMPAT TAHUN
1 Pengembangan Kurikulum KKNI Kopertis Wil IX Makassar 2015
UNJ
2 Massive Open Online Courses ( MOOC) UNJ 2021
Jakarta

Workshop Penyusunan Roadmap Penelitian Universitas


3 Fakultas Keguruan dan Khairun 2022
Ilmu Pendidikan”
Ternate

E. PENGALAMAN PENELITIAN (TERUTAMA YANG RELEVAN DENGAN JUDUL


PROPOSAL)

No Judul Penelitian Bidang Tahun

22
 The Philosophical Values of the Buginese-
makassarese Women in the novel Pulau Based on the
1 Adat Point of View: A Genetic Structural Review Bahasa Indonsia 2018
(ALLS)

 Analisis Latar dalam Novel Pergolakan Karya


2 Wildan Yatim; Kajian struktural (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonsia 2021
Bahasa STKIP Pontianak) : 2021

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar benarnya, Terima kasih.
Kolaka, 16 Maret 2022
TTD
Dr. Syarifuddin Tundreng, S.S., M.Pd.
NIDN. 0907077402

23
2. Anggota Peneliti
F. Data Pribadi
Nama lengkap : Halidin, S.Pd., M.PMat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempt/Tgl. Lahir : Paria, 10 Juni 1988
Alamat Rumah : Komp. BLK, Kel. Tahoa, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka
Rt/Rw: 000 / 000 Kelurahan: Tahoa
Kec: Kolaka Kab/Kota: Kolaka
Prov: Sulawesi Tenggara Kode Pos: 93517
No.Handphone (WA): 085394645619
Email Pribadi : halidinidin@yahoo.co.id; halidin887@gmail.com
NIDN/NITK : 0010068806
NIP/NIK : -
Jabfung/Gol : Lektor/IIIC
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program : Pendidikan Matematika
Studi/Laboratorium
:
Alamat Perguruan Jl. Pemuda No. 339 Kolaka

Tinggi No. Telp: (0405) 2321132 Kode Pos: 93517

Email Perguruan Tinggi : rektorat@usn.go.id

G. PENDIDIKAN FORMAL (JENJANG, JURUSAN, DAN ASAL PT)

24
Tahun
No Perguruan Tinggi Program Studi Jenjang Mulai Selesai
1 Universitas Dayanu Pendidikan S1 2007 2011
Ikhsanuddin Bau-Bau Matematika
2 Institut Teknologi Bandung Pengajaran S2 2013 2015
Matematika

H. PENGALAMAN PENELITIAN (TERUTAMA YANG RELEVAN DENGAN JUDUL


PROPOSAL)

No Judul Penelitian Bidang Tahun

Efektivitas Model Pembelajaran Course Review


Horay(CRH) terhadap hasil belajar Matematika Siswa Pendidikan
1 SMA Negeri 3 Mawasangka 2020
Matematika
Volume 9, No. 4, 2020, 1067-1075
Pengaruh Strategi Pembelajaran Everyone is a Teacher
Here Terhadap Hasil Belajar Matematika Pendidikan
2 2020
Matematika
Volume 9, No. 2, 2020, 348-357
Efektivitas Model Pembelajaran Kumon terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Pendidikan
3 Kelas VIII. 2020
Matematika
Vol.6, No.2, Juli 2020, pp. 143~148
Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Ditinjau dari
Lingkungan Keluarga Siswa SMP Negeri 2 Toari. Pendidikan
4 2020
Matematika
Vol.1, No.2, Desember 2020, pp. 112~126
Pengaruh Minat dan Lingkungan Belajar Peserta didik
terhadap hasil belajar. Pendidikan
5 2021
Matematika
Vol.8, No.1, Juli 2021, pp. 20~28

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar benarnya, Terima kasih.
Kolaka, 16 Maret 2022
TTD

25
Halidin, S.Pd., M.PMat
NIDN. 0010068806

26

Anda mungkin juga menyukai