Anda di halaman 1dari 48

PANDUAN PENYUSUNAN SKP

MELALUI APLIKASI SIMARIN


REVISED

TIM MANAJEMEN KINERJA


BIRO ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... i
BAB I FITUR SIMARIN ................................................................................................................................ 1
BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN MATRIKS PERAN DAN HASIL ............................................... 4
BAB III GENERATE SKP .............................................................................................................................. 30
BAB IV PERSETUJUAN ............................................................................................................................... 38
BAB V MENU PENGATURAN.................................................................................................................... 42

i
BAB I
PENGENALAN FITUR SIMARIN UNTUK PEGAWAI

1. Halaman sign-in
Untuk masuk ke aplikasi simarin versi 2, pegawai bisa mengetik https://simarin.brin.go.id hingga
tampilan layar seperti di bawah

Diisi dengan
username intra

Diisi dengan
password intra

Atau melalui halaman intra dan klik menu simarin seperti tampilan berikut:

KLIK DISINI

1
2. Halaman beranda

Setelah pegawai sign-in, maka akan muncul halaman beranda seperti dibawah ini:

d
a b c

Pada halaman beranda terdapat empat fitur utama, yaitu:

a. Menu kinerja, fitur ini digunakan dalam penyusunan matriks peran dan hasil dan sasaran
kinerja pegawai. Menu ini memiliki submenu yang berbeda berdasarkan hak akses akun pengguna
seperti berikut:

Submenu yang muncul di akun Kepala Unit Submenu yang muncul di pegawai yang
dan akun Ketua Tim bukan Kepala Unit atau bukan ketua tim

Pada gambar diatas, ada perbedaan pada submenu matriks kinerja. Hal ini dikarenakan Kepala Unit
memiliki peran dalam penyusunan target kinerja unit dan matriks peran dan hasil unit, sedangkan
Ketua Tim memiliki peran dalam penyusunan matriks dan peran hasil tim oleh Ketua Tim. Masing –
masing submenu memiliki fungsi:

a.1. Matriks kinerja : Digunakan untuk menyusun target kinerja unit dan matriks peran dan

2
hasil

a.2. SKP Pegawai : Digunakan saat pegawai akan membuat SKP setelah matriks peran dan
hasil selesai disusun

a.3. Persetujuan : Digunakan untuk memberikan persetujuan terhadap pengajuan


penetapan SKP, penugasan eksternal, maupun pengajuan open call.

b. Menu Pengaturan, fitur ini hanya muncul pada akun kepala unit, ketua tim, atau pegawai yang
ditunjuk oleh Kepala Unit untuk membantu mengelola SKP unit.

c. Menu simarin1 ( ), merupakan pintasan untuk menuju ke aplikasi simarin versi


pertama.

d. Menu Pertanyaan, fitur ini digunakan bagi pegawai yang ingin mengajukan pertanyaan terkait
penyusunan SKP. Pegawai dapat menambahkan pertanyaan dengan mengklik ikon tambah.

Untuk mengajukan pertanyaan,


pegawai harus mengisikan subjek
dan isi pertanyaan secara singkat
dan jelas. Untuk memperkuat bukti
dukung, pegawai dapat melampirkan
dokumen yang dibutuhkan.

3
BAB II
TAHAPAN PENYUSUNAN MATRIKS PERAN DAN HASIL

Secara sederhana, penyusunan SKP dilakukan melalui alur tahapan berikut:

Catatan: Penyusunan matriks kinerja hanya dilakukan oleh Kepala Unit dan Ketua Tim

A. PENYUSUNAN MATRIKS KINERJA


1. Membuat Target Kinerja Unit
Langkah awal dalam penyusunan target kinerja unit adalah membuat target kinerja unit yang
dilakukan oleh kepala unit. Pada aplikasi simarin versi 2, kepala unit dapat mengklik menu
kinerja ➔ submenu matriks kinerja hingga tampilan simarin versi 2 berubah seperti berikut:

Setelah klik “buat target kinerja


unit”, maka akan muncul
tampilan seperti gambar
disamping.

Pastikan semua informasi


kepala unit (informasi
pegawai!) benar dengan
melakukan scroll ke bawah. Jika
data sudah benar, maka bisa
diklik simpan.

4
Selanjutnya halaman simarin versi 2 akan berubah seperti ini:

: Detail RHK Unit (digunakan untuk menambahkan detail rencana hasil kerja unit
dan penyusunan matriks peran dan hasil unit)
: View (digunakan untuk melihat detail informasi pembuatan target kinerja unit)

: Delete (digunakan untuk menghapus target kinerja unit yang telah dibuat)

Pada 3 ikon diatas, klik ikon detail RHK unit hingga tampilan berubah menjadi:

• Klik tombol “Tambah RHK Unit”.


• Pada kolom Hasil Kinerja bisa
dipilih utama atau tambahan
berdasarkan prioritas organisasi.
• Pada kolom Sumber RHK terdapat
pilihan “PK”, “Inisiatif Strategis”,
dan “Direktif”. Kepala Unit dapat
memilih salah satu sesuai sumber
yang digunakan.
• Pada kolom Rencana Hasil Kinerja
dapat dituliskan sasaran strategis
pada PK atau rencana hasil kerja
sesuai Inisiatif Strategis atau
Direktif.
• Selanjutnya klik simpan.

5
Setelah menambahkan RHK Unit, maka tampilan simarin versi 2 akan berubah menjadi seperti
berikut:

Dari tampilan gambar diatas, kepala unit dapat menambahkan indikator kinerja unit dengan

mengklik tombol (Detail IKI Unit) pada masing-masing rencana hasil kerja unit agar dapat
diturunkan kedalam matriks peran dan hasil unit sehingga tampilan menjadi seperti dibawah:

Cara menambahkan indikator kinerja sebagaimana berikut:

• Klik tombol tambah IKI Unit dan tampilannya menjadi seperti dibawah:

• Pada kolom nama aspek, terdapat empat pilihan: kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya.
Silahkan dipilih salah satu sesuai dengan indikator kinerja yang dicantumkan
• Pada kolom IKI, kepala unit dapat menuliskan indikator kinerja yang tercantum di dalam
Perjanjian Kinerja (jika sumber RHK adalah perjanjian kinerja) atau indikator kinerja
lainnya jika sumber yang digunakan adalah direktif atau inisiatif strategis.
• Selanjutnya discroll maka akan ada kolom perspektif yang terdiri dari 4 pilihan:

6
1) Penerima Layanan, yang merefleksikan kemampuan organisasi dalam memenuhi
keinginan dan harapan penerima layanan/ pemangku kepentingan.
2) Proses Bisnis, yang merefleksikan perbaikan proses untuk menghasilkan keluaran yang
memiliki nilai tambah bagi pemangku kepentingan
3) Penguatan Internal, yang merefleksikan kemampuan organisasi/ unit kerja untuk
mengembangkan sumber daya yang dimiliki organisasi sebagai pengungkit untuk
pencapaian tujuan organisasi. Perspektif ini penting sebagai bentuk investasi untuk
keberhasilan jangka panjang
4) Anggaran, yang merefleksikan kinerja dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
• Pada kolom jenis target terdapat pilihan range (jika jumlah target memiliki rentang batas
atas dan batas bawah) dan non range (jika jumlah target hanya memiliki batas bawah).
• Jumlah target bisa dituliskan pada target bawah dan target atas (jika jenis target range)
atau dituliskan hanya di kolom target bawah (jika jenis target non range).
• Pada kolom satuan, kepala unit dapat menuliskan jenis satuannya contoh: dokumen,
artikel/naskah, jurnal, laporan, dll.
• Setelah yakin terisi dengan benar, maka klik simpan.

• Jika seluruh indikator terisi semua, maka klik tombol kembali ( ) untuk lanjut ke
tahapan penyusunan matriks dan peran hasil unit.

7
2. Menyusun Matriks Peran dan Hasil Unit
Penyusunan matriks peran dan hasil unit dapat dilakukan setelah target kinerja unit beserta
indikatornya selesai dibuat pada tahapan sebelumnya. Untuk memulai penyusunan matriks
peran dan hasil (MPH) Unit, kepala unit klik tab Pembuatan MPH Unit seperti pada gambar
berikut:

Indikator kinerja yang diturunkan kepada ketua tim


atau secara personal langsung ke pegawai.

Dalam penyusunan matriks peran dan hasil unit, kepala unit dapat membagi rencana hasil kerja ke
ketua tim, ke pegawai langsung secara personal, ke pegawai di luar unit kerja (melalui tab
penugasan eksternal atau tab open call). Namun perlu diperhatikan bahwa pembagian rencana hasil
kerja melalui matriks peran hasil harus memprioritaskan pegawai internal unit kerja. Setelah
semua pegawai internal unit kerja mendapatkan penugasan dalam matriks peran hasil, maka
kepala unit dapat memberikan penugasan eksternal kepada pegawai di luar unit kerja.

2.1. Pembagian Rencana Hasil Kerja (Penugasan) kepada Ketua Tim Atau ke Pegawai Secara
Personal
2.1.1. Pembagian Rencana Hasil Kerja (Penugasan) bagi SDM Manajemen IPTEK
A. Pembagian Rencana Hasil Kerja

Pada halaman tab pembuatan MPH Unit, kepala unit kerja dapat mengklik tombol dibawah
indikator kinerja unit sehingga muncul halaman dibawah ini:

8
1

3 4 5

6
7

Tahapannya:
1. RHK Unit: merupakan rencana hasil kerja kepala unit yang diintervensi, otomatis muncul dari
sistem
2. IKI Unit: merupakan indikator kinerja yang diturunkan kepada pegawai atau ketua tim,
otomatis muncul dari sistem
3. Kebutuhan Data, terdiri dari dua pilihan:
1) Terbuka, jika kepala unit ingin rencana hasil kerja yang dibuat dapat dilihat oleh semua
orang diluar unit kerjanya. Dapat digunakan untuk penugasan yang sifatnya open call.
2) Tertutup, jika kepala unit ingin rencana hasil kerja yang dibuat hanya dapat dilihat oleh
pegawai yang terlibat dalam matriks peran dan hasil.
Karena penyusunan matriks peran dan hasil internal, maka kebutuhan data yang dipilih
adalah kebutuhan data tertutup.
4. Jenis Kinerja, terdiri dari dua pilihan:
1) Utama, merupakan hasil kerja yang mencerminkan tingkat prioritas tinggi
2) Tambahan, merupakan hasil kerja yang mencerminkan tingkat prioritas rendah

9
5. Penunjukkan, terdiri dari dua pilihan:
1) Personal, digunakan untuk membagi rencana hasil kerja melalui penunjukkan langsung
secara personal ke pegawai.
2) Ketua Tim, digunakan untuk membagi rencana hasil kerja kepada ketua tim yang nantinya
akan dibagi habis ke anggota tim.
6. Rencana Hasil Kinerja: merupakan rencana hasil kinerja yang dibebankan kepada pegawai
atau ketua tim yang dituliskan dalam bentuk output hasil kerja dan tidak menggunakan
kalimat aktivitas.
7. Pilih Pegawai: digunakan untuk memilih satu orang pegawai yang mendapatkan penugasan
terkait rencana hasil kerja yang dimaksud. Pemilihan pegawai dilakukan dengan ketik nama

pegawai ➔ klik tombol seach ➔ klik tombol ➔ Tutup.


Selanjutnya untuk kolom – kolom dibawah, maka dikosongkan karena kebutuhan data yang dipilih
adalah kebutuhan data tertutup

Jika semua data sudah terisi dengan benar, selanjutnya klik simpan. Proses yang sama dapat
dilakukan secara berulang kepada ketua tim lainnya dan tampilan simarin versi 2 akan menjadi
seperti dibawah ini:

10
Penugasan secara
Penugasan sebagai Ketua personal ke pegawai
Tim

B. Penambahan Indikator dan Target Rencana Hasil Kerja


Setelah MPH Unit tersusun, Kepala unit bisa menambahkan indikator dan target yang
diharapkan dengan mengarahkan kursor pada rencana hasil kerja pegawai atau ketua tim yang
bersangkutan hingga muncul tanda telunjuk tangan dan diklik. Selanjutnya akan muncul kotak
dialog seperti dibawah:

Pada gambar diatas terdapat dua tab: RHK dan Indikator kinerja, pilih tab indikator kinerja.

11
Selanjutnya klik ikon tambah ( ) sehingga muncul tampilan seperti berikut.

Penjelasan:
1. Nama Aspek ➔ Kepala unit bisa memilih salah satu aspek dari indikator yang
diharapkan, yaitu: kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu.
2. Indikator Kinerja ➔ menunjukkan ukuran keberhasilan yang ingin dicapai dari rencana
hasil kerja.
3. Jenis Target ➔ Kepala unit dapat memilih jenis target non range (jika hanya batas
bawah) atau range (ada batas bawah dan batas atas).
4. Target Bawah dan Batas Atas ➔ menunjukkan ukuran minimum yang harus dicapai
(batas bawah) dan ukuran maksimal yang bisa dicapai (batas atas).

12
5. Satuan ➔ untuk memilih satuan, kepala unit dapat menuliskan kata kunci yang
diinginkan misal: dokumen, jurnal, sitasi, prosiding, laporan, dll.
Jika kepala unit telah selesai mengisi, maka klik tombol tambah dan tampilan simarin versi 2
akan seperti berikut:

Pada gambar diatas, terdapat dua indikator kinerja yang berarti bahwa ketua tim atau pegawai
yang bersangkutan memiliki 2 (dua) IKI dalam 1 (satu) rencana hasil kerja.

2.1.2. Pembagian Rencana Hasil Kerja (Penugasan) bagi SDM IPTEK


A. Penugasan Non-KKM
1. Langkah-langkah pemberian penugasan Non-KKM sama seperti penugasan kepada SDM

Manajemen IPTEK, hanya saja terdapat perbedaan tampilan saat klik tombol seperti
gambar dibawah:

13
Pada tampilan diatas, terdapat pilihan Jenis KKM. Jika penugasan yang diberikan berupa
penugasan non-KKM, maka Kepala Unit atau Ketua Tim dapat memilih Non-KKM dan
melanjutkan langkah-langkah penugasan sebagaimana poin 2.1.1.
B. Penugasan yang Menjadi KKM
1. Untuk memberikan penugasan yang akan menjadi KKM, maka Kepala Unit atau Ketua Tim
memilih jenis KKM -> seperti gambar dibawah ini:

Perbedaan tampilan simarin untuk penugasan non-KKM dan penugasan yang menjadi KKM,
antara lain:
o KKM merupakan penugasan personal yang bersifat tertutup dan menjadi kinerja utama.
Sedangkan penugasan non-KKM bisa berupa open call, kinerja tambahan, dapat pula
diberikan sebagai ketua tim.

14
o Setelah dipilih sebagai KKM, maka rencana hasil kinerja akan berpindah ke bawah. Hal ini
bertujuan agar referensi KKM yang disediakan bisa langsung merujuk ke jabatan dan jenjang
pegawai yang dipilih.
2. Setelah itu klik pilih pegawai untuk memilih pegawai yang akan diberikan penugasan dan
pilih referensi KKM pada kolom rencana hasil kerja seperti gambar dibawah:

3. Setelah referensi KKM diklik, maka akan muncul pilihan referensi KKM untuk dipilih. Jika
pegawai yang ditugaskan berjenjang Ahli Madya atau Ahli Utama, maka referensi yang
tercantum hanya KKM kategori 1. Namun jika pegawai yang ditugaskan berjenjang Ahli
Muda, Ahli Pertama, Keterampilan, maupun pelaksana maka kategori 1 dan kategori 2 akan
tercantum pada pilihan referensi. Berikut contoh tampilan pilihan referensi ketika pegawai
yang ditugaskan memiliki jabatan Peneliti Ahli Utama:

15
4. Pilih referensi KKM dengan klik tombol sehingga tampilan simarin kembali ke tampilan
berikut:

5. Berbeda dengan penugasan non-KKM, IKI pada penugasan yang menjadi KKM akan
otomatis terisi setelah referensi dipilih. Jika sudah benar maka klik Simpan.
6. Tampilan penugasan yang menjadi KKM pada matriks peran dan hasil seperti berikut:

16
2.2. Salin Rencana Hasil Kerja (Copy RHK)
Copy RHK merupakan fitur yang memfasilitasi kepala unit atau ketua tim untuk memberikan
penugasan yang sama pada lebih dari satu pegawai. Namun perlu diperhatikan bahwa copy RHK
hanya bisa dilakukan untuk penugasan non-KKM. Jika kepala unit atau ketua tim melakukan
copy RHK pada penugasan KKM, maka akan muncul keterangan seperti berikut:

Adapun langkah copy RHK sebagai berikut:


1. Klik RHK yang akan disalin pada matriks peran dan hasil seperti gambat berikut:

Klik Disini

2. Setelah diklik, maka akan muncul tampilan seperti berikut:

17
Klik Disini

3. Klik copy RHK dan ketikkan nama pegawai yang akan diberikan penugasan yang sama,
seperti gambar berikut:

18
4. Setelah muncul nama pegawai, maka diklik kotak kecil di sebelah user intra sampai tampilan
berubah seperti di bawah ini:

19
Namun jika RHK yang dicopy merupakan RHK Ketua Tim, maka akan keterangan seperti
berikut:

20
5. Kepala unit atau ketua tim dapat memilih lebih dari satu pegawai selama penugasan atau
rencana hasil kerjanya sama. Setelah selesai memilih pegawai, maka kepala unit atau ketua
tim dapat memilih Copy RHK beserta IKI atau tidak seperti gambar diatas. Jika hanya Copy
RHK tanpa IKI, maka bisa langsung disimpan. Namun jika ingin copy RHK beserta IKI, maka
klik “Ya, Copy!” dan klik simpan. Hal serupa berlaku untuk penugasan sebagai ketua tim.

2.3. Pembagian Rencana Hasil Kerja Melalui Penugasan Eksternal


Penugasan eksternal dilakukan jika Kepala Unit ingin memberikan penugasan kepada pegawai
di luar unit kerja dengan persetujuan Kepala unit pegawai yang ditugaskan dalam bentuk
kegiatan kolaborasi. Penugasan eksternal dapat dilakukan setelah semua pegawai internal unit
kerja mendapatkan penugasan dalam matriks peran dan hasil. Tahapannya sama dengan
pembagian rencana hasil kerja ke ketua tim atau personal, namun yang membedakan adalah
pemilihan pegawai di luar unit kerja dan akan muncul notifikasi seperti berikut:

Jika sudah sesuai, maka bisa langsung klik simpan.

2.4. Pembagian Rencana Hasil Kerja Melalui Open Call


Fitur Open Call digunakan jika Kepala Unit ingin mencari pegawai dengan kompetensi tertentu
yang tidak tersedia di dalam unit kerja. Melalui fitur open call, semua pegawai dapat melihat
rencana hasil kerja yang dibuat sehingga mereka bisa melamar agar dilibatkan dalam matriks
peran dan hasil unit sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.
Dalam pembuatan open call, kebutuhan data yang dipilih adalah kebutuhan data terbuka.

Karena kebutuhan data terbuka, maka fitur pilih pegawai otomatis terkunci seperti berikut:

21
dan kepala unit harus mengisikan detail penugasan dan kompetensi yang dbutuhkan sebelum
klik simpan rencana hasil kerja.

2.5. Publish Matriks Peran dan Hasil Unit


Setelah matriks peran dan hasil unit tersusun, langkah berikutnya adalah mempublish matriks
peran dan hasil agar pegawai dapat melakukan generate SKP. Untuk mempublish matriks,

kepala unit harus mengklik tombol seperti gambar berikut:

Selanjutnya Ketua Tim siap menyusun matriks peran hasil tim.


3. Menyusun Matriks Peran dan Hasil Tim

22
3.1. Pembagian peran dalam Matriks Peran dan Hasil Tim
Penyusunan matriks peran dan hasil tim hanya bisa dilakukan oleh Ketua Tim. Dalam
penyusunan matriks peran dan hasil tim, ketua tim masuk ke akun simarin ➔ klik menu kinerja
➔ klik submenu matriks kinerja hingga tampilan layar simarin versi 2 seperti berikut:

Pastikan bahwa target kinerja unit sudah dibuat. Jika target kinerja unit masih kosong, berarti

Kepala Unit belum menyusun target kinerja unit. Selanjutnya klik detail RHK Unit ( ) dan klik
tab “pembuatan MPH Tim”, maka tampilan akan menjadi seperti berikut:

Rencana Hasil Kerja yang diturunkan ke


anggota tim
Perlu diperhatikan bahwa saat menyusun matriks peran dan hasil tim, yang diturunkan ke
anggota tim adalah rencana hasil kerja dari ketua tim, bukan indikator kinerja. Pada tampilan

diatas, ketua tim membagi habis rencana hasil kerja dengan klik tombol dan muncul pilihan
menu seperti berikut:

23
Tahapannya:
1. Contoh rencana hasil kinerja yang diintervensi adalah tercapainya pemenuhan kategori
kinerja individu pada RB.
2. Kebutuhan Data, terdiri dari dua pilihan:
1) Terbuka, jika ketua tim ingin rencana hasil kerja yang dibuat dapat dilihat oleh semua
orang diluar unit kerjanya. Dapat digunakan untuk penugasan yang sifatnya open call.
2) Tertutup, jika ketua tim ingin rencana hasil kerja yang dibuat hanya dapat dilihat oleh
pegawai yang terlibat dalam matriks peran dan hasil.
3. Jenis Kinerja, terdiri dari dua pilihan:
1) Utama, merupakan hasil kerja yang mencerminkan tingkat prioritas tinggi
2) Tambahan, merupakan hasil kerja yang mencerminkan tingkat prioritas rendah
4. Penunjukkan, karena merupakan matriks peran dan hasil tim maka otomatis terkunci pada
penunjukkan personal
5. Rencana Hasil Kinerja: merupakan rencana hasil kinerja yang dibebankan kepada anggota
tim yang dituliskan dalam bentuk output hasil kerja dan tidak menggunakan kalimat
aktivitas.
6. Pilih Pegawai: digunakan untuk memilih satu orang pegawai yang mendapatkan penugasan
terkait rencana hasil kerja yang dimaksud. Pemilihan pegawai dilakukan dengan ketik nama

pegawai ➔ klik tombol seach ➔ klik tombol ➔ Tutup.


7. Selanjutnya untuk kolom – kolom dibawah, maka dikosongkan karena kebutuhan data yang
dipilih adalah kebutuhan data tertutup dan bisa langsung diklik simpan.

24
Setelah anggota tim dimasukkan kedalam matriks peran dan hasil tim, maka tampilan simarin
versi 2 akan seperti berikut:

3.1.2. Penambahan Indikator dan Target Kinerja


Setelah MPH Tim tersusun, ketua tim dapat menambahkan indikator dan target yang diharapkan
dengan mengarahkan kursor pada rencana hasil kerja anggota tim yang bersangkutan hingga
muncul tanda telunjuk tangan dan diklik. Selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti berikut:

Pada gambar diatas terdapat dua tab: RHK dan Indikator kinerja, pilih tab indikator kinerja.

25
Selanjutnya klik ikon tambah ( ) sehingga muncul tampilan seperti berikut.

Penjelasan:
1. Nama Aspek ➔ Ketua tim bisa memilih salah satu aspek dari indikator yang diharapkan,
yaitu: kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu.
2. Indikator Kinerja ➔ menunjukkan ukuran keberhasilan yang ingin dicapai dari rencana
hasil kerja.
3. Jenis Target ➔ Ketua tim dapat memilih jenis target non range (jika hanya batas bawah)
atau range (ada batas bawah dan batas atas).

26
4. Target Bawah dan Batas Atas ➔ menunjukkan ukuran minimum yang harus dicapai
(batas bawah) dan ukuran maksimal yang bisa dicapai (batas atas).
5. Satuan ➔ untuk memilih satuan, ketua tim dapat menuliskan kata kunci yang diinginkan
misal: dokumen, jurnal, sitasi, prosiding, laporan, dll.
Setelah diisi semua, maka klik tombol tambah dan tampilan simarin versi 2 akan seperti berikut:

B. TUTUP MATRIKS
Tutup matriks digunakan untuk menutup atau membekukan rencana hasil kerja yang
dimasukkan ke dalam matriks peran dan hasil. Rencana hasil kerja yang ditutup tidak bisa
dihapus atau dihilangkan dari matriks peran dan hasil karena akan dijadikan evaluasi mengapa
rencana hasil kerja tersebut ditutup. Adapun tahapan tutup matriks sebagai berikut:
a. Klik rencana hasil kerja yang ada di matriks peran dan hasil hingga keluar tampilan ubah
rencana hasil kerja seperti dibawah:

27
b. Pada tampilan diatas, di sebelah kiri bawah terdapat pilihan tombol tutup RHK. Setelah
tombol tutup RHK diklik, akan muncul pertanyaan konfirmasi seperti berikut:

28
c. Pertanyaan tersebut untuk memastikan bahwa rencana hasil kerja tersebut akan ditutup
dan tidak bisa dikembalikan. Jika diklik Ya, maka tampilan matriks akan seperti berikut:

Perlu diperhatikan bahwa Ketika rencana hasil kerja ditutup, maka rencana hasil tersebut masih
muncul di SKP pegawai pada saat proses penyusunan. Namun setelah memasuki proses
realisasi, rencana hasil kerja tersebut akan hilang.

29
BAB III
GENERATE SKP

A. PENYUSUNAN SKP
Generate SKP hanya bisa dilakukan jika matriks peran dan hasil telah disusun. Untuk melakukan
generate SKP, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:
1. Pada halaman beranda, klik menu kinerja ➔ SKP Pegawai hingga tampilan di layar seperti
berikut:

2. Kemudian klik ikon tambah dan akan muncul halaman layar seperti dibawah ini:

Penjelasan:
A. Pengisian periode dipastikan sesuai. Untuk pegawai peralihan Kementerian/Lembaga
yang baru bergabung dengan BRIN pada tahun 2022, periode mulai disesuaikan dengan
tmt. mutasi ke BRIN.
B. Jenis SKP, pastikan untuk memilih jenis SKP JPT jika merupakan Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya atau Kepala OR dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Kepala PR. Sedangkan
pegawai selain yang disebutkan sebelumnya maka pastikan memilih jenis SKP JA/JF.

30
3. Setelah selesai maka diklik tombol menuju ke halaman kedua yang berisi informasi pegawai.

Jika ada ketidaksesuaian data, maka klik tombol . Jika masih ada data yang
kurang lengkap, maka diberikan akses untuk melengkapi secara manual. Jika data sudah
benar, maka klik selanjutnya

4. Pada halaman ketiga, pegawai akan diminta mengisi data atasan langsung. Silahkan klik cari

atasan. Namun jika mengalami kesulitan dalam menuliskan atasan langsung, klik tombol
(Petunjuk penilai pegawai). Setelah selesai, maka klik selanjutnya.

5. Pada halaman keempat, pegawai akan diminta mengisikan data kepala unit. Jika merasa

kesulitan dalam menentukan kepala unit, maka bisa klik tombol (Petunjuk penilai
pegawai). Setelah selesai, maka klik selanjutnya.

31
6. Pada halaman kelima, pegawai akan diminta mengisikan data atasan kepala unit. Jika merasa

kesulitan dalam menentukan atasan kepala unit, maka bisa klik tombol (Petunjuk
penilai pegawai). Setelah selesai, maka klik selanjutnya.

7. Halaman keenam berisi ringkasan detail tentang informasi yang dibuat pada halaman 1 – 5.
Jika sudah benar, maka bisa diklik simpan dan akan ada konfirmasi tentang format SKP yang
digunakan. Jika ada kekeliruan, maka bisa diklik tombol sebelumnya untuk melakukan
perbaikan.

32
8. Jika sudah dikonfirmasi, maka halaman simarin tampak seperti berikut:

Detail SKP untuk Upload SKP Instansi lama Periode Status dan progress
melihat SKP yang bagi pegawai K/L yang penyusunan SKP penyusunan SKP
telah dibuat bergabung di BRIN tmt. 2022 yang telah dibuat

9. Pada halaman SKP pegawai, klik detail SKP dan akan tampil halaman simarin versi 2 seperti
berikut:

33
Klik tab SKP Saya ➔ klik ikon (sinkronisasai data) untuk melakukan sinkronisasi SKP
dengan MPH yang sudah dibuat oleh Kepala unit atau ketua tim.
10. Setelah dilakukan sinkronisasi data, maka rincian rencana hasil kerja akan muncul seperti
berikut:

Jika saat melakukan sinkronisasi data hanya muncul rencana kinerja atasan yang diintervensi
dan rencana hasil kerja, berarti atasan belum menuliskan indikator kinerja yang harus
dicapai. Dalam kondisi demikian, pegawai dapat menambahkan aspek, indikator kinerja, dan
target. Langkah yang perlu dilakukan adalah klik rencana hasil kerja yang berwarna biru dan
akan muncul tampilan seperti berikut, kemudian klik tambah.

11. Jika semua aspek, indikator, dan target sudah selesai ditambahkan, selanjutnya pegawai

dapat klik tombol (ajukan SKP) untuk mendapatkan persetujuan dari atasan langsung.
Setelah SKP diajukan, maka tombol sinkronisasi akan hilang. Proses permohonan persetujuan
dapat dilihat pada riwayat SKP seperti berikut:

34
Setiap proses dapat diklik untuk melihat informasi PIC.
12. Tahapan generate SKP telah selesai dilakukan dan menunggu persetujuan atasan langsung
untuk proses selanjutnya.

B. PENAMBAHAN OUTPUT PERSONAL UNTUK JPT


Selain output unit yang diturunkan ke pegawai, Kepala unit, Kepala Organisasi Riset, dan Pejabat
Pimpinan Tinggi dapat menambahkan output personal yang tidak dicascad ke pegawai melalui
fitur input target personal yang dapat dilihat pada gambar berikut:

: Tombol ajukan SKP, digunakan untuk mengajukan persetujuan atas SKP yang telah
dibuat.
: Tombol sinkronisasi data, digunakan untuk mensikronisasi data-data yang di
matriks peran dan hasil. Jika ada penambahan tugas atau output setelah SKP
disetujui, maka tinggal klik tombol sinkronisasi data.
: Tombol input target personal, digunakan untuk menambahkan output personal
yang tidak diturunkan ke pegawai.

35
Adapun cara menambahkan output personal sebagai berikut:

6. Klik tombol input target personal ( ) sehingga tampilan simarin menjadi seperti ini:

7. Pejabat Pimpinan Tinggi atau Pejabat Fungsional yang disetarakan Pejabat Pimpinan
Tinggi dapat menentukan output tersebut masuk dalam jenis kinerja utama atau
tambahan dan mengisikan kolom rencana hasil kerja sesuai output yang dihasilkan.
Selanjutnya klik simpan.
8. Maka akan muncul output personal seperti contoh dibawah:

36
Pada tampilan diatas, indikator dan target masih kosong sehingga perlu klik output yang
ditambahkan dan muncul tampilan seperti dibawah:

Pilih tab indikator kinerja untuk mengisikan indikator dan targetnya seperti berikut:

9. Setelah diisi semua, maka klik Tambah dan output personal akan muncul di SKP beserta
indikator dan targetnya.

37
BAB IV
PERSETUJUAN

A. PERSETUJUAN PENYUSUNAN SKP


Untuk mengakses halaman persetujuan penyusunan SKP, maka atasan langsung (Kepala Unit
dan Ketua Tim) dapat mengklik menu kinerja ➔ Persetujuan, dan akan muncul halaman
persetujuan seperti berikut:

Klik detail ( ) dan atasan langsung akan masuk ke detail SKP Pegawai sebagai berikut:

• Dalam pemberian persetujuan, atasan langsung bisa melakukan perubahan indikator dan
target rencana hasil kerja .
• Pada kolom ekspektasi khusus pimpinan, akan muncul rekomendasi perilaku yang bisa
disetting oleh Kepala unit kerja di menu pengaturan. Namun jika atasan langsung ingin
menambahkan aspek perilaku khusus bagi pegawai, atasan langsung dapat menuliskan aspek
perilaku tambahan di kolom tersebut.

38
• Jika sudah terisi semua, maka atasan langsung dapat mengirimkan persetujuan dengan

mengklik tombol (kirim persetujuan).


• Saat mengirimkan konfirmasi, maka akan ada muncul dialog box dengan dua pilihan status
persetujuan: disetujui atau direvisi seperti gambar berikut:

• Setelah persetujuan dikirim, maka SKP pegawai yang bersangkutan tidak akan ditemukan di
halaman persetujuan penyusunan SKP seperti gambar berikut:

• Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung, maka pegawai yang bersangkutan
dapat melihat adanya perubahan status pada halaman SKP Pegawai menjadi selesai
penyusunan, seperti berikut:

39
B. PERSETUJUAN PENUGASAN EKSTERNAL
• Berbeda dengan persetujuan penyusunan SKP, persetujuan penugasan eksternal hanya bisa
diberikan oleh Kepala Unit Kerja. Pada tab penugasan eksternal, klik menunggu persetujuan
anda seperti gambar dibawah ini:

• Setelah memilih tab menunggu persetujuan anda, maka tampilan akan seperti berikut:

Pada gambar diatas, kepala unit dapat mengklik tombol detail persetujuan penugasan ( )
untuk memberikan persetujuan sehingga akan muncul tampilan di layar seperti berikut:

40
• Jika kepala unit memilih “disetujui”, maka kepala unit akan diberikan pilihan RHK pegawai
tersebut diklaim menjadi capaian unit kerja atau tidak seperti gambar dibawah:

➔ Jika Kepala Unit ingin melakukan


klaim, pilih klaim dan Kepala Unit harus
memilih referensi MPH Unit dan klik
Disetujui.

➔ Jika Kepala Unit tidak melakukan


klaim, maka pilih tidak dan langsung klik
Disetujui.

• Berikut ada tampilan beberapa penugasan eksternal, baik yang belum diberikan persetujuan
maupun yang sudah diberikan persetujuan

41
BAB V
MENU PENGATURAN

Pada simarin versi 2 terdapat menu pengaturan yang dikhususkan bagi Kepala Unit, Ketua Tim, dan
pegawai yang diusulkan untuk membantu Kepala Unit dalam mengelola SKP unit kerja. Menu
pengaturan memfasilitasi unit kerja dalam melakukan kelola:
a) Matriks peran dan hasil (MPH), pegawai yang diberikan akses menu pengaturan dapat
membantu menambahkan MPH unit dan MPH Tim setelah Kepala unit membuat target unit.
b) SKP Pegawai, pegawai yang diberikan akses menu pengaturan dapat membantu pegawai
dalam generate SKP.
c) Perilaku, Kepala unit dapat menentukan perilaku-perilaku yang menjadi ekspektasi khusus
pimpinan merujuk pada perilaku BerAKHLAK.
d) Capaian kinerja organisasi, Kepala Unit dapat menambahkan capaian kinerja organisasi yang
digunakan sebagai panduan dalam menentukan predikat kinerja pegawai di unit kerja.

A. KELOLA MPH
Dalam melakukan kelola MPH, tahapannya sama dengan penyusunan MPH unit dan MPH Tim.
Kelola MPH hanya bisa dilakukan jika Kepala unit sudah menambahkan target unit melalui menu
kinerja ➔ matriks kinerja.

B. KELOLA SKP PEGAWAI


Cara generate SKP dari menu kelola SKP Pegawai memiliki tampilan yang sedikit berbeda
dengan generate SKP pada menu kinerja ➔ SKP Pegawai. Setelah klik tombol tambah, maka

42
pegawai yang memiliki akses menu pengaturan harus mengisi data-data pada dialog box
berikut:

Pada menu pilih pencarian,


klik drop down untuk
menentukan data siapa yang
dicari (pegawai, atasan
langsung, kepala unit, dan
atasan kepala unit)

Data yang perlu diisi meliputi: tahun penyusunan SKP, periode mulai dan periode selesai, nama
pegawai yang dibantu generate SKP, nama atasan langsung pegawai yang dibantu generate SKP,
nama kepala unit yang dibantu generate SKP, nama atasan kepala unit yang dibantu generate
SKP, dan jenis SKP. Setelah data terisi semua ➔ simpan. Proses selanjutnya dapat dilanjutkan
oleh pegawai yang bersangkutan.

C. KELOLA PERILAKU
1. Pada menu pengaturan ➔ Kelola ➔ Perilaku
2. Setelah klik perilaku maka akan muncul 4 tab, pilih tab perilaku satker dan klik tombol

tambah ( ).

3. Setelah klik tambah, maka akan muncul tampilan seperti di bawah:

43
• Pada kolom satker, pilih unit kerja
• Pada masing-masing kolom perilaku BerAKHLAK, klik referensi perilaku untuk
menentukan perilaku mana yang akan menjadi ekspektasi khusus pimpinan ➔ kemudian
klik tanda centang hingga berwarna biru ➔ selesai. Tidak ada batasan minimal untuk
menentukan perilaku yang akan dipilih.
• Jika sudah terisi semua, maka klik simpan dan berikut contoh tampilan perilaku yang
sudah disetting:

D. KELOLA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


1) Klik pengaturan ➔ kelola ➔ capaian kinerja organisasi, maka tampilan simarin akan menjadi
seperti dibawah

2) Klik tombol detail ➔ tambah capaian

44
3) Tentukan tahun, periode mulai, periode selesai, satuan kerja, dan capaian kinerja organisasi.
Jika sudah terisi, maka klik simpan. Capaian kinerja organisasi menjadi acuan dalam
menentukan predikat kinerja pegawawai saat evaluasi kinerja.

45

Anda mungkin juga menyukai